Sinopsis You're All Surrounded Episode 14 Part 1


Nyonya Yoo membuka amplop yang dibawa sekertarisnya. Dia melihat biodata Pan Seok, dia membuka dengan cepat dan menaruhnya. Lalu dia melihat data pribadi milik Dae Gu. Wajahnya kaget melihat Dae Gu adalah Ji Yong yang menjadi saksi pembunuhan perawat di sekolah Masan.
Dia membaca informasi nama asli Dae Gu adalah Ji Yong. Wajahnya semakin panik dan mencoba membaca ulang informasi yang tertulis disana. Lalu dia membalik lembar kertasnya, ada foto Ji Yong waktu masih SMP. Wajahnya semakin panik melihat informasi yang ia baca.
Nyonya Yoo melihat Dae Gu yang masih berdiri menunggu di depan cafetaria. Dengan bergetar dia menelp ayahnya, dia pikir ayahnya sudah tahu tentang hal ini. Dia menanyakan anak dari wanita itu masih hidup.
Moon Bae ikut kaget dengan pertanyaan anaknya di telp. Dae Gu melihat tajam ke dalam cafe supaya ia tidak kehilangan jejak. Wajah Nyonya Yoo semakin panik, dia melihat ke arah Dae Gu yang masih berdiri. Dae Pun menatap tajam pada Nyonya Yoo.

Nyonya Yoo menanyakan pada ayahnya mengapa Ji Yong masih hidup. Dia menduga sang ayah sudah tahu tentang kejadian ini. Lalu dia menanyakan mengapa ayahnya tidak mengatakan ini padanya.
Moon Bae berusaha untuk tetap tenang, dia menanyakan dimana anaknya itu berada dan bagaimana dia bisa tahu. Lalu dia menyuruh anaknya untuk datang ke kantornya sekarang juga. Nyonya Yoo menutup telpnya, dia menatap Dae Gu dari tempat duduknya. Dae Gu pun ikut melihat Nyonya Yoo yang menatapnya tajam.
Setelah puas menantap Dae Gu, Nyonya Yoo keluar dari cafetaria sambil membawa amplop. Dae Gu melihat Nyonya Yoo pergi tapi keluar bukan dari tempat dimana dia menungu sekarang. Dia  hanya bisa menghela nafas dan menunduk. 




 Dae Gu berdiri di depan parkiran, Nyonya Yoo keluar dari lift. Dae Gu langsung menghalangi Nyonya Yoo berjalan. Dia meminta Nyonya Yoo dengan sopan, supaya Nyonya Yoo bisa datang ke kantor polisi untuk memberi keterangan dalam kasus penyerangan tas.
Nyonya Yoo dengan wajah angkuhnya menyuruh Dae Gu menyingkir. Dia berjalan dan sengaja meyenggol tangan Dae Gu. Lalu masuk ke dalam mobilnya, didalam mobil dia memperlihatkan senyum liciknya.
Dae Gu menatap mobil Nyonya Yoo yang meninggalkan, dia berjanji akan kembali lagi besok.



 Moon Bae berdiri di dalam ruanganya. Nyonya Yoo datang, dia langsung menanyakan pada ayahnya, sebenarnya apa yang terjadi. Yang ada dipikirannya semua masalah itu sudah selesai. Mereka berdua duduk bersama.
Ayahnya memberitahu kalau ia baru tahu berita ini. Tapi dia ingin anaknya tidak usah khawatir dengan hal ini. Menurutnya Ji Yong itu belum tahu tentang mereka. Sang anak seperti tak percaya, dia merasa ayahnya yakin seperti sudah menanyakan langsung pada Ji Yong.

Nyonya Yoo mengingatkan ayahnya semakin tua dan tidak selicik dulu. Ayahnya meminta anaknya untuk tidak mengkhawatirkan masalah ini lagi. Dia meminta anaknya untuk tidak membuat masalah ini akan menjadi lebih rumit. Dia akan mengurusnya sendiri.
Anaknya mengerti dengan penjelasan ayahnya, dia meminta ayahnya cepat menyingkirkan anak itu. Menurutnya anak itu sudah mengangu kehidupannya. Dia akan mempercayai semua yang dikatakan ayahnya. Lalu dia pergi meninggalkan ruangan ayahnya.
Moon Bae seperti sedang berpikir rencana yang akan dia lakukan sekarang. Tangannya mengepal dan mengetuk-ngetuk sofa. 


Di rumah sakit
Soo Sun mengisi air minum dari dispenser, saat itu dia teringat dengan permintaan Ketua Kang yang menyuruhnya menutup kasus ibunya. Soo Sun melakukan itu demi masa depan organisasi kepolisian. Ketua Kang tidak bisa menjelaskan alasannya kenapa, tapi dia memberikan peringatkan kalau Soo Sun tidak melakukannya maka orang – orang yang ada disekitarnya akan sakit nantinya.
Dan yang paling utaman anak ada orang yang disayangi oleh Soo Sun akan ikut tersakiti. Soo Sun sampai tak sadar botol minumnya sudah penuh karena teringat dengan perkataan Ketua Kang. Saat sadar dia buru-buru menutup botol air minumnya.

Soo Sun masuk ke dalam kamar dan melihat tempat tidurnya kosong. Dia menaruh botol air minumnya dan keluar ruangan mencari ibunya.  
Soo Sun menemukan ibunya sedang duduk di ruang tunggu dan sedang memegang sebuah foto. Dia akan menghampiri ibunya, tapi dia mendengar ibunya sedang berbicara dengan foto ayahnya.
Ibu Soo Sun menceritakan pada suaminya kalau ia melakuan hal-hal yang buruk. Menurutnya dia hanya melakukan hal yang hanya bisa membebani Soo Sun. Padahal seharusnya bisa meringankan beban anaknya.

Foto ayahnya terus dipegang ibu Soo Sun. Ibu Soo Sun sadar kalau yang ia lakukan itu memang salah, jadi suaminya tidak perlu melihatnya seperti itu. Soo Sun menunduk dan terdiam melihat ibunya yang seakan-akan berbicara dengan ayahnya.
Ibunya bercerita pada foto ayahnya, Soo Sun berteriak saat ia dipukul demi menganti rugi 50rb dollar. Menurut Soo Sun wajahnya itu lebih mahal dari pada uang sejumlah 50rb. Soo Sun menatap ibunya dari jauh.
Lalu sang ibu memberitahu ayahnya, Soo Sun akan membayar semua ganti rugi dari gajinya yang sangat kecil. Dan Soo Sun berjanji akan membawa wanita itu ke pengadilan. Soo Sun menangis mendengar ibunya yang berbicara seperti itu.

Ibu Soo Sun pikir ia dan suaminya sudah membesarkan Soo Sun dengan cara yang benar. Dia mengelus foto suaminya, dia merasa hidupnya sangat beruntung karena memiliki Soo Sun. Air mata Soo Sun jatuh ke pipinya. Sang ibu tahu suaminya selalu membuatnya pusing selama ia hidup.

Tapi dia sangat berterimakasih pada suaminya karena bisa memberikan Soo Sun dalam kehidupannya. Soo Sun melihat ibunya yang menangis sambil menatap foto ayahnya. Dia juga menangis, sepertinya dia bimbang dengan pilihannya pemintaan Ketua Kang atau ibunya. 




Pagi hari di kepolisian Gangnam
Soo Sun sudah duduk di dalam ruangan Ketua Kang, wajahnya terlihat gugup. Dia teringat dengan tugasnya, dia mengeluarkan ponsel dan ingin memberitahu Dae Gu untuk mengambil tugasnya yang diberikan Eung Do.

Dae Gu sedang ada di depan laptop, mendengar ponselnya berbunyi langsung ia angkat. Sementara Soo Sun yang ada diruang Ketua Kang buru-buru menaruh ponselnya di meja karena ketua Kang sudah masuk ke dalam ruangan


Ketua Kang menyuruh Soo Sun untuk duduk. Mereka berdua duduk bersama, Ketua Kang menanyakan apakah Soo Sun sudah memikirkannya. Soo Sun membenarkan itu, dia datang untuk memberitahu keputusannya pada Ketua Kang.
Dae Gu yang duduk diluar, terus mengajak Soo Sun berbicara. Tapi dia tidak mendengarkan suara Soo Sun yang ia dengar suara percakapan Soo Sun dengan ketua Kang. Soo Sun meminta maaf pada Ketua Kang, karena dia tidak bisa melakukan sesuai dengan yang diminta oleh ketua Kang. Dae Gu melihat ponselnya, ponsel Soo Sun masih aktif untuk menelpnya.
Ketua Kang menyimpulkan Soo Sun menolak dengan permintaannya. Soo Sun membenarkan hal itu. Dia tahu ada alasan yang baik ketikan Ketua Kang meminta dirinya pada saat itu. Tapi dia sendiri memiliki janji untuk menyelesaikan kasus ini.

Soo Sun menceritakan dia sudah berjanji pada mendiang ayahnya kalau ia akan melindungi ibunya. Dan alasan utama dia masuk kepolisian adalah untuk membahagiakan ibunya. Ketua Kang mengingatkan lagi, kalau ia meminta Soo Sun melakukannya karena dia ingin menyelamatkan organisasi kepolisian.
Soo Sun menegaskan kejahatan itu harus dihukum dan pejahat itu harus meminta maaf. Dia percaya kalau mereka bisa menegakan prinsip-prinsip itu maka itu bisa membuat manfaat untuk kepolisian. Ketua Kang seperti tersadar dengan ucapan Soo Sun, ujung matanya seperti sedikit berair.
Soo Sun sadar kalau ia masih detektif junior, dia tidak tahu masalah yang akan dihadapi ketua untuk mempertanggung jawaban kasus ini. Tapi dia tahu apa yang seharusnya dilindungi dari kepolisian, bukan sebuah parlemen yang menyembunyikan kejahatan tapi warga yang tak bersalah tapi terluka.

Ketua Kang tak bisa berkata-kata, dia hanya bisa menelan ludahnya sendiri. Soo Sun meminta maaf lagi, karena dia tidak bisa membuat jawaban yang diinginkan Ketua Kang. Ketua Kang mencoba untuk tersenyum, dia mengerti dengan keputusan Soo Sun lalu dia mempersilahkan Soo Sun pergi.
Soo Sun berdiri dan mengambil ponsel. Memberi hormat pada Ketua Kang lalu keluar dari ruangan Ketua Kang. Ketua Kang duduk terdiam, dia seperti tersentuh dengan perkataan Soo Sun.
Dae Gu masih menempelkan ponsel di telinganya. Di depannya ada pintu ketua Kang yang tertutup rapat, tapi dia bisa mendengarkan percakapan Soo Sun dengan Ketua Kang di dalam. Dae Gu seperti tak menyangka Ketua Kang yang selama ini dia percaya berani melakukan hal itu. 



Ketua Kang berdiri melihat jendela di ruangannya. Pintunya di ketuk, dia menyuruh orang itu langsung masuk. Dae Gu masuk ke dalam ruangan ketua Kang. Ketua Kang kaget melihat kedatangan Dae Gu ke dalam ruangannya.
Dia menanyakan kenapa Dae Gu datang keruangannya, dia menyuruh Dae Gu untuk duduk. Dae Gu langsung berbicara tanpa duduk, Dia menanyakan apakah Ketua Kang menyuruh Soo Sun untuk menutup kasus penyerangan.
Ketua Kang menduga Soo Sun yang memberitahukan hal ini. Dae Gu menyangkal dan menurutnya tidak penting dia tahu darimana. Dae Gu menanyakan alasan Ketua Kang melakukan itu semua dan bagaimana bisa ketua Kang melakukan itu. Ketua Kang hanya bisa menatap Dae Gu.
Dae Gu pikir Ketua Kang adalah orang yang adil dan jujur selama ia mengenalnya. Dia mengingatkan ada  Warga negara yang tidak bersalah dipukul secara keji tapi Ketua Kang menyuruh anak korban untuk menutup kasus ini karena sebuah organisasi.
Ketua Kang mengangkat wajahnya, Dae Gu heran dengan sikap Ketua Kang pada Soo Sun atas kejadian ini. Ketua Kang menyadari kesalahannya, dia tidak seharusnya melakukan itu pada Soo Sun. Dia berjalan mendekat dan memegang pundak Dae Gu.

Dia mengakui kalau dirinya sudah membuat Dae Gu kecewa. Dia menyadari seharusnya dia membenci dirinya sendiri karena kejadian ini. Dia meminta maaf pada Dae Gu. Ketua Kang membenarkan tindakan Dae Gu, tidak seharusnya melakukan sesuatu yang tidak pantas.
Tapi Dia memberikan pembelaan dengan kejadian ini. Menurutnya kalau Dae Gu dalam posisinya seperti sekarang terkadang kita akan diminta untuk melakukan tindakan yang melawan prinsip-prinsipnya. Dia melakukan ini supaya bisa menjaga posisinya dan demi organisasi kepolisian.
Dae Gu terdiam mendengarn penjelasan ketua Kang. Ketua Kang sadar seharusnya dia menolak permintaan Moon Bae. Dan kelakuan dirinya seperti ini sangat memalukan dirinya sendiri. Dia meminta Maaf sekali lagi pada Dae Gu. Dae Gu tak percaya semua ini ulah dari Moon Bae.
Dia sendiri tak percaya Moon Bae bisa melakukan tindakan ini pada Ketua Kang. Dia berusaha untuk mengatakan sesuatu, tapi dia tidak bisa melanjutkannya. Dia meminta Ketua Kang untuk tidak  memikirkannya. Menurutnya kejadian ini sangat mengecewakan.
Ketua Kang menantap Dae Gu yang masih tertunduk seperti masih tak percaya dengan tindakan orang yang selama ini dia percaya. Lalu wajahnya berubah ketus di depan Dae Gu yang menunduk. 


 Episode 14
Air Mata Buaya. 


Ibu Soo Sun berteriak meminta Soo Sun melepaskan tangannya. Soo Sun bertahan memegang ponsel ibunya. Mereka saling menarik satu sama lain. Soo Sun memarahi ibunya yang tidak mau mendengarkan nasehatnya. Dia menjelaskan kalau tulang rusuk ibunya masih sakit jadi ibunya belum boleh terlalu banyak mengunakan tangannya.
Sang ibu meminta waktu hanya lima menit saja, dia hanya ingin membaca sms yang ada di ponselnya. Soo Sun menjelaskan kalau yang masuk ke dalam ponsel ibunya itu hanya spam saja dan dia sudah membuka ponsel ibunya.
Ibu Soo Sun menarik ponsel dari tangan Soo Sun, dia merasa bosan ada di rumah sakit. Soo Sun buru-buru mengambil ponsel dari tangan ibunya. Dia menegaskan ibunya tidak boleh mengunakan ponsel lebih dulu.

Ji Gook dan Tae il tidak bisa merelai pertengkaran antara ibu dan anak. Sang ibu ngambek, dia membalikan badannya dan mengatakan kalau Soo Sun bukan anaknya. Tae il meminta Ibu Soo Sun untuk bertahan beberapa hari lagi. Dia menjelaskan bukan hanya lengannya saja, tapi matanya juga perlu istirahat setelah terjadi pemukulan.
Soo Sun setuju dengan perkataan Tae il. Dia memberitahu Tae il adalah seorang dokter. Ibu Soo Sun masih kesal, menurutnya semua orang sama saja tidak ada yang membela dirinya sekarang. Dia buru-buru menarik selimut dan tidur, dia ngedumel karena semua anaknya membuat keributan saja di kamarnya.
Ji Gook mencoba merayu Ibu Soo Sun yang ngambek. Ibu Soo Sun tetap marah pada semua anak-anaknya. Soo Sun menjelaskan perkataan Dokter Park Tae il, ibunya itu sedang tidak boleh melihat ponselnya lebih dulu. 


Soo Sun membuka ponsel ibunya, dia menghapus semua pesan yang menanyakan ibunya tentang video yang ada di internet. Ji Gook mengerti mengapa Soo Sun bersikeras tidak memberikan ibunya melihat ponselnya sendiri. Soo Sun memiliki ketakutan nanti ibunya bisa melihat video pemukulan.
Ji Gook mendengarkan serius ketakutan Soo Sun. Soo Sun selama ini berusaha ibunya untuk tidak bisa melihat video itu. Tapi setelah ibunya keluar dari rumah sakit, dia tidak tahu bagaimana nanti. Ji Gook mengerti, dia pikir ibunya sangat terkejut melihat video itu.
Menurut Soo Sun kalau ibunya dilihat oleh seluruh dunia karena dipukuli, dia pikir ibunya akan bunuh diri. Tae il yakin pihak keluarga Yoo juga akan memblokir video dari internet. Tapi pihak Yoo tidak bisa mencegah peredaran dari SNS. Ji Gook menghela nafas, matanya melihat Soo Sun. 


Ji Gook duduk di depan laptop, jarinya seperti di gerak-gerakan untuk melemaskan jarinya. Dia mencari video tentang pemukulan ibu Soo Sun dengan tas. Tae il masuk kamar setelah mandi, dia menanyakan apa yang dilakukan Ji Gook di depan laptop.
Tae il berjalan mendekati  meja Ji Gook dan melihat apa yang dilakukan Ji Gook. Dia melihat Ji Gook menuliskan komentar untuk menghapus video itu. Lalu dia menanyakan apakah Ji Gook menulis semua komentar pada video yang di unggah ke internet.
Ji Gook menjelaskan Soo Sun itu sudah berusaha keras dan sekarang saatnya dia yang akan berkerja keras untuk Soo Sun. Tae il memuji Ji Gook itu orang yang baik sekali dalam hal ini. Ji Gook tertawa dengan pujian Tae il padanya.
Lalu Tae il menanyakan apa yang harus ia lakukan untuk membantunya. Ji Gook menanyakan apakah benar Tae il ingin membantunya, Tae il membenarkan hal itu. Ji Gook memuji Tae il sebagai teman yang paling baik. Lalu dia melihat catatannya, dia menyuruh Tae il memulai dari blog pribadi.
Ji Gook menuliskan komentar supaya menghapus video itu dengan meminta blogger itu menuliskan kalau korban itu adalah ibunya sendiri. Jadi dia meminta orang itu menghapus video itu. Tae il menuliskan komentar tajam bisa lebih menyakitkan daripada kekerasan itu sendiri. Ji Gook menuliskan lagi untuk menghapus video dan menyebarkan permintaan ini pada semuanya.

Tae il melihat dari tempat duduknya Ji Gook masih menuliskan komentar pada semuanya yang menguploud video ini. Tangan Ji Gook mulai terasa keram, dia mengoyang-goyangkan tangan dan bahunya yang kaku.
Ji Gook melihat Tae il yang membantu menuliskan komentar untuk menghapus semua video. Tae il sudah mulai mengantuk, matanya seperti sudah mulai lelah menatap laptopnya. Ji Gook masih tetap menuliskan, sesekali dia menaikan tangannya keatas, lalu dia mengubah cara duduknya dengan menaikan kakinya ke atas bangku.
Tae il tertidur di atas laptopnya, dia terbangun dengan sinar matahari yang masuk ke dalam kamar. Dia mencoba bangun dan melihat Ji Gook yang masing mengetik komentar selama dia tertidur. Ji Gook membuka matanya lebar-lebar di depan laptop. Kacamatanya sudah terlepas, matany coba dibuat melotot untuk membuat komentar dan meminta orang itu menghapus video. 



Tae il dan Ji Gook sudah duduk diruang makan. Dae Gu datang membuka kulkas mengambil susu dan duduk di depan mereka. Dia menanyakan kenapa Ji Gook terlihat seperti lesu. Ji Gook yang mengantuk mencoba terus memakan sarapannya. Tae il menjelaskan Ji Gook begadang karena meminta semua orang menghapus video pemukulan tas pada ibu Soo Sun.
Ji Gook tidak tahu, apakah yang ia lakukan ini bisa berhasil. Dae Gu melihat Ji Gook seperti kasihan, dia memberikan susu pisang yang akan dia minum pada Ji Gook. Lalu dia menuangkan cornflakes pada mangkuknya.
Tae il dan Ji Gook heran melihat sikap Dae Gu yang mau memberikan susu pisang kesukaannya. Ji Gook berkomentar Dae Gu kagum dengan sikap Hyung seperti dirinya. Tae il dan Ji Gook tertawa dengan godaan yang di lontarkan Ji Gook.
Dae Gu tetap pada wajah datarnya. Ji Gook memperagakan kalau Dae Gu itu seperti mengatakan “kau mengagumkan...” Tae il ikut tertawa melihat Ji Gook yang memperagakan dengan cara yang lucu. Dae Gu mengeluarkan suaranya, dia membenarkan hal itu. Dia memuji Ji Gook itu mengagumkan dengan wajah tertunduk.
Ji Gook tak kuat menahan tawanya, sampai ia memuncratkan sedikit makanan ke tangan Dae Gu. Tae il mengoda Dae Gu dengan mengatakan anak paling muda milik kita ini kena muncratan. Dae Gu memperlihatkan wajah kesalnya pada Ji Gook.
Dae Gu merasa jijik dengan muncratan Ji Gook, dia menarik kembali susu yang diberikan ada Ji Gook. Ji Gook menahannya, dia mengatakan masih terlalu pagi mau bermain trik, jadi Dae Gu tidak boleh menarik kembali kata-katanya.
Ji Gook berhasil mengambil susu pisang dari tangan Dae Gu, dia sadar yang ia lakukan memang menjijikan jadi dia meminta maaf pada Dae Gu. 


Di kantor polisi.
Pan Seok memanggil Detektif Lee, dia menyerahkan satu kotak minuman pada detektif Lee. Setelah itu dia menanyakan tentang kemajuan. Detektif Lee menanyakan apakah yang dimaksuk dari Pan Seok adalah kasus Cho Hyung Chul.
Detektif Lee memberitahu kalau mereka akan segera menutup kasusnya. Kemarin kantor kejaksaan akan menerima kesaksian yang dibuat Hyung Chul dan menyimpulkan orang yang menyuruh Hyung Chul adalah si pemilik bisnis itu.
Pan Seok binggung, dia menanyakan bagaimana dengan dugaan orang yang berusaha untuk membunuh Hyung Chul. Detektif Lee mengatakan mereka tidak mengetahui tentang orang itu. Dia menjelaskan setengah dari CCTV tempat parkir rusak. Mereka tidak mengerti motif dibalik kejadian itu, jadi mereka tidak bisa memastikan hal itu.
Pan Seok protes dengan detektif lee yang akan menutup kasus ii padahal dia sendiri belum menemukan siapa yang akan membunuh Hyung Chul. Dia mengingatka kalau tidak mungkin si pemilik usaha yang sudah mati mengirim pembunuh pada Hyung Chul. Dia menduga ada beberapa pelaku yang lain.
Detektif pikir mereka bisa memproses dalam kasus yang berbeda. Pan Seok memukul meja sampai detektif Lee kaget. Dia kesal karena mengapa harus dijadiakan kasush yang terpisah. Detektif Lee juga ikut kesal karena Pan Seok yang berteriak kepadanya. Dia menyuruh Pan Seok untuk mengambil kasus ini lagi pada timnya saja.
Dia mengatakan kalau ia sudah muak dengan ini. Pan Seok mengajak Detektif Lee untuk duduk lagi. Tak jauh dari sana Tae Hoo berjalan ke arah mereka berdua. Tae Hoo berteriak apa maksud dari detektif Lee menyuruh Pan Seok mengambil kasus ini kembali.

Tae Hoo seperti biasa memperlihatkan wajah garangnya. Detektif Lee tersenyum, dia mengatakan tidak apa-apa lalu pergi terburu-buru, sampai-sampai ia kesandung kursi yang ada di depannya. 

Tae Hoo berteriak pada Pan Seok, Percobaan pembunuhan, perampokan dan pemerkosaan. Dia mengatakan itu semua kalau Pan Seok itu memiliki kasus yang penting untuk dikerjakan. Dia kesal Pan Seok yang malah menangani Kasus tas yang mengalami cedera kecil.
Pan Seok kesal pada Tae Hoo yang mengatakan korban hanya mengalami cedera kecil. Dia menanyakan perasaan Tae Hoo betapa sakitnya cedera ringan yang dirasakan korban. Tae Hoo melotot dia tahu luka itu sakit. Pan Seok melihat pada Tae Hoo.


Tae Hoo tidak melanjutkan kemarahannya, dia pergi dan sengaja menendang tempat sampah. Tapi dia kesal dengan tempat sampah yang di taruh di depan kakinya. Pan Seok melihat sikap Tae Hoo itu sangat aneh. 
Ji Gook datang dengan wajah panik, dia memberitahu Pan Seok orang yang pertama kali mengupload video pertama ke internet menghilang. Pan Seok tak bisa menutupi rasa kagetnya. Dia menanyakan kapan 



Dae Gu masuk ke dalam ruang rapat dengan membuka pintu secara kasar.  Dia panik mengetahui saksi Ji Hyung melarikan diri. Ji Gook menceritakan dia sudah datang ke apartmentnya tapi ternyata dia tidak ada dirumah. Dae Gu berteriak kesal pada Ji Gook.
Eung Do menyuruh Dae Gu duduk dan tenang lebih dulu. Lalu dia menyuruh Dae Gu untuk diam sejenak. Dae Gu menghela nafasnya, dia menanyakan pada Tae il yang sudah menemui karyawan lainnya di ruang VIP.
Tae il menceritakan dia seperti berbicara dengan tembok karena semua karyawan tidak pernah mau berbicara. Dae Gu menghela nafas kembali, dia menunduk kesal. Pan Seok mengingatkan kembali, dari awal dia sudah mengatak kalau kejadian ini tidak akan mudah.
Lalu dia menanyakan apakah semua anggotanya sudah siap untuk menyerah. Ji Gook mengatakan dengan tegas tidak akan menyerah, Tae il juga mengatakan mereka tidak akan menyerah. Eung Do tertawa mendengar jawaban timnya. Dia senang karena seharusnya itu yang dilakukan oleh timnya.
Dia menyuruh semuanya untuk ceria dan semangat untuk menemukan saksi itu. Pan Seok menduga ada kemungkinan pelaku yang menculik saksi. Dia menyuruh timnya memulai bertanya di sekita hotel yang ada di Seoul.
Pan Seok juga menyuruh memeriksa keluarga Yoo punya rumah atau villa untuk berlibur. 



Di dalam sebuah villa.
Nyonya Yoo sedang duduk bersama Ji Hyung dan sekertaris nya sudah berkumpul di sebuah ruangan. Nyonya Yoo lega pada Ji Hyung yang bisa diajak berbisnis. Ji Hyung menanyakan berapa lama dia harus tinggal di rumah ini. Nyonya Yoo meminta Ji Hyung mmberikan barangnya lebih dulu.
Dia meminta ponsel yang digunakan Ji Hyung untuk merekam video. Dengan wajah ketakutan Ji Hyung memberikan ponselnya pada Nyonya Yoo. Nyonya Yoo melihat isi ponsel Ji Hyung. Dia menanyakan apakah Ji Hyung tidak membuat salinan videonya.
Ji Hyung tidak membuatnya. Nyonya Yoo pikir Ji Hyung sudah tahu apa yang akan terjadi apabila dia menemukan salinan videonya. Ji Hyung bersumpah kalau ia tidak membuatnya. Nyonya Yoo senang, dia meminta sekertarisnya untuk tetap mengawasinya.
Anak Nyonya Yoo menanyakan apa sebenarnya yang terjadi. Nyonya Yoo menanyakan mengapa anaknya bisa ada di dalam villa. Anaknya menjelaskan kalau ini rumah peristirahatannya, dia menanyakan balik kenapa ibunya ada dirumahnya.

Ji Hyung menatap anak Nyonya Yoo yang berdiri di dekatnya. Anak Nyonya Yoo sadar, di depannya ada gadis yang merekam video itu. Ji Hyung seperti malas mendapat julukan itu. Anak Nyonya Yoo memuji video Ji Hyung itu mahakarya, dia menanyakan berapa banyak ibunya membayarnya.
Dia meminta Ji Hyung untuk berbicar, menurutnya dia hanya hidup satu kali jadi harus berani berbicara. Sang ibu seperti menahan amarahnya pada kelakuan anaknya. Lalu dia memperingatkan anaknya untuk bersikap kurang ajar pada ibunya.
Nyonya Yoo menyuruh anaknya ikut dengannya kalau ia mau kembali ke Seoul. Lalu dia pergi meninggalkan Ji Hyung sendiri. Ji Hyung menghela nafas setelah Nyonya Yoo keluar dari ruangan. 



Pan Seok dan Dae Gu mencari informasi dari hotel yang ada di daerah Seoul. Tapi pihak hotel tidak bisa memberitahu tentang informasi yang menginap di tempat mereka. Pan Seok menanyakan alasannya pada petugas hotel. Tapi petugas hotel hanya bisa tersenyum.
Lalu mereka pindah ke hotel lainnya. Pan Seok melihat room boy yang mendorong trolly. Dia memperlihatkan pada petugas itu foto Ji Hyung. Dae Gu mencoret hotel yang tidak ada jejak dari Ji Hyung.
Mereka juga melihat tempat makan yang ada di hotel, semua hotel yang tidak ada tanda-tanda Ji Hyung di coret dari list hotel yang mereka miliki. Pan Seok juga menanyakan tamu hotel yang kemungkinan melihat wajah Ji Hyung di jalan. 


Dae Gu dan Pan Seok berjalan keluar sambil mengipas-ngipas kepanasan. Pan Seok mengunakan kacamata hitamnya. Dae Gu menanyakan apakah tidak ada cara lain untuk menemukan Ji Hyung. Dia pikir Pan Seok itu tidak punya keahlihan khusus menebak dimana dia bersembunyi.
Dia mengejek Pan Seok yang legenda, tapi cara mencari orang itu bisa dilakukan semua orang dengan berkeliling dan bertanya semua orang. Pan Seok membela diri kalau detektif legenda itu bukanlah dewa yang tahu segalanya.
Pan Seok menjelaskan karena kakinya yang panjang bisa membantu dirinya cepat dalam mencari pencarian, jadi dia disebut sebagai legenda. Dia mengejek Dae Gu tidak mengetahui hal itu. Dia merasa kalau kakinya pendek maka ia tidak bisa melakukan pencarian dengan cepat.
Dae Gu pikir Pan Seok sedang melucu, dia juga bertanya-tanya kenapa Pan Seok itu berpakaian seperti itu


Mereka makan bersama di sebuah restoran.
Pan Seok mengajak makan bersama setelah pelayan menyediakan makanan untuk mereka. Lalu dia menaruh daun bawang pada sup nya, setelah itu  memasuk pada Sup Dae Gu. Dae Gu berteriak mengapa Pan Seok memberinya Daun Bawang. Dia memberitahu kalau dirinya tidak suka daun bawang. Pan Seok melonggo melihat Dae Gu yang marah.
Dia heran Dae Gu tidak suka dengan daun bawang, dia menanyakan alasannya. Dia memberitahu daun bawang itu baik untuk Dae Gu. Dae Gu mengatakan kalau dirinya masih muda, jadi tidak harus khawatir dengan apa yang baik untuk dirinya.
Pan Seok akhirnya meminta maaf telah memberikan daun bawang pada pria yang masih muda. Dia mengambil daun bawang yang sudah dia masukan ke dalam sup milik Dae Gu. Lalu dia membuka mangkuk nasinya dan akan memulai makan.

Dae Gu tiba-tiba menanyakan apa yang dikatakan Hyung Chul pada Pan Seok. Pan Seok meminta Dae Gu menjawab pertanyaannya lebih dulu. Kenapa Dae Gu menemui Hyung Chul di penjara. Dae Gu mengangkat wajahnya, dia menjelaskan ada hal yang sangat menganggunya, karena ada seseorang yang ingin membunuh Hyung Chul di parkiran.
Hyung Chul juga tidak pernah mau mengungkap siapa pemilik liontin yang sebenarnya. Lalu dia menanyakan kembali pada Pan Seok. Pan Seok juga sama seperti yang dipikirkan Dae Gu. Dae Gu penasaran dengan yang dikatakan Hyung Chul pada Pan Seok.
Pan Seok menjelaskan tidak ada yang istimewa. Hyung Chul hanya menyuruhnya berhenti menyelidikinya. Dae Gu heran dengan permintaan Hyung Chul untuk menyuruh berhenti menyelidiki kasus itu. Pan Seok pikir Hyung Chul menyembunyikan sesuatu tapi temannya itu tidak mau mengungkapnya.
Dae Gu semakin yakin Hyung Chul menyembunyikan sesuatu. Lalu dia menanyakan tentang detektik yang sedang pergi ke Brasil. Sambil makan, Pan Seok belum mendapatkan kabar dari detektif itu. Dae Gu meminta Pan Seok mengajaknya kalau ada kabar dari Detektif itu.
Dia tidak mau tinggal diam kalau Pan Seok pergi ke tempat detektif itu. Pan Seok menanyakan pada Dae Gu siapa pemimpin tim mereka. Dae Gu menatap malu pada Pan Seok. Pan Seok binggung sendiri, dia yakin Dae Gu juga ikut binggung.
Untuk mengurangi rasa malunya, Dae Gu meminum soju yang ada di mejanya. Dae Gu mulai memakan supnya. Pan Seok melihat Dae Gu, dia teringat dengan permintaan Hyung Chul untuk berhenti menyelidiki kasusnya demi kebaikan semua anggota timnya.Lalu dia melihat Dae Gu yang ada didepannya, dia menyodorka lauk yang lainnya dan menyuruh Dae Gu makan yang banyak. 



Di ruang Moon Bae.
Moon Bae menanyakan bagaimana tanggapan publik saat ini. Sang penasehat memberitahu ketertarikan publik dengan video itu sudah menurun. Mungkin berita akan hilang sebelum terungkap kalau Moon Bae adalah ayah dari pelaku.
Moon Bae meminta penasehatnya untuk berpuas diri dulu, dia meminta penasehatnya untuk tetap berusaha supaya pers tidak mengetahui hal ini. Dia menegaskan media tidak boleh tahu ayah dari pelaku tidak boleh terungkap. Kalau sampai itu terjadi maka karir politiknya akan hancur.
Pengacarnya meminta Moon Bae tidak perlu khawatir. Dia menceritakan Nyonya Yoo sudah berhasil mendapatkan video asli dari orang yang mengupload pertama kali ke media sosial. Menurutnya penyelidikan akan berjalan lebih sulit.
Moon Bae mengingatkan supaya anaknya tidak boleh menghadiri pemeriksaan polisi. Kalau sampai anaknya muncul di kantor polisi maka seluruh korea akan tahu tentang dirinya. Pengacaranya pikir itu tidak akan mungkin bisa terjadi, jadi Moon Bae tidak perlu khawatir. 


Tae il memperlihatkan list rumah peristirahatan milik keluarga Yoo yang berjumlah 48 rumah. Ji Gook melihat list dan menanyakan apakah mereka harus mendatangi semua rumah itu. Tae il melihat rumah itu ada diseluruh penjuru korea.
Dae Gu berjalan mondar mandir di depan meja, dia memikirkan apa yang seharusnya ia lakukan. Lalu dia teringat sesuatu, dia pernah melihat foto saat ia datang ke rumah Nyonya Yoo. Dia ingat salah satu foto Nyonya Yoo berdiri di dekat danau.

Dia juga melihat ada ferry yang berlayar di danau itu. Tae il tertawa mendengar penjelasan Dae Gu. Dia senang karena Dae Gu itu punya memory fotografis yang canggih. Ji Gook dengan wajah melonggo, menganggumi memory fotografis Dae Gu yang menganggumkan.
Dae Gu mencari nama Neria di internet. Dia melihat informasi ferry Neria hanya berlayar di Danau Sapyeong. Tae il menyimpulkan rumah peristirahat Nyonya Yoo itu ada didekat Danau Sapyeong. Ji Gook melihat di list tidak ada rumah yang di dekat danau itu.
Tae il juga ikut mencari, Dae Gu membalik-balik list dan itu tidak ada rumah yang dekat danau Sapyeong. Dia pikir rumah itu milik orang lain. 

Bersambung ke Part 2

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger