Sinopsis It's Okay That Love Episode 7 Part 1


Jae Bum berhasil menusukan suntikan ke leher Jae Yul. Dia menarik Jae Yul dari tempat berdiri. Hae Soo tidak melihat sama sekali Jae Yul yang ditarik oleh kakaknya. Dia mencoba menelp Jae Yul tapi tidak juga diangkatnya. Sampai di sebuah tempat Jae Bum masukan cairan Amytal ke dalam leher Jae Yul. 

Dia menyapa Jae Yul sebagai kakak yang baru keluar dari penjara. Hae Soo tetap menunggul Jae Yul di halte walaupun telpnya tidak diangkat. Sementara Jae Yul mendapatkan tendangan dari Jae Bum, Dia teringat saat masih kecil sering sekali di tendang oleh sang kakak, tapi dia tidak melawannya. 

Waktu dulu Jae Bum selalu menendangnya karena Jae Bum merasa dirinya sebagai kakak tidak pernah di hargai. Dia berteriak ingin lebih baik  Jae Yul mati saja. Jae Yul berusaha bangun, tapi saat itu juga Jae Bum mendorong Jae Yul sampai memecahkan kaca dibelakangnya. 


Sementara di tempat Dong Min, dia mengambil suntikan yang baru dan membandingkan suntikan yang ada di sakunya, ujung suntikannya itu berbeda. Dia ingat saat ada Jae Bum dan tak sengaja ia jatuh terselengkat saat itu Jae Bum menukarnya dengan suntikan yang miliknya.

Young Jin datang ke tempat Dong Min untuk konsultasi tapi kenapa Dong Min malah ada di tempat obat. Dong Min berteriak menelp Tae Song, dia kesal karena Jae Bum membuat masalah untuknya. Young Sin menanyakan apa sebenarnya yang terjadi. 

Dong Min yang kesal menyuruh Young Jin untuk pergi saja dan mereka akan berkonsultasi dilain waktu. Young Jin terlihat kesal dengan sikap Dong Min yang menyuruhnya cepat keluar, dengan membanting pintu dia keluar dari ruangan Dong Min. 


Jae Bum mencekik leher Jae Yul dengan tangannya dan menanyakan bagaimana kabar adiknya itu. Dia melihat ibu dan adiknya itu senang menjalani hidupnya sementara dirinya terkurung di dalam pejara. Dia menanyakan apakah benar ia sudah membunuhnya. 

Jae Yul yang menahan rasa sakitnya berusaha untuk tetap bertahan. Melihat Jae Yul tidak ada reaksi, dia merasa serum amytal untuk Jae Yul itu kurang. Jae bum mengatakan ia sudah membusuk dipenjara selama 13 tahun karena Jae Yul. Dia merasa dirinya itu bukan pembunuh. 

Si pemilik salon datang, dia berteriak histeris melihat salonnya yang kacau balau. Jae Yul mendorong Jae Bum, dia meminta maaf pada pemilik salon dan akan mengantinya. Jae Bum masih berbicara kalau semua ini atas rencana Jae Yul dan ibunya untuk memasukan ke penjara. 

Jae Yul memeluk Jae Bum dan berbisik supaya dia bisa tenang, kalau tidak dia akan masuk ke penjara lagi dan tidak mungkin bisa keluar. Si pemilik menyuruh orang lain untuk menelp polisi. Jae Yul mengatakan kalau ia akan menganti semuanya, dia meminta mereka tidak menghubungi polisi. 

Jae Bum ketakutan sambil memeluk Jae Yul memohon untuk tidak menghubungi polisi. Dia menyatakan kalau mereka berdua bersaudara dan dia bukan orang jahat. Dia memberitahu adiknya memiliki uang yang banyak dan akan menganti semua kerugian dari salon itu. Saat itu Tae Yong menelp dan Jae Yul menyuruh supaya Tae Yong datang ke salon tempat ia dan kakaknya berada. 


Tae Yong datang, dia melihat Jae Bum sedang duduk di pantri. Dia berteriak Jae Bum itu sudah gila. Jae Bum dengan santainya mengatakan ia lapar. Tae Yong memegang kerah baju Jae Bum dan menyuruhnya untuk tetap tinggal  diam. 

Dia memberitahu kalau Dong Min akan menghubungi polisi dan membuat surat jaminan penangkapannya kalau Jae Bum tidak bisa diam. Dia melihat Jae Bum ingin sisa hidupnya dihabiskan dipenjara. Jae Bum kesal karena datang-datang Tae Yong langsung memarahinya. 

Jae Yul datang melihat kakaknya, Tae Song kasihan melihat banyak luka yang diterima Jae Yul. Dong Min datang dengan membawa amarahnya pada Jae Bum. Dia berteriak kalau semua ini yang dia lakukan saat mendapatkan cuti dari penjara. Tae Song meminta Dong Min untuk tenang. 


Jae Bum mengatakan dia sudah menyuntikan amytal pada Jae Yul tapi ternyata Jae Yul tidak berbicara yang sebenarnya. Dia tak percaya kalau itu serum untuk membuat seseorang untuk jujur. Dong Min berteriak kalau ia tidak mungkin akan mempercayakan serum itu pada orang seperti Jae Bum. 

Tae Song meminta Dong Min untuk tenang sebentar, dia memberitahu kalau sebenarnya cairan dalam suntikan itu hanya air saja bukan amytal sepert yang diduga oleh Jae Bum. Dia tahu Dong Min itu pintar karena memikirkan kemungkinan yang terjadi seperti sekarang ini. 

Lalu dia meminta maaf pada Jae Yul karena meminta bantuan Dong Min untuk menerapi Jae Bum demi ibunya. Dong Min berteriak menyuruh Tae Song membawa keluar Jae Bum, sebelum keluar Jae Bum menuduh Dong Min adalah penipu karena menaruh air bukan cairan amytal. 

Tae Song menarik Jae Bum keluar, tapi Jae Bum masih berbicara kalau Dong Min itu adalah dukun bukan seorang dokter. Dong Min memberikan ancaman kalau sampai Jae Bum mengeluarkan satu kata lagi dia akan menghubungi polisi. 


Sebelum keluar Jae Bum memperingatkan Jae Yul kalau urusan mereka belum selesai, setelah dua bulan ia sudah keluar maka ia akan menyelesaikan semuanya. Akhirnya Jae Bum keluar dari ruangan. 

Jae Yul mendapatkan telp dari ibunya, sang ibu menanyakan tentang kakaknya. Jae Yul memberitahu kalau ia sudah bertemu dengan kakaknya tapi dia meminta maaf karena tidak bisa datang kerumah ibunya. Dong Min melihat dari jauh Jae Yul yang berjalan meninggalkan dirinya. Dia seperti kasihan melihat Jae Yul yang mendapatkan sikap kasar dari Jae Bum dari kecil bahkan sampai sudah besar. 


Ibunya binggung kenapa Jae Yul tidak bisa datang, padahal ia sudah bertemu dengan kakaknya. Ibunya dibantu oleh tetangganya sudah menyiapkan banyak makanan untuk kedatangan kakaknya.  Jae Yul beralasan ia sedang minum-minum dengan Dong Min. Ibunya tak peduli kalau Dong Min sedang minum-minum, dia ingin Jae Yul bisa datang bersama kakaknya. 

Dia berpikir  menanyakan apakah terjadi sesuatu dengan anaknya. Jae Yul menyatakan tidak terjadi apa-apa dengannya, kalau terjadi sesuatu dia tidak mungkin menjawab telp dari ibunya. Dong Min ingin melihat luka di tubuh Jae Yul, tapi Jae Yul menolaknya. Dia bersumpah pada ibunya kalau tidak terjadi apa-apa. Dia meminta ibunya tidak bertanya lagi, nanti dia akan menceritakan semuanya lain kali. 

Ibunya hanya mendengar suara Jae Yul sudah bisa menyimpulkan terjadi sesuatu dengan Jae Yul. Dia mengerti dengan permintaan Jae Yul, dia tidak akan bertanya lagi. Dia akan merasa baik-baik saja kalau Jae Yul baik-baik saja, Dia sedikit menyesal saja harus banyak masak hari ini. Lalu dia menutup telpnya. 


Tae Song dan Jae Bum sedang ada ditoko roti, dengan seenaknya Jae Bum memilih roti yang ingin dia makan. Sementara Dong Min dan Jae Yul ada didepan toko roti, Dong Min membicarakan tentang pertemuan dengan kakaknya sebulan yang lalu. Dia menyadari kalau Jae Bum itu adalah orang berbahaya. 

Dong Min menyimpulkan kakaknya akan membalas dendam apabila ada orang yang menyatakan dirinya bersalah. Jae Bum adalah orang jahat yang pendendam. Dia pikir tidak seharusnya Jae Yul menyimpan semua kejadian seperti ini, dia ingin Jae Yul menghubungi polisi saja. 


Jae Yul menegaskan dia akan melaporkan kakaknya nanti kepolisi, dia meminta Dong Min untuk mengabaikan semuanya karena ini masalah keluarganya. Dong Min pikir itu masalah yang serius kalau saja ia tidak mengantisipasi semuanya, dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada Jae Yul. 

Dia pikir Jae Yul akan seperti boneka yang usang dan diseret-seret oleh kakaknya. Dia menanyakan bagaimana bisa Jae Yul mendapatkan pelakuan kasar terus dari kakaknya. Jae Yul menegaskan dirinya sekarang baik-baik saja dan tidak membutuhkan bantuan dari orang lain. 

Jae Yul menceritakan dia sudah diperlakukan kasar oleh ayah tirinya waktu umur 16 tahun, lalu 11 tahun yang lalu Jae Bum menikam ayahnya padahal ia melakukan itu untuk membela diri. Saat itu karena melihat catatan kriminal Jae Bum maka ia mendapatkan hukuman yang berat, menurutnya saat itu mereka butuh bantuan dalam hal tes kejiwaan dan sebagainya. 

Dong Min menegaskan kalau Jae Bum adalah orang yang berbahaya dari yang Jae Yul pikiran. Jae Yul menceritakan kalau Jae Bum berbahaya tiga tahun yang lalu seharusnya sang kakak tidak menusukan garpu di bahunya atau ia menusukan pisau bukan jarum seperti tadi. Dia sadar kalau kakaknya memang punya sifat pendendam dan akan selalu membalas dendan pada adiknya. 

Jae Yul juga yakin suatu saat nanti kakaknya akan menusuknya dengan pisau. Tapi dia tidak bisa membiarkan kakaknya begitu saja di dalam penjara dengan sesuatu yang belum terjadi. Menurutnya saat itu terjadi maka ia membutuhkan bantuan Dong Min saat itu. Dong Min meminta Jae Yul mendengarkannya kali ini, dia yang akan membawa Jae Bum kembali ke penjara. 


Hae Soo bertemu dengan pasiennya dulu suka mengambar alat kelamin. Dia memperlihatkan gambar yang dibuat di tembok sebuah cafe. Pasien itu ingin memperlihatkan gambar itu pertama kalinya pada Hae Soo. Hae Soo melihat lukisan itu tidak buruk. Lalu Pasien itu mengingat pesan Hae Soo keinginan untuk sembuh itu lebih baik dibandingkan obat dimanapun.

Dia menceritakan setiap dia sedang merasa cemas maka ia akan mulai menari atau melukis. Dia mengatakan belum bisa kembali sekolah dan berbicara pada ibunya. Tapi dia masih mengikuti terapi dan meminum obat yang disuruh oleh Hae Soo. Lalu dia mensugesti dirinya kalau ia pasti akan bisa normal kembali.


Hae Soo merasa iri dengan pasiennya, sambil membantu mewarnai dia menceritakan dirinya punya gangguan kecemasan dalam cinta. Sekarang ia sedang melawan kecemasan itu dengan semua keberanian yang ia miliki. Dia sudah mengirimkan sinyal pada seorang pria tapi ternyata pria itu menolaknya. 

Dia memberitahu penyakitanya ini bisa hilang apabila ada seseorang yang bisa menanggapi usahanya. Menurutnya keadaan dirinya itu lebih buruk dari pasiennya. Pasien itu memberikan saran supaya Hae Soo berusaha untuk terus menghubungi pria itu dan mencoba sampai ia mendapatkannya. 

Dia pikir Hae Soo harus mengetahui alasan kenapa pria itu tidak datang, apakah benar ia tidak menyukai Hae Soo. Hae Soo menolaknya menurutnya itu sudah bertentangan dengan harga dirinya. Pasein itu melihat Hae Soo lah yang tidak mau berubah. Dia menceritakan butuh waktu lama ia tidak melukis alat kelamin, tapi dia tetap fokus akan mengambar yang lainnya. Maka sekarang ia sedikit demi sedikit bisa melupakannya. 



Ponsel Hae Soo berbunyi, dia mendapatkan pesan dari kakaknya supaya meminta maaf pada ibunya. Dia memohon pada Hae Soo demi kakaknya itu. Lalu dia mengirimkan foto, dia ingin Hae Soo mengirimkan foto itu pada Jae Yul. Hae Soo tersenyum melihat foto Jae Yul dengan keponakan dan ayahnya. Lalu ia pamit pada pasiennya itu, dia melihat lukisan itu hanya awal dari penyembuhannya saja. 

Jae Yul menelpnya, dengan nada tinggil Hae Soo mengatakan akhirnya Jae Yul menjawab telpnya. Jae Yul meminta Hae Soo mendengarkannya, dia mendengar suara Hae Soo itu begitu mengerikan. Dia memberitahu bahwa bertemu dengan kakaknya lalu kakaknya menghajarnya. 


Jae Yul duduk sendirian di taman, dia teringat saat setelah di tendang oleh kakaknya, sang kakak melepaskan sepatunya dan meninggalkan untuk dirinya. Dia melihat kakaknya sebenarnya masih baik terhadapnya karena meninggalkan sepatu untuknya. 

Hae Soo datang, dia melihat banyak luka di wajah dan tubuh Jae Yul. Dia berjalan mendekati Jae Yul, memegang wajahnya dan memeluknya. Jae Yul mengatakan dia baik-baik saja karena kakaknya tidak menghajarnya terlalu banyak. 


Hae Soo mengelus pundak Jae Yul, wajahnya sedih melihat keadaan Jae Yul yang babak belur. Jae Yul mengatakan dia tidak tahu kalau Hae Soo punya keadaan yang baru ia ketahui kemarin. Hae Soo tidak banyak bicara, matanya berkaca-kaca, Jae Yul menangis dipelukan Hae Soo. 


Dong Min meminta Tae Yong untuk menghentikan mobil di pinggir jalan. Lalu dia menyuruh Jae Bum turun dari mobil. Dia menyuruh Jae Bum melakukan apa yang ingin ia lakukan. Jae Bum tersenyum, dia berlari meninggalkan mobil. 

Tae Yong panik melihat Jae Bum berlari meninggalkan mobil, dia berteriak menyuruh Jae Bum untuk berhenti. Dong Min meminta Tae Yong untuk membiarkan Jae Bum berlari, Tae Yong panik bagaimana kalau Jae Bum itu kabur. Dong Min pikir kalau Jae Bum ingin kabur bisa dia lakukan dari tadi. Dia ingin Jae Bum bisa menghirup udara segar dari luar penjara. 

Jae Bum berteriak sambil berlari, dia terlihat senang karena bisa melakukan apa yang ia mau. Lalu Dong Min teringat dengan perkataan Jae Yul yang menyatakan kalau kakaknya berbahaya mana mungkin ia menusukan garpu dibahu bukan di leher dan bukan menusuknya dengan pisau tapi dengan jarum. 


Hae Soo berjalan maju, sementara Jae Yul berjalan mundur. Jae Yul menceritakan kalau ia tadi sudah datang ketempat mereka janjian. Hae Soo mengetahui hal itu. Jae Yul menceritakan dirinya sangat gugup karena mendengarkan deringan sebanyak 3 kali dari Hae Soo. 

Saat itu dia tidak berpikir kalau ia bisa menyetir, jadi dia pergi menaiki taksi. Hae Soo memberhentikan langkah Jae Yul, dia melihat ada tangga yang bisa membuat Jae Yul semakin sakit dengan luka yang ada ditubuhnya sekarang. Jae Yul bertanya apakah Hae Soo terkejut dengan keadannya sekarang. 

Hae Soo menanyakan bagaiman keadaan Jae Yul sekarang. Jae Yul mengakui dirinya malu. Dia tidak tahu apa pendapat Hae Soo tentang keluarganya. Dia binggung apakah Hae Soo ketakutan dan akan pergi meninggalkanya ketika melihat kejadian malam ini. 


Dia sebenarnya berharap Hae Soo tidak ketakutan dan pergi meninggalkanya. Dia memaklum sikap kakaknya yang kasar, tapi ia yakin suatu hari nanti ia dan ibunya akan hidup bahagia setelah kakaknya keluar dari kantor polisi. 

Hae Soo menanyakan mengapa Jae Yul menceritakan semua itu padanya, dia adalah seorang dokter kejiwaan yang selalu mendapatkan pasien yang berjuang untuk melawan rasa sakit dalam hati dan jiwa. Menurutnya masalah keluarga Jae Yul pasti nanti ada keluarga yang memiliki masalah yang sama. Dia memberitahu selama perjalanan ke taman dia membaca artikel Jae Yul dan kakaknya. 

Dia pikir Jae Yul tidak perlu menceritakan semua. Hae Soo membanggakan dirinya, kalau Jae Yul beruntung memiliki pacar seperti dirinya. Jae Yul heran mengapa Hae Soo menganggap dirinya pacarnya. Hae Soo tersenyum menurutnya mulai hari ini dia adalah pacarnya Jae Yul. Dia tahu Jae Yul merasakan gugup karena mendapatkan sinyal dari dirinya. Tanpa banyak kata lagi, Jae Yul mencium Hae Soo. 


Hae Soo mendorong Jae Yul untuk tidak menciumnya, dia seperti terlihat pusing. Lalu mengajak Jae Yul untuk pergi. Saat itu dia merasakan lemas, Jae Yul memegangnya sebelum Hae Soo jatuh. Dia melihat tangan Hae Soo berkeringat, lalu ia melihat bagian leher Hae Soo juga berkeringat sangat banyak sampai bajunya basah dengan keringat. 

Jae Yul menanyakan kenapa Hae Soo sampai berkeringat seperti itu. Hae Soo menjelaskan gejala kecemasaanya akan datang saat ia berciuman dengan seseorang. Dia pikir keadaaan dirinya akan baik beberapa menit kemudian. 

Lalu mereka masuk kedalam rumah dengan Jae Yul lebih dulu masuk setelah itu Hae Soo berjalan dibelakangnya. Hae Soo menanyakan apakah Jae  Yul tidak merasa aneh dengan dirinya. Jae Yul tersenyum, dia mengelengkan kepalanya. Lalu Hae Soo mengucapkan terimakasih lalu berjalan masuk kerumah. Jae Yul tersenyum melihat Hae Soo dari belakang. 


Dari bawah Choi Ho melihat Hae Soo yang pulang dengan Jae Yul, dia terlihat kesal melihat kedekatan mantan pacarnya itu. Akhirnya ia memilih untuk pergi meninggalkan rumah. Soo Kwang meihat Choi Hoo pergi, dia mengumpat untuk apa si Brengsek Chio Ho itu datang lagi. 

So Nyu pulang setelah berkerja, Yoon Soo menyuruh pegawai magang itu besok tidak boleh datang terlambat. So Nyu mengerti, dia melihat Soo Kwang sedang menyapu dengan menyapanya. Soo Kwang yang sedang bersikap acuh, mengatakan memang So Nyu tidak melihat kalau dia sedang menyapu. 

Sebuah sepeda motor berhenti di depan cafe. So Nyu menyapa pria itu lalu menciumnya. Soo Kwang yang kaget kenapa So Nyu mencium pria itu. Yoon  So juga binggung melihat tenyata So Nyu sudah punya pacar. Saat So Nyu pergi dengan pacarnya, penyakit lamanya Soo Kwang datang. Dia mencoba untuk tenang dan menangani penyakit yang datang. 


Di dalam rumah, Jae Yul mengisi air minum dalam gelas. Hae Soo duduk di meja makan. Dengan baik hati Jae Yul memberikan minuman untuk Hae Soo. Hae Soo menerima minumnya dengan rasa gugup. Dia mengatakan karena keadaan mereka sedikit gugup jadi lebih baik mereka mengucapkan selamat malam saja.

Dia meminta Jae Yul untuk mengoleskan lukanya dengan cream supaya cepat sembuh. Jae Yul mengerti dia akan ke atas lebih dulu. Setelah Jae Yul pergi, Hae Soo langsung menaruh kepalanya dimeja. Awalnya dia terlihat binggung tapi setelah itu wajahnya tersenyum. 


Jae Yul berlari di taman, dia masih teringat saat ia mencium Hae Soo dan mereka resmi pacaran, dia tersenyum sendirian. Kang Woo menaiki sepeda dibelakang Jae Yul, saat Jae Yul berhenti berlari Kang Woo sudah ada disampingnya. 

Kang Woo memberitahu kalau ia akan berhenti sekolah. Dia memberitahu kalau gurunya mengatakan ia tidak bisa menulis novel saat di kelas dan ia tidak ingin diajar oleh guru yang tidak bisa memahaminya. Jae Yul meminta Kang Woo untuk tetap sekolah, lalu dia melihat lukan ditangan Kang Woo, dia menanyakan darimana luka itu. Kang Woo menceritakan itu luka saat ia terjatuh saat menghindari anjing. 

Jae Yul memarahi Kang Woo karena tidak mau mendengarkan ucapannya. Dia selama ini sudah memberitahu Kang Woo tidak lewat jalan ini karena berbahaya. Kang Woo mengatakan dia akan bunuh diri kalau sampai ia tidak lulus kontes nanti. Jae Yul kaget mendengar penyataan Kang Woo. 

Kang Woo pikir dengan begitu ibunya akan mendapat uang asuransi dari dirinya, lalu dia akan mendapatkan uang untuk ibunya. Dia pamit untuk pergi, Jae Yul mengatakan dia sudah melaporkan kejadian itu pada polisi apakah ada polisi yang menyelidikinya. Kang Woo tidak pernah melihat ada polisi yang datang, menurutnya tidak ada orang yang memperhatikan keluarganya yang menyedihkan kecuali Jae Yul. 

Dia meminta Jae Yul tidak usah memikirkan tentang ayahnya, dia punya cara untuk menangani ayahnya.  Jae Yul berteriak supaya Kang Woo bisa menyelesaikan novelnya lalu memberitahunya. 


Jae Bum makan dengan lahap Jajangmyeon, setelah itu dia akan pergi. Tae Yong menanyakan kemana Jae Bum akan pergi, dia akan mengikutinya. Dong Min berteriak apakah Tae Yong ingin masuk penjara juga, dia menyuruh Tae Yong untuk membiarkan Jae Bum pergi sendiri.

Dengan wajah kesalnya, ia menyuruh Dong Min tidak perlu menemuinya. Dong Min berteriak dia tidak akan berkunjung bahkan menghubungi Jae Bum. Dia mengatakan Jae Bum adalah penipu yang berpura-pura sebagai tahanan. Jae Bum mengumpat kalau Dong Min itu bukan dokter tapi penipu. 

Dong Min berteriak dirinya dokter untuk orang yang sakit bukan untuk orang yang licik seperti Jae Bum. Jae Bum malah memberikan ludahnya pada Dong Min. Saat Dong Min didalam mobil, dia berteriak menyuruh Jae Bum tidak menghubunginya lagi. 

Jae Bum kesal mengejar mobil Tae Song, sedangkan didalam mobil Dong Min akan mempertarukan dirinya sebagai dokter kejiwaan, dia akan menyembuhkan Jae Bum dari penyakit mental. 

Bersambung ke Part 2 
Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger