Sinopsisi You're All Surrounded Episode 10 Part 2


Mereka berempat berkumpul di cafe sambil makan es krim. Soo Sun menanyakan apa sebenarnya itu cinta. Dae Gu melirik pada Soo Sun. Ji Gook heran Soo Sun menanyakan tentang itu. Dia menduga Soo Sun sedang menyukai seseorang.
Soo Sun menjelaskan Hee Min dan Soo Sun sudah bersama selama 6 tahun. Kalau memang kasus ini adalah pembunuhan maka wanita itu yang membunuhnya. Kalalu memang tidak, pria itu mengkhianati wanita.

Ji Gook mengingat satu pepatah, kalau Cinta itu bisa berubah. Soo Sun melihat ke arah Ji Gook. Tae il tersenyum mendengar pepatah yang dikatakan Ji Gook. Dae Gu memberikan komentar, menurutnya bukan cinta yang berubah tapi orangnya yang berubah.
Mereka bertiga kompak bersorak “ohhhh....Dae Gu”. Mereka seperti terkejut dengan komentar Dae Gu yang biasanya hanya diam ketika mereka sedang berbicara. Ji Gook merasa Dae Gu sudah memiliki pacar. Dia tahu Dae Gu itu menyebalkan tapi dia itu memang tampan.

Ji Gook berpikir lagi, dia selama ini tidak pernah melihat Dae Gu berbicara dengan seorang wanita. Dae Gu mengatakan kalau ia tidak suka dengan wanita. Dengan gampangnya Ji Gook menyimpulkan Dae Gu itu menyukai seorang pria.
Soo Sun dan Ji Gook tertawa. Dae Gu mengejek Ji Gook yang tak mengerti tentang bahasa metafora. Soo Sun mengoda Dae Gu dengan menyuruh Ji Gook sabar, lalu dia menanyakan apa sebenarnya maksud dari bahasa metafora.
Ji Gook mengajak Soo Sun mencari di internet. Tae il tersenyum melihat keduanya yang mengoda Dae Gu. Dae Gu meiihat kedua temannya dengan wajah agak kesal. 



Tae Hoo sedang ada diruangan. Dia mendapatkan telp dari bagian CCTV, Mereka mengabarkan kalau mereka sudah menemukan siapa pelaku dari perusakan mobilnya. Tae Hoo melotot, dia menanyakan siapa, apakah aku mengenalnya.
Lalu dia sendiri yang meminta pegawai itu tidak memberitahu jawabannya. Dia akan pergi ke tempat itu dan melihatnya sendiri. Dia menutup telp lalu mengumpat “mati kau brengsek” dan berlari keluar ruangan. 



Sampai di ruang CCTV.
Petugas memberitahu siapa yang merusak mobil Tae Hoo dari rekaman CCTV. Ternyata itu seorang kucing yang melompat tepat diatas kacanya. Tae Hoo tak percaya dengan hasil rekaman CCTV. Petugas itu menjelaskan, karena Tae Hoo terlalu dekat memarkir dan mempet dengan dinding maka mobilnya menjadi bagian dari loncatan kucing.
Tae Hoo menanyakan apakah itu kucing liar. Dia ingin tahu siapa pemilik kucing itu. Petugas itu sudah bisa melihat kalau kucing itu kucing liar tanpa pemilik. Tae Hoo naik pitam, dia menyuruh petugas itu memutar kamera dari sudut yang lainnya.
Dia tidak terima ada kucing liar yang merusak mobilnya. Dia yakin ada orang yang mengatur kejadian itu bisa terjadi. Petugas itu mencoba menjelaskan tentang rekaman dari sudut yang lain. Tae Hoo yang kesal menyuruh petugas itu minggir, dia yang akan memainan alat perekam untuk melihat dari sudut yang lain.
Petugas mencoba melarangnya tapi Tae Hoo tetap ingin tahu siapa sebenarnya pemilik dari kucing itu. 


Tae Hoo melihat surat tagihan perbaikan mobilnya sampai 1 juta won. Dia kesal sendiri melihat tagihan yang harus ia bayar sendiri.  Eung Do melihat Tae Hoo duduk sendiri di mesin penjual minuman.
Eung Do menyapa Tae Hoo, dia mendengar Tae Hoo sudah memperbaiki mobilnya. Dengan tersenyum, dia menanyakan siapa pelaku yang membuat kerusakan pada mobilnya. Tae Hoo melihat sinis pada Eung Do. Eung Do mengodanya, apakah Tae Hoo sudah melihat hasil rekaman CCTV.
Tae Hoo meminta Eung Doo melupakan hal itu. Dia akan melupakan kasus ini. Dia menegaskan kalau ia harus bijaksana dan tak boleh meragukan karyawannya. Lalu pergi meninggalkan Eung Do.
Eung Do berpura-pura mengaruk-garuk pipinya, dari belakang dia mengejek Tae Hoo dengan membuat jarinya seperti macan sambil mengaum. Lalu dia tersenyum melihat Tae Hoo berjalan kesal melihat tagihan mobilnya yang besar dan harus ditanggung sendiri. 


Soo Sun dan Sa Kyung datang ke sebuah tempat yang bau dan tidak terurus. Dua orang polisi mengeluh tempat yang dituju oleh Sa Kyung. Mereka merasa semau tempat sudah mereka datangi. Soo Sun jadi kesal sendiri mendengar keluhan dari dua polisi yang mengikuti mereka.
Menurutnya dua polisi itu hanya pura-pura saja mencari barang bukti. Sa Kyung tetap berjalan melihat keadaan sekitarnya. Soo Sun sempat menutup hidungnya karena bau yang tak sedap dia cium. Sa Kyung menegaskan tidak ada alasan orang yang itu akan mengikuti atau berkerjasama dengan kita.
Tapi dia memberitahu, Soo Sun harus membuat mereka bisa berkerja sama dengan mereka. Saat itulah Soo Sun akan dilihat sebagai seorang yang kompetitif. Sa Kyung memberitah Soo Sun kalau tempat ini adalah tempat sinyal sebelum menghilang terdeteksi.
Sa Kyung akan mencari di bagian depannya sementara Soo Sun mencari dibagian sebelah sana. Dia menyerahkan sarung tangan pada Soo Sun. Soo Sun mengerti, dia berlari ke tempat yang disuruh oleh Sa Kyung dan mengikat rambut lalu dia memasang sarung tangan
Sementara Sa Kyung, mulai mengikat rambutnya dan mengeluarkan sepatu boot dari tas yang ia bawa. Lalu memakai sarung tangan. Dengan langkahnya yang tegak Sa Kyung berjalan memasuki sebuah kubangan dengan air yang berwarna hitam.
Kedua polisi yang mengeluh itu hanya berdiri dan melihat keduanya yang berkerja. Sa Kyung mulai berkerja dia mencari-cari sesuatu di dalam kubungan itu. Seperti mencari sesuatu di dalam comberan yang bau.

Soo Sun melihat Sa Kyung yang mengobok-ngobok kubangan, mulai mencari-cari ditumpukan plastik. Sa Kyung terus mencari-cari, walaupun dia selalu mendapatkan batu bahkan tumpukan bekas kardus yang tertimbun di dalamnya.
Salah satu polisi melihat Sa Kyung yang mencari di kubungan, dia meminta sarung tangan pada polisi yang satunya dengan tersenyum. Keduanya seperti malu sendiri dengan perkataan mereka yang mengeluh. Akhirnya keduanya ikut membant Sa Kyung untuk mencari dibagian yang lainnya.
Soo Sun melihat kedua polisi yang akhirnya ikut membantu mereka berkerja. Ternyata dia mengerti cara Sa Kyung membuat mereka yang mengeluh jadi mau berkerja. Sa Kyung terus mencari begitu juga Soo Sun terus juga mencari di tumpukan plastik.

Sa Kyung mencari-cari dibagian pinggir kubungan. Dia berteriak kalau ia sudah mendapatkanya. Dengan senyuman sumringahnya Sa Kyung menangkat ponsel yang dia cari-cari dari tadi. Soo Sun tersenyum. Kedua polisi pun senang melihat barang yang didapatkan oleh Sa Kyung. 


Ji Gook memperkenalkan diri sebagai polisi dari kepolisian gangnam. Dia menanyakan dimana letak kamera CCTV. Bagian reseptionist menunjukan letak kamera  CCTV yang dicari Ji Gook.  Mereka berdua melihat hasil rekaman CCTV.
Lalu Ji Gook menyuruh petugas untuk memajukan sedikit rekamannnya. Dia melihat Hee Min berdiri bersama teman-temannya. Mereka keluar dari tempat karaoke. Ji Gook dan Tae il melihat letak CCTV yang ada didepan tempat karaoke.
Ji Gook dan Tae il berjalan ke arah yang berbeda, mereka melihat CCTV yang dipasang kemungkinan Hee Min berjalan disepanjang jalan itu. 


Di Kantor
Di papan terlihat peta yang sudah banyak ditandai tanda silang. Ji Gook memeriksa rekaman CCTV dari USB yang ada di mejanya.  Dae Gu juga ikut membantu melihat rekaman CCTV dari laptopnya. Dia melihat setiap detail.
Tae il juga mencari semuanya rekaman itu. Mereka akan memberikan tanda silang apabila sudah tidak ada orang yang mereka cari. Usb demi Usb mereka colok ke komputer mereka. Sampai Ji Gook tersadar tumpukan USBnya sudah habis.
Dia membuka lebar-lebar tangannya. Dia merasa lega dan mengatakan Zona B, tidak ada apa-apa dan akhirnya pekerjaannya pun selesai. Tiba-tiba datang USB yang ditumpahkan diatas meja Ji Gook.
Eung Do memberikan USB lagi diatas meja Ji Gook. Dia menegaskan, bagaimana mereka bisa menyelesaikan kasus kalau Ji Gook merasa pekerjaan sudah selesai tanpa mendapatkan apapun. Tae il dan Dae Gu benggong melihat puluhan Usb yang harus mereka periksa lagi.
Ji Gook memberikan semangat dengan lemas, dia akan berkerja keras sekarang. Eung Do tersenyum, dia memberikan semangat juga pada Ji Gook. Dia juga berharap mereka bertiga berhasil. Ji Gook mengumpat sambil mengambil tumpukan USB di depannya.

Tae il juga mau ga mau mengambil satu USB dari atas meja Ji Gook. Dae Gu melemaskan otot lehernya yang selalu menunduk melihat rekaman CCTV. Satu USB dicolok ke komputer Dae Gu. Matanya menajam, dia melihat sosok pria yang ia cari dari semua USB.
Dae Gu menutup matanya sejenak dengan tangannya. Dae Gu memanggil Ji Gook dan Tae il, dia sudah menemukannya. Ji Gook dan Tae il berlari ke meja Dae Gu. Mereka melihat hasil rekaman yang didapat Dae Gu.
Ji Gook melihat pria yang membawa tas masuk ke dalam area toilet. Tae il yakin itu benar orang yang mereka cari. Ji Gook senang sekali, dia tersenyum dan memuji kerja Dae Gu yang bagus sekali. Dae Gu menyuruh Ji Gook untuk menandai di peta tempat mereka menemukan Hee Min. 


Soo Sun ikut memeriksa hasil rekaman CCTV yang didapat Dae Gu bersama Tae il. Tapi Soo Sun heran dia merasa apa yang ia lihat tidak masuk akal. Tae il berpikir tidak mungkin rekaman CCTVnya sudah rusak.
Tae il menerima telp dari Ji Gook, Ji Gook mengabarkan kalau ia juga tidak menemukan kemana pria itu pergi. Soo Sun tak menyangka Ji Gook tidak menemukan pria itu sama sekali. Eung Do dan Pan Seok datang melihat Soo Sun dan Tae il.
Mereka meminta keduanya melihat hasil rekaman yang mereka dapatkan. Keduanya melihat rekaman CCTV Hee Min masuk ke dalam toilet. Soo Sun menjelaskan ini terakhir kalau Hee Min terlihat oleh kamera CCTV. Hee Min masuk ke dalam toilet umum di stasiun metri setelah karaoke bersama teman-temannya.
Soo Sun menyampaikan masalahnya, Hee Min tidak terlihat saat keluar dari toilet. Eung Do meminta Soo Sun memundurkan rekaman dan memutarnya perlahan-lahan. Tae il menjelaskan mereka berdua sudah melihat berkali-kali rekaman itu selama 4 jam tapi mereka tidak melihat sama sekali Hee Min keluar dari toilet.
Sementara rekaman setelah jam yang mereka lihat sudah rusak, jadi mereka tidak bisa memeriksanya. Pan Seok memikirkan penjelasan Tae il. Eung Do menanyakan Tae il juga sudah memeriksa rekaman CCTV dari toilet.
Tae il mengatakan mereka sudah memeriksanya. Dae Gu dan Tae il yang memeriksa rekaman itu dan sudah menghubungi mereka. Tae il melihat tidak ada jalan lain untuk keluar dari toilet selain jalan yang mereka lihat dari CCTV.
Eung Do rasa itu tidak masuk akan,tidak mungkin Hee Min bisa terbang keluar dari toilet. Pan Seok, juga berpikir orang yang masuk tidak terlihat saat keluar. Eung Do  menduga kalau Hee Min itu tewas di dalam kamar mandi dan mayatnya di pindahkan saat rekaman CCTV itu rusak.

Soo Sun terus melihat rekama CCTV berulang-ulang. Dia melihat salah satu seorang yang mengunakan rok dan memegang minuman. Dia melihat orang itu seperti Hee Min. Ketiganya melihat orang yang ditunjuk Soo Sun, Soo Sun yakin sekali wajahnya itu mirip sekali dengan Hee Min.
Soo Sun mendekatkan lagi kamera CCTVnya. Eung Do juga merasa wanita itu mirip sekali dengan Hee Min. Soo Sun menunggu sebentar, dia mencari-cari file yang tersimpan di laptop. Dia memperlihatkan satu foto dan membandingkan dengan gambar yang terekam dalam CCTV.

Pan Seok melihat dua gambar itu. Soo Sun tersenyum, mereka sudah menemukan Hee Min. Dia yakin orang itu Hee Min. Dia menunjukan tangan Hee Min yang memegang minuman. Tae il memincingkan matanya untuk melihat lebih jelas.
Soo Sun menjelaskan Hee Min bisa menyamar sebagai seorang wanita tapi Hee Min tidak bisa menyembunyikan kebiasaanya. Kedua foto itu memperlihatkan cara Hee Min memegang botol  dan minuman dengan jari kelingking dan jari telunjukanya ke atas.
Eung Do tertawa, dia senang karena mereka menemukan Hee Min keluar dari toilet dengan pakaian wanita. Soo Sun tersenyum, Tae il ikut tersenyum melihatnya. Eung Do memuji Soo Sun hebat. Pan Seek ikut tersenyum.
Sa Kyung masuk ke dalam ruangan. Dia berkata dia sudah menemukan Hee Min. Dia mendapatkan dari ponsel milik Hee Min. Sa Kyung menunjukan foto Hee Min yang mengubah wajahnya dengab berdandan seperti perempuan. 
Pagi hari di atap gedung kepolisian Gangnam. Soo Sun bangun dengan wajah sumringah. Dia keluar dari tenda dan menghirup udara pagi. Lalu berlari keluar dari gedung. Saat sedang olahraga tak sengaja dia bertabrakan dengan dua orang yang akan berkerja.
Telapak tangannya terluka, tapi yang lebih menyedihkannya lagi ponselnya jatuh dan tak bisa menyala. Setelah itu dia kembali ke markas untuk mandi, tapi tiba-tiba air di kamar mandi mati. Dia binggung mencari pertolongan di luar kamar mandi. Supaya airnya bisa menyala kembali.

Soo Sun berguman sambil duduk sendiri diata meja. Dia merasa ada hari-hari yang membuat dirinya merasa sial. Saat dia merasa semuanya terasa kacau. Saat itu juga dia merasa ada sesuatu yang terburuk akan terjadi. Dia berharap hari  buruknya bukan hari ini.
Lalu Soo Sun membuka sumpit dan akan memisahkannya. Tapi ternyata sumpitnya itu patah dan tidak sesuai harapannya.


Ketua Kang dan Tae Hoo menyambut Moon Bae yang datang ke kepolisian Gangnam. Ketua Kang memberikan horamt, dia menanyakan alasan Moon Bae datang ke tempat mereka. Moon Bae tidak menjawab, dia menyuruh keduanya untuk masuk ke dalam saja. Wajah Ketua Kang seperti tegang memikirkan kedatang Moon Bae.

Tae Hoo membawa Moon Bae ke ruangan Ketua Kang. Saat akan duduk, Moon Bae menyuruh Tae Hoo keluar ruangan, dia akan berbicara dengan Ketua Kang saja. Tae Hoo mengerti dia keluar dari ruangan.
Keduanya duduk berhadapan. Moon Bae melihat apakah Tae Hoo sudah benar-benar keluar dari ruangan. Setelah pintu di tutup rapat, Moon Bae memberitahu Hyung Chul sudah kembali. Wajah Ketua Kang tetap dingin.
Moon Bae merasa Ketua Kang sudah tahu akan hal itu. Ketua Kang mengatakan dia tidak tahu dengan hal itu. Moon Bae mengingat Hyung Chul mengatakan sesuatu yang lucu. Hyun Chul mengatakan anak kecil 11 tahun yang lalu itu masih hidup.

Ketua Kang terdiam sambil menelan ludah. Moon Bae melihat pada Ketua Kang, dia menanyakan pendapatnya pada ketua Kang. Dia masih tidak percaya dengan perkataan Hyung Chul. Ketua Kang binggung, dia selama ini belum pernah mendengar kabar tentang itu.
Moon Bae menegaskan anak itu tidak boleh hidup. Dia yakin, Ketua Kang mengerti apa yang ia maksud. Menurutnya mungkin kejadian ini sangat disayangkan. Tapi mereka harus melakuan suatu pengorbanan.
Wajah Ketua Kang semakin menegang, tapi dia berusaha tetap tenang di depan Moon Bae. Moon Bae mengingatkan kalau ibunya dari anak itu tewas karena balasan dari ibunya yang menjadi saksi. Dan itu akan tetap menjadi kasus yang belum terselesaikan sampai sekarang.
Ketua Kang mengerti dengan hal itu. Moon Bae tersenyum, dia senang melihat ketua Kang masih berpihak padanya dalam hal ini. Ketua Kang menatap lurus ke arah Moon Bae. 


Moon Bae keluar dari dari ruangan. Tae Hoo keluar dari ruangan dan mengantarnya. Dia menanyakan apakah Moon Bae sudah mau pergi. Semua polisi yang sedang duduk memberikan hormat pada Moon Bae.
Beberapa orang berbisik menanyakan siapa orang itu. Salah seorang polisi menjelaskan kalau itu Yoo Moon Bae. Dulu dia pernah menjadi kepala kepolisian nasional yang meningkatkan kinerja polisi dengan baik. Sekarang Moon Bae menjadi anggota parlemen di pemerintahan.
Dae Gu berjalan masuk ke dalam ruangan sambil melihat berkas yang ia bawa. Dia tidak mengetahui Moon Bae datang. Wajah ketua Kang menegang kembali melihat Dae Gu masuk ke dalam ruangan, Mereka saling berpapasan. Dae Gu hanya memberi hormat pada Ketua Kang.

Moon Bae berhenti, dia melihat ke arah Dae Gu yang berjalan begitu saja. Wajah Ketua Kang semakin tegang. Moon Bae berkomentar, polisi muda sekarang itu sangat tampan. Ketua Kang membenarkan hal itu.
Tae Hoo meminta maaf atas sikap tidak sopan polisi muda itu. Dia menjelaskan polisi muda itu belum mengetahui siapa Moon Bae.  Moon Bae terus melihat ke arah Dae Gu, lalu berjalan meninggalkan ruangan. Ketua Kang melirik sedikit kearah Dae Gu yang masih sibuk melihat berkas.
Dae Gu tetap sibuk dengan berkasnya, tapi dia baru sadar keadaan kantor itu tiba-tiba diam dan terlihat tegang. 

Saat perjalanan pulang, Moon Bae menelp Hyung Chul dia meminta supaya Hyung Chul melakukan seperti apa yang dia perintahkan. Dia meminta Hyng Chul untuk melakukannya dengan sempurna. Dia memperingatkan Hyung Chul untuk tidak mengecewakan dirinya lagi.
Hyung Chul mengerti, dia tidak akan mengecewakan Moon Bae lagi. Lalu ia menutup telp. 


Ketua Kang duduk terdiam di ruangannya. Dia teringat dengan perkataan Moon Bae yang tidak ingin Ji Yong itu hidup. Moon Bae pikir itu pengorbanan yang harus mereka lakukan. Ketua Kang mengambil ponselnya dan menelp.
Ternyata dia menelp Dae Gu. Dae Gu berjaan menjauh dari mejanya. Ketua Kang memberitahu Dae Gu, pria yang sepatu boot itu sudah melihat biodatanya dari panti asuhan. Dia melihat itu tidak apa-apa. Tapi dia meminta Dae Gu untuk menjaga diri.,dia tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi.
Ketua Kang meminta Dae Gu untuk tidak sendirian, dia ingin Dae Gu selalu bersama dengan timnya. Dia menyuruh Dae Gu menghubunginya apabila terjadi sesuatu. Dae Gu mengerti, lalu dia menutup telpnya dan membalikan badan. 


Dae Gu berteriak kaget, begitu juga Soo Sun yang juga berteriak karena kaget. Soo Sun heran mengapa Dae Gu terlihat sangat kaget. Soo Sun mengatakan kalau ia hanya ingin memberitahu ramalan hari ini yang ia baca dari koran.
Dae Gu menyuruh Soo Sun pergi dari hadapanya. Soo Sun mengejar Dae Gu. Dia duduk dan mengeser kursinya mendekat pada Dae Gu. Dae Gu mengangkat pengaris dan meminta Soo Sun untuk menjaga jarak aman.
Ji Gook melihat dari jauh Soo Sun dan Dae Gu yang berbicara di depannya. Soo Sun tahu, dia tidak akan mendekat lagi dengan Dae Gu. Soo Sun membacakan ramalan hari ini. Dae Gu berkata ketus, dia tidak tertarik dengan hal itu.
Soo Sun menyakinkan dengan apa yang ia bacakan itu kadang-kadang sangat akurat. Menurutnya ramalan itu seperti mimpi yang bisa kejadian. Dae Gu melihat pada Soo Sun, Dia mengatakan sesuatu yang dia anggap sebagai pertanyaan terbodoh di dunia ini.
Dae Gu kesa dengan pertanyaan “apa golongan darah? pasti B. Itu artinya kau brengsek. Apa kau tipe darah A, kau pasti pemalu” Ji Gook mendengar perkataan Dae Gu, dia merasa malu menilai seseorang dari golongan darah.
Dae Gu pikir tidak mungkin orang itu berpikir dengan akurat dengan mengkategorikan seseorang. Padahal ada 6 miliar orang yang ada dibumi dan membaginya menjadi empat jenis darah yang sederhana.
Soo Sun menekanan kalau yang ia baca ramalan itu untuk hari ini. Dae Gu menyimpulkan kalau Korea memiliki 48 juta orang dibagi menjadi 12 zodiak berarti ada sekitar 4 juta orang yang memiliki zodiak yang sama. Lalu membaginya menajdi lima tahun jadi ada 800 ribu orang yang berbagi ramalan harian yang sama.
Ji Gook mendengar penjelasan Dae Gu dengan wajah cemburut. Dae Gu mengatakan lagi, setiap orang pada tahun 1970 dengan shio anjing, maka semua orang itu berbagi ramalan yang sama selamanya. Dia harap Soo Sun mengerti dengan penjelasannya.

Soo Sun meminta Dae Gu untuk mendengarkannya saja. Soo Sun membaca ramalan untuk Dae Gu 
“kehidupan mu sangatlah tandus dan menghindari semua orang. Kau mungkin menjerit, tapi tidak ada yang datang untuk menyelamatkanmu. Sesuatu yang berbahaya mungkin muncul dari mana saja, jadi kau harus mempersiapkan terlebih dahulu”
Diam-diam Dae Gu pun mendengarnya. Soo Sun merasa itu  sebuah pertanda buruk untuk Dae Gu. Dia merasa harus peduli dengan Dae Gu sebagai partnernya. Dae Gu melirik sinis pada Soo Sun. Soon Sun meminta Dae Gu tidak meremehkan ramalan ini dan menjaga diri.
Dae Gu hanya menatap Soo Sun, Soo Sun menatap Dae Gu kembali. Dia mengatakan kalau firasat dirinya itu sangat akurat. Dia merasa beberapa hari yang lalu merasa akan ada sesuatu yang terjadi pada dirinya dan itu ternyata benar terjadi. Dae Gu seperti memikirkan ucapaan Soo Sun.

Soo Sun meminta Dae Gu untuk tidak meremehkan ucapannya. Dia meminta Dae GU untuk menjaga dirinya. Ji Gook melihat percakapan Soo Sun dengan Dae Gu dari kejauhan. Dia seperti cemburu melihat kedekatan mereka.
Dae Gu mengangguk semua peringatan dari Soo Sun. Tapi dia langsung mendorong kursi Soo Sun menjauh darinya. Soo Sun mengeser lagi kursinya mendekati Dae Gu. Dae Gu siap mengacungkan pengaris untuk menjaga jarak aman.
Soo Sun mengerti, ia akan menjaga jarak, tapi dia ingn melihat Dae Gu ramalan yang ia bawa. Ji Gook semakin cemberut melihat Soo Sun dan Dae Gu berbicara. Soo Sun mengulangi ucapannya dari ramalan yang ia baca. “sesuatu kekuatan berbahaya akan muncul entah dari mana”.


Hyung Chul mengambil pisau dari kasurnya, lalu dia memakai sarung tangannya. Dia kamar dia memperlihatkan pisau yang akan dia gunakan untuk membunuh. lalu dia menaruhnya di saku celananya.
Dia keluar dan memasukan ke dalam tas semua perlengkapannya ke dalam mobil. Sampai di mobil dia menelp seseorang dan meminta mereka untuk bertemu sekarang.  


Ternyata Hyung Chul mengajak Pan Seok bertemu di sebuah gudang. Hyung Chul yakin Pan Seok ingat dengan tempat ini. Pan Seok membenarkan, dia to the poin. Apa yang ingin Hyung Chul tanyakan dia meminta Hyung Chul mengatakannya sekarang.
Hyung Chul mendegus, dia merasa Pan Seok itu masih mudah marah. Dia meminta Pan Seok menemukan cara untuk menyelundupkan dirinya ke China. Pan Seok melihat ke arah Hyung Chul. Hyung Chul meminta Pan Seok untuk melakukannya dengan sesegera mungkin.
Kalau semua berjalan dengan lancar seperti yang ia rencanakan. Dia akan pergi awal minggu ini ke china. Pan Seok menanyakan alasan Hyung Chul menyelundupkan diri. Dia menanyakan apa sebenarnya yang Hyung Chul rencanakan.
Hyung Chul menegaskan kalau Pan Seok sampai tahu dengan apa yang ia rencana, maka Pan Seok akan membuat dirinya menjadi ikut dalam situasi yang sangat dekat dengan yang akan ia lakukan. Pan Seok terdiam. Hyung Chul mengatakan Pan Seok itu seseorang yang harusnya berpura-pura mati kalau ia memberitahu Pan Seok untuk mati.
Pan Seok mencoba berbicara baik-baik pada Hyung Chul. Tapi Hyung Chul meminta Pan Seok untuk meperlihatkan wajah kasihannya. Dia mengatakan kalau ia masih bangga dengan bekas luka yang ada dibawah telinganya.
Dia meminta Pan Seok untuk mencarikan dirinya kapal secepat mungkin. Dia berjanji setelah perkerjaannya berhasil dia akan pergi ke China dan tidak akan menemui Pan Seok lagi. Lalu ia pergi meninggalkan Pan Seok.Pan Seok melihat kepergian Hyung Chul. 


Flash Back 12 tahun yang lalu.
Pan Seok dan Hyung Chul keluar dari mobil. Mereka berdua masuk dalam sebuah gudang yang gelap. Hyung Chul berpesan pada Pan Seok untuk berhati-hati. Keduanya berjalan di dalam gudang, Hyung Chul melihat orang yang akan memukul Pan Seok dengan kayu yang sudah ada api.
Hyung Chul mencegahnya dan dia terjatuh bersama Pan Seok. Saat itu orang tersebut akan menghajar mereka berdua. Hyung Chul mengeluarkan pistolnya dan menembaknya. Pan Seok kaget dan binggung.
Pan Seok bangun, dia melihat ada luka bakar di leher Hyung Chul tapi dia melihat orang yang ditembak Hyung Chul dan mati. 
Surat kabar memberitakan penyalah gunaan pistol oleh polisi. Ada juga tentang buronan yang dibunuh oleh peluru polisi.
Hyung Chul membawa kotak dan keluar dari gedung. Lehernya masih di perban akibat luka bakar. Pan Seok mengejarnya, dia membawakan kotak milik Hyung Chul. Tapi dia tidak mengeluarkan kata-kata. Dia terdiam melihat Hyung Chul yang pergi karena diberhentikan dari kepolisian.
Pan Seok sadar apa yang dilakukan Hyung Chul itu untuk melindungi nyawanya. 

***
Pan Seok berdiri lagi di gudang tempat Hyung Chul menembakan peluru pada buronan. Dia seperti masih menyesali itu terjadi. 


Pan Seok kembali ke rumahnya. Dia yang menyalakan lampu yang ada di dapur. Dia mengeluh banyak sekali surat yang masuk ke dalam box surat. Padahal dia sudah mengatakan pada pengirimnya untuk tidak mengirim penawaran apapun.
Tiba-tiba lampu dapurnya berkedap kedip. Dia berteriak supaya lampu itu tidak membuatnya kesal, sekarang dia sedang lelah sekali. Akhirnya dia membuka lampu itu dan akan menganti dengan yang baru. Saat itu tak sengaja dia melihat ada yang menempel dia atas cup lampunya.
Pan Seok melihat sebuah kamera kecil yang bisa melihatnya kalau dia sedang duduk diruang tengah. Dia buru-buru mengambil jaket dan keluar dari rumahnya. 


Dia menemui bagian IT kepolisian. Ternyata rekaman itu mengunakan format VPN. Petugas itu membenarkan, kalau orang itu mengunakan jenis rekaman yang biasa, maka mereka bisa tahu dimana gambar itu bisa terlacak dimana akan diterlihat IP address nya.
Tapi kalau mengunakan rekamanan dengan format VPN, agak susah untuk melacak keberadaan komputer yang menampilkan hasil rekaman CCTV. Petugas bagian Investigasi bagian cyber juga menyerah dengan kamera yang mengunakan format VPN .
Pan Seok mengerti, dia hanya ingin memeriksanya saja. Orang itu menduga Pan Seok mencurigai seseorang yang melakukan hal ini. Pan Seok tidak menjawab, dia hanya mengucapkan terimakasih pada pria itu dan memasukan kamera kedalam sakunya lalu pergi.

Hyung Chul sudah berdiri di depan asrama milik Dae Gu. Dia menatap satu tempat dari Dae Gu tinggal. Ia sudah siap-siap membunuh Dae Gu.


Sedangkan di dalam, Dae Gu duduk diruang TV sambil membaca buku. Tae il dan Ji Gook keluar dari kamar, mereka mengatakan kalau mereka akan pergi ke supermarket. Tae il menanyakan apakah Dae Gu membutuhkan sesuatu.
Dae Gu menjawab dengan singkat susu pisang. Tae il tersenyum, dia mengerti permintaan Dae Gu. JI Gook mengajak Dae Gu untuk ikut saja dengan mereka. Dae Gu menyuruh mereka untuk pergi saja dan tetap membaca bukunya.
Ji Gook mencoba mengoda Dae Gu dengan mengatakan mereka mungkin akan mampir makan ayam dan bir setelah berbelanja. Dia meminta Dae Gu untuk tidak menyesal, setelah itu mereka pergi keluar rumah. Dae Gu hanya mengangkat wajahnya dan melihat keduanya keluar dari rumah. 


Tae il dan Ji Gook keluar dari apartment. Ji Gook mengatakan kulkas mereka sudah lama kosong tapi mereka baru bisa pergi sekarang ke supermarket. Tae il merasa minggu ini berjalan begitu cepat.
Lalu Ji Gook membahas tentang Soo Sun. Dia berpikir Dae Gu dan Soo Sun akhir-akhir ini semakin dekat. Tae il melihat itu karena mereka berdua partner kerja jadi menurutnya itu wajar saja. Ji Gook menaikan alisnya. Dia tak percaya dengan komentar Tae il.
Tae il mengangguk menyakinkan Ji Gook. Ji Gook tersenyum, yah mungkin saja itu benar. Seperti mereka berdua yang selalu dekat. Tae il tersenyum, Ji Gook pun meanyakan berapa banyak ayam dan bir yang harus mereka minum sekarang.
Lalu Ji Gook menyarankan untuk menelp dan mengajak Soo Sun juga. Tae il menyarankan dirinya untuk menelp Soo Sun. Ji Gook cemberut, dia yang seharusnya menelp Soo Sun. Lalu dia mengajak Tae il pergi . 


Tak jauh dari sana Hyung Chul melihat dua teman sekamar Dae Gu keluar dari apartment. Dia siap-siap dengan sarung tangannya dan melihat lampu dari kamar Dae Gu sudah mati.
Hyung Chul masuk ke dalam rumah Dae Gu dan kawan-kawan. Dalam kegelapan, dia mencari Dae Gu, dimulai dari kamar mandi lalu pindah ke kamar Tae il dan Ji Gook. Disana dia tidak melihat ada Dae Gu disana.
Lalu ia pindah ke kamar Dae Gu, bayangan Hyung Chul mengeluarkan pisau terlihat di depan pintu Dae Gu.
Saat ia membuka pintu dia tidak melihat Dae Gu ada di tempat tidur. Tenyata Dae Gu berdiri di belakang pintu, tanganya sudah memegang pemukul base ball. Hyung Chul seperti memiliki insting, dia memegang erat pisaunya. Dia mengetahui Dae Gu ada dibelakang pintu, dia mendorong pintu agar Dae Gu terjepit.
Dae Gu menghindar Dia mencoba memukul dalam kegelapan. Tapi dia malah memukul sesuatu jendela kamarnya yang gelap. Dae Gu terus menyerang pria itu. 


Pan Seok keluar dari ruangan tim Cyber investigasi. Dia melihat ke arah depan sambil melihat kamera dari sakunya.
***

Apa sebenarnya yang terjadi antara Dae Gu, Hyung Chul dan Pan Seok. 
Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger