"Lee Gun.... kenapa kau ada disini?" tanya Min Young kaget. "Kim Min Young... kenapa kau keluar dari kamar ku?" tanya Lee Gun balik. Min Young menjelaskan kalau ini adalah kamarnya. Lee Gun yang mabuk menganggap kamar 2006 itu adalah kamarnya. Ia tertawa melihat wajah Min Young yang sudah berubah, dia seperti sudah mengendarai mobil secara cepat sekali.
Min Young mencium badan Lee Gun yang bau alkohol. Lee Gun melihat Min Young, ia merasa seperti mimpi. Dia senang karena bisa melihat Min Young dalam mimpi, tangannya ingin memegang wajah Min Young. Wajah Min Young sendiri sudah berkaca-kaca melihat Lee Gun yang mabuk. Lee Gun yang ingin memegang wajah Min Young malah terjatuh sebelum memegang wajah Min Young.
Min Young membawa Lee Gun ke dalam kamarnya, dia menidurkan Lee Gun diatas sofa. Saat melihat Lee Gun tidur tanganya ingin menyentuh rambut Lee Gun, tapi ia urungkan niatnya untuk memegang dan hanya melihat Lee Gun yang tertidur pulas di kamarnya.
Lee Gun terbangun dan merasa kepalanya sakit, dia meminta seseorang membawakan air untuknya. Tapi tidak ada yang menyahut. Tangannya merasa meja yang ada disampingnya, lalu tersadar saat memegang selembar kertas yang ada diatas meja. "aku minta air..." teriak Lee Gun yang mencoba untuk duduk. Tapi dia merasa kepalanya sakit jadi dia hanya bisa menyandarkan kepalanya disofa.
Ia mencoba untuk membuka matanya melihat kertas yang ada ditangannya "aku beritahu kalau kau tidak ingat, aku memindahkan mu setelah pingsan dari lorong kamar. Tolong keluar dari kamarku sebelum aku kembal nanti. Akan lebih baik kalau kita tidak usah bertemu -Kim Min Young-" tulis Min Young di lembaran Post it untuk Lee Gun.
Lee Gun tersadar lalu duduk, dia mengingat kejadian saat ia mabuk dan melihat Min Young di depannya. Dia sadar kalau yang ia temui itu Min Young bukan mimpi. Tapi dia mengeluh karena Min Young tidak ingin mereka bertemu lagi.
Min Young berlari di ruang gym hotel, ia mengingat saat Lee Gun mengatakan senang sekali bertemu dengannya dalam mimpi. Min Young berhenti berlari dengan wajah sedih dia bergumam "aku tidak ingin bertemu dengannya walaupun hanya dalam mimpi" katanya. Lel
Lee Gun keluar dari kamar Min Young, dia melihat kertas yang diberikan Min Young kalau ia tidak mau bertemu lagi. "dia bukan gadis post it lagi, tapi dia adalah lem super" gumam Lee Gun lalu ia masuk ke dalam kamarnya. Saat itu Daniel akan pergi ke kamar Min Young, tapi dia kaget.melihat Lee Gun yang baru keluar dari kamar Mn Young.
Min Young dan Daniel sarapan bersama, "apakah kau tidak bisa tidur tadi malam? dia tahu akan jadwal pameran akan membuat Min Young gelisah" tanya Daniel yang melihat wajah Min Young terlihat lesu. Mi Young ingin menceritakan tentang Lee Gun waktu malam hari. Daniel memegang tangan Min Young, dia ingin menanyakan satu hal.
"apakah orang yang kau temui kemarin malam itu sangat penting, Sehingga kau harus menceritakan padaku?" tanya Daniel.Min Young tak menyangka Daniel tahu akan hal itu, dia mengelengkan kepalanya. Daniel menegaskan kalau ia tdiak akan ada masalah apapun. Lalu dia menanyakan tentang orang yang membeli lukisan Min Young saat pemeran kemarin.
Min Young menceritakan dia bisa menghubungi orang itu tapi ia belum bisa meminta lukisan untuk dikembalikan. Daniel menawarkan diri kalau Min Young merasa kesulitan. Min Young rasa tidak perlu karena yang beli seorang wanita yang baik, dia saja yang akan mencobanya lagi. Daniel tersenyum, dia meihat di pikiran Min Young tidak ada orang yang jahat.
Saat Lee Gun akan check Out, Daniel menyapa Lee Gun begitu juga Lee Gun pada Daniel. Akhirnya keduanya bertemu di sebuah cafe. Daniel menjelaskan ia tidak memberitahu kalau ia akan kembali karena ia takut Ellie merasa tidak nyaman. Lee Gun terlihat heran dengan panggilan Ellie. "dia sekarang sudah hebat" puji Lee Gun tentang Min Young sekarang.
Lee Gun tahu berkat bantuan dari Daniel, Min Young bisa seperti sekarang. Daniel menjelaskan dirinya itu sudah menghibur Min Young saat sudah disakiti oleh Lee Gun. Lee Gun melihat Daniel itu sangat mahir sekali membuat Min Young terhibur, jadi dia senang melihatnya. Daniel memperingatkan Lee Gun untuk tidak bertemu Min Young lagi, ia membiarkan kali ini karena ia melihat itu hanya suatu kebetulan saja.
Dia tidak ingin apabila kejadian yang kemarin terjadi lagi maka akan ada kesalahpahaman dari dirinya. Lee Gun tertawa, dia melihat Daniel terlihat terlalu sensitif. Dia hanya ingin mengatakan satu hal saja pada Daniel. Dia membuka kacamata lalu berdiri dan membungkuk pada Daniel "aku berterimakasih karena kau sudah menjaga Min Young selama ini" ucap Lee Gun.
Daniel pikir Lee Gun tidak punya hak berbicara seperti itu, karena dia selama ini bukan menjaga Min Young tapi ada disisi Min Young karena ia berharga dan menyukai. Lee Gun mengangguk, dia merasa tenang mendengar penyataan Daniel. Dia melihat dirinya pandai dalam menilai orang. Lalu ia pamit untuk pergi dulu. Daniel melihat sikap Lee Gun yang dingin sedikit heran karena berbeda dengan yang ia kenal dulu.
Min Young menyambut di depan pintu para tamu yang baru selesai melihat pameran lukisannya, dia benar-benar mengucapkan terimakasih pada semua pengungjung. Lee Gun duduk didalam mobil melihat ke arah Min Young yang selalu tersenyum.
"Min Young, aku dengan tulus mengucapkan selama atas pameran pertamanya di Korea. Kau harus maju, pelahan demi perlahan dan aku juga senenag sekali bertemu dengan mu." gumam Lee Gun. Lalu Lee Gun membentuk tangannya seperti kepiting dan mengucapkan selamat tinggal pada Min Young.
Ibu Lee Yong tak percaya melihat Min Young yang menjadi seniman itu adalah Min Young yang pernah tinggal dirumah mereka waktu itu. Lee Yong sudah memperhatikan lebih dalam Ellie Kim adalah orang yang pernah tinggal bersama mereka sekarang bernama Ellie Kim. "kakak Ipar, aku sangat merindukan mu" rengek Lee Yong. Ibu Lee Yong melihat Min Young sekarang sudah sangat kaya raya.
Nenek Wang mendengar Ibu Lee Yong yang matre membicarakan tentang kekayaan. Lalu ia bertanya apa sebenarnya yang sedang mereka lakukan. Lee Yong menujukan gambar Ellie Kim pada nenek Wang dan bertanya "apakah nenek masih mengenalnya?" Nenek Wang kaget melihat Min Young yang ada di berita internet. Dia senang melihat Min Young yang sudah kembali ke korea setelah dari Prancis.
Lee Gun masuk ke dalam kamarnya, dengan nenek Wang mengikutinya di belakang. Nenek Wang ingin memastikan apakah benar Lee Gun melakukan perjalanan bisnis. Lee Gun heran memang ada penjalanan bisnis yang palsu. Nenek Wang hanya binggung mengapa Lee Gun harus menginap padahal ia tidak ada jadwal kunjungan ke pabrik. Dia hanya ingin tahu alasannya.
"jangan-jangan... apa kau sudah membuat masalah besar tanpa sepengetahuan nenek?" tanya sang nenek penasaran. Lee Gun tertawa, dia binggung kenapa neneknya selalu berpikir kalau ia pergi keluar dan menginap itu akan membuat sebuah skandal. Neneknya sedikit marah dengan ungakapan cucunya, lalu ia ingin membahas Min Young yang sudah kembali ke Korea tapi dia mengurungkan niatnya.
Nenek Wang menyuruh Lee Gun istirahat saja karena ia pasti lelah. "apa aku harus memberitahunya, hatinya pasti sangat terluka" gumam neneknya saat Lee Gun sudah pergi beristirahat.
Daniel mendapatkan telp yang membuat kaget dan ingin seseorang untuk meyakinkan semuanya. Min Young berdiri di depan lukisan yang paling ia sukai. Dia sedih karena lukisan itu akan segera diambil dan dikirimkan pada orang yang memberli lukisannya. "Nona... kita harus mengirimkan lukisan ini besok" kata pegawainya, Min Young masih tak rela tapi dia membiarkan pegawainya untuk mengirimnya karena sudah dibayar lunas.
Daniel memeluk Min Young dari belakang dengan wajah bahagia, Min Young malah kaget dan binggung melihat Daniel yang tiba-tiba memeluknya. "Daniel.... apa sebenarnya yang terjadi?" tanya Min Young panik. Daniel menceritakan ia baru mendapatkan telp kalau ia sudah menemukan adiknya yang ia cari selama ini. Min Young tersenyum, mereka pun berpelukan dengan wajah bahagia.
"Aku sudah yakin kau pasti menemukannya" ucap Min Young. Daniel akan bertemu dengan adiknya besok, jadi dia ingin Min Young bisa menemaninya besok. Dengan senang hati Min Young akan menemani Daniel untuk bertemu dengan adiknya di Seoul.
Min Young mengoleskan Krim untuk tangannya, dia masih senang karena Daniel bisa menemukan adiknya. Lalu Ponselnya berbunyi ada pesan dari Lee Young Ja a.k.a Lee Gun. Mereka pun saling berkirim pesan seperti sedang berbaring bersama. Min Young menanyakan tentang rencana yang ia ajukan saat itu, dengan menukar lukisan yang lain dengan ukuran yang mana aja.
Lee Gun mengatakan ia belum memikirkan itu. Min Young memberitahu mereka akan mengirimkan lukisannya besok, dia ingin Nona Lee bisa mengambilnya sendiri. Dia ingin bertemu dengan Nona Lee langsung untuk berbicara. Lee Gun beralasan itu sangat sulit untuk dirinya karena wajahnya sedang tidak karuan jadi dia tidak bisa keluar dari rumah.
Lee Gun pura-pura marah karena wajah seorang wanita itu adalah sebuah martabat yang harus ia jaga. Min Young tahu kulit wanita itu bisa menjadi masalah besar. Dia menyarankan Nona Lee untuk mengunakan Tea Tree oil yang bagus untuk kulit. Lee Gun tertawa mendengar saran Min Young, dia mengatakan dirinya sudah mengunaka Tea Tree Oil untuk wajahnya sekarang.
Min Young tersenyum, wajah Nona Lee akan kembali seperti semula kalau sudah mengunakan itu. Keduanya duduk bersadar diatas tempat tidur. "lukisan akan dikirim besok. tolong kau pikirkan lagi dengan tawarannya." pinta Min Young. Min Young juga berjanji akan membuatkan lukisan yang baru apabila Nona Lee mau mengembalikan lukisan yang sudah dibeli olehnya.
Lee Gun pikir itu sebuah tawaran yang menarik tapi ia akan memikirkannya. Min Young melihat Nona Lee mengambil lukisan dengan model gambarnya anak kecil, ia pikir Nona Lee sudah memiliki anak. Lee Gun mengakui ia sudah memiliki anak dan anak itu sangat cantik. Min Young berkaca-kaca, kalau sampai ia ada kesempatan ia ingin bertemu dengan anak dari Nona Lee.
Sementara Lee Gun mengatakan ia juga senang kalau Min Young bisa memiliki kesempatan itu. Min Young tersadar ia sudah terlalu hanyut dengan perasaannya, dia meminta tolong pada Nona Lee kalau wajahnya sudah sembuh untuk menghubunginya. Lee Gun setuju, seperti sedang memandangi Min Young yang ada disampingnya ia ngucapkan selamat tidur.
Direktur Tak masuk ke dalam ruangan Lee Gun dengan wajah kesal, menurutanya Lee Gun tega tidak memberitahunya adalah perjalanan bisnis seperti seorang pencuri saja. "apa... beraninya kau menuduhku seperti pencuri" teriak Lee Gu. Direktur Tak pun ketakutan, dia menjelaskan kalau nenek Wang menanyakan tentang perjalanan bisnis yang dilakukan Lee Gun jadi ia berusaha menutupi semuanya.
Dia meminta Lee Gun memberitahunya apabila ingin melakukan perjalanan bisnis lain waktu. Lee Gun binggung kenapa ia dan Dr, Gurita selalu marah padanya, ia menyarankan Direktur Tak untuk mencari pacar saja. jangan terlalu terobsesi padanya. Direktur Tak melihat wajah Lee Gun, dia menduga Lee Gun itu datang ke pameran Ellie Kim yang ia tunjukan waktu itu.
Lee Gun langsung membungkukan badannya, Direktur Tak meminta Lee Gun mengangkat wajahnya. Saat itu wajah Lee Gun memerah, dia meminta Direktur Tak untuk tidak memikirkan apapun, dia hanya meminta tolong nanti ada kiriman barang ke rumah ibu Direktur Tak jadi ia ingin direktur Tak membawakan barang itu kepadanya.
Direktur Tak penasaran seberapa rahasia barang yang dikirim Lee Gun sampai harus dikirim kerumah ibunya. Lee Gun memperingatkan direktur Tak untuk tidak perlu mencampuri masalahnya yang ia perlu lakukaan hanya membawa barang itu untuknya.
Daniel terlihat sangat gugup, Min Young memegang tangan Daniel agar tidak gugup. Daniel merasa dirinya terlihat bodoh hari ini. Min Young tersenyum, ia melihat Daniel itu sangat imut. Daniel tertawa dia seperti tak pantas dengan umurnya kalau dipuji dengan wajah yang imut. Min Young merasa tidak pernah melihat wajah Daniel seperti sekarang, makanya ia melihat Daniel terlihat lebih muda.
Min Young menyemangati Daniel supaya tidak gugup dan takut karena ini adalah hal yang paling ia tunggu-tunggu selama ini jadi dia harus tersenyum. Daniel senang, dia berterimakasih pada Min Young yang sudah menemaninya. Seorang pria berjas masuk ke dalam cafe, dibelakangnya berdiri wanita yang melihat kearah Daniel. Daniel pun terkejut, sang adik berlari memeluk Daniel "oppaa kau merindukan mu" ucap adiknya.
Pria jas biru memberikan hasil tes DNA yang hasilnya 99.99% dan juga gadis itu memiliki bekas luka yang ada punggung sejak kecil. Daniel berterima kasih dengan pria itu.Sang pria merasa Daniel tak perlu berterimakasih karena sudah menjadi tugasnya menemukan seseorang. Dia mengucapkan selamat sudah bisa bertemu kembali sebagai keluarga lalu pamit pergi.
Min Young senang melihat Daniel yang bisa bertemu dengan adiknya. Daniel mengenggam tangan adiknya, dia tahu hidup adiknya itu sangat berat. Sang adik pun banyak sekali yang ingin ia ceritakan pada Daniel. Lalu sang adik menanyakan siapa wanita yang ada didepannya. Daniel mengenalkan Min Young sebagai teman dekat dan juga rekan kerja.
Setelah itu dia mengajak dua Min Young untuk malam siang bersama, Min Young menolaknya dia ingin Daniel dan adiknya bisa berbicara berdua saja, dia memilih untuk pergi saja dan akan menelp Daniel nanti.
Se Ra sedang mengajar balet ditempat latihan, tapi dia melihat semua anak muridnya tidak konsetrasi. Semua muridnya merasa tidak suka latihan karena mereka semua merasa kepanasan dan meminat Se Ra untuk liburkan mereka. Se Ra akhirnya mengajak mereka untuk makan es krim bersama.
Anak muridnya diberikan es krim dalam satu mangkuk besar dan dimakan bersama-sama. Anak muridnya binggung kenapa Se Ra tidak ikut makan es bersama, ternyata Se Ra memilih memesan es krim cone sambil melihat photo dirinya dengan Lee Gun "kalau saja si paman batu itu menelp, aku akan merasa lebih puas" kata Se Ra sambil memakan es krimnya.
Min Young sedang mengambar skesta dibuku gambarnya, saat meminum gelas kopinya ia melihat ada gambar bayi. Dia teringat dengan mug Gae Dong yang gambar, lalu Lee Gun mengembalikannya karena merasa tidak cocok dengan ruangannya. Setelah itu ia kecelakan dan mug Gae Dong pecah saat itu juga. Min Young tersadar dari lamunnnya, matanya berkaca-kaca seperti tidak ingin mengingatnya.
Daniel mendatangi Min Young, dia merasa butuh usaha yang khusus untuk menjadi seorang kakak yang baik. Lalu dia melihat lukisan Min Young adalah gambar ibu dan anak. Min Young menceritakan orang yang membeli lukisannya itu memiliki anak, jadi dia akan membuatkan yang baru dan menukar dengan lukisan rindu. Dia yakin Nona Lee mau menerima lukisan barunya.
Min Young menanyakan bagaimana Daniel dengan adiknya. Daniel merasa badanya lelah karena sang adik selalu menariknya kesana kemari, tapi dia merasa senang. Min Young rasa memang Daniel harus senang walaupun lelah dia sudah menunggu adiknya selama ini. Daniel mengajak Min Young untuk makan malam bersama dengan adiknya besok dan sekarang ia akan menemani Min Young untuk melukis.
Lee Gun membuka lukisan yang baru ia dapat dari Direktur Tak, dia melihat kalau saja Gae Dong lahir wajahnya pasti canti seperti yang dilukis oleh Min Young. "halo... Gae Dong... ini adalah buah pikiran ibumu" gumam Lee Gun seperti mengajak Gae Dong berbicara.
Lalu ponselnya berbunyi, Min Young memberitahu dirinya akan segera kembali ke Paris. "apakah kau sudah lebih baikan?" tanya Min Young. "kembali ke paris? ini baru pertama kalinya ia pulang ke korea selama 3 tahun ia diParis." umpat Lee Gun kesal.
Min Young melihat ponselnya belum ada jawaban dari Nona Lee, dia pikir Nona Lee sedang sibuk jadi tidak bisa membalas pesannya, dia binggung sendiri apa yang harus ia lakukan. Saat berhenti disebuah halte seorang ibu yang mengendong anak masuk kedalam bus, karena penuh Min Young memberikan tempat duduknya pada ibu yang membawa anak.
Ibu itu berterimakasih pada Min Young karena diberi tempat duduk. Lalu Min Young menanyakan berapa umur dari bayi itu. Ibu itu memberitahu bayinya berumur 2 tahun, mata Min Young sedikit berkaca-kaca dia teringat dengan Gae Dong yang seharusnya sudah sebesar itu. Lalu Min Young mendapatkan telp untuk datang pada rapat perusahaan.
Bersambung ke Part 2

























Đăng nhận xét