Sinopsis Cunning Single Lady Episode 8 Part 1


Yeo Jin menelp Jung Woo, Jung Woo menceritakan kalau dia tidak nyaman di tempat syuting. Yeo Jin tertawa, dia menawarkan diri untuk datang ke tempat syuting. Jung Woo kaget, dia tidak ingin Yeo Jin datang dan melihat Ae Ra mantan istrinya ada di tempat syuting. 


Yeo Jin mendengar model iklan pasangan Jung Woo diganti. Jung Woo juga tahu akan hal itu, jadi dia menjadi semakin tak nyaman. Lalu akhirnya Yeo Jin mengakhir telp dan mengucapkan sampai jumpah besok lagi. 

Setelah menutup telp Yeo Jin memarahi pegawainya yang menganti model tanpa seizinnya. Sang pegawai memberikan penjelasan kalau Ae Ra itu rekomendasi timnya. Yeo Jin meminta pegawainya supaya lain kali kalau ada yang seperti ini dia harus lebih dulu. 


Di ruang Make up 

Ae Ra dan Jung Woo sedang melakukan make up untuk pengambilan gambar selanjutnya. Mereka saling sinis dan menganggap mereka lah yang paling baik. Jung Woo yang tidak pede menutup celana dalam superman dan berharap Ae Ra dan dirinya cepat-cepat menyelesaikan syuting. 


Sung Hee menceritakan bagaimana adegan Syuting Ae Ra dan Jung Woo. Dia tidak terima melihat adegan Ae Ra yang membentuk love seperti seorang pasangan. Lalu mereka juga saling berdekatan seperti seorang pasangan. 


Seung Hyun yang mendengar cerita Sung Hee berkomentar memang adegan iklan mereka seperti itu. Lalu dia pergi supaya rasa cemburunya tidak meningkat. Sung Hee heran dengan Ae Ra yang selalu beruntung untuk bisa selalu berdua dengan presdir. 

Manager Kang menanyakan apakah Ae Ra mendapatkan bayaran ketika menjadi model iklan perusahan. Dia ingin tahu berapa banyak bayaran Ae Ra untuk menjadi model.


Ketua Tim pikir pertanyaan Manager Kang itu tidak penting. Dia melihat Ae Ra itu sudah beruntung dia angkat menjari pegawai magang di kantor mereka. Sung Hee masih tidak bisa terima dirinya diganti oleh Ae Ra menjadi model iklan untuk perusahaan. 


Seung Hyun yang penasaran mengirim pesan pada Ae Ra, dia menanyakan apakah Ae Ra masih syuting. Ae Ra dengan cepat membalas. Dia masih syuting dan sedang mati kelaparan karena dia tidak diberi makan malam. Seung Hyun tertawa membaca pesan Ae Ra. Dia seperti mendapatkan ide setelah membaca pesan Ae Ra. 


Di ruangan Syuting. 

Jung Woo beradegan seperti bisa mengangkat bumi. Dia terlihat gagah mengangat bumi yang sangat berat. Dibawahnya Ae Ra melihat terkesima sambil memegang ponsel. Jung Woo melihat tali yang mengangkat bola dunia akan putus. Wajahnya panik melihat Ae Ra yang ada dibawah akan tertimpa bola dunia. 


Ae Ra panik melihat Jung Woo yang menyelamatkan dirinya dari tertimpa properti Syuting. Wajahnya tidak ada sinis lagi, dia sedih saat membalikan badan Jung Woo, kepala Jung Woo mengalami cedera. Dia mencoba membangunkan Jung Woo tapi Jung Woo tetap diam dan tak bergeming. 


Yeo Ji kembali mimpi buruk, adegan kecelakaan kembali terulang. Wajahnya penuh peluh yang membanjiri tubuhnya yang baru bangun dari tidurnya. 


Karena merasa tidak bisa tidur kembali, dia meminum obat penenang supaya dia bisa tidur dengan tenang. Saat itulah terlihat salah satu kaki Yeo Jin adalah kaki palsu. 


Jung Woo dibawa dengan ambulance, dia diberi pertolongan pertama dengan memasangkan oksigen. Ae Ra menemani di dalam ambulance, dia panik dan menangis melihat Jung Woo yang tak sadarkan diri karena menyelamatkan dirinya. Dia merasa tak enak hati karena Jung Woo sudah mau merelakan dirinya demi menyelamatkan Ae Ra. 


Seung Hyun datang, dia melihat keadaan tempat syuting yang sepi. Dia bertanya pada salah satu Kru. Seorang Kru memberitahu syuting terpaksa di hentikan karena Presdir mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dibawa kerumah sakit. Seung Hyun kaget bukan main, dia tak percaya kejadian kecelakaan cepat sekali terjadi. 


Sementara dirumah, Yeo Jin yang meminum obat penenang tertidur pulas. Dia sampai tidak mendengar bunyi ponsel yang ada disamping tempat tidurnya. Dia tidak tahu kalau Jung Woo sekarang sedang mendapatkan kecelakaan. 


Jung Woo terbaring dengan luka yang sudah di perban. Dokter memberitahu Jung Woo mengalami gegar otak ringan, jadi dia tidak sadar sekarang. Tapi mereka juga harus menunggu tes yang lainnya. Jadi mereka semua hanya bisa menunggu, setelah itu pamit untuk pergi. 


Ae Ra melihat wajah Jung Woo yang masih belum sadar. Sek. Gil menyuruh Ae Ra pulang saja. Ae Ra menolaknya, dia yang akan menunggu Jung Woo dirumah sakit malam ini, jadi dia menyuruh Sek. Gil pulang saja. 

Sek. Gil mengerti, dia akan pulang dan akan membawa pakaian untuk Jung Woo besok. Ae Ra mengangguk dan mempersilahkan Sek. Gil untuk pergi. 


Seung Hyung baru sampai di rumah sakit, dia mencari-cari dimana Jung Woo dirawat. Tak sengaja dia melihat ruangan yang ada Ae Ra sedang mengelap wajah dan leher Jung Woo. Dia melihat dari jendela bagaimana perhatian yang diberikan Ae Ra pada Jung Woo. 


Seung Hyun hanya melihat Ae Ra dari luar, hatinya sakit tapi dia tidak mau menganggu Ae Ra yang sedang menunggu Jung Woo. Sementara Ae Ra yang menatap Jung Woo sedang tidur teringat waktu mereka masih menikah. 


Ae Ra sedang berjualan baju dipasar, dia terpaksa berkerja paruh waktu disana. Tiba-tiba dia terjatuh karena dia merasa perutnya sangat sakit. Jung Woo yang ada dirumah tertidur lelap tanpa mendengar telp yang berbunyi di dekatnya. 


Min Young yang baru datang kaget mendengar hasil dari dokter Ae Ra keguguran. Ae Ra duduk lemas di bangku rumah sakit. Air matanya mengalir deras, disampingnya ada suami istri yang sedang mengelus-ngelus perut yang ada bayi mereka. 


Akhirnya Ae Ra yang sedih menatap Jung Woo juga sedih melihat keadaan Jung Woo yang sekarang ini. Dia mencoba untuk tertidur sejenak, lalu dia terbangun dan mencoba mengecek apakah panas Jung Woo sudah mulai turun. Karena terlalu capek, Ae Ra tertidur pulas sampai pagi menemani Jung Woo yang masih belum sadar. 


Sek.Kim baru memberitahu keadaan Jung Woo yang ada dirumah sakit, Yeo Jin memarahi Sek. Kim yang baru memberitahunya dipagi hari. Sek. Kim memberitahu kalau ia semalam sudah menelp Yeo Ji tapi Yeo Jin tidak menangkat telpnya. 

Yeo Jin sadar, ini semua memang kesalahannya karena meminum obat penenang, dia sampai tidak terbangun mendengar suara ponsel. Lalu dia buru-buru keluar dari rumah. Sek. Kim memberitahu kalau selama di rumah sakit Ae Ra yang menemani Jung Woo disana. Yeo Jin kaget mendengar berita itu, dia buru-buru mengajak Sek. Kim pergi ke rumah sakit. 


Sampai dirumah sakit Yeo Jin melihat Ae Ra yang menemani Jung Woo. Dia berterimakasih pada Ae Ra yang sudah menemani Jung Woo. Dia menyuruh Ae Ra untuk pulang dan kembali bekerja. Ae Ra mencoba untuk tetap menunggu Jung Woo sadar. 

Yeo Jin mengatakan kalau seorang direktur masih bisa izin untuk tidak keberkerja tapi seorang pegawai tidak bisa izin dengan seenaknya. Ae Ra tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa pulang dan tidak melihat Jung Woo sadar dari pingsanya. 


Yeo Jin memegang pipi Jung Woo. Dia sedih melihat Jung Woo yang cedera karena pembuatan iklan yang mereka usulkan dirapat. Jung Woo mulai sadar, dia melihat yang pertama kali adalah wajah Yeo Jin yang ada disampingnya. 

Jung Woo berterimakasih pada Yeo Jin yang selalu berada disininya dalam keadaan apapun. Yeo Jin mengangguk sedih, dia mengungkapkan sudah dari semalam dia menunggu Jung Woo untuk cepat sadar. 


Jung Woo masuk kantor dengan wajah sedih, waktu masuk ke dalam kantor semua layar TV memperlihatkan wajah Jung Woo yang memberikan informasi kalau saham DonTalk meningkat. Ae Ra masih menatap sedih Jung Woo yang baru sembuh sudah berkerja lagi. 


Jung Woo dan Yeo Jin sedang berdebat mengenai perushaan. Mereka berdua kurang setuju dengan pendapatan dari masing-masing. Jung Woo menginginkan ada produk unggulan yang dihasilkan oleh mereka. Tapi Yeo Jin menginginkan meningkatkan laba perusahaan lebih dulu. 



Yeo Jin menanyakan mengapa Jung Woo masih mau berkerja sama dengannya padahal mereka selalu tidak cocok dalam berbagai hal. Jung Woo mengambil minum lebih dulu. Dia menjelaskan Yeo Jin punya keahlian untuk melindunginya dan Yeo Jin adala orang yang ia pecayai selama ini. 

Jung Woo menegaskan kalau mereka adalah partner kerja yang terbaik. Yeo Jin bergidik, dia tak percaya Jung Woo bisa mengatakan pujian seperti itu. Lalu dia menanyakan jadwal Jung Woo malam ini. 


Sung Hee datang ke meja Ae Ra. Dia melihat Ae Ra yang tertidur dimejanya. Sung Hee membangunkan Ae Ra dengan meminta Ae Ra membuat daftar Public relation yang akan mereka buat. Ae Ra terbangun dan akan mengerjakan itu. Tak diduga air liur Ae Ra mengalir dari mulutnya. 


Sung Hee melihat Ae Ra itu jorok sekali, dia mengambil banyak - banyak tissue dan diberikan pada Ae Ra. Ae Ra mengambil satu lembar tissue, tapi sebelumnya ia ingin mengatakan sesuatu yang terlihat lancang bagi Sung Hee. 

Ae Ra melihat Sung Hee itu sangat boros dalam mengunakan fasilitas kantor. Menurutnya Sung Hee itu memikikan kalau barang kantor miliknya jadi dia bisa mengunakan semaunya saja. Dia melihat Sung Hee mengunakan banyak lem dan kertas di mejanya.


Belum sempat Sung Hee membela diri, Yeo Jin sudah ada disampingnya. Yeo Jin mendatangi Ae Ra di mejanya. Ae Ra terkejut karena Yeo Jin datang ke mejanya bukan dia yang harusnya datang keruangan Yeo Jin. 


Ternyata Yeo Jin mendengar obrolan  Ae Ra pada Sung Hee, dia senang pada sikap Ae Ra yang tidak mau menghambur-hamburkan barang milik kantor. Ae Ra pikir dia melakukan itu karena dia seperti memiliki kantor ini. 

Lalu Yeo Jin mengatakan dia sedang mempersiapkan produk barang-barang mewah yang akan mereka jual. Ketua Tim senang sekali mendengarnya, dai mengusulkan dirinya untuk membantu Yeo Jin. Yeo Jin menolaknya, dia melihat Ae Ra lah yang cocok dalam hal ini. 

Ketua Tim  tidak bisa membantah apapun, dia melihat penunjukan Ae Ra itu ide yang bagus. 


Ae Ra buru-buru kembali ke mejanya. Dia mengambil jaket dan membanggakan dirinya pada Seung Hyun. Dia merasa menjadi orang beruntung yang mendapatkan pekerjaan langsung dari presdir. Seung Hyun heran dengan Ae Ra yang gampang termakan pujian dari presdir. 

Ae Ra menegaskan dia mendapatkan orang yang memiliki visi dan misi yang sama dalam perusahaan dan sekarang dia akan bersenang-senang dengan si pemilik perusahan Sung Hee bertanya-tanya sejak kapan Ae Ra bisa akrab dengan Presdir, Ketua Tim juga tidak tahu. Dia merasa iri Ae Ra mendapatkan tugas langsung dari Yeo Jin. 


Yeo Jin membawa Ae Ra melihat tas mewah yang ada di mall. Petugas memberitahu tentang model tas terbaru yang dikeluarkan di mall mereka. Yeo Jin ingin pelanggan mereka bisa mendapatkan tas yang populer dan mewah, lalu dia menanyakan pendapat Ae Ra. 

Ae Ra menjelaskan mungkin hanya klien VIP yang akan membeli tas mereka. Menurutnya pelanggan mereka di internet lebih memilih tas yang harga murah dan terjangkau oleh kantung mereka. Dia melihat merek dari tas itu lebih penting dibanding corak dan bentuk dari tas. Yeo Jin setuju dengan usul Ae Ra.


Setelah itu Yeo Jin mengajak Ae Ra pergi melihat dasi dibagian pria. Ae Ra memberikan motif dasi yang bisa diberikan Yeo Jin pada seseorang. Dia ingat Yeo Jin pernah menceritakan kalau pria yang dia sukai itu adalah pria yang kasar dan sangat mencintai pekerjaannya. 

Yeo Jin memuji ingatan  Ae Ra tentan pria yang sedang ia dekati. Ae Ra mengakui kalau ia pernah punya pengalaman dengan pria semacam itu. Yeo Jin tak menyangka Ae Ra pernah mengalami dengan pria seperti itu. Setelah Itu Yeo Jin meminta petugas mall untuk membungkus dasi pilihan Ae Ra. 

Lalu dia berjalan sebentar, dia menanyakan apakah Ae Ra tahu apa arti dari seorang wanita yang memberikan dasi pada seorang Pria. Ae Ra tahu kalau artinya sang wanita ingin memiliki pria itu, Dia senang sekali dan memberikan semangat pada Yeo Jin yang akan memiliki seorang kekasih. 


Ae Ra melihat menu makanan yang dia tidak mengerti, Ae Ra melihat sinis pada Ae Ra yang sedang melihat menu makanan. Dengan tersenyum, kalau Ae Ra tidak keberatan dia yang akan memilihkan makanan untuk Ae Ra saja. Ae Ra tidak keberatan, dia mempersilahkan Yeo Jin untuk memesan makanan untuk dirinya. 


Makan keduanya sudah datang. Yeo Jin memilih steak untuk makan inti mereka. Dia menanyakan pendapat Ae Ra tentang pilihan makannya. Ae Ra senang dengan style dan cara penyajian makanan mereka. Yeo Jin senang, dia menyuruh Ae Ra makan yang lahap saja.


Yeo Jin melihat Ae Ra punya pengalaman yang banyak dalam berkerja, dia melihat Ae Ra yang gampang memiliki teman dan bisa berpindah-pindah tempat. Ae Ra melihat saat berkerja mereka harus lebih sedikit merendahkan harga diri untuk bisa mendapatkan teman. 

Lalu Yeo Jin menanyakan bagaimana pendapat Yeo Jin berkerja di tempat mereka. Ae Ra senang karena dia bisa memiliki meja dan ID card perusahaan. Yeo Jin melihat dengan keadaan Ae Ra seperti sekarang, seharusnya Ae Ra bisa menikah juga. 

Wajah Ae Ra bersedih, dia pikir setelah dia gagal dalam pernikahan dulu, menurutnya tidak mudah untuk mengambil tantangan itu lagi. Yeo Jin melihat Ae Ra memiliki luka yang dalam dalam pernikahan. Ae Ra yakin semua perceraian itu pasti meninggalkan luka yang mendalam. Dari luar dia bisa tersenyum tapi sebenarnya di dalam hati dia menangis. 

Bersambung ke Part 2 

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger