Sinopsis [SINGKAT] Witch Love Episode 9


Dong Ha memeluk Ji Yeon dari arah belakang. Dia berharap supaya Ji Yeon tidak kembali kepada Shin Hoo. Ji Yeon teringat dengan kejadian itu. Dia ingat saat Dong Ha mengatakan kalau cinta itu bisa membawa mereka kemana saja. 


Dong Ha mencari-cari kunci yang terselip di sofa. Dia melempar batal begitu saja. Ji Yeon yang sedang tidur-tiduran sambil menonton marah karena Dong Ha menganggunya. Dong Ha sengaja membuat Ji Yeon tidak nyaman. Dia memutar-mutar tubuh Ji Yeon untuk mencari kuncinya.
Saat tersadar dia melihat tidak ada Ji Yeon, dia berpikir kalau sekarang tempat tinggalnya itu akan menjadi surga atau neraka untuknya. 


Ji Yeon menatap dapurnya. Dong Ha memanggilnya untuk sarapan lebih dulu. Dia memberikan sandwich untuk bosnya. Ji Yeon menolaknya karena dia tidak ingin sarapan.Dong Ha mengatakan kalau sandwich yang ia buat itu sangat special.

Dong Ha menyuapi Ji Yeon dengan Sandwich buatannya. Ji Yeon merasakan rasa yang nikmat saat makan sandwich buatan Dong Ha. Mereka berdua makan sandwich bersama. Dong Ha menawarkan Ji Yeon untuk membawanya untuk bekal. Ji Yeon menyetujuinya. 


Di kantor, Ji Yeon bertemu dengan Dong Ha. Dia tak menyangka kalau Dong Ha datang pagi sekali. Mereka duduk berdiam diri, lalu Dong Ha menanyakan apakah Ji Yeon nyaman pulang ke rumah. Ji Yeon dengan bercanda, dia nyaman karena tidak ada teriakan saat ia ada di kamar mandi. Mereka berdua tertawa.
Young Shik datang, dia meminta maaf pada Ji Yeon karena menjadi paparazi saat ia sedang melakukan wawancara dengan Shin Hoo. Dia mengakui kalau semua itu ide dari Ketua Kim. Ji Yeon memberikan pelajaran supaya wawancara kali ini diberikan pada Dong Ha. Dengan berat hati Young Shik memberikan pekerjaannya pada Dong Ha.

Asisten Shin Hoo menelp seseorang, dia berbicara kalau ia sudah mengirimkan materi untuk artikel. Dia memberitahu kalau ia akan meninggalkan korea minggu ini. Dia juga meminta orang itu untuk mempublish berita itu secepatnya.
Shin Hoo masuk dengan wajah sinis. Asistennya buru-buru mematikan telp lalu mendorong kopernya keluar dari apartment Shin Hoo. Dia masih memberikan sebuah buku yang di kirim dari yayasan untuk melindungi anak-anak.
Asistennya meminta Shin Hoo untuk mereviewnya. Shin Hoo menegaskan kembali kalau asistennya itu sudah di pecat jadi tidak ada lagi yang harus dikerjakan oleh asistennya. Sang asisten mengingatkan kembali kalau ia sudah menghabiskan waktu bersama dengan Shin Hoo selama 6 tahun. Dia binggung apakah tidak ada sedikit pun Shin Hoo memikirkannya.
Padahal selama ini, dia yang menemaninya saat Shin Hoo sakit, jatuh dan terpuruk adalah dirinya. Dia rasa kalau Ji Yeon tidak pernah mengkhawatirkan Shin Hoo sama sekali. Shin Hoo tidak suka dengan perkataan kasar seperti itu lagi. Dia membentak asistenya untuk berhenti berbicara. 


Sang ibu menelp Ji Yeon. Dia komplain karena Ji Yeon sudah menganti kode untuk masuk rumahnya. Ji Yeon heran mengapa sang ibu harus ke rumahnya, sang ibu menjelaskan kalau ia datang untuk membawakan makanan untuk anaknya.
Ji Yeon menuruni tangga, setelah menerima telp dari ibunya yang baru datang ke rumahnya. Saat itu dia bertemu dengan Eun Chae yang mendapatkan tugas pertamanya dari  ketua Byun. Dia ingin Ji Yeon mengajarkannya untuk menuliskan berita.

Dengan baik hati, Ji Yeon mengajarkan untuk menulis berita dengan cara simple, unik  dan isi yang bermutu. Sebagai reporter di harus tahu cara mereka menulis akan menjadi citra mereka dibaca oleh orang banyak. Ji Yeon juga memberitahu kalau Eun Chae harus menanyakan pertanyaan dengan cara yang spesifik.
Eun Chae menulis semua tips dari Ji Yeon. Ji Yeon juga memberikan sebuah note kecil untuk membantu Eun Chae saat menuliskan bahan saat interview. Eun Chae berterimakasih. Ji Yeon memberitahu kalau Eun Chae harus berkerja dengan baik, bukan berkerja dengan keras. 


Ketua Kim membawakan hasil ia menjadi paparazi. Ia masih menyimpan pertemuan antara Ji Yeon dan Shin Hoo yang dianggap sebagai interview padahal yang ia lihat dari foto mereka seperti sedang berkencan.
Presdir Kwon merasa apa yang dibuat Ketua Kim itu rendahan dan tidak berbobot. Dia marah karena Ketua Kim malah membuat mereka menjadi lebih ribut kalau mereka menuliskan berita tentang Ji Yeon dan Shin Hoo. 


Soo Chul dan Dong Ha datang ke rumah Ji Yeon. Mereka berdua membawa bir dan juga makanan, Mereka mengatakan kalau mereka semua diundangan oleh ibu Ji Yeon untuk datang ke rumahnya.

Sang ibu menjelaskan kalau selama ini menunggu Ji Yeon pulang dari kantor, dia menekan bel rumah Yoon dan ia menunggu disana. Sang ibu mengajak mereka untuk makan bersama. Saat makan, Dong Ha makan dengan lahap sekali. Ji Yeon melihat ke arah Dong Ha dengan tersenyum. 


Mereka selesai makan. Dong Ha dan Soo Chul menyuruh kedua perempuan itu untuk duduk saja, mereka berdua yang akan mencuci piring. Sang ibu yang melihat Dong Ha, dia merasa kalau Dong Ha itu lebih baik dibanding Shin Hoo. Lalu ia akan pamit memanggil ke dua pria muda itu, tapi sebelumnya dia ingin pergi ke restoran Nae Ra untuk memberikan sesuatu padanya.
Saat itu Soo Chul juga ngatakan kalau ia harus pergi karena dia ada janji dengan Ye Rim. Dia pun meminta Dong Ha untuk mengunakan waktu sebaik-baiknya untuk relax. Akhirnya Soo Chul mengajak ibu Ji Yeon keluar bersama.
Hanya ada Ji Yeon dan Dong Ha, mereka berdua terlihat gugup. Dong Ha memutuskan untuk menyelesaikan untuk mencuci piring saja.


Ibu Ji Yeon datang ke restoran Nae Ra, di dalam sudah ada Presdir Kwon yang mendapat rekomendasi supaya ia datang ke tempat ini. Ibu Ji Yeon memberikan makanan yang sudah ia buat di rumah Ji Yeon. Lalu dia akan pamit pergi dan menolak untuk minum dulu.
Suara berat Presdir Kwon memanggilnya. Ibu Ji Yeon kaget dengan panggilan itu, dia terkejut melihat Presdir Kwon ada di restoran Nae Ra. Lalu dia mengajak ibu Ji Yeon untuk minum bersama. Seperti sudah tersihir dia menyetujui ajakan itu. 


Ji Yeon memberikan secangkir kopi untuk Dong Ha. Dong Ha berdiri di depan rak buku milik Ji Yeon, dia menanyakan apakan Ji Yeon membaca semua bukunya. Ji Yeon berkata kalau ia sudah membaca buku semuanya.
Sepertinya Dong Ha ingin memberikan buku magic tapi dia berkata kalau ia akan pulang saja. Saat akan berjalan dibelakang Ji Yeon, tiba-tiba Ji Yeon berhenti mendadak. Dong Ha sempet kaget, dia menanyakan kenapa. Ji Yeon berkata tidak ada yang perlu dikatakan. Lalu Dong Ha pulang.


Esok pagi di kantor.
Ji Yeon mendapatkan telp dari Ass.Shin Hoo. Sang asisten mengingatkan kalau kemarin dia meminta membiarkan Shin Hoo untuk pergi. Sekarang dia memberitahu kalau Shin Hoo akan pergi ke afrika minggu ini.  Dia mengingatkan kalau Ji Yeon sudah punya pacar. Ji Yeon rasa kalau Assisten Shin Hoo sudah jahat antara hubungan dirinya dengan Shin Hoo.

Asisten Shin Hoo tidak mau mengakui kesalahannya. Dia rasa kalau itu semua kesalahan Ji Yeon yang tidak percaya dengan Shin Hoo. Ji Yeon yang tidak suka dengan perkataan Assisten Shin Hoo, meminta Asisten Shin Hoo untuk tidak menghubunginya lagi. 


Young Shik berteriak ada berita yang mengejutkan kalau Shin Hoo akan pergi ke afrika minggu ini. Presdir Kwon datang memperlihatkan berita di koran tentang kepergian Shin Hoo. Ji Yeon melihat itu kalau ia sudah tahu kalau Shin Hoo akan pergi ke Afrika.
Presdir Kwon menyuruh Ji Yeon untuk mengubah konsep untuk artikel Shin Hoo. Ji Yeon mengerti dengan apa yang disuruh oleh Presdir Kwon. Wajahya yang tersenyum tiba-tiba berubah menjadi tegang dan sedih. 


Shin Hoo yang membaca artikel itu marah pada assistennya yang lancang membuat artikel di koran. Dia kesal mengapa Assitennya masih mencampuri uurisan dirinya. Assiten mengingatkan kalau Shin Hoo pernah memujinya kalau ia adalah asistent yang hebat.
Sekarang dia sebagai asisten dia tidak ingin melepaskan Shin Hoo begitu saja. Lalu dia memberikan tiket pesawat Shin hoo diatas meja. 


Nae Ra tak percaya kalau Shin Hoo akan pergi lagi ke afrika meninggalkan Ji Yeon kembali. Nae Ra pikir kalau semua hubungan Ji Yeo itu rusak karena sang asisten. Ji Yeon tahu kalau sebelumnya ia benci tapi sekrang tidak benci. Tapi dia bertanya pada dirinya sendiri, biasakah dia hidup tanpa Shin Hoo lagi yang akan pergi ke Afrika. 


Ji Yeon datang mengunjungi rumah Shin Hoo. Dia melihat ada tiket pesawat di meja tamu. Ji Yeon semaki kesal karena Shin Hoo memaksakan diri pergi ke afrika padahal dia sedang cedera kaki. Dia rasa kalau Shin Hoo itu orang yang paling sombong yang pernah ia temui.
Shin Hoo mencoba menjelaskan tapi Ji Yeon tak mau dengar. Ji Yeon rasa kalau Shin Hoo itu masih seperti enam tahun yang lalu yang tanpa kabar dan pergi begitu saja. Shin hoo menahan Ji Yeon yang akan pergi. Dia juga marah karena Ji Yeon yang tidak memberikan perasaannya.

Sekarang ia hanya minta Ji Yeon memintanya untuk pergi maka ia akan mengabulkan permintaan Ji Yeon. Dengan mata berurai air mata. Ji Yeon meminta Shin Hoo untuk tidak pergi. Shin Hoo tersenyum, dia memeluk Ji Yeon. 


Dong Ha menemui Ji Yeon yang menunggunya di lantai bawah, dia mengeluh karena Ji Yeon tidak mau berbicara di dalam saja. Ji Yeon ingin menjawab pertanyaan yang diberikan Dong Ha. Tapi Dong Ha rasa kalau itu tidak usah dijawab. Dia hanya ingin Ji Yeon menjawabnya kalau Shin Hoo sudah pergi ke afrika.

Saat Dong Ha akan pergi. Ji Yeon memberitahu kalau Shin Hoo tidak akan pergi ke afrika. Dia  menceritakan kalau dia yang meminta Shin Hoo untuk tidak pergi dan tetap berada disisinya. Dong Ha membalikan badannya, dengan wajah sedikit tersenyum. Dia mengatakan kalau terbaik untuk Ji Yeon. Dengan begitu Ji Yeon bisa menyelesaikan kesalahpahaman.
Dia tahu banyak orang yang menginginkan mereka untuk kembali. Jadi menurutnya itu sangat baik mendengar itu. Ji Yeon meminta maaf,tapi Dong Ha rasa itu tidak perlu karena itu tidak masalah. Dia pamit untuk masuk lebih dulu. 



Ji Yeon yang baru datang ditarik Young Shik untuk cepat-cepat masuk ke dalam kantor. Betapa kagetnya dia karena Shin Hoo datang ke kantornya. Semua mengucapkan selamat pada Ji Yeon. Presdir Kwon memberitahu kalau Shin Hoo akan berkerja sama dengan Trouble Maker.
Young Shik senang mendengar kalau Shin Hoo akan menampilkan hasil foto-fotonya pada majalah. Presdir Kwon memberitahu kalau artikel kepergian Shin Hoo itu tidak benar. Karena Shin Hoo tidak pernah membicarakan masalah itu.
Dong Ha tak tahan melihat Shin Hoo yang akan berkerja sama dengan majalah Trouble Maker. Dia pergi meninggalkan ruangan. Ji Yeon melihat Dong Ha yang pergi dengan tatapan sedih. Lalu Presdir Kwon menyuruh Ji Yeon untuk pulang saja, karena hari ini Ji Yeon ada kencan dengan Shin Hoo. Semua pegawai makin bersorak. 



Shin Hoo mengandeng tangan Ji Yeon keluar dari kantor. Ji Yeon menanyakan kesepakatan apa yang sudah dibuat Shin Hoo sampai Ji Yeon diizinkan untuk pergi. Shin Hoo mengatakan kalau dia sudah membuat photo book untuk national Geographic.
Ji Yeon membedakan pekerjaan Shin Hoo dengan yang biasanya. Majalah mereka lebih menceritakan tentang gossip dan skandal dari orang –orang terkenal. Shin Hoo rasa itu tidak penting, yang penting sekarang dia mengambil gambar dan Ji Yeon yang akan menulis artikelnya. 


Rin Ji duduk mendekati Eun Chae yang sedang foto kopi. Dia menanyakan tentang teman Dong Ha yang kemarin datang. Eun Chae mengerti apa yang dibahas oleh Rin Ji. Dia memanggil Soo Chul dengan panggilan oppa Soo Chul. Rin Ji tak percaya kalau Eun Chae sudah dekat dengan Soo Chul.
Dengan nafsu, dia menanyakan apakah tokonya besar, mobil yang dipakai, sampai apakah Soo Chul memiliki pacar. Eun Chae tidak yakin kalau Soo Chul sudah punya pacar. Rin Ji mengira-ngira sendiri, dia berpikir kalau tipe wanita Soo Chul seperti dirinya yang sexy.
Rin Ji bergaya sexy di depan Eun Chae. Setelah itu dia bergaya innocent atau dia pikir Soo Chul suka dengan wanita yang cute, layaknya Girl Band. Eun Chae yang melihat gaya Rin Ji, buru-buru meninggalkan Rin Ji karena dia memiliki tugas wawancara. 


Shin Hoo mengantar Ji Yeon sampai ke depan apartmentnya. Ji Yeon memberitahu kalau ia tinggal di lantai tiga. Dia juga mengucapkan terima kasih karena Shin Hoo sudah mengantarnya.  Lalu dia mengajak Shin Hoo untuk mampir sebentar di rumahnya untuk minum teh. 


Mereka masuk ke dalam rumah Ji Yeon.  Shin Hoo memuji rumah Ji Yeon yang bersih dan terawat. Saat Ji Yeon sedang membuat kopi. Shin Hoo melihat benda yang diberikan oleh Dong Ha. Tak sengaja dia menariknya dan berbunyi sangat keras.

Dong Ha sedang duduk dirumahnya, mendengar ada bunyi dari benda yang dia berikan pada Ji Yeon. Dia langsung berlari ke rumah Ji Yeon.
Saat sampai di dalam dia melihat Shin Hoo ada di dalam rumah Ji Yeon. Lalu Ji Yeon mendapatkan kunci supaya alarm itu berhenti. Ji Yeon memberitahu Shin Hoo kalau alat itu diberikan Dong Ha tinggal di depan rumahnya dan Dong Yang juga yang memberikan alat itu  kalau dia sedang dalam keadaan gawat.
Dong Ha melihat sedih. Dia rasa tidak ada keadaan yang gawat. Dia pergi, saat itu dia melihat jaket yang tertinggal kemarin. Dia pergi dan meninggalkan rumah Ji Yeon. Saat itu pula Shin Hoo melihat Dong Ha yang masuk masih mengunakan sandal rumah dan jaketnya tertinggal di rumah Ji Yeon. 



Ji Yeon dan Shin Hoo duduk bersama. Shin Hoo menanyakan tentang Dong Ha. Ji Yeon menjelaskan kalau Dong Ha tinggal dengan Soo Chul, mereka tinggal berdua dalam satu rumah. Lalu Shin Hoo menanyakan alarm yang diberikan pada Ji Yeon.
Ji Yeon menceritakan kalau kejadian itu saat dia sedang dalam keadaan gawat. Maka Dong Ha memberikan alarm itu. Dia menceritakan kalau ia pernah mendapat ancaman. Shin Hoo mendengar cerita itu terlihat panik. Ji Yeon meminta Shin Hoo untuk tidak panik karena dia dan Dong Ha sudah menyelesaikan masalah itu. 


Dong Ha keluar dari apartment. Shin Hoo memanggilnya dari belakang. Mereka berdua berhadapan. Shin Hoo tahu kalau selama ini Dong Ha sudah menjaga Ji Yeon sebagai body guard. Selain itu Dong Ha juga sudah menyamar menjadi pacarnya.
Shin Hoo menyodorkan tangannya, untuk berterimakasih pada Dong Ha karena sudah menjada Ji Yeon selama ini. Dong Ha rasa dia tida perlu penghargaan dari Shin Hoo. Dia menegaskan kalau ia melakuan itu karena ia mau melakukan itu untuk Ji Yeon. 


Esok hari.
Dong Ha melihat Ji Yeon yang membawa kardus besar. Dia ingin membantunya, tapi Ji Yeon menolaknya. Dia ingin membawa kotak itu sendiri. Dong Ha menatap Ji Yeon dengan tatapan sedih. Ji Yeon yang tak berani dengan tatapan Dong Ha pergi meninggalkan Dong Ha. 


Dong Ha menyerahkan surat pengunduran diri pada Presdir Kwon. Predir Kwon heran karena menurut kontrak Dong Ha baru berkerja selama 1 bulan lebih, dari kontrak kerja selama 3 bulan. Dong Ha mengatakan kalau alasannya adalah personal. Presdir Kwon bisa memakluminya. 


Dong Ha memberikan berkas pada Ji Yeon. Dia memberitahu kalau berkas list orang yang sudah di wawancara bulan lalu. Lalu dia menjelaskan kalau ia kan menyelesaikan semua artikel untuk minggu ini. Ji Yeon menanyakan apa sebenarnya yang dilakukan Dong Ha dengan hal itu.

Eun Chae dan Young Shik melihat Dong Ha yang memberikan berkas pada Ji Yeon. Dong Ha pun mengatakan kalau dia sudah keluar dari perusahaan. Eun Chae dan Young Shik pun terkejut mendengarnya. Ji Yeon mengajak Dong Ha untuk berbicara. 


Ji Yeon mengatakan kalau ia tidak bisa membiarkan Dong Ha pergi. Dong Ha menjelaskan kalau ia sudah mengirimkan surat resign pada Presdir Kwon. Ji Yeon menanyakan alasan Dong Ha keluar dari kantor begitu saja.
Dong Ha jujur kalau dia tidak bisa akting kalau tidak terjadi apa-apa dengan dirinya, jadi dia tidak bisa meneruskan berkerja dengan Ji Yeon. Ji Yeon tak terima, tapi Dong Ha meminta untuk Ji Yeon menghargai perasaanya juga. 


Dong Ha dan Soo Chul bertemu di bar. Dong Ha ingat saat Ji Yeon menasehatinya untuk selalu menatap ke depan melupakan masalah lau. Tapi ternyata Ji Yeon sendiri yang menatap balik ke masa lalu. Soo Chul menyarankan untuk mendengarkan dari Asisten Shin Hoo. Dong Ha rasa dia tidak mau melakukan itu.
Dia melihat kalau JI Yeon sudah membuat keputusan dan mengetahui suatu kebenaran. Dia juga tahu kalau Ji Yeon sudah banyak menangis untuk Shin Hoo. 


Shin Hoo mengajak Ji Yeon pergi. Dia tak percaya kalau Ji Yeon sudah jarang pergi ke tempat mereka. Ji Yeon mengatakan kalau ia dia kesana selalu bersama Shin Hoo, jadi buat apa dia datang tanpa Shin Hoo. Shin Hoo tersenyum mendengarnya. 

Soo Chul menanyakan apa yang akan dikerjakan Dong Ha setelah dia tidak berkerja. Soo Chul menyarankan Dong Ha untuk kerja part time lagi sepert dulu. Dia melihat ada beberapa orang yang komentar dalam website mereka.
Dia membaca ada komentar yang menanyakan kapan mereka buka lagi dan ada yang kangen dengan Oppa pekerja part time. Dong Ha tidak yakin kalau ia akan kerja sendiri. Soo Chul mengatakan kalau ia juga akan membantu Dong Ha untuk pekerjaan ini.

Dong Ha menanyakan bagaimana dengan toko milik Soo Chul. Soo Chul mengatakan kalau ia akan mengunakan pekerja part time. Soo Chul mengusulkan Dong Ha menjadi CEO dari pekerjaan part time mereka. 

Ji Yeon yang sudah terbiasa berjalan cepat dan sendirian, di tahan oleh Shin Hoo. Shin Hoo mengingatkan Ji Yeon kalau sekarang ia sudah ada orang disampingnya. Ji Yeon mengerti, dia melihat kaki mereka beriringan sambil berpegangan tangan.

Saat itu Ji Yeon teringat saat dia berjalan dengan Dong Ha. Dia ingat saat Dong Ha mengatakan kalau pria itu pasti akan menyeimbangi jalan wanita. Dia mengingatkan kalau ada pria yang ada disamping Ji Yeon.



Soo Chul mengajak Dong Ha pergi ke club. Dong Ha merasa tak nyaman dengan suara keras saat di depan pintu masuk club. Soo Chul menjelaskan kalau tempat ini bisa mengobati patah hati. Dia menyebutkan banyak nama wanita di dalam club dan Dong Ha bisa mendapatkannya. 


Ji Yeon sudah duduk bersama Shin Hoo di dalam restoran. Shin Hoo membahas tentang wine yang dipilih oleh pasangan muda yang belum memiliki uang. Ji Yeon melihat wine yang ada didepannya. Dia teringat saat mereka minum wine dengan iringan lagi dalam ponsel Dong Ha.

Setelah itu dia teringat saat Dong Ha membuat pesta perpisahan untuk mereka berdua. Mereka minum wine dengan daging kaki babi. Dong Ha memperkenalkan kalau makan wine dengan kaki babi itu sedang ngetrend sebagai makanan.
Saat itu dia tidak mendengar sama sekali apa yang diceritakan Shin Hoo. Dia hanya memberikan senyuman manisnya pada Shin Hoo. Padahal dia tidak tahu apa yang diceritakan Shin Hoo. 


Dong Ha dan Soo Chul duduk bersama dua orang wanita yang menemaninya di club. Mereka juga melakukan Cheers bersama. Saat itu Soo Chul berpura-pura kalau ponselnya tertinggal di mobil, dia meminta wanita itu meminjamkan ponselnya.
Saat itu Soo Chul memasukan nomor telpnya di dalam ponsel wanita itu, dan berkata kalau itu no. ponselnya. Wanita yang disebelahnya sebenarnya sudah tahu trik seperti ini. Akhirnya dua wanita itu mengajak mereka untuk menari. Tapi Dong Ha menolaknya dia memilih untuk duduk saja. 


Soo Chul kembali ke tempat duduk, dia melihat Dong Ha sudah tidak ada di sana. Dia kesal karena Dong Ha minum banyak sekali. Saat sedang mencari Dong Ha. Rin Ji melihat Soo Chul yang ada di club yang sama.
Rin Ji dengan gaya mengodanya, menekan bagian dada Soo Chul. Soo Chul seperti tak bisa menahan godaan itu. Dia memberitahu kalau ia datang bersama Dong Ha tapi sekarang Dong Ha menghilang entah kemana. 

Dong Ha yang mabuk, berbicara dengan poster Philip Noh. Dia marah-marah di depan poster itu. Dia memarahi Shin Hoo yang sudah sukses tapi bisa membuat wanita menangis. Dia membanggakan dirinya kalau dia tidak pernah membuat Shin Hoo menangis dan selalu membuat tertawa.

Ternyata Dong Ha sedang berdiri di halte bus. Orang yang melihat Dong Ha mabuk sedikit takut. Dong Ha duduk di kursi, dia berhalusinasi memilikir kan Ji Yeon yang menurutnya cocok untuk menjadi penyihir dengan senyuman yang manis.

Setelah itu Dong Ha melihat gambar Shin Hoo lagi. Dia mengajak Shin Hoo untuk berantem, saat itu pula kepalanya sakit karena menghantam poster yang ada di halte. Dong Ha kesakitan, dia berteriak kalau dia butuh istirahat dulu. 


Ji Yeon mendapat telp dari Soo Chul yang sedang mencari Dong Ha. ia menceritakan kalau Dong Ha hilang setelah ia minum banyak. Dia tidak yakin kalau Dong Ha pergi jauh karena dia tidak membawa dompet. Soo Chul juga memberitahu kalau ia mengajak Dong Ha pergi untuk mengobati patah hatinya. Dia meminta Ji Yeon untuk menghubungnya kalau Dong Ha menghubunginya. 


Don Ha terbangun dari tidurnya. Dia dibangunin oleh seorang polisi. Dia menanyakan berapa lama dia ada ditempat ini. Polisi itu memberitahu kalau dia baru datang 20 menit yang lalu kemungkinan Dong Ha sudah tidak lebih dari itu.
Dong Ha menanyakan apakah ia butuh membayar denda. Polisi itu tertawa karena sang Guardian sudah menyelesaikannya. Dia meminta Dong Ha untuk pulang saja. Dong Ha binggung siapa yang dimaksud dari “Guardian”. Saat dia menengok, dia melihat Ji Yeon sudah berdiri di sampingnya. 


Mereka berdua berjalan berjauhan. Ji Yeon sempat menanyakan keadaan Dong Ha. Dong Ha yang masih marah pada Ji Yeon merasa tidak perlu di perhatikan. Dia merasa baik-baik saja sekarang.
Lalu mereka berdua berjalan berjauhan menuju rumah. Ji Yeon melihat kearah belakang. Dia mengingat saat Dong Ha berjalan begitu lambat sedangkan dirinya sangat cepat. Saat itu Dong Ha memberitahu kalau Pria akan mendapatkan jarak ketika wanita berjalan cepat.

Ji Yeon yang sedang belajar kencan, mengikuti saran Dong Ha. Dia berdiri disamping Dong Ha dan tidak berjalan buru-buru. Saat itu Dong Ha mengandeng tangannya karena dia merasa kalau bahaya untuk seorang wanita yang berjalan sendiri di malam hari. 



Sebelum masuk Ji Yeon menanyakan mengapa Dong Ha minum terlalu banyak bahkan sampai mabuk. Dong Ha menyatakan kalau dia minum karena mau. Jadi dia rasa tidak ada yang peduli dengan dirinya.
Ji Yeon menanyakan lagi alasan Dong Ha keluar dari perusahaan. Dong Ha mengatakan dengan tegas kalau Ji Yeon tidak membutuhkan dirinya lagi. Sekarang Ji Yeon sudah punya Shin Hoo yang bisa melindungi Ji Yeon. Ji Yeon rasa kalau Dong Ha tidak perlu melakukan itu.
Dong Ha melihat Ji Yeon, dia mengingatkan perkataannya kalau Ji Yeon harus menghargai perasaannya. Ji Yeon mengatakan kalau Dong Ha masih muda dan bisa berbuat banyak. Dong Ha marah, dia kesal karena Ji Yeon selalu membahas masalah umur.
Dia rasa tidak ada peraturan yang tidak memperbolehkan mereka berkencan karena perbedaan umur mereka 14 tahun. Dong  Ha mengakui kalau ia sudah ditendang oleh Ji Yeon karena kedatangan Shin Hoo dan sekarang dia merasa tidak baik dengan keadaan itu.
Lalu Dong Ha meminta Ji Yeon untuk tidak mengkhawatirkannya lagi.  Saat Dong Ha akan menaiki tangga. Ji Yeon menahan dan memegang lengan Dong Ha. Dong Ha yang masih marah meminta Ji Yeo membiarkan dirinya pergi. Ji Yeon mengajak Dong Ha yang masih marah kepadanya.

Dong Ha berkata dengan tegas buat apa mereka berbicara karena tidak akan mengubah keadaan. Dia juga berkata tidak ingin melihat Ji Yeon lagi ada disekelilingnya. Ji Yeon akhirnya melepas tangannya dan membiarkan Dong Ha pergi saat itu. Ji Yeon terlihat bersedih.  



Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger