Sinopsis It's Okay That's Love Episode 4 Part 2


Ibu Hwan akhirnya mengakui kesalahannya kalau anaknya mengambara alat kelamin itu karena kesalahan dirinya sendiri. Dia tak sadar kalau selama ini dia sudah menyakiti hati anaknya, selama ini dia terus memukul dan menuduh anaknya itu gila. 

Hae Soo memberitahu kalau Hwan masih membutuhkan waktu untuk memahami ibunya. Ibu Hwan takut nanti saat anaknya dewasa tidak bisa bertemu dengan seorang wanita. Hae Soo melihat dalam masalah ini ibu Hwan harus memahami kesulitan yang dihadapi anaknya, dia mengingatkan kalau Hwan masih butuh terapi, jadi ibunya bisa mengantarkan anaknya.

Lalu Hae Soo berjalan ke tempat Hwan berdiri. Hwan mendengar beberapa dokter magang pesimis dirinya bisa sembuh. Hae Soo membenarkan hal itu, kalau Hwan sendiri tidak yakin bisa sembuh maka pengobatan apapun tidak akan berhasil  

Hwan menanyakan bagaimana apabila dia punya kemauan untuk sembuh. Hae Soo mengatakan maka 100 persen Hwan akan sembuh. Dia meminta Hwan melihat ia masih muda dan tidak ada cara lain supaya ia bisa sembuh. Dia mengatakan ada dokter seperti dirinya yang memahani keadaan Hwan.

Hwan tidak banyak bicara dia pergi begitu saja, sang ibu yang ingin memegang tangan anaknya, tapi dihempaskan begitu saja oleh Hwan yang berjalan menjauh dari ibunya. 


Dokter magang memberikan ponselnya, dia mengatakan Hae Soo mendapatkan telp dari Jae Yul. Jae Yul memberitahu Hae Soo harus pergi ke kantor siaran SBC karena dia akan ada disana untuk mengambil ponselnya lalu dia menutup telpnya begitu saja. 

Hae Soo memanggil Jae Yul beberapa kali, akhirnya  dia mengembalikan ponselnya pada dokter magang. Dokter magang itu menanyakan apakah Jae Yul yang diajak bicara oleh Hae Soo itu penulis terkenal, dia menanyakan apakah mereka memiliki hubungan khusus. Hae Soo langsung ingin memberikan pukulan pada dokter magang itu. Dokter magang terlihat ketakutan melihat reaksi Hae Soo. 


Jae Bum membersihkan meja yang ada di penjara, sampai temannya binggung karena Jae Bum itu rajin sekali. Dia heran dengan perkatan Jae Bum yang akan mengambil cuti dari penjara karena menurutnya itu tidak akan mungkin bisa. 

Sipir penjara datang, dia melihat cara kerja Jae Bum. Jae Bum memberitahu kalau ia sudah membersihkan lapangan dan akan membersihkan ruang cucian juga. Sang sipir memuji Jae Bum yang sangat rajin dalam penjara. Dia menanyakan apa yang diinginkan Jae Bum. Jae Bum meminta sebelum ia dibebaskan, dia ingin mengambil cuti dari penjara. 


Hae Soo bertemu dengan pasien yang terkena OCD. Pria itu sampai mengelap dengan tissue basah dan mengunakan sarung tangan sebelum ia menaruh tangannya diatas meja. Hae Soo melihat pasien dengan tatapan tersenyum, dia melihat suntikan yang ia berkan pada pria itu berjalan dengan baik. 

Pria itu juga merasa dirinya hanya mencuci tangan sebanyak 30 kali sehari juga berkurang. Hae Soo memegang tangan pria itu, dia mengatakan kalau pria itu benar karena sekarang ia bisa menyetuh tangan pria itu. Pria itu langsung ketakutan dan menjauhkan tangannya dari tangan Hae Soo. 

Sang pasien langsung mengeluarkan tissue basah dan mengelap tangannya yang baru disentuh Hae Soo. Hae Soo mengatakan sekarang saatnya untuk pengobatan prilaku dan menurutnya itu yang paling susah. Dia mengeluarkan sampah kering diatas mejanya. 



Pria itu ketakutan melihat sampah yang berserakan di meja Hae Soo. Hae Soo menunjuk satu sampah yang paling bersih, dia menunjuk satu tissue basah dekatnya. Dia meminta pasiennya itu untuk megang tissue itu. Sang pasien takut memegangnya karena ia takut terkena penyakit. Hae Soo menegaskan kalau ia akan menyembuhkan pria itu apabila setelah memegang itu akan terkena penyakit. 

Sang pasien pikir dia tidak perlu menyentuh tissue itu, dia lebih baik hidup seperti ini saja. Hae Soo tak habis pikir pasien itu memilih hidup dengan gila kebersihan, dia meminta pria itu melakukan dengan santai. Sang pasien mencoba mendekatkan tangannya tapi dia rasa tak mungkin untuk melakukan dengan santai. 

Hae Soo teringat saat Jae Yul mengatakan itu dan langsung menciumnya. Sang pasien heran melihat reaksi kaget dari Hae Soo. Hae Soo buru-buru menyuruh pasiennya untuk segera menyentuh tissue yang ia tunjuk. Pria itu berpikir selama 40 tahun ia hidup tidak pernah memegang sesuatu yang kotor. 

Hae Soo mengatakan selama 40 tahun maka dalam satu detik bisa menghapuskan segalanya dengan cara memegang. Saat itu pikirannya kembali pada Jae Yul yang mengajarkan dia untuk melupakan traumanya dalam satu detik saja. Dia mengangkat tangan pasien itu dan menaruhnya diatas tissue basah, sang pasien memberitahu kalau tissuenya itu lembap. 

Pikiran Hae Soo kembali pada Jae Yul yang mengatakan bibirnya itu lembab. Hae Soo mencoba menghilangkan ingatan itu, dia menghitung supaya pasien itu tetap bertahan memegang tissuenya selama 10 detik secara bersamaan. 


Hae Soo ada dalam taksi, dia menelp Yoon Chul dan memberitahu kalau ia sudah dijalan. Dia pikir sekitar 10 menit lagi dia akan sampai di tempat tujuan. Setelah menutup telpnya, dia berterimakasih pada sopirnya karena sudah meminjamkan ponselnya. 

Dia akan menganti pulsa yang ia pakai bersamaan dengan bayaran taksinya. Hae Soo heran kenapa dengan dirinya hari ini. Dia rasa semua kekacauan ini karena si brengsek Jae Yul 


Hae Soo berjalan ke kantor SBC, dia melihat Jae Yul yang duduk dalam ruangan transparan di depan gedung. Semua orang melihat Jae Yul yang ganteng dan berteriak memanggilnya. Jae Yul masih saja di dalam ruangan siaran dengan santai sambil mendengarkan musik yang sedang diputar. 

Jae Yul mulai siaran setelah musiknya berhenti, "menjadi orang asing yang tulus mencintai seseorang adalah sesuatu yang memilukan. Jika ada seorang pria yang mencampaikanmu, dia akan memutuskan pria itu supaya dirinya tidak sakit hati. Dia merasa sudah banyak belajar dengan cinta yang tidak menyenangkan. Dia merasa sangat tulus mencintai orang itu," 

Hae Soo merenungi perkataan Jae Yul saat siaran. Dia heran Jae Yul membicarakan tentang cinta yang tulus padahal Jae Yul sendiri itu playboy.  Lalu Mata Jae Yul melihat Hae Soo yang berdiri didepannya. Hae Soo memberikan kode kalau ia datang untuk mengambil ponselnya.

Semua orang berteriak melihat Jae Yul yang mengarakan wajahnya pada semua orang yang berdiri diluar ruang siaran. Mereka tak tahu kalau Jae Yul melihat Hae Soo yang berdiri diluar. Jae Yul memberikan kedipan mata pada Hae Soo. Beberapa anak muda semakin histeris melihat Jae Yul yang mengedipkan mata


Akhirnya Jae Yul menyuruh salah satu Kru untuk memberikan ponsel Hae Soo. Hae Soo buru-buru menganti battery yang habis dengan yang baru. Hae Soo membaca pesen dari Choi Hoo yang menganggap dirinya sebagai wanita kesepian dan mengajak mereka bertemu sebagai teman. 

Jae Yul mengakhiri siarannya, dia berdiri dan memberikan tanda cinta dengan tangannya. Semua orang histeris memanggil Oppa pada Jae Yul.  Hae Soo tersenyum melihat tingkah Jae Yul yang ada didalam ruang siaran. Jae Yul terus mengoyangkan tubuhnya mengikuti irama, dia mengangkat tangannya dan semua ikut mengangkat tangan mengikuti. Hae Soo tersenyum melihat Jae Yul yang menari di dalam ruang siaran. 

Dong Min menelp Hae Soo, dia langsung mengatakan "desensitisasi". Hae Soo binggung, Dong Min tahu kalau Jae Yul itu memberikan pengobatan gratis pada Hae Soo. Dia melihat kalau Hae Soo melakukannya berkali-kali maka traumanya akan hilang. Dia menutup ponselnya begitu saja. 

Lalu Hae Soo mengirimkan pesan pada Jae Yul. Menurutnya Jae Yul merasa traumanya itu lucu. Dia mengancam Jae Yul kalau melakukan seperti yang ia lakukan tadi malam, maka Jae Yul akan mati. Jae Yul melihat wajah Hae Soo yang sangat jengkel. 

Hae Soo membaca balasan dari Jae Yul, Jae Yul menuliskan kalau sebenarnya ia sangat gugup tadi malam. Dia mengerti tidak akan melakukan lagi. Hae Soo tak percaya kalau Jae Yul bisa gugup. Keduanya pun saling menatap, Jae Yul menatap Hae Soo dengan wajah mengoda, sementara Hae Soo menatapnya dengan wajah kesal. 


Seseorang menutup mata Hae Soo dari belakang. Hae Soo kaget ternyata Yoon Chul sudah datang. Mereka berperlukan karena sudah lama tidak bertemu. Jae Yul melihat Hae Soo yang berpelukan dengan seorang pria, dia ingat kalau pria itu yang ada di ponsel Hae Soo. 

Yoon Chul menanyakan apakah Hae Soo ingin tetap ada disini. Hae Soo merasa dia tidak ingin berada di tempat itu. Keduanya pun pergi bersama dengan tersenyum. Jae Yul melihat hidup Hae Soo itu menyenangkan karena setelah putus dengan Choi Hoo, dia sudah jalan dengan pria lain. 

Hae Soo berpisah dengan Yoon Chul di depan resto, dengan berpelukan. Yoon Chul berpesan supaya lain kali mereka bisa berkumpul dengan Dong Min dan Soo Kwang. Mereka berdua pun berpisah. 


Ibu dan kakak iparnya binggung melihat Hae Soo yang pergi dengan pria lain bukan dengan Jae Yul. Hae Soo mengatakan kalau Yoon Chul itu adalah temannnya. Kakak iparnya mengetahui hubungan mereka dari kakaknya yang berkerja di kedai kopi. 

Hae Soo merasa itu hanya gossip murahan. Sang ibu marah karena anaknya terlihat cuek dan akan mati dengan status single. Dia menyuruh anaknya untuk berkencan walaupun belum mau menikah, menurutnya itu sebuah kesenangan dalam hidup. 

Dia memperlihatkan kemesraan dirinya dengan suaminya dengan mencium suaminya yang duduk di kursi roda. Lalu kakak iparnya tahu adik iparnya ini trauma kalau berciuman. Sang ibu heran anaknya yang dokter belum bisa menghilangkan traumanya sendiri. Hae Soo pergi begitu saja, sang ibu berteriak kalau ia sangat mengkhawatirkan Hae Soo. 


Di dalam bus pulang, dia ingat dengan ponselnya yang mereka kejadian saat ia sedang berada didalam kamar Jae Yul. Dia melihat dirinya yang tertidur diatas karpet, lalu Jae Yul masuk ke dalam rumah dan membuka bajunya. Hae Soo panik sebenarnya apa yang dilakukan Jae Yul. 

Hae Soo memberanikan diri untuk melihatnya lagi. Ternyat Jae Yul hanya membuka baju untuk menganti pakaiannya. Lalu dengan mengunankan pakaian tidur, Jae Yul melihat baju Hae Soo yang sudah bau alkohol, dia menangkat dan menidurkan diatas tempat tidur. Jae Yul melihat Hae Soo yang tertidur pulas. 


Hae Soo sadar kalau dia melihat Jae Yul yang hanya melihatnya dan terlihat gugup saat Jae Yul yang duduk di depannya tanpa melakukan apapun. Lalu Jae Yul berjalan dengan mengerak-gerak tubuhnya mengikuti irama musik. Setelah itu terdengar suara "pintu terbuka" setelah itu terdengar "pintu terkunci". Hae Soo heran sebenarnya suara apa yang ia dengar. 


Hae Soo masuk ke dalam rumah, saat itu Dong Min juga akan masuk. Dia menanyakan apakah Hae Soo suka dengan cara penyembuhan yang diberikan Jae Yul. Hae Soo kesal sendiri, dia meminta Dong Min cukup membicarakan tentang hal itu. Dong Min senang karena trauma yang dimiliki Hae Soo akan hilang. 

Saat sampai dirumah, Soo Kwang memberitahu kalau pelajar ini datang dengan mengambil gelang yang dimiliki Hae Soo. Dong Min tak percaya bertemu dengan pelajar itu lagi. Sang pelajar seperti sudah lama mengenal Dong Min dan menyapanya. 



Hae Soo menanyakan siapa wanita itu. Dong Min menjelaskan pelajar itu adalah seorang pengacau yang ia kenal. Dia memarahi karena pelajar itu tidak datang pada saat terapi. Sang pelajar menjelaskan mulai sekarang ia akan datang saat terapi. 

Soo Kwang menghalangi pelajar itu untuk keluar dari rumah, dia melihat wanita itu adalah seorang pencuri. Pelajar itu menegaskan dirinya bukan pencuri tapi ia terkena "conduct disorder" yang membuat dirinya sebagai pengacau. Dia menjelaskan kalau Dong Min itu datang ke sekolahnya dan mengatakan dirinya bisa berprilaku baik kalau ia mengikuti terapi. 

Hae Soo mengatakan mengapa pelajar itu bisa masuk ke dalam, pelajar memberitahu kalau pintunya tidak terkunci. Jae Yul masuk kedalam rumah, sang pelajar mengatakan kalau paman itu mengatakan dirinya cantik jadi dia menyuruh mengunjunginya dirumah ini. 

Dong Min tak percaya, dia melihat Jae Yul tidak cabul seperti Soo Kwang  jadi tidak mungkin Jae Yul itu mengoda dan memanggilnya cantik. Jae Yul membenarkan kalau ia memanggil pelajar itu cantik. Semua binggung, Hae Soo mengajak Jae Yul berbicara berdua. 


Sebelum naik ke atas Soo Kwang kesal karena Jae Yul mengoda pelajar dibawah umur. Jae Yul tidak suka dengan perkataan Soo Kwang sengaja memukul kepala Soo Kwang. Soo Kwang mencoba menghindar takut penyakitnya kambuh lagi. 

Di ruangan atas, Jae Yul merasa dia  baik-baik saja karena memuji si pelajar itu cantik. Tapi dia tidak pernah menyuruh pelajar itu datang dan menurutnya gelang Hae Soo juga sudah selamat. Dia rasa kalau pelajar itu bisa langsung diantar pulang kalau Soo Kwang dan Dong Min mengenal pelajar itu. 

Hae Soo melihat masalah itu ada pada Jae Yul yang selalu mengoda siapapun yang mengunakan rok lalu menciumnya. Jae Yul meneruskan setelah itu dia akan ditampar oleh Hae Soo. Hae Soo merasa seharusnya sebagai playboy dia memiliki standar bukan mengoda anak dibawah umur seperti pelajar itu. 

Jae Yul menyuruh Hae Soo untuk menutup mulutnya. Dia menegaskan kalau dia memperlakukan wanita sesuai umurnya. Dia mengatakan sedang banyak pekerjaan tapi Hae Soo itu sangat berisik. Dia menelp polisi dan memberitahu kalau ada seorang pelajar yang mencuri gelang dan meminta polisi untuk menangkapnya. 

Hae Soo tidak bisa mencegah Jae Yul karena tangannya ditahan tidak mengambil ponselnya. Jae Yul berteriak menyuruh Hae Soo untuk mempercayai omongan orang lalu pergi masuk ke dalam kamar. Hae Soo akhirnya menelp polisi kembali, dia meminta polisi tidak datang karena semua salah paham. 


Dong Min melihat Hae Soo yang datang ke dapur. Dia ingin membicarakan sesuatu. Hae Soo menolaknya mentah-mentah. Dong Min kesal sendiri dengan Hae Soo yang mengacuhkannya padahal dia belum berbicarakan apapun. 

Hae Soo menolak menangani seorang pengacau karena dia bukan orang yang penyabar seperti Dong Min. Dia juga tahu kalau pelajar itu punya cerita masa lalu jadi dia tidak ingin tahu. Dia meminta Dong Min untuk memberitahu Soo Kwang kalau mereka akan datang ke konser Yoon Chul besok. 

Dong Min seperti ingin membahas masalah lainnya. Hae Soo mengatakan ia tidak mau dengar dan langsung pergi. Dong Min heran pada Hae Soo yang sudah mengetahui apa yang ingin ia bicarakan sebelum ia membuka mulutnya. 


Dong Min mendapatkan telp dari seseorang. Dia mengajak Choi Hoo untuk pergi, Choi Hoo tak percaya seorang narapidana terus menangis. Dong Min menceritakan yang ia dapat dari sipir penjara kalau napi itu baru bangun tidur dan langsung menangis. Dia merasa napi itu mimpi sesuai dengan yang ia alami. 

Choi Hoo ketakutan karena Dong Min menemui napi itu sendirian pada malam hari. Dong Min memberitahu kalau napi itu orang baik maka sipir penjara menelpnya dalam keadaan darurat seperti ini. Choi Hoo seperti masih ketakutan, Dong Min meminta Choi Hoo untuk lebih cepat lagi membawa mobilnya. 


Hae Soo mengingat perkataan Jae Yul yang akan memperlakukan wanita sesuai umurnya. Dia melihat Jae Yul itu punya prinsip. Lalu dia melihat Jae Yul keluar dari kamarnya dan berlari menuruni tangga. Jae Yul keluar dari rumah dan terus berlari. Dia pergi ke taman dan melihat Kang Woo sedang sit up. 

Kang Woo tersenyum memberitahu kalau ia sudah memukul ayahnya yang sudah menyiksa ibunya. Dia melihat dirinya itu pria sejati dan tidak takut dengan apapun. Dia melihat ayahnya shock melihat dirinya yang memukuli ayahnya. Dia melihat ayahnya sudah mengeluarkan darah dari hidungnya. 


Hae Soo seperti tak tega melihat Kang Woo, dia memeluk anak itu dan menepuk punggung anak itu. Kang Woo pikir ayahnya tidak akan memperlakukan dirinya kasar lagi setelah ia memukul ayahnya. Hae Soo ikut berkaca-kaca, dia mengatakan Kang Woo tidak bersalah, dia hanya melakukan itu untuk menghentikan kekerasan saja. Tangan Kang Woo masih mengenggam setelah memukuli ayahnya. 


Dong Min bertemu dengan Jae Bum diruang penjara. Jae Bum menceritakan impiannya itu menjadi kenyataan. Dia melihat adiknya yang sudah membunuh ayah tirinya. Dia melihat ibunya juga melihat kejadian yang sesungguhnya. 


Flash back, ketika ibu Jae Bum ditanya oleh jaksa apakah ibunya melihat Jae Yul yang menikam ayah tiri mereka. Jae Bum melihat ibunya, jaksa menanyakan lagi apakah ibunya melihat Jae Yul menikam ayah tirinya karena Jae Bum melihat ibunya mengetahui hal itu.   

Jae Bum menceritakan ibunya itu tidak menjawab saat ditanya jaksa dan hanya menatapnya. Saat itu dia dinyatakan bersalah oleh jaksa. Selama ini dia selalu terbangun dan bermimpi seperti itu terus menerus. Dia berteriak kalau adiknya yang membunuh ayah tirinya. 

Dong Min melihat wajah Jae Bum. Jae Bum meminta Dong Min menyuntikan Amytal pada ibu dan adiknya. Dia memegang tangan Dong Min dan mengatakan kalau ia tidak bohong, dia meminta Dong Min berjanji untuk memberikan suntikan itu pada ibu dan adiknya. Dong Min terlihat binggung melihat reaksi Jae Bum. 


Jae Yul dan Kang Woo mengikuti seorang pelajar. Saat Jae Yul akan memanggil wanita itu, Kang Woo menutup mulut Jae Yul. Jae Yul protes, selama ini ia hanya mengikuti wanita itu dan tanpa berbicara padanya. Kang Woo menyuruh Jae Yul diam, dia menunjukan lampu kamar Hyun Joo itu. 

Dia mengatakan sebentar lagi, dia akan melihat wanita itu akan berganti baju. Jae Yul tersenyum melhat wajah Kang Woo yang terlihat kasmaran. Dia menanyakan apakah Kang Woo ingin melihat wajah Hyun Joo. Kang Woo menolaknya tapi Jae Yul malah mengambil batu dan melempar ke arah jendela kamar. 

Hyun Joo membuka jendela kamarnya. Dia melihat siapa yang melempar batu kearah jendelanya. Jae Yul berteriak memperkenalkan Kang Woo. Dia mengatakan kalau Kang Woo itu sangat menyukainya dan meminta Hyun Joo untuk menyapanya saat bertemu. 

Kang Woo ingin mendorong Jae Yul untuk pergi tapi tubuh Jae Yul bisa menahan Kang Woo untuk bersamanya. Akhirnya Kang Woo berlari meninggalkan Jae Yul, ia berpikir kalau itu bukan dirinya. Jae Yul mengikuti Kang Woo, dia melihat itu sesuatu yang menyenangkan. Lalu Hyun Joo yang tadi mengunakan seragam sekolah berubah menjadi seorang wanita dewasa dan melihat dua pria yang berlari dari rumahnya. 


Hae Soo sedang ada dikamar, dia melihat Jae Yul belum pulang juga. Akhirnya dia melihat rekaman saat Jae Yul sedang menari sendirian di kamarnya. Dia tersenyum melihat Jae Yul yang menari. Sementara Jae Yul dan Kang Woo berlari dengan wajah girang. 

Jae Yul mengatakan sekarang Hyun Joo sudah mengetahui kalau namanya itu Kang Woo. Mereka berdua pun berlari kergirangan dia jalanan. Kang Woo seperti senang sekali karena Jae Yul bisa membuat Hyun Joo bisa mengetahui namanya sekarang. 


Hae Soo mengulang rekaman Jae Yul yang menari dengan gayanya yang khas, dia mengikuti gerakan tarian Jae yul dengan kepalanya. Jae Yul terus berlari dengan tertawa bersama Kang Woo. Keduanya sangat gembira karena bisa melihat wajah wanita yang Kang Woo sukai bisa mengenal namanya. Hae Soo semakin tersenyum melihat Jae Yul yang menari direkamannya. 


Jae Yul sendiri masih tertawa dengan Kang Woo dijalan, tapi lama kelamaan keadaan sebenarnya terlihat. Dia sedang berlari sendirian dan tertawa sendirian dijalan. Dimatanya dia sedang berjalan dengan Kang Woo, tapi pada kenyataannya Kang Woo hanya bayangannya yang selama ini mengikutinya. 
*serem gila ini jadi Jae Yul* 

Bersambung ke episode 5 

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger