Diruang makan sudah tersedia banyak jenis makanan, Lee Yong sampai kaget melihat hasil buatan makanan nunna Ji Yeon. Dia tak menyangka Ji Yeon pandai sekali memasak. Ji Yeon menceritakan dirinya itu sudah lama tinggal mandiri, dia juga bisa memasak semua makanan korean yang ada direstoran. Lee Yong memujinya, semakin dilihat Ji Yeon itu sudah seperti wanita idaman untuknya.
"tapi... berapa lama lagi kau akan memanggilku Nunna, sayang?" tanya Ji Yeon merajuk. Lee Yong binggung sebenarnya Ji Yeon mau dipanggil dengan apa. Dengan malu-malu dia ingin Lee Yong memanggilnya nama saja. Lee Yong akhirnya memanggil nama Ji Yeon dan Ji Yeon menyahut dengan lemah lembut. Lee Yong terpana, dia merasa Ji Yeon terlihat seperti gadis yang lemah lembut.
Ji Yeon berjanji akan tetap menghormatinya walaupun Lee Yong lebih muda darinya. Lee Yong tak tahan lagi, dia berdiri dan merasa sisi kejantanan darinya bangkit. Dia meminta Ji Yeon untuk menutup matanya, mereka siap-siap akan berciuman.
"beraninya kau berciuman dirumahku" teriak Ibu Lee Yong. Keduanya kaget mendengar suara yang masuk ke dalam ruang makan. Ji Yeon yang ketakutan bersembunyi dibalik badan Lee Yong. Ibunya protes melihat Lee Yong yang tidak pergi berkerja. Lee Yong mengatakan dirinya sedang cuti dan dia sudah memberitahu sebelumnya pada ibunya.
Tak bisa memarahi Lee Yong, dia marahi Ji Yeon, ia tidak ingin dipanggil ibu oleh Ji Yeon karena bukan dia yang melahirkan Ji Yeon. Ji Yeon tak tahan lagi, dia merasa perkataan ibu Ji Yeon itu terlalu kejam. Ia berlari sambil menangis, Lee Yong akhirnya ikut mengejar Ji Yeon dan tak memperdulikan ibunya. Ibu Lee Yong akhirnya duduk sendirian dan mengumpat pilihan wanita anaknya itu sangat buruk.
Lee Gun baru keluar dari kamarnya, dia melihat ibu Lee Yong yang sedang duduk di ruang makan. Dia berjalan ke ruang makan. Ibu Lee Yong sedikit melirik, ia pikir Lee Gun akan pergi. Lee Gun melihat ibu Lee Yong, dia ingin menanyakan sesuatu padanya. "apakah kau ingat, bagaimana ayahku saat kau melihatnya untuk terakhir kalinya?" tanya Lee Gun.
Flash back.
Ayah Lee Gun menarik kopernya keluar dari apartement, ibu Lee Yong melihat pada hari itu ayah Lee Gun terlihat seperti orang lain. Ayah Lee Gun menatap ibu Lee Yong, dia mengucapkan permintaan maafnya dan berterimakasih. Ibu Lee Yong melihat ayah Lee Gun dengan mata yang sudah tergenang oleh air matanya. setelah itu ayah pergi dari apartment.
Menurut ibu Lee Yong, ayah Lee Gun hanya merasa kasihan pada dirinya dan juga berterimakasih padanya. Maka saat ayah Lee Gun ingin kembali pada keluarganya maka ia tidak bisa mencegahnya. Dia sangat berharap sekali ayah Lee Gun akan menjadi kekasihnya saat ia hilang ingatan tapi ia pikir dirinya terlalu banyak meminta. Lee Gun menahan perasaannya mendengar cerita ibu Lee Yong.
Tapi Ibu Lee Yong juga merasa kasihan pada ayah Lee Gun. Saat ayah Lee Gun akan kembali pada keluarganya yang sangat dirindukan, ayahnya mengalami kecelakaan. Yang paling baik dalam hal itu adalah, ayahnya meninggal bersama ibunya dengan orang yang sangat ia cintai selama ini. Lee Gun terdiam, matanya berkaca-kaca dan hampir meneteskan air mata.
Lee Gun membicarakan tentang buku harian ayahnya, dia ingin mengucapkan "terima......" kata-kata tertahan dimulutnya. Ibu Lee Yong benggong, tak mendengar apa yang dikatakan Lee Gun. Lee Gun berdiri lalu mengucapkan terimakasih dan memberikan hormat lalu pergi. Ibu Lee Yong tak percaya Lee Gun mengatakan terimakasih, dia merasa terharu karena ini pertama kalinya.
Sekertaris Tak mengintip dari luar, dia melihat beberapa orang berjas sedang bermain games bersama. Lee Gun dan Sekertaris Tak masuk, semunya langsung berdiri menyambut keduanya. Lee Gun menanyakan sebenarnya tempat apa ini. Sekertaris Tak berbisik bahwa tempat yang mereka datangi adalah tempat yang bisa menemukan sesuatu dengan cepat.
Lee Gun menatap pria-pria yang ada didepannya, ia pikir tempat itu adalah tempat para mafia. Tapi dia melihat pakaian mereka sangat bagus sekali, ada yang mengunakan jas satu kancing dan dua kancing tapi ada juga pria yang tak bisa mengancingkan jasnya karena perutnya terlalu gemuk. Di depan Lee Gun tertulis "agen penyelidik dunia yang baik dan cerah".
Dia melihat orang yang sedang duduk dibalik bangku presdir dan sedang berbicara pada anaknya dan ia sangat merindukannya.Setelah itu dia memutar kursinya karena ada tamu yang datang. Lee Gun kaget melihat wajah Presdir. Dia ingat saat pria itu marah karena ia membatalkan kontrak kerja. Dia ingat pria itu adalah presdir dari perusahaan Dodo.
Pria itu pun ingat dengan Lee Gun Presdir dari Jang In Chemical. Dia menanyakan untuk apa Lee Gun datang ketempatnya. Seketaris Tak seperti ingin mengeluarkan pistol dari dalam jasnya, tapi Lee Gun buru-buru mencegahnya. Mantan Presdir Dodo pikir Lee Gun datang karena istrinya yang cantik berselingkuh dan ia ingin mereka semua mengecek tentang latar belakang istrinya.
Lee Gun tak percaya Presdir Dodo melakukan perkerjaan ini. Mantan Presdir Dodo melihat Lee Gun tidak mendengar berita tentang dirinya. Dia menceritakan setelah terakhir kali mereka bertemu, dia melakukan sesuatu yang ilegal jadi dia harus masuk rumah. Seketaris Tak binggung ke rumah mana yang dimaksud oleh Presdir Dodo. "rumah tahanan" teriak mantan Presdir Dodo
Jadi setelah itu perusahaannya bangkrut dan sekarang dia harus mengawali semuanya dari bawah, memulai perkerjaan seperti yang dulu. Lee Gun tertawa, dia tahu sekarang kalau perusahaan Dodo sudah kandas, jadi dia memilih untuk pergi karena dia tidak bisa mengharapkan ditempat ini. Para pria berjas menghadang Lee Gun yang akan keluar ruangan.
Lee Gun marah karena mereka semua menghalangi jalanya, dia memberikan ancang-ancang tonjokan pada anak buah mantan Presdir Dodo. Dia memberikan tangan tangannya ke dekat pipi, Sekertaris Tak memberitahu dari tangan kanan Lee Gun bisa tercium aroma kematian dan kehidupan. Lalu pindah ke anak buah satunya, dia memperlihatkan tangan kirinya ke pipi pria berjas satu kancing.
Dari tangan kirinya maka mereka akan mendengarkan ratapan. Setelah itu dia masih punya juga dua tinjuan ekstra yang bisa memisahkan jiwa dan tubuhnya. Lee Gun menanyakan apakah keduanya ingin jiwa dan tubuhnya terpisah, jadi ia meminta mereka mingir. Baru satu langkah akan keluar, Mantan Presdir Dodo melihat Lee Gun masih orang yang tak sabaranya. Dia menjamin hanya perusahaan mereka yang baik.
Presdir juga akan memberikan potongan 10% karena mereka sudah saling mengenal. Dia membanggakan diri karena konsentrasinya sangat hebat dan menegaskan dirinya bisa menemukan apapun didunia. Lee Gun mengeluarkan sesuatu dari kantungnya. Ia memberikan foto yang diberikan ayahnya. "bisa kau temukan dimana pohon itu?" ucap Lee Gun. Dia akan membayar dua kali lipat kalau Presdir bisa menemukannya.
Daniel sedang memeriksa berkas dikamarnya, tiba-tiba bel rumanya berbunyi. Dia heran melihat Se Ra yang datang, Se Ra menunjukan makanan yang ia bawa dan menawarkan pada Daniel. Daniel melihat kimchi goreng yang dibuat oleh Se Ra dia melihat bentuknya sangat aneh. Se Ra mengakui dirinya baru pertama kal ini memasak. Daniel kaget mendengar pengakuan Se Ra.
Tap dia merasa tersanjung karena Se Ra mau berbagi makanan saat ia baru pertama kali memasak. Daniel mulai mencobanya, dia seperti terlihat aneh tapi ia melihat rasanya itu lebih baik dari pada penampilannya. Se Se Ra menceritakan dirinya memeriksa latar belakang Daniel, ia tak percaya Daniel itu sangat terkenal. Daniel tertawa, ia pikir Se Ra tidak menemukan artikel tentang rumitnya hubungan dengan para wanita.
Se Ra tertawa, dia melihat Daniel itu seperti ksatria yang tulus mencintai. Daniel terbatuk mendengar pujian dan menungkan minuma karena tersedak. Se Ra mengingatkan saat Daniel mabuk dan dia yang membawanya masuk ke dalam rumah, dia ingin tahu siapa foto anak kecil yang ada dimejanya. Daniel memberitahu bahwa itu adiknya Min Young yang hilang saat ia kecil.
Se Ra terlihat benggong. "tapi kenapa kau menanyakan itu?" tanya Daniel binggung. Se Ra merasa tidak apa-apa, lalu ia buru-buru pergi. Daniel yang ingin mencuci dan mengembalikan piring saja sampai ditolak Se Ra. Daniel binggung, dia melihat makan yang dibawa Se Ra itu sebenarnya bukan makanan yang layak dimakan. Tiba-tiba bel kamarnya berbunyi lagi.
Daniel membuka pintunya dan melihat Se Ra lagi. Dia pikir Se Ra tertinggal sesuatu. "gadis yang difoto itu, kurasa itu aku" ucap Se Ra terbata-bata. Daniel menghela nafas mendengarnya. Se Ra juga tidak mengerti mengapa ada dirinya di dalam foto itu. Daniel pun melonggo.
Di toko, Min Young sedang memeriksa kualitas barangnya. Tas yang ia lihat warna berbeda dengan lukisan yang dibuat, jadi dia ingin pegawainya membenarkan. Lalu produk tas gemblok juga menurutnya terlalu berat jadi dia ingin membuatnya lebih ringan, dia meminta mereka membuat sample produk yang baru juga. Ponsel Min Young berbunyi, dia melihat Daniel menelpnya lalu mengangkatnya.
Keduanya duduk terdiam disebuah cafe. Min Young memulai pembicaran kalau mereka sudah lama tidak bertemu. Daniel setuju, dia merasa seharusnya menelp Min Young saat dirinya sedang mabuk. Min Young tersenyum, ia melihat Daniel masih saja lucu. Daniel meminta Min Young untuk tidak tersenyum manis padanya, nanti dia akan menjadi oppa tetangganya lagi.
Min Young tertawa, dia menanyakan kabar Daniel. Daniel merasa sekarang dia semakin populer, ia tertawa semua yang ia bicarakan itu hanya bercanda. Daniel menceritakan sekarang sedang mempersiapkan pameran jadi dia sedang sibuk di kota Sejong. Lalu ia bertanya balik pada Min Young, Min Young menceritakan dirinya harus bekerja di Seoul jadi ia semakin sibuk saja.
"sebenarnya tidak ada yang istimewa, tapi aku ingin memberikanmu hadiah kecil, jadi aku meminta kau datang" jelas Daniel Min Young binggung kenapa Daniel memberinya hadiah. Daniel pikir ini adalah hadiah terakhir yang diberikan untuk Min Young. Daniel naik ke atas panggung dan bersiap-siap untuk menyanyi, Min Young benggong melihat Daniel yang yang tiba-tiba bernyanyi.
Min Young berkaca-kaca melihat Daniel yang memberikan hadiahnya dengan cara bernyanyi. Saat itu kenangan mereka berdua seperti teringat kembali.Saat Danile menempelkan plester pada lengannya, waktu wartawan menanyakan pertama kali Daniel mengatakan bahwa ia adalah oppa tetangganya. Daniel juga berjanji selalu untuk membantu tidak peduli apapun seperti kakak kandung.
Mereka juga pernah piknik bersama, Daniel melihat Min Young itu makan sangat banyak sekali. Saat Daniel melamarnya,Min Young merasa belum yakin dengan hatinya untuk Daniel sebagai rasa terimakasih atau cinta. Daniel juga membelikan sepatu olahraga untuk Min Young. Ia juga mengerti dengan semua jawaban Min Young saat ia melamarnya.
Min Young masih berkaca-kaca mendengarkan Daniel bernyanyi. "sejak saat itu... setiap hari... aku terluka" lirik terakhir yang dinyanyikan Daniel membuat Min Young tidak bisa menahan tangisnya. Air matanya mengalir dipipinya. Daniel tersenyum pada Min Young, semua orang bertepuk tangan setelah mendengar Daniel menyanyi sangat merdu diatas panggung.
Daniel turun dan duduk lagi disamping Min Young, dia merasa malu karena harus menyanyi di depan Min Young. Min Young berterimakasih karena hadiah yang diberikan Daniel itu sangat berharga dan ia akan selalu mengenangnya. Mata Daniel memerah, dia memperingatkan Min Young supaya tidak melupakannya sampai nenek. Min Young mengangguk, dia akan tetap mengingatnya.
"jika kau butuh oppa tetanga atau pendeta hubungi aku saja" pesan Daniel. Min Young mengangguk, keduanya terlihat berkaca-kaca satu sama lagi. Daniel menyemangati dirinya kalau ia akan kuat. Min Young juga memberikan semangat.
Lee Gun terus memandang foto dari ayahnya, dia berusaha memikirkan dimana sebenarnya pohon itu berada. Pak Seo menelpnya, Dia pikir Pak Seo sudah menemukan pohon itu. Pak Seo mengatakan yang sejujurnya bagaiaman bisa ia menemukan pohon hanya dengan mengunakan foto saja. Dia meminta Lee Gun memberikan petunjuk lainya.
"jika aku punya petunjuk lainnya, aku tidak akan memintamu untuk menemukannya" teriak Lee Gun. Dia meminta Pak Seo untuk kembali ke dasar, cari dengan mengunakan mata elang atau rajawali. Ponselnya berbunyi lagi, dia sudah marah-marah karena dipikir Pak Seo. Tapi ternyata ibu Min Young yang menyuruhnya datang ke restoran kalau ia tidak sibuk.
Sepiring tahu tersedia didepan mereka. Lee Gun melihat ibu Min Young itu sangat kuat ketika minum, dia pun meminum juga. Ibu Min Young menyuruh Lee Gun tidak minum saja tapi harus makan. Lee Gun menunjuk tahu itu cemilan yang paling payah yang ia lihat. Ia pikir seharusnya tahu dengan saos kedelai atau dengan kimchi. Dia merasa ibu Min Young menganggap dirinya itu baru keluar dari penjara.
"kau pendosa bagiku mulai sekarang" ucap ibu Min Young. Lee Gun tak mengerti apa maksud dari ibu mertuanya itu. Ibu Min Young menegaskan bahwa Lee Gun mulai sekarang sudah mengambil putrinya selamanya. Lee Gun tak percaya dengan yang diucapkan Nyonya Ssambap. "benarkah kau akan hidup lama dan melindungi Min Young?" tanya Ibu Min Young.
Lee Gun tertawa, dia memegang tangan ibu Min Young, dia berjanji akan selalu membuat Min Young tersenyum dan membuat Min Young bahagia. Ibu Min Young seperti tak suka Lee Gun megangnya, dia melepaskan tangan Lee Gun dengan kasar. Lee Gun malah tertawa, dia bahagia akhirnya mendapatkan restu dari ibu Min Young.
Keduanya minum bersama-sama tapi ibu Min Young terlihat masih tak terima Lee Gun mengambil anaknya. Tiba-tiba Lee Gun merasakan kesakitan, ibu Min Young panik. "terlalu manis" goda Lee Gun tertawa. Ibu Min Young kesal pada Lee Gun yang sudah membuatnya panik. Lee Gun tertawa terbahak-bahak, Ibu Min Young langsung memasukan tahu ke mulut Lee Gun yang terbuka lebar.
Ibu Min Young bernyanyi "jika tidak ada ssambap didunia, tidak ada suka dalam hidup", Min Young buru-buru masuk ke dalam restoran ibunya. Dia melonggo melihat keduanya yang sudah mabuk dan bernyanyi bersama-sama. Lee Gun memukul botol dan berteriak ssambap, Ibunya pun terus bernyanyi dan menari-nari. Min Young masih benggong melihat dua orang yang dicintainya mabuk bersama.
Dua orang yang mabuk akhirnya masuk ke dalam kamar yang sama, Lee Gun tertawa dan berkata tidak akan melupakan ibu Min Young. Lalu dia pun langsung jatuh dan tertidur diatas bantal. Ibu Min Young merasa sudah mabuk berat dan duduk sambil menghela nafas. Min Young memeluk ibunya sambil tersenyum. Ibunya marah kenapa Min Young memeluknya karena udara sangat panas.
Min Young berbisik pada ibunya untuk tidak perlu khawatir. Ibunya pikir tidak ada yg perlu dikhawatirkan, dia melihat Min Young yang selalu berbuat sesuka hatinya dan tidak mau mendengarnya. Min Young hanya tersenyum, dia menanyakan apakah ibunya akan datang ke pernikahannya nanti. Ibunya tidak suka datang kedua pernikahannya padahal ia sudah lama menjanda.
Menurutnya sudah cukup satu kali saja, jadi dia tidak akan datang. Min Young masih tak percaya, apakah benar ibunya tidak akan datang. Ibunya mulai menangis, dia mengakui mengrestui hubungan mereka karena Lee Gun sangat malang dan egois tapi dia tidak bisa merestuinya untuk dengan senyum. Ibunya pun mengambil secara kasar bantal yang dipakai Lee Gun.
Dia berbaring dilantai dan berteriak menyuruh keduanya hidup baik-baik saja. Min Young tersenyum melihat ibunya yang merestui hubungan mereka. Lee Gun sambil tertidur menyahut kalau mereka akan hidup bahagia. Min Young tersenyum, dia berbaring dengan memeluk ibunya. Lee Gun yang masih sedikit tersadar mengucapkan terimakasih beberapa kali.
Lee Gun memasang kancing baju dan juga dasi kupu-kupunya. Dia melihat wajahnya dikaca depannya. Ponselnya berbunyi, dia mendapatkan telp dari Pak Seo. "kau menemukan sesuatu?" tanya Lee Gun. Dia kaget mendengar jawaban dari Pak Seo.
Gorden dibuka, Min Young keluar dengan gaun pengantin pendek yang sangat cantik. Mi Ja , Mi Soo dan Ji Yeon tak percaya melihat Min Young yang sangat cantik sekali. Ji Yeon melihat Min Young itu sangat luar biasa. Min Young tersipu malu, dia mencari-cari seseorang. Mi Sook memberitahu ibunya itu sedang sibuk jadi tidak bisa datang.
Mi Ja membuat Min Young supaya tidak sedih, menurutnya ibu mereka sangat rugi karena melewatan kesempatan untuk Min Young yang sangat cantik hari ini. Min Young mencoba untuk tersenyum, Ji Yeon juga merasa iri melihat Min Young cantik sekali.
Lee Gun datang tergopoh-gopoh melihat Min Young yang sudah mengunakan gaun pengantin. "Min Young... aku ingin kau pergi dengan ku ke suatu tempat bersamaku sekarang" ucap Lee Gun. Min Young melonggo dengan ajakan Lee Gun. Lee Gun langsung menarik Min Young pergi. Ji Yeon binggung kemana Lee Gun akan membawa Min Young pergi.
Dia membuka buka pintu untuk Min Young dan menyuruhnya masuk, lalu dia berteriak meminta kunci pada Seketaris Tak. Ji Yeon, Mi Ja dan Mi Sook binggung kemana sebenarnya mereka akan pergi. Semua hanya bisa melonggo melihat Lee Gun dan Min Young pergi begitu saja di depan mata mereka.
Mobil Pengantin dikendarai sendiri oleh Lee Gun, Min Young bertanya kemana mereka akan pergi. "bagaimana dengan pernikahan kita?" tanya Min Young binggung. Lee Gun menjelaskan sekarang ia harus datang ke suatu tempat bersama Min Young. Min Young memegang tangan Lee Gun, dia mengatakan mereka sekarang sudah pergi bersama sekarang. Keduanya saling menatap penuh cinta. Lee Gun pun tersenyum dan menyupir dengan santai.
Sekertaris Tak datang dengan panik dan berteriak memanggil Nenek wang, Lee Yong, Ji Yeon dan dua kakak iparnya terlihat panik. Nenek Wang bangun dari bangkunya "dimana pengantinya?" tanya Nenek Wang ikutan panik. Dia binggung melihat mereka semua yang datang. Sekertaris Tak mencoba menjelaskan tapi tidak bisa.
Ji Yeon akhirnya mencoba menjelaskan. "Min Young dan Lee Gun....." ia berhenti mengucapkan dan menyenggol Lee Yong supaya bisa bicara pada nenek Wang. "mereka tiba-tiba menghilang" ucap Lee Yong memberanikan dirinya. Nenek Wang lemas, semua mencoba memegangnya, dia merengkek sebenarnya kemana dua pasang pengantin itu pergi.
Kakak Ipar dan Presdir Park juga binggung kemana calon pengantin itu pergi. Ponsel Ji Yeon berbunyi, ternyata semua ponsel berbunyi dan mereka serempak membacanya. Sekertaris Tak berteriak dia memperlihatkan pesan dari Lee Gun. "kita harus kesuatu tempat sebentar. Tunggu kami!! maaf" tulis Lee Gun. "kemana lagi mereka?" rengek nenek Wang binggung.
Lee Gun berlari menarik Min Young menaiki tangga, dia melihat didepannya ada pohon yang ia cari selama ini tapi ada beberpa petugas juga yang mengelilingi pohon itu. Tuan Seo bersyukur Lee Gun datang tepat waktu karena pohon itu akan segara dipindahkan. Dan mereka hampi saja tidak bisa mencegahnya. Lee Gun meminta waktu sebentar pada petugas yang akan memindahkan.
Ketua petugas itu menolaknya, akhirnya body guard tuan Seo maju, mereka ketakutan dan memilih untuk istirahat saja. Tuan Seo senang dan bangga karena akhirnya dia bisa menemukan pohon itu, tugasnya sudah selesai dan mengajak semua anak buahnya untuk pergi. Lee Gun menatap tembok yang ada didepannya.
Flashback
Ayahnya tertawa bersama Lee Gun sambil memeluknya.Mereka main lempar bola baseball bersama. Ayahnya melihat Lee Gun sangat hebat sekali. Lee Gun juga senang bisa bermain dengan ayahnya. Setelah itu Lee Gun melihat ke bawah pohon, Min Young hanya bisa diam melihat Lee Gun yang berjalan kearah pohon.
Flash Back.
Ayahnya menanyakan pada Lee Gun apa yang mungkin dikeluarkan dari kantung ayahnya. Dia memperlihatkan benda yang hanya bisa dipakai saat Lee Gun dewasa nanti. Lee Gun tersenyum, lalu sang ayah menaruhnya dalam kotak karena menurutnya itu sangat berharga. Lee Gun juga ingin memasuka bola baseball yang sudah ditandatangin saat pertama kali mereka bermain.
Sang ayah pun memasuk bola milik Lee Gun, dia berpesan pada anaknya, saat sudah dewasa seperti ayahnya maka Lee Gun boleh membuka kotak itu. Lee Gun melihat ini sangat menyenangkan, dia ingin lain kali bisa melakukan lagi dengan ayahnya. Ayah Lee Gun mengelus rambut Lee Gun, ia akan melakukan lagi. Lalu kalau ia takut maka harus mengikuti seperti ayahnya yaitu tertawa keras-keras.
Saat Lee Gun tertawa maka ayah nya akan menjaga dan melindunginya. Lee Gun mengerti, lalu ayahnya memasukan kotak itu ke dalam lubang dibawah pohon, keduanya pun mulai menutup kotak yang sudah mereka isi dengan barang-barang yang paling berharga.
Dengan mengunaka Sekop Lee Gun mengali lubang di dekat pohon, setelah melihat ada kotak yang tertanam, Min Young mendekat untuk membersihkannya. Tapi wajahnya masih terlihat binggung. Lee Gun membuka kotak dan tertawa melihat bola basket dan juga penjepit untuk kemeja. Matanya berkaca-kaca melihat itu semua.
Lalu dia melihat ada surat yang terselip dibawahnya.
"Lee Gun.. apabila kau membaca surat ini sebagai pria dewasa, kau mungkin sudah tahu apa yang terjadi pada ayahmu ini. kau menjalani jalanyang sama dengan ayahmu, Gun. Ayah memutuskan untuk meninggalkan mu dan juga ibumu, tapi ayah tahu bahwa ayah sangat menyesalinya."
Lee Gun membacanya diatas tembok dan Min Young bersandar di pundaknya.
Lee Gun berlari bersama Min Young ditengah kota Seoul.
Suara ayahnya masih terdengar "jika kau menghadapi situasi dimana kau harus membuat keputusan seperti ayah, Jangan buang waktu untuk mengkhawatirkan masa depan dan jalani setiap hari dalam hidupmu yang bahagia Anaku yang ku sayang Lee Gun." tulis sang ayah Lee Gun dalam suratnya.
Min Young tersenyum bahagia melihat Lee Gun yang mengandengnya dan terus berlari tak pedulli dengan orang-orang yang melihat mereka aneh karena berlari mengunakan pakaian pengantin.
Bersambung ke Episode 20

























Đăng nhận xét