Sinopsis You're All Surrounded Episode 10 Part 1


Soo Sun berdiri di halte menunggu bus, dia senyum-senyum sendiri. Lalu teringat saat ia memeluk Dae Gu dari belakang.
Dae Gu menegaskan kalau ia bukan Ji Yong. Tapi dia mengenal Ji Yong dan Ji Yong ingin memberitahu satu hal. Dae Gu membenarkan perkataan Soo Sun kalau Ji Yong itu memiliki alasan untuk menyembunyikan identitasnya. Dia meminta Soo Sun untuk terus menanyakan alasannya kenapa. Saat itu Dae Gu yang dipeluk Soo Sun menangis. 


Soo Sun sadar busnya sudah datang, dia buru-buru masuk ke dalam bus. Di dalam bus dia duduk dan masih dengan wajah tersenyum. Soo Sun merasa bersyukur mengetahui Ji Yong itu masih hidup. Lalu Dia mengeluarkan ponselnya, dia menuliskan pesan pada Dae Gu.
Dia ingin menanyakan satu pertanyaan lagi  pada teman Dae Gu bernama Ji Yong. Tapi Dia berpikir, Dae Gu akan berteriak padanya karena terlalu banyak pertanyaan. Akhirnya dia menghapus pesannya dan duduk dengan tersenyum. Dia teringat saat waktu sekolah dulu. 


Soo Sun sedang berjalan sambil mendengarkan musik dari earphone. Teman-temannya berlari memangilnya. Teman-teman mendengar berita ada yang meninggal di dekat rumah Soo Sun. Soo Sun binggung dengan berita yang ia dengar dari teman-temannya, dia membuka earphone dan menaruhnya di leher.
Wajah Soo Sun terlihat binggung. Teman – temannya heran Soo Sun tidak tahu dengan berita ini. Teman wanita yang di depannya menceritakan ibu dari anak dari sekolah Buma, Kim Ji Yong meninggal. Dan Ji Yong menghilang setelah itu. Soo Sun semakin kaget dan binggung. 


Soo Sun berjalan ketakutan memasuki kantor polisi. Salah satu seorang polisi menanyakan keperluan Soo Sun datang ke kantor polisi. Dengan terbata-bata, dia menjelaskan kalau ia mendengar berita Ji Yong dari sekolah Buma menghilang. Dan dia melihat Ji Yong tadi malam.
Sang polisi agak terkejut, dia meminta Soo Sun menunggu sebentar. Dia akan memanggil detektif yang menangani kasus ini. Polisi itu melihat tidak ada detektif yang bertanggung jawab di dalam ruangan. Akhirnya dia menyuruh Soo Sun untuk duduk.
Akhirnya dia yang memawawacari Soo Sun. Dia menanyakan dimana Soo Sun terakhir kali melihat Ji Yong. Soo Sun ingat dia terakhir melihat di sekolah. Dia pikir Ji Yong sedang di kejar-kejar oleh orang di lorong sekolah. Soo Sun juga melihat Ji Yong berlari, menghindar dari kejaran orang.

Setelah itu dia melihat Ji Yong masuk ke dalam lab. IPA. Soo Sun yang berada di ruang siaran melihat Ji Yong yang masuk ke dalam lab IPA. Lalu dia berteriak pada Ji Yong melalui mic “Ji Yong kau masuk ke dalam lab IPA.” Soo Sun pikir Ji Yong melakukan sebuah kesalahan lagi.
Ji Yong yang panik menyuruh Soo Sun untuk menutup mulutnya. Soo Sun masih melihat Ji Yong yang samar-samar dari Lab IPA. Soo Sun berteriak pada Ji Yong, seharusnya Ji Yong sedang karena mendengar suaranya.
Tapi saat Soo Sun ke lab IPA, dia tidak menemukan Ji Yong disana. Yang dia lihat ada seorang pria dengan bekas luka di leher keluar dari lab IPA. Soo Sun ingat sekali dengan pria yang ia lihat berjalan disampingnya dengan menutup muka dan bekas luka dileher. 



Ketua Kang baru datang dan akan masuk ke kantor polisi. Dia mendengar seorang detektif sedang mewawancari Soo Sun. Detektif itu sedang mencatat kalau Soo Sun melihat pria yang memiliki luka di leher. Lalu Detektif itu menanyakan apakah Soo Sun itu teman dari Ji Yong.
Soo Sun agak kebinggungan menjawabnya, dia mengakui kalau ia bukan temannya tapi dia hanya kenal saja. Ketua Kang yang mendengar nama Ji Yong disebut agak kaget. Lalu Detektif itu menanyakan apakah Soo Sun tahu tentang hal yang lain dengan pria yang memiliki bekas luka di leher. Soo Sun ingat semua pakaian pria itu serba hitam dan mengunakan topi.
Ketua Kang semakin yakin yang dibicarakan itu Ji Yong. Soo Sun ingat juga dengan tinggi dari pria itu, dia memperagakan tinggi pria di depan detektif. Sang detektif memperkirakan tingginya 178 cm. Lalu Dia menyuruh Soo Sun untuk menuliskan nama dan asal sekolah.
Sang detektif akan memberikan informasi ini pada detektif yang menangani kasus Ji Yong. Soo Sun tersenyum, Dia pamit pergi. Saat keluar Soo Sun berpapasan dengan Ketua Kang yang masuk ke  dalam kantor polisi. 


Ketua Kang menanyakan apakah pelajar itu mengetahui tentang Ji Yong. Detektif itu membenarkan, tapi dia tidak melihat Pan Seok di ruangan. Ketua Kang pikir Pan Seok sedang sibuk. Dia meminta detektif itu menyerahkan data itu dan ia akan mengurusnya.
Deketif itu mengerti, dia menyerahkan catatan yang ia punya pada Ketua Kang. Saat pria itu menjauh dari Ketua Kang, dia langsung meremas catatan dari si detetif tentang kesaksian Soo Sun. 


Soo Sun berjalan pulang, tiba-tiba dia terjatuh karena terselengkat dengan tali sepatu yang lepas. Saat menalikan sepatunya, dia teringat terakhir kali bertemu dengan Ji Yong disaat hujan turun.
Ji Yong mengatakan ibunya bukan wanita simpanan. Ibunya adalah single parent dan dia adalah anak dari seorang single parent. Ji Yong memberikan payungnya pada Soo Sun. Soo Sun menolaknya, dia berjalan meninggalkan Ji Yong.
Tapi dia hampir jatuh karena tali sepatunya lepas. Ji Yong menghampiri Soo Sun, dia memberikan payung pada Soo Sun dan ia berlutut untuk menalikan sepatu Soo Sun. Ji Yong berkata dia mahir dalam menalikan sepatu.
Soo Sun tak enak hati menerima bantuan dari Ji Yong.  Dia melihat Ji Yong yang menarikan sepatunya dibawah hujan yang cukup deras. Soo Sun tersadar dari lamunannya. Dia kesal sendiri dengan pikirannya.
Dia menanyakan sendiri kemana sebenarnya Ji Yong pergi, tapi dia berpikir dia harus menemukan pria yang mengunakan sepatu bot dan bergerigi, lalu ia cepat-cepat berjalan pulang.
 Soo Sun masih tersenyum mengingat kejadian setelah Ji Yong menghilang. Tapi dia masih penasaran dengan orang yang mengejar-ngejar Ji Yong dan keluar dari lab IPA.

Episode 10
Sesuatu Yang Terjadi Malam itu. 


Pan Seok dan Eung Do makan dan minum bersama. Eung Do merasa sangat terkejut mengetahui kalau Dae Gu itu Ji Yong. Dia menanyakan apa tanggapan Dae Gu dengan ucapan Pan Seok. Pan Seok mengatakan Dae Gu menyangkal semua yang ia katakan.
Eung Do binggung Dae Gu menyangkal itu semua. Pan Seok sadar Dae Gu bukan hanya tidak menyukainya tapi sangat membencinya. Dia pikir seharusnya memang sudah seperti itu. Eung Do pikir semuanya akan baik – baik saja seiring berjalannya waktu.
Dia rasa Dae Gu berprilaku seperti itu karena Dae Gu tidak tahu dengan apa yang sudah dialami Pan Seok selama ini. Eung Do yakin kalau Dae Gu mengetahui kejadian setelah Pan Seok menjemput Ji Yong, sikap Dae Gu akan berubah.
Pan Seok meminta Eung Do untuk tidak menceritakan semua ini pada Sa Kyung, Dia ingin Sa Kyung mengetahuinya sendiri. Kalau sampai Sa Kyung tahu Dae Gu adalah Ji Yong, dia tidak tahu apa yang akan diperbuat Sa Kyung.
Eung Do mengerti akan hal itu.Lalu dia menanyakan keadaan Pan Seok, apakah ia baik-baik saja. Tiba-tiba tangan Pan Seok bergetar. Dia mengatakan itu baik-baik saja, semua kejadian itu sudah berlalu 11 tahun yang lalu. Pan Seok meminum Soju untuk menghilangkan rasa gugupnya.



Pan Seok berjalan sendirian di trotoar dan berdiri disebuah restoran untuk menyebrang. Pandangannya tertunduk ke bawah. 


Flash Back
Di kantor Masan 11 tahun yang lalu.
Pan Seok memanggil Mi Shik, dia akan berpesan pada temannya kalau ia harus menjemput anaknya karena Sa Kyung sedang sibuk mengikuti pelatihan. Dan dia akan kembali sekitar 40 – 50 menit lagi ke kantor. Mi Shik mengizinkan Pan Seok pergi. 


Di dalam mobil.
Pan Seok mendapatkan telp dari Ji Yong. Ji Yong memberitahu kalau pembunuh itu tahu apa yang dia cari di rumahnya. Dia menemukan sebuah liontin di depan rumah dan mengambilnya. Ji Yong menaruh liontin itu di dalam saku jaket sekolahnya.
Dia ingat pria yang membunuh ibunya itu membicarakan tentang liontin itu di telp. Pan Seok senang mendengarnya, menurutnya itu sebuah petunjuk yang besar. Dia berterimakasih pada Ji Yong karena sudah menelpnya, dia menanyakan dimana Ji Yong berada.
Pan Seok mengatakan dia akan menelp Ji Yong tadinya, dia akan datang menjemput Ji Yong sekarang. Ji Yong menolaknnya, Pan Seok mengatakan Ji Yong tidak boleh sendirian. Dia meminta Ji Yong memberitahu dimana Ji Yong sekarang.
Ji Yong memberitahu dia ada disekolah. Pan Seok mengerti, dia akan menjemput Ji Yong disekolahan. Dia akan sampai sana 30 menit lagi, dia harap Ji Yong tidak kemana-mana. 


Setelah itu dia menelp detektif yang ada di kantor. Dia mengatakan kalau mereka sudah memiliki petunjuk dari orang yang membunuh ibu Ji Yong. Dia menanyakan apakah detektif itu masih menyimpan jaket yang ia berikan.
Pan Seok memberitahu ada liontin di dalam saku Jaket Ji Yong. Dia tahu kalau si pembunuh sebenarnya ingin mengambil kalung itu. Di dalam kantor polisi, detektif itu membuka kotak untuk menyimpan barang bukti.
Dia memeriksa saku jaket Ji Yong dengan sarung tangan. Dia menemukan sebuah liontin. Lalu detektif itu memberitahu Pan Seok, Pan Seok senang mendengarnya. Dia memberitahu sekarang ia akan menjemput Ji Yong dan mengantarkan anaknya pulang setelah itu dia akan kembali ke kantor. 



 Pan Seok menelp sekolahan Joon Woo. Dia memberitahu guru Joon Woo kalau ia akan terlambat menjemput anaknya sekitar  1 jam. Dia meminta maaf karena harus telat menjemput ke sekolah. Dia berjanji akan segera menjemput Joon Woo setelah itu.
Pan Seok langsung menaruh lampu sirine di mobilnya. Dia mempercepat laju mobilnya untuk menjemput Ji Yong dan mengantar anaknya pulang.


Sampai di sekolah, dia mencari Ji Yong diruang kelas. Dia berteriak memanggil Ji Yong dan memberitahu Pan Seok sudah sampai. Dia binggung Ji Yong tidak menyalakan lampu. Ketika menyalakan lampu, dia melihat ruangan kelas dan tidak ada Ji Yong disana.
Pan Seok berusaha mencari Ji Yong di ruang kelas yang lain, tapi tetap dia tidak melihat Ji Yong ada disana. Dia mulai binggung, kemana perginya Ji Yong. Dia mencoba menelp Ji Yong tapi ponselnya tidak ada jawaban.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Pan Seok berpikir itu telp dari Ji Yong. Ternyata telp dari guru Joon Woo. Dia meminta maaf telat menjemput Joon Woo, sekarang dia akan pergi menjemput Joon Woo. Kata-katanya langsung terhenti, wajahnya berubah kaget dan bersedih. Pan Seok mengerti, dia akan pergi sekarang, lalu keluar dari ruangan kelas.

Pan Seok tetap memasang sirine dan keluar dari sekolah. Dia belakang mobil Pan Seok berjalan si pembunuh dengan wajah yang masih kesakitan karena disiram cairan kimia. Dia melihat dari belakang mobil Pan Seok yang meninggalkan sekolahan tanpa membawa Ji Yong. 


Layar monitor menegaskan kalau pasien sudah meninggal. Pan Seok mendengar suara guru Joon Woo yang memberitahu, Joon Woo mengalami kecelakaan. Dia keluar dari sekolahan ketika menunggu Pan Seok menjemput.
Pan Seok masuk ke  dalam rumah sakit. Dia melihat Sa Kyung menangis histeris sambil memeluk Joon Woo. Pan Seok jatuh dan lemas melihat anaknya yang sudah terbujur kaku. Sa Kyung tetap berharp Joon Woo bisa bertahan hidup karena sudah ada ibunya didekatnya. 


Sa Kyung duduk sendirian di dalam kamar. Pan Seok masuk ke dalam kamar dan membuka gorden supaya terang. Sa Kyung yang terdiam langsung melempar gelas ke arah Jendela. Pan Seok terdiam, dia hanya bisa melihat Sa Kyung yang bersedih dengan kepergian anak mereka satu-satunya.

Pan Seok menyiapkan makan untuk mereka. Tapi dia kaget melihat Sa Kyung yang keluar kamar membawa koper. Sa Kyung berjalan ke meja makan. Dia menyerahkan surat cerai lalu pergi. Pan Seok tidak mencegahnya, dia hanya terdiam dan melihat surat cerai yang diberikan Sa Kyung. 



Video Joon Woo terlihat di layar, Joon Woo menyuruh ayahnya untuk cepat berjalan mengikutinya. Lalu Joon Woo memainkan robotnya seperti menembak sang ayah. Pan Seok menonton video itu mencoba menghindar dari tembakan itu dengan tersenyum.
Joon Woo berteriak, seharusnya sang ayah mati karena sudah ia tembak. Joon Woo terus berlari, Dia menyuruh ayahnya cepat mengikutinya. Pan Seok mencoba memejamkan mata.
Suara Joon Woo terdengar, Joon Woo membanggakan ayahnya yang paling berani di dunia. Sang ayah itu bertugas untuk menangkap penjahat. Saat tertidur air matanya keluar.


Pagi hari di Gangnam
Tae il membuatkan omelet untuk sarapan. Ji Gook duduk diruang makan sambil meminum susu. Dae Gu masuk ke dalam ruang makan. Ji Gook memanggil Dae Gu dan menyapa selamat pagi. Dae Gu membuka kulkas, dia mencari sesuatu di kulkas.
Dae Gu melihat ke arah Ji Gook, dia mengatakan susu yang di minum Ji Gook itu susu rasa pisang miliknya. Ji Gook menunjuk ke kulkas kalau ada susu biasa di kulkas. Tae il mengingatkan Ji Gook, Dae Gu itu tidak suka dengan susu biasa. Menurut Dae Gu itu rasanya aneh.
Ji Gook heran, menurutnya susu biasa itu sangat lezat. Dae Gu menatap sinis Ji Gook. Ji Gook yang tadinya tertawa, memberikan susu yang ada ditangannya. Dia mengatakan masih ada setengah susu pisang yang ia minum.
Dae Gu kesal, dia menyuruh Ji Gook melupakan saja. Dia menarik dua bangku makanan sekaligus lalu duduk. Tae il memberikan omelet buatanya pada Dae Gu dan menyuruh mereka semua makan. Ji Gook berteriak kegirangan, sekarang dia akan makan omelet spesial buatan Tae il.

Tae il menanyakan apakah tadi malam Soo Sun datang ke rumah mereka. Dae Gu membenarkan hal itu. Ji Gook terlihat binggung dengan pertanyaan Tae il. Dae Gu memisahkan potongan kecil yang ada di omeletnya. Tae il melihat Dae Gu tidak suka makan wortel juga.
Lalu dia mengeluarkan ID card milik Soo Sun. Taei il meminta Dae Gu memberikannya pada Soo Sun, dia menemukan ID Card itu di lantai. Ji Gook langsung mengambil ID Card Soo Sun, dia melihat Soo Sun akan mendapat banyak masalah dengan hal ini.
Dae Gu melihat sikap Ji Gook yang mengambil langsung ID Card Soo Sun. Ji Gook tahu kehilangan ID Card kepolisian itu adalah pelangaran hukum. Ji Gook penasaran, dia menanyakan pada Dae Gu kenapa Soo Sun datang ke tempat mereka.

Dae Gu mengunyah omelet buatan Tae il, dia marah karena Tae il masukan bawang ke dalam omeletnya. Tae il kesal, Dae Gu yang tidak menyukai semua sayuran. Dia menyuruh Dae Gu tidak usah makan saja. Tae il mencoba makanan yang dimiliki Dae Gu, dia rasa itu sudah lezat.
Ji Gook tak berani bertanya lagi pada Dae Gu. Dia menunduk dan makan omelet. Dae Gu yang kesal, akhirnya memilih makan roti bakar tanpa selai. Lalu Ji Gook menyodorkan susu pisang yang sudah ia minum. Dae Gu menatap sinis pada Ji Gook. 


Saat akan menyebrang, Dae Gu berdiri sejajar dengan Tae il dan Ji Gook. Soo Sun berlari memanggil Tae il dan Ji Gook. Dia merangkul keduanya dan menyapa Partner Dae Gu dengan tersenyum. Dae Gu tetap melihat dingin pada Soo Sun.
Soo Sun menanyakan keadaan kaki Ji Gook, apakah masih sakit. Ji Gook merasa lebih baik setelah ia bangun tidur. Lalu Ji Gook teringat sesuatu, dia mengeluarkan ID Card Soo Sun dari saku celananya. Dia memberikan pada Soo Sun dan mengatakan Soo Sun meninggalkan ID Card itu dirumah mereka.

Soo Sun kaget melihat ID Cardnya, dia tidak sadar kalau ia sudah kehilangan ID Cardnya. Dia berterimakasih pada Ji Gook yang sudah menemukannya. Lalu Soo Sun menanyakan apakah benar Tae il itu seorang dokter.
Tae il menjelaskan dia sampai tahap magang. Setelah 1 tahun kontrak dia berhenti. Dae Gu mendengar cerita Tae il. Soo Sun menanyakan alasan Tae il berhenti. Tae il mengatakan menjadi dokter itu tidak menyenangkan. Soo Sun berusaha untuk mengerti alasan Tae il.
Ji Gook menyindir sikap Tae il yang menyebalkan pada Soo Sun. Dengan santainya Soo Sun mengatakan sikap menyebalkannya tidak separah Dae Gu. Ketiganya tersenyum, Soo Sun melihat ke arah Dae Gu dengan tersenyum. Dae Gu tetap pada sikap dingin dan menatap lurus kedepan. Padahal kupingnya mendengar pembicaraan mereka.

Lampu hijau menyala, mereka berempat berjalan melewati trotoar masuk ke dalam kantor polisi Gangnam. 


Pan Seok bertemu dengan Ketua Kang di cafe.
Ketua Kang menanyakan alasan Pan Seok ingin bertemu dengannya sepagi ini. Pan Seok menanyakan apakah Ketua Kang ingat dengan anak bernama Kim Ji Yong. Anak yang hilang setelah pembunuhan perawat sekolah di masan. Ketua Kang mengingatnya.
Dia heran, mengapa Pan Seok membahas tentang itu. Pan Seok mengetahui, orang baru yang ada didalam timnya Dae Gu adalah Ji Yong. Ketua Kang berubah menjadi tegang, dia meminum kopihnya untuk mengurangi ketengangan.
Pan Seok yakin Ketua Kang mengetahui hal itu. Ketua Kang membenarkan, dia mengetahui hal itu. Pan Seok mengerti, wajahnya berubah kesal karena Ketua Kang tidak memberitahu dirinya tentang hal seperti ini. Dia rasa Ketua Kang sengaja menaruh Ji Yong dalam timnya.
Ketua Kang membenarkan semua dugaan itu. Pan Seok menanyakan alasan Ketua Kang melakukan itu padanya. Ketua Kang memberitahu Pan Seok, kalau dia sudah menjadi walinya sejak Dae Gu berada di panti asuhan.
Lalu suatu hari Dae Gu datang kepadanya dan mengatakan ia ingin menjadi seorang polisi. Pan Seok benggong mendengar penjelasan Ketua Kang. Setelah itu ketua Kang berpikir, kalau Dae Gu menjadi seorang detektif, maka Dae Gu harus ada dibawah tim Pan Seok.
Dia ingin Dae Gu mengetahui sifat asli Pan Seok yang sebenarnya, dengan begitu kemarahan Dae Gu pada Pan Seok akan mereda. Pan Seok menanyakan sebagai seorang wali, apakah Ketua Kang sebenarnya mengetahui tentang Dae Gu.
Ketua Kang menyangkalnya, dia mengatakan kalau itu hanya kebetulan. Pan Seok pikir dia tidak mempercayai perkataan Ketua Kang. Ketua Kang tidak ada masalah, Pan Seok mempercayai omongan atau tidak. Menurutnya semua yang ia ucapkan adalah kebenaran.

Pan Seok menatap sinis pada Ketua Kang yang meninum teh di depannya. Lalu dia keluar dari cafe, di depan Cafe dia melihat ke arah Ketua Kang yang duduk sendirian. Dia memikirkan sebenarnya apa yang dirahasikan oleh Ketua Kang darinya. 
Ketua Kang duduk sendirian sambil terus meminum kopinya. Dia teringat saat kejadian 11 tahun yang lalu. 


Flash back
Dia mendengar seorang polisi yang membicarakan tentang liontin yang ada disaku Ji Yong. Lalu polisi itu mencari di dalam kotak barang bukti. Detektif itu mencari liontin di saku jaket milik Ji Yong. ia memberitahu Pan Seok kalau ia menemukannya. Lalu memisahkan liontin itu di plastik tersendiri.

Ketua Kang melihat liontin itu dimasukan ke dalam plastik. Detektif itu memasukan kembali kardus itu ke dalam lemar. Ketua Kang berpura-pura sibuk di depan mejanya. Saat detektif itu sudah pergi dari depan lemari, dia mengambil ponsel barang bukti dan memasukan ke dalam lemari. *ponsel itu milik Ji Yong*
Dia menaruh ponsel itu begitu saja bercampur dengan barang bukti lainnya, dia membuka kardus kasus Ji Yong dan mengambil liontin itu. Dia memasukan liontin ke dalam saku jaketnya. Setelah itu dia keluar dari ruangan dan memberikan pada si pembunuh liontin itu.
Ketua Kang berjalan berlawanan arah dengan si pembunuh. Wajahnya yang dingin terlihat ada alasan yang kuat dia melakukan itu. Sementara Si pembunuh tersenyum mendapatkan liontin itu kembali. 
*** 
Ketua Kang menaruh gelas kopinya wajahnya sedingin seperti saat ia memberikan liontin itu pada sipembunuh. Setelah itu dia pergi keluar dari cafe. 


Di dalam kantor, Tae il melihat seorang polisi yang sedang berbicara dengan seorang wanita berpakaian terlihat orang kaya. Polisi itu melihat Tae il yang berdiri di depan pintu. Tae il melihat sinis pada wanita itu.
Dia menghampiri wanita itu dan mengajaknya berbicara di luar ruangan. Wanita itu melihat sekeliling ruangan dengan wajah sombongnya.
 Tae il menunggu wanita itu keluar dari ruangan. Dia langsung menanyakan kenapa ibunya dateng kesini. Ibunya kesal karena Tae il pertama kali bertemu dan menanyakan hal seperti itu, padahal sang ibu sudah lama tidak melihat Tae il . Dia rasa Tae il tahu alasan ibunya datang menemui Tae il.

Beberapa polisi lewat, mereka membicarakan sudah tiga hari mereka berkerja tanpa tidur. Ibunya melihat Semua polisi lelah berkerja seperti itu. Tae il menunduk di depan sang ibu. Sang ibu heran dengan pilihan Tae il berada di tempat busuk seperti ini.
Menurutnya melakukan pekerjaan seperti yang Tae il lakukan itu tidak masuk akal. Tae il kesal melihat ibunya yang berkomentar buruk dengan apa yang ia kerjakan sekarang. Sang ibu memberitahu kalau Ayah Tae il sudah berbicara dengan pihak rumah sakit.
Pihak rumah sakit menganggap Tae il sedang mengambil cuti. Sang ibu meminta Tae il kembali ke rumah dan tidak tersesat di jalan yang salah. Tae il menyuruh ibunya pergi, dia sedang banyak pekerjaan.
Ibunya heran Tae il akan tetap berkerja sebagai detektif dan memperlakukan ibunya seperti ini. Tae il mengatakan ia akan menelp ibunya nanti, dia memohon ibunya untuk pergi sekarang. Ibunya meminta Tae il untuk pulang, maka mereka bisa berbicara lagi nanti.

Tae il terdiam dengan permintaan ibunya. Sang ibu meminta Tae il menjawabnya. Dia akan pergi sampai Tae il menjawabnya. Sa Kyung tak sengaja lewat di depan Tae il dan ibunya, dia melihat Tae il yang berdiri di depan seorang wanita paruh baya.
Tae il ikut melihat Sa Kyung yang berdiri didekatnya. Dia menjawab pada ibunya, kalau ia akan mampir ke rumah pada akhir pekan. Lalu meminta sang ibu untuk pergi sekarang. Ibunya berkata kalau ia akan memegang janji Tae il.
Ibunya mendengus kesal saat akan keluar dari kantor polisi. Menurut ibunya perkerjaan Tae il itu tidak ada manfaatnya dan profesi detektif itu profesi yang busuk. Sa Kyung mendengar tanggapan buruk dari ibu Tae il. 

Tae il melihat Sa Kyung yang masih berdiri di dekatnya. Dia berjalan meninggakan Sa Kyung. Sa Kyung menanyakan apakah Tae il masih belum pulang kerumahnya. Tae il membalikan badan, dia berkomentar. Ini pertama kalinya Sa Kyung menganggap dirinya ada di dekat Sa Kyung.
Sa Kyung terdiam, dia menunduk dan berpikir. Akhirnya dia berjalan meninggalkan Tae il. Tae il hanya melihat Sa Kyung yang meninggalkannya. *penasaran sama hubungan Tae il dan Sa Kyung* 


Di dalam ruang polisi, ada tiga orang yang terlihat panik dan sedih. Sa Kyung melihat ketiga orang itu, dia menanyakan apakah orang itu datang untuk melaporkan orang yang hilang. Ketiganya langsung berdiri.
Seorang wanita meminta Sa Kyung mencari saudaranya. Salah satu wanita lagi meminta Sa Kyung untuk menangkap wanita yang sudah membunuh Hee Min. Seorang ibu yang sudah tua meminta Sa Kyung untuk menemukan anaknya.
Dia menjelaskan kalau anaknya itu bukan tipikal anak yang bisa pergi begitu saja meninggalkan rumah. Dia merasa sangat khawatir dengan anaknya. Dia binggung mengapa anaknya itu meninggalkan rumah.
Sa Kyung melonggo mendengar semua omongan dari ketiganya. Salah satu wanita mencurigai dengan kehilangan Hee Min dan salah satunya menduga wanita itu yang sudah membunuh Hee Min. Sa Kyung mencoba menenangkan ketiganya, dia menyuruh untuk semuanya duduk dulu.
Ketiganya memohon Sa Kyung untuk bisa menemukan Hee Min. Sa Kyung berharap ketiganya untuk tetap tenang. 


Sa Kyung menjelaskan dengan proyektor pria bernama Oh Hee Min yang berumur 33 tahun. Seorang mekanik di layanan Auto T. Hee Min menikah dengan Choi Soo Young pada tanggal 31 Mei yang lalu. 

Sang ibu bercerita kalau Hee Min tidak bisa dihubungi selama 1 bulan penuh, tapi dia selalu percaya dengan semua yang dikatakan Soo Young padanya. Sang ibu menelp Soo Young, dia menanyakan Hee Min yang tidak menjawab telpnya terus.
Soo Young mengatakan Hee Min sedang berkerja di luar kota, jadi untuk sementara waktu Hee Min tidak bisa dihubungi. Ibunya sedikit tak percaya anak pergi keluar kota. Tapi beberapa hari kemudia, dia mendapatkan surat tentang pinjaman uang.
Sang ibu melihat semua surat pinjaman itu, semua pinjaman itu dibuat melalui internet dan jumlahnya sekitar 120 juta won. Sang ibu terkejut dengan tagihan pinjaman sang anak. 



Lalu ibu dan dua wanita itu datang menemui Soo Young di apartment Hee Min di Seoul. Dua wanita itu mencari-cari Hee Min di dalam kamar. Saat itulah sang ibu sadar anaknya sudah hilang. Salah satu wanita membawa tagihan pinjaman yang dibuat Hee Min.
Soo Kyung menjelaskan kalau Hee Min sudah melarikan diri dan dia membawa semua uang yang sudah di pinjam. 
Menurut ibunya, Soo Kyung tinggal disebuah apartement tapi dia menjualnya  setelah Hee Min menghilang. Tapi Soo Young  sudah memindahkan semua hartanya sebelum memberitahu keluarga Hee Min kalau Hee Min itu menghilang. 
Sa Kyung menduga ada beberapa kemungkinan dari skenario kasus ini. Mulai dari kawin lari dengan  pembunuhan. Maka dari itu dia meminta Tim 3 untuk membantunya menyelidiki hal ini. Pan Seok mengerti, dia melihat ini seperti kasus pembunuhan yang tersamar menjadi kasus orang hilang. Dia mengajak semuanya untuk memulai penyelidikan. 


Eung Do mengerti, dia berdiri sebagai tanda mereka akan memulai pernyelidikan kasus yang baru.
Eung Do menyuruh Ji Gook untuk memeriksa apa yang terjadi dengan uang pinjaman yang diambil oleh Hee Min. Dia ingin tahu apakah uang itu ditransfer ke rekening bank atau diambil di bank mana. Apakah itu diambil oleh Hee Min langsung atau tidak.
Lalu dia menyuruh Tae il  untuk menyelidiki lebih lanjut tentang keuangan milik Hee Min. Dia juga ingin tahu dengan asuransi Jiwa milik Hee Min, pengunaaan kartu kredit dan penarikan tunai. Eung Do menyuruh Soo Sun dan  Dae Gu bertemu dengan Soo Young.
Lalu Eung Do menyuruh mereka untuk segera bergerak. Semuanya siap menjalankan tugas. 


Dae Gu duduk di ruang tengah, dia menatap semua foto yang terpajang  Hee Min dan Soo Young. Soo Young datang membawakan mereka minuman. Soo Sun berterima kasih, dia merasakan simpati pada Soo Young. Dia juga merasa khawati dengan berita kehilangan Hee Min.
Soo Young tidak ada masalah. Dia mengizinkan Soo Sun mengajukan pertanyaan. Dia tahu ibu dan dua orang wanita itu mengatakan dirinya yang menjual apartment. Soo Sun menanyakan tentang kebenaran itu. Soo Young meyangkal, dia merasa sangat layak mendapatkan tunjangan dan  tinggal di apartment yang nyaman.
Soo Sun dan Dae Gu terdiam. Soo Kyung merasa dirinya seperti tersambar petir. Dia menceritakan sebelum Hee Min menghilang.
Soo Kyung sedang melihat paket perjalanan di majalah yang sangat keren. Lalu Hee Min menelpnya, dia memberitahu kalau akan pulang malam. Teman-temannya mau merayakan tanggal penetapan penikahan mereka. Soo Kyung mengerti, dia berpesan pada Hee Min untuk tidak minum banyak.

Esok paginya, Soo Kyung terbangun di sofa, dia melihat jam sudah setengah 8 pagi. Dia melihat Hee Min belum pulang. Soo Kyung menjelaskan Hee Min menghilang sebulan sebelum mereka menikah. Dia menelp beberapa kali ponsel Hee Min.
Awalnya Soo Kyung merasa khawatir, tapi setelah beberapa hari. Hee Min sudah menonaktifkan ponselnya, dia sadar Hee Min telah kabur. Soo Kyung yang kesal membanting foto dirinya dengan Hee Min.

Dae Gu menanyakan mengapa Soo Kyung berpikiran seperti itu. Soo Kyung tahu sejak awal Hee Min itu tidak mau menikah. Tapi dia yang mendesak Hee Min menikah dan membeli sebuah apartment. Sekarang kenyataan yang ia dapat, Hee Min memang tidak ingin menikah. Makanya Hee Min memperlakukan dirinya seperti ini.
Dae Gu menyakinkan Soo Kyung alasan Hee Min kabur karena tidak ingin menikah. Soo Kyung tidak melihat ada alasan Hee Min kabur darinya. Soo Sun melihat alasan Hee Min pergi karena dia melakukan pinjaman. Soo Kyung menduga Hee Min itu bermain judi.
Dia merasa Hee Min berjudi dan akhir-akhir ini Kasino adalah rumah keduanya. Dae Gu dan Soo Sun melihat foto Hee Min yang sedang memegang gelas minuman. 


Ji Gook mencari tahu tentang terakhir kali temannya melihat Hee Min. Teman satu kantornya, terakhir kali melihat saat pesta perayaan Hee Min akan menikah. Lalu Ji Gook menanyakan apakah temannya tahu Hee Min itu akan pergi kemana.
Temannya yang sedang membenarkan mobil, tidak ingat Hee Min mengatakan itu padanya. Ji Gook penasaran, dia menanyakan apakah temannya itu benar-benar tidak ingat. Temannya benar-benar tidak ingat. 


Tae il bertanya tentang kebiasaan Hee Min yang sudah bermain judi. Temannya tidak yakin Hee Min bermain judi. Selama ini Hee Min tidak pernah bolos kerja dan sangat rajin. Tae il mengerti. Dia berterimakasih atas informasi yang diberikan temannya. 


Pan Seok menyimpulkan tunangan Hee Min itu berbohong berdasarkan infomasi yang di dapat oleh Tae il. Eun Do membenarkan dengan hal itu. Lalu dia menanyakan tentang pinjaman yang dibuat Hee Min. Ji Gook melihat Hee Min meminjam uang dalam 6 situs berbeda dengan jumlah 120 juta won.
Dan Hee Min sendiri yang mengambilnya di cabang yang berbeda dalam jangka waktu 2 hari. Tapi yang paling menarik adalah tentang asuransi jiwa. Dalam beberapa bulan ini, Hee Min membeli 4 asuransi dan semua penerimanya adalah Soo Young.
Eung Do merasa kecurigaaan mereka bisa tertuju pada tunangannya juga. Soo Sun pikir tidak semudah itu menduga pada Soo Young. Eung Do merasa yakin, tapi mereka juga perlu bukti yang kuat. Dia merasa kesusahan untuk mendapatkan bukti.
Kalau itu benar dengan yang ia duga, sebagai pembunuhan berencana tapi mereka tidak menemukan jasadnya. Menurutnya itu sulit untuk menduga siapa pelakunya dengan bukti yang mereka milik sekarang. Dia melihat kasus pembunuhan tanpa adanya jasad yang ditemukan itu sulit.
Tae il tahu Hee Min sudah menghilang tanpa petunjuk, menurutnya sangat sulit untuk menemukan jasadnya. Ji Gook yang mendengar anaslisis Tae il merinding. Kasus pembunuhan tanpa jasad itu menakutkan. Pan Seok mengingatkan mereka semua untuk tidak menyimpulkan apapun. Dia melihat penyelidikan mereka belum selesai.
Pan Seok mengajak mereka menyelidiki sebelum Hee Min menghilang. Mereka memulai menyelidiki dari tempat karaoke. Eung Do menyuruh Soo Sun untuk membantu Sa Kyung. Soo Sun mengerti dia siap membantu. 


Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger