Sinopsis [SINGKAT] Witch Love Episode 7


Dong Ha mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut di depan kaca, lalu dia belajar berbicara di depan kaca saat akan berbicara pada Ji Yeon. Setelah itu, dia berdandan mengunakan jas putih di depan kaca.
Lalu dia berjalan ke tempat Ji Yeon mengadakan pertemuan dengan teman-temannya. Dengan sikap percaya diri dan gagah, Dong Ha berjalan masuk ke dalam tempat pertemuan. 



Tangan Ji Yeon bergetar, saat semua orang diruangan itu terkejut dan juga senang melihat Shin Hoo yang datang ke tempat mereka. Teman-temannya menghampiri Shin Hoo lalu memuji wajah Shin Hoo yang tidak berubah padahal mereka sudah tidak bertemu selama 6 tahun.
Dong Ha melihat wajah Ji Yeon yang berubah tegang dan tangannya bergetar. Dia mencoba menenangkan Ji Yeon dengan memegang tangan Ji Yeon. Shin Hoo menyapa Ji Yeon yang sudah lama tidak bertemu, Ji Yeon hanya bisa terdiam. Dong Ha rasa kalau Ji Yeon tidak perlu gugup karena ada dia disamping Ji Yeon.

Ji Yeon berdiri menatap Shin Hoo. Dong Ha berjalan ke arah Shin Hoo, dia memperkenalkan dirinya sebagai pacar dari Ji Yeon. Shin Hoo terlihat gugup mendengarnya. Nae Ra menyuruh mereka untuk duduk dan mengobrol bersama.

Dengan mata yang berkaca-kaca. Ji Yeon mengatakan kalau tidak ada yang perlu dikatakan untuk mereka semua. Lalu ia pergi meninggalkan tempat itu. Shin Hoo mencoba mengejar Ji Yeon, Dong Ha menghalanginya. Dia pikir itu bukan urusan Shin Hoo lagi. Dong Ha akhirnya yang keluar, mengejar Ji Yeon. 


Shin Hoo menemukan Ji Yeon di taman. Dia tahu kalau Ji Yeon marah, Ji Yeon selalu pergi ke tempat yang lapang untuk mengambil nafas. Dia juga ingat kalau Ji Yeon gugup, maka sikap Ji Yeon akan berubah dingin.
Ji Yeon pergi dari tempatnya, dia berkata kalau ia akan bertemu dengan pacarnya. Shin Hoo menanyakan kebenarannya kalau Pria itu benar pacar Ji Yeon. Dia melihat pacar Ji Yeon itu masih muda sekali. Ji Yeon membenarkan itu, dia pikir walaupun pria itu masih muda tapi pria itu menjadi tempat untuk bersandar untuk dirinya.

Shin Hoo menanyakan apakah Keadaan Ji Yeon baik-baik saja. Ji Yeon meluapkan semua rasa kesalnya. Dia menceritakan kalau saat Shin Hoo tidak datang, ia mengurung diri. Sampai ia masuk dan keluar rumah sakit karena selalu pingsan.
Dia rasa kalau pertanyaan itu sangat kurang ajar untuk dirinya. Hidupnya sekarang hanya makan dan berkerja dan tidur saja. Tanpa memikirkan impiannya, menurutnya impiannya sudah hilang sejak 6 tahun yang lalu.
Shin Hoo ingin menjelaskan kesalahpahaman yang ia buat. Ji Yeon tidak ada kesalahpahaman diantara mereka. Lalu Shin Hoo memberikan undangan untuk pameran foto, dia ingin memperlihatkan sebuah foto untuk Ji Yeon.
Ji Yeon merobek undangan itu. Dia merasa kalau hidupnya sekarang lebih baik tanpa Shin Hoo. 


Dong Ha berteriak dari jauh. Dia berjalan ke arah mereka berdua. Dengan tegas Dong Ha akan menjaga Ji Yeon dan dia harap Shin Hoo tidak mendekatinya lagi. Lalu Dong Ha mengajak Ji Yeon pergi dengan mengandeng Ji Yeon. 


Ji Yeon melepas tangan Dong Ha, dia berterimakasih pada Dong Ha karena sudah membantunya. Dong Ha meminta Ji Yeon menunggunya, karena dia akan mengambil motor. Ji Yeon menolaknya, dia akan pergi sendiri saja.
***
Dong Ha melihat punggung Ji Yeon yang berjalan didepannya. Dong Ha mengejar Ji Yeon, dia menarik Ji Yeon dan akan mengantar Ji Yeon. Saat itu dia melihat Ji Yeon yang terlihat rapuh dan  menangis. Ji Yeon mengatakan kalau sekarang ia ingin sendirian. Dong Ha tak bisa menghalangi, dia melepas tangan Ji Yeon. 


Di dalam restoran, Nae Ra menceritakan kalau pertemuan mereka itu berawal dengan baik saat Dong Ha datang. Tapi pertemuan menjadi terlihat suram saat  Shin Hoo datang. Min Go menyimpulkan kalau ada dua orang pria yang memperebutkan Ji Yeon.
Nae Ra menceritakan kalau Dong Ha sudah menyatakan perasaan dan Ji Yeon menerimanya. Min Go pikir kalau Dong Ha lah yang menjadi pemenangnya. Nae Ra mengingatkan kalau Shin Hoo adalah pria yang ingin di nikahi Ji Yeon.



Ji Yeon ngambek pada Shin Hoo yang masih berkerja saat mereka akan menikah satu bulan lagi. Shin Hoo memastikan kalau ia akan kembali seminggu sebelum pernikahan mereka. Dia menjelaskan kalau semua ini atas permintaan dari prof untuk pergi.
Shin Hoo mencoba merayu Ji Yeon, dia berkata kalau dia tidak usah pergi saja. Ji Yeon ngedumel, dia tahu kalau Shin Hoo sudah membeli tiket untuk perjalanan ke eropa. Ji Yeon mengizinkan Shin Hoo pergi, tapi dia meminta selama 20 tahun ke depan, Shin Hoo harus selalu baik padanya.

Wajah Shin Hoo malah terlihat heran, mengapa hanya 20 tahun. Dia akan selalu baik pada Ji Yeon selama 200 tahun kalau perlu. Shin Hoo akhirnya memeluk Ji Yeon sambil mengucapkan terimakasih pada Ji Yeon karena memperbolehkan pergi ke eropa.  Ji Yeon ikut tertawa dan sumringah mendapat pelukan dari Shin Hoo. 



 Di Sebuah danau dengan air yang mengucur deras. Ji Yeon mengingat saat kebersamannya dengan Shin Hoo. Tiba-tiba ibunya menelp, Ji Yeon yang masih menangis mengangkat telp dari sang ibu. Ibunya mendengar suara Ji Yeon yang lesu, dia memikirkan kalau Ji Yeon belum makan.

Ji Yeon rasa kalau dia belum bisa membahagiakan ibunya, karena di umur 39tahun, dia belum juga menikah. Ibunya yang mendengar perkataan anaknya tentang pernikahan agak curiga. Dia mengira kalau Ji Yeon punya masalah di kantor.
Lalu sang ibu memberi semangat pada Ji Yeon, kalau ia akan selalu ada disisi Ji Yeon. Walaupun ada orang yang menganggapnya perawan tua, ibunya tetap menganggap Ji Yeon adalah nomor satu dimatanya. Tapi tetap saja ibunya berharap kalau Ji Yeon bisa menikah tahun ini. 


Di apartment.
Shin Hoo minum sendirian. Sang sekertaris menaruh gelas yang akan diminum Shin Hoo lagi. Dia menanyakan apa yang terjadi pada Shin Hoo. Shin Hoo menceritakan kalau ia datang saat ada pertemuan alumni kampus. Lalu dia bertemu dengan Ji Yeon, tapi dia tidak bisa menjelaskan alasan dia tidak datang 6 tahun yang lalu, karena Ji Yeon tidak memberikannya kesempatan.
Sekertarisnya mengucapkan kalau Ji Yeon meninggalkan Shin Hoo saat ia sedang kesulitan. Dia mengingatkan kalau Ji Yeon juga mengembalikan cincin kawin dan berkata tidak ingin bertemud dengan Shin Hoo lagi.
Shin Hoo rasa kalau dia tidak akan bisa membenci Ji Yeon karena dirinya lah yang tidak datang ke pernikahan. Sekertarisnya tetap mengingatkan kalau Shin Hoo punya alasan kalau dia tidak datang saat hari pernikahan. Shin Hoo tidak mau membahas lagi, dia merasa lelah dan akan istirahat. 


Dong Ha mondar-mandir di depan ruang tamu. Dia menunggu Ji Yeon yang tak datang-datang. Saat bunyi pintu terbuka, Dia melihat Ji Yeon yang masuk dengan wajah cemberut. Dong Ha langsung menanyakan kenapa Ji Yeon pulang sangat larut. Ji Yeon tak menjawab, dia berjalan terus dan menutup pintu kamarnya. 



Ji Yeon masuk kantor dengan kacamata hitam, saat rapat pun dia tetap pakai kacamata hitam. Si pegawai meyindir Ji Yeon yang tak sopan mengunakan kacamata hitam di depan Presdir Kwon. Presdir Kwon yang sayang pada Ji Yeon, dia rasa tak ada masalah.
Dia malah menyindir ketua Kim yang selalu menuliskan berita yang tidak bagus dibanding Ji Yeon. Ketua Kim pun malu sendiri. Akhirnya dia terdiam mendengar perkataan bosnya. 
Presdir Kwon membahas tentang pameran fotografi yang akan diadakan di korea. Philip Noh adalah fotographer terkenal di luar negeri yang berasal dari negara korea. Presdir ingin mereka membuat artikel untuk wawancara.
Young Shik terlihat senang sekali, yang ia tahu kalau Philip Noh adalah orang yang susah sekali diajak wawancara dengan Media. Julukan dari Philip Noh adalah seniman yang tertutup dengan kerudung. Lalu dia menyuruh Ji Yeon untuk melihat latar belakang Philip Noh dan menemukan sesuatu yang bisa ditulis seperti rumor yang bergairah.
Ji Yeon menolaknya, dia mengatakan kalau ia ada pekerjaan yang harus ia selesaikan. Dong Ha yang ada disebelahnya menatap sedih Ji Yeon. Presdir Kwon tidak mau melepas artikel Philip Noh, dia berkata lebih baik ia menerbitakan halaman kosong saja nanti. Ji Yeon sedikit tak enak hati, dia akhirnya menerima tawaran dari Presdri Kwon. 



Soo Chul datang dengan membawa kotak makanan cepat saji. Dia memberikan semua makanan yang ia bawa dengan gratis. Para pegawai itu seperti tak yakin dengan apa yang dibawa Soo Chul. Ketua Kim melihat kemasan makanan sebelum membuka isinya.
Eun Chae turun dari tangga, pegawai yang lain mengajak Eun Chae untuk makan bersama. Soo Chul yang baru pertama kali melihat Eun Chae langsung terkesima dengan kecantikan Eun Chae. Lalu ia memberikan kotak makanan itu pada Eun Chae, dengan senyum manisnya Eun Chae mengucapkan terimakasih.

Pegawai wanita itu terlihat sumringah saat Dong Ha memperkenalkan Soo Chul adalah orang yang sangat kaya. Ayah Soo Chul memilki 5 resort mewah, mata pegawai wanita itu makin tertarik dengan Soo Chul. Tapi ketua Kim tak suka dengan makanan yang dibawa Soo Chul, dia mengejek takut kalau dia dalamnya itu  adalah bubur ketimun.
Soo Chul yang mendengar itu agak tak enak hati di dengar oleh Eun Chae. Dia berbisik pada Dong Ha apakah orang – orang di kantornya adalah orang pendendam. Dong Ha hanya tersenyum mendengarnya. 


Ji Yeon dan Young Shik pergi ke tempat galeri milik Philip Noh. Young Shik yang sangat menyukai Philip Noh, takjub hanya melihat hamparan rumput yang luas di depannya. Dia juga tak menyangka kalau Philip Noh akan membuka pamerannnya di tempat ini, karena tidak banyak seniman yang bisa membuka pameran yang ia datangi.
Young Shik menayakan penampilannya pada Ji Yeon sebelum bertemu dengan Philip Noh. Ji Yeon rasa itu tidak penting, karena Young Shik akan bertemu dengan seorang pria. Ji Yeon mulai berani membuka kacamatanya, dia menanyakan apakah matanya masih terlihat bengkak. Young Shik melihat lebih dekat ke wajah Ji Yeon.
Dia melihat wajah Ji Yeon yang baik-baik saja. Young Shik yang bodoh, masih merasa kalau Ji Yeon mengunakan kacamata hitam karena Ji Yeon terkena penyakit mata. Ji Yeon tak mendengar perkataan Young Shik, dia berjalan masuk ke dalam galeri. 

Di dalam galeri.
Sekertaris Shin Hoo memberitahu kalau minggu ini, Shin Hoo memiliki jadwal untuk wawancara dengan majalah. Shin Hoo tak suka dengan jadwal itu, dia menegaskan sejak dulu dia tidak suka di wawancara. Tapi Sekertarisnya menjelaskan kalau semua sudah disusun oleh tim Public Relation galeri jadi dia tidak bisa menolaknya. 



Ji Yeon dan Shin Hoo bertemu untuk melakukan wawancara. Mereka saling menatap dan berdiri berjauhan. Young Shik yang sangat gembira memperkenalkan dirinya pada Shin Hoo a.k.a Philip Noh. Tapi dia terhera dengan tatapan Ji Yeon dan Shin Hoo.
Dengan mata kebencian dan suara sinisnya, dia hanya meminta kertas untuk pers pada sekertarisnya lalu pergi. Tanpa melakukan wawancara, Young Shik mengerjar Ji Yeon. 
Shin Hoo memanggil Ji Yeon. Dia pikir sikap Ji Yeon itu kasar sekali kepadanya, padahal dia sangat sulit untuk melakukan wawancara dengan media. Ji Yeon berkata kalau ia akan tetap menuliskan artikel untuk Shin Hoo dalam majalahnya. 


Mereka keluar dari galeri. Young Shik melihat ada keanehan yang dibuat oleh  Ji Yeon. Dia merasa kalau mereka itu sudah pernah kenal sebelumnya. Ji Yeon menyangkal itu. Young Shik protes dengan sikap Ji Yeon, maka Ji Yeon membuat impian juniornya untuk bertemu dengan fotographer terkenal itu pupus karena sikap Ji Yeon.
Young Shik menanyakan apakah Ji Yeon tidak penasaran, alasan Shin Hoo ingin membuat pameran di korea. Pertanyaan itu membuat Ji Yeon jadi berpikir. Ji Yeon akhirnya kembali ke tempat Shin Hoo. 


Ji Yeon menanyakan pengalaman spesial yang pernah dilakukan Shin Hoo saat memotret. Shin Hoo rasa kalau pertanyaan itu terlalu biasa di tanyakan oleh seorang wartawan. Ji Yeon mengubahnya menjadi pertanyaan standar dengan “apakah yang Shin Hoo makan saat sarapan”
Shin Hoo tertawa, dia menceritakan kalau ia pernah makan kadal untuk bertahan hidup di hutan. Dia juga pernah hampir menjadi sarapan untuk buaya. Ji Yeon menatap sinis pada Shin Hoo, dia meminta Shin Hoo untuk menceritakan sesuatu yang lembut.
Young Shik sibuk mengambil gambar saat mereka melakukan pemotretan. Shin Hoo berdiri, dia berjalan ke arah photo yang berhasil dia ambil. Dia menceritakan kalau mengambil gambar singa saat ia ada di afrika. Di saat itu dia hampir mati karena di serang singa yang sedang hamil.

Lalu dia pergi ke bagian foto yang lainnya. Shin Hoo berhasil mengambil gambar buaya saat ia berada di amazon. Saat itu dia harus bermalam selama 2 hari disana baru dia bertemu dengan buaya itu. Shin Hoo menceritakan kalau ia sampai dimakan buaya dengan utuh. Tapi beruntungnya buaya itu rasa kalau tubuhnya tidak enak, akhirnya sang buaya mengeluarkan dia kembali.
Young Shik semakin takjub dengan cerita Shin Hoo. Ji Yeon seperti sedih mendengar cerita itu. Tapi Shin Hoo memberitahu kalau apa yang dia bicarakan itu hanya bercanda saja. 


Ibu Ji Yeon datang ke restoran Nae Ra. Dia menanyakan tentang anaknya di rumah pengantin baru itu. Nae Ra mencoba untuk menutupi kebohongan Ji Yeon yang sebenarnya menginap di tempat Soo Chul.
Untungnya Ji Yeon cepat-cepat datang. Dia mengajak ibunya untuk pergi bersama. Dia mengatakan kalau ia akan pindah minggu ini jadi dia akan mulai berkemas-kemas. Ibunya tetap kekeh mau melihat tempat dimana Ji Yeon tidur dengan Nae Ra.

Tapi Ji Yeon mencari-cari alasan kalau ibunya bisa menganggu si pengantin baru. Saat sang ibu akan pamit. Ji Yeon berteriak pada Nae Ra kalau ibunya akan pergi dan mengucapkan selamat tinggal dengan memberikan pesan supaya Nae Ra cepat kaya dan bahagia. 



Ji Yeon membawa ibunya ke dalam rumahnya. Tapi sang ibu melihat tidak ada perubahan dalam rumah Ji Yeon, menurutnya biaya renovasi Ji Yeon itu terlalu buang-buang uang saja. Lalu sang ibu tiba-tiba menanyakan tentang Presdir di kantornya.
Dia menanyakan apakah Presdir Kwon itu memakai wig. Ji Yeon rasa dia tidak mengunakan wig, tapi dia menceritakan kalau bosnya itu sangat modist. Dia lihat kalau bosnya juga rajin olaharaga karena dia tidak mau terlihat gemuk di usia tua.

Ji Yeon mengejek kalau bosnya itu sangat jelek. Dia memberitahu ibunya kalau mantan istri bosnya itu adalah model. Ibunya melotot mendengar cerita dari anaknya. Tapi Ji Yeon malah mencela sayang sekali karena model itu memiliki mantan suami yang jelek. Ibu Ji Yeon membela Presdir Kwon, dia rasa sang istri tidak mempermasalahkan masalah wajah. 


Eung Chae makan bersama dengan sang ibu, dia senang sekali melihat makanan yang tersaji di depannya. Dia berharap bisa makan seperti ini tiap hari. Sang ibu yang mendengar itu senang mendengarnya.
Lalu sang ibu membawakan semangkuk sup kepiting untuk dimakan bersama. Eun Chae tiba-tiba bersedih, dia mengingatkan sang ibu kalau ia alergi dengan kepiting. Tapi sang kakaklah yang sangat suka makan sup kepiting bukan dirinya.
Ibunya tak percaya kalau Eun Chae tidak bisa makan laut. Yang ia ingat kedua anaknya pernah berebutan untuk makan kepiting. Eung Chae menceritakan kalau ia alergi setelah makan lobster. Setelah itu dia selalu gatal-gatal kalau makan yang berbau laut. 


Dong Ha memberitahu Soo Chul kalau wanita yang disukainya itu adalah adik dari Young Chae. Soo Chul tak percaya yang ia dengan adiknya Young Chae ada di Amerika. Dong Ha memberitahu kalau adiknya itu kembali ke korea dan magang di Trouble maker.
Soo Chul menanyakan sejak kapan Dong Ha tahu itu. Dong Ha mengatakan kalau ia baru tahu minggu lalu. Soo Chul tak menyangka kalau takdir yang dia hadapi itu begitu buruk sekali. Dong Ha mengejek sebutan adik Eung Chae sebagai dewi.
Padahal sebelumnya Soo Chul menyebut pacarnya yang dulu adalah malaikat, peri. Dia pikir selanjutnya Soo Chul akan menyebut pacarnya adalah seorang penyihir. Soo Chul tak terima dengan ejekan itu. Dia menyekap kepala Dong dalam ketiaknya. 


Dong Ha yang baru keluar dari rumahnya melihat Ji Yeon yang duduk sendirian di taman. Dia mengejek kalau Ji Yeon bisa membuat lubang ditanah dengan hembusan nafas seperti itu.
Ji Yeon menceritakan kalau fotographer yang bernama Philip Noh itu adalah Shin Hoo. Dong Ha yang mendengar itu terlihat kesal sekali. Dia berbicara kalau ibu Ji Yeon benar membenci Shin Hoo yang pergi tanpa kabar saat Ji Yeon akan menikah.

Dong Ha tidak melihat Ji Yeon yang menangis sesunggukan di sampingnya. Ji Yeon menceritakan kalau Shin Hoo saat itu berjanji untuk kembali seminggu sebelum mereka menikah. Tapi ternyata Shin Hoo tidak ada kabar selama 1 bulan lamanya. Saat itu dia hampir gila memikirkan Shin Hoo.
Sampai sekertaris Shin Hoo datang, mengatakan kalau Shin Hoo menyesal telah melamanya. Sekertasinya mengganggap kalau diriny adalah penghalang untuk impian Shin Hoo. Lalu ia memberitahu kalau cita-cita Shin Hoo sebagai fotographer dibandingkan harus menikah.

Dong Ha berlutut di depan Ji Yeon setelah Ji Yeon berkata kalau ternyata impian dirinya dan Shin Hoo itu berbeda. Dia mengatakan kalau tidak semua pria sama seperti dengan Shin Hoo. Dia mengingatkan kalau ia adalah pria yang tidak pernah mengkhianati Ji Yeon.
Ji Yeon menghapus air matanya. Dia berterima kasih pada Dong Ha karena kemarin dia bisa berdiri dengan percaya diri di depan Shin Hoo tanpa terlihat ia bersedih sama sekali. 


Soo Chul akan menutup tokonya, Eun Chae datang terlihat bersedih melihat toko Soo Chul sudah tutup. Karena yang datang Eun Chae, Soo Chul membuka lagi hanya demi sang dewi. Soo Chul melihat Eun Chae duduk dengan sangat manis.

Sampai-sampai dia menaruh kedua tangannya diatas dagu, seperti girlband korea. Eun Chae seperti tak nyaman, Soo Chul yang di depannya melihat dengan tatapan yang menusuk. Soo Chul mengingatkan kalau mereka sudah seperti saudara karena ia mengenal Young Chae.
Dengan sikap playboynya. Dia meminta mereka untuk berbicara dengan bahasa yang tidak formal. Dia menyuruh Eun Chae untuk memanggilnya oppa. Eun Chae hanya tersenyum mendengar permintaan Soo Chul. 


Ibu Ji Yeon ikut kelas senam. Dengan gerakan senam, keringatnya lumayan keluar mengucur dengan deras. Setelah senam ibu-ibu mulai membuka bekal mereka. Mereka hari ini akan membuat bimbimbap.

Teman-temannya mengajak Ibu Ji Yeon untuk makan bersama. Ibu Ji Yeon yang sedang diet menolaknya, dia hanya ingin makan tomat cherry yang ia bawa sendiri. Teman-temannya merayu ibu Ji Yeon, kalau ia akan pingsan karena setelah lelah berolahraga maka mereka harus makan.

Ibu Ji Yeon setuju, dia akan makan satu sendok saja. Tapi dengan ukuran yang besar dia mengambil bimbibap. Ketika akan masuk lumut, dia teringat dengan wajah Presdir Kwon. Dia menaruh sendoknya dan tidak jadi makan. Dia tetap memilih untuk makan tomat cherry saja. 


Presdir Kwon tak suka dengan hasil wawancara Ji Yeon. Dia mengingatkan kalau mereka selalu membuat berita yang berbeda dengan majalah yang lainnya. Dia menyuruh Rin Ji untuk mengoda Shin Hoo dan mereka menyelidiki tentang teman-teman Shin Hoo.
Ji Yeon tak suka pekerjaannya diambil orang. Dia mengatakan kalau ia akan melakuan wawancara berikutnya saat pameran. Tapi dia meminta Presdir Kwon untuk ia pergi sendiri tanpa pegawai kantor. Young Shik menduga kalau Shin Hoo adalah seorang casanova. Dong Ha melihat Ji Yeon dengan pandangan kasihan karena Ji Yeon harus bertemu dengan Shin Hoo lagi. 



Ibu Ji Yeon datang lagi. Dia datang bertemu dengan presdir Kwon. Untuk menarik perhatian presdir Kwon dia membawakan sebuah tananamn tomat ceri yang sudah mulai berbuah. Predir Kwon memuji pemberian dari ibu Ji Yeon. Dia merasa kalau yang diberikan ibu Ji Yeon itu seksi sekali. Ibu Ji Yeon  tidak bisa menutupi rasa bahagianya.
Presdir Kwon menjelaskan kalau dalam keadaan senang, dia selalu berkata semuanya seksi. Ibu Ji Yeon mencoba tersenyum. Presdir Kwon mengatakan kalau ia akan selalu ingat dengan ibu Ji Yeon saat ia memakan tomat itu. Ibu Ji Yeon semakin melayang dengan perkataan itu. 

Dong Ha datang ke tempat kerja Shin Hoo karena harus mengambil berkas yang lupa dibawa Young Shik. Mereka tak sengaja bertemu. Shin Hoo melihat kalau Dong Ha adalah teman kantornya. Dong Ha meralatnya karena mereka adalah pasangan yang berkerja di kantor yang sama.

Setelah Shin Hoo pergi, Dong Ha duduk disofa. Sekertaris Shin Hoo meminta Dong Ha untuk menunggu  sebentar karena ia harus bertemu dengan seseorang dibawah. Dong Ha rasa tak masalah kalau harus menunggu sebentar.
Untuk menghilangkan rasa jenuhnya. Dong Ha berjalan-jalan melihat ruangan Shin Hoo. Dia aneh melihat ada sepasang cincin yang digantung. Dia heran kalau Shin Hoo tidak ingin menikah mengapa Shin Hoo masih menyimpan cincin saat mereka akan menikah.

Lalu dia melihat ada resep yang digeletak di dekatnya. Dia melihat kalau ada obat untuk menahan rasa sakit. Dia menduga kalau Shin Hoo pernah terkena sakit yang cukup parah sampai harus meminum obat itu. 


Dong Ha membuat pesta perpisahan untuk Ji Yeon. Dengan sangat romantisnya, Dong Hae menaruh lilin di tangga sampai masuk ke dalam teras Ji Yeon.
Ji Yeon terkesima dengan apa yang dilakukan Dong Ha padanya. Dong Ha memberikan hadiah pada Ji Yeon sebuah alarm tanda kalau Ji Yeon dalam bahaya. Saat Ji Yeon menyalakan alarm itu maka Dong Ha akan datang membantu.
Dong Ha mengakui apa yang ia katakan saat pertemuan dengan teman-temanya itu tulus bukan sebuah akting saja. Ji Yeon terdiam. Dong Ha tahu kalau Ji Yeon masih sulit untuk melupakan Shin Hoo tapi dia akan tetap menunggu Ji Yeon. Tapi ternyata perasaan Ji Yeon terhadap Shin Hoo begitu kuat. 


Ji Yeon masih berdiri di depan pintu galeri tempat  Shin Hoo melakukan pameran foto. Dia masih tidak yakin akan masuk kedalam. Saat itu Dong Ha datang membantu, dia tahu Ji Yeon butuh kekuatan untuk masuk. Ji Yeon pun masuk dengan pegangan tangan erat Dong Ha.
Dong Ha berusaha untuk menahap lurus ke arah Shin Hoo, tapi Ji Yeon tak bisa menatap lurus ke depan. Ji Yeon bersembunyi dibalik pundak Dong Ha. Shin Hoo melihat mereka berdua, dia melihat Ji Yeon yang ingin pergi.
Shin Hoo menanyakan pada dua orang itu sebagai wartawan yang tidak mengajukan pertanyaan pada dirinya. Dong Ha menanyakan, perasaan Shin Hoo saat menjawab pertanyaan tanpa memikirkan perasaan pacar masa lalunya.
Dong Ha merasa kalau kehidupan akan berubah, pacar masa lalunya mungkin saja sudah memiliki pacar. Shin Hoo tahu akan hal itu, tapi dalam dirinya sekarang kalau hatinya tidak akan berubah. Dia yakin kalau pacar masa lalunya merasakan hal yang sama dengan yang ia rasakan.
Ji Yeon tak kuat mendengar penjelasan Shin Hoo. Dong Ha menarik Ji Yeon keluar dari tempat conferensi pers. Shin Hoo menantap sedih Ji Yeon yang digandeng oleh Dong Ha. 



Ji Yeon yang sudah ditarik keluar, merasa penasaran alasan apa Shin Hoo sampai meninggalkan dirinya saat penikahan mereka. Dia merasa kalau jawabannya ada di dalam pameran yang Shin Hoo buat. Dia melepaskan tangan Dong Ha dan berlari masuk ke dalam ruangan. 


Saat ia masuk ke dalam galeri. Semua wartawan melihat Ji Yeon dengan pandangan yang heran. Ji Yeon bersedih melihat ada gambarnya yang besar dan dibuat dari potongan gambar hasil jepretan Shin Hoo. Matanya berkaca-kaca melihat semua yang ada didepannya.

Shin Hoo datang, Dong Ha juga baru sampai melihat Ji Yeon. Shin Hoo mengutarakan permintannya untuk memulai lagi hubungan mereka dari awal. Dong Ha tak menyangka kalau Ji Yeon akan mendapatkan pernyataan cintanya dari Shin Hoo.

Semua wartawan pun sibuk mengambil gambar Shin Hoo dan Ji Yeon yang ternyata adalah mantan kekasih yang dibuatkan foto khusus dalam galeri Shin Hoo. 



Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger