"The Hunger Games : Catching Fire", Pertarungan Sampai Mati dari Pemenang Seluruh Distrik Selama 74 Tahun


KEHADIRAN sekuel dari The Hunger Games sudah barang tentu ditunggu-tunggu oleh penggemar film yang satu ini. Di sekuelnya ini, film ini diberi tajuk The Hunger Games : Catching Fire (selanjutnya akan disingkat THG saja).

Antusias penulis juga tidak kalah besar dengan banyak orang yang juga tidak sabaran menanti kehadiran film ini. Bertempat di XXI Pluit Junction Jakarta Utara, sekitar pukul 21.00 WIB, akhirnya bersama dengan beberapa rekan, penulis bisa menyaksikan lanjutan dari THG. Antusiasme yang sama juga ditunjukkan banyak orang di studio satu XXI ini. Terbukti, satu studio hampir full diisi oleh penonton yang kebanyakan didominasi oleh para remaja. Ada juga beberapa anak kecil yang ikut menyaksikan pemutaran film ini.
Well, embel-embel klasifikasi "PG-13" atau "untuk remaja 13 tahun ke atas" ini memang jauh dari ekspetasi penonton yang ingin menyaksikan film ini secara sadis (termasuk penulis). Seperti di film pertamanya, THG tampil aman dikonsumsi untuk para remaja karena tidak menampilkan unsur-unsur sadis berlebihan. Cuma ada beberapa adegan ciuman antara pemainnya yang terbilang masih cukup lembut.

Film dimulai dengan mengisahkan Katniss Everdeen (Jenifer Lawrence) dan Peeta Mallark (Josh Hutcherson) yang kembali ke distrik 12, kampung halaman mereka, setelah memenangkan pertandingan duel sampai mati di sebuah arena yang sengaja di desain khusus untuk hal ini. Keduanya pun diharuskan untuk melakukan tur kemenangan dan melakukan pidato kemenangan di berbagai distrik di negeri Panem.


Katniss yang sebelumnya mengancam akan mati bersama Peeta jika mereka tidak diluluskan sebagai pemenang, membuat Presiden Snow (Donald Sutherland) menjadi marah dan ingin menghancurkan Katniss. Katniss dianggap banyak orang sebagai simbol harapan untuk perlawanan terhadap kekejian pemerintahan Snow.

Setiap tahun, satu orang laki-laki dan perempuan harus dikirim ke duel maut The Hunger Games hanya untuk disiarkan dalams ebuah acara reality show yang disiarkan di televisi swasta. Tentu saja, banyak yang menganggap jika hal ini tidak manusiawi. Mereka yang dikirim harus saling membunuh agar bisa keluar hidup-hidup dari arena tersebut. Dan satu-satunya jalan adalah dengan menghabisi seluruh peserta dari distrik lainnya.

Selama beberapa puluh menit awal, penonton diajak menyelami konflik batin Katniss yang terus tertekan. Walau ia berhasil keluar hidup-hidup dari arena maut yang memilukan, ia juga tidak dapat memungkiri jika ia merasa bersalah pada peserta-peserta lainnya yang harus mati. Beberapa kali, Katniss mengalami mimpi buruk dan halusinasi yang mengganggu hidupnya. Terlebih lagi, ia harus dihadapkan dengan dua orang pria yang sama-sama mencintai dirinya.

Di film pertama, Katniss memang hanya berakting mempunyai perasaan pada Peeta demi keselamatan mereka berdua. Namun di film keduanya ini, perasaan Katniss seolah tumbuh menjadi perasaan suka pada Peeta. Walau dominannya, hati Katniss hanya untuk Gale. Katniss bahkan berciuman dengan dua orang pria ini di film keduanya ini.

Untuk menjatuhkan Katniss, akhirnya dibuat duel maut para pemenang di perayaan ke-75 penyelenggaraannya. Duel hidup mati kembali dibuat dan disebut dengan Quarter Quell. Pesertanya merupakan pemenang yang pernah memenangi duel maut di The Hunger Games. Katniss dan Peeta kembali harus beradu nyawa setelah baru saja lolos dari maut.

Lawan mereka kali ini bukanlah peserta-peserta biasa yang tidak punya kemampuan. mereka adalah pemenang-pemennag di tahun-tahun sebelumnya yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata. Tidak semua mengandalkan kemampuan fisik, ada pasangan genius yang menggunakan kecerdasan mereka untuk membunuh lawan dan masih banyak lagi beragam kemampuan mematikan lainnya.

Sandiwara asmara Katniss dan Peeta terus berlanjut untuk menggugah perhatian penonton setiap kali kamera menyorot mereka. Bahkan, Peeta mengatakan jika dirinya dengan Katniss dan sudah menikah diam-diam serta Katniss sedang mengandung anak mereka di siaran langsung yang disiarkan ke seluruh penjuru tinggi. Hal ini sempat mendapat kritikan keras dari penonton karena kasihan dengan nasib bayi Katniss jika Katniss seandainya terbunuh. Trik kecil ini cukup membuat marah Snow.

Saat sudah di arena, duel maut berlangsung dengan seru. Beberapa orang langsung tewas di awal-awal pertarungan sengit dalam memperoleh persejantaan. Beberapa peserta membentuk sekutu untuk membasmi peserta dari sekutu kelompok lain. Katnis dan Peeta akhirnya mereka mendapat teman pertama Finnick Odair (Sam Claflin) yang berpasangan dengan seorang nenek. Selanjutnya sekutu baru datang, Johanna (Jena Malone). Selain itu ada juga pasangan dari distrik lain yang dikenal genius. Di tahun-tahun sebelumnya, mereka berhasil membunuh para peserta dengan cara menyetrum semua lawan mereka.,

Tidak hanya harus berjuang melawan peserta lainnya, mereka juga harus menghadapi bencana alam buatan yang sengaja diciptakan untuk menghabisi peserta yang lemah. Bencana alam itu seperti kabut beracun yang bisa membuat kulit melepuh jika terkena kabut tersebut. Ada juga kelompok baboon ganas yang siap mencabik-cabik para peserta dan juga gelombang tsunami besar.

Berkat di genius, akhirnya kelompok Katniss mengetahui jika arena tersebut dilengkapi dnegan jam sebagai penunjuk arah kapan saat bencana-bencana buatan tertentu akan datang. Namun Snow tidak tinggal diam. Ia memutar kencang-kencang si penunjuk waktu dan mengacaukan waktu yang ada di arena tersebut.

Pada akhirnya, terdapat konspirasi besar untuk Katniss tanpa sepengetahuan Katniss. Saat terbangun, Katniss sudah berada di tempat lain dan matanya terbakar penuh amarah mengenai konspirasi ini.

Rated : 7.5/10.

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger