Musim Semi 2016
Seorang pria berlari menaiki tangga, tapi dia tak sengaja menabrak seorang wanita dan buku yang dibawa wanita itu jatuh. Dia meminta maaf dan membereskan buku-buk yang jatuh itu. Tapi salah satu buku tertinggal, dia mencoba memanggil tapi wanita itu sudah berjalan begitu saja.
Dia coba mengejar, tapi saat di tangga menuurt dia tidak melihat wanita itu. Dia berlari sambil mencari, beberapa orang memiliki pakaian yang sama, dia pikir itu adalah wanita yang ia cari.Dia binggug sendiri kemana wanita itu pergi.
Dia melihat judul buku yang dijatuhkan oleh wanita itu "untukmu", tiba-tiba di depan gedung sekolah turun hujan. Dia berlari mencari untuk tetap berteduh, dia berdiri disebuah pelataran gedung dan mencoba memegang air hujan di tangannya. *lagu disini bagus, ngebawa suasana banget.
Datanglah seorang wanita yang berdiri disamping pria itu. Sang pria melihat wanita yang wajahnya tertutup payung. Dia penasaran siapa wanita itu.
Tapi dia melihat dibalik payung, ada kalung yang ia kenal ada di leher wanita itu. Dia memegang kalung dilehernya juga. Sebuah liontin seperti tempat untuk memasukan kuncing, apabila disatukan maka cocok dengan ujung kunci itu.
Saat pria sadar kalau wanita itu, sang wanita berjalan menuruni tangga. Pria itu hanya bisa melihat wanita yang berjalan dan berguman "setiap hari kulalui, kami saling mencintai. Dan saat ini aku melihat mu,"
Musim Semi 2014
Sang pria mengendarai motor dengan membawa bahan makanan di jok belakangnya. Sementara pria yang lainnya berjaan dengan mengunakan earphone ditelinganya. Diatas gedung terlihat seorang wanita cantik berbaju hitam yang sedang duduk melihat buku yang ia bawa.
Sang Pria pengendara motor berteriak ketika melihat pria yang mengunakan earphone berjalan begitu saja tanpa melihat ada motor yang melintas. Saat itu dia mencoba menghindar dengan membantingkan stirnya. Dan membuat motornya menjadi miring.
Tiba-tiba keadaan menjadi diam, seperti terhenti sejenak. Wanita itu turun dari gedung dan menarik sang pria yang akan ditabrak untuk mundur selangkah. Dan seketika waktu berjalan kembali, Sang pria pengendara motor terjatuh. Semua belanjaan tumbah dijalan, dia berusaha bangun dan merasa kesakitan dibagian tangannya.
Dia melihat ada bahan makanan di dekat pria yang mengunakan earphone itu, dia meminta pria itu bisa memberikan bahan makanan itu padanya. Bukan membantu, dia malah dengan sengaja menginjaknya lalu pergi. Sang pria pengendara motor kesal tapi dia seperti menghindari perkelahian.
Pria muda mengiris bawang bombay dengan mengunakan kacamata yang ada di helmnya. Tapi tetap saja dia menangis dan hidungnya ikut meler. Neneknya datang melihat cucunya sedang mengiris bawang bombay. Dia menyuruh cucunya untuk tidak mengiris lagi karena dia tidak mau cucunya itu menangis.
Sang cucu terharu dengan perhatian neneknya, dia mengatakan kalau ia juga tidak ingin membuat neneknya terlalu capek. Dia berharap neneknya cepat mendapatkan orang untuk membantunya. Lalu dia meminta uang pada neneknya.
Sang nenek menyindir cucunya, dia rasa cucunya ini akan menjadi Chaebol "orang paling kaya di korea" karena selalu saja meminta uang padanya. Sang pria tersenyum, dia mengambil uang yang diberi neneknya lalu pergi dengan membawa seragam sekolahnya.
Pria dengan mengunakan earphone duduk diisebuah kedai dan membuka mangkuk ramen yang baru ia seduh. Dia siap-siap akan makan, seorang pria mendatanginya. Sang ayah protes pada anaknya yan makan ramen padahal sang ibu tidak menyukai anaknya makan ramen.
Dengan ketus dia bertanya ibu mana yang dimaksud sang ayah. Ayahnya mengatakan ibu yang kedua. Dengan wajah kesalnya, Pria itu merasa keduanya sama saja suka berbohong. Sang ayah menanyakan kenapa anaknya itu tidak menyukai ibu barunya. Dengan santai dia menjawab ibunya itu bukan tipenya.
Terdengar tak jauh dari tempat kedai, teriakan meminta seorang paman untuk sadar. Pria yang mengunakan helm berteriak sambil menekan dada dari paman itu. Si ayah yang sedang berbicara dengan anaknya berlari kekerumanan orang.
Sementara beberapa siswa malah sibuk mengambil gambar pria yang mencoba menolong paman yang tak sadarkan diri. Si ayah pria berwajah dingin meminta semuanya minggir karena ia seorang polisi, lalu dia menelp panggilan darurat untuk mengirimkan ambulance karena ada orang yang pingsan di tengah jalan.
Pria itu terus mencoba menekan dan memberikan nafas buatan untuk paman itu. Si ayah pria berwajah dingin juga membantu. Wanita imut dengan baju hitam yang duduk diatas gedung datang. Dia menyuruh seseorang untuk keluar.
Jiwa dari paman itu pun keluar dan melihat wanita yang ada didepannya. Wanita itu memberitahu kalau dicatatannya Lee Yong Do meninggal hari ini.. Pria itu melihat tubuhnya yang tergeletak di trotoar, dia masih tak percaya kalau ia sudah mati.
Wanita itu mulai memperkenalkan dirinya kalau ia adalah orang yang mengantar orang yang sudah meninggal. Biasanya mausia memanggilnya seorang malaikat. Lalu ia mengajak arwah dari pria itu mengikutinya. Sementara jasadnya dibawa ambulance ke rumah sakit.
Lalu dia berjalan dan Si pria penolong itu pun berlari karena melihat dia akan telat pergi kesekolah. Si malaikat imut itu bisa menghindar supaya tubuhnya tidak ditembus oleh manusia. Si ayah pria berwajah dingin memanggil pelajar yang sudah berlari karena jasnya tertinggal.
Saat si pelajar berlari unuk mengambil jasnya, badanya bisa menembus badan dari malaikat itu, saat itu buku yang dipegang malaikat itu jatuh dan ia merasa lemas. Dia memberitahu kalau ia dan manusia itu mahluk yang berbeda. Walaupun hati mereka sama tapi mereka tidak bisa merasakan keadaan adanya malaikat. Tapi setelah ia bertemu dengan manusia ada hal-hal yang tidak biasa terjadi.
Di dalam kelas sedang heboh, pelajar yang tampan sedang menolong seorang paman yang pingsan ditengah jalan. Wanita dengan rambut panjang menyuruh temannya itu tidak memikirkan pria itu. Lalu datang pelajar lainnya dengan rambut yang dicepol.
Dia menyerahkan uang pada teman yang memiliki video itu untuk diberikan padanya. Pelajar yang rambut panjang tidak mau kalah, dia menaruh dompetnya diatas uang itu. Lalu pelajar dengan rambut cepol menaruh lagi dompet miliknya diatas dompet wanita itu.
Lalu wanita rambut panjang itu mengetahui si wanita didepannya ini sengaja bolos les untuk mengikuti suaminya *si pria yang ada divideo itu*. Si wanita yang berambut cepol menyindir kalau temannya itu sama saja dengannya. Wanita rambut panjang berpikir wanita di depannya ini terlalu pede untuk menjadi siswa paling populer di sekolah ini.
Pria penolong itu masuk ke dalam kelas, dia melihat banyak sekali hadiah yang ada diatas meja. Dua wanita itu berlari kemeja si pria dan akan memberikan sendiri hadiah dari tangan mereka. Si Pria malah tidak mengubrisnya, dia membawa hadiah itu dan berteriak kalau teman-temannya belum sarapan bisa mengambil dibagian belakang. Semua pun berlari mengambil makanan.
Dua wanita itu pun kesal karena tidak ada satupun yang diambil kadonya. Mereka duduk di tempat masing-masing karena guru mereka sudah datang. Sang guru memarahi semua anak muridnya yang tidak disiplin. Cara mengajar di kelas korea, semua hanya menonton TV yang sudah diberitahu metode pengerjaannya.
Sementara sang guru, berusaha untuk tidur didepn kelas, pria pemberani itu pun sengaja mengunakan ponselnya dengan memantulkan cahaya pada wajah si guru. Guru itu pun akhirnya terkejut, dia bangun dan langsung melempar tutup spidol. Pria pemberani langsung menangkap dan membanggakan diri si pengangkap yang baik. Sang guru mengumpat anak itu sangat nakal sekali.
Pintu kelas dibuka, seorang wanita sombong masuk ke dalam. Dia adalah ibu dari Jin Young. Sang anak si wanita berambut cepol kaget melihat ibunya masuk ke dalam kelas. Ibu jin Young mencari siswa yang bernama Shin Woo Hyun.
Si pria pemberani itu berdiri, dia name tagnya tertulis nama Shin Woo Hyun. Ibu Jin Young mendekat dan langsung menamparnya. Jin Young bangun dari bangku dan protes pada ibunya. Sang ibu, memarahi Woo Hyun yang berani merayu anaknya. Dia mengumpat kalau sampai anaknya tidak lulus masuk ke perguruan tinggi apakah ia mau menanggung akibatnya.
Dia pikir orang seperti Woo Hyun memang lebih layak berada pada level bawah dan anaknya ada di level atas. Semua yang ada dikelas malah sibuk mengambil gambar. Pria itu menyuruh anak muridnya untuk menyimpan ponsel karena ternyata mereka semua memiliki dua ponsel dan hanya satu di serahkan pada guru
Ibu Jin Young mengancam pada guru, karena membiarkan anaknya bisa dekat dengan pria rendahaan seperti Woo Hyun. Dia melihat Woo Hyun itu sebagai pemberani padahal ia tidak selevel dengannya. Jin Young mengakui kalau dia sebenarnya yang mengikuti Woo Hyun.
Woo Hyun menegaskan dia tidak pernah merayu bahkan jatuh cinta dengan Jin Young. Ibu Jin Young menyindir Woo Hyun, kalau ia menyekolahkan anaknya mahal-mahal bukan nanti disuruh membuat usaha toppoki. Jin Young langsung keluar kelas setelah mendengar penghinaan dari ibunya.
Semua siswa dikelas melihat Jin Young yang pergi dengan wajah sedihnya. Woo Hyu menyinggu ibu Jin Young yang memiliki sifat yang berbeda dengana anaknya, sampai-sampai Jin young malu melihat kelakuan ibunya. Ibu Jin Young tak terima dengan hinaan yang diberi Woo Hyun padanya.
Ibu Jin Young mengancam guru itu dan mengatakan kalau ia akan mengamati kemampuan dari guru itu untuk mengurusi muridnya lalu ia keluar dari kelas. Setelah itu guru itu menyuruh Woo Hyun untuk datang keruang kepala sekolah dan ia menyuruh anak muridnya untuk belajar sendiri.
Saat berjalan mengikuti gurunya ke ruang kepala sekolah, dia mendengar ada bunyi pintu yang tertutup dibagian atap gedung sekolah.
Malaikat wanita berbaring dengan menopang kepala dengan tangannya, dia melihat display yang ada di tempat rak TV yang akan dijual. Tapi beberapa pembeli melihat produk TV yang akan mereka beli. Malaikat wanita itu merasa terganggun, dia berdiri mencoba melihat gambara yang dimunculkan di TV.
Malaikat pria datang, dia menyindir Malaikat wanita itu suka sekali menonton drama manusia. Malaikat Wanita itu merasa, dia tidak tahu rasanya sakit hati, bahagia, sedih. Dia juga ingin tahu perasaan cinta itu seperti apa. Dia pikir buat apa merasa saling mencintai padahal akhirnya mereka akan putus juga.
Malaikat pria melihat bukunya yang meberikan tanda ia harus berkerja. Dia memberitahu kalau manusai itu tidak akan pernah membiarkan mereka untuk istirahat. Malaikat wanita menyemangati supaya temannya itu bisa berkerja keras. Si Pria meminta temannya ini tidak tertarik pada masalah manusia dan melakukan pekerjaannya dengan benar.
Malaikat wanita itu langsung menonton serius drama yang ada di TV. Dia terlihat kaget sendiri melihat adegan ciuman yang ada diTV. Dia terlihat tak menyangka dengan adegan yang ada didepannya. Bukunya tiba-tiba memberikan sinar yang terang.
Dia mengeluh, seharusnya pangilan pekerjaannya itu tidak harus datang pada saat seperti ini. Dia melihat catatan orang yang akan meninggal dan dia harus mengantarnya. Dia pun harus mengerjakan tugasnya.
Malaikat itu sudah duduk diatas gedung paling atas, dia melihat Jin Young yang akan bunuh diri dengan melompat. Woo Hyun berlari dia meminta Jin Young untuk tidak melakukannya. Jin Young menceritakan dia itu selalu pergi ke tempat ini saat dirinya sedang frustasi pada ibunya.
Woo Hyun menaiki tembok, dia mengajak Jin Young untuk mati bersama saja kalau begitu. Dia mengulurkan tangannya pada Jin Young. Lalu Malaikat yang melihat adegan itu seperti menonton sebuah drama, dia ingin keduanya cepat melakukan itu, dia sangat sibuk kali ini.
Tiba-tiba awan menjadi mendung dan bertiup angin sangat kencang, Jin Young dan Woo Hyun binggung dengan langita yang tiba-tiba berubah. Malaikat itu melihat gambar di dalam bukunya berubah-rubah. Dia binggung sebenarnya siapa yang nanti akan ia antar saat ia mati.
Bukunya akhirnya malah jatuh, tapi sebelum jatuh dia bisa menangkap bakunya sebelum menyentuh mobil. Dia membuka lagi dan gambarnya masih berubah-ubah, antar wanita atau pria pelajar itu yang akan mati lebih dulu. Di atas atap, Woo Hyun memiliki kesempatan untuk mendorong Jin Young menjauh dari pinggir gedung. Tapi yang terjadi dia malah jatuh karena kehilangan keseimbangan.
Malaikat wanita melihat Woo Hyun yang akan jatuh tepat diatasnya, dia mengunakan kekuatannya untuk menahan supaya badan Woo Hyun tidak jatuh tepat diatas tubuhnya. Dari kejauhan terlihat cahaya yang menehan tubuh Woo Hyun seperti terbang diatas mobil.
Setelah malaikat itu menahan tubuh Woo Hyun, buku yang ia pegang menghilang, suasana langit berubah menjadi cerah. Bunyi alarm mobil terdengar sangat keras. Ibu Jin Young dan pak guru keluar dari sekolah. Woo Hyun dan Malaikat sudah jatuh atas mobil dan tak sadarkan diri.
Ibu Jin Young berteriak kesal karena mobilnya rusak karena kejatuhan dua orang diatas mobilnya. Pak guru melihat Jin Young yang sedang melonggo kebawah. Mereka berteriak memanggil Jin Young dan berlari lagi masuk ke dalam sekolah untuk menyelamatkan Jin Young.
Keduanya sudah terbaring diruang rumah sakit. Woo Hyun terbangun lebih dulu dia tak percaya dirinya masih baik-baik saja. Lalu suster datang melihat Woo Hyun yang sudah sadar. Woo Hyun pun menanyakan bagaimana keadaan teman yang ada disampingnya. Suster menjelaskan temannya hanya kaget dan hanya membutuhkan sedikit cairan saja setelah itu dia bisa pergi.
Malaikat itu sadar, dia mencoba melihat lebih jelas orang yang ada didepannya. Woo Hyun menanyakan apakah wanita itu sudah sadar. Malaikat itu bergumam dalam hati, apa sebenarnya yang terjadi bagaimana orang yang ada didepannya ini bisa melihat dirinya sebagai malaikat.
Woo Hyun menanyakan apakah ia baik-baik saja, apakah ada yang terluka. Malaikat itu langsung bangun dari tidurnya, dia menatap lebih dalam pada wajah Woo Hyun.Malaikat itu merasa seharusnya orang itu tidak melihat dirinya sekarang. Woo Hyun akan memegang kening wanita itu karena dia melihat ada yang tidak beres dengan wanita itu.
Malaikat itu malah mengigit tangan Woo Hyun, Woo Hyun menjerit kesakitan. Malaikat itu pun berteriak histeris sambil memegang badannya. Lalu dia turun dan berjalan tanpa mengunakan sandal, dia teringat dengan buku yang biasa ia bawa, Woo Hyun semakin binggung apa sebenarnya yang dicari oleh wanita itu diatas kasur tempat ia tidur tadi.
Lalu Malaikat itu berteriak dia mencari catatan hitam, dia kebinggungan sendiri mencari catatan hitam sampai di kolong tempat tidur. Woo Hyun binggung sendiri, dia pikir yang dimaksud oleh wanita itu adalah note book hitam. Woo Hyun pikir dia bisa membantu mencarikan asal dia tidak bisa mencarikan pikiran dari wanita itu sendiri yang terliahta aneh.
Mereka berdua keluar dari rumah sakit, wanita itu sempat ditertawakan karena mengunakan sandal dari rumah sakit. Woo Hyun menanyakan alamat, sampai dari mana wanita itu berasal. Wanita itu pikir kalau ia mengatakan semuanya Woo Hyun tidak akan mempercayainya. Woo Hyun ingin wanita itu menceritakan semuanya, dia akan bisa percaya semua cerita itu.
Wanita itu menunjuk langit sebagai tempat asalnya. Woo Hyun mengelengkan kepala tak percaya, si wanita tahu kalau si pria tidak percaya dengan yang ia katakan. Wanita itu berteriak histeris ketika merasakan ada suara detak jantung di dadanya. Dia memang dada Woo Hyun, Woo Hyun marah kenapa wanita itu lancang sekali kepadanya. Malaikat itu semakin binggung kenapa dirinya bisa seperti ini.
Sampai Malaikat itu melihat temannya sedang mengantarkan arwah orang meninggal di depannya. Woo Hyun bingung melihta pandangan wanita ke depan taman, padahal disana tidak ada orang sama sekali. Saat akan menyebrang, Woo Hyun menarik wanita itu yang sembarang menyebrang dan hampir tertabrak mobil. Saat itu si malaikat mendengar ada dekat jantung di dadanya.
Akhirnya malaikat itu memanggil Sunbae pada pria yang mengantar arwah seperti dirinya. Sunbae itu mendekat pada temanya, Woo Hyun semakin binggung padahal di depannya itu tidak ada orang sama sekali. Dia melihat waniat yang ada didepannya itu sangat aneh.
Sunbae menanyakan apa yang terjadi dengan wanita itu. Malaikat itu menceritakan kalau ia menyelamatkan pria itu dan sekarang catatan hitamnya hilang. Dia sudah mencari keman-mana tapi tidak bertemu. Woo Hyun binggung melihat wanita itu berbicara dengan siapa wanita itu berbicara.Dia pikir wanita itu bisa seperti ini karena dirinya.tapi dia pikir itu tidak akan mungkin seperti ini.
Woo Hyun terlihat ketakutan karena melihat wanita yang didepannya berbicara sendiri. Lalu dia menarik wanita itu cepat pergi dari tempat itu. Malaikat wanita meminta Sunbaenya itu mencari cara supaya dia bisa kembali menjadi malaikat kembali.
Ternyata Woo Hyun membawa wanita itu ke kantor polisi. Polisi menanyakan nama dari anak itu. Woo Hyun menjelaskan wanita itu tidak mengingat namanya dan juga alamatnya. Salah satu polisi melihat Woo Hyun, dia ingat pria ini yang membantu menyelamatkan paman yang pingsan ditengah jalan.
Malaikat itu bangun dari duduknya, dia binggung melihat kanto polisi. Lalu Woo Hyun menyuruh wanita itu duduk supaya lebih bisa ditanyai oleh polisi tentang identitasnya.
Woo Hyun mendapatkan telp dari Ki Soo, dia memberitahu temannya sekarang ia sedang ada di kantor polisi. Ki Soo tak percaya temannya itu ada di kantor polisi, ternyata di dalam restoran sudah ada ibu Jin Young. Neneknya binggung kenapa cucunya itu ada di kantor polisi.
Ibu Jin Young mematikan telp Woo Hyun, dia pikir ini saat yang tepat karena Woo Hyun sudah ada dikantor polisi. Nenek itu binggung karena cucunya akan mendapat masalah dari ibu Jin Young. Dia menyuruh Ki Soo untuk menjaga tokonya sementara dia akan menyusul Woo Hyun di kantor polisi.
Pria polisi itu menanyakan apakah wanita itu tidak mengingat namanya. Lalu wanita itu mencari-cari sesuatu, dia melihat mereka botol soju, dia mengucapkan nama Lee Seul. Lalu polisi menanyakan siapa nama keluarganya. Wanita melihat nama Bi di sebuah majalah. Dengan tegas dia memberitahu kalau nama kelurganya Bi.
Semuanya terlihat binggung, mereka binggung karena tidak mungkin Bi lee Seul. Polisi itu mengerti maksud dari wanita itu Lee Seul Bi. Wanita itu tersenyum mendengar namanya sendiri disebut. Woo Hyun mengerutu karena Seul Bi sangat susah waktu ia tanya namanya tapi gampang menyebut namanya saat di depan polisi.
Dia pikir nanti Seul Bi akan tahu semuanya, dia meminta polisi mengurusnya, dia menuliskan no,telpnya dan meminta polisi untuk mengirimnya pesan apabila ada perkembangan. Seul Bi menarik tangan Woo Hyun supaya tidak meninggalkannya sendirian.
Ibu Jin Young datang, dia ingin menuntut Woo Hyun sebagai tindakan percobaan bunuh diri untuk anaknya dan tindakan penyerangan dan kekerasan dalam sekolah. Dia mengaku anaknya mencoba bunuh diri karena Woo Hyun. Woo Hyun berteriak pada ibu Jin Young.
Dia menantap sinis Ibu Jin Young, sementara Ibu Jin Young terus menyindir Woo Hyun yang seharusnya tidak boleh mempengaruh sifat anaknya yang baik dengan sifat bajingan seperti Woo Hyun. Nenek Woo Hyun datang, akhirnya polisi menengahi supaya menyelesaikan masalah ini dengan musyawarah saja.
Ibu Jin Young merasa polisi membela pelaku penyerangan dibanding si pelapor. Polisi itu melihat agak susah menyelesaikan semua tuntutan apabila tidak melihat bukti. Dia melihat karena ada pelajar jadi lebih baik mendengarnya dari kedua belah pihak.
Seul Bi langsung berdiri, dia berkata kalau Woo Hyun itu yang sudah menyelamatkan anaknya. Dia melihat dengan matanya sendiri. Pak guru memberikan amplop coklat pada polisi, Ibu Jin Young menjelaskan kalau surat itu penyataan dari anak-anak murid yang menerima penyerangan dari anak ini.
Dia ingin polisi bisa menangani dengan cepat masalah ini. Seul Bi protes bahwa Woo Hyun tidak pernah melakukan itu dan dia sudah melihatnya. Ibu Jin Young mengejek Seul Bi yang ikut campur dalam masalah ini. Dengan lantang dia mengatakan kalau ia adalah Lee Seul Bi, dia menantang siapa wanita yang ada didepannya. Lalu Lee Seul Bi mengatakan kalau Ahjumma itu orang jahat.
Woo Hyun akhirnya menyuruh Seul Bi keluar dari kantor polisi. Seul Bi pikir dia tidak salah karena dia melihatnya sendiri. Woo Hyun akhirnya menarik Seul Bi keluar, dia menyuruh Seul Bi diam dan tidak banyak bicara di lorong kantor polisi.
Seul Bi berteriak pada Woo Hyun, dia pikir siapa pria itu bisa menyuruhnya diam dan tetap tenang. Dia melihat orang-orang yang ada didalam sana itu adalah orang-orang yang keras kepala.
Nenek Woo Hyun berlutut meminta maaf pada ibu Jin Young. Polisi mencoba membangunkan nenek Woo Hyun supaya tidak bersikap seperti itu. Akhirnya nenek berdiri, dia memohon supaya anaknya bisa lulus sekolah dulu supaya bisa dapat mencari pekerjaan.
Ibu Jin Young mengumpat untuk apa nenek itu meminta pekerjaan seperti pengemis kepadanya. Dia melihat itu sangat menjijikan, dia memilih pergi meninggalkan kantor polisi. Woo Hyun menanyakan kebenaran apakah murid-murid itu benar-benar menuliskan surat itu.
Pak Guru menjelaskan semua itu karena Woo Hyun yang melakukan semuanya dan menyebabkan masalah. Setelah itu polisi menyuruh detektif Park memeriksa tulisan tangan dari surat yang diberikan oleh pak guru itu. Dia ingin mengurus orang-orang yang berbohong dengan hukuman yang tegas, Pak guru itu terlihat panik, tapi dia buru-buru keluar dari kantor polisi.
Woo Hyun teringat saat ia akan masuk ke dalam kantor kepala sekolah, dia mendengar pembicaraan guru itu yang memberitahu surat yang akan mereka ajukan itu masih sedikit. Saat pak guru itu melihat Woo Hyun yang ada di depan pintu, dia langsung membereskan kertas yang ada diatas meja.
Akhirnya Woo Hyun mengejar gurunya, dia tahu kalau semua tulisan laporan itu bohong. Dia tak percaya guru itu sangat takut dengan ibu Jin Young. Dia pikir guru itu takut karena Ibu Jin Young sebagai penyumbang terbesar untuk sekolah mereka.
Guru itu membela diri kalau itu caranya dia yang paling baik untuk masalah seperti ini. Nenek Woo Hyun malah berterimakasih pada guru Woo Hyun. Woo Hyun memberitahu neneknya kalau ia yang menyelamatkan Jin Young dan dia adalah korban dalam hal ini.
Nenek itu memarahi Woo Hyun, dia sudah berkerja banting tulang, bukan membuat Woo Hyun masuk ke kantor polisi. Woo Hyun marah, dia merasa sudah tidak ada ketidakadilan dalam hal ini. Nenek Woo Hyun malah mengancam Woo Hyun untuk mengeluarkan dari daftar keluar kalau ia melakukan hal seperti ini lagi.
Bersambung ke Part 2
































Đăng nhận xét