Sinopsis Night WatchMan Journal Episode 1 Part 2


Raja bisa menyelamatkan Lee Rin sebelum tengelam lebih dalam. Dia membawa Lee Rin ketepi danau, para pengawal dan panglima membantu Raja membawa pangeran. Setelah sampai di pinggir Danau, Lee Rin masih mengiggau memanggil Gap. 

Sang raja menanyakan mengapa Lee Rin berjalan sendirian. Lee Rin tidak menjawab, tubuhnya langsung pingsan. Ayahnya berpikir semua itu terjadi karena ada seseorang yang mengincar nyawa anaknya. 


Raja masuk ke dalam ruang rahasia ditemani oleh panglima, seorang mentri duduk disamping Raja. Raja memperlihatkan sebuah pisau yang ditancapkan oleh pencuri dokumen kuno diruang penyimpanan. Dia menanyakan siapa mencoba membunuh anaknya dan mengambil dokumen kuno milik kerajaan. 

Mentri melihat lambang yang ada di pisau itu, menurutnya itu semua ulang kaum Yongsin didekat gunung Baekdu. Raja seperti baru mendengar kaum YongSin, mentri menjelaskan Kaum Yongsin itu penyembah monster ular. Menurut sejarah, ketua dari Kaum Yongsin itu memiliki kekuatan untuk mengendalikan hantu. 

Pada suatu waktu, Raja Dangun berhasil menakulkan kaum Yongsin dan menyegel si monster ular. Dan dokumen yang diambil oleh Kaum Yongsin adalah acara supaya mereka bisa membuka segel Monster ular dan membiarkan ular itu pergi ke surga untuk berubah menjadi naga. Raja menyimpulkan Kaum Yongsin sengaja mencuri dokumen itu untuk menghidupkan kembali monster ular. 

Menteri pikir seperti itu, dia tidak bisa membayangkan bagaimana bencana akan terjadi apabila monster itu dibuka segelnya. Menteri juga memberitahu kalau pangeran sudah diserang oleh hantu, jadi dia tidak bisa disembuhkan oleh obat manusia. Raja menanyakan bagaimana caranya mereka bisa menyembuhkan Rin.

Panglima memberitahu ada ramuan yang disebut sebagai seribu bunga. Ramuan itu dibuat oleh kaum Mago dekat gunung Baekdu.Raja menegaskan ia akan pergi ke Kaum Mago, dia meminta panglima untuk mempersiapkan pasukan mereka. 


Satu menteri tidak ingin Raja pergi ke Gunung Baekdu, karena mereka harus menemukan pengkhianat yang ada di dalam kerajaan mereka. Menurutya mereka semua harus fokus pada penyelidikan siapa pemberontak dari kerajaan dan tidak tepat seorang raja pergi ke daerah perbatasan. 

Menteri itu mengatakan dia akan mengerahkan seluruh tenaga untuk menemukan pengkhianat itu. Raja berteriak, dia membaca surat kalau terjadi kejadian yang sangat biadab di perbatasan. Menurut menteri itu sudah biasa terjadi peperangan di wilayah utara kerajaan. 

Raja memarahi mentri itu yang tidak bisa bertanggung jawab sebagai mentri pertahanan. Semua hanya bisa tertundu mendengar raja mereka sedang marah, Raja menegaskan dirinya akan ke wilayah utara supaya bisa menjalankan tugasnya sebagai raja. 


Seorang mentri tak habis pikir dengan keputusan raja mereka, menurutnya raja seperti orang sudah berpendidikan tinggi S2. Menteri satunya meminta temannya itu lebih memelankan suaranya. Menurut Mentri ada seorang penasehat yang memberikan saran yang buruk untuk Raja. Dia mengajak menteri itu menemukan siapa orang itu segera. 


Raja menemui Lee Rin dikamarnya, dia melihat anaknya itu menangis. Lee Ria menceritakan Gap yang diberikan ayahnya sudah hilang. Dia merasa Gap itu sebagai temannya. Sang ayah mengelus rambut anaknya, dia berjanji akan menemukan Gap dan memperbaiki kandangnya. Dia meminta Lee Rin untuk melawan penyakitnya saat ayahnya sedang berada diluar istana. 

Ratu mendengar demi menyebuhkan Lee Rin suaminya akan pergi ke utara, dia memberikan jimat bunga camelia pada suaminya. Dia menjelaskan bunga itu mekar pada musim dingin dan memberitahu akan ada musim semi tahun depan. 

Dia melihat bunga itu sangat mulia, dia akan menunggu dan berharap raja bisa kembali ke kerajaan dengan selamat. Raja mengambil jimat bunga cameli dan mengucapakan terimakasih pada istrinya. 



Raja dan seluruh pasukan berjalan menuju Suku Mago yang ada didekat gunung Baekdu, sebuah burung hantu melewati gunung hingga di pundak Ketua suku Yongsin. Dia seperti memberitahu kalau Kerajaan Joseon sedang menuju kaum Mago. 

Sampai tengan malam mereka semua tetap berjalan menuju Suku Mago, tapi perjalanan mereka terhenti dengan tumpakan batu yang menghalangi jalan mereka.


Raja turun dari kuda, dia memeriksa batu yang menghalangi jalan mereka menuju suku Mago. Dia melihat tidak ada pelapukan yang terjadi dibatu itu, menurutnya batu itu baru saja disusun. Menurutnya mereka harus memutar jalan menuju Suku Mago. 

Saat akan berjalan memutar, panglima melihat ada sesuatu yang aneh. Dia merasakan ada getaran dari tanah yang dia rasakan. Dia menyuruh semua pengawal memberikan penerangan pada jalan. Saat itu keluarlah hantu dengan wujud kuda datang. Dia menyuruh prajurit pemanah melemparkan panahnya. 

Setelah itu bergelindinglah batu-batu besar ke arah mereka. Tapi setelah terbentur tebing batu itu menghilang. Raja dan pasukannya berusaha untuk menghindar dari batu-batu besar yang tidak tahu berasal darimana. 


Akhirnya mereka mengetahui kalau Raja pergi ke utara untuk menangkap hantu. Salah satu mentri merasa itu belum tentu benar, menurut rumor raja pergi ke utara untuk bertemu dengan orang yang bisa mengendalikan hantu. 

Menurut Menteri itu sama saja, sebagai Raja Joseon seharusnya ia percaya dengan prinsip konfusian (ajaran Konghucu). Dia rasa Raja itu bodoh karena percaya dengan hantu. Salah satu mentri meminta menjaga ucapannya. 

Sang mentri tidak terima dibentak, dia merasa seharusnya orang yang bijak tidak membicarakan tentang paranomal dan hantu yang beredar. Dia tak percaya ada hantu di dunia ini, lalu pergi meninggalkan ruangan. 


Kembali ke tempat raja para pengawal yang masih shock mendapat hantaman bantu berusaha untuk berdiri setelah jatuh. Tapi mereka kaget melihat ada yang datang lagi akan menyerang pasukan mereka. Semua mundur dan mempersiapakan serangan. 

Raja melihat hantu dengan pakaian kerajaan akan menyerang mereka. Panglima perang memberika aba-aba supaya pengawal itu menyerah hantu itu. Tapi karena hantu itu tinggi besar yang ada mereka semua kena tebas palu besar yang dibawa oleh para hantu. 


hantu itu seperti hanya ingin menyerang Raja yang masih duduk diatas kuda. Raja akhirnya turun melawan para hantu, pedangnya menusuk dada hantu itu tapi yang terjadi pedangnya seperti terbakar. Akhirnya Raja malah diangkat oleh hantudengan mencekik leher raja. 

Raja berhasil selamat dengan bantuan para pengawal dan panglima. Mereka berusaha untuk melawan para hantu. Panglima memberitahu ada seseorang yang berusaha memberikan mantra pada orang sudah meninggal. Menurutnya mereka harus menghapuskan mantra itu baru mereka akan menang. 

Lalu panglima menyuruh pengawal menempelkan kertas jimat pengusir hantu, setelah itu dia menusukan pedangnya. Akhirnya Hantu-hantu hilang tanpa berkas sedikit pun. Raja dan semua pengawal berkumpul, sang raja melihat tebing yang harus ia lalu untuk menemui Suku Mago. 


Seorang anak kecil keluar dari sebuah jalan kecil dari balik tebing, dia memanggil raja dan panglima. Dia memberitahu ada jalan didekat situ. Raja melihat wajah anak kecil yang akan menunjukan jalan untuknya. Panglima melihat anak itu sebagai jembakan dari Suku Yongsin. 

Raja seperti memikirkan apa yang harus ia pilih sekarang. Si anak kecil itu meminta semuanya untuk mengikutinya cepat, dia kembali berjalan ke tempat ia berasal. Ternyata raja dan panglima memilih mengikuti jalan anak di dalam hutan yang gelap. 


Sampai agak ditengah, mereka malah dihadang oleh beberapa orang. Raja dan pengawalnya mundur selangkah mencari aman, seorang wanita datang meminta mereka tidak menyakiti  kerajaan Joseon. Raja menanyakan siapa mereka. Si wanita memberitahu mereka adalah Suku Mago di gunung Baekdu. 

Dia sudah mendengar hantu dari suku YongSin sudah menyerang istana mereka. Dia juga sudah tahu Raja akan datang ketempat mereka. Raja binggung kenapa wanita itu bisa tahu segalanya. Sang wanita memberitahu dirinya bisa melihat masa depan. 

Raja mengerti bearti Kaum Mago tahu dirinya butuh ramuan seribu bunga. Wanita itu akan memberikan ramuan itu, tapi tabib yang membuatnya sudah diculik oleh suku Yongsin sebagai persembahan. Anak kecil yang mengantar mereka meminta Raja untuk menolong kakaknya. 

Si wanita mengjelaskan Kaum Yongsin terkenal kejam dan memiliki sihir yang gelap. Mereka berlutut meminta raja mengalahkan suku Yongsin dan mengembalikan tabib suku mayo pada mereka. 


Ketua suku Mago memberitahu suku Yongsin tidak memiliki pengikut wanita. Makanya tabib mereka diculik untuk dijadikan persembahan untuk monster ular mereka. Raja merasa dirinya itu hanya manusia, dia tak percaya bisa menganggu perkerjaan para dewa. Ketua Suku Mago mengatakan para raja dimuliakan disurga

Mereka semua berdiri disebuah busur panah, Ketua suku Mago memberitahu itu adalah busur Raja Hwan Woong zaman dulu. Dan hanya raja dari Joseon yang bisa mengambil busur panah itu. Raja melihat busur panah yang ada didepannya. 

Awalnya ia hanya memegang saja, tapi dia memberanikan diri untuk mengambilnya. Saat itu dia merasakan kekuatan yang menahan busur tidak bergerak. Ketua suku Mago memberitahu para dewa hanya membuat busur panah untuk para raja di negeri itu. Tapi setelah itu busur itu bisa ia angkat dan ia mencoba untuk mengunakanya.

Seorang wanita diikat tangannya dan juga mulutnya ditutup, ketua Suku Yongsin datang mendekat. Wanita itu berteriak ketakutan. Ketua Suku Yongsin mengambil besi panas dan menempelkan pada belakang kepalanya. Sang wanita berteriak kesakitan, dibelakangnya seperti diberi tanda pengenal. 

Jo Sang Hun, si ketua suk Yongsin memberitahu sekarang wanita itu bukan sebagai tabib untuk suku Mago. Menurutnya sekarang wanita itu terlahir kembali menjadi bagian dari suku Yongsin sekarang, dia meminta wanita itu bisa mengingat semua anugerah yang ia berikan sampai wanita itu bertemu dengan dewa mereka. 

Lalu Sang Hun seperti merasuki tubuh wanita itu dengan kekuatan yang ia punya, sang wanita berteriak kesakitan. Di belakangnya cap yang dibuat memerah dan berdarah lalu terlihat menghilang. 


Raja Joseon dan pengawal berjalan menuju Suku Yongsin. Sementara di Yongsin dengan mengadakan pemujaan terhadap dewa mereka yaitu monster ular. Setelah memberikan hormat pada dewa, Sang memberitahu semua pengikut suku Yongsin. Malam ini mereka akan melihat dewa mereka bangkit kembali. 

Dia mengucapkan waktu yang mereka tunggu-tunggu sudah tiba, semua bersorak kegirangan. Tabib suku Mayo dibawa kehadapan Sang Hun, dia meminta sekarang ia menyembah dewa mereka. Tabib meludahi wajah Sang Hun, dia menegaskan dirinya itu dari suku Mago dan Sang Hun tidak bisa menyuruhnya. 

Sang Hun berteriak marah dengan mengetuk tongkatnya, saat itu terlihat warna merah dibelakang si tabib dan dia merasa kesakitan. Dia berteriak menyuruh semuanya mempersiapkan ritual mereka. 


Sang tabib di ikat kembali di pohon. lalu ditarik sampai ia tergantung dengan tangan diatas. Seorang pria memukul gendang beberapa kali. Sang Hun membaca mantra yang ia dapatkan dari Joseon. Setelah itu dia mengambil pisau untuk membunuh si tabib. Dia mengatakan bahwa wanita ini sebagai taruhan. 

Beberapa detik kemudian, busur panah menusuk beberapa pengikut Yongsin. Pasukan kerajaaan Joseon menyerbu masuk ke dalam upacara ritual suku Yongsin. Mereka saling berperang dan membunuh. Sang Hun melihat semua pengikutnya sedang berperang dengan Suku Joseon. 


Sang Hun berusaha untuk konsentrasi akan memberikan pesembahan para dewa, saat akan menusuk tabib suku Mago, Raja Joseon menghalanginya. Dia berusaha menghadang Sang Hun untuk membunuh Tabib. Tapi tak sengaja pisaunya mengenai lengan tabib dan terlempar ke dalam sungai. 

Pisau yang terkena darah manusi, membuat naga yang ada di dalam sungai menjadi hidup kembali. Air dalam sungai bergerak, seekor naga terbang keluar dari sungai. Naga itu membuka mulutnya lebar-lebar, dia akan memangsa tabib sebagai makananya. 

Raja melihat naga akan menuju tabib, dia merintahkan untuk meluncurkan roket apa pada ular itu. Semua panah meluncur ke arah naga, tapi naga itu tetap saja bisa berjalan kesana kemari. 


Panglima perang menyuruh para pengawal membentuk "delapan tanda ramalan".  Pengikut suku Yongsin berteriak supaya mereka melindungi raja mereka. Dengan tamen dari pengawal Joseon, naga bisa terkunci. Naga itu akhirnya tidak bisa bergerak dan hanya meliuk di sisi itu saja. 

Raja Joseon berperang dengan Sang Hun, mereka saling menyerang satu sama lain. Lalu Raja Joseon terjatuh karena tak kuat mendapatkan serangan dari Sang Hun. Panglima membantu Raja Joseon yang terjatuh. Dia meminta Raja Joseon pergi saja, dia akan menguruskan masalah ini. 


Raja Joseon berusaha memanah naga yang sudah ditahan oleh para pengawal. Dia ingat busur itu adalah dari dewa yang diperuntukan oleh raja. Sang Hun melihat raja ingin memanah dewa mereka, dengan kekuatannya dia mengangkat panah yang ada didekat tangannya. 

Dia memanah semua pengawal raja joseon yang menahan raja mereka. Raja pun akhirnya menurunkan panahnya mencari-cari ular yang terlepas dari matanya. Dia mencari akal karena melihat beberapa pengawalnya terkena panah. 

Ketua Yongsin mengalihkan pengawal dengan melempar mangkuk yang berisi api, sebuah tombak langsung menghujam dadanya dari panglima. Dia mencoba melepaskan tombak dari dadanya dan setelah itu dia terjatuh ke danau. 


Raja Joseon keluar dengan mengunakan kuda, dia mengikuti kemana arah dari naga terbang. Dia mengingat dirinya harus menembakan panahnya di tempat berwarna merah supaya ia bisa membunuh si naga itu. Kelemahan dari naga itu ada di dekat sisiknya yang berwarna merah. 

Raja Joseon siap-siap untuk memanah dan sementara si naga sudah siap untuk memakan tabib. Dia pun berhasil memahan tepat sasaran pada si naga, setelah itu naga langsung terjatuh. Raja turun dari kuda mengambil pedangnya, dia langsung memotong rantai yang ada ditangan si tabib. Sementara naga yang sudah di panah oleh raja berubah menjadi patung. 


Patung naga sudah diikat oleh pengawal joseon. Raja Joseon menanyakan kemana mayat dari ketua suku Yongsin. Panglima tidak menemukan jasadnya, dia rasa orang itu tidak bisa bertahan hidup karena lukanya sudah terlalu parah. Dia meminta raja tidak perlu mengkhawatirkannya. 

Ketua suku Mago berterimakasih pada Raja Joseon karena bisa menyelamatkan daerah mereka. Raja pikir itu semua karena panah yang mereka berikan padanya. Dia menanyakan pada tabib apakah ia terluka. Tabib mengatakan dia baik-baik saja. Adiknya yang lugu mengatakan kalau lengan kakaknya yang terluka. Sang kakak meminta adiknya untuk tidak berbicara yang sebenarnya pada sang raja.


Sang raja melihat baju di lengan yang ada noda darah, dia mengeluarkan saputangan dan mengikat pada lengan si tabib. Dia mengatakan kalau hanya kemampuan tabib itu yang bisa menyembuhkan anaknya. Dia memohon pada tabib itu. 

Ketua Mago menyakinkan raja tabib akan segera membuat ramuan seribu bunga setelah tabib pulih dari lukanya. Tabib berjanji akan melakukan semuanya demi menyembuhkan sang pangeran. Keduanya entah mengapa saling menatap satu sama lain. 

Kembali ke kerajaan Joseon, ratu menjaga Lee Rin yang masih terbaring lemas. Lee Rin membuka matanya, tapi dia seperti kaget melihat seseorang yang ada di depannya. 

Bersambung ke episode 2 


Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger