Sinopsis it's Okay That's Love Episode 10 Part 1


Hae Soo kaget dengan keputusan Jae Yul akan pindah, Jae Yul merasa, ia tidak seterusnya bisa tingga dirumah ini. Saat kembali kekamarnya, Hae Soo merasa kepalanya pusing, dia masih tak menyangka Jae Yul akan pindah rumah. Saat akan keluar kamar, ia melihat Jae Yul keluar kamar dengan membawa tas. "kau akan pergi kemana?" tanya Hae Soo. 



Jae Yul menjawab, dia akan pergi ke Seochodong karena tukang dimalam hari sedang tidak ada dirumah. Dia merasa tidak bisa menyelesaikan perkerjaaannya dirumah ini. "lalu kapan kau akan kembali?" tanya Hae Soo. Jae Yul tidak tahu, dia akan memikirkannya nanti ketika ia sudah sampai disana. Kalau sampai pekerjaannya berjalan lancar maka ia akan tinggal beberapa hari. 

Soo Kwang yang baru naik akan masuk kamar menanyakan kemana Jae Yul akan pergi. Jae Yul tidak menjawab dan langsung menuruni tangga. Lalu Soo Kwang bertanya pada Hae Soo. Hae Soo hanya menghela nafas dan melihat ada masalah apa dengan Jae Yul. Soo Kwang kesal sendiri karena tidak ada orang yang mau menjawab pertanyaannya. 

Hae Soo keluar kamar, dengan mata melotot dia berteriak "Jae Yul akan pindah rumah, apakah kau puas sekarang?" Soo Kwang binggung, "kenapa ia seperti itu, apakah kau putus dengannya.?" tanya Soo Kwang. Hae Soo tidak menjawab, dia masuk kamar dengan membanting pintu. Menurut Soo Kwang, Jae Yul punya keterampilan dengan berlari secara bersih setelah memukul. 


Hae Soo berbaring dikamar, dia menelp Jae Yul menanyakan dimana ia sekarang. Dengan santai Jae Yul mengatakan ia sekarang ada dirumah. "apa ada yang ingin kau katakan?" tanya Hae Soo. " ya..  ada sesuatu... selamat malam" setelah itu Jae Yul menutup telpnya. Hae Soo kesal sendiri, Jae Yul hanya mengucapkan selamat malam padahal ia sudah mengubah dirinya luar dalam. 

Menurutnya ia sedang berpacaran dengan pria aneh sedunia. Dia merasa sangat kesal tapi dia melampiaskan dengan cara tertawa setelah itu dia mencoba untuk tertidur. Tapi ia membuka matanya dan mengatakan "aku sangat merindukannya."dia merasa ada rasa kesal, ngantuk, kangen dalam dirinya sekarang. 


Soo Kwang menelp Hae Soo beberapa kali, tapi Hae Soo tidak mengangkatnya. Young Min melihat ada wajah kecewa karena Jae Yul tidak menelpnya. Hae Soo menceritakan Jae Yul belum menelpnya selama dua hari, dia tak menyangka seperti itulah seorang penulis. 

Young Min menyuruh Hae Soo untuk menelpnya duluan. Hae Soo balik bertanya "kenapa kau tidak menelp Dong Min lebih dulu?". Young Min hanya bisa terdiam, Hae Soo memilih menyudahi makannya lalu pergi. Young Min sendiri kesal dengan sikap Hae Soo, dia memarahi Hae Soo yang meninggalkan gelasnya dimeja.


Jae Yul yang dua hari ada didalam kamar, membiarkan wajahnya penuh dengan kumis tipis. Dia mencuci muka dan melihatnya wajahnya dicermin. Lalu ia keluar dari kamar mandi tanpa dikunci, saat berjalan dia melihat sofa yang ada dalam kamarnya. Dia teringat dengan Hae Soo yang pertama kali ia cium disofa itu. 

Lalu Jae Yul duduk dikursi dan siap untuk mengetik kembali. Dengan mengunakan kacamata, ia akan menulis. Tapi dia malah berhenti, konsetrasinya terpecah karena teringat saat mereka berdua tidur dipantai. Dia seperti merasakan perasaan kangen karena tidak bertemu bahkan menghubungi Hae Soo. 


Jae Yul melihat ponselnya, dia melihat nama Hae Soo dalam ponselnya, dia tergerak untuk menelpnya. Tapi setelah itu dia menutup ponselnya kembali. Sementara Hae Soo yang sedang kangen dengan Jae Yul masuk ke dalam kamarnya, Dia melihat note yang dituliskan Jae Yul di depan kamar mandinya. Jae Yul menuliskan password dari  kamar mandinya adalah nomor penerbangan mereka saat kembali dari okinawa. 

Hae Seo membuka bathtub tempat Jae Yul bisa tidur, Jae Yul merasa ruang pribadinya itu tidak ada yang dirahasiakan jadi Hae Soo bebas masuk ke dalam kamarnya. Lalu dia melihat lukisan yang dibanggakan Jae Yul setelah itu dia berbaring ditempat Jae Yul biasa tidur, sambil mengelus bathtub dia teringat dengan pertanyaan Jae Yul "kapan kau akan mengatakan aku mencintai mu?" Hae Soo menarik selimut dan tertidur di tempat yang biasa Jae Yul tidur. 


Dong Min sudah mempersiapkan cairan amytal untuk Jae Bum, Jae Bum menanyakan kenapa ia melakukan itu padanya. Dia melihat Dong Min tidak akan memberitahu siapapun apabila dirinya sebagai pembunuh pada siapapun setelah ia melakukan semua ini. Dong Min mengatakan wawancara yang ia buat ini untuk mengobati pasien. Tapi apabila ia menentukan orang itu bersalah atau tidak sudah melanggar hukum medis. 

Jae Bum mengerti, setelah melakukan wawancara ini Dong Min tidak bisa berbiara para hakim tentang apa yang ia katakan. Menurut Dong Min itu bukan tanggung jawab dari seorang dokter. Jae Bum pasrah, dia sudah tidak memiliki kepercayaan diri lagi memilih untuk tidur, menurutnya kenangan yang ia miliki itu palsu atau benar, ia sendiri tidak tahu. Dia menyurh Dong Min masukan obatnya sekarang. 


Jae Yul dan Choi Hoo bertemu disuatu tempat. Choi Hoo mengatakan itu semua adalah keputusan stasiun bukan dari dirinya yang hanya seorang pegawai dari perusahaan. Tapi dia binggung kenapa Jae Bum selalu saja mengatakan bahwa Jae Yul lah pelakuanya. Jae Yul menegaskan yang dipertanyakan adalah keputusan hakim, ia melihat Hakim tidak bisa membuktikan dengan saksi. 

Dia tak menyangka kakaknya harus dihukum selama 11 tahun dalam penjara. Dia meminta Choi Hoo untuk membersihkan nama kakaknya dari kejahatan. "kalau kau sampai bisa melakukannya, maka aku akan menghormatimu." janji Jae Yul. Lalu dia meminta Choi Hoo untuk tidak datang lagi kerumah. Choi Hoo tetap ingin berada disisi Hae Soo. 


Choi Hoo malah memperingatkan Jae Yul untuk tidak mendekati Hae Soo lagi. "apa yang akan kau lakukan kalau aku sudah sangat dekat dengan Hae Soo?" tanya Jae Yul santai. Chio Hoo menarik tangan Jae Yul menanyakan apa maksud dari perkatanya itu. Dia menyimpulkan Jae Yul sudah tidur dengan Hae Soo, Dia langsung memberikan pukulan di pipi Jae Yul. 

Jae Yul dengan kasar menurunkan tangan Choi Hoo untuk tidak memegang kerahnya "kita selesaikan sampai disini saja" ajak Jae Yul. Choi Hoo tidak mau, dia memukul Choi Hoo sampai orang-orang melihatnya. Setelah itu Jae Yul tidak bisa tinggal diam, dia melempar Choi Hoo. Saat itu Choi Hoo langsung tergeletak ditanah, Jae Yul panik melihat Choi Ho yang tidak bergerak. 


Cairan amytal sudah masuk ke dalam tubuh Jae Bum, "ibu dan Jae Yul sangat bahagia ketika tidak ada dirinya dirumah"cerita Jae Yul. Kenangan dirinya terulang saat ia melihat Jae Yul dan ibunya tertawa bahagia bermain disungai. Dia merasa kalau ia anak dari ibunya juga. Lalu dia melihat si idiot gila (Jae Yul) dipukuli lagi oleh ayahnya. Dia melihat Jae Yul seperti orang bodoh karena dia terus dipukuli tanpa melawan. 

Kenangan saat ia datang lalu mengeluarkan korek api kepada ayah tirinya, setelah itu dia ditendang oleh ayahnya. Jae Yul kecil melihat pisau yang ada diatas meja. Tak sengaja, Jae Yul menusuk pisau pada ayahnya setelah itu ia pingsan. "Jae Yul yang membunuh ayahnya" ucap Jae Bum. 

Sambil menangis, Jae Bum berteriak "Jae Yul yang sudah membunuhnya." Dong Min hanya benggong melihat Jae Bum yang menangis sambil berteriak mengatakan Jae Yul yang membunuhnya. 


Terlihat banyak pasien yang berkerumun di depan sebuah ruangan. Hae Soo menyapa pasiennya, dia mengajak pasien itu keluar dari kamar mandi karena banyak yang ingin mengunakannya. Pasien itu mengeleng.. Lalu dia meminta salah satu dokter memberitahu suster kalau semua pasien harus diantar ke kamar mandi lantai satu saja. 

Salah satu dokter menyarankan untuk menyuntikan obat bius Diazepam. Hae Soo melihat dengan tatapan tidak suka. "dia yakin semua pasien itu mengerti, karena semuanya pernah mengalami masalah seperti ini sebelumnya" jelasnya. Dokter pun membubarkan kerumunan Semua orang akhirnya kembali ke kamarnya. 


Hae Soo mendekati pasien Lee, Dia meminta Tuan Lee untuk memberikan pin yang dipegangnya. Tuan Lee merasa dirinya sangat mengantuk sekarang. Hae Soo mengatakan "kau bisa tidak dengan nyaman asal, Pin itu diberikan padanya". Lalu Tuan Lee ingin sekali mengambar, dia ingin buku dan kanvasnya. "Aku janji akan memberikan semuanya" ucap Hae Soo. 

Akhirnya tuan Lee memberikan Pin yang dia gunakan untuk melukai tubuhnya. Setelah itu ia tertidur pulas diatas WC, Hae Soo teringat dengan Jae Yul yang hanya bisa tidur di dalam kamar mandi saja. Hae Soo keluar dengan menutup pintu kamar mandi. Dia memerintahkan semua dokter untuk membiarkan sementara. Tapi kalau ia masih mengamuk karena dipindahkan ke kamar beri obat penenang saja. 



Soo Kwang membawakan semua kardus yang ada ditoko pada ayah Soo Nyu. Dia akan memberikan semua kardus yang ada di toko tiap hari dan yang ia temukan pada ayah Soo Nyu. Ayah Soo Nyu hanya berterimakasih dengan cara membungkuk tanpa mengucapkan. 

"tapi kau harus janji, kau harus membawa semua kardus ini ke tempat sampah, bukan dibawa ke dalam rumah" ucap Soo Kwang. Dia berbisik kalau sampai ayah Soo Nyu menumpuk lagi dirumah maka anaknya akan pergi seperti halnya dengan istrinya. Dia meminta ayah Soo Nyu memikirkan hal itu karena gadis cantik tidak mungkin tinggal di tempat yang kotor. 

Soo Nyu keluar dari kedai kopi, Dia melihat Soo Kwang yang berteriak pada ayahnya untuk membawa kardus ke tempat sampah bukan ke dalam rumahnya. "Hei..... apa yang kau lakukan ?" tanya Soo Nyu. "siapa kau? apa kau tahu aku?" jawab Soo Kwang cuek dan masuk lagi ke dalam kedai. 


Soo Kwang membawakan batu es untuk mengopres kepala Choi Hoo. Dia melihat hidup Choi Ho itu berantakan karena sudah kehilangan wanita setelah itu dipukuli. Jae Yul datang, Soo Kwang pun meninggalkan mereka berdua. Jae Yul melihat Choi Hoo itu pergi kerumah sakit, Choi Hoo merasa tinjuan Jae Yul itu tidak memantikan. 

"lalu bisakan aku pergi sekarang? aku merasa tidak nyaman duduk bersama di cafe ini." tegas Jae Yul. Choi Hoo bertanya "apakah kau menyukai Hae Soo atau kau hanya main-main saja". Menurut Jae Yul tidak penting jawaban apapun darinya akan membuat Choi Hoo itu akan marah, jadi dia menyarankan supaya Choi Hoo berhenti melakukan sesuatu yang membuat hatinya sakit. 


Dia meminta Jae Yul untuk memberitahu Hae Soo, Ia tidak akan datang dan menganggu Hae Soo lagi. Jae Yul menyatakan satu hal yang paling ia benci adalah menyampaikan pesan, jad dia ingin Choi Hoo menyampaikan pesan sendiri. Lalu Mata Jae Yul melihat Kang Woo yang menunggunya, dia menunjuk Kang Woo untuk menunggunya. 

Choi Hoo melihat kearah belakang, tidak ada orang yang diajak bicara Jae Yul. Lalu Jae Yul berpesan untuk jangan terburu-buru karena ia dan Choi Hoo tahu Hae Soo adalah wanita yang susah untuk dilupakan.menurutnya ini akan memakan waktu. Sebelum pergi Jae Yul mengucapkan semoga beruntung bisa mewawancarai kakaknya dan meraka bisa minum kopi bersama-sama kapan-kapan. 

Setelah Jae Yul pergi, Choi Hoo mendapatkan telp tentang pengacara Jae Bum saat ada disidang pengadilan. Dia buru-buru keluar dari kedai sampai Jae Yul yang sedang berbicara dengan Kang Woo tersenggol olehnya. 


Jae Yul menyuruh Kang Woo untuk pulang saja, Kang Woo tidak ingin mereka berpisah seperti itu saja. Dia ingin Jae Yul menilai bukunya apakah ia akan menang atau tersingkir. Dia ingin Jae Yul mengucapkan yang sejujurnya. "kau akan menang" teriak Jae Yul sambil tersenyum. Kang Woo berteriak senang dan dia akan memberitahukan ibunya. 

Soo Kwang  tak sengaja lewat, dia melihat Jae Yul yang sedang berbicara, dia mencari siapa yang diajak Jae Yul berbicara. Jae Yul meminta Kang Woo untuk tidak memberitahu ibunya dulu. Kang Woo melihat kalau Jae yul mengatakan akan menang maka ia yakin akan menang. Soo


Tae Yong menelp Jae Yul membahas tentang dompet kartu nama yang tertinggal oleh Jae Yul. Dia melihat itu tidak begitu penting dan Jae Yul bisa membelinya. Tapi sepertinya Jae Yul menolaknya, Tae Yong hanya berbicara "oke... aku akan mengambilnya" 

Kepala editor mendapatkan telp dari polisi menanyakan kapan Tae Song akan datang ke kantor polisi. Tae Yong berteriak "beritahu mereka, aku akan datang malam ini". Kepala editor memberitahukan kepada polisi rencanan Tae Song yang akan datang malam ini. 

Tae Yong mengumpat sendiri "kenapa aku harus mengambilnya, kenapa tidak bisa dikirim saja, kenapa polisi bersikeras menyuruhnya untuk datang" Lalu dia berteriak menyuruh semua pegawai untuk rapat. 


Kang Woo pamit pulang, Jae Yul meminta izin supaya penerbit yang akan menerbitkan bukunya saja. Kang Woo setuju asal dia diberi bayaran untuk tulisannya. "seorang penulis tidak perlut tertuju dengan berapa banyak uang yang ia kumpulkan." nasehat Jae Yul. 

Kang Woo pikir Jae yul akan mengatakan hal yang lain apabila ibunya berjuang seperti ibu Kang Woo lakukan. Setelah itu dia pamit pergi, Jae Yul tersenyum melihat Kang Woo pergi dan menyalakan mobilnya. 


Setelah cairan Amytal hilang dari tubuh Jae Bum, dia bertanya apakah benar aku tidak membunuh ayahnya. Dong Min memegang tangan Jae Bum "kau pasti merasa sendirian selama bertahun-tahun. Jangan merasa kesepian lagi karena aku tahu apa yang kau rasakan" jelas Dong Min. 

Jae Bum menangis histeris, Dong Min membiarkannya, dia ingin Jae Bum meluapkan segalanya dan bisa tidur malam ini. Jae Bum terus menangis saat Dong Min keluar dari ruang perawatan. Sipir menanyakan keadaan Jae Bum. "ada sesuatu jadi tinggalkan ia dan membiarkan Jae Bum menangis. Dia akan menemui Jae Bum lain kali" jelas Dong Min. Kepala Sipir mengerti dan mereka saling memberikan hormat. 


Kenangan Jae Bum menceritakan saat ibunya datang, dia memberitahu Jae Yul yang sudah membunuhnya. Tapi dia ingin apabila polisi bertanya bilang saja dirinya yang sudah menusuk ayahnya. Jae Bum bercerita dirinya akan berada di penjara 3-4 tahun saja tapi kenyataannya hakim menjatuhan hukuman 11 tahun. Karena itu dia memberitahukan yang sebenarnya di pengadilan. 

"tapi idiot gila (Jae Yul) dan Ibunya mengkhianatinya" ungkap Jae Bum. Saat dipengadilan Jae Yul menunjuk Jae Bum yang menusuk ayahnya, saat itu Jae Bum naik pitam dan akan menganiaya adiknya, Polisi membawa Jae Bum. Dong Min benggong mengingat semua yang diceritakan Jae Bum padanya. 


Jae Yul mengirimkan pesan "apakah kau bebas menerima telp?" tanya Jae Yul. Hae Soo menelp Jae Yul, menurutnya butu waktu lama supaya ia bisa menelp Jae Yul. Jae Yul memanggil Hae Soo dengan panggilan Dokter Ji. Ternyata dia sedang ada diruang siaran. 

Hae Soo binggung dalam lima hari Jae Yul tidak menelpnya, sekarang Jae Yul memanggilnya dengan panggilan dokter. Jae Yul memberitahu produser acaranya suka saat mereka ada di talk Show jadi ia ingin menawarkan Hae Soo sebagai tamu dalam acaranya. "apa yang akan kau lakukan apabila aku datang ke acaramu? kau tidak jadi pindah?" tanya Hae Soo. 

Jae Yul menolaknya, dia tidak akan melakukan seperti yang diminta oleh Hae Soo. "apakah kau mencintai ku?" tanya Hae Soo. "yahhhh, sampai seperti orang gila" jawab Jae Yul. Jae Yul berharap Hae Soo bisa ada disampingnya sekarang. Hae Soo menegaskan dirinya tidak akan disentuh oleh JaeYul. Jae Yul menilai Hae Soo itu begitu kejam. 

Hae Soo memohon Jae Yul untuk tidak pindah rumah. Jae Yul memutuskan ia akan memberitahu produsernya kalau Hae Soo tidak akan datang. Lalu ia menutup telpnya dan memberitahu produsernya kalau Hae Soo tidak bisa datang. 


Hae Soo kesal sendiri, hanya dengan kehidupannya saja  membuat dirinya gila dan sekarang hubungan cintanya juga membuat diirnya gila. Dia menaruh kepalaanya ditembok "aku sangat menrindukannya" ucap Hae Soo sambil memukul tanganya di tembok. 

Young Jiin datang melihat Hae Soo yang menyadarakann kepalanya ditembok. "apa yang kau lakukan dengan menghadapkan kepala mu di tembok?" tanya Young Min penasaran. Hae Soo tidak menjawab, dia buru-buru pergi meninggalkan Young Jin. Young Jin yang melihat temannya, mengelus-ngelus tembok seperti ingin bertanya apa sebenarnya yang terjadi. 

Bersambung ke Part 2 


Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger