Sinopsis You're All Surrounded Episode 14 Part 2


Ponsel Dae Gu berbunyi, dia mengangkatnya. Anak Nyonya Yoo menelp Dae Gu dengan memanggilnya Jjang Jjang Man. Dia memperkenalkan namanya Shin Ki Jae. Dae Gu menegakan tubuhnya mendengar suara yang sepertinya tidak asing ditelinganya.
Ki Jae pikir Dae Gu tidak lupa dengannya. Dia menjelaskan ia adalah anak dari wanita melakukan penyerangan dengan tas. Dae Gu menyapa Ki Jae. Ki Jae menanyakan apakah Dae Gu sudah menangkap ibunya, karena dia tidak menemukan ibunya dirumah.
Dia menegaskan kalau ia akan pergi keluar negeri kalau ibunya sampai di tahan. Dae Gu menghela nafas. Ki Jae menanyakan lagi apakah Dae Gu sudah menangkap ibunya. Dae Gu berkata dia belum bisa menangkap ibunya.
Ki Jae mengeluh, itu berarti ibunya akan pulang kerumah nanti. Lalu Dae Gu ingin menanyakan sesuatu pada Ki Jae. Dia menanyakan apakah Ki Jae punya rumah peristirahatan di dekat danau Sapyeong. Ki Jae menjelaskan rumah yang deket danau itu miliknya.
Tae il dan Ji Gook yang mendengar pembicaran Dae Gu langsung melempar list yang mereka punya di meja begitu saja. Dae Gu berterimakasih pada Ki Jae yang memberikan informasi kepadanya. 


Setelah menutup telp Dae Gu, Ki Jae sangat menyukai pria seperti Dae Gu. Dia melihat foto ibunya di  lemari pajangan. Dia kagum pada Dae Gu yang mengetahui tanpa petunjuk apapun. Dia mengacungkan jempolnya dan mengagumi Dae Gu itu bukan orang yang biasa. 


Tae il sekarang tahu rumah itu tidak ada di dalam daftar yang mereka punya karena rumah itu milik Ki Jae. Dia mengajak Ji Gook untuk pergi ke tempat itu. Saat akan pergi ada tangan yang keluar dari pintu yang mengirimkan ayam goreng.
Soo Sun mengeluarkan wajahnya dan memberikan senyumn pada semua temannya. Ji Gook senang melihat Soo Sun datang. Soo Sun menyapa semua teman-temannya. Tae il mengucapkan selamat datang pada Soo Sun, dia menanyakan apakah Soo Sun yakin kembali berkerja.
Dae Gu tak bisa menutupi rasa bahagianya, dia tersenyum melihat Soo Sun yang datang ke kantor. Soo Sun menceritakan ada sebuah keajaiban,ada sebuah gerakan yang menghapus video beberapa hari yang lalu. Dae Gu tidak bisa lepas melihat Soo Sun yang ada didepannya.
Soo Sun meliat sekarang semua video itu hilang dan menurutnya itu sebuah keajaiban. Ji Gook tersenyum dan bertepuk tangan, dia setuju itu sebuah keajaiban. Tae il melirik Ji Gook, jadi Soo Sun berpikir ibunya akan baik-baik saja kalau ia tinggal sendirian.
Dia melihat semua teman-temannya akan keluar. Dengan senyumannya, Dae Gu memberitahu mereka akan pergi ke rumah peristirahatan untuk menemui orang yang menguplod video pertama kali. Soo Sun ingin ikut penyelidikan, menurutnya ini kasusnya juga. 


Ternyata yang pergi hanya Soo Sun dan Dae Gu saja. Mereka berdua keluar dari mobil dan menatap rumah yang ada didepannya. Dae Gu melihat Ji Hyung yang sudah membawa koper keluar dari rumah itu.
Ji Hyung yang ingat dengan wajah Dae Gu buru-buru masuk ke dalam rumah. Dae Gu mengejar Ji Hyung, Soo Sun melihat Dae Gu berlari ikut berlari di belakangnya. Dae Gu berteriak memanggil Ji Hyung yang terus berlari ke dalam rumah.
Di depan pintu, Dae Gu berteriak kalau dirinya adalah Dae Gu dari kepolisian Gangnam, dia yakin Ji Hyung itu masih mengingat dirinya. Ji Hyung seperti ketakutan bersembunyi di dalam rumah. Dengan ketus dia menyuruh Dae Gu untuk pergi.
Dae Gu meminta maaf atas perlakuannya yang terjadi kemarin. Dia mengerak-gerakan gagang pintu, dia meminta tolong Ji Hyung membuka pintunya. Soo Sun menyuruh Dae Gu minggir, dia memperkenalkan dirinya pada Ji Hyung.
Ji Hyung berteriak pada mereka berdua untuk pergi karena dia tidak ada yang perlu ia katakan pada mereka. Soo Sun mengatakan dia datang hanya ingin memberitahu kalau ia berterima kasih dan juag meminta maaf.
Soo Sun menceritakan ibunya adalah wanita yang dipukul dengan tas. Ji Hyung melirik mendengar cerita Soo Sun. Soo Sun mengatakan kalau tidak ada video yang dibuat Ji Hyung, maka ia tidak akan tahu apa yang terjadi dengan ibunya.
Dia mengucapkan terimakasih dan meminta maaf telah menganggu Ji Hyung. Dia menjelaskan sebenarnya dia tidak ingin mengangunya, tapi tidak ada orang yang bisa meminta tolong. Soo Sun meminta maaf sekali lagi, dia memohon Ji Hyung melakukan permintaannya untuk dirinya saja.
Soo Sun tahu Ji Hyung tidak punya alasan untuk membantunya. Tapi kalau Ji Hyung membantunya maka ia tidak akan pernah melupakannya. Dae Gu seperti menelan ludahnya mendengar pengakuan tulus Soo Sun.
Ji Hyung yang ada di dalam seperti memikirkan permintaan Soo Sun. Soo Sun mengetuk pintu dan memanggil Ji Hyung beberapa kali. Soo Sun dan Dae Gu seperti pasrah karena tidak ada jawaban dari dalam. 


Pintu rumah tiba-tiba terbuka, Dae Gu dan Soo Sun kaget melihat Ji Hyung yang keluar dari rumah. Ji Hyung meminta Dae Gu untu mengantarnya ke Bandara. Keduanya binggung dengan permintaan Ji Hyung.
Ji Hyung memberikan sebuah bayaran untuk mereka berdua. Soo Sun membuka kertas itu. Ji Hyung menjelaskan itu informasi untuk mereka supaya bisa login ke website tempat ia menguploud video. Di tempat itu ada video yang merekam semuanya yang belum terungkap.
Soo Sun tersenyum mendengar penjelasan Ji Hyung. Ji Hyung menceritakan video itu dimulai dari ibu Soo Sun yang menyetujui surat perjanjian. Dae Gu bernafas lega, dia sudah mendapatakan bukti untuk kasus ini. Soo Sun mengucapkan terimakasih pada Ji Hyung.
Ji Hyun memberitahu kalau ia baru saja mengembalikan uang yang sudah ia terima dari Nyonya yoo. Dia juga tidak mau dikurung dirumah ini lagi. Soo Sun terharu, Ji Hyung tersenyum mengajak mereka untuk pergi bersama.
Dae Gu mengajak mereka pergi, dia membantu membawa koper milik Ji Hyung. Soo Sun melipat kertas yang diberikan Ji Hyung. 


Ji Gook menghela nafas di depan laptopnya, dia bersiap-siap akan memutar laptopnya. Tae il duduk disamping Eung Do melihat rekaman itu.
Ibu Soo Sun menanyakan tulisan maksud “insiden di mall dan kerusakan fisik”. Sekertaris nyonya Yoo menyuruh ibu Soo Sun memberikan cap jempol di surat perjanjian itu. Semua menonton video itu dengan wajah serius.
Setelah ibu Soo Sun memberikan cap jari, Nyonya Yoo langsung menyerang ibu Soo Sun dengan tas miliknya. Nyonya Yoo mengatakan ibu Soo Sun sudah menandatanggani surat ini. Ibu Soo Sun masih tidak mengerti maksud dari ucapan nyonya Yoo.
Semua orang tidak berani melihat ke layar. Pan Seok menyuruh Ji Gook memberhentikan video itu. Dia menanyakan apakah Ji Gook Sudah mendownload video itu. Ji Gook mengatakan ia sudah mendownloadnya.
Pan Seok yakin keluarga Yoo akan mengatakan video itu sudah diedit, jadi menyuruh Tae il untuk mendapatkan keterangan pemeriksaan dari dinas forensik nasional. Tae il mengangguk mengerti. Pan seok memuji kerja timnya yang bagus.
Sekarang mereka bisa membuktikan surat perjanjian itu tidak valid walaupun tanpa ada saksi. Soo Sun hanya bisa menunduk saja. Eung Do pikir mereka harus memperlakukan kasus ini lebih dari sekedar kasus penyerangan sederhana. Menurutnya perbuatan Nyonya Yoo itu sangatlah Keji.
Pan Seok melihat Soo Sun yang terus menunduk, dia menanyakan keadaan Soo Sun. Soo Sun mengatakan dia baik-baik saja. Dae Gu melirik Soo Sun yang ada disampingnya. 



Dae Gu datang ke rumah Nyonya Yoo.
Seorang pelayan menanyakan siapa yang datang, Dae Gu mengatakan dia dari kepolisian Gangnam dan ingin bertemu dengan Nyonya Yoo. Pelayan itu memberitahu Nyonya Yoo tidak ada di rumah sekarang.
Sebuah sedan hitam berhenti di depan rumah itu. Dae Gu melihat mobil yang berhenti di depannya. Ternyata Moon Bae yang turun dari mobil. Mereka berdua berdiri berhadapan. Moon Bae menanyakan mengapa Dae Gu datang ke rumahnya lagi.
Dae Gu menjelaskan dia datang untuk memberikan surat pemanggilan resmi untuk permeriksaan pada anaknya. Moon Bae tersenyum licik, dia mengira kepolisian gangnam itu tidak terlalu sibuk akhir-akhir ini. Dia melihat Dae Gu selalu datang kerumanya untuk kasus yang kemarin.

Dae Gu menjelaskan dia tidak akan terus datang kalau Nyonya Yoo itu muncul dalam di kantor polisi. Dia juga ingin memberitahu satu hal pada Moon Bae. Timnya sudah mendapatkan video yang berdurasi penuh yang membuktikan perjanjian disahkan sebelum terjadi penyerangan.
Moon Bae mulai mengangkat alisnya. Dae Gu memberitahu dengan begitu status Nyonya Yoo akan segera berubah dari saksi menjadi tersangka. Moon Bae seperti menantang Dae Gu. Dae Gu menyerahkan surat pemanggilan resmi dari kepolisian pada Moon Bae.
Moon Bae memicingkan matanya, Dae Gu mengingatkan besok hari terakhir Nyonya Yoo diperlakukan menjadi saksi. Setelah itu mereka akan kembali dengan membawa surat perintah penangkapan. Dia harap Moon Bae segera memberitahu anaknya untuk datang ke kantor polisi besok pagi jam 10.

Dae Gu memberikan lagi surat pada Moon Bae, Moon Bae mengambilnya dengan kasar. Setelah itu Dae Gu pamit untuk pergi. Saat Moon Bae akan masuk, Dae Gu membalikan badan. Dia menyarankan pada Moon Bae untuk tidak menelp kelapa Kang lagi.
Moon Bae kaget mendengar Saran Dae Gu. Dae Gu menegaskan sekali lagi, bukti yang mereka miliki itu sudah sangat kuat dan kepala Kang tidak akan bisa berbuat apa-apa. Moon  Bae mengarahkan badannya lebih ke arah Dae Gu. Dae Gu juga melakukan hal yang sama.

Dia dengan Moon Bae adalah perwira polisi yang teladan. Dan Moon Bae masih menjadi legenda hidup untuk polisi junior seperti dirinya. Dia berharap dirinya tidak akan dikecewakan oleh Moon Bae. Moon Bae menatap Dae Gu, Dae Gu menegaskan semua ucapannya itu berasal dari lubuk hatinya yang paling dalam. 
Moon Bae tersenyum licik melihat punggung Dae Gu yang meninggalkan rumahnya. Dia bergumam “ketika darah sudah terlalu panas, itu bisa membakar orang sampai mati”. Wajahnya masih tersenyum melihat Dae Gu. Tapi setelah Dae Gu tidak kelihatan dari matanya, wajahnya terlihat seperti ada kebencian pada Dae Gu. 


Jam di meja Pan Seok akan sampai pukul 10 pagi, dia menghembuskan nafas menunggu Nyonya Yoo datang ke kantor polisi. Eung Do dan Ji Gook melihat ke arah pintu masuk, mereka ingin melihat Nyonya Yoo yang akan datang.
Ji Gook seperti ragu Nyonya Yoo akan datang ke kantor polisi. Soo Sun dan Dae Gu memperlihatkan wajah tegangnya. Dae Gu menyakinkan Nyonya Yoo itu pasti akan datang, Ji Gook berusaha menyakinkan dirinya kalau Nyonya Yoo pasti akan datang. 


Moon Bae duduk bersama pengacara dan Penasehatnya. Wajahnya tegang dan dua jarinya mengetuk-ngetuk meja.
Dae Gu yang ada di kantor polisi, tetap yakin Nyonya Yoo akan datang ke kantor polisi.
Moon Bae terus mengetuk-ngetuk jarinya di meja, wajahnya sekarang seperti sedang memikirkan rencana apa yang harus ia jalani sekarang. Pengacaranya menyuruh putrinya datang ke kantor polisi saja, jadi mereka bisa menutup kasus itu.
Sang penasehat berpikir kejadian ini tidak boleh terjadi. Kalau Nyonya Yoo sampai datang ke kantor polisi, maka hubungan keluarga Moon Bae dan Nyonya Yoo akan terungkap. Dan akan ada kekacauan politik di negeri korea.
Pengacara mengingatkan kepolisian sudah memiliki bukti yang sangat kuat. Moon Bae menghentikan mengetuk jarinya di meja, dia mengepalkan jari-jarinya. Lalu dia mengajak semuanya untuk pergi.


Tae il, Dae Gu, Ji Gook dan Soo Sun harap-harap cemas menunggu kedatangan Nyonya Yoo di kantor polisi. Ji Gook melihat jam tangannya, ia pikir Nyonya Yoo tidak akan datang karena sekarang sudah lewat dari jam 10 pagi.
Soo Sun mengigit bibirnya, menunggu kedatangan Nyonya Yoo yang memukul ibunya. Ponselnya berbunyi. Sang ibu menelp Soo Sun, Soo Su kaget mendengar ibunya yang memberitahu ada yang datang berkunjung ke rumah sakit. 


Ibu Soo Sun melonggo melihat orang yang datang dan membungkuk kepadanya. Ternyata yang membungkuk adalah Moon Bae, dia meminta maaf pada ibu Soo Sun sebagai korban. Dengan wajah melas, dia menyadari kalau ia adalah ayah yang tidak baik, seharusnya dia saja yang disalahkan dalam kejadian ini.
Moon Bae membungkukkan badannya lagi pada Ibu Soo Sun. Ibu Soo Sun tahu Moon Bae adalah anggota Parlemen. Dia merasa tidak apa-apa dalam kasus ini. Moon Bae memperlihatkan wajah sedihnya, dia menceritakan anaknya terkena depresi berat selama bertahun-tahun.
Ibu Soo Sun mencoba untuk mengerti. Moon Bae memberitahu semenjak dirinya menjadi politis anaknya jadi tidak bisa melakukan sesuatu yang dia inginkan. Dia yakin semua itu penyebab depresi anaknya sekarang. Ibu Soo Sun melonggo dan mengangguk kepala.

Moon Bae mengakui semua itu kesalahannya, jadi dia meminta Ibu Soo Sun menyalahkan dirinya saja. Dia membungkukkan badannya lagi di depan ibu Soo Sun. Ibu Soo Sun pikir, Nyonya Yoo itu memang sikapnya agak aneh. Sekarang dia mengerti mengapa tingkah Nyonya Yoo seperti itu.
Dia mengerti pasti  Moon Bae sangat menderita memiliki anak  seperti Nyonya yoo. Moon Bae melirik ibu Soo Sun seperti memperlihatkan sedikit senyum liciknya. Ibu Soo Sun juga tahu pasti Moon Bae juga sibuk mengurusi negara. Moon Bae tersenyum, dia berterima kasih dengan pengertian yang diberikan ibu Soo Sun.

Moon Bae mendekati ibu Soo Sun dan memberikan tangannya. Ibu Soo Sun memegangnya seperti memberikan rasa simpatinya pada Moon Bae. 
Soo Sun berlari masuk ke dalam ruang rawat ibunya, di belakang ada Dae Gu dan kawan-kawan. Ibu Soo Sun berteriak melihat semua anak-anaknya datang ke rumah sakit. Moon Bae duduk disamping tempat tidur ibu Soo Sun. Moon  Bae tertunduk sambil tersenyum licik.
Soo Sun seperti tak menyangka kedatangan Moon Bae ke rumah sakit. Dae Gu juga tak percaya Moon Bae berani datang kerumah sakit. Pan Seok menatap curiga dengan kedatangan Moon Bae kerumah sakit.
Moon Bae terus memperlihatkan senyum liciknya di depan semua orang. Ibu Soo Sun memberitahu mulai sekarang, semua detektif bisa berhenti mengerjakan kasusnya. Dia mengatakan kalau ia setuju akan membatalkan tuntutan pada Nyonya Yoo.
Soo Sun dan Dae Gu kaget dan saling memanggil ibu Soo Sun. Pan Seok seperti menarik nafas mendengar ucapan ibu Soo Sun. Moon Bae tersenyum puas dengan keputusan ibu Soo Sun. Dengan wajah sumringah, Ibu Soo Sun menceritakan Moon Bae sudah meminta maaf padanya.
Pan Seok menatap Moon Bae semakin curiga, ibu Soo Sun juga merasa sekarang dirinya sudah sembuh. Moon Bae terus memperlihatkan wajah senyum liciknya. Eung Do menatap binggung pada Pan Seok. Tae il dan Ji Gook saling melihat dan mencoba menarik nafas untuk menenangkan dirinya.
Dae Gu dan Soo Sun tak terima dengan semua kerja kerasnya dan ibu Soo Sun mencabut tuntutannya begitu saja. Lalu Moon Bae dengan wajah tersenyum pamit untuk pergi dulu. Ibu Soo Sun mempersilahkan Moon Bae untuk pergi.
Dia meminta Maaf tidak bisa turun dari tempat tidur. Moon Bae membungkukan badannya di depan ibu Soo Sun. Lalu Moon Bae menatap Dae Gu yang ada didepanya, dia memberikan senyum kemenangan pada Dae Gu. Dae Gu menatap sinis pada sikap Moon Bae. Moon Bae menepuk pundak Dae Gu seperti memberikan isyarat kalau kali ini dirinya lah yang menang.
Soo Sun dan Dae Gu mencoba untuk menahan amarah melihat sikap Moon Bae pada ibu Soo Sun. Ibu Soo Sun berpesan pada mereka untuk berhati-hati saat pulang. Dae Gu keluar dari ruangan. Soo Sun juga berdiri disamping Dae Gu.
Moon Bae berjalan keluar dari ruangan dengan senyum liciknya didampingi pengacara dan penasehatnya. Soo Sun dan Dae Gu seperti memiliki keyakinan Moon Bae itu pria yang sangat licik. 


Soo Sun masuk ke dalam ruangan, dia protes dengan sikap ibunya. Dia melihat tidak ada permintaan yang tulus dan jujur dari seorang Moon Bae. Ibu Soo Sun tahu, Moon Bae itu tidak jujur dan tulus meminta maaf.
Tapi menurutnya tidak mudah seorang anggota parlemen membungkuk sangat rendah didepan matanya karena anaknya. Eung Do dan  Pan Seok mendengar serius alasan ibu Soo Sun mencabut tuntutannya. Dae Gu menegaskan pada Ibu Soo Sun, anak dari Moon Bae itu melakukan kejahatan jadi sudah seharusnya ia harus dihukum.
Tae il menceritakan orang – orang kaya seperti Moon Bae itu cepat sekali bisa berubah sikap. Ji Gook menjelaskan mereka bisa ditipu lagi karena sikap dari anggota parlemen itu. Dae Gu menghela nafas. Ibu Soo Sun meminta semua orang itu melupakan kasus ini.
Dia pikir tidak ada gunanya menangkap Nyonya Yoo. Mereka semua seperti masih tak terima tuntutan ibu Soo Sun dicabut begitu saja. Ibu Soo Sun tersenyum, dia menceritakan ada sesuatu yang besar yang ia dapatkan dengan kejadian ini.  Dia memperlihatkan sebuah foto pada ponselnya.
Foto Moon Bae sedang membungkuk dan meminta maaf padanya di foto oleh Ibu Soo Sun. Ibu Soo Sun melihat Moon Bae membungkuk sampai mau menyentuh selimut di atas kasurnya. Ibu Soo Sun tersenyum puas melihat foto itu.
Soo Sun masih memberikan protes dengan sikap ibunya. Ibu Soo Sun pikir tidak banyak orang yang mendapatkan permintaan maaf dari seorang anggota parlemen seperti dirinya. Soo Sun memanggil ibunya dengan kesal.
Eung Do mengajak Soo Sun untuk keluar dari ruangan. Semuanya ikut keluar dari ruangan, ibu Soo Sun terus tersenyum melihat foto Moon Bae yang membungkuk di depannya. 



Eun Do tahu kejadian ini tidak seperti yang diinginkan Soo Sun. Tapi dia melihat setidaknya keadaan ibu Soo Sun sudah lebih membaik sekarang. Dia mengingatkan kalau mereka melakukan penyelidikan kasus ini karena ibu Soo Sun yang melakukan tuntutan. Dan sekarang ibunya juga menerima permintaan maaf dari Moon Bae.
Dia yakin ibunya menerima itu karena khawatir terjadi sesuatu pada Soo Sun. Soo Sun pikir itulah yang tidak ia sukai dalam keadaan ini. Pan Seok tahu keadaan ini sangat sulit untuk Soo Sun. Dae Gu menarik nafasnya dengan panjang.
Pan Seok melihat kasus ini sudah berakhir di surat perjanjian. Soo Sun hanya bisa menunduk, Dae Gu melihat wajah Soo Sun yang kecewa. Ji Gook menepuk pundak Soo Sun seperti memberikan kekuatan untuk Soo Sun. Pan Seok seperti terlihat tak terima dengan kejadian ini, tapi dia berusaha untuk pasrah dengan kasus melawan anggota parlemen. 


Nyonya Yoo keluar dari rumahnya dengan kacamata hitam. Dae Gu memanggil dan menghampiri Nyonya Yoo yang akan masuk ke dalam mobil. Dengan wajah kesalnya, dia melihat Nyonya Yoo tidak takut pada semua dosa yang ia lakukan. Nyonya Yoo melihat Dae Gu dengan wajah angkuh.
Dae Gu tahu Nyonya Yoo itu takut datang ke kantor polisi. Nyonya Yoo membuka kacamatanya, dia pura-pura tidak mendengar ucapan Dae Gu dan bertanya pada sopir apa yang dikatakan Dae Gu padanya. Dae Gu tahu Nyonya Yoo itu membuat surat perjanjian sebelum kejadian pemukulan itu terjadi.
Dia memberitahu kedatangan dirinya kerumah Nyonya Yoo mau memberi peringatan sebelum melakukan tindakannya, Dia tahu Nyonya Yoo bisa menghindari hukumannya karena tindakan ayahnya. Tapi dia yakin dengan tangannya sendiri akan menangkap Nyonya Yoo.

Nyonya Yoo tertawa mengejek. Dae Gu meminta Nyonya Yoo mengingat wajahnya sekarang. Dia mengingatkan namanya Eun Dae Gu dari tim 3, tim kejahatan dan kekerasan dari kepolisian Gangnam. Nyonya Yoo mengejek Dae Gu yang tidak tahu apa-apa.
Dia tertawa mendengar nama Dae Gu disebut, dia menanyakan darimana Dae Gu mendapatkan nama itu. Dae Gu menatap tajam pada Nyonya Yoo. Nyonya Yoo memperingatkan Dae Gu supaya berhati-hati setelah insiden itu terjadi.
Dae Gu mencoba menarik nafas untuk menurunkan amarahnya. Nyonya Yoo memakai kacamatanya dan masuk ke dalam mobilnya. Dae Gu melihat mobil Nyonya Yoo sampai hilang dari pandangan matanya. Dia seperti memikirkan tentang perkatan Nyonya Yoo padanya 



Moon Bae menelp Ketua Kang. Dia tersenyum, dia melihat sekarang Ketua Kang itu berubah seperti anak gembala. Ketua Kang memikirkan perumpamaan yang diberikan Moon Bae padanya. Moon Bae memperingatkan ketua Kang, kalau sampai dia melihat Ji Yong di depan matanya lagi.
Dia menegaskan dirinya yang akan mengurus semuanya sendiri. Ketua Kang menarik nafasnya, Moon Bae yakin Ketua Kang mengerti dengan ucapannya. Ketua Kang mengerti, dia meminta maaf pada Moon  Bae.
Setelah menutup telp, Ketua Kang memukul meja, wajahnya kesal dengan kejadian seperti ini. 


Sa Kyung sedang membeli minuman di mesin, Pan Seok melihat keadaan kantor. Dia mengendap-ngendap dan menarik Sa Kyung untuk berbicara. Sa Kyung benggong dengan car Pan Seok mengajaknya berbicara.
Pan Seok memberitahu, dirinya hanya bisa terdiam dengan sikap Sa Kyung. Dia tidak bisa tidur pada malam itu. Dia bingung Sa Kyung tidak mengetahui alasannya menandatangi surat cerai yang diberikan mantan istrinya ini.
Sa Kyung tersenyum puas, Pan Seok mengatakan karena Sa Kyung lah yang memintanya, dia sadar dengan kesalahannya saat itu. Sa Kyung kembali tersenyum, Pan Seok heran mengapa Sa Kyung sampai tidak tahu alasan dirinya menandatangi surat cerai.
Sa Kyung menegaskan, dia tidak tahu alasan Pan Seok. Pan Seok tak habis pikir dengan sikap Sa Kyung. Dia merasa Sa Kyung lah yang menyuruhnya untuk menandatangi surat cerai itu. Dia mengatakan kalau dirinya yang di tinggal oleh Sa Kyung. Sa Kyung melihat Pan Seok itu putus asa saat itu.
Dia menanyakan apakah Pan Seok tidak tahu kenapa dirinya memberikan surat cerai padanya. Pan Seok mengatakan itu semua karena dia memiliki kesalahan pada Sa Kyung. Sa Kyung mengatakan dia berpikiran yang sama dengan Pan Seok.

Pan Seok menahan Sa Kyung yang akan pergi, dia merasa belum selesai berbicara. Sa Kyung sekarang heran pada Pan Seok yang tidak mengetahui alasannya. Pan Seok membenarkan hal itu, makanya dia bertanya pada Sa Kyung.
Sa Kyung menegaskan lebih baik Pan Seok jangan mencari tahu dan tetaplah seperti itu. Pan Seok memanggil Kim Sa Kyung yang pergi meninggalkannya. Tak disangka Tae il mendengarkan percakapan Pan Seok dengan Sa Kyung. Sa Kyung tersenyum puas melihat Pan Seok yang kelihatan binggung. 



Pan Seok masuk ke dalam ruangan dengan berteriak kesal, di belakang Tae il berjalan masuk ke dalam. Pan Seok duduk di meja dengan wajah kesal karena sikap Sa Kyung. Pintu diketuk, Pan Seok melihat Tae il yang akan masuk ke dalam ruangan.
Tae il menyapa Pan Seok, Pan Seok berteriak supaya Tae il tidak berbicara dengannya. Tae il tetap masuk ke dalam ruangan. Pan Seok mengatakan sekali lagi, dia tidak sedang mood berbicara dengan Tae il. Tae il berusaha Pan Seok mau mendengarkannya.
Pan Seok melihat Tae il yang malah duduk di depanya, wajahnya tak percaya dengan keberanian Tae il. Tae il menceritakan dia bertemu dengan Sa Kyung di London tahun lalu saat ia berlibur selama satu minggu.
Saat itu dia jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi Sa Kyung tidak pernah menganggapnya bahkan sebagai adik pun tidak pernah. Pan Seok melirik sinis pada Tae il. Tae il menjelaskan kalau tadi malam pada kejadian itu dialah yang meminta Sa Kyung untuk memeluknya. Pan Seok menundukan kepalanya.
Tae il menjelaskan Sa Kyung memeluknya sebagai tindakan kebaikan antar manusia. Pan Seok semakin marah mendengar alasan memeluk karena kebaikan antar manusia. Tae il melihat Pan Seok dengan tatapan biasa. Pan Seok meminta Tae il untuk melupakannya, dia tidak ingin mendengarnya lagi.

Pan Seok menutup kupingnya dengan tangannya, Dia tidak mau mendengar kejadian saat ia melihat Sa Kyung memeluk Tae il. Tae il menarik tangan Pan Seok dari telinganya, Pan Seok heran apa sebenarnya yang dilakukan Tae il padanya.
Tae il minta sekali lagi, Pan Seok mendengarnya. Dia sebenarnya tidak ingin membuat Pan Seok untuk marah. Dia menegaskan sekarang dia tidak akan mengejar Sa Kyung lagi dan dia tidak ada perasaan lagi pada Sa Kyung
Mata Pan Seok seperti tak menyangka dengan pengakuan Tae il padanya. Tae il sadar dengan keadaanya sekarang ini, dia merasa tak bisa memenangkan games yang ia mainkan sekarang. Pan Seok menanyakan tujuan Tae il yang sebenarnya.

Tae il meminta Maaf, tapi dia tidak merasa menyesal pernah menyukai Sa Kyung. Pan Seok makin tidak percaya dengan keberanian Tae il. Tae il mengakui dia mendengar pembicaraan Pan Seok dengan Sa Kyung. Dia heran Pan Seok benar-benar tidak tahu alasan Sa Kyung memberinya surat cerai.
Pan Seok mengelengkan kepalanya masih tak percaya dengan pengakuan Tae il. Tae il menanyakan apakah Tae il ingin tahu alasan Sa Kyung memberikan surat cerai pada Pan Seok. Pan Seok berteriak kesal, Pan Seok mengatakan dia tidak ingin tahu alasan itu, dia menyuruh Tae il pergi saja.
Tae il menghela nafasnya, Pan Seok menyuruh Tae il untuk pergi sekarang juga. Tae il pasrah, dia pergi meninggalkan ruangan Pan Seok. 


Pan Seok menegakkan duduknya, Dia merasa tak percaya apakah semua anak itu adalah anak buahnya. Anak buahnya yang satu tidak mau menghormatinya dan yang satu akan merebut istrinya. Dia semakin tak percaya dengan keadaan timnya sekarang. 


Suasana di kota Gangnam.
Mobil Pan Seok berhenti disebuah parkiran. Pan Seon memberitahu kasus mereka sekarang berkerja sama dengan tim satu, mereka akan menangkap  Geng perantara pengiriman narkoba. Sekarang mereka harus menyamar untuk menyusup ke dalam kedai kopi yang banyak gangster.
Pan Seok menugaskan Dae Gu dan Soo Sun menyamar menjadi sebagai pasangan kekasih. Dae Gu dan Soo Sun saling menatap. Sementara Ji Gook dan Tae il akan menyamar menjadi sepasang teman. Semuanya mengerti, Pan Seok menyuruh mereka semua menemukan Pria bernama Sung Yoon Ki dari anggota Genk yang di dalam kedai.
Dia meminta semua anggotanya melihat baik-baik foto yang dia berikan. Dae Gu dan Soo Sun melihat baik-baik foto yang diberikan Pan Seok pada mereka. Soo Sun mengerti, Ji Gook memberikan pesan supaya Soo Sun berhati-hati.
Soo Sun mengatakan dia akan pergi sekarang. Pan Seok mengangguk, dia melihat Soo Sun lalu dia memuji Soo Sun yang berpakaian wanita dan dia cantik sekali. Soo Sun tersipu malu. Dae Gu melirik Soo Sun yang mengunakan rok untuk menyamar kali ini.
Mereka berdua turun dari mobil. Soo Sun mengangdeng tangan Dae Gu supaya penyamarannya sempurnah. Dae Gu memperlihatkan wajah dinginnya, Soo Sun tersenyum berjalan sambil masuk ke dalam kedai. Ji Gook melihat Soo Sun berjalan mengandeng Dae Gu sambil menutup pintu mobil. 



Di dalam kedai, pria bertatto dan wajah beringas duduk di belakang Soo Sun dan Dae Gu. Soo Sun memainkan ponselnya. Dae Gu yan akan mencari Sung Yoon Ki. Dae Gu melihat sekeliling kedai dengan matanya. Matanya seperti kamera melihat orang – orang yang ia cari, dia mengelengkan kepala pada Soo Sun bahwa tidak ada orang yang mereka cari di depannya.
Soo Sun melaporkan pada Pan Seok, tidak ada Sung Yoon Ki di dalam kedai, dia akan mengirimkan foto orang-orang yang ada di dalam kedai. Soo Sun berteriak memanggil Dae Gu dengan panggilan sayang. Dia menyuruh Dae Gu untuk mengambil foto.

Dae Gu awalnya binggung, tapi dia langsung mengerti dengan permintaan Soo Sun. Dia berpura-pura mengambil foto Soo Sun yang sedang bergaya padahal dia sedang mengambil gambar orang – orang yang ada di belakang Soo Sun. 



 Datanglah pegawai cafe membawa kue dan kamera. Mereka menyanyikan lagu selamat hari jadian yang ke 100 hari. Soo Sun dan Dae Gu binggung dengan kedatangan pegawai toko yang menyanyi dan membawakan kue.
Para gangster ikut bertepuk tangan melihat pegawai kedai bernyanyi. Soo Sun dan Dae Gu bangun dari bangkunya, keduanya binggung. Lalu pegawai kedai menyuruh mereka untuk meniup lilin. Mereka berdua pun meniup lilin bersama.
Keduanya masih binggung dengan keadaan seperti ini. Seorang gengster menyuruh mereka untuk berciuman sebagai pasangan. Soo Sun panik, semua orang setuju mereka ingin melihat mereka untuk berciuman di hari jadi ke 100 .
Soo Sun panik, tapi dia ingat dengan penyamarannya. Dia tidak ingin ketahuan sedang menyamar, Dae Gu juga ikut panik. Di dalam mobil binggung melihat kejadian di dalam kedai yang jadi ramai. Soo Sun memberitahu Dae Gu, dia yang akan mencium Dae Gu lebih dulu. Dia mendekat dan mencium Dae Gu seperti hanya menyentuh bibirnya saja.

Dae Gu kaget melihat Soo Sun yang menciumnya, begitu juga Pan Seok dan Ji Gook yang ada di dalam mobil. Soo Sun membuka matanya, dia melihat Dae Gu yang tidak menutup matanya. Soo Sun berdiri menjauh setelah memberi ciuman pada Dae Gu.
Wajah Soo Sun masih panik, begitu juga Dae Gu. Seseorang berteriak, kalau ia cemburu melihat mereka berciuman. 
Dae Gu menarik tangan Soo Sun untuk mendekat, dia memberikan ciuman pada Soo Sun yang kedua kalinya, Soo Sun kaget menerima ciuman dari Dae Gu.
Dae Gu menutup matanya saat mencium Soo Sun, Pan Seok dan Ji Gook semakin kaget melihat Dae Gu yang mencium Soo Sun didepan para gangster. Soo Sun akhirnya menutup matanya menerima ciuman dari Dae Gu, Semua orang yang ada di dalam kedai tepuk tangan sangat meriah. 

Bersambung ke Episode 15
Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger