Sinopsis It's Okay That Love Episode 9 Part 1


Jae Yul dan Hae Soo bermalam dipantai, Jari jemari Jae Yul menghapus semua keringat yang ada diwajah Hae Soo, dia melihat air mata keluar diwajah Hae Soo. Hae Soo membuka matanya, dia melihat Jae Yul menangis, dia binggung kenapa Jae Yul menangis. 

"sudah aku  katakan sebelumnya, aku ini orang yang sangat pasif. Jadi kalau kau menangis aku akan ikut menangis" jelas Jae Yul. Lalu Hae Soo meraba tubuh Jae Yul, dia melihat banyak sekali bekas luka ditubuh Jae Yul. "mengapa tubuhmu banyak luka?" tanya Hae Soo. Jae Yul menjawab "aku tidak tahu". Hae Soo meminta Jae Yul untuk tidak sakit lagi. Jae Yul mengangguk. 

Sambil mengusap air matanya, Hae Soo menanyakan sesuatu pada Jae Yul. "apakah kau mencintaiku?" Jae Yul menjawab " Ya..." Hae Soo tidak percaya da dia menyatakan dirinya belum mencintai Jae Yul. Jae Yul merasa tidak masalah karena nanti Hae Soo juga akan jatuh cinta kepadanya. Lalu dia menanyakan "mengapa kau tadi menangis?" Hae Soo mendekat pada Jae Yul dan Jae Yul memeluknya. 

"aku hanya berpikir," bisik Hae Soo. "tentang apa?" Tanya Jae Yul. "nanti kau akan tahu segalanya yang aku pikirkan sekarang, saat aku sudah mengatakan aku mencintaimu." jelas Hae Soo. Hae Soo merasa dirinya sangat egois dan jahat. Dia sampai saat ini belum bisa mempercayai Jae Yul sudah mencintainya, tapi nanti akan ada waktunya dia mempercayai apa yang dikatakan Jae Yul. 

Jae Yul memeluk dan mencium kening Hae Soo, menurutnya dia akan tetap mencintai Hae Soo. Hae Soo berkata dirinya belum mencintai Jae Yul. Dia melihat semua pria yang apabila mereka sudah tidur bersama. "aku tidak berpikir kau menjadi miliki seutuhnya" bisik Jae Yul. Hae Soo mengutarakan "aku menyukaimu dan aku mengantuk" sambil mengelus rambut Hae Soo, Jae Yul membiarkan Hae Soo tertidur. 


Saat Hae Soo sudah tertidur pulas, Jae Yul kembali pada pekerjaannya, dia menulis di tepi pantai. Saat sedang konsentrasi, dia menyuruh seseorang untuk tidak berisik karena Hae Soo sedang tertidur. Tapi ternyata yang diajak bicara olehnya adalah seekor keong yang berjalan dipasir. 


Kang Woo sedang mengendari sepeda,dari arah belakang sebuah mobil menabraknya. Jae Yul terbangun, dia melihat kakaknya sudah ada didepannya. Jae Bum langsung menusukan pisau ke perut adiknya. Jae Yul sempat memanggil kakaknya. "Saat kau mati, ibumu pasti sangat sedih." Lalu dia teringat dengan ibunya yang sedang membakar koran. 


Jae Yul sadar dirinya sudah ada di tepi pantai, dia melihat Hae Soo masih tertidur tapi tangan dan bajunya sudah penuh dari pisau yang menusuk perutnya. Hae Soo terbangun, dia melihat Jae Yul dengan wajah ketakutan. Hae Soo melihat Jae Yul baru saja mimpi buru. Jae Yu mengatakan dirinya berdarah. Saat ia melihat lagi, perutanya itu tidak berdarah. 



"Kang Woo kecelakaan. Hyung menusukku " cerita Jae Yul terbata-bata. Hae Soo memeluk Jae Yul, dia meminta maaf pada Jae Yul. "aku lupa kau hanya bisa tidur dikamar mandi" bisik Hae Soo. Dia merasa dirinya bersalah, Dia mengajak Jae Yul untuk bisa mengatur nafasnya. 

Jae Yul yang cemas, mencoba mengatur nafasnya perlahan-lahan.Hae Soo menyemangati pacarnya itu supaya bisa melakukan pernafasan yang ia ajarkan. Mereka berpelukan lagi sambil Jae Yul tetap mengantur nafasnya, setelah itu dia mengajak Hae Soo untuk kembali ke kamar. 

"kita akan kembali ke kamar kalau, Jae Yul sudah tenang" jelas Hae Soo. " aku ingin melakukannya, tapi orang-orang sudah ada yang datang" ucap Jae Yul. Keduanya pun panik, mereka buru-buru membereskan semuanya dan buru-buru pergi dari pantai. 


Hae Soo mempersiapkan selimut dan bantal tempat untuk Jae Yul tidur. "kau bisa putus dengan ku apabila kau tidak suka melihat cara tidur ku" goda Jae Yul. Hae Soo tersenyum, Jae Yul hanya mengodanya karena dulu dia seperti yang dikatakan Jae Yul, gampang sekali mengucapkan kata putus. 

Setelah Jae Yul masuk ke dalam bak mandi, Hae Soo duduk di pinggir bak. Jae Yul menyuruh Hae Soo untuk pergi kekamar tidur saja karena penerbangan mereka sore hari. "aku sudah tidur cukup lama, jadi akan membantumu untuk tidur sekarang" ucap Hae Soo. Jae Yul tertidur dengan diusap-usap rambutnya oleh Hae Soo. "aku mengantuk dan aku tidak ingin putus dengan mu" ungkap Jae Yul dengan mata tertutup. 

Jae Yul mengungkapkan berada disisi Hae Soo itu sangat nyaman. Hae Soo menegaskan dirinya belum bisa seperti itu, karena menurutnya ini terlalu cepat dan tiba-tiba. Dia menyuruh Jae Yul membuka matanya, Jae Yul tersenyum, lalu ia memegang tangan Hae Soo. Beberapa detik kemudian, Jae Yul sudah bisa tertidur pulas. Hae Soo menatap Jae Yul yang hanya bisa tertidur di kamar mandi. 


Yoon Soo menayakan pada Dong Min, kapan Hae Soo akan pulang. Dong Min menjawab " Hae Soo akan pulang kapan pun dan dia tidak mungkin menetap di okinawa". Lalu ia mencoba lagi menelp seseorang. Kakak Hae Soo menanyakan tangapan Dong Min tentang Jae Yul. "apakah ia bisa dipercaya? Apakah ia cukup serius, sampai Hae Soo ingin berkencan dengannya" tanya Yoon Soo.

Dong Min sedikit mengumpat karena yang ia telp tidak mengangkat telpnya. Yoon Soo takut kalau nanti adiknya putus setelah melakukan perjalanan, ia tahu adiknya akan patah hati. "tak akan ada yang sakit hati ketika cinta itu datang" jelas Dong Min. Yoon Soo tak percaya dengan itu. Dong Min mengatakan cinta itu adalah kenangan atau anugrah. 

Menurutnya cerita cinta mereka berbeda karena Jae Yul adalah kebanggan untuk dirinya. Dia pikir Yoon Soo itu tidak mengetahui tentang adiknya. Yoon Soo mengerti, dia membenarkan pertanyaan Dong Min lalu pergi. Dong Min melihat ponselnya, dia melihat Young Min itu tidak mau menemuinya. 

Tapi akhirnya Young Min mengangkat telp Dong Min, Dong Min langsung menanyakan bagaimana dengan kakaknya. Young Min membenarkan dugaan Dong Min, Kakaknya dan manager toko itu saling menyukai. Karena ingin menghindari ketahuan selingkuh, maka ia menuduh suaminya terkena  Sindrom Othello. Lalu dia akan mengembalikan masalah tentang kakak ipar dan kakaknya yang gemar berselingkuh. 

Dong Min mengajak Young Min bertemu, mereka tidak mungkin memutuskan persahabatan dua puluh tahun begitu saja.  Young Min akan menghubungi Dong Min kembali kalau masalahnya sudhah selesai. 


Soo Kwang berteriak pada So Nyu, So Nyu merengek ia sudah membelikan baju kemarin tapi sepatu yang ia pakai sudah lama. Dia mengangkat sepatunya, "apakah kau tidak bisa melihat sepatu yang ia pakai tidak cocok dengan baju yang dibelakan Soo Kwang kemarin." So Nyu memberika pilihan, Soo Kwang mengambil lagi bajunya atau membelikan sepatunya yang baru. 

Yoon Soo mengumpat So Nyu itu amat menyebalkan. "aku tidak bisa membelikannya untuk mu" jawab Soo Kwang. So Nyu tetap merengkek minta dibelikan. Dong Min berteriak keras sekali "beliiikaan... belikan semua untuk So Nyu, kau tidak akan memiliki perasaan apapun ketika dompet mu kosong"  nasehat Dong Min. Soo Kwang memikirkan nasehat Dong Min, akhirnya dia mengajak Soo Nyu keluar. 



Sebelum pulang, Jae Yul dan Hae Soo berjalan-jalan dipantai. Jae Yul akan tetap menulis sampai akhir tahun. Hae Soo mengatakan mereka harus mengobati penyakit OCDnya lebih dulu. Kali ini bukan dia yang akan mengobati Jae Yul karena mereka pacaranya,Takutnya hasilnya tidak objektif. Jae Yul melihat perasaan Hae Soo itu teramat dalam padanya maka ia tidak bisa bersikap objetif. 

Hae Soo mengumpat Jae Yul itu seorang Playboy, Jae Yul malah memeluk Hae Soo lalu mereka berjalan lagi. Hae Soo bertanya "kenapa kau tidak marah ketika ia memangil Playboy?" Jae Yul mengatakan dirinya itu bukan playboy jadi ia membebaskan Hae Soo berpikiran apapun tentang dirinya. Hae Soo mengingat saat mereka pertama kali bertemu Jae Yul melirik payudara dari make up artis. 

Selama mereka disini pun, Hae Soo terpana melihat para wanita cantik. Dia membanggakan dirinya yang masih memakluminya karena dirinya itu berjiwa besar. Jae Yul membenarkan dirinya itu melihat payudara si make up artis, tapi saat ia melihat kearah cermin, dia bertanya pada dirinya "bagaimana psikologi dari wanita itu yang membiarkan payudaranya terlihat?"

Tapi saat ia menyadari itu wajar, seperti cara membuat orang menjadi percaya diri. Dia juga merasa baik-baik saja melihat wanita cantik di depannya, karena dalam pikirannya "Hae Soo itu yang terbaik" ungkapnya. Hae Soo mengerti ternyata dirinya itu dibandingkan dengan orang lain. Menurut Jae Yul itu lebih baik dari pada ia harus mengutuk karena sudah merasa tertipu. 


Jae Yul malah berharap Hae Soo untuk membandingkan dengan semua pria yang ada diseluruh dunia, maka saat itu Hae Soo akan menyadari dengan pesona yang ia miliki sekarang. Lalu Hae Soo menanyakan "apakah kau benar -benar mencintaiku?". Jae Yul menatap mata Hae Soo, dia menjawab "ya". Hae Soo berpikir Jae Yul mengatakan perkataan itu terlalu cepat. 

Hae Soo mengingat mereka itu baru kenal dua bulan, menurutnya sangat aneh Jae Yul bisa mengatakan perkataan. Dia melihat semua penyataan cinta Jae Yul itu terlalu cepat dan tidak bisa dipercaya yang dikatakan Jae Yul itu serius. Jae Yul menanyakan balik "jadi kapan waktu yang tepat dia mengatakan aku mencintaimu?". Hae Soo mengelengkan kepala, dia tidak tahu karena merasa semuanya terlalu cepat. 

Jae Yul akhirnya mengatakan " oke... aku tidak mencintaimu" lalu berjalan pergi.  Hae Soo malah binggung, dia merasa kotor ketika Jae Yul mengatakan dia tidak mencintai dirinya. Jae Yul tertawa mendengarnya. Hae Soo meminta Jae Yul bisa bersama-sama mengobati masalah OCDnya karena ia ingin tidur bersama diranjang. Jae Yul pikir nanti ia akan mengobatinya, lalu memberitahu Kang Woo ingin bertemu di bandara. 

Hae Soo mengangguk setuju, Lalu ia melihat pemandangan pantai luas didepannya. Dia mengatakan akan datang lagi tahun depan sendirian. "mulai sekarang, aku akan mulai berkeliling dunia" janji Hae Soo. Lalu dia bertanya,"apakah Jae Yul akan menghentikan impian keliling dunia karena mereka berkencan. Jae Yul memperbolehkan Hae Soo pergi karena ia seorang dokter yang akan bertemu dengan banyak orang.

Dia melihat Hae Soo itu orang yang hangat dalam menangangi pasiennya dengan berbagai penyakit. Lalu dia meminta izin untuk ikut juga. Hae Soo cepat-cepat menolaknya, menurutnya pergi dengan Jae Yul itu menguras banyak uang. Jae Yul tiba-tiba mencium Hae Soo, Hae Soo kesal karena Jae Yul selalu saja mencari-cari kesempatan. 


So Nyu terpesona dengan semua sepatu kets yang akan dibelikan Soo Kwang. Beberapa sepatu ia tunjukan pada Soo Kwang, Soo Kwang memilih dalam diam dan memberikan pada Soo Nyu, Soo Nyu setuju dengan pilihan Soo Kwang. Soo Kwang meminta pegawai itu mengambil ukuran kak Soo Nyu. 

Dengan baik hati Soo Kwang membuka sepatu lama Soo Nyu dan menganti dengan yang baru. Saat itu Soo Nyu mengajak Soo Kwang untuk berkencan. Dengan dingin, Soo Kwang menanyakan "apakah kau akan mengkhianati pacarnya si anak motor itu?". Soo Nyu pikir kenapa ia tidak boleh melakukan itu. Soo Kwang tidak mau menanggapi, dia hanya meminta pegawai membawa bon untuk ia bayar. 


Saat keluar tak sengaja Soo Kwang menabrak gerobak pengumpul kardus, dia membantu mengangkat kardus yang berantakan. Soo Nyu keluar, ia melihat bapak yang mengangkat kardus yang jatuh. Bapak itu buru-buru mendorong gerobaknya lalu pergi. Soo Nyu mengumpat "setiap hari seperti pemulung" 

Soo Kwang menark Soo Nyu yang berjalan lebih dulu. "apakah orang itu adalah ayahmu?" tanya Soo Kwang. "memang kenapa kalau itu benar?" tanya Soo Nyu balik. Soo Kwang menyatakan kalau ia benar ayahnya, Soo Nyu tidak boleh bersikap seperti itu dengan ayahnya. Soo Nyu melawan, menurutnya itu tidak penting untuk Soo Kwang. Soo Kwang ingin memukul kepala Soo Nyu tapi ia menahannya. 


Pacar Soo Nyu sudah menjemput, Soo Kwang menahan Soo Nyu sebelum pergi. Ia mengatakan "perasaanku itu padamu tahun lalu itu tulus, karena itu kau seorang pelajar. Menurutnya itu tidak salah menyukai seorang pelajar. Aku mencoba untuk mengoda gadis lain dan berusaha melupakanmu. Tapi kupastikan ini akan berakhir pada hari ini"

Soo Kwang mengeluarka dompetnya, dia mengeluarkan semua uang yang ada didompetnya. "ini adalah perasaan terakhir yang aku miliki untuk mu" ucap Soo Kwang. Setelah itu dia menyuruh Soo Nyu mengambilnya lalu ia berjalan pergi. 

Soo Nyu berteriak "pergi saja... Aku tidak akan merasa terluka hanya karena Soo Kwang meninggalkannya. Bahkan ia tidak sedih ketika ibunya itu meninggalkan dirinya." Lalu ia menaiki motor pacarnya meninggalkan Soo Kwang yang berjalan sendirian. 


Saat keluar dari airport, Jae Yul menanyakan keadan tangan Hae Soo, "apakah lengan mu bisa digerakan dengan baik?" Hae Soo merasa sudah bisa mengerakan tangannya, dia bertanya "selama ia tidur apakah Jae Yul menulis?". Jae Yul menjawab hanya dua baris dan ia sangat tidak menyukainya, seperti hanya bermain kata-kata dan tidak ada makna sama sekali. 

Hae Soo menasehati "berpikirlah ada hari-hari yang dimana segala sesuatunya berjalan dengan baik dan ada hari-hari yang tidak baik" Dia heran kenapa Jae Yul begitu khawatir dirinya tidak bisa menulis padahal itu hanya beberapa hari saja. Dia mendengar Seorang penulis itu sensitif, menurutnya Jae Yul itu cukup menjengkelkan. 

Jae Yul menatap Hae Soo dengan tatapan sinis, Hae Soo membalikan badannya, dia menyuruh Jae Yul cepat berjalan karena Kang Woo sudah menunggu mereka. Saat di depan halte Bus, Hae Soo kaget karena Jae Yul menyuruhnya pulang sendiri. Jae Yul pikir sekarang ia harus pergi ke rumah Kang Wo sekarang. Hae Soo binggung, mungkin ini semua karena mimpi Jae Yul. 

Yang ia tahu tadi Jae Yul mengatakan Kang Woo sudah menelpnya dan suaranya sudah ceria. Jae Yul menunjukan bus sudah datang dan taksi ada dibagian depan, lalu ia buru-buru menyebang jalan tanpa melihat. Hae Soo kesal karena Jae Yul suka sekali membahayakan dirinya. Dia merasa hidupnya akan menjadi bergelombang karena melihat sikap Jae Yul yang cepat berubah. 


Jae Yul berlari diparkiran, Suara Kang Woo mengagetkannya. "apa yang kau lakukan, aku sudah menunggu selama satu jam." keluh Kang Woo. Jae Yul memarahi Kang Woo "kita seharusnya bertemu di gerbang tujuh." Ia memberitahu Hae Soo itu pergi karena dirinya. Kang Woo menanyakan mengapa Hae Soo meninggalkannya sendirian. Jae Yul hanya menatap Kang Woo. 

Kang Woo mengerti "Jae Yul pasti menyuruhnya pergi, lalu ia bisa datang kerumahku. Kau mengkhawatirkan aku" ucapnya. Jae Yul bertanya "apa kau senang?". Kang Woo mengatakan tentu sangat senang karena hanya Jae Yul yang ia punya di dunia ini. Lalu ia menyerahkan tulisan yang sudah ia buat, Jae Yul melihat judulnya "pohon pinus muda" 

Jae Yul melihat judul dari novel buatan Kang Woo itu sangat sentimentil sekali. Kang Woo menjelaskan isinya itu tidak sentimentil. Saat Kang Woo akan pergi, Jae Yul mengatakan ia akan mengantar Kang Woo sampai di halte bus terdekat. Kang Woo mengoda Jae Yul " kau berbuat seperti ini karena kau sekarang kekasihku kan?" Jae Yul membenarkan, dia bertanya bagaimaan dengan ibu Kang Woo. 

Kang Woo bertanya "apakah Jae Yul melakukan sesuatu dengan pacarnya?". Jae Yul mengumpat Kang Woo itu sangat usil sekali. Kang Woo tersenyum lebar, dia melihat Jae Yul itu berhasil. Jae Yul akhirnya mengatakan "kalau sampai pacarku hari ini marah padanya, maka semua itu salahmu." tegasnya. Kang Woo bertanya lagi "apakah kau tidur dengan pacarnyamu?" Jae Yul menyuruh Kang Woo masuk ke mobil saja. 


Hae Soo datang dan mengumpat karena rumah terdengar sangat bising sekali. Soo Kwang bernyanyi dengan dipeluk oleh Dong Min. Dong Min meminta Hae Soo tenang " Biarkan saja dia, Soo Kwang sudah benar-benar putus dengan So Nyu." jelas Dong Min. Jae Yul datang melihat Soo Kwang yang menyanyi dengan suara keras-keras. 

Lalu ia duduk disamping Hae Soo, Hae Soo bertanya kenapa Jae Yu bisa datang secepat ini. Jae yul berbisik "karena aku ingin bertemu dengan mu". Hae Soo tak percaya, lalu ia menanyakan bagaimana dengan Kang Woo. Jae Yul memberitahu ia sudah menemuinya di tempat yang lain. Dia bertanya sebenarnya apa yang terjadi dengan Soo Kwang. 

Hae Soo menjelaskan Soo Kwang sudah putus dengan So Nyu. Jae Yul melihat Soo Kwang semakin berteriak tak karuan menyanyikan lagi. " kau harus melakuan sesuatu" pinta Jae Yul. Hae Soo memegang pipi Jae Yul "seperti yang sudah kuduga, kau sangat keren" puji Hae Soo. 


Hae Soo berjalan mendekati Soo Kwang, dia pun memeluk dan menaruh kepalanya di dada Soo Kwang seolah-olah dia merasakan yang dirasakan temanna itu. Saat itu tangis Soo Kwang pun meleleh, dia bisa meluapkan rasa kesalnya dengan menangis. 

Setelah Soo Kwang reda, keempatnya duduk disofa. Soo Kwang memohon karena hanya Hae Soo yang bisa melakukan ini semua. Hae Soo merasa ia tidak bisa dan ia tidak mau melakukannya. Dong Min berteriak "lakukan saja jika ia meminta mu! apa susahnya seorang psikolog mengajarkan pendidikan seks" . Ia menjelaskan Soo Kwang sudah membuat keputusan besar, entah karena cinta atau bukan. 

"jika seorang gadis yang ada dijalan membuat kesalahan, hidupnya akan berakhir" Jelas Dong Min. Dia meningatkan bahwa selama ini Soo Kwang tidak pernah berbicara secara dewasa. Dong Min rasa Hae Soo mengerti dengan pikiran seorang pria yang baik. Tapi kalau saja ada seorang pria yang tidak berpikir dua kali maka pria itu akan menyebabkan masalah. 

Setelah itu Dong Min melirik pada Jae Yul, Jae Yul bertanya "kenapa kau menatap ku?" Dong Min beralasan dirinya tidak sadar melihat ke arah Jae Yul, dia meminta Hae Soo bisa melakukannya. Hae Soo berteriak "kenapa tidak sunbae saja yang melakukannya." Dong Min menjelaskan hubungan dia dengan So Nyu itu tidak baik. Selama ini So Nyu hanya menganggap dirinya tetangga bukan sebagai dokter. 


Hae Soo akhirnya menyuruh Jae Yul saja, karena ia seorang penulis dan pasti mengetahui banyak hal. Jae Yul binggung, kenapa dirinya. Dong Min berteriak "bagaimana Jae Yul bisa menjelaskan tentang vagina dan bahayanya. Soo Kwang menceritakan sudah memberikan semua uangnya dan mengatakan hubungan mereka sudah berakhir pada So Nyu. 

Saat itu So Nyu mengataka "bahkan ibunya meninggalkannya, menurutnya tidak masalah Soo Kwang juga meninggalkannya.". Soo Kwang melihat So Nyu mengucapkah itu semua tanpa menangis tapi ia sangat sedih mendengarnya. "Kalau saja ia memiliki ibu maka ia tidak akan meminta pada Hae Soo"ungkap Soo Kwang. Hae Soo menyuruh So Nyu untuk mencari semuanya di internet saja. 

Dong Min melihat Hae Soo itu sangat egois. Dia mengingatkan saat mereka pertama kali satu rumah, "mari kita buat dunia dimana kita bisa saling bergantung sama lain". Dia melihat sekarang Hae Soo dingin dan tidak berperasaan. Menurut Jae Yul itu bukan sebuah pelajaran sex biasa, jadi tidak mungkin Hae Soo bisa melakukannya. 

Hae Soo meminta Jae Yul untuk tidak memihaknya, lalu dia lebih baik dianggap sebagai orang brengsek saja setelah itu dia pergi masuk ke dalam kamarnya. Jae Yul menjelaskan "Hae Soo bukan orang yang brengsek, dia hanya tidak ingin hatinya diberikan pada orang lain. Dong Min melihat Jae Yul sudah mengerti Hae Soo dalam semalam saja, menurutnya dalam hal ini Jae Yul harus memiliki hubungan yang lebih lama lagi. 

Lalu Dong Min meminta Soo Kwang tidak usah khawatir, dia yakin Hae Soo pasti melakukannya. Dia melihat Hae Soo bisa luluh apabila ia sedikit ditekan seperti yang dilakukan Jae Yul, sampai-sampai Hae Soo bisa jatuh ketangan Jae Yul. Setelah itu dia masuk ke dalam kamar. Soo Kwang bertanya "apa kalian tidur bersama?". Jae Yul seperti malas membicarakannya dan pergi ke kamarnya. 

 Bersambung Ke Part 2 
Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger