Sinopsis Night WatchMan Journal Episode 5 Part 1


Menteri berteriak memanggil Pangeran Lee Rin, dia tidak ingin Lee Rin menerima surat dan dia tidak bisa menjadi kepala dari Sugyukseo. Kasim Song juga berteriak kenapa Lee Rin menjadi dingin seperti ini. Dayang kecil melihat keduanya itu bukan pelayan yang setia untuk Lee Rin. Dia melihat Lee Rin itu tidak ingin melihat mereka makanya dia berbaring di tengah sungai seperti itu. 

Dia juga heran mengapa keduanya itu suka sekali dengan Lee Rin. Dua orang wanita mendekat ke perahu Lee Rin. Salah satu wanita berbisik apa yang harus ia lakukan dengan orang itu. Keduanya akan berencana untuk membuat tangan Lee Rin menyentuh air setelah itu mereka akan menariknya. 


Lee Rin mendengar apa yang dibicarakan oleh dua orang wanita itu. Tapi dia berusaha untuk tidak menanggapinya. Tetep santai dengan berbaring diatas perahu. Wanita salah satunya setuju, mereka akan membuat Lee Rin tenggelam, dengan begitu disungai itu tidak hanya mereka berdua tapi ada pria tampan juga dan itu akan sangat bersemangat. 

Mentri melihat Lee Rin diganggu oleh hantu gila penunggu sungai. Dia ingin membantu tapi ia tidak bisa masuk ke dalam sungai. Lee Rin berguman, dirinya tidak bisa mendapatkan istirahat sementara. Dia mulai mendayung perahunya, saat itu dayungnya terkena dua kelapa hantu penunggu sungai. Dengan sekuat tenaga, dia mendayung perahunya. 


Moo Suk berlutut pada raja Ki San, dia ingin meminta raja menarik kembali perintahnya. Dia tidak memiliki keinginan untuk melakukan itu semua. Seorang pelayan yang setia hanya pada satu orang saja. Kenapa dia harus melayani seseorang selain rajanya. 

Raja Ki San mengatakan Moo Suk adalah orang yang bisa dia minta untuk menyerang dirinya. Dia menanyakan apakah Moo Suk tahu alasannya. Moo Suk tertunduk dan terdiam. Raja Ki San menjawab itu karena dia percaya pada Moo Suk kalau ia tidak akan membuat dirinya terluka. 


Lalu Raja berjongkok di depan Moo Suk, dia mengatakan sangat mudah melakukan sesuatu apabila seseorang menganggap itu cocok dengan dirinya. Tapi ketika kamu akan menjadi lebih baik apabila mengerjakan sesuatu yang tidak cocok dengan dirinya yang akhirnya menjadikan sesuatu yang cocok untuk dirinya. Dan menurutnya keputusan dirinya itu tidak salah. 

Dia berpesan pada Moo Suk. Jangan pernah berpikir menjadi penjaga Pangeran Lee Rin bukan sesuatu yang cocok Tapi itu adalah suatu tantangan untuk Moo Suk supaya dia bisa merasakan dirinya itu pantas untuk menjadi penjaga untuk Pangeran  Ki San. Dia meminta Moo Suk melakukan itu demi dirinya. Moo Suk hanya melihat wajah Rajanya dari dekat tanpa berkomentar. 


Saat keluar dari tempat raja, temannya menanyakan apakah benar Moo Suk ditugaskan untuk menjadi pejaga dari Pangeran Wolgang. Menurutnya seorang penjaga terlihat sangat enak caranya. Tapi menurutnya raja hanya ingin supaya Moo Suk menjadi mata-mata saja untuk Raja Ki San. 

Lalu ia pikir itu bagian yang tidak terlalu penting. Menurutnya raja sudah hilang akal dengan menugaskan Moo Suk sebagai penjaga untuk Pangeran Wolgang, seharusnya dia menjadikan Moo Suk sebagai penjaga perbatasan. Moo Suk langsung menarik kerah baju temannya. 

Dia terlihat marah pada temannya, dia menegaskan dirinya tidak akan memaafkan apabila ada orang yang akan mempermalukan raja. Dia tidak akan tinggal diam, termasuk temannya yang melakukan itu. Temannya yang mulai kehabisan nafas, meminta Moo Suk melepaskan tangannya. Dia meminta Moo Suk membiarkan dirinya pergi saja dan ia tidak akan banyak komentar lagi. 


Pangeran Lee Rin sedang tertidur, tiba-tiba dia terbangun. Dia memikirkan apa yang harus dia pilih. Apa yang harus ia pikirkan untuk menjadi topik dalam ujian untuk mencegah sesuatu. Dia merasakan kepalanya sangat sakit sekali karena memikirkan masalah ini. 

Lalu dia melihat orang yang menjaga dirinya tertidur. Dia pelan-pelan mengatakan panas sekali. Pelayan itu masih tertidur. Dia menaikan suaranya dengan mengatakan panas sekali. Pelayan masih juga tertidur. Yang ketiga kalinya Lee Rin berteriak dan pelayan kaget langsung mengipasi Lee Rin yang kepanasan. 


Pelayan So Ryu mempersiapakan tangga, lalu Soo Ryu menaiki tangga untuk memajat tembok istana. Dia mengajak pelayannya itu untuk mengikuti perlahan-lahan. Setelah itu dia siap untuk lompat dari atas tembok ke bawah. Pelayan itu ketakutan melihat orang yang datang, dia memilih untuk bersembunyi dibalik tembok. 

Soo Ryu masih membersihkan tangannya dari tanah setelah lompat. Saat ia berdiri dan akan berjalan. Dia kaget melihat ayahnya melihat dirinya yang masuk istana dengan cara melompat. Dia mengatakan dirinya menjadi sukarelawan untuk bagian klinik hari ini, lalu ia buru-buru pergi. 


Ayahnya memanggil Soo Ryu, Soo Ryu pun kembali berdiri di depan ayahnya. Ayahnya menanyakan apakah anaknya itu dengan seseorang pencari jodoh. Soo Ryu mengatakan ia sudah bertemu dan orang itu akan memberikan kabar berita beberapa hari lagi. Dia meminta ayahnya menunggu dan melihatnya. Ayahnya meminta Soo Ryu untuk menunggu sebelum pergi. 

Soo Ryu melakukan itu supaya ayahya bisa mengetahui semuanya. Ayahnya menegaskan kalau Pangeran Wolgang itu tidak cocok dengan Soo Ryu. Soo Ryu ingin menyela, tapi ayahnya merasa tidak bisa mengerti, kalau dirinya itu sangat mengkhawatirkan anaknya. Lalu Soo Ryu mengingat kembali ke belakang, Dia menanyakan alasan ayahnya menginginkan dirinya menjadi ratu dari saat Ki San menjadi Raja. 

Ayahnya ingin coba menjelaskan alasannya, tapi dia seperti menahan untuk tidak bicara. Dia hanya mengatakan situasi sekarang sudah sangat berbeda. Keadaan hari ini berbeda dengan waktu zaman dulu. Soo Ryu menegaskan dirinya tetap konsisten. Dia mengatakan dirinya sudah memiliki perasaan dengan pangeran Lee Rin lebih dari 10 tahun. 

Dia tidak mungkin mengubah hatinya dengan cepat. Setelah itu dia pamit untuk pergi. Ayahnya masih ingin berbicara padanya dengan berteriak memanggil anaknya tapi Soo Ryu tetap terus berjalan saja. Sang ayah hanya menghembuskan nafas panjang melihat kelakuan anaknya. 


Beberapa orang sedang mengobati pasien dengan membalutkan perban pada luka. Soo Ryu juga membantu mengobati pasien dan mengatakan luka itu akan cepat sembuh dan meminta pasien untuk lebih banyak istirahat. Lalu Seorang pasien berteriak seperti kepalanya terbelah dan ditusuk-tusuk jarum. 

Soo Ryu panik, dia menanggil dokter Kim untuk menangani pasien itu. Akhirnya Pasien bisa reda dari teriakanya. Lee Rin masuk ke dalam, dia melihat Soo Ryu ada di dalam. Soo Ryu berdiri dan menanyakan ada apa Lee Rin sampai datang ke klinik. Lee Rin mengatakan dirinya sakit kepala jadi dia butuh obat. 


Soo Ryu membawakan semangkuk obat untuk Lee Rin. Dia menceritakan seorang pasien yang merasa sering sakit kepala. Tapi  obat tidak bisa menghilangkan penyakit itu dan dokter juga tidak mengetahui kenapa penyebabnya. Lalu dia menanyakan apa sebenarnya yang dipikirkan Lee Rin semalam suntuk. 

Lee Rin merasakan mungkin karena obat kepalanya sekarang menjadi lebih baikan sekarang. Soo Ryu hanya menunduk menahan tawanya. Lee Rin bertanya kenapa Soo Ryu tertawa. Soo Ryu mengatakan yang ia bawa itu adalah plum tea bukan obat. Lee Rin berdalih dirinya selalu merasakan sesuatu yang baik ketika hanya melihat saja, seperti semua penyakitnya akan hilang. 

Soo Ryu tersipu malu ketika Lee Rin membahas tentang vitalitas laki-laki. Lalu Lee Rin mendengar seseorang yang membahas kalau seorang pria seperti lobak kering. Terlihat kasar dan sombong. Saat seperti itu seharusnya mereka bisa memakan lobak itu saja. Lee Rin keluar dari ruangan. 


Do Ha sedang memijat seorang pasien, Pasien itu berterimakasih pada Do Ha karena sudah membantunya membawanya kesini. Lee Rin melihat Do Ha yang sedang memijat kaki pasien. Do Ha melihat Lee Rin yang ada di depannya, dia mengatakan kalau lobak kering yang ia masuk itu adalah Lee Rin. 

Dia turun dari tempat tidur dan langsung meminta Lee Rin mengembalikan gelang yang ia ambil. Lee Rin mengatakan Do Ha itu orang yang tidak tahu aturan tentang kasta. Do Ha binggung apa maksud dari kasta yang katakan Lee Rin. 

Lee Rin menegaskan ada sebuah hukuman pada sampah masyrakat seperti Do Ha yang menantang orang -orang bangsawan. Soo Ryu terlihat binggung apa sebenarnya yang mereka bicaraka. Do Ha merasa apakah perlu ada aturan apabila dirinya meminta kembali barang yang ia miliki. 



Dia mengatakan itu adalah suatu yang kriminal, dengan dia tidak membungkuk depan saja sudah sesuatu yang kriminal. Dia melihat semua aturan itu tidak penting, dia hanya ingin Lee Rin mengembalikan gelangnya saja. Dia akan pergi dengan tenang ketika gelang itu sudah dikembalikan. Lee Rin berteriak pada Do Ha supaya membawa bukti dia yang sudah mengambilnya. 

Do Ha mengatakan dia tidak punya waktu untuk melakukan itu semua. Dia memberitahu dirinya akan ikut ujian the SugyukSeo. Dia ingin Lee Rin mengembalikan sebelum ia mulai memukulnya. Lee Rin seperti pura-pura kagum, dia meminta Do Ha untuk hati-hati, menurutnya orang yang akan ikut ujian SugyukSeo itu haru memiliki kemampuan spiritual kalau sampai ia tidak memiliki itu maka ia akan keluar. 

Suara Moo Suk datang, dia bertanya darimana Lee Rin mengetahui tentang hal itu. Dia menanyakan kenapa Lee Rin menyangka orang yang memiliki kekuatan spiritual itu adalah orang yang tidak bisa melihat hantu. Do Ha setuju dengan penyataan Moo Suk. Soo Ryu menanyakan untuk apa Moo Suk datang. 

Moo Suk memberitahu dia datang untuk sebuah misi, Lee Rin menanyakan misi, untuk dirinya. Moo Suk menegaskan mulai sekarang ia adalah penjaga pangeran Lee Rin. Lee Rin sendiri terlihat binggung kenapa dia harus memiliki seorang penjaga. 


Di kedai seorang wanita sedang melayani tamu, si teman dari Sang Hun memotong timun yang sengaja dimakan bersama oleh pelayannya. Dia tidak suka pelayan itu merayu dan melayani tamunya. Sang tamu marah, dia tidak ingin membayar semua makannya karena pemilik kedai menghalangi kesenangannya. Si pemilik langsung mengacungkan pisaunya, dia menanyakan apa yang ia katakan tadi. 

Tamu itu ketakutan, dia mengatakan hanya bercanda saja, dia meminta pemilik itu lebih tenang lagi. Saat itu Do Ha baru saja pulang. Keduanya menyambut Do Ha dan pelayan juga senang karena melihat Do Ha adalah adik dari Sang Hun. Setelah itu keduanya masuk ke Dapur, Do Ha melihat ada hantu yang mengikuti mereka berdua. Tapi Do Ha tidak ingin memberitahu, menurutnya itu tidak penting. 


Do Ha meluapkan rasa kesalnya pada tas yang ia bawa, dia mengeluarkan semua isi tasnya karena kesal dengan si Brengsek Lee Rin. Tapi dia mengingat supaya dirinya bisa tenang. Saat memasukan lagi barang-barangnya ke dalam tas, dia melihat sebuah gelang bunga camelia. 

Dia ingat itu adalah dari Raja Joseon yang pernah datang ke Suku Mago. Saat itu raja mengatakan bahwa istrinya yang memberikan gelang ini sebagai penjaga diri. Lalu istri dan anaknya akan setia menunggu dirinya kembali ke kerajaan. 

Do Ha kecil mengungkapan kalau Lee Rin itu pasti bangga dengan ayahnya yang mau berkorban supaya anaknya bisa sembuh. Dia merasa ingin sekali memiliki ayah seperti raja Joseon. Raja tersenyum, ia mengelus kepala Do Ha. Do Ha memegang gelang itu ditangannya. 


Lee Rin pulang dengan badan sempyongan, dia masuk ke dalam kamar dan ingin tidur. Tak sengaja kakinya menginjak sesuatu. Dia merasakan kesakitan setelah menginjak benda itu, Dia mengambil benda yang dia injak dan melihatnya. Dia beberapa kali melihat benda yang ia injak, dia teringat dengan Do Ha. Dia baru sadar bahwa gelang itu yang dimaksud oleh Do Ha. Dia tersenyum licik melihat gelang itu. 


Teman Sang Hun datang, dia meminta Sang Hun tidak membuang-buang waktu melakukan sesuatu yang tidak perlu ia lakukan. Dia mengajak Sang Hun untuk istirahat dan minum bersama dengannya. Dia akhirnya meminum sendiri melihat Sang Hun yang tetap memukul-mukul pedang. Temannya itu merasa banyak sekali kenanga yang akan kembali, ia tahu Sogyukseo akan kembali dibangun. 


Sang Hun berhenti memalu sejenak, temannya merasa banyak terjadi dalam satu tahun terakhir ini. Sang Hun teringat saat mereka harus melawan dengan prajurit ditengah hutan. Semuanya mati, Sang Hun terlihat berkaca-kaca dan dia memalu lebih kencang lagi. Temannya meminta Lee Rin berhenti. Menurutnya itu bukan kesalahan mereka sampai terjadi semua ini. 

Temannya menegaskan kalau mereka semua tidak bisa menjaga kehidupan mereka seperti ini. Dia meminta Sang Hun untuk berhenti dan melupakan semuanya. Dia juga ingin Sang Hun memaafkan dirinya sendiri juga. Sang Hun memperlihatkan sedikit bekas luka di dadanya, Dia mengatakan hanya satu bekas luka mungkin bisa hilang, setelah itu dia akan mempertimbangkan lagi. 


Si pemilik kedai itu datang, dia membawakan arak lagi karena ia takut mereka kurang minum. Tapi Sang Hun cuek, dia memilih untuk keluar dari tempat ia berkerja. Dia melihat langit yang cerah saat itu. Dia mulai melatih dengan pedangnya. Beberapa kali dia melompat sambil memainkan pedangnya. 

Temannya itu melihat dari jauh, apa yang dilakukan Sang Hun. Dia seperti kasihan pada temannya yang masih berlatih pedang walaupun itu tidak mungkin mereka gunakan lagi. 


Teman Sang Hun ingin kembali tapi saat dia membalikan badannya, dia ketakutan melihat ada seorang wanita dibelakangnya. Dia menunduk ketakutan tidak ingin wanita itu menganggunya. Do Ha menepuk pundak teman Sang Hun.  Dia memberitahu dirinya adalah Do Ha. Tema Sang Hun melirik. 

Setelah yakin dia akhirnya berdiri tegak, dia memarahi Do Ha yang mengerai rambutnya di tengah malam seperti ini. Do Ha mengatakan besok ia akan mengikuti tes di Songyuseo, jadi dia ingin keramas. Temannya itu berpikir kalau Do Ha keramas maka kemungkinan dia tidak akan lulus tes. 

Do Ha menanyakan apakah itu benar, dia melihat mungkin teman Sang Hun saja yang melihat kalau ia keramas sebelum ikut tes maka ia gagal. Teman Sang Hun binggung kenapa ia bisa tahu dirinya gagal beberapa kali. Do Ha pergi begitu saja, dia tidak akan memberitahu itu. Teman Sang Hun mengejar Do Ha, dia yakin si pemilik kedai yang memberitahunya tentang masalah itu. 


Sang Hun terus berlatih pedang, dia mencoba menusukan kembali pedanganya ke tanah seperti saat ia memberikan jurus pengusir hantu. Tapi saat itu dadanya terasa sakit, ia ingat saat raja Joseon yang kerasukan hantu menusuk dirinya. Setelah itu dia melihat ditangannya ada darah dari bekas luka tusukan. 


Sa Dam bertemu dengan seorang pelayan, sang pelayan melihat suara kerajaan terasa berbeda tapi langit yang ia lihat itu terlihat sama. Tapi langit di negeri china dengan ditempat itu memang berbeda. Dia melihat ada sesuatu yang biasa ia lihat. Sa Dam mendekat, dia berpikir waktunya mereka akan datang. Keduanya melihat bulan yang bersinar terang. 


Lee Rin mengunakan baju keberasan seorang pangeran. Di bantu pelayan dia mengunakan beberapa lapis pakaian, ikat pinggan dan topi. Setelah ia selesai ia keluar dari kediamnannya. Saat itu dia melihat Moo Suk sudah ada di depan kamarnya. Dia hanya menatap sinis Moo Suk yang sekarang menjadi penjaganya. 


Lee Rin berangkat dengan kendaraan kerajaan. Semua orang mengikuti Lee Rin dari belakang ke tempat diadakan ujian Sungyukseo. Do Ha agak ragu mengikuti ujian Sungyukseo. Dia berdiri didepan pintu masuk, saat akan masuk tak sengaja dia bertabrakan dengan Sa Dam. 

Do Ha meminta maaf karena tak sengaja menabraknya. Sa Dam menatap Do Ha dengan tatapan seperti mengenal Do Ha. Tapi Do Ha cuek dia masuk ke dalam tempat ujian. Sa Dam terus melihat Do Ha dengan tatapan curiga. 


Lee Rin masuk ke dalam tempat ujian Sugyukseo, dia akan menjadi juri dalam ujian ini. Do Ha kaget melihat si Lobak kering adalah ketua dari Sogyukseo. Akhirnya dia hanya bisa menunduk, mendengarkan Lee Rin berbicara. Moo Suk melihat ke arah Sa Dam, sepertinya dia merasakan ada yang aneh dengan Sa Dam, yang melihat Lee Rin dengan tatapan tajam. 

Lee Rin, memberitahu alasan raja membangun kembali Sogyukseo adalah aliran taoisme dari surga di dalam kerajaan, dimana setiap orang cukup makan dan hidup dengan bahagia. Dia mengingatkan semua perserta harus berusaha yang terbaik dan memiliki niat yang sama dengan raja mereka.  Semua membungkuk akan berusaha untuk ujian ini. Do Ha menatap Lee Rin lebih dalam, Lee Rin akan memberitahu topik dari ujian. 


Lee Rin membawa pasien dari klinik, dia memberitahu pasien ini sudah mengalami sakit kepala dan migran selama 10 tahun lamanya,  Pasien itu berteriak dia seperti akan mati jadi dia meminta pada semua tabib untuk menyelamatkannya. Lee Rin meminta pasien itu tenang, dia menegaskan hari ini penyakitnya akan sembuh. Do Ha melihat ada trik yang membuat orang itu terlihat sakit. 

Pangeran Lee Rin membalikan badannya, dengan mata melotot mengatakan apabila ada orang yang berpikir itu hanya trik, lebih baik orang itu tidak usah ada dalam ujian ini. Do Ha hanya bisa mengangguk mengerti. Lee Rin mengatakan tugas mereka semua adalah menyembuhkan pasien itu. 

Imbalan yang didapat oleh orang yang bisa menghilangkan penyakit dan menyembuhkan pasien itu maka ia akan menjadi tabib untuk Sogyukseo. Seorang mengatakan mereka tidak melamar pada klinik ke kerjaan, tapi mereka hanya melamar untuk klinik di Sungyukseo. 


Lee Rin melihat itu hal yang bagus, dia menceritakan dokter dalam klinik berusaha untuk  menyembuhkan penyakit dari pasien dan memberikan beberapa obat tapi sayang kondisi pasien itu tidak ada perubahan. Menurutnya sekarang masalahnya tidak hanya psikis saja. Dia menegaskan kembali kalau yang berhasil menyembuhkan pasien itu akan menjadi ketua tabib di Songyukseo. 

Do Ha tak percaya dengan perkataan Lee Rin, dia berbisik pada peserta ujian lainnya kalau Lee Rin itu berbicara tidak masuk akal. Dia menceritakan pernah bertemu dengan Lee Rin, dia melihat pria itu adalah pria yang aneh. Peserta yang lainnya terlihat percaya tak percaya dengan omongan Do Ha. 

Saat Do Ha membalikan badan, Lee Rin sudah ada didepan matanya. Lee Rin menegaskan kalau menurut Do Ha itu tidak masuk akal lebih baik dia pulang saja sekarang. Do Ha hanya tersenyum dan mengangguk. 


Lee Rin akan memulai ujian untuk menjadi tabid di Sonyukseo. Tak jauh dari sana So Ryu dengan memasak obat sambil mengipas tungku supaya tidak mati. Moo Suk melihat So Ryu sengaja menjadi sukarelawan untuk tetap bertemu dengan Lee Rin. So Ryu sendiri hanya tersenyum pada sepupunya yang menjadi penjaga untuk Pangeran Lee Rin. 


Raja Ki San tertawa, dia tak percaya ujian masuk ke dalam Sogyukseo itu dibuat didepan sebuah klinik. Dia melihat Pangeran Wolgang itu adalah pelayan yang setia. Menurutnya itu membuat dirinya sangat tertawa dengan kejadian ini. 

Seorang mentri menanyakan bagaimana bisa seorang yang tidak mengenal Sogyukseo di rekomendasikan untuk mendirikan Sogyukseo kembali. Mentri Park melihat Pangeran Wolgang pasti memiliki alasan. Raja Ki San menanyakan apa sebenarnya rahasia itu. 

Dia pikir Mentri Park itu sedang menyembunyikan kuku tajam yang dimiliki oleh Pangeran Wolgang. Atau bisa saja Pangeran Wolgang itu menyembunyikan sendiri kuku tajamnya. Mentri Park menatap pangeran Ki San. Saat keluar dari ruang rapat, dia kesal sendiri mengapa Pangeran Ki San itu terlihat curiga padanya. 

Bersambung ke Part 2 


Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger