Sinopsis Night WatchMan Journal Episode 3 Part 2


Seorang wanita muda sedang melakukan doa, dai menyalakan lilin dan berdoa. Saat itu ada hembusan angin yang meniupkan semua lilin yang ia nyalakan. Dia membuka matanya melihat lilin itu mati, lalu tangannya bergetar sendiri. Dia berusaha untuk menahannya, tapi getaran dari gelang ditangannya terlalu kuat. Dia tak percaya akhirnya gelangnya itu bergerak sendiri. 


Wanita itu pun bersikap untuk pergi. ibunya memanggil anaknya bernama Do Ha yang siap-siap pergi. Do Ha menceritakan selama 12 tahun dia menunggu, akhirnya gelang milik kakaknya bergerak sendiri. Ibunya meminta Do Ha sadar kalau kakaknya sudah meninggal. Do Ha tidak yakin sebelum ia bisa membuktikan sendiri kalau kakaknya itu sudah meninggal, dia yakin kakaknya masih hidup. 

Do Ha berjanji pada ibunya akan membawa kakaknya ke kembali. Ibunya memanggil Do Ha, dia berpesan kalau seandainya terjadi sesuatu dengan Do Ha, dia bisa meminta bantuan pada mereka "para penjaga malam". Do Ha menanyakan dimana dia bisa menemukannya, ibunya mengatakan itu tugas Do Ha untuk mencari "para penjaga malam". 

Sebelum pergi mereka pun berpelukan, Do Ha mengingat semua pesan dari ibunya. Ibunya juga meminta Do Ha untuk menjaga dirinya. Do Ha tersenyum, dia pergi meninggalkan Suku Mago dan ibunya. 


Lee Rin keluar dari kediamanya, Dia bertanya pada dirinya sendiri kemana ia harus jalan-jalan hari ii. Tapi wajahnya langsung berubah ketika melihat hantu yang sedang duduk diatas pohon. Si dayang kecil melihat ada yang aneh. Mentri menanyakan apa yang aneh. 

Sang dayang merasa kalau Lee Rin itu bisa melihat mereka. Kasim Song tertawa, dia rasa tidak mungkin Lee Rin bisa melihat mereka. Mentri memanggil Lee Rin dengan tangannya. Akhirnya si Dayang kecil itu mengajak Kasim Song taruhan 10 Nyang, kalau sebenarnya Lee Rin itu bisa melihat mereka. 


Ketiganya pun turun dan berdiri didepan Lee Rin. Kasim Song mencoba ingin menyapa. Lee Rin sempet kaget melihat ketiganya sudah ada didepan matanya, dia berpura-pura melihat matahari sangat terik, ia pun mengeluarkan kacamatanya lalu berjalan begitu saja. 

Kasim Song memnaggil Lee Rin, dia kesal dengan si dayang kecil. Dia yakin Lee Rin itu tidak bisa melihat mereka. Dia pikir dirinya sudah gila karena mempercayai omongan dari anak kecil itu. Si Dayang itu yakin sekali Lee Rin itu melihat kearah mereka. Mentri juga merasakan hal yang sama dengan si dayang. 


Seorang pria dengan menutup seluruh wajahnya sedang berjalan, tapi dia dihadang oleh beberapa orang. Mereka adalah orang yang tinggal dibeberapa gunung dan menjadi seorang pencuri. Pria itu seperti tak mengubris orang-orang itu dia pergi begitu saja. Tiga orang itu memanggilnya lagi, dia meminta semua barang yang dimiliki oleh si pria itu. 

Tapi saat si pencuri akan mengangkat barang yang dibawa pemuda itu, dia binggung kenapa ia tidak kuat menganggkatnya. Pria itu aka mengambil barangnya lagi, si pencuri menaru pedangnya dileher pria itu dan mengancam kalau ia tidak bercanda. 

Tiba-tiba salah seorang pria terkena lemparan batu, Do Ha keluar dia berpura-pura menanyakan apakah ia baik-baik saja. Si pencuri berteriak dia baik-baik saja tapi dia akan membunuh wanita itu. Do Ha bisa melumpuhkan satu pencuri dengan menyelengkatnya dan menusuknya dengan tongkat.Sedangkan si pria itu hanya memberikan satu pukuan dan jatuh. Akhirnya ketiganya berlari ketakutan. 

Do Ha berjalan mendekati pria itu, dia memuji pria itu sangat keren. Pria itu menegaskan seharusnya Do Ha tidak ikut campur dengan masalah orang lain. Doha pikir sudah seharusnya saling membantu satu sama lain. Dia tidak bisa tinggal diam kalau di depannya ada kejadian yang buruk. 


Pria itu menanyakan darimana Do Ha itu berasal. Do Ha menjelaskan dia dari suku Mago di Gunung Baekdu. Pria itu terlihat sering mendengar nama Mago. Do Ha tak percaya pria itu mengetahui sukunya. Sang pria menegaskan dia tidak tahu dengan suku Mago. Do Ha melihat pria itu sangat aneh. 

Akhirnya keduanya berjalan beringingan, Pria itu berhenti menanyakan kenapa Do Ha mengikutinya. Do Ha mengatakan dia tidak mengikutinya, tapi dia memang ingin lewat jalan ini, yang ia tahu jalan ini menuju ke kota. Sang pria tidak berbuat banyak, dia berjalan menanyakan apakah Do Ha memiliki tempat tinggal di Kota Han Yang. 

Do Ha menjelaskan dia banyak mengenal orang di Kota Han Yang, jadi dia yakin bisa mendapatka tempat tinggal di kota itu. Kalau sampai dia tidak dapat tempat tinggal maka ia akan menjadikan langit sebagai selimutnya untuk tidur di malam hari. 



Lee Rin baru saja turun dari sebuah rumah, dia melihat seorang wanita yang cantik sekali sedang menaiki kuda. Semua orang juga terkesima dengan kecantikan si wanita itu. Seorang pria menanyakan memang berapa nyawa yang dimiliki temannya itu. 

Dia memberitahu kalau orang yang bisa tidur dengan wanita itu akan berakhir menjadi mayat. Kalau mereka masih ingin tetap hidup lebih baik jangan macam-macam dekat dengan wanita itu. Lee Rin menguping dua orang yang sedang membicarakan si wanita itu. 


Lee Rin dan wanita itu bertemu dalam sebuah kamar. Wanita itu bernama Mae Hyang dari rumah Chunhwaro, karena Mae Hyang tempat itu jadi ramai dan banyak pria yang bersedia dengan beresiko kehilangan nyawanya. Lee Rin  meminum teh dan wanita itu memainkan musik tradisional korea. Apabila ada seorang pria yang bisa membuka tali pengikat payudara akan dianggap Playboy dalam kerajaan. 

Kedunya duduk berharapan, Lee Rin menarik Mae Hyang untuk mendekatinya. Dia mengelus wajah Mae Hyang dan akan melepaskan tali pengikat payudara. Mae Hyang menahannya, dia yakin Lee Rin tahu dengan gossip yang berkembang. Lee Rin ingat dengan julukan playboy yang akan ia dapat. 


Lee Rin mengatakan kalau ia itu bukan pria yang lemah, Mae Hyang pikir dia tidak ingin Lee Rin terluka karena dirinya. Lee Rin meminta Mae Hyang tidak perlu mengkhawatirkan hal itu karena dia tidak akan terluka. Saat akan menciumnya Lee Rin mendengar ada yang mengejekna "manusia bodoh" 

Tapi dia pura-pura tidak mendengar dan berusaha untuk mencium Mae Hyang. Lee Rin mendengar lagi, kalau ia sampai mencium Mae Hyang maka Lee Rin tidak bisa keluar dari kamar. Saat itu dia melihat ada hantu pria yang dekat mereka. Lee Rin berusaha tidak melihat dan menarik Mae Hyang berbaring. 

Hantu Pria tak menyangka Pria itu mau melanjutkannya lagi, maka  tidak akan tinggal diam. Saat Lee Rin berusaha menciumnya, bajunya seperti ada yang menahan, padahal keduanya sudah bersiap-siap dengan memanyunkan bibir mereka. 


Lee Rin pun terjatuh, dia dicekik oleh hantu pria itu. Mae Hyang binggung kenapa Lee Rin seperti kesakitan dibagian lehernya. Lee Rin meminta Mae Hyang untuk tenang karena dia baik-baik saja. Mae Hyang sedih, menurutnya dia sudah dikutuk tidak akan ada orang yang mencintainya. 

Hantu pria itu membela diri, dia mengatakan bagaiman nasib dirinya. Dia selama ini hanya belajar dan akhirnya mati sebelum menyatakan cinta pada Mae Hyang. Lee Rin yang sudah terkecik lagi mengatakan hantu itu bodoh. Sang hantu melihat pada Lee Rin ia pikir Lee Rin mengejeknya si pria bodoh. Lee Rin mengatakan pada Mae Hyang kalau ia yang bodoh karena melupakan janji penting. Dia pamit pulang. 



Lee Rin keluar dari kamar Mae Hyang, dia melihat orang -orang binggung karena Lee Rin masih hidup. Mereka melihat ada ikatan payudara Mae Hyang terselip dijarinya. Lee Rin baru sadar ia bisa mengambil tali payurada milik Mae Hyang, dengan bangga dia memerkan ikatan payudara pada semua orang. 

Pengawal yang datang melihat reputasi Pangeran Wol Kang itu semakin baik saja. Lee Rin akan resmi sebagai playboy terbaik karena sudah mendapatkan ikatan payudara milik Mae Hyang. Panglima yang berbaju ungu tak menyangka dia harus meihat sesuatu yang konyol di depannya. Temannya itu meminta supaya panglima itu sedikit rileks dan jangan terlalu sering tegang karena berkerja. 


Serorang putri datang menayakan bagaimana keadaan Lee Rin.  Dia kaget melihat orang-orang sedang melempar pangeran Lee Rin diudara sambil berteriak "hidup pangeran Wol Kang. Panglima mencoba menahan putri supaya tidak masuk ke dalam karena itu rumah Chunhwaro, tidak ccock untuk wanita yang belum menikah. Tapi putri tetap tak mau mendengar dan mendekati Lee Rin. 

Lee Rin turun setelah di lempar-lempar ke udara. Dia melihat Putri Soo Ryun lalu berbisik apakah ia datang untuk menemui Mae Hyang. Soo Ryun mengambil tali payudara ditangan Lee Rin dan melemparnya ke tungku pemanas. Lee Rin sedih melihat benda berharganya dibuang begitu saja. 

Soo Ryn memarahi Lee Rin yang masih saja membuang-buang waktu. Lee Rin menjelaskan kalau ia bukan sedang main-main. Saat itu dia mendengar suara "padahal kau sudah memiliki wanita tapi kenapa masih saja mengoda wanita yang sudah memiliki pria"


Lee Rin melihat sekelilling tidak ada yang berbicara, tapi saat melihat ke arah atap, dia melihat hantu yang menganggunya tadi sedang duduk disana. Dengan kekuatannya, hantu itu mengangkat genteng dan melemparnya. Beberapa orang terkena lemparan genteng. Semua orang berhamburan lari karena mereka pikir ada gempa bumi. 

Hantu itu melemparkan beberapa gentang lagi menuju ke arah Soo Ryun, Lee Rin berusaha untuk melindungi Soo Ryun. Hantu itu berteriak kesal, dia mencoba melempar lagi, Panglima memcecahkan genteng dengan tangan dan kakinya. Lee Rin melihat ke arah atap lagi, ternyata hantu itu sudah tidak ada lagi. Panglima menanyakan apakah Soo Ryun baik-baik saja. Soo Ryun mengangguk dengan wajah ketakutan. 

Semua orang berkumpul lagi ke dekat Lee Rin, si Hantu yang mengumpat kesal masuk ke dalam salah satu tubuh seseorang. Dia berusaha menyerang Soo Ryun dan Lee Rin. Panglima itu mecegahnya dengan menahan orang itu , saat itu hantu keluar dan orang itu binggung kenapa panglima memegang tubuhnya. 


Lalu Hantu itu pindah ke tubuh panglima lainnya, Lee Rin tahu kemana hantu itu merasuki tubuh manusia yang mana. Orang itu menyerang Lee Rin tapi Lee Rin berhasil menjatuhkannya, dia menantang kalau kemampuan orang itu hanya segitu saja. 

Hantu itu marah, dia mendorong dan mencekik Lee Rin. Lee Rin mulai kesakitan, dia mengeluarkan kantung dari dalam bajunya dan melemparkan biji merica di atas tungku pemanas.  Saat itu hantu itu keluar dari tubuh manusia itu dan manusia itu langsung jatuh lemas. 

Panglima menanyakan keadaan Soo Ryun. Lee Rin mengumpat akhirnya sibodoh itu bisa pergi juga. Moo Suk menanyakan siapa si bodoh yang pergi itu. Lee Rin terlihat binggung menjelaskan, dia berdalih kalau gempa akhirnya sudah berakhir dan pergi.  

Lee Rin malah berteriak pada Moo Suk kalau itu memang gempa, apakah ia mengira kalau itu adalah ulah dari para hantu. Akhirnya Lee Rin mencoba tidak membahas lebih jauh lagi, dia mengajak semua orang untuk minum bersama dan dia yang akan membayar semuanya. 


Soo Ryun dan Moo Suk jalan bersama. Moo Suk meminta Soo Ryun untuk tidak memberikan cinta yang lebih pada pangeran nanti dia akan terluka. Soo Ryun pikir untuk apa, dia memperlihatkan cincin yang ia pakai dalam jarinya itu sudah setahun. 

Dia melihat cincin itu memang cocok untuk dipakai oleh dirinya dan cantik, tapi dia merasa bosan dan akan mengangtinya saat ada pedagang ke kota datang. Moo Suk memanggil Soo Ryun yang akan pergi. Soo Ryun berhenti, dia sudah tahu kalau pangeran menganggap semua gadis adalah ornamen. 

Soo Ryun tahu kalau pangeran itu akan mencoba yang baru dan membuang yang lama. Menurutnya kehidupan memang seperti itu jadi dia akan mencoba mengerti semua tingkah pangeran. Lalu ia pamit untuk pergi lebih dulu. Moo Suk hanya bisa melihat tingkah putri Soo Ryun. 


Pangeran Ki San sedang meminum arah dikamarnya, dia mendapatkan tamu Do Ryun (penyihir dari suku Tao). Dia memperkenalkan diri sebagai Sa Dam sudah datang ke dalam istana. Pangeran Ki San memperingatkan kalau sampai penyihir itu membohonginya maka ia akan memegal kepalanya. 

Sa Dam menjelaskan kalau hidupnya saja sudah buruk untuk diceritakan, maka ia takut Pangeran bisa tidak bisa tidur mendengarkan cerita hidupnya itu. Lalu Sa Dam membawakan tungku kecil yang mengeluarkan asap. Pangeran Ki San tertidur pulas, Sa Dam melirik apakah Pangeran sudah benar-benar tidur. Saat itu dengan kekuatan sihirnya, ia meniupkan asap ke dalam tubuh Pangeran Ki San. 


Do Ha sampai disebuah kedai makanan, seorang wanita yang marah menanyakan kenapa dia bisa datang dengan pria itu bersama-sama. Do Ha memperkenalkan namanya dan berasal dari Suku Mago. Salah seorang pria kaget mendengarnya. Tapi wanita itu kesal karena dia tidak menanyakan namanya tapi bagaimana mereka bisa kenal dan akhirnya pergi bersama ke kota. 

Pria itu berbisik pada wanita yang ada disampingnya. dia menduga kalau Do Ha adalah anak dari pria itu. Do Ha melihat sekeliling restoran, dia merasa aneh karena Pria yang datang itu bersamanya mengatakan akan ada seorang wanita cantik yang akan merawatnya di tempat ini. 

Wanita yang tadinya marah tak percaya kalau pria itu memuji dirinya cantik. Dia akhirnya berbaik hati pada Do Ha dan akan menyiapkan makanan untuk Do Ha. Do Ha tersenyum dan duduk di depan pria itu. 


Do Ha diberikan kamar dengan ukuran yang cukup luas, Dia melihat ada jendela di kamarnya. Dia membuka jendela dan senang melihat keadaan kota Han Yang. Sementara si pria yang kuat itu membuka bajunya lalu melemparkan bongkahan batu ke dalam tungku dan memanaskannya. 

Ternyata dia membuatkan pedang dengan memukul pedang beberapa kali. Si wanita restoran melihat pria itu terkesima dengan badan yang bagus sambil memukul-mukul untuk membuat pedang.Saat itu pria itu sadar ada seseorang yang melihatnya . Dari jauh si wanita memberikan hormat pada pria itu. Sang pria yang ditutup kepalanya adalah mantan panglima kerajaan Joseon, bernama Sang Hun. 


Pengawal mengantarkan Sa Dam, tapi saat itu Sa Dam merasakan ada sebuah kekuatan. Dia merasakan ada naga dan pedang yang dulu melumpuhkannya, sang pengawal memberitahu kalau sebagai sarjana Konfuisme meminta raja untuk menghentikan praktek Taoisme. 

Dia meminta pria itu tidak terlihat oleh siapapun didalam istana, dia takut raja akan mendapatkan masalah ini. Tapi saat ia menenguk ke belakang, Sa Dam sudah tidak ada dibelakangnya. Sa Dam berjalan ke arah yang lain, ia mencari-cari dimana tempat naga itu disembunyikan.

Dia sempat bersembunyi ketika ada pengawal dan penjag berjalan didekatnya. Sepertinya Sa Dam sudah mulai lama mencari tidak ketemu, dia sekarang tahu naganya itu ada di Joseon, dia berjanji akan menemukan patung naga itu. 


Ternyata pengawal mengantarkan Sa Dam ke kamar Pangeran Ki San. Pangeran Ki San berbaring di tempat tidurnya, dia meminta Sa Dam untuk mendekat, dia sedih sekali karena baru sekarang ini menemukan Sa Dam. Sa Dam merasa terhormat dengan pujian dari Pangeran  Ki San. 

Pangeran Ki San meminta Sa Dam untuk terus tetap disisinya selama-lamanya. Pengeran pun mulai tertidur nyenyak, Sa Dam berjanji akan terus beada disisi pangeran dan tidak peduli apapun. Dengan mata tertutup Pangeran Ki San berterimakasih pada  Sa Dam.

Saat Pangeran sudah benar-benar tertidur pulas, Sa Dam menaruh tangan diaatas kepala Pangeran. dia mengatakan akan membuat pangeran memiliki punya banyak kekuasaan. Dia merasa kalau raja itu memiliki banyak kekuasaan maka ia juga akan memilikinya. 

Sa Dam berbisik pada Pangeran Ki San, dia menanyakan apakah pangeran tahu sebabnya,  Dia  mengatakan karena sebentar lagi pangeran akan menjadi miliknya. Setelah itu dia mengembuskan sesuatu ditelinga Pangeran dan tertawa keras-keras, seperti merasakan kebahagiannya. 

Bersambung ke Episode 4 

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger