Di season keempatnya ini, TSM hadir dengan judul Tendangan Si Madun Returns. Manoj Punjabi, selaku Produser sekaligus Presiden Direktur MD Entertainment, menambahkan, Tendangan Si Madun ini ibarat kebangkitan persepakbolaan Indonesia usia dibawah 19 tahun yang mencuat ke permukaan sebagai juara se-Asia Tenggara. Dengan kemasan baru, cerita baru, ditambah kepiawaian Yusuf Mahardika bermain bola, niscaya sinetron ini akan mencuat kembali sebagai sang juara. Dan ini akan memotivasi kerjasama MNCTV - MD Entertainment yang telah terjalin baik, untuk berkarya lebih baik lagi di tahun-tahun selanjutnya". Ungkap Manoj bersemangat.
Madun (Yusuf Mahardika) anak berusia 12 tahun ini, sehari hari tinggal bersama ibunya, Bu Marni (Elma Theana). Madun bekerja sebagai Pembersih di lapangan Futsal milik Pak Darmawan (Chairul Yusuf) dan Ibu Shinta (Tessa Kaunang). Suatu hari Pak Darmawan dan Bu Shinta yang menginginkan tanah milik Panti Asuhan, sengaja menagih hutang ibu Panti demi mendapatkan tanah tersebut. Karena upayanya gagal, lalu mereka memutuskan mengadakan pertandingan sepak bola antara team Pak Darmawan bersama anaknya, Juki (Richard Ivander), melawan team Panti Asuhan.
Saat pertandingan berlangsung, team Panti Asuhan nyaris kalah. Melihat itu Madun tidak rela, karena tidak ingin Panti Asuhan di ambil paksa oleh Pak Darmawan, Maka diam diam ia menyamar menjadi pemain bola bertopeng demi membantu team panti Asuhan, hingga akhirnya meraih kemenangan.
Pak Darmawan tidak rela menerima kekalahan itu, lalu diam diam melakukan perjanjian lagi dengan Bang Jebret (Bemby Putuanda) untuk mengadakan ulang pertandingan dengan iming iming jika team panti kembali memenangkan pertandingan, dia akan merelakan Panti Asuhan sekaligus juga akan memperbaiki fasilitas panti asuhan. Bang Jebret yang tergiur diam diam menyetujui usul Pak Darmawan tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan Ibu Panti. Bang Jebret juga berharap tim panti akan kembali mendapat bantuan dari Pemain Bertopeng alias Madun.
Tanpa disangka, Bu Marni yang tahu Madun dekat dengan Panti Asuhan menjadi cemas. Dia takut rahasia nya terbongkar, kalau Madun bukan anak kandungnya, melainkan anak yang diambil dari panti asuhan. Bu Marni pun akhirnya meminta ke Madun untuk berjanji tidak lagi berhubungan dengan team Panti dan juga tidak lagi bermain bola. Madun yang tidak bisa melihat Ibunya sedih itu menyetujui perjanjian tersebut, walau sebenarnya bingung dan sedih bila tidak boleh bermain bola lagi, lalu bagaimana dengan nasib team Panti? Maka Madun pun dengan berat hati menolak ketika Dodo CS meminta bantuannya untuk bergabung bertanding melawan team Pak Darmawan.
Dalam kebingungannya itu dia bertemu seorang Kakek Tua, yang kemudian banyak mengajarinya teknik bermain bola. Sampai akhirnya Madun tahu kalau ternyata kakek itu sedang mencari cucu nya yang hilang karena diambil oleh lawan tanding anaknya sesama pemain sepak bola. Tanpa di ketahui oleh kakek tua kalau sebenarnya cucu yang dicarinya itu adalah Madun.
Sementara itu Team Juki dan Pak Darmala yang tidak mau kalah lagi dari team Panti, memanggil seorang pelatih bernama David, yang ternyata adalah musuh dari Anaknya Kakek Tua yang tak lain adalah bapak kandung Madun. Pelatih David dulu selalu dikalahkan oleh Ayah Madun, yang membuatnya menjadi dendam, lalu mencelakai Ayah Madun hingga lumpuh. Tidak hanya itu, dia jugalah yang sudah menculik Madun dan membuangnya ke Panti Asuhan. Saat Pelatih David tahu kalau ternyata Madun adalah anak musuh bebuyutannya, dia pun berencana untuk mencelakai Madun.
Lalu, bagaimana nasib Madun selanjutnya? Celakakah ia? Terbongkarkah siapa sesungguhnya Madun? Bisakah dia membantu team Panti? Saksikan selengkapnya Mulai 09 Januari 2014 Senin-Minggu Pkl.20.00 WIB.
Đăng nhận xét