Raja yang kerasukan setan akan membunuh pangeran dicegah oleh Panglima. Akhirnya Raja dan panglima saling menyerang, Raja berusaha untuk menyerang Panglima yang selama ini dia percaya. Lee Rin hanya bisa menangis melihat ayahnya yang bertarung dengan panglima.
Saat pedang sudah ada di leher panglima, dia mencoba menyadarkan Rajanya. Dia meminta Raja untuk bisa melawan hantu yang ada di dalam dirinya. Raja yang sedang kerasukan terus menekan pedangnya dengan panglima. Ratu datang dengan wajah panik dan berlari-lari kepada Raja.
Sang Ratu memeluk Raja meminta dirinya untuk sadar. Sang Raja malah mendorong istrinya sampai jatuh. Ratu terus berteriak supaya sadar karena Lee Rin adalah anaknya. Raja tertawa mendengar suara istrinya, dia mengatakan Lee Rin bukan anaknya tapi dia adalah anak dari hasil hubungan gelap istrinya.
Dia juga akan membunuh istrinya juga, datanglah para pengawal yang melawan Raja. Istrinya berlari ke Lee Rin dan memeluknya. Panglima teriak supaya pengawal melempar jimat, semua pengawal melempar jimat dan panglima menusuk pedangnya ditanah berteriak mengeluarkan jurus pengusir hantu.
Semua kertas mulai mengelilingi Raja, kekuatan pengusir setan berputar-putar disekeliling raja. Panglima melihat raja yang lama kelamaan mundur dan terlihat semakin melemah. Tapi beberapa detik kemudian mata raja malah mendelik dan langsung menyerah panglima.
Raja berhasil membuat pedang panglima jatuh dan jurus pengusir hantunya hilang. Dia langsung menusukan pedangnya pada panglima. Panglima masih mencoba menyadarkan Raja dengan memanggilnya beberapa kali. Tapi Raja yang masih kerasukan setan tetap menusukan pedangnya lebih dalam lalu mencabutnya.
Panglima pun jatuh terkapar ditanah, pengawal meminta ratu untuk melindungi raja karena hantu yang merasukin raja bukan hantu yang biasa. Ratu pun membawa Lee Rin ke kamarnya, Lee Rin menangis melihat ayahnya yang sangat aneh. Ibunya juga merasakan hal yang sama tapi dia yakin nanti akan baik-baik saja.
Ratu menyuruh Lee Rin tidur untuk menutup pintunya rapat-rapat dan tidak boleh pergi keluar kamar. Lee Rin tidak ingin ibunya pergi dari kamar karena ia takut sendirian. Ibunya meminta Lee Rin mengerti, dia ingin anaknya untuk mengikuti perintahnya. Lee Rin ditinggal sendirian dikamar, sementara ratu pergi keluar.
Ibu Suri yang sedang tertidur dikamar, kaget mendengar berita kalau raja datang ke tempat tinggal pangeran dan berusaha untuk membunuh anaknya. Pelayan membenarkan semua berita yang didengar oleh ibu suri. Ibu Suri tak percaya dengan yang terjadi seperti ini, dia meminta semua mentri datang kediamannya sekarang
Lee Rin terdiam dalam kamarnya, ia tidak menangis lagi lagi tapi ia hanya tidak bisa tidur setelah melihat tingkah ayahnya yang aneh. Sebuah bayangan berjalan ke arah kamar Lee Rin, dia melihat bayangan itu ada di depan pintu kamar dan pedang sudah masuk ke dalam kamarnya.
Ia ketakutan melihat ayahnya yang berjalan masuk ke dalam dengan membawa pedang. Lee Rin menangis memanggil ayahny, ingin menyadarkan ayahnya kalau ia adalah Lee Rin. Sampai didepan Lee Rin, ayahnya menjatuhkan pedangnya. Dia berlutut menanyakan apakah Lee Rin baik-baik saja.
Dengan wajah sedih dia menanyakan apakah ia sudah menyakiti Lee Rin. Lee Rin menjawab ia baik-baik saja, dia menanyakan dimana ibunya, mengapa ibunya tidak datang juga. Ayah tidak bisa menjelaskan kemana ibu Lee Rin pergi, dia hanya memberikan kotak bunga yang diberikan oleh Tabib Suku Mago.
Lee Rin menanyakan apa yang diberikan ayahnya itu. Sang ayah memberitahu kalau ia melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan bunga itu untuk Lee Rin. Tapi dia tidak bisa memberikan bunga itu langsung karena tingkahnya sangat aneh setelah pulang dari perjalanan jauh.
Raja meminta maaf pada Lee Rin, Lee Rin binggung kenapa ayahnya mengucapkan kata-kata itu padanya. Ayahnya mengelus pipi Lee Rin, dia ingin sekali melihat Lee Rin dewasa dan dia bisa mengambil tahta. Dia berpesan pada Lee Rin menjadi anak yang kuat.
Seorang mentri datang ke dalam kamar Lee Rin, dia menyuruh para pengawal untuk menangkap Raja. Lee Rin menangis histeris melihat ayahnya yang dibawa oleh para pengawal. Pengawal yang lain menahan Lee Rin tidak mendekat pada raja. Raja berjalan keluar kamar dengan menatap sedih Lee Rin.
Kerajaan Joseon sedang berkabung, semua bersujud saat Lee Rin berjalan. Seorang mentri tak percaya kalau Lee Rin bisa kehilangan orang tuanya dalam sehari saja. Mentri yang lain mendengar kalau ratu dibunuh oleh raja sendiri. Mentri yang lain meminta temannya itu tidak berbicara keras-keras takut Lee Rin bisa mendengar apa yang terjadi sebenarnya.
Ibu Suri bertemu dengan kamarnya, dia mendapatkan saran supaya melantik Pangeran Ki San saja. Mentri Park ia mengeskan akan menlindungi kerajaan sesuai dengan perintah sang ibu suri. Menurutnya kalau sampai Pangeran Wol Kang menjadi raja maka ia akan dicap sebagai pengkhianat.
Sambil menuangkan air panas ke dalam cangkir, dia melihat mentri Park ingin membuat jaminan masa depannya. Mentri Park melihat Pangeran Wol Kang itu masih sangat muda jadi Pangeran Ki San yang pantas dan pilihan terbaik untuk kerjaan.
Ibu Suri meminta imbalan pada Mentri Park, dia ingin mentri Park mengurusi semua keluarga kerjaaan. Mentri Park menegaskan dia akan melakukan yang terbaik untuk ibu Suri, mereka minum teh bersama.
Lee Rin masih binggung apa yang terjadi sampai ia harus berjalan dan melihat batu yang ada didepannya. Mentri berbisik pada Lee Rin, ia yakin pangeran pasti sangat berkabung. Lee Rin binggung, dia menanyakan dimana ayahnya sekarang.
Mentri menujukan batu nisan di depannya. Lee Rin kembali menanyakan dimana ibunya karena ia sudah beberapa hari tidak melihat ibunya. Sambil menangis dia memberitahu kedua orang tuanya ada didepan Lee Rin. Lee Rin kebinggungan melihat dimana sebenarnya ayah dan ibunya.
Saat akan kembali, Mentri berjongkok di depan pangeran. Dia berpesan supaya pangeran bisa kuat. Walaupun banyak orang yang bersekongkol di dalam kerajaan, dia akan tetap menjadi pewaris sah tahta kerjaan. Dia berjanji akan setia untuk melindungi Lee Rin mulai sekarang.
Mentri Park datang, ia menyuruh para pengawal untuk menangkap si mentri yang pengkhianat. Mentri itu binggung kenapa jadi dia yang dituduh pengkhianat. Dengan wajah liciknya Mentri Park tersenyum. Mentri yang gemuk berteriak kalau semua yang Mentri Park akan dilihat oleh Tuhan. Dengan ditarik oleh pengawal mentri itu berteriak akan tetap melindungi Lee Rin. Lee Rin hanya bisa menangis saja.
Ternyata tidak hanya mentri yang gemuk saja, beberapa orang yang menjadi orang kepercayaan raja dianggap sebagai pengkhianat. Seorang algojo siap dengan pedang yang panjang untuk memegal para pengkhianat. Dua mentri itu hanya bisa pasrah karena sudah tidak ada orang lagi yang bisa membela mereka.
Keduanya pun meregang nyawa di depan orang-orang dengan pedang yang memengal kepala mereka.
Sebuah kendaraan disiapkan untuk Lee Rin. Seorang pelayan memberikan pesan supaya Lee Rin bisa menjaga kesehatannya saat ditempat pribadinya. Lee Rin mengerti, dia melihat rumah yang pernah ia tinggali. lalu ia masuk ke dalam dengan ditemani barang pemberian dari ayahnya.
Pelayan datang memberitahu kalau Pangeran Lee Rin sudah keluar dari istana. Ibu Suri terlihat sedih tapi sepertinya dia berusaha untuk tegar. Dia menanyakan apakah upacara Penobatan Pangeran Ki San sudah selesai. Pelayan memberitahu upacara sudah selesai.
Lee Rin dibawa keluar dari istana, dari jendela dia melihat bagaimana orang -orang biasa sedang berjualan. Dia terlihat aneh melihat orang -orang yang ada diluar istana. Sampai Dua belas tahun kemudian, pada malam hari tiba, para pengawal sampai di depan sebuah rumah yang sangat usang dan gelap.
Pengawal menjaga Lee Rin masuk ke dalam, Lee Rin melihat sekeliling rumah masih gelap dan ia merasakan hawa yang aneh di dalam kediamanya. Dia menanyakan kenapa persiapan mereka belum juga selesai sebelum ia datang.
Seorang pelayan mengakui kalau itu semua kesalahannya. Lee Rin melihat dia tidak punya waktu lagi dan menyuruh semua pelayan itu untuk bergerak secepatnya. Akhirnya tempat yang tadinya kumuh dan gelap, berubah menjadi terang. Di tiap penyanggah, diikat dengan kayu dan kain putih, tapi satu kayu jatuh karena ikatannya tidak terlalu kencang.
Lee Rin sedang ada didalam kamarnya dengan seorang pelayan yang sudah mengantuk. Dia menaburkan biji merica diatas bara api, pelayan mengipasnya dengan mata tertutup karena ngantuk. Lee Rin menyuruh pelayan itu mengipasnya lebih kuat lagi, tapi dia malah marah karena asapnya mengenai wajahnya.
Pelayan kesal sendiri dengan pangeran, di musim panas Lee Rin malah menyalakan pemanas ruangan. Lee Rin malah menyuruh pelayan itu harusnya lebih kencang untuk mengipasnya kalau sedang kepanasan. Dia menyuruh pelayan itu cepat mengipasnya lebih kuat. Mata Lee Rin terasa pedih dan berair karena terkena bubuk merica yang ia bakar.
Di kerajaan Joseon, Pangeran Ki San yang sedang tertidur didatangi oleh hantu, mereka mencoba mencekik leher pangeran yang sedang tertidur. Lee Rin masih terjaga dengan melihat guci yang baru ia beli. Dia tidak menyesal karena membeli guci itu dengan harga mahal.
Tapi wajahnya jadi tegang melihat pintunya terbuka sendiri. Dia bisa melihat ada tiga hantu yang masuk ke dalam kamarnya. Setelah memberikan hormat dan akan berlutut di depan Lee Rin, tiga hantu itu malah lari terbirit-birit karena mencium asap dari bubuk merica.
Dibalik kamar Lee Rin, tiga hantu yang ternyata Kasim Song, mentri dan seorang dayang kecil terbatuk-batu karena menghirup asap dari kamar Lee Rin. Mentri menanyakan sebenarnya asap apa itu, dayang kecil mengatakan itu biji merica. Kasim Song menjelaskan kalau Lee Rin membakar biji merica.
Mentri kesal kenapa Lee Rin membakar biji merica. Kasim Song pikir mereka tidak bisa melakukannya hari ini, jadi dia pikir lebih baik mereka pergi saja sekarang. Mentri menegaskan kalau mereka tidak boleh lari, mereka harus bertahan. Ketiganya menarik nafas lalu menahannya dan kembal ke kamar Lee Rin.
Lee Rin melihat hantu didepannya. Mentri senang melihat Pangeran Lee Rin tumbuh dewasa, Kasim Song tetap memanggil Lee Rin sebagai pangeran kecil, tapi dia sadar Lee Rin bukan Pangeran Kecil lagi. Dia menceritakan kalau ia harus bertahun-tahun untuk meyebrangi sungai akhirat. Dia mengungkapkan kalau ia sangat merindukan Lee Rin.
Si dayang yang kecil melihat wajah Lee Rin dengan lugunya. Lee Rin seperti mendengar dan melihat tapi dia berusaha untuk tenang. Mentri sangat senang sekali apabila Lee Rin bisa melihat wujud mereka yang sudah menjadi hantu. Dayang kecil itu mendekatkan wajahnya ke depan wajah Lee Rin.
Dia menanyakan apakah Lee Rin bisa melihat mereka. Dia yakin Lee Rin itu bisa melihat mereka. Kasim Song meminta dayang kecil itu tidak berbuat kasar pada pangeran. Lee Rin memajukan wajahnya, tapi tangannya mengambil segemgam biji merica lalu menaruhnya diatas pemanas. Tiga hantu itu pun terbatuk dan tidak kuat dengan biji merica, mereka buru-buru pergi.
Di suatu kapal yang terombang-ambing dilaut, seorang seperti sedang bersemedi. Dia seperti sedang mengendalikan hantu. Hantu itu merasuki tubuh Pangeran Ki San yang sedang tidur. Pangeran Ki San merintih kesakitan karena cekikan sang hantu.
Istrinya panik melihat Pangeran Ki San yang berteriak kesakitan. Saat itu hantu mulai merasuki tubuh pangeran Ki San. Lalu ia terlihat lemas karena hantu sudah merasuki tubuhnya sekarang.
Dalam rapat, seorang mentri meminta Pangeran Ki San untuk menarik perintahnya karena orang yang ia minta itu pernah di pecat karena menerima suap dari kerajaan Sungyukseo. menurutnya sangat berbahaya membawa orang seperti itu masuk ke dalam istana.
Salah seorang mentri pikir belum tentu orang itu bersalah, jadi tidak seharusnya mereka tidak mendengarkan perintah raja. Mentri Park melihat orang yang dingikan raja dengan citra yang buruk, menurutnya sudah pasti orang itu tidak terhormat. Dia pikir Raja akan setuju pada pendapatnya.
Seseorang yang duduk dibelakan para mentri menertawakan Pangeran Ki San. Dia tahu semua orang bersikap seperti itu karena Pangeran Ki San bukan pewaris tahta sesungguhnya. Orang itu berjalan ke arah pangeran, dia tahu semua orang merendahkan Pangeran Ki San karena dia bukan pewaris tahta yang sah.
Dia memperlihatkan kalau Pangeran Ki San tidak pernah dianggap oleh para mentri. Pangeran Ki San meminta orang itu diam dan menutup mulutnya. Mentri yang tadinya berdebat melihat ke arah Pangeran Ki San, mereka melihat Pangeran Ki San sedang berbicara sendirian.
Pangeran berbicara pada hantu itu kalau ia akan merobek lidahnya supaya hantu itu tidak bisa bicara lagi. Dia menegaskan kalau ia adalah raja Joseon. Seorang mentri berteriak memanggil Pangeran Ki San. Pangeran Ki San sadar, dia melihat para mentri dan mencari orang yang diajak bicaranya sudah hilang.
Pangeran Ki San berbaring di kamar, Mentri menasehati pangeran untuk menjaga sikapnya, karena semua mentri bisa melihat sedikit saja ada yang aneh dari Pangeran Ki San. Pangeran Ki San merasa dia bersikap seperti itu karena dirinya sangat lelah. Dia menceritakan akhir-akhir ini dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Mentri menawarkan untuk memanggilkan tabib. Pangeran Ki San merasa dia tidak membutuhkan tabib, tapi dia membutuhkan orang yang menlindunginya saat ia tidur.
Seorang pria turun dari kapan, dia disambut oleh pelayan istana. Pria itu melihat tidak ada perubahan dari istana yang sudah ia tinggalkan selama 12 tahun. Pelayan itu berbisik seperti yang sudah pria itu perkirakan ada pesan dari istana.
Sang pria menatap tajam kearah kerajaan, dia merasa itu baru awal saja. Lalu dia berjalan masuk ke dalam istana diiringi oleh para pelayan dan pengawal.
Bersambung ke Part 2






















Đăng nhận xét