Sinopsis You're All Surrounded Episode 13 Part 2


Pan Seok datang dengan mengetuk pintu mobil, dia merasa hari ini panas sekali. Dae Gu membuka pintu mobil. Pan Seok mengeluh dengan keadaan di dalam mobil itu sudah seperti sauna. Dia menanyakan apakah mereka belum menemukan tanda-tanda.
Dae Gu membenarkan sambil mengipas badannya dengan mengoyang-goyangkan kerahnya. Pan Seok pikir cara pengintaian seperti ini terlihat mudah. Tapi ternyata keadaan lebih sulit dibanding yang ia bayangkan.
Pan Seok melirik melihat Dae Gu, dia ingat dengan perkataan Hyung Chul yang memberitahu Dae Gu datang menjengkuk ke penjara. Lalu Hyung Chul meminta Pan Seok untuk mengali lebih dalam kasus ini. Kalau Pan Seok melakukan itu maka timnya akan dalam keadaan bahaya.
Dae Gu tersadar, Pan Seok sedari tadi melihat kearahanya terus. Dia menanyakan kenapa Pan Seok seperti itu. Pan Seok mengeleng, dia merasa tidak ada apa-apa. Dia menyarankan Dae Gu untuk menyalakan AC kalau merasa kepanasan. Dae Gu mengingatkan tidak ada orang yang menyalakan AC saat sedang mengintai.
Pan Seok melihat Dae Gu sudah sangat kepanasan. Dae Gu mengatakan kalau ia baik-baik saja. Pan Seok mengejek Dae Gu berkata baik-baik saja tapi keringat di tubuhnya mengalir sangat deras. Lalu Pan Seok memberikan makanan pada Dae Gu.
Dae Gu menolaknya, dia merasa tidak lapar. Pan Seok menyuruh Dae Gu mengambilnya karena ia tahu Dae Gu belum sarapan. Lalu dia memberikan minuman pada Dae Gu, Dae Gu juga menolak nanti dia akan pergi ke kamar mandi kalau ia minum itu. Pan Seok menaikan bibirnya seperti menahan kesal dengan Dae Gu. 



 Suasana diluar sudah sangat panas, sampai ibu-ibu yang berjalan sambil mengipas-ngipas karena panas. Dae Gu akhirnya makan dan minum dengan keringat yang mengucur diseluruh tubuhnya. Pan Seok seperti mulai tidak nyaman dengan keadaan seperti ini, keringatnya pun sudah ngucur.
Dia meminta Dae Gu untuk mempertimbangkan supaya bisa menyalakan AC. Dae Gu mengerti, dia menyalakan mesin mobil dan menyalan AC di dalam mobil. Pan Seok menangguk-angguk setuju dengan keputusan Dae Gu.
Mereka berdua langsung mendekatkan tubuh mereka pada AC Mobil sambil terus mengoyang-goyangkan kerah baju mereka. Pan Seok seperti sudah bisa bernafas lega, dia dengar Dae Gu mengunjungi Hyung Chul.
 
Dae Gu yang masih didepan AC menengok dengan wajah sedikit kaget. Pan Seok menanyakan kenapa Dae Gu datang kesana. Dae Gu bertanya lagi, kenapa Pan Seok datang kesana. Dengan wajah penu peluh, Pan Seok mengatakan kalau ia yang duluan menanyakan itu pada Dae Gu. Dae Gu menegaskan kalau ia tidak mau menjawab.
Pan Seok mengerti, dia mengejek Dae Gu seperti keledai yang keras kepala. Mereka berdua meminum minuman kaleng bersamaan. Dae Gu penasaran, dia menanyakan alasan Pan Seok mengunjungi Hyung Chul.
Baru saja Pan Seok akan menjawab, ada ketukan di jendelanya. Pan Seok membuka kaca jendelanya, Pengacara keluarga Yoon mengatakan kalau kliennya menyuruhnya untuk datang. Dia juga menyerahkan kartu nama. Pan Seok yang sedang makan dengan cuek menerima kartu nama itu.


Pengacara Kel.Yoon memberikan surat yang sudah di cap jempol oleh ibu Soo Sun. Dia menegaskan semua yang tertera di surat itu sah dan legal. Lalu dia mengancam kalau Dae Gu dan Pan Seok melakukan ini ia akan mengajukan pencemaran nama baik.
Dae Gu pikir seharusnya seorang pengacara itu lebi tahu kalau surat yan dibuat Nyonya Yoo itu ilegal. Ketentuan dalam surat perjanjian itu tidak jelas. Dia mau memulai yang kedua. Pengacara memotong, menurutnya walau tidak ada ketentuan, tapi ada jumlah nominal 50rb dollar tertera disurat itu. Dia pikir perjanjian seperti ini tidak perlu ada ketentuan.
Dia pikir itu tidak ada masalah dan jaksa akan berpikiran yang sama dengannya. Pan Seok mengeluarkan sedotan dari gelas, dia ngedumel dengan pengacara yang membuatnya kesal lalu ia meminum ice tea.
Dae Gu meneruskan yang kedua, kontrak itu sudah tanda tangani dalam paksaan sebelum terjadi pemukulan. Pengacara itu mengulangi perkataan Dae Gu kalau surat ini dibuat sebelum terjadi penyerangan, menurutnya itu bukan suatu paksaan.
Pan Seok hanya bisa menghela nafas, Dae Gu menahan rasa amarahnya. Dia menanyakan apa sebenarnya yang sedang mereka rencanakan. Dae Gu menegaskan surat ini dibuat sebelum terjadi pemukulan. Pengacara itu menyangkalnya, dia sedang mencari saksi saat kejadian ini berlangsung.

Dia mengatakan ada saksi dari karyawan yang ada diruang VIP. Dae Gu seperti kehilangan kata-kata dengan semua pembelaan pengacara keluarga Yoo. Pan Seok sudah memperlihatkan wajah kesalnya pada pengacara itu. Pengacara itu menegaskan tidak ada paksaan saat penandatangan surat ini.
Pengacara itu mengatakan terjadi penyerangan lalu perjanjian itu baru dibuat. Dan surat perjanjian ini sudah ditandatangani secara hukum. Pan Seok mencoba mengerti semua yang dijelaskan pengacara itu.
Maka sekarang dia akan menanyakan dengan para saksi dan dia akan mengungkap tindakan penipuan yang sudah dilakukan pengacara itu. Pengacara itu tersenyum, seperti mempersilahkan Pan Seok melakukan itu. Pan Seok meminum tehnya lagi seperti bisa menurunkah rasa amarahnya. 


Pan Seok keluar dari restoran dan menelp Eung Do. Dia mengatakan kalau pihak pelaku sedang bermain-main dengan mereka. Kalau sampai mereka tidak menemukan saksi atau orang yang merekam dari video itu maka mereka akan kalah.
Dae Gu juga mengeluarkan ponselnya. Dia mengirim pesan pada Ji Gook untuk menemukan orang yang merekam video itu bagaimanapun caranya. 


Nyonya Yoo sedang berlatih bermain golf. Setelah beberapa kali pukulan, ponselnya berbunyi. Sekertarisnya memberikan pada Nyonya Yoo. Pengacara Kim menanyakan pada Nyonya Yoo siapa orang yang pertama kali merekam video itu.
Nyonya Yoo yang sombong menyuruh pengacara Kim untuk mengurusnya saja sendiri, dia tidak ingin mendapat laporan seperti ini. Setelah itu dia langsung menutup telp dan merasa bosan dengan laporan seperti itu. 


Ji Gook keluar dari ruangan, dia memberitahu pada Dae Gu dia sedang mempersempit ID tentang orang yang pertama kali mengupload video itu. Setelah itu dia akan mendapatkan infomasi siapa oran yang pertama kali merekam dan menguploadnya.
***
Eung Do memberikan minuman pada petugas kebersihan mall. Setelah itu dia menanyakan tentang insiden pemukulan dengan tas pada petugas kebersihan.
***
Sedangkan Tae il menanyakan kasus Nyonya Yoo pada pejaga yang ada di ruang VIP. Dia mulai menanyakan pendapat pegawai itu dengan Nyonya Yoo. Eung Do memberitahu ada 2-3 orang yang tidak mau menjawab pertanayaan mereka berdua.
Seseorang bernama Kim Ji Kyung berusia 29 tahun. Dia keluar dari tempat pekerjaan setelah video itu ditayangkan. 


Dae Gu dan Ji Gook datang ke sebuah komplek apartment. Eung Do menduga wanita itu adalah orang pertama yang sudah menguplod video itu pada social media. Dae Gu masuk ke dalam sebua apartment.
Dia sudah berdiri di depan lift tapi lift tidak datang. Dae Gu akhirnya berlari ke tangga darurat. Sampai di lantai yang dituju, dia melihat seorang wanita yang mengunakan topi dan membawa koper besar. Dae Gu memanggil wanita itu dengan panggilan Kim Ji Kyung.
Wanita itu langsung berhenti dengan panggilan Dae Gu. Lalu dia menengok sedikit dan mengatakan kalau dia bukan Ji Hyung. Dae Gu mengejar Ji Hyung, dia memperlihatkan ID Cardnya pada Ji Hyung sebagai seorang detektif dari kepolisian gangnam. 



 Mereka akhirnya berbicara di dalam apartment Ji Kyung. Dae Gu meminta Ji Kyung untuk menceritakan apa yang ia lihat saat kejadian itu terjadi. Ji Kyung menegaskan tidak ada yang perlu ia ceritakan.
Dia mengatakan wanita itu datang ke tempatnya dan menganggunya setiap hari. Makanya aku marah dan ingin mengupload video itu. Tapi dia tak menyangka masalahnya akan seperti ini, maka sekarang dia sudah menghapusnya.
Dae Gu mengerti dengan hal itu, dia pikir tidak ada pertanyaan lain. Dia hanya ingin menanyakan satu hal saja. Dia menanyakan surat perjanjian itu di tandatangani sebelum tindakan penyerangan itu terjadi. Ji Kyung memainkan matanya, dia mengatakan kalau ia tidak tahu dengan hal itu.
Dia mengatakan kalau ia tidak melihatnya. Dae Gu membujuknya supaya dengan perkataan Ji Kyung bisa membuktikan tentang kasus Yoo Ae Yun. Dia memohon Ji Kyung bisa menjawab pertanyaannya. Ji Kyung menanyakan mengapa hanya dia yang ditanyakan seperti ini.
Menurutnya ada orang lain yang ada dalam kejadian ini. Dae Gu mencoba lagi dengan menceritakan betapa tidak adilnya korban itu diserang oleh pelaku. Dia mengeluarkan video yang berhasil di rekam dan uploadnya lalu memperlihatkan pada semua penguna internet.

Ji Kyung seperti tidak mau melihat lagi video itu, dia meminta Dae Gu untuk menyingkirkan video itu dari hadapannya. Dae Gu meminta maaf, dia merasa tidak ingin menyiksa Ji Kyung. Ji Gook membantu menyakinkan bukan maksud mereka seperti itu.
Dia menjelaskan hanya perlu satu kata saja dari Ji Kyung untuk menutaskan semua ketidakadilan.  Ji Kyung berdiri dari duduknya. Dia berteriak sejak awal dia hanya ingin mempermalukan Nyonya Yoo saja. Dia merasa mengupload itu bukan karena rasa ketidakadilan.
Ji Kyung merasa tidak peduli dengan wanita yang dipukuli atau surat penjanjian itu dibuat, jadi dia menyuruh keduanya untuk keluar dari rumahnya. Dae Gu ikut marah, dia kesal dengan Ji Kyung yang sulit mengatakan satu kata saja.
Dae Gu berteriak seharusnya Ji Kyung tidak perlu menguploud video itu. Dia mengira Ji Kyung tidak pernah tahu rasa sakitnya menjadi korban penyerangan. Ji Gook berusaha menahan Dae Gu yang sudah mulai marah-marah.
Ji Kyung membenarkan omongan Dae Gu, dia merasa tak peduli dengan korban. Dia menyuruh Dae Gu untuk keluar dari rumahnya atau dia akan memanggil polisi. *lahhh kan mereka juga polisi yah tapi bagian detektif.... hahahaha...*


Dae Gu keluar dari rumah Ji Kyung dengan wajah sedih, dia membungkukan badannya seperti bingung mencari saksi siapa lagi. Ji Gook menanyakan alasan Dae Gu yang berteriak pada saksi, padahal seharusnya mereka mempelakukan saksi dengan sopan.  Dae Gu melihat bagian depan rumah Ji Kyung.
Ji Gook menyuruh Dae Gu melupakan pertanyaannya, mereka akan kembali besok ke tempat ini. Menurutnya tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti. Lalu dia mengajak Dae Gu untuk pergi sekarang. 


Soo Sun berlari keluar dari rumah sakit, dia binggung Ketua Kang menunggu diluar. Dia mengajak Ketua Kang untuk masuk ke dalam saja. Ketua Kang menolaknya, dia tidak mau membuat ibunya merasa tidak nyaman dengan kedatangannya. Dia pikir mereka harus membiarkan ibunya untuk istirahat di dalam kamar.
Ketua Kang menyuruh Soo Sun untuk duduk, dia menanyakan keadaan ibu Soo Sun. Soo Sun menjelaskan ibunya sudah mulai membaik. Ketua Kang merasa bersyukur karena lukan ibu Soo Sun tidak parah. Dia mengatakan yang sejujurnya kalau ia datang untuk meminta tolong pada Soo Sun.
Soo Sun mempersilahkan ketua Kang mengatakannya. Ketua Kang merasa permintaannya akan sangat sulit untuk Soo Sun yang tidak akan di mengerti alasannya. Dia meminta Soo Sun untuk melupakan kasus penyerangan ibunya.

Soo Sun benggong dengan pemintaan Ketua Kang. Ketua Kang menceritakan tentang Moon Bae. Soo Sun tahu dengan nama itu, Moon Bae adalah mantan komisaris kepolisian. Ketua Kang memberitahu wanita yang menyerang ibu Soo Sun adalah anak dari Moon Bae.
Dia menjelaskan kalau sampi kebenaran itu terungkap, pencalonan Moon Bae pada kongres berikutnya akan dalam bahaya. Maka dengan begitu akan ada masalah juga dengan department kepolisian. Soo Sun terlihat semakin binggung.
Ketua Kang menjelaskan dia tidak bisa mengatakan alasannya pada Soo Sun. Tapi dia pikir orang-orang juga pasti akan terluka dengan kejadian yang akan menimpa department kepolisian. Terutama orang –orang yang berada di dekat Soo Sun juga akan terluka.
Soo Sun menanyakan siapa yang dimaksud orang – orang penting yang ada didekat Soo Sun. Dia juga menanyakan kenapa. Ketua Kang menjelaskan sekali lagi, Soo Sun tidak akan memahami keadaan seperti ini. Soo Sun binggung dengan menundukan kepala.

Ketua Kang meminta Soo Sun untuk melupakannya, dia meminta Soo Sun untuk mempercayai perkataannya supaya tidak terjadi bahaya untuk Soo Sun. Soo Sun menantap wajah Ketua Kang, Ketua Kang mengatakan semua ini dilakukan demi semua orang. 
Soo Sun masih tidak mengerti dengan keadaan seperti ini. Dia menceritakan ibunya diserang oleh wanita itu sampai babak belur. Dari kemarin dan tadi pagi, dia sampai tak tega melihat wajah ibunya. Tapi dia binggung mengapa Ketua Kang meminta untuk melupakan kejadian ini.
Ketua Kang menatap Soo Sun dengan tatapan sedih. Soo Sun pikir walaupun wanita itu adalah anak dari Moon Bae, wanita itu seharusnya tidak boleh menyerang orang begitu saja. Ketua Kang mengerti kejadian yang dialami ibu Soo Sun itu sangat mengerikan. Tapi dia menjelaskan permintaan ini bukan demi ibu Soo Sun. Melainkan semua ini demi masa depan kepolisian dan organisasi mereka.
Soo Sun menatap ketua Kang tidak percaya. Ketua Kang memohon Soo Sun mengerti dengan semua perkataannya. Soo Sun hanya bisa menunduk saja. 


Soo Sun kembali ke ruang rawat ibunya. Di depan pintu dia melihat Dae Gu sedang duduk menghibur ibunya.
Dae Gu sedang membuat sebuah sulap tapi sulapnya tidak berhasil padahal selama ini dia berhasil melakukan trik sulap seperti ini. Dia meminta ibu Soo Sun melihatnya sekali lagi. Ibu Soo Sun mengangguk. Dae Gu mulai memasukan sebuah cincin yang besar ke dalam kalung, tapi cincin besar itu malah jatuh.
Ibu Soo Sun tertawa, dia kira trik itu cukup sulit untuk dilakukan. Dae Gu meminta waktu sebentar pada ibu Soo Sun. Dia melihat contekan di dalam saku celananya. Dae Gu mengerti, dia salah mengunakan tekniknya. Soo Sun tersenyum melihat Dae Gu yang menghibur ibunya.
Lalu Dae Gu berpura-pura menyuruh ibu Soo Sun meniup cincin besar yang ada ditangannya. Ibu Soo Sun mengikuti perintah Dae Gu, dia yakin kali ini sulap Dae Gu akan berhasil. Dae Gu menjelaskan kalau ia akan membuatkan kalung yang cantik buat ibu Soo Sun.

Kali ini Dae Gu berhasil memasukan cincin pada kalung itu. Ibu Soo Sun terkesima, dia memuji Dae Gu hebat. Dae Gu tertawa melihat ekspresi ibu Soo Sun. Soo Sun ikut tertawa melihat mereka berdua. Dae Gu memberikan kalung itu pada ibu Soo Sun. Dia mengalungkan pada leher ibu Soo Sun.
Ibu Soo Sun penasaran darimana Dae Gu belajar sulap seperti ini. Dae Gu menjelaskan dia belajar dari buku. Ibu Soo Sun melihat kalung yang diberikan Dae Gu padanya. Dae Gu menceritakan kalau itu adalah trik sulap yang kedua, yang dia pelajari dari buku.
Lalu Dae Gu memperlihatkan permainan sulap koin yang dia pelajari dari buku. Soo Sun tersenyum melihat Dae Gu yan bisa membuat ibunya tersenyum. 


Soo Sun berjalan di luar rumah sakit bersama Dae Gu. Soo Sun menanyakan mengapa Dae Gu datang kerumah sakit pada malam hari. Dia pikir Dae Gu sedang sibuk melakukan penyelidikan. Dae Gu memang sedang sibuk, tapi dia merasa sudah mengacaukan penyelidikan.
Dae Gu menceritakan mereka sudah menemukan orang yang merekam kejadian itu, tapi dia memarahi orang itu saat ia membujuknya, dia sadar kalau dirinya itu tidak pernah sabar. Dia tidak tahu caranya menyakinkan orang itu. Dia meminta maaf.
Soo Sun pikir Dae Gu tidak perlu meminta maaf. Menurutnya Dae Gu sudah peduli padanya, dia mengucapkan terima kasih pada Dae Gu. Lalu Soo Sun merasa udara di luar rumah sakit itu sekarang sangat sejuk sekali. Dia pikir akan turun hujan, karena ia mencium bau tanah basah.

Dae Gu tidak tahu akan hal seperti itu. Soo Sun memuji dirinya yang memiliki indra penciuman seperti anjing. Dia bertanya pada Dae Gu yang masih bertahan seperti sekarang. Dia merasa dua hari saja menunggu kasus ini saja sudah sangat sulit. Dae Gu melihat Soo Sun dari  samping.
Soo Sun menceritakan setiap dia melihat wajah ibunya yang bengkak. Dia merasa hatinya sangat terbakar. Dia memegang dadanya, Dia merasa ada rasa panas yang mendalam didadanya. Saat itu dia memikirkan Dae Gu. Dia tak tahu bagaimana Dae Gu bisa melalui penyelidikan dengan kasus ini.
Dia memikirkan bagaimana Ji Yong bisa bertahan dengan hal yang sulit seperti waktu itu. Dae Gu tahu dia pernah merasakan hal yang dirasakan Soo Sun, tapi dia berusaha untuk terus menjalani kehidupan.
Soo Sun berhenti berjalan, dia menatap Dae Gu begitu juga Dae Gu. Dae Gu menasehati Soo Sun, kalau hal yang tak bisa dia hindari seperti ini akan menjadi pengalamanya. Dan saat itu Soo Sun tidak boleh menangisi hal seperti ini. Soo Sun pikir Dae Gu seperti Oppa dalam keadaan seperti ini.

Dae Gu hanya bisa menunduk malu, lalu dia menyerahkan sebuah Mp3 player pada Soo Sun. Dia pikir dengan mendengarkan ini bisa membantu Soo Sun, begitu juga dirinya saat harus bersabar menunggu kejadian yang sudah ia pendam selama 11 tahun yan lalu.
Soo Sun mengucapkan terimakasih pada Dae Gu. Dia akan mendengarkannya nanti. Dae Gu berpesan Soo Sun harus mendengarkan lagu itu. Soo Sun mengangguk, dia menyuruh Dae Gu pergi lebih dulu. Dae Gu juga menyuruh Soo Sun untuk masuk ke dalam juga. Soo Sun mengangguk, dia melihat punggung Dae Gu yang meninggalkannya. 


Lalu dia berjalan masuk ke dalam sambil mendengarkan lagu yang diputar di putar di Mp3 player milik Dae Gu. Lirik lagu yang diberikan Dae Gu padanya sangat menyentuh hati Soo Sun. Soo Sun duduk sambil terus mendengarkan lagu itu.
Soo Sun mulai menangis mendengar lagu yang diberikan oleh Dae Gu. Ternyata Dae Gu kembali dan melihat Soo Sun yang duduk tak jauh dari tempatnya dia berdiri. Dia mengangkat tangannya, lalu dia seperti sedang memegang pundak Soo Sun dari jauh dan mengelusnya. Soo Sun masih saja terus menangis, dia seperti ingin puas menangis sebelum masuk ke dalam ruangan ibunya. 


Eung Do mencari-cari artikel tentang wanita si pemukul tas di internet. Tapi dia menemukan banyak sekali artikel tentang wanita pemukul tas itu tapi tidak ada satupun yang menyebut wanita itu adalah putri dari Moon Bae.
Ji Gook melirik sebentar pada Eung Do lalu konsentrasi lagi mengetik. Eung Do yakin pihak Moon Bae sudah memblokir semua berita yang akan ditampilkan di internet. Tae il pikir itu seperti sebuah embargo, seperti larangan resmi untuk menerbitkan berita.
Eung Do menghela nafas mendapatkan kenyataan seperti ini. Ji Gook merasa tidak bisa tinggal diam seperti ini. Dia pikir seharusnya dia menghibur Soo Sun. Dia mengambil ponselnya, dia ingin tahu apakah Soo Sun sudah makan.
Ji Gook mengetik pesan untuk Soo Sun, dia menanyakan apakah Soo Sun sudah makan. Dia berpesan supaya Soo Sun makan dengan baik. Lalu dia melihat simbol icon yang akan dia kirim. Dia melihat ada simbol icon love tapi dia ragu-ragu untuk mengirimnya.
Dia mengeser kursinya, dia menanyakan pada Tae il kalau ia mengirimkan simbol love apakah itu tidak terlalu berlebihan. Tae il pikir itu terlalu berlebihan, dia menunjuk satu icon di dekat simbol hati. Ji Gook setuju lalu dia mengirim icon pada Soo Sun.
Tapi dia panik melihat simbol yan ia pilih terlihat ketakutan sampai keringet dingin. Tae il melihat icon yang dikirim Ji Gook pada Soo Sun. Ji Gook binggung kenapa simbol itu yang muncul saat ia menekannya. Dia menanyakan pada Tae il bagaimana cara menghapusnya.
Tae il menyuruh Ji Gook untuk membiarkannya. Ji Gook mengigit jarinya, dia panik apa yang seharusnya dia lakukan sekarang. Tae il mengoda Ji Gook kalau sekarang muka Ji Gook seperti icon yang dikirim ke Soo Sun.
Ji Gook menyuruh Tae il diam saja, dia mengeser kursinya. Eun Do menanyakan ada apa dengan Ji Gook, Ji Gook mengatakan tidak ada apa-apa tapi tetap dia masih tidak enak mengirim icon seperti itu pada Soo Sun.
Ponsel Tae il berdering, dia mengangat telpnya. Wajah Tae il berubah setelah menerima telp itu. 



Sa Kyung berjalan pulang, Tae il duduk di kursi taman. Sa Kyung melihat Tae il yang sedang duduk di kursi. Tae il dan Sa Kyung saling menatap, Tae il mengangkat bir kaleng seperti mengajak Sa Kyung untuk minum bersama.
Mereka akhirnya minum bersama di taman. Tae il menceritakan kalau ia di panggil sampah. Sa Kyung menanyakan siapa yang memanggilnya seperti itu. Tae il mengatakan kalau itu ayahnya, dia merasa hanya Sa Kyung yang bisa diajak berbicara tentang kakak laki-lakinya.
Dia merasa hanya Sa Kyung yang ada dipikirannya sekarang. Sa Kyung ingat dengan kata-kata Tae il yang tidak ingin mereka bertemu lagi. Tae il membenarkan hal itu, dia melihat Sa Kyung sebagai turis yang tidak sengaja saat bertemu ketika berlibur.
Tapi Tae il pikir tetap saja berbicara dengan Sa Kyung itu seperti terapi untuk dirinya. Sa Kyung pikir ia senang mendengarnya. Lalu dia menanyakan keadaan Tae il sekarang. Tae il berani mengelengkan kepalanya, dia merasa tidak baik-baik saja.

Lalu Tae il melihat kearah Sa Kyung, dia melihat dari sisi kemanusian, dia meminta Sa Kyung untuk memeluknya. Sa Kyung tertawa denga permintaan Tae il, dia pikir Tae il sedang bercanda. Dia melihat Tae il yang sedang minum bir, dia akhirnya mau memberikan pelukan dari sisi kemanusian.
Sa Kyung mengeser duduknya dan memberikan pelukan untuk Tae il. Tae il seperti bisa bernafas lega mendapat pelukan dari Sa Kyung. Sa Kyung menepuk beberapa kali pundak Tae il seperti memberikan kekuatan pada Tae il. 


Pan Seok berjalan dan kaget melihat Tae il yang sedang berpelukan dengan wanita. Tae il melihat kedatangan Pan Seok, Pan Seok membiarkan Tae il untuk tetap berpelukan tanpa canggung dengan kedatangannya.
Tapi bertapa kagetnya dia saat melihat wanita yang memeluk Tae il adalah Sa Kyung. Tas yang dipegang Pan Seok seperti lemah, badannya bergetar. Sa Kyung ikut kaget melihat Pan Seok yang sudah berdiri di dekatnya. 
Sa Kyung memanggil Pan Seok yang akan pergi meninggalkan mereka. Lalu dia mengejar Pan Seok, Pan Seok meminta Sa Kyung untuk membicarakan masalah ini nanti saja. Sa Kyung menanyakan nanti kapan, dia berusaha menahan Pan Seok yang akan pergi. Sa Kyung mengajak Pan Seok untuk berbicara sekarang saja.

Pan Seok berteriak nanti saja, tapi setelah itu dia berusaha menahan amarahnya. Sa Kyung menegaskan perkataan nanti itu menurut Pan Seok itu berarti tidak akan pernah. Dia selama ini belum pernah mendengar alasan Pan Seok yang mau menandatangi surat cerai.
Pan Seok tak mengerti dengan pertanyaan Sa Kyung, dia beberapa kali menghela nafas. 


Nyonya Yoo keluar dari sebuah lift dengan sekertarisnya. Dae Gu melihat Nyonya Yoo datang langsung memanggilnya dan berdiri di depannya. Dia memperkenalkan dirinya dari kepolisian Gangnam dan Nyonya Yoo terlibat dalam kasus penyerangan dengan tas bermerek.
Dia ingin Nyonya Yoo untuk memberikan keterangan dan meminta kerja samanya. Nyonya Yoo tidak mengubris permintaan Dae Gu, dia berlalu dan seperti merendahkan Dae Gu sebagai polisi. 


Dae Gu mendatangi Nyonya Yoo yang sudah berganti baju. Dia mengatakan apabila Nyonya Yoo tidak memiliki waktu ia bisa berbicara sekarang di tempat ia berdiri. Nyonya Yoo seperti mendengus kesal pada Dae Gu. Dae Gu rasa ingin yang diinginkan Nyonya Yoo sekarang.
Dia melihat wajah sombong Nyonya Yoo, dia melihat Nyonya Yoo masih membutuhkan waktu untuk berbicara dengannya. Dia pikir dia akan menunggunya sekarang. Nyonya Yoo berteriak pada manager tempat dia olahraga.
Nyonya Yoo mengomel pada manager yang mengelola tempat olahraga ini. Manager menegur Dae Gu yang masuk ke dalam. Dae Gu berteriak pada Nyonya Yoo kalau ia akan tetap menunggunya.

Nyonya Yoo membalikan badannya, dia berteriak sebenarnya siapa orang itu yang berani datang terus menerus kepadanya. Lalu dia menelp sekertarisnya untuk menanyakan tentang permintaanya. Dia menyuruh membawanya sekarang. 


Sekertarisnya membawakan amplop dan menyerahkan pada Nyonya Yoo yang duduk di cafetaria. Dae Gu berdiri di luar ruangan. Saat pintu terbuka keduanya saling menatap, Nyonya Yoo merasa dia sangat familiar dengan wajah itu. Dia merasa ada kegelisahan setelah melihat Dae Gu.
Nyonya Yoo membuka amplop yang dibawa sekertarisnya. Dia melihat biodata Pan Seok, dia membuka dengan cepat dan menaruhnya. Lalu dia melihat data pribadi milik Dae Gu. Wajahnya kaget melihat Dae Gu adalah Ji Yong yang menjadi saksi pembunuhan perawat di sekolah Masan.
Dia membaca informasi nama asli Dae Gu adalah Ji Yong. Wajahnya semakin panik dan mencoba membaca ulang informasi yang tertulis disana. Lalu dia membalik lembar kertasnya, ada foto Ji Yong waktu masih SMP. Wajahnya semakin panik melihat informasi yang ia baca.

Nyonya Yoo melihat Dae Gu yang masih berdiri menunggu di depan cafetaria. Dengan bergetar dia menelp ayahnya, dia pikir ayahnya sudah tahu tentang hal ini. Dia menanyakan anak dari wanita itu masih hidup.
Moon Bae ikut kaget dengan pertanyaan anaknya di telp. Dae Gu melihat tajam ke dalam cafe supaya ia tidak kehilangan jejak. Wajah Nyonya Yoo semakin panik, dia melihat ke arah Dae Gu yang masih berdiri. Dae Pun menatap tajam pada Nyonya Yoo. 
Bersambung ke episode 14 


Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger