Tae Yong bertanya pada ibu Jae Yul "menurutmu apakah Jae Bum akan menemuinya hari ini?". Ibu Jae Yul tidak bisa memikirkan jawabannya, menurutnya tidak ada sesuatu yang bisa pikirkan sekarang. Tae Yong melihat ibu Jae Yul itu selalu berpikiran positif sekali. Dia melihat sikap itu seperti Jae Yul, ia merasa iri.
Lalu Tae Yong mendapatkan telp dari Kantor polisi Yang Suri. Dia meminta maaf karena ia agak sibuk jadi lupa memiliki panggilan dari kantor polisi. Lalu ia menyarankan untuk mengirimkan dengan pengiriman cepat saja. Ternyata polisi tidak mau, Tae Yong memutuskan ia akan datang ke kantor polisi saja.
Ibu Jae Yul memastikan apa yang ia dengar itu kantor polisi Yang Suri yang menelp Tae Yong. "yah benar.... Jae Yul mungkin pergi kerumah lama dan tak sengaja dompetnya tertinggal" jelas Tae Yong. Ibu Jae Yul bertanya "untuk apa Jae Yul pergi kerumah lamanya?"
Di dalam kantor polisi, salah satu polisi mengumpat karena dirinya harus mengirimkan barang yang mereka temukan. "memangnya ia pikir kantor polisi itu tempat pengiriman barang" umpatnya sambil memasukan dompet Jae Yul ke dalam plastik.
Temannya yang sedang melihat layar komputer mengajak temannya melihat sesuatu. Dia sedang melihat CCTV saat Jae Yul di tempat kejadian. Mereka melihat ada yang aneh dengan orang ini yang terlihat sedang berkelahi sendirian.
Jae Yul sedang mencoba untuk menulis, tapi baru saja beberapa kata ia terhenti, lalu menghapusnya dan mengulang lagi tapi tetap saja dia terhenti. Dia bersandar di kursinya, dia melirik naskah yang diberikan Kang Woo padanya. Dia mencoba membaca tulisan Kang Woo Saat itu ponselnya berbunyi. Dia mendapatkan telp dari Hae Soo.
Saat ia mengangkatnya, terdengar pula bunyi bel rumah. Jae Yul berjalan keluar kamar. Hae Soo menanyakan apa yang sedang ia lakukan. "aku sedang menulis" jawab Jae Yul singkat. Hae Soo mengatakan dirinya tidak bisa melihat Jae Yul pagi hari karena dirinya harus buru-buru pergi kerumah sakit. Dia bertanya "kenapa kau tidak menelp ku? apakah kita benar-benar pacaran?"
Jae Yul melihat siapa yang datang, dia melihat Choi Ho ada di depan rumah. "kita pacaran, tapi aku tak suka menelp ketika sedang berkerja" jelas Jae Yul pada Hae Soo. Menurut Hae Soo itu bukan suatu masalah, dia masih bisa mengangkat telp ketika berkerja. Jae Yul meminta Hae Soo menutup telpnya karena ia sedang berkerja. Choi Ho masuk melihat Jae Yul yang membukakan pintu untuknya.
Dengan sengaja Jae Yul mengatakan ditelp "ia sangat benci dengan orang-orang yang menelpnya saat ia sedang kerja, Ji Hae Soo" dengan suara penekanan. Choi Ho yang mendengar nama Hae Soo, berhenti melihat Jae Yul Sementara Hae Soo sangat senang sekali melihat Jae Yul itu tipenya.
Menurut Jae Yul ini sedikit berlebihan tapi sebagai orang asing yang masuk ke dalam rumahnya, dia ingin tahu "mengapa mereka datang ke rumahnya?" Choi Ho menjelaskan dia datang karena ingin bertemu Dong Min tapi ia masih ada konseling dengan pasien. Dia masuk ke dalam rumah karena harus menunggunya.
Jae Yul pikir Choi Ho bisa menunggu didalam cafe. Dia mengumpat sendiri dengan membalikan badan, "mengapa sikapnya sangat dingin sekali" lalu ia kembali ke kamarnya. Choi Ho mengetik didalam komputernya, dia melihat berita Jae Bum dianggap sebagai saudara yang kasar karena sudah menusuk kakaknya dengan garpu.
Seorang petugas memberikan sebuah buku pada ibu Jae Yul, dia memberitahu Jae Bum tidak mau ditemui dan hanya memberikan buku pada ibunya. Lalu sang ibu meminta petugas supaya bisa memberikan buku yang ia bawa untuk Jae Bum. Tae Song bertanya "apakah ia bisa boleh bertemu dengan Jae Bum"
"Jae Bum juga tidak akan menemui siapapun selain dengan dokter Dong Min." jelas Petugas. Jae Bum membaca buku yang dibawakan ibunya "aku bisa tinggal di sebuah dunia yang indah. mengapa aku harus berjalan ditempat yang tidak ada di dalam peta? Sampai kaapan aku harus hidup seperti ini? dalam kepalaku hanya ada satu hal. Apa yang harus aku lakukan untuk bisa hidup normal"
Ibunya teringat saat kejadian terjadi dia melihat Jae Bum sedang mencabut pisau dari tubuh ayahnya. Dia memeluk Jae Yul yang pingsan. Saat itu Jae Bum mengatakan "Jae Yul yang menusuk ayah dengan pisau" dengan suara terbata-bata.
Setelah itu dia melihat buku yang diberikan Jae Bum padanya, dia membaca surat yang diberikan Jae Bum. "Jae Yul yang membunuh orang itu, tungu saja dan lihat. Anak yang kau telantarkan ada;lah anak yang kau cintai." Ibu Jae Yul merasa dadanya sesak setelah membaca surat dari Jae Bum. Dia membuka jendela untuk mengatur nafasnya agak kembali normal.
Jae Yul menelp ibunya, Dia mendengarkan lagu untuk ibunya. Lalu dia memberitahu dirinya sedang menulis, dia akan mendengarkan lagu untuk ibunya lalu menutup telpnya. Dia meminta ibunya untuk tidak usah bersedih lagi. Ibunya tersenyum karena Jae Yul meminta ibunya sebagai suatu keajaiban.
Di rumah sakit ada sepasang pasien yang tidur dalam satu ranjang, mereka adalah pasien yang berumur lebih dari 50 tahun yang dirawat pada kamis lalu karena patah tulang. Tapi Hae Soo menceritakan anaknya menemuinya pada hari jumat dan memberikan rekaman CCTV. Semua dokter melihat rekaman dua pasangan yang teriak ketakutan merasa ada kecoak dalam rumah.
Tapi saat mereka menyuruh pembasmi serangga para petugas tidak menemukannya. Maka untuk mengetahui dari mana serangga itu datang. Maka anak-anaknya membuatkan CCTV di dalam kamar. Dokter menyimpulkan itu gangguan SPD (Shared Psychotic Disoder). Dengan ciri keduanya saling melihat halusinasi selalu bersama-sama.
Cara untuk disembuhkan adalah dengan cara memisahkannya dan apabila masalah mereka berlanjut maka mereka harus mengobatinya, setelah itu mereka akan menghentikan halusinasi mereka. Young Min melihat ini kasus pertama kali untuk mereka, Ia mengingatkan mereka adalah seorang psikolog bukan seorang dokter. Jadi hanya pasien sendiri yang bisa mengobatinya dan mereka harus membantunya.
Young Min melihat pasien ini, suaminya yang terkena Skizoferia. Selesai rapat, Hae Soo memanggil Young Min yang akan pergi. "semoga kau beruntung saat berkonsultasi" ucap Young Min sebelum pergi. Hae Soo meminta maaf pada Young Min sebelum pergi. "Aku keterlaluan, saat ia berbicara tentang Dong Min terakhir kali." jelas Hae Soo. Hae Soo mengenal istri Dong Min yang baik jadi dia tiba-tiba saja marah.
"kau tidak perlu khawatir" kata Young Min. Hae Soo tahu Young Min itu bukan orang dewasa yang belum matang. Young Min menceritakan dirinya berpikir kenapa dirinya bisa bertingkah kurang aja seperti itu. Dia seperti itu karen ia melihat semuanya serba salah dan dia juga sampai memeriksakan tentang mentalnya. "Yang aku miliki untuk Dong Min itu bukan cinta, aku merasa menyesal" ucap Young Min.
Young Min melanjutkan ceritanya, Dong Min ingin sekali memiliki anak, tapi dia mengunakan alat pengendali kehamilan. Saat itu dia beralasan "hamil dan memiliki anak bisa mempengaruhi kariernya". Ia pura-pura tidak tahu, tapi mungkin Dong Min mengetahui dengan sifatnya yang tajam, sedangkan ia tidak pernah mengatakan hal itu setelah mereka bercerai.
"aku harus minta maaf dengan Dong Min dengan hal ini" ucap Young Min. Dia sadar orang yang mengacaukan pernikahan itu adalah dirinya dan dia baru menyadarinya kemarin. Dia mengutarakan ingin tetap berteman dengan Dong Min. Hae Soo tersenyum, dia memegang tangan Young Min "kau keren" puji Hae Soo. Ia akan menceritakan tentang hatinya karena Young Min sudah menceritakan semuanya.
"aku tidur dengan Jae Yul" ungkap Hae Soo. Young Min menyuruh Hae Soo melepaskan pegangan tangannya. Dia merasa Hae Soo itu sedang membual. Dia bertanya bagaimana dengan gangguan kecemasannya. Hae Soo mengakui ia banyak mengeluarkan keringat. Young Min pikir Hae Soo bisa mengelap keringatnya itu.
Lalu ia bertanya bagaiman dengan pikiran Hae Soo tentang ibunya yang selalu datang saat berciuman. Hae Soo menghela nafas, dia menangis menurutnya ia sudah gila. Young Min mengeluarkan saputangan untuk Hae Soo "kita selalu gila dari waktu ke waktu tapi tidak apa-apa" kata Young Min. Hae Soo mengakui, ia melihat ibunya yang tersenyum dan mencium Presdir Kim, tapi ia melihat wajah ibunya itu menyedihkan.
Tapi saat hari itu wajah jahat ibunya itu, menjadi tampak cantik. Hae Soo bisa membayangkan ibunya yang merasa kesepian dengan suaminya yang lumpuh. Tapi anaknya yang masih berumur 3 tahun, gadis yang egois ingin sekali menjadi seorang dokter padahal keluarganya miskin. Sementara hanya Presdir Kim yang bisa menghibur ibunya. Hae Soo menangis mengingat kesalahan pikirannya.
Young Min memegang tangan Hae Soo, dia melihat anggapan tentang ibunya telah rusak tapi sekarang ia melihat Hae Soo akan menjadi dokter yang hebat pada tingkat ini. Hae Soo tersenyum mendengar ucapan Young Min. " seseorang memberitahu bahwa kata-kata yang paling kejam didunia adalah kau seperti seorang pria atau wanita, ibu, pelajar, dokter."
Menurut Young Min ini adalah hidup mereka yang pertama maka keadaannya akan menjadi canggung. Jadi apabila seseorang melakukan kesalahan itu tidak ada masalah. Hae Soo membuat sebuah pengakuan dan akan mengatakan pada Jae Yul. Young Min bertanya "apakah ia yakin Jae Yul itu takdirnya?" Hae Soo merasa mungkin saja. Young Min melihat Hae Soo sudah siap untuk menikah.
Hae Soo sedikit tertawa, dia melihat kepribadian ini memang lebih cocok untuk hidup sendiri. Hae Soo mengembalikan saputangan pada Young Min dan keluar dari ruang rapat.
Hae Soo mendapatkan pesan dari Soo Kwang, temannya itu tahu Hae Soo suka berbicara kasar tapi ia memiliki hati yang hangat. Soo Kwang memberikan nomor telp Soo Nyu. Hae Soo akhirnya menelp Soo Nyu, dia memperkenalkan diri sebagai teman dari Dong Min pada Soo Nyu saat ia mengangkat telp. Dia mengajak Soo Nyu untuk bertemu.
"kenapa aku harus bertemu denganmu?" tanya Soo Nyu. Dia melirik pada Soo Kwang. Soo Kwang yang sedang mengelap meja, lalu pura-pura tersenyum sambil menelp ibunya. Dia seperti senang karena Hae Soo itu mau membantunya.
Hae Soo mengajak Soo Nyu bertemu di restoran ibunya, So Nyu melihat hidup Hae Soo itu beruntung karena menjadi anak pemilik restoran, lalu Hae Soo mendapatkan uang sebagai dokter sementara ibunya bisa mendapatkan uang sendiri. "jadi kemana saja uang yang ia miliki itu?" Tanya Soo Nyu. "melunasi hutang" jawab Hae Soo singkat. Ia memberitahu keluargan punya hutang ratusan ribu dollar.
Dia mulai pinjaman saat ia menjadi mahasiswa dan membuka toko milik ibunya ini. Dia menjelaskan ibu dan kakak iparnya berkerja selama 20 jam. Sementara dirinya hari berkerja delapan puluh jam dalam seminggu. Dia melihat hidupnya lebih baik tapi masih perlu kerja keras.Soo Nyu seperti tidak terlalu simpati, dia bertanya apa yang ingin dibahas Hae Soo, yang ia tahu dari Soo Kwang.
Hae Soo memotong "kau harus memanggil Soo Kwang Oppa dengan baik dan benar." Soo Nyu mengubah pertanyaannya " apa yang Oppa Soo Kwang ingin katakan padaku?". Hae Soo mengetahui Soo Nyu itu memiliki pacar, dia menanyakan apakah ia sudah mendapatkan pendidikan seks dari sekolahan. Soo Nyu mengakui dirinya mengetahui dari internet dan ia sangat tertarik dengan hal itu. Setelah selesai berbicara dia berterimakasih karena sudah diberi makan siang, lalu ia pergi meninggalkan Hae Soo.
Ibu Hae Soo datang, dia memperlihatkan foto Hae Soo yang sedang berlibur di Okinawa dari jendela toko pada suaminya. Sang kakak ipar panik dia memberitahu ibunya kalau Hae Soo sedang ada di dalam toko. Hae Soo sempat melihat ibunya memiliki foto saat ia berlibur dengan Jae Yul.
Hae Soo sendiri sempat melihat ibunya yang memperlihatkan fotonya, dia berjalan menuju ayahnya dan mengelap keringat ayahnya. Dia memperingatkan ibunya untuk tidak menghubungi Jae Yul tanpa memberitahunya dulu. Ibunya binggung melihat sikap anaknya yang berubah, Kakak iparnya juga merasakan yang sama dengan sikap Hae Soo yang berubah.
Hae Soo masuk ke dalam rumah dengan berteriak "Jae Yul Sayanggg.... aku disini". Dia kaget melihat Choi Ho yang keluar menghampirinya, Choi Hoo menyapa Hae Soo yang lama tidak berjumpa. Hae Soo bertanya untuk apa Choi Hoo datang kerumahnya." aku sedang ada perkerjaan dengan Dong Min dan juga ingin melihat mu" jelas Choi Hoo. Hae Soo menghela nafas.
"aku tidak suka, kau bisa keluar masuk ke dalam rumahku"ttegas Hae Soo. Choi Soo tahu Hae Soo merasa tidak nyaman dengan kedatangannya, tapi dia merasa tidak ada masalah. Hae Soo menatap sinis Choi Soo saat akan naik ke dalam kamarnya. Dong Min datang, dia melihat keadaan dingin antara Choi Hoo dan Hae Soo. Dia menyuruh Choi Hoo masuk ke dalam kamarnya.
Hae Soo mengetuk kamar Jae Yul lalu masuk dan duduk disofa, Dia menanyakan pendapat Jae Yul tentang mantan pacar yang datang kerumah. Jae Yul menjelaskan Dong Min yang meminta Choi Ho datang untuk berkerja, dengan mata yang tertuju pada laptopnya, lalu ia memberitahu dengan tegas "aku sedang menulis sekarang". Hae Soo menatap wajah Jae Yul yang sini.
"Jadi... apakah kau menyuruh ku untuk pergi?" tanya Hae Soo dengan polos. Jae Yul hanya terdiam dengan pandangan sinis. Hae Soo bangun dari bangkunya dan keluar dengan membanting pintu kamar Jae Yu. Jae Yul terlihat masih sinis melihat Hae Soo yang keluar dari kamarnya.
Dong Min mengajak Choi Ho untuk menhentian proyek Jae Bum dengan menganti tahanan dari penjara remaja saja. Menurutnya tidak perlu mengambil tahanan dari dewasa. Menurutnya stasiun TV itu hanya peduli dengan rating penonton. Menurutnya tidak ada lucu dengan seorang tahanan yang berubah menjadi putih rambutnya karena Stress.
Choi Hoo tidak tertarik dengan kasus yang ada pada remaja, dia ingin kasus dari para tahanan dewasa. Dong Min mengerti, dia akan memperkenalkan Choi Ho dengan tahanan yang lain. Tapi dia mengerti kenapa Choi Hoo memilih Jae Bum karena ia adalah kakak dari Jae Yul. Choi Hoo tidak menampiknya, itu benar sekali alasannya. Lalu keluar kamar dengan wajah kesal.
Dong Min menelp sipir penjara, dia meminta waktu wawancara dengan amytal pada Jae Bum. Dia bertanya "apakah bisa ia lakukan didalam penjara?" Lalu dia mengertahui polisi juga pernah melakukan hal yang sama pada Jae Bum dengan mengunakan amytal.
Hae Soo yang ada didapur meminta Dong Min supaya Choi Hoo tidak masuk ke dalam rumah. Dong Min mengatakan mereka membahas tentang pekerjaan. Hae Soo heran kenapa tidak ditempat lain saja, tapi kenapa harus dirumah. Dong Min beralasan apabila dia bertemu di cafe mengeluarkan uang, tapi kalau dirumah dia tidak perlu mengeluarkan uang.
Soo Kwang keluar dari kamar, Hae Soo menanyakan pendapatnya tentang Choi Hoo yang datang, Soo Kwang setuju dengan yang diucapkan Dong Min. Dia melihat Hae Soo tidak mencoba yang terbaik untuk Soo Nyu hari ini, menurutnya itu sebagai balasan pada Hae Soo dengan sikapnya sekarang. Jae Yul datang dia mengajak Hae Soo untuk berbicara.
Hae Soo menolaknya, dia melihat Jae Yul itu tidak punya waktu saat ia sedang menulis jadi dia menyuruh Jae Yul untuk pergi dan menulis saja. Jae Yul menahan Hae Soo "bagaimana aku bisa menulis dengan keadaan seperti ini?" teriak Jae Yul. Dua temannya sampai kaget mendengar teriakan Jae Yul. Hae Soo mengerti sekararang Jae Yul bisa menulis tergantung dengan perasaannya.
"lalu apa yang kau pikirkan tentang perasaan ku?" tanya Hae Soo. Jae Yul sudah menjelaskan sebelumnya kalau ia sedang menulis. Hae Soo ingin Jae Yul mengatakan "aku sedang menulis, maaf bisakah kita bicara nanti Hae Soo." Dia melihat Jae Yul itu tidak bisa mempertimbangkan hubungan mereka dalam lima detik saja. Dia melihat mereka itu tidak saling mengetahui satu sama lain.
Dong Min menyuruh mereka berdua untuk pergi ke tempat lain dan bertengkar disana. Ia melihat keduanya itu tidak menghormati orang yang tinggal bersama. Hae Soo menegaskan dirinya itu tidak hanya bertengkar dengan Jae Yul tapi dengan ketiga pria yang ada dirumah. Dong Min menjelaskan Choi Ho datang dengan kakinya dan tidak dapat mencegahnya, lagi pula selama mereka berkencan Hae Soo tidak mencintainya.
Menurutnya Hae Soo harus meminta maaf bahwa dirinya tidak mencinta Choi Hoo. Soo Kwang ingat saat terakhir mereka bertengkar Choi Ho menangis meminta maaf tapi Hae Soo hanya berbicara tentang gangguan kecemasannya dan pengkhinatan. Dong Min menyarankan Hae Soo putus dengan baik-baik maka dia tidak dianggap sebagai wanita jalang oleh pria yang pernah ia kencani.
Hae Soo melihat dia harus bersikap seperti Dong Min yang masih berhubungan baik selama ini, menurutnya itu malah tidak baik, dia melihat Dong Min itu tidak mengenal dirinya. Menurutnya lebih baik dipanggil jalang daripada dia harus mengatakan mari kita berteman. Lalu Ia akan kembali lagi bertemu dengan Soo Nyu demi Soo Kwang tapi melihat sikapnya, dia tidak akan melakukannya lagi, lalu masuk kamar.
Dong Min kesal, dia merasa Hae Soo itu tidak tahu tentang hubungannya dengan Young Jin. Menurutnya lebih baik ia meninju saja mantannya apabila datang lagi. Jae Yul meminta Dong Min tenang karena semua itu salahnya. Dong Min berteriak lagi, dia melihat Hae Soo itu sangat angkuh dan dingin. Sebelum pergi, dia mengumpat pada Jae Yul yang menyebalkan.
Jae Yul mengambil air soda didapur, Soo Kwang melihat Jae Yul jadi suka melihat sesuatu yang meluap-luap. Dia melihat Hae Soo dan air memang harus saling berteman, dia yakin susah menghadapi sifat Hae Soo yang cukup keras.Lalu ia memberikan tangannya sebagai tanda setuju, Jae Yul memberikan kepalan tangannya "memang sulit" diakui Jae Yul. Soo Kwang tertawa puas.
Saat akan masuk kamar, Hae Soo menyindir aturan Jae Yul yang akan memberi dengan apa yang ia dapatkan. Dia melihat kau saja mantan pacar Jae Yul datang, apakah ia harus bersikap seperti Jae Yul terhadap Choi Hoo. Jae Yul pikir Hae Soo hanya ingin mendengar perkataan Choi Hoo kalau ia adalah wanita yang hebat. Kalau ia sampai cemburu maka ia akan menanganginya sendiri.
Hae Soo tersenyum, "apabila ia bertemu dengan mantan Jae Yul, dirumah ini maka aku akan menjambaknya". Jae Yul langsung menciumnya, Hae Soo meminta mereka berhenti bertengkar sampai disini saja karena ia akan berkerja besok. Lalu Hae Soo mengusulkan, Jae Yul menaruh tulisan didepan kamarnya "aku sedang berkerja" jadi tidak ada gangguan seperti tadi.
Jae Yul pikir tidak perlu, karena rumah Di Seochongdong sudah hampir selesai jadi ia bisa pindah kesana. Lalu ia mengucapkan selamat malam. "kau akan pindah?" tanya Hae Soo kaget. Jae Yul membenarkan "yahhh... aku akan pindah. Hae Soo masih tak percaya Jae Yul akan pindah rumah.
Bersambung ke episode 10























Đăng nhận xét