Hae Soo memperlihatkan rekaman Video ketika suamianya sedang berhalusinasi terdapat kecoak ditubuhnya. Sang istri melihat suamianya sedang berjuang dan dirinya tidak melihat kecoak lagi. Hae Soo tahu ia dan anaknya sekarang tinggal dirumah adiknya dan tinggal terpisah dengan suaminya. "bagaimana kecoak dirumah adiknya? " tanya Hae Soo.
"Aku tidak melihat apapun." jawab pasien. Hae Soo menyimpulkan ganguan kecemasan itu akan terjadi saat istrinya itu sedang bersama suamianya.Pasien juga merasa aneh dengan hal itu. Hae Soo mendengar dari tim dokternya dia memulai gangguan kecemasan itu pada minggu ketiga bulan mei. Sang pasien tidak mau membahas tentang hal itu.
"kau ingat tapi kau tak ingin membicarakannya atau kau hanya tak ingin mengingatnya?" tanya Hae Soo. Pasien tidak mau menjawabnya dan hanya terdiam dengan mata berkaca-kaca.
Hae Soo berbicara dengan suami pasien, dia melihat kalau mereka terus tinggal bersama maka gangguan kecemaasan itu tidak bisa diselesaikan dengan baik. Dan mereka akan tersiksa dengan gangguan halusinasi yang mereka miliki. Yang berakhibat akan menyakiti dirinya sendiri seperti terakhir kali ia harus masuk rumah sakit karena patah tulang.
"apakah kau pernah menikah?" tanya pasien. "belum... aku belum menikah." jawab Hae Soo. Menurut Pasien dia tidak bisa memberitahu semuanya, karena Hae Soo belum menikah dan belum mengerti apa yang rasakan karena harus berpisah dengan istrinya. Setelah itu pasien pergi meninggalkan Hae Soo.
Dong Min mengetuk pintu kamar Jae Yul dan memanggilnya. Tapi tidak ada jawaban sama sekali, Dia ingin pergi tapi ia terlihat penasaran dengan yang ada didalam kamar Jae Yul. Dia masuk kedalam dan masih memanggil Jae Yul tapi tetap tidak ada sahutan sama sekali.
Akhirnya dia berjalan ke rak buku yang tersusun sangat rapi dia belakang meja kerjanya. Dia melihat satu buku yang berjudul "Studi dari Jang Jae Yul koleksi kenangan" di halaman depan terdapat tulisan -memory pertama penulis Jang Jae Yul pada usai lima belas tahun. Dong Min duduk disofa dan mulai menikmati buku yang ditulis oleh Jae Yul
Jae Yul datang, dia melihat pintu kamarnya terbuka. Dia tersenyu menyanga Hae Soo yang ada didalam. "Hae Soo... apakah kau ada didalam?" teriaknya. Dong Min melambaikan tangan sambil tersenyum. Ia tahu Jae Yul kecewa karena bukan Hae Soo yang ada didalam tapi dirinya yang membosankan ada didalam kamarnya. Jae Yul menegaska dirinya memang kecewa.
"kau tidak akan mengamuk kalau aku masuk dan tertarik membaca salah satu buku miliknya kan?" tanya Dong Min santai. Jae Yul tak suka dengan kata-kata akan mengamuk yang diberikan padanya. Dong Min tersenyum, ia melihat Jae Yul sekarang sudah seperti manusia sekarang. "apa kau senang kembali ke rumah Seochodong? tanya Dong Min.
"menurutnya rumahnya itu sudah bagus sekarang" cerita Jae Yul. Dong Min meminta air yang dibawa Jae Yul karena pencernannya akhir-akhir kurang baik. Dengan baik hati Jae Yul memberinya dan melihat buku yang dibawa Dong Min. Jae Yul merasa malu buku tulisannya itu dibaca orang lain menurutnya itu hanya sebuah studi yang dia buat menjadi sebuah buku.
"Aku melihat tulisan itu sangat baik karena tentang memory pada usia 15 tahun." Puji Dong Min. Jae Yul melihat tulisan dirinya itu sangat ceroboh, Dong Min tetap melihat tulisan itu baik tapi dia ingin bertanya "bagaimana bisa seorang anak umur 15 tahun bisa tahu tentang act of self defense?" tanya Dong Min penasaran. Jae Yul mengetahuinya dari program acara televisi,
Ia menceritakan kasus permerkosaan dimana si pemerkosa yang membalas dendam pada penyerangnya, tapi pihak pengadilan memutuskan itu sebagai tindakan untuk membela diri. Dong Min mendengarkan dengan serius. Jae Yul melihat hukum dimatanya itu terlihat baik, tapi pikiran berubah saat kakaknya divonis 11 tahun dipenjara. Dong Min tersenyum, dia melihat ada kunci di pintu kamar mandi Jae Yul.
Hae Soo masuk sambil memakan apel, dia menanyakan pendapat Dong Min tentang akan pindah rumah. "aku akan membunuhnya, jika ia meninggalkan mu" tegas Dong Min. Lalu ia pergi keluar kamar dengan mengambil apel yang ada ditangan Hae Soo. "wooow.... itu Hae Soo yang sangat ku rindukan" goda Jae Yul. Dia mendekat dan ingin mencium Hae Soo, tapi Hae Soo menolaknya.
Hae Soo menatap sinis Jae Yul didepan pintu, dia melihat ke arah meja ada kotak besar berwarna biru. "aku akan membereskan barang-barangku, apakah kau ingin membantu?" tanya Jae Yul sambil memeluk Hae Soo. Hae Soo melepaskan pelukan Jae Yul, dia melihat wajah Jae Yul yang penuh dengan kumis. Jae Yul menjelaskan inilah dirinya saat ia berkerja.
"apakah ini terlihat seksi?" tanya Jae Yul. Hae Soo tidak merasa seperti itu. Dia melihat wanita lain akan menganggap wajah dengan brewokan Jae Yul itu terlihat seksi. Jae Yul hanya terdiam dan membuka kotak yang ia bawa. "apakah pekerjaan mu sudah selesai?" tanya Hae Soo. Jae Yul menjawab singkat "belum"
Hae Soo melihat pekerjaan sebagai penulis itu sebuah pekerjaan yang kasar yang tidak layak. "apakah kau mengingat makan?" tanya Hae Soo khawatir. Jae Yul membenarka penyataan Hae Soo, dia tidak bisa mengingat makan apabila sedang menulis. Hae Soo bertanya berapa jam ia tidur, dimana ia tidur. Jae Yul menjawab ia tidur dimana saja, bisa di atas kursi.
"kau hanya bisa tidur dikamar mandi, bisakah kau istirahat sejenak untuk tidur saja" pikir Hae Soo. Jae Yul tidak bisa melakukan itu kalau ia sedang menulis. Hae Soo menawari makan malam, Jae Yul tidak ada nafsu makan. "Kau harus makan pada saat sudah jam ia harus makan, bukan saat kau ada waktu untuk makan" tegas Hae Soo. Dia melihat dirinya tidak bisa berpacaran dengannya lalu mengajak Jae Yul kebawah.
Young Jin menyimpulkan kalau sebuah kecelakaan menjadi sebuah pembunuhan. Dong Min melihat kasus yang ia tangani itu seperti itu. Lalu Young Jin menanyakan apa yang ia dapatkan dari kasus ini. "pertama, adiknya menusuk ayahnya dengan pisau, tapi saat itu ayahnya jatuh dan tak sengaja tertusuk. Sementara kakaknya melihat itu sebuah kejadian pembunuhan" cerita Dong Min.
Lalu Young Min harus melihat alasan ibunya membuat sumpah palsu di pengadilan, menurutnya itu karena ibunya melihat anaknya memegang pisau jadi dia tidak mengatakan apapun dpersidangan. Dong Min setuju dengan yang dikatakan Young Jin. Dong Min juga melihat dari mata adiknya menganggap itu hanya sebuah kecelakaan yang terlihat seperti pembunuhan lalu menuduh kakaknya yang berbuat kejahatan.
Tapi semua yang dia pikirkan tadi ternyata salah, karena ternyata sang adik sudah mengetahui tentang act self defense saat umur 15 tahun. Dia melihat adiknya bisa membedakan antara kecelakaan dan pembunuhan, sang adik juga sadar dirinya akan dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Lalu Young Min menanyakan "apakah teori kedua yang didapat olehnya?" tanya Young Min.
Dong Min melihat semua direncankan oleh adiknya untuk menyingkirkan ayah dan kakaknya secara bersama-sama. Tapi menurutnya itu tidak cocok, dia melihat adiknya punya banyak kesempatan supaya kakaknya bisa membusuk dipenjara, untuk menjaga kejahatan yang ia sembunyikan tapi sang adik tidak melakukannya. Dong Min menyimpulkan saat ia bertemu dengan Jae Yul dan Jae Bum pertama kali.
Dia yakin adiknya itu sayang dan peduli dengan sang kakak. Tapi yang ia pikirkan alasan adiknya itu berbohong di pengadilan bahwa kakaknya yang membunuh ayahnya. Young Jin melihat ada sesuatu yang belum mereka tahu. Menurutnya sebuah sumpah palsu juga sebuah kejahatan tidak bisa dimaafkan. Dong Min akan mengampuni semua itu karena mereka disini bukan seorang jaksa.
"aku ini dokter, yang bertugas untuk merawat rasa sakit dan bekas luka dari pasien" tegas Dong Min. Dong Min binggung apa yang terjadi apabila dia mengatakan kebenaran bahwa sang kakak itu merasa dicampakan. Dia binggung dengan keadaan ibunya nanti. Dia juga memikirkan adiknya apakah dia akan kembali normal setelah diumur 16 tahun mendapatkan kejadian seperti itu tanpa ada bekas luka.
Dong Min melihat adiknya yang ceria dan optimis itu bukan sebagai pembela diri tapi seperti menutupi bekas-bekas lukanya. Menurut Young Min dari pengalamanya sangat susah anak umur 16 tahun bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Dia melihat belum saatnya mereka bisa menyimpulkan nanti akan ada satu titik yang timbul dan akan memperjelas semuanya.
Tapi Dong Min bangga karena adiknya itu berada disini orang yang benar. Young Min tidak mengetahui siapa dari adik yang dimaksud Dong Min, tapi ia melihat Dong Min sudah merawat adiknya itu dengan baik. Dong Min hanya tersenyum, Lalu Young Jin merasa sudah saatnya ia gilirannya untuk berbagi. Dia meminta maaf tentang kejadian pada waktu hari itu.
Dong Min membahas tentang Young Jin yang masih punya perasaan padanya padahal ia sudah menikah. Young Jin membenarkan, dia meminta maaf tentang hal itu. Dia juga meminta maaf tentang pengendali kehamilan. Dong Min tahu, saat itu Young Jin berpikir kalau ia memiliki anak maka ia tidak akan mungkin menjadi dokter yang besar seperti sekarang.
Dia senang melihat sekarang Young Jin bisa mencapai semua tujuan hidupnya sekarang. Young Jin berkaca-kaca dan tersenyum, dia akan keluar dari ruangan Dong Min. "aku benar-benar mencintaimu" kata Dong Min jujur. Young Jin mengetahui hal itu, Dong Min melihat ada pelajaran yang ia dapat dengan mencintai Young Jin, ada hubungan yang paling seksi antara mereka.
"persahabatan sejati antara pria dan wanita" jelas Dong Min. Young Jin membalikan badannya dengan wajah sudah penuh air mata. Dong Min mengakui dirinya sangat ingin memeluk Young Jin, tapi ia tidak akan melakukannya. Menurutnya hubungan mereka yang seksi ini akan ternoda dengan adanya sentuhan fisik sesaat. Young Jin tersenyum, dia menolak Dong Min yang ingin menghapus air matanya.
Hae Soo menyiapkan makan malam untuk Jae Yul tapi Jae Yul mengajaknya untuk bicara. Hae Soo menolaknya karena ia sedang tidak ingin berbicara. Jae Yul menanyakan kenapa Hae Soo marah hanya karena ia akan pindah. Hae Soo mengatakan dirinya hanya kesal. Soo Kwang yang ada disana menyuruh Ha Soo untuk berbicara saja jangan hanya memperlihatkan wajah marahnya saja.
Soo Kwang melihat itu baik untuk Jae Yul yang pindah karena mereka bisa menjalani hubungan tanpa ada dirinya dan Dong Min di dalam rumah seperti sekarang. Dia pikir Hae Soo bisa lebih bergairah ketika sedang berada dirumah Jae Yul nanti. Dong Min datang, "ini adalah rumah, kalau sampai ia mendengar suara didalam kamar, maka ia akan langsung datang dan menarik selimut kalian" jelasnya.
Dong Min mengumpat pada Soo Kwang yang sok tahu tentang gairah. Soo Kwang bertepuk tangan, dia melihat pertarungan yang baik depannya. Hae Soo memberikan pelajaran dengan memukul dagu Soo Kwang, Soo Kwang ketakuan dan meminta maaf. Lalu Hae Soo menyuruh Jae Yul makan malam saja.
Jae Yul ingin mengejar Hae Soo tapi Soo Kwang menyuruhnya makan saja dari pada melihat Hae Soo semakin marah. Jae Yul akhir duduk dan makan yang sudah disedikan oleh Hae Soo. Soo Kwang melihat Hae Soo berhasil membuat Jae Yul seperti anjing rumahan.
Lalu dia menyuruh Jae Yul berhenti setelah itu dia memperbolehkan makan lagi dan itu beberapa kali. Soo Kwang tertawa karena Jae Yul sekarang gampang sekali disuruh-suruh. Jae Yul tidak banyak berbicara, dia hanya menyiram Soo Kwang dengan air yang ada gelas. Soo Kwang hanya bisa terdiam.
Hae Soo melihat ada sesuatu kejadian saat masih kecill yang menganggu jiwa Jae Yul. Dia masih memaklumi ketika Jae Yul yang hanya bisa tidur didalam kamar mandi karena hanya itu yang bisa membuat dia bisa tertidur pulas. Dia tidak bisa menerima dengan kebiasan yang buruk saat Jae Yul sedang menulis, dia melihat apabila Jae Yul itu kurang tidur maka tidak konsentrasi untuk nulis dan itu yang membuat dirinya cemas.
Dia ingin Dong Min bisa meresepkan sesuatu untuk Jae Yul, tapi dia ingin Dong Min yang bisa memeriksa Jae Yul. Dong Min melihat dengan cara kerja seperti itu memang tidak cocok untuk Jae Yul. Hae Soo meminta tolong supaya tidak terjadi hal yang buruk pada Jae Yul. "ahh... kau benar-benar jatuh cinta kepadanya?" goda Dong Min yang melihat kepedulian Hae Soo.
Dong Min melihat sepertinya baru kemarin ia melihat Hae Soo pingsan setelah menciumnya saat sedang menjadi dokter magang. Sekarang ia melihat Hae Soo yang sudah dewasa, jatuh cinta dan tidur dengan seorang wanita. Hae Soo malu membahas tentang hal itu, dia meminta tolong Dong Min untuk membantu Jae Yul. Dong Min setuju, dia akan membantu Jae Yul.
Setelah Hae Soo keluar, Dong Min hanya bisa menghela nafas dengan permintaan Hae Soo padanya. Ponselnya berbunyi, dia mendapatkan pesan dari Choi Hoo "aku dijadwakan bertemu dengan jaksa Kang yang memimpin sidang Jae Bum yang pertama, dia pikir lebih baik Dong Min bisa ikut dalam pertemuan nanti" tulis Choi Hoo. Dong Min menuliskan dia setuju untuk bertemu dengan jaksa.
Tae Yong binggung melihat rekaman CCTV yang melihat Jae Yul sedang berkelahi dan berguling diatas tanaman. Polisi melihat ada sesuatu salah dengan Jae Yul. Dia pikir rumah sakit yang bisa membuktikan. Tae Yong berdiri "tidak ada yang salah dengan dia" teriak Tae Yong. Menurutnya ada sebuah alasan Jae Yul bertingkah seperti itu.
Dia memperingatkan polisi kalau sampai rekaman itu tersebar maka ia akan menutut polisi. Dia akan menuntut privasi dan pencemaran nama baik, dia memperingatkan polisi sekali lagi. Lalu ia keluar dari kantor polisi dengan membawa dompet kartu nama milik Jae Yul. Saat di depan pintu Tae Yong menangis lalu ia buru-buru pergi dari kantor polisi.
Tae Yong mengendarai mobilnya ke sebuah tempat. Polisi tadi menceritakan mereka sudah pergi ke rumah yang dilaporkan oleh Jae yul, tapi saat ia kesana hanya ada rumah kosong dan tidak ada anak yang bernama Kang Woo. Tapi mereka melihat rumah yang di tunjuk oleh Jae Yul adalah rumah yang dulu pernah ditinggali Jae Yul dan sudah habis terbakar.
Tae Yong keluar dari mobilnya, dia membuktikan sendiri dan melihat rumah yang dulu ditinggali Jae Yul sudah hangus terbakar. Dia melihat ada CCTV yang merekam semua kejadian saat Jae Yul berkelahi sendiri dan dompet kartu namanya terjatuh disitu.
Jae Yul binggung kenapa Tae Yong menelpnya saat sudah larut malam. "aku hanya ingin tahu tentang Kang Woo, dimana ia sekolah dan berapa nomor telpnya?" tanya Tae Yong. Jae Yul menyebutkan nama sekolah Kang Woo Soonjung High School di Yangsoori. "kenapa kau ingin tahu nomor telpnya?" tanya Jae Yul
"aku hanya ingin bertemu dengannya dan melihat tulisan yang akan ia publikasikan" jelas Tae Yong. Hae Soo datang memeluk Jae Yul yang sudah menjadi anak baik karena sudah memakan makanan yang ia buat. Jae Yul melepas pelukan Hae Soo dengan kasar. Hae Soo melonggo kenapa sikap Jae Yul kasar sekali. Jae Yul berbicara pada Tae Yong ia akan mengirimkan alamat dan nomor telp Kang Woo.
Hae Soo duduk diatas tempat tidur Jae Yul, Jae Yul menatapnya dengan tatapan sinis pada Hae Soo. "kenapa kau menatap ku dengan tatapan seperti itu?" tanya Hae Soo. Sementara Tae Yong sudah mendapatkan nomor Kang Woo yang dikirim oleh Jae Yul.
Dia mencoba satu nomor yang dikirim oleh Jae Yul, suara operator mengatakan nomor itu tidak terdaftar. Lalu dia mencoba satu lagi, sama saja nomor yang diberikan Jae Yul belum terdaftar. tubuhnya langsung lemas mengetahui orang yang dimaksud Kang Woo oleh Jae Yul itu hanya halusinasi saja.
Hae Soo menyuruh Jae Yul duduk disampingnya karena lehernya sakit untuk mendenga. Jae Yulmerasa Hae Soo itu butuh pengertian tentang arti dari "aku mencintai mu" Dia juga binggung dengan sikap Hae Soo, Sebelumnya ia bertanya pada Hae Soo apakah ia ada waktu saat ia ingin menelpnya. Maka dengan sikapnya itu dia tidak menganggu pekerjaan yang dicintai oleh Hae Soo.
Hae Soo mengerti semuanya, alasan ia pindah adalah karena pekerjaan, Dia mengerti itu semua karena dia juga berkerja seperti dirinya. Lalu Jae Yul duduk disamping Hae Soo, "jadi apa yang dimaksud Hae Soo bahwa dirinya tidak pengertian?" Hae Soo menjelaskan Jae Yul tidak perngertian dengan tidak makan, tidur dan hanya berkerja. Dia khawatir melihat wajah Jae Yul yang letih setelah berkerja selama 5 hari.
Dia merasa dirinya tak pantas menjadi pacarnya karena melihat wajah Jae Yul yang berantakan setelah berkerja. Jae Yul hanya terdiam mendengar penjelasan Hae Soo. Hae Soo heran kenapa Jae Yul tidak berkomentar. "aku merindukan mu" ucap Jae Yul. Hae Soo hanya diam, dia melihat Jae Yul itu terlihat tidak ada masalah ketika mengetahui ia akan pindah rumah, padahal ia sendiri belum siap.
Jae Yul tahu akan hal itu, dia senang karena kepindahannya berpengaruh pada Hae Soo terlihat seperti Hae Soo sudah mencintainya. Lalu Hae Soo membuat perjanjian untuk bertemu setiap hari jumat. Jae Yul tidak bisa membuat rencana itu. Hae Soo meminta Jae Yul untuk membuat jadwal kerja dengan rutin. Lalu saat itu mereka akan memiliki waktu kencan selama dua hari.
Jae Yul setuju dengan rencana Hae Soo, Hae Soo pun membaringkan tubuhnya diatas kasur. Dia meminta Jae Yul menghubunginya apabila ada kencan yang tidak direncanakan yang ia inginkan. Tapi dia memperingatkan Jae Yul tidak boleh menyentuhnya. Jae Yul mengerlu rambut Hae Soo, dia menanyakan tempat mereka berkencan. Hae Soo pikir cafe, bioskop, jalan, dimana saja kecuali dirumah atau motel.
Hae Soo memberitahu dirumah ini juga ada Dong Min yang jarang tidur dimalam hari dan Soo Kwang yang memiliki pendengaran yang tajam. Jae Yul menyarankan rumahnya yang di Seochodong. Hae Soo melihat rumah itu tidak terlalu buruk. Jae Yul ingin mencium Hae Soo, sang pacar mendorongnya lalu bangun. "aku tidak bisa melakukan sesuatu tanpa direncanakan." jelas Hae Soo tersenyum.
"kau terlalu sulit, kau setan seperti iblis yang bisa mengendalikan dirinya" ungkap Jae Yul dengan mata tertutup. Hae Soo tersenyum, dia akan memberikan satu permintaan Jae Yul yang akan ia lakukan. Jae Yul ingin Hae Soo menjadi tamunya pada acaranya diradio. Hae Soo kesal karena Jae Yul meminta menjadi tamu bukan ciuman.
Jae Yul mengatakan "aku sangat mencintainya. Hae Soo membalas "aku tidak mencintaimu" lalu pergi. tapi Hae Soo kembali lagi, dia memikirkan sesuatu, dia tahu selama ini Jae Yul selalu mengalah saat mereka bertengkar. Dia juga melihat dirinya terlalu berlebihan. "lalu?" tanya Jae Yul singkat. "Bolehkan aku mematikan lampunya?" tanya Hae Soo dan Lampu kamar pun mati.
Tae Yong mengecek sekolah tempat yang menurut Jae Yul adalah sekolah Kang Woo. Sang guru disana memberitahu tidak ada nama siswa bernama Han Kang Woo, salah satu siswa mereka bernama Kim Kang Woo tapi bukan itu orang yang dimaksud Tae Yong.Dia pun duduk terdiam di depan bangku sekolah, setelah itu dia menelp Sang Sook. Dia mengajak untuk bertemu.
Ibu Hae Soo senang karena Jae Yul akhirnya bisa datang ke restorannya karena selama ini disudah menunggu Jae Yul bisa datang kerestorannya. Jae Yul masuk ke dalam dan memperlihatkan foto Hae Soo saat berliburan dengannya. Sang ayah pun tersenyum melihat Hae Soo bisa tersenyum dengan Jae Yul. Lalu Ibu Hae Soo menyediakan makan untuk Jae Yul.
Jae Yul memuji makanan yang dibuat oleh ibu Hae Soo itu sangat enak sekali. Ibu Hae Soo sudah mengatakan dari awal makanan direstorannya itu enak, jadi dia memperingatkan Jae Yul untuk datang minggu ini. Kakak ipar melihat ibu mertuanya itu terlalu berlebihan, dia melihat sikap ibunya yang dingin pada menantunya sementara ia berbuat baik pada Jae yul.
"kau tidak pernah tahu, dia bisa saja menjadi menantuku" teriak ibu Hae Soo. Jae yul terkejut dengan pernyataan Ibu Hae Soo. Menurut kakak ipar tidak mungkin pasangan yang sudah jalan bersama akan langsung menikah, dia meminta pendapatn Jae Yul tentang hal itu. "Hae Soo dan aku masih sangat mencintai pekerjaan kami" jelas Jae Yul. ibunya hanya melonggo mendengar penjelasan Jae Yul.
Hae Soo berbicara dengan kakaknya ditelp, dia heran kenapa kakaknya membicarakan tentang pernikahan. Dia menegaskan dirinya tidak akan menikah. "jika kau tidak akan menikah, kenapa kau tidak bersama lalu kau membiarkan Jae Yul datang ke restoran ibu?" tanya kakaknya panik. Hae Soo kaget Jae Yul yang datang ke restoran ibunya.
"ibu sudah memperlakukan Jae Yul seperti mantunya sendiri dan mengapa kau tidak menikah? Mereka sudah ditakdirkan untuk semua anggota keluarganya menikah, jadi tidak mungkin ada yang tidak menikah" jelas kakaknya. Hae Soo menegaskan tidak ada hubungan tentang gen manusia dengan pernikahann. Yoon Soo terus membahas tentang pernikahan dan sebuah kesetiaan dalam perniakahan.
Hae Soo menyuruh kakaknya untuk berhenti mengomel karena ia akan cepat tua. Menurut kakaknya Jae yul itu adalah playboy jadi apabila mereka putus tidak berpengaruh untuk Jae Yul. Dan hanya Hae Soo yang akan terluka dalam hubungan ini. Hae Soo tidak mau membahasnya dan lebih baik menutup telpnya saja.
Yoon Soo mengirimkan pesan kalau Jae Yul tidak ingin menikah lebih baik ia putus saja, dia tidak ingin Hae Soo terluka lagi. Hae Soo masih heran dengan kakaknya yang menyambungkan gen manusia dengan pernikahan.
Hae Soo terburu-buru masuk ke gedung siaran SBC. Jae Yul menyuruh Hae Soo masuk ke dalam lift menuju ruang siaran. Hae Soo mengeluh jalan yang macet dan membuat dirinya telat. Dia ingin memberikan ciuman untuk Jae Yul tapi Jae Yul menahannya dan memperlihatkan camera CCTV yang ada di dalam Lift. Keduanya pun saling menjauh.
"wooooow... " ungkapan Hae Soo melihat penampilan Jae Yul yang terlihat sangat rapi sekali. Jae Yul mulai berbicara formal pada Hae Soo. Hae Soo mengeluarkan lipstiknya, dia heran kenapa Jae Yul mengunakan bahasa yang formal padanya. Jae Yul meminta Hae Soo mulai bisa berbicara formal dengan dirinya. "mengapa aku harus melakukan itu?" tanya Hae Soo.
Saat itu pintu Lift terbuka dan Jae Yul meminta Hae Soo untuk buru-buru keluar. Orang yang ada diluar lift heran melihat Jae Yul yang keluar dengan Hae Soo yang sedang mengunakan lipstik di dalam lift. Keduanya berjalan di dalam lorong sebelum siaran. Jae Yul menjelaskan pada semua orang yang ada diradio mereka hanya saling mengenal saat acara talk show saja dan orang-orang tidak tahu, kalau ia tinggal bersama.
"apa alasan mu menutupi hubungan mereka dengan kebohongan?" tanya Hae Soo "aku hanya malas untuk menjelaskan" kata Jae Yul . Hae Soo teringat dengan perkataan kakaknya kalau Jae Yul itu playboy. Dia menilai Jae Yul itu orang yang tidak mau memperkenalkan dirinya pada orang lain karena ia akan putus dengan dirinya suatu saat. Jae Yul terdiam menatap Hae Soo.
"kenapa dengan tatapan mu seperti itu?" tanya Hae Soo sambil berjalan. Jae Yul menariknya, "apakah aku wanita yang kau nikahi atau wanita yang akan kau putusi?" tanya Hae Soo. Jae Yul hanya terdiam lalu berjalan lagi. Hae Soo meminta Jae Yul menjawabnya. "bukan apa aku menjawab kalau semua yang kau katakan itu benar" tegas Jae Yul.



























Đăng nhận xét