Sinopsis You're All Surrounded Episode 13 Part 1


Moon Bae kaget melihat Dae Gu yang datang, saat ia akan turun dari mobil. Dae Gu tahu kalau Nyonya Yoo itu yang baru turun dari mobil. Dia memperlihatkan video yang ia miliki dari ponselnya. Anak dan suaminya melihat video yang dibawa Dae Gu.
Sang anak terlihat heran dengan ibunya yang melakuan tindakan kekerasan lagi. Nyonya Yoo tak mau mengaku, dia malah menyuruh Dae Gu untuk minggir. Dae Gu menghadangnya, dia menanyakan diaman korban yang sudah Nyonya Yoo pukul dengan tas.
Dae Gu memberitahu kalau sekarang korban itu menghilang. Nyonya Yoo seperti kesal dengan pertanyaan Korban pada dirinya. Suaminya menyakinkan lagi, kalau Dae Gu itu benar-benar dari kepolisian Dae Gu.
Moon Bae turun dari mobil, dia berteriak apa yang terjadi sebenarnya. Dae Gu dan Moon Bae saling menatap satu sama lain. Dengan wajah angkuhnya, Nyonya Yoo melihat ke arah Dae Gu. Mereka semua saling menatap di depan rumah. 


Moon Bae melihat video yang dibawa Dae Gu, Nyonya Yoo tetap dengan wajah angkuh melihat ke arah Dae Gu. Dae Gu tidak mau kalah, dia juga menatap Nyonya Yoo dengan pandangan tajam. Matanya melihat foto yang terpajang di ruang tempatnya ia duduk.
Anaknya melihat video yang ada ditangan Moon Bae, dia mengaduh-ngaduh sendiri melihatnya. Lalu dia mengatakan kalau kejadian yang ia lihat itu sangat gila. Nyonya Yoo mencoba menjelaskan tentang video itu pada sang ayah. *Moon Bae ayah dari Nyonya Yoo*
Moon Bae menyuruh anaknya untuk diam. Moon Bae mengerti, dia mengatakan kalau mereka akan menyelidiki tentang kasus ini. Dia akan mencari kebenaran dalam hal ini. Lalu dia menyuruh Dae Gu untuk kembali ke Seoul.
Dae Gu akan pergi kalau ia mendapatkan satu jawaban dari pertanyaan yang akan ia tanyakan. Dae Gu menanyakan pada Nyonya Yoo dimana korban itu sekarang berada. Nyonya Yoo seperti mendengus dengan sombonnya.
Moon Bae berteriak menyuruh Dae Gu untuk kembali saja. Dae Gu mengerti, dia mengatakan kalau ia akan membuka kasus ini di polisi dan akan datang kembali secara resmi. Dia mengeluarkan kartu namanya dan menyodorkannya di meja. Moon Bae kaget dengan perkataan Dae Gu.
Dae Gu menjelaskan kalau yang dilakukan Nyonya Yoo itu sudah termasuk dalam kekerasan fisik jadi ia bisa didakwa dengan aturan hukum. Dae Gu pergi meinggalkan ruangan. Moon Bae terdiam, Nyonya Yoo masih seperti dengan wajah angkuhnya. Sementara suaminya terlihat panik dengan ucapan Dae Gu.


 Dae Gu keluar ruangan dan diikuti oleh anak nyonya Yoo. Dia memuji sikap Dae Gu yang mengangumkan. Lalu dia mengangkat jempolnya pada Dae Gu. Dae Gu tetap pada wajah dinginnya dan langsung pergi. Saat itu di dalam ruangan terdengar bunyi barang yang pecah. Anak Nyonya Yoo kaget dengan bunyi lemparan barang.

Moon Bae seperti habis melampiaskan kemarahannya dengan melempar barang. Nafasnya masih terengah-engah. Nyonya Yoo dengan sombongnya kalau ia tidak akan mendapatkan tuntutan hukum jadi sang ayah tidak perlu mengkhawatirkan itu.
Dia menjelaskan kalau ia sudah mendatangani surat perjanjian. Moon Bae berteriak, dia kesal pada anaknya yang mengucapkan perkataan seperti itu padanya. Dia mengatakan kalau Video pemukulan itu sudah tersebar. Dia mengingatkan kalau ayahnya itu seorang politikus.
Nyonya Yoo ikut kesal, dia berteriak menyalahkan Mall itu bisa melakukan ini padanya. Lalu dia menyuruh suaminya untuk menelp Presdir Han. Dia berteriak kalau pihak Mall itu sudah gila. Dia ingin tahu kenapa rekaman di dalam ruang VIP bisa bocor.
Suaminya hanya bisa menghela nafas. Moon Bae menyuruh semua pengacara dan penasehatnya berkumpul. Dia ingin tahu bagaimana cara supaya mereka bisa memblokir video itu supaya tidak tersebar lagi. Dia tidak ingin terlibat dalam kasus seperti ini, dia ingin mengurus video ini dengan secepatnya dan segala cara.

Sang pengawal mengerti, dia berlari keluar ruangan dan mengerjakan perintah Moon Bae. Suami Nyonya Yoo pamit untuk naik ke atas lebih dulu. Moon Bae protes pada menantunya yang hanya bisa melihat saja tanpa melakukan sesuatu.
Sang suami menjelaskan kalau ia tidak bisa membantu banyak dalam kasus seperti ini. Anak dan ayahnya tak menyangka dengan sikap menantu dan suaminya. Anak Nyonya Yoo yang dari tadi mendengar pertengkaran itu berpikir kalau keluarnya itu sangat aneh. 

Dae Gu sampai di depan rumah. Dia melihat ke belakang  suasana rumah yang baru saja dia datangi. Lalu dia mengeluarkan ponselnya, ternyata dia menelp Ji Gook. Dia menanyakan apakah mereka sudah menemukan ibu Soo Sun. Ji Gook memberitahu mereka belum menemukan ibu Soo Sun.

Dia memberitahu kalau Soo Sun sudah berkali-kali menelp ibunya tapi tetap tidak ada jawaban sama sekali.



Soo Sun berjalan bolak balik sambil menelp ibunya. Tapi belum ada jawaban sama sekali, untuk kesekian kalinya dia menelp. Akhirnya Ibunya mengangkat, Tae il dan Pan Seok langsung mendengar pembicaraan Soo Sun.
Soo Sun menanyakan dimana sekarang ibunya. Suaranya panik dan ingin segera tahu dimana ibunya berada. Dia berteriak, dia tahu kalau sekarang ibunya itu sedang terluka, jadi dia ingin tahu dimana ibunya sekarang.
Sepertinya sang ibu tetap tidak mau memberitahu dimana dia sekarang. Soo Sun pikir sang ibu senang melihat dirinya yang ingin mati seperti sekarang ini. Sang ibu akhirnya memberitahu dimana ibunya berada, dia akan pergi ke tempat ibunya berada.
Soo Sun mengatakan ia akan datang 30 menit lagi, dia minta ibunya jangan kemana-mana lagi. Dia buru-buru pamit pada semuanya untuk bertemu sang ibu. Pan Seok meminta Soo Sun menunggu dirinya. Sebelumnya dia menyuruh Tae il dan Ji Gook menceritakan situasi ini pada Eung Do.
Setelah itu baru mereka pergi dari kantor kepolisian. Tae Il mengerti, dia melihat Pan Seok yang menyusul Soo Sun untuk bertemu dengan ibu Soo Sun. 


Soo Sun dan Pan Seok datang ke sebuah motel yang sangat lusuh. Soo Sun berlari masuk ke dalam hotel. Dia melihat pintu kamar di depannya. Dia mengatakan pada Pan Seok kalau ia yang akan pertama kali masuk ke dalam dulu.
Dia pikir sang ibu mungkin malu dengan keadaannya sekarang. Pan Seok mengerti, dia mempersilahkan Soo Sun masuk lebih dulu menemui ibunya. Soo Sun mengetuk pintu, dia memanggil ibunya dan mengatakan kalau yang datang adala Soo Sun.
Beberapa kali ketukan pintu kamar dibuka. 


Soo Sun masuk ke dalam dan ibunya berlari sambil menutup wajahnya. Soo Sun memanggil ibunya dan memegang bahu ibunya. Ibunya baru berani memperlihatkan wajahnya pada Soo Sun. Wajahnya sudah banyak bekas luka yang sudah membiru. Soo Sun kaget melihat wajah ibunya.
Sang Ibu pun menyesali, Soo Sun yang datang ke tempatnya sekarang. Keduanya pun menitikkan air mata dengan keadaan ini. Lalu Soo Sun menanyakan pada ibunya apa sebenarnya yang terjadi. Dia meminta sang ibu bercerita apa sebenarnya yang terjadi sampai wajahnya babak belur seperti ini.
Ibu Soo Sun menjelaskan kalau luka ini terjadi begitu saja, ia masih menyesali Soo Sun datang ke tempat ia menginap sekarang. Soo Sun tak mau tahu, dia memaksa ibunya bercerita. Dia menanyakan mengapa wanita itu bisa sampai memukulnya dan Ibunya hanya diam saja.
Sang Ibu pun kaget karena Soo Sun mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Dia meminta Soo Sun untuk tidak usah mengkhawatirkan dirinya dan tidak banyak tanya lagi. Soo Sun berusaha menghapus air matanya. Sang ibu berpikir kalau ia layak mendapatkan pelakukan seperti ini.
Soo Sun berteriak, dia pikir ibunya itu sudah bodoh karena berbicara seperti itu. Dia menanyakan apa kesalahan ibunya yang merasa layak mendapatkan perlakukan seperti ini. Soo Sun meminta ibunya mengatakan yang sebenarnya pada dirinya sekarang.
Sang ibu memohon pada Soo Sun untuk tidak menanyakan hal itu lagi padanya. Soo Sun menangis, dia pikir ibunya itu senang melihat dirinya menderita seperti ini. Pintu kamar diketuk, Pan Seok memanggil Soo Sun. Ibu Soo Sun panik karena ada orang yang datang. 


Pan Seok meminta izin, supaya dia bisa masuk kedalam. Ibu Soo Sun berdiri untuk menyambut Pan Seok masuk. Tapi tetap dia menyembunyikan wajahnya dari Pan Seok. Pan Seok meminta maaf pada Ibu Soo Sun, dia memperkenalkan diri sebagai ketua tim dari Soo Sun.
Tangan ibu Soo Sun bergetar sambil menutupi wajahnya. Dia merasa malu karena keadaan dirinya seperti ini. Lalu ibu Soo Sun memberanikan diri memperlihatkan wajahnya pada Pan Seok. Pan Seok terkejut melihat wajah ibu Soo Sun yang sudah biru bekas pukulan.
Pan Seok tak menyangka hasil dari pemukulan itu seperti yang ia lihat sekarang. Dia menanyakan keadaan ibu Soo Sun sekarang. Sang ibu mencoba membahas yang lain, dia malah meminta maaf pada Pan Seok yang selama ini sudah menjaga anaknya tapi dia tidak pernah memperkenalkan dirinya pada Pan Seok. Lalu dia menyuruh Pan Seok untuk duduk.
Mereka duduk dengan wajah tertunduk. Lalu Pan Seok mengatakan kalau kejadian ini tidak akan selesai kalau Ibu Soo Sun tidak mau menceritakan kejadian yang sebenaranya. Dia merasa tak bisa sabar ketika melihat wajah ibu Soo Sun yang sudah babak belur.
Dia juga merasakan apa perasaan Soo Sun setelah melihat wajah ibunya seperti ini. Ibu Soo Sun seperti menelan ludah mendengarkan penjelasan Pan Seok. Pan Seok meminta Ibu Soo Sun untuk tidak takut menceritakan yang sebenarnya.
Pan Seok menegaskan kalau seharusnya yang ditakuti ibu Soo Sun bukan dirinya tapi wanita yang sudah memukul ibu Soo Sun. Dia kesal dengan wanita yang memukul ibu Soo Sun, menurutnya wanita itu sudah gila. Ibu Soo Sun akhirnya tak kuat menahan tangisanya. 


Flash back  di ruang tunggu VIP
Ibu Soo Sun meminta maaf, dia tidak tahu harga tas milik Nyonya Yoo itu sangat mahal. Nyonya Yoo meminta ibu Soo Sun untuk menganti rugi. Ibu Soo Sun meminta Nyonya Yoo untuk memaafkannya saja dengan kejadian ini.
Tapi dia akan berbuat baik untuk menganti rugi, Nyonya Yoo setuju. Dia akan memaafkan ibu Soo Sun dengan kejadian ini. Ibu Soo Sun tak percaya dengan perkataann nyonya Yoo.
Sekertaris Nyonya Yoo memberikan surat pernyataan pada ibu Soo Sun.
Tertulis disurat kalau Ibu Soo Sun adalah korban dan Nyonya Yoo adalah pelaku dalam kejadian di mall pada tanggal 21 juni 2014. Dan disana tertulis Nyonya Yoo sudah memberikan uang biaya medis sebesar 50ribu dollar. Semua jumlah itu sebagai ganti rugi yang sudah diselesaikan.
Dan semua itu sudah sesuai dengan jumlah tas milik nyonya Yoo seharga 50ribu dollar. Sekertaris Nyonya Yoo menjelaskan kalau surat itu sebagai surat perjanjian. Ibu Soo Sun membaca lagi, dia menanyakan sebenarnya insiden apa yang terjadi di dalam mall ini dengan Nyonya Yoo.
Nyonya Yoo tidak menjawab, dia hanya tersenyum menatap ibu Soo Sun. Lalu ibu Soo Sun disuruh memberikan cap jempol pada surat perjanjian tersebut, ibu Soo Sun mengira insiden itu adalah insiden tas yang tak sengaja ia bawa. Dia pun memberikan cap jempol pada surat itu.

Nyonya Yoo langsung mengambil tas dan memukul ibu Soo Sun. Ibu Soo Sun berteriak kesakitan, apa sebenarnya yang dilakukan Nyonya Yoo. Nyonya Yoo menjelaskan kalau Ibu Soo Sun sudah memberikan cap jempol pada surat perjanjian. Ibu Soo Sun tak mengerti maksud dari Nyonya Yoo. Nyonya Yoo pun terus memukul ibu Soo Sun dengan tasnya.
Salah seorang pegawai melihat kearah temannya. Mereka hanya bisa diam, sementara sekertaris Nyonya Yoo juga tidak bisa menahannya. Ibu Soo Sun berteriak kesakitan. Dan karyawan yang satu itu, sengaja memegang ponsel di tangannya dan mereka kejadian pemukulan itu.
Ibu Soo Sun pun terus menerus mendapat pukulan dari Nyonya Yoo bertubi-tubi. Nyonya Yoo tidak berhenti memukul padahal Ibu Soo Sun sudah berteriak kesakitan. 



Ibu Soo Sun masih menangis mengingat kejadian itu. Tangan Soo Sun terkepal seperti menahan amarahnya. Dia sekarang tahu alasan ibunya mendapat perlakukan seperti itu. Ibunya rela dipukul karena harus menganti rugi sebanyak 50ribu dollar.
Dia tak menyangka ibunya dipukul setelah menandatangani surat perjanjian yang sudah dibuat oleh Nyonya Yoo. Ibu Soo Sun menjelaskan kalau sebenarnya dia tidak mengertidengan surat itu. Yang dia simpulkan kalau mereka akan menutupi ganti rugi sebesar 50ribu dollar.
Pan Seok menanyakan apakah ibu Soo Sun masih menyimpan surat perjanjian dengan Nyonya Yoo. Ibu Soo Sun mengeluarkan surat yang dia simpan didalam kantung kotak makanan. Lalu dia menyerahkan surat pada Pan Seok. Pan Seok membaca sebentar, setelah itu ia menyuruh Soo Sun membawa ibunya kerumah sakit. 


Mereka bertiga pergi kerumah sakit. Soo Sun tak bisa menahan rasa sedihnya melihat ibunya yang babak belur. Sementara sang ibu terus menundukkan wajahnya. Sebelum masuk ke dalam ruangan pemeriksaan, Soo Sun meminta izin pergi ke kamar mandi dulu.
Dia meminta Pan Seok untuk menjaga ibunya sebentar. Soo Sun berlari cepat meninggalkan ibunya. Pan Seok melihat Soo Sun yang pergi terburu-buru sambil mengelap air matanya. Dia mengerti sepertinya Soo Sun pergi untuk menangis. Dia pun akhirnya mengajak ibu Soo Sun pergi. 


Soo Sun duduk diruang tunggu, dia menangis untuk melampiskan rasa sedih dan kecewanya dengan kejadian ini. Beberapa menit kemudian ketiga temannya datang melihat Soo Sun yang menangis sendirian. Mereka tidak mau menganggu Soo Sun yang sedang menangis. Tae il dan Ji Gook pergi lebih dulu, lalu Dae Gu seperti sedih melihat Soo Sun yang menangis dalam ruang tunggu. 



 Ibu Soo Sun sudah dalam ruang perawatan. Soo Sun menyelimuti ibunya. Ketiga temannya sedih melihat wajah ibu Soo Sun yang babak belur. Soo Sun menyuruh ketiganya untuk pulang saja. Dae Gu menatap Soo Sun sepeti dia ingin menemani Soo Sun.
Tae il mengerti, dia dan teman-teman akan pulang sekarang. Dia berpesan pada Soo Sun untuk istirahat juga. Soo Sun menganguk, dia berterimakasih pada teman-temannya yang sudah datang. Dia akan tinggal dirumah sakit untuk sementara.
Dae Gu sedih melihat ibu Soo Sun yang babak belur dengan kejadian ini. 


Di luar rumah sakit, Ji Gook memukul tiang rumah sakit karena kesal. Menurutnya kejadian ini tidak masuk akal. Dia tak habis pikir ada seorang wanita yang memukul wajah ibu Soo Sun seperti yang ia lihat tadi.
Dae Gu menundukan kepalanya dan juga tak menyangka. Tae il  pernah mendengar kasus kekerasan karena penipuan, tapi dia belum pernah mendengar kasus seperti ini. Dia melihat semuanya sudah diselesaikan dalam surat perjanjian.
Tapi kenapa ibu Soo Sun masih mendapatkan perlakuan seperti ini. Dae Gu menegaskan kalau ibu Soo Sun diperlakukan seperti hewan bukan manusia. Ji Gook juga menegaskan kalau ia tidak bisa memaafkan dengan kejadian seperti ini.
Dia mengajak semuanya untuk menangkap wanita yang sudah memukuli ibu Soo Sun. Dae Gu menatap Ji Gook seperti tanda setuju dengan ajak Ji Gook. 



Episode 13
Kami ada disisi mu 



Ji Gook baru selesai mandi, dia melihat Tae il yang sedang sibuk di dapur. Dia menanyakan apa yang dilakuan Tae Il di dapur. Tae il menjelaskan ia sedang membuat bubur kacang pinus. Dia akan membawakan bubur ini pada ibunya Soo Sun.
Ji Gook mengerti, mereka harus mengunjungi ibu Soo Sun sebelum mereka berangkat kerja. Dia pikir ibu Soo Sun itu butuh sarapan. Tae il membenarkan itu sambil memasukan bubur ke dalam termos. Ji Gook berlari ke arah kamar Dae Gu untuk membangunkan Dae Gu.
Tae il berteriak kalau Dae Gu sudah bangun. 


Di rumah sakit.
Soo Sun mengelap tangan ibunya dengan hati-hati. Ibu Soo Sun mengatakan kalau kakinya itu tidak sakit jadi dia bisa membersihakn tubuhnya sendiri di toilet. Soo Sun menjelaskan kalau perlakukan seperti ini jarang terjadi tiap hari jadi dia tetap ingin mengelap seluruh badan ibunya.
Ibu Soo Sun menatap Soo Sun dengan tatapan terharu, dia mengatakan pada Soo Sun sekarang dirinya baik-baik saja. Soo Sun tahu ibunya kan bernama Jang Hyung Sook.  Dia yakin ibunya itu akan baik-baik saja. Lalu ia memberikan senyuma pada sang ibu. 


Dae Gu datang ke kamar ibu Soo Sun. Di belakang tangannya seperti menyembunyikan sesuatu. Ibu Soo Sun menutup wajahnya, dia merasa malu dengan keadaan seperti ini saat Dae Gu datang kerumah sakit.
Soo Sun menceritakan kalau Dae Gu adalah anak satu daerah dengan mereka. Dia pikir ibunya tidak perlu malu. Ibu Soo Sun langsung membuka kedua tangannya dan memperlihatkan wajahnya pada Dae Gu. Dia sudah mendengar cerita dari Soo Sun, Dae Gu itu adalah Ji Yong.
Dae Gu tidak bisa membantah lagi. Ibu Soo Sun memang merasa aneh saat bertemu dengan Dae GU. Dia merasa seperti keluarga dan menganggap Dae Gu seperti anaknya saja. Lalu ibu Soo Sun meminat Dae Gu mulai sekaran menjadi anaknya.
Ibunya memperbolehkan Dae Gu memanggilnya ibu. Dae Gu mengerti, Soo Sun ikut tersenyum dengan sikap ibunya pada Dae Gu. Lalu Ibu Soo Sun seperti ingin melayani Dae Gu. Dia ingin memberi minum anaknya yang baru datang.
Dae Gu meminta ibu Soo Sun nanti saja memberinya minum. Dae Gu mengeluarkan barang yang ia sembunyikan dibelakang badannya. Dia memberikan bunga pada ibu Soo Sun. Dia meminta ibu Soo Sun mengambil hadiah yang ia berikan pada ibu Soo Sun.
Ibu Soo Sun kaget dengan pemberian dari Dae Gu. Ibu Soo Sun tak percaya Dae Gu membawakan bunga yang cantik itu untuk dirinya. Soo Sun juga terkejut dengan pemberian Dae Gu pada ibunya. Ibu Soo Sun terus memuji bunga Dae Gu itu cantik sekali, lalu ia berterimakasih pad Dae Gu. 


Ji Gook dan Tae il datang. Ibu Soo Sun berteriak senang melihat anak-anaknya datang. Ia merasa nyaman ketika ia tinggal di rumah sakit Ji Gook memberitahu kalau Tae il membuatkan bubur kacang pinus.
Ibu Soo Sun tak percaya Tae il tahu cara membuat bubur kacang pinus. Tae il menceritakan ia melihat resep tapi dia tidak bisa menjamin rasanya enak. Tapi dia tetap ingin ibu Soo Sun mencoba masakan buatanya.
Tae il menuangkan bubur dari termos. Soo Sun pikir ibunya sangat senang karena mendapatkan bubur kacang pinus di pagi hari. Soo Sun melihat bubur yang dibuat Tae il itu sangat enak. Ibu Soo Sun melihat bubur diatas meja, dia merasa terlalu berharga untuk dimakan.
Ibu Soo Sun memanggil Tae il sebagai anak yang kulit pucat, lalu ia mengucapkan terimakasih. Tae il tersenyum pada ibu Soo Sun. Lalu ibu Soo Sun memakan cepat bubur buatan Tae il, dia lupa dengan luka yang ada di dekat mulutnya. Dia pun merasa sedikit kesakitan.
Sang ibu merasa malu, karena dia makan tumpah-tumpahan. Tae il merasa kasihan melihatnya, karena luka dimulutnya ibu Soo Sun tidak bisa membuka mulut dengan baik dan benar. Soo Sun menyuruh ibunya untuk tidak makan kalau mulutnya sakit. Ibunya tetap ingin memakannya, dia beberapa kali memuji makanan Tae il itu sangat enak. 


Mereka berempat makan di restoran. Soo Sun mengajak mereka makan bersama. Ji Gook mengajak Soo Sun berbicara lebih dulu. Dia meminta Soo Sun untuk bersabar, karena sebentar lagi mereka akan mendapatkan wanita gila yang memukul wajah ibunya.
Soo Sun menjelaskan surat perjanjian yang sudah ditandatangani oleh ibunya. Dia tidak yakin bisa menangkap wanita itu. Dae Gu mengatakan surat perjanjian itu ditandatangani karena ada paksaan. Menurutnya surat perjanjian itu ilegal. Soo Sun membenarkan perkataan Dae Gu.
Dia berterimakasih pada semua temannya yang peduli pada dirinya. Soo Sun mengajak mereka semua makan bersama. Dengan percaya diri dia menuangkan daun bawang pada makanan Dae Gu, Dae Gu tidak bisa menolaknya. Soo Sun binggung, melihat ekspresi Dae Gu. Dia merasa Dae Gu tidak menyukai daun bawang.
Ji Gook dan Tae il binggung,  Dae Gu berusaha menyangkalnya. Dia menyukai daun bawang, lalu memasukan lagi daun bawang ke dalam makanan Lalu dia memakannya. Ji Gook makin melonggo melihat Dae Gu yang mau makan daun bawang yang sudah di tuang oleh Soo Sun.
Soo Sun tersenyum melihat Dae Gu yang makan dengan lahap. Sedangkan Dae Gu mencoba mengunyah makanan yang selama ini dia tidak pernah suka. Dae Gu melirik Soo Sun yang makan dengan wajah tertunduk, dia seperti sengaja makan daun bawang supaya Soo Sun tidak kecewa. 



Semua anggota kecuali Soo Sun berkumpul di ruang rapat tim 3, Pan Seok menampilkan surat perjanjian yang sudah diberi cap jari oleh ibu Soo Sun. Dae Gu melihat ada kalimat janggal disurat itu. Dia melihat tidak ada dalam perjanjian untuk menerima hukuman.
Ji Gook menanyakan apa maksud dari perkataan Dae Gu. Dae Gu menjelaskan kalau surat itu sengaja dibuat untuk menghindari adanya tuntutan balik dari korban. Dia melihat tidak ada ketentuan apapun dalam perjanjian ini. Pan Seok mengangguk-angguk seperti setuju dengan penjelasan Dae Gu.
Dia juga melihat surat ini dibuat atas dasar paksaan. Karena sebelumnya tidak ada penjelasan tentang isi surat pada korban. Menurutnya surat seperti ini tidak valid. Tapi dia menyimpulkan kasus ini akan sulit untuk mereka menyelesaikannya.
Pan Seok tahu kalau pihak pelaku akan menyewa pengacara yang terbaik di korea. Kalau mereka tidak memiliki bukti yang sempurna, mereka tidak bisa melakukan pemeriksaan pada Nyonya Yoo. Dia juga tahu akan sulit untuk menemui pelaku seperti nyonya Yoo
Dae Gu pikir Pan Seok menyuruh mereka untuk menyerah. Eung Do memperingatkan Dae Gu untuk menjaga omongannya. Pan Seok menyuruh mencari saksi yang melihat kejadian ini dan mau bersaksi secara jujur dalam kasus ini. Menurutnya menemukan saksi akan menjadi solusi untuk mereka.
Eung Do menugaskan Tae il untuk memeriksa karyawan yang bertugas pada ruang VIP di mall tempat kejadian. Ji Gook mengajukan diri untuk memeriksa siapa yang pertama kali menyebarkan video itu di internet. Dengan begitu dia bisa tahu siapa orang yang merekam video itu. Pan Seok mengangguk setuju.

Sementara dirinya dan Dae Gu akan berusaha menemui Nyonya Yoo. Dae Gu seperti menatap Pan Seok tak percaya, dia seperti gelisah bertugas dengan Pan Seok dan hanya berdua saja. 



Pan Seok memencet tombol bel, dia memberitahu kalau ia dari kepolisian gangnam. Dia menanyakan apakah benar ini rumah Nyonya Yoo. Pelayan yang ada di dalam rumah memberitahu kalau nyonya Yoo sedang tidak ada dirumah.
Dae Gu melihat sekeliling rumah yang tertutup dengan tembok. Pan Seok menjelaskan kedatangan dirinya itu untuk penyelidikan kasus penyerangan Nyonya Yoo. Dia menanyakan kapan Nyonya Yoo pulang. Pelayan itu menjawab, ia tidak tahu kapan Nyonya Yoo pulang.
Pae Seok meminta pelayan itu memberitahu Nyonya Yoo kalau kasus penyerangannya sudah diproses pada kepolisian Gangnam, mereka sudah menyelediki sebagai kasus penyerangan. Tidak ada jawaban dari dalam, ternyata pelayan sudah menutup interkom.
***
Mobil sedan putih berhenti di depan rumah. Nyonya Yoo keluar dari mobil sambil menelp. Dia berbicara di telp dengan membanggakan dirinya yang bagus dalam bermain golf hari ini. Dia merasa punya firasat yang baik dalam hal ini.
Pan Seok meminta izin pada Nyonya Yoo untuk berbicara. Nyonya Yoo tidak mengubris omongan Pan Seok, dia terus saja berbicara di telp. Pan Seok memperlihatkan ID Cardnya pada Nyonya Yoo, dia menanyakan apakah wanita itu bernama Yoo Ae Yun.
Nyonya Yoo melirik sebentar, tapi dia langsung berbicara lagi di telp. Dia membicarakan tentang ketua Han. Dia tahu ketua Han marah, tapi dia senang dengan hal itu. Pan Seok binggung menghadapi orang seperti Nyonya Yoo.
Pan Seok berbicara lagi pada Nyonya Yoo untuk berbicara dengan mereka. Nyonya Yoo malah tertawa di telp, dia berbicara dengan teman dan menyebut-nyebut nama teman yang lainnya. Setelah semua barang diturunkan oleh sekertarisnya.

Nyonya Yoo masuk dengan kerumah tanpa peduli dengan Pan Seok. Dia terus saja berbicara di telp. Pan Seok kesal dengan cara Nyonya Yoo yang mengabaikannya. Dae Gu bertolak pinggang kesal dengan sikap Nyonya Yoo pada mereka.
Ponsel Pan Seok berbunyi, dia mendapatkan telp dari Eung Do. 



Nyonya Yoo menaiki tangga untuk masuk ke dalam rumah. Dia menanyakan pada sekertarisnya siapa dua orang tadi yang ada didepan rumahnya. Dia menyuruh sekertarisnya untuk mencari tahu. Dia lebih ingin tahu dengan pria muda yang datang saat pertama kali kerumahnya.
Dengan sombongnya dia mengatakan kejadian ini sangat menganggu kehidupannya. 


Pan Seok masuk ke dalam kantor Tae Hoo. Tae Hoo memutar kursinya, dia yakin Pan Seok tahu kalau insiden tas itu berhubungan dengan Moon Bae. Pan Seok mengelengkan kepala, dia tidak tahu akan hal itu. Tae Hoo berdiri dari bangku dengan marahnya.
Tae Hoo menegaskan kalu Pan Seok itu mengetahuinya. Dia menjelaskan kalau wanita itu adalah anak dari Moon Bae. Pan Seok berpura-pura bodoh. Tae Hoo pikir Pan Seok itu tidak mengerti dengan yang ia katakan.
Dia menyuruh Pan Seok untuk tidak membuat masalah itu menjadi masalah besar. Dia ingin tidak ada yang menodai seorang mantan polisi yang ada di pemerintahan  seperti Moon Bae. Pan Seok memperlihatkan wajah datar pada Tae Hoo.
Pan Seok pikir pihak Moon Bae itu sudah menghubungi Tae Hoo. Tae Hoo mencoba menutup-nutupi hal seperti itu. Pan Seok sengaja menyuruh Tae Hoo memberitahu pihak Moon Bae, Kalau mereka ingin menyelesaikan masalah dengan cepat dan tenang, dia meminta Nyonya Yoo datang dengan tenang dan berkerjasamalah dengan pihak kepolisian.
Tae  Hoo seperti tak berkutik. Menurut Pan Seok cara itu lah yang paling cepat dan paling tenang yang harus dilakukan oleh keluarga Yoo untuk menyelesaikan masalah ini. Tae Hoo berteriak meyuruh Pan Seok mendengarkan ucapannya. Pan Seok seperti malas mendengarkannya, dia memberi hormat lalu keluar dari ruangan. 



Ketua Kang mendapat laporan Pan Seok tidak mau menyerah. Tae Hoo memberitahu kalau korban adalah ibu dari Soo Sun. Jadi dia yakin Pan Seok akan lebih aktif lagi untuk menyelesaikan kasus ini. Dia mengeluh mengapa kejadian seperti ini selalu terjadi pada tim 3.
Menurutnya kejadian seperti ini terlihat seperti drama sekali. Tapi dia mengumpat kalau itu seperti drama yang mustahil. Ketua Kang terlihat pusing, dia memegang kepalanya. Tae Hoo ingat empat polisi muda itu pernah disandera, lalu Dae Gu diserang oleh seseorang yang kasusnya belum selesai selama 11 tahun.
Dan sekarang Tae Hoo makin tak percaya dengan kejadian penyerangan terhadap ibu Soo Sun. Menurutnya akan ada rahasia yang terungkap dari tim 3. Dia meyakini semua itu hanya sebuah drama yang mustahil.
Ketua Kang mengerti dengan semuanya, dia menyuruh Tae Hoo keluar dari ruangannya. Tae Hoo yang lagi mengebu-gebu mengutarakan pendapat menurunkan tangannya dan keluar dari ruangan Ketua Kang. Ketua Kang mencoba menghembuskan nafasnya seperti mencari ketenangan.


Sebuah surat kabar memberitakan video pemukulan tas sudah tersebar dan para penguna internet meminta penyelidikan kasus pada kepolisian.
Pegawai Moon Bae memberitahu semua kejadian ini sudah ditonton oleh semua masyarakat. Dan mereka tidak bisa mencegah semua laporan yang akan diberitakan. Maka dari itu mereka semua untuk menghindari keterlibatan Moon Bae.
Moon Bae membaca dan melihat koran yang menampilkan gambar anaknya yang sedang memukul dengan mengunakan tas. Pegawainya sudah memblokir semua informasi yang ada di internet tentang Moon Bae dan putrinya. Tapi dia memiliki masalah dengan SNS karena berita itu sudah terlihat dalam halaman utama.
Pegawainya memberitahu mereka tidak bisa memblokir orang-orang yang akan menguploud video itu pada SNS. Menurut pengacaranya Moon Bae bisa menuntut dalam hal pencemaran nama baik atau pengunaan video secara ilegal. Dengan begitu mereka bisa dengan cepat akan memberhentikan orang-orang yang akan mengupload video.
Tapi dia yakin akan ada reksi keras dari masyarakat kalau Moon Bae melakukan itu. Menurutnya lebih baik mereka menunggu sampai keadaan menjadi lebih tenang. Moon Bae tidak mengucapkan apapun, matanya seperti kosong karena kasus ini. 


Ketua Kang masuk ke dalam ruangan. Ponselnya berdering, dia melihat nama yang tertera di ponselnya. Dia menghena nafas dulu lalu mengangkat telp. Dia menjelaskan pada Moon Bae kalau ia sudah mendapatkan laporan atas kasus itu.
Dia yakin Moon Bae itu sangat khawatir dengan hal itu. Moon Bae menceritakan kalau anak yang dia benci itu, Ji Yong datang kerumahnya. Dia memarahi Ketua Kang yang membiarkan Ji Yong itu datang kerumahnya. Ketua Kang hanya bisa meminta maaf.
Ketua Kang baru tahu tadi sebelum ia masuk ruangan. Dia menjelaskan kalau korban itu adalah ibu dari salah satu tim yang ada di Timnya Dae Gu. Moon Bae menegaskan selama ini dia selalu mendengarkan nasehat Ketua Kang supaya mereka tidak terlibat dalam masalah ini.
Tapi kalau Ji Yong itu datang terus ke hadapannya. Dia tidak yakin bisa mengikuti nasehat yang diberikan Ketua Kang padanya. Ketua Kang mengerti, dia berjanji tidak akan terjadi hal seperti ini lagi. 

Setelah menutup telp, Ketua Kang memukul sofa yang ada di depannya.
Dia bergumam kalau Nyonya Yoo yang selalu berbuat masalah. Hampir saja dia tidak bisa mengurus Hyung Chul. Dia berpikir apa lagi yang harus dia hadapi sekarang. 



Pan Seok melajukan mobilnya sendirian. Dia konsetrasi menyetir mobil. Ternyata dia bertemu dengan Hyung Chul di penjara. Pan Seok memberikan senyuman tipisnya pada Hyung Chul yang datang dengan wajah dinginnya.
Lalu Pan Seok menanyakan kabar Hyung Chul di dalam. Hyung Chul mengatakan sekarang dia sedang mencoba beradaptasi di dalam penjara. Hyung Chul menanyakan alasan Pan Seok datang berkunjung. Pan Seok mengatakan kalau ia datang membawakan makanan dan uang jaminan.
Hyung Chul menunduk mendengar jawaban Pan Seok. Pan Seok seperti masih tidak percaya dengan kejadian yang akan berakhir seperti ini. Dia tahu Hyung Chul itu menyembunyikan sesuatu. Dia ingat Hyung Chul memintanya untuk menyelundupkan dia ke China.
Sebelumnya Hyung Chul juga berusaha untuk membunuh saksi pembunuhan dari 11 tahun yang lalu. Dia tahu sebelum Ji Yong menangkapnya ada orang yang berusaha untuk membunuh Hyung Chul. Pan Seok merasa tidak mengerti, mengapa Hyung Chul itu seperti menutupi siapa Detektif Seo yang diucapkan dalam kejadian pembunuhan 11 tahun yang lalu. 


Dia juga tahu kalau Hyung Chul itu tidak mengenal siapa pun yang ada di Masan. Pan Seok memiliki insting orang yang menyuruhnya membunuh Ji Yong 11 tahun yang lalu bukan dari pemilik bisnis. Menurutnya orang itu masih hidup dan masih ingin membunuh Ji Yong.
Pan Seok pikir ada orang lain, menyuruh Hyung Chul untuk membunuh Ji Yong. Dia menanyakan siapa orang itu yang selama ini menyembunyikan kejadian ini. Hyung Chul menjawab singkat, dia tidak mengetahui siapa itu. Pan Seok mencoba membujuk Hyung Chul.
Hyung Chul menceritakan Ji Yong juga datang ke penjara kemarin. Dan tentu saja Hyung Chul menolak kunjungan Ji Yong. Dia juga akan membatasi kunjungan Pan Seok padanya. Dia menyuruh Pan Seok untuk tidak lagi datang berkunjung lagi.
Dan dia meminta Pan Seok untuk mencari tahu lagi tentang siapa orang itu darinya. Dia menyuruh Pan Seok untuk tidak mengungkap dan menyelidiknya, lebih jauh lagi. Menurutnya ini dilakukan demi orang banyak. Kalau Pan Seok tidak melanjutkan masalah ini, maka ia akan menghindari seluruh timnya dalam bahaya.

Hyung Chul pikir hanya itu saja yang ingin dibicarakan saat ini dan dia mengatakan ini semua tulus dari hatinya. Wajah Pan Seok berkaca-kaca, begitu juga Hyung Chul. Hyung Chul memberitahu polisi penjaga kunjungannya sudah berakhir.
Pan Seok memanggil Hyung Chul sebelum keluar dari ruangan. Hyung Chul menengok melihat Pan Seok. Pan Seok mengatakan selama ini ada sesuatu yang selama ini tidak berani dia katakan. Dia mengatakan dengan tegas pada Hyung Chul untuk meminta maaf dan berterimakasih pada Hyung Chul.
Hyung Chul seperti tidak bisa menahan harunya, dia buru-buru masuk sebelum air matanya tumpah. Pan Seok berteriak kalau ia akan datang lagi dan membawa makanan yang lebih enak lagi. Hyung Chul tidak berani membalikan badan, dia hanya terus berjalan keluar dari ruangan. 

Bersambung ke Part 2 
Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger