Foto Min Young dan Lee Gun sudah terpajang semua di meja dan di depan pintu, semua tamu masuk ke dalam ruangan. Bunga juga dibawa masuk ke dalam ruangan. Nenek Wang duduk menunggu dan melihat tamu yang datang, beberpa orang memberikan selamat padanya. Presdir Park berdiri di podium mengecek suara Min, sang kakak ipar berteriak memanggil Presdir Park supaya dia tidak berdiri di podium.
Sekertaris Tak datang dengan panik dan berteriak memanggil Nenek wang, Lee Yong, Ji Yeon dan dua kakak iparnya terlihat panik. Nenek Wang bangun dari bangkunya "dimana pengantinya?" tanya Nenek Wang ikutan panik. Dia binggung melihat mereka semua yang datang. Sekertaris Tak mencoba menjelaskan tapi tidak bisa.
Ji Yeon akhirnya mencoba menjelaskan. "Min Young dan Lee Gun....." ia berhenti mengucapkan dan menyenggol Lee Yong supaya bisa bicara pada nenek Wang. "mereka tiba-tiba menghilang" ucap Lee Yong memberanikan dirinya. Nenek Wang lemas, semua mencoba memeganya, dia merengkek sebenarnya kemana dua pasang pengantin itu pergi.
Min Young dan Lee Gun ada di dalam mobil pengantin, Min Young menatap Lee Gun yang ada disampingnya, Lee Gun juga melihat Min Young. Tangan Min Young memegang erat jari jemari Lee Gun lalu tersenyum. Keduanya masih saja terus menatap lalu Lee Gun pun tersenyum, dia mengemudi dengan tangan Min Young yang masih mengenggamnya.
Mobil Pengantin mereka menyusuri jalanan padat di Seoul. Tapi beberapa detik kemudian mobil itu mundur seperti mengulang waktu kejadian.
Seminggu sebelumnya.
Lee Gun masuk ke dalam ruang kerjannya dengan marah-marah pada Sekertaris Tak yang tidak becus berkerja. Min Young memutar bangku kerja Lee Gun dan tersenyum melihat Lee Gun yang baru masuk ruangan. Dia memanggil beberapa kali Lee Gun tapi Lee Gun terlihat bingung melihat Min Young yang ada didepan dan duduk dibangkunya.
Min Young berlari dan berdiri di depan Lee Gun. "ada ada Lee Gun? ini aku... kau tak mengenalku?" tanyanya. Lee Gun binggung siapa wanita yang ada didepannya. Min Young memegang tangan Lee Gun dan tak percaya Lee Gun bisa tidak mengingatnya lagi. "ini aku... Kim Min Young.. ibu dari Gae Dong.. si siput" ucap Min Young mencoba menyadarkan Lee Gun.
Min Young juga mengingat Lee Gun memberikan julukan Lem super padanya. Lee Gun akhirnya mengingatnya... "aaaahhhh... Jang Na Ra" ucap Lee Gun. Min Young kesal, dia menampar Lee Gun sampai terlempar ke sofanya. Lee Gun berteriak ditempat tidurnya "Jang Na Ra" lalu dia membuka matanya dan tersadar dirinya tadi hanya bermimpi.
Dengan panik, Min Young menghampiri Lee Gun. "Lee Gun kau kenapa? kau mimpi buruk?" tanya Min Young. Lee Gun menatap Min Young, lalu berusaha untuk duduk. Dia menceritakan dirinya bermimpi dikejar-kejar anjing. Dia heran melihat Min Young yang bangun pagi sekali dan mengunakan celemek. Min Young tersenyum, dia memberitahu bahwa ia sedang melakukan hal yang menyenangkan.
Min Young memasukan tepung pada sebuah tempat seperti magic Jar, lalu ia mengacungkan satu jari. Mereka berdua menekan satu tombol, Min Young tersenyum. Lee Gun heran mengapa Min Young menganggap membuat roti sendiri itu menyenangkan. Min Young tetap mengatakan bahwa ini sangat menyenangkan. Lee Gun melihat banyak cara yang lebih menyenangkan dari membuat roti.
"aku akan bersiap-siap untuk pergi ke studio, kau yang menunggu roti itu sampai selesai" pinta Min Young. Lee Gun berteriak memanggil Min Young, ia tidak mau ditinggal oleh Min Young. Dia memberitahu bahwa ia sedang berlibur. Min Young tersenyum, dia tahu Lee Gun sedang libur jadi dari mereka harus ada salah satu yang menghasillkan uang.
Lee Gun senang mendengarnya, dia merasa seperti pasangan yang sudah menikah. Min Young tersenyum mendengarnya, lalu Lee Gun menawarkan Min Young untuk menjadi sekertarisnya saja. Lee Gun menarik tangan Min Young dan menaruh dipinggangya. Dengan suara mengoda dia berbicara pada Min Young. "hei nona... kenapa kau tidak memperkerjakan sekertaris pria sangat menarik dan mempesona?"
Ia mengatakan dirinya akan bekerja 24 jam dalam seminggu dan berkerja keras. Min Young mengatakan bahwa nanti suaminya bisa marah. Keduanya pun tertawa bersama. Lee Gun melihat sikap Min Oung itu sangat baik dan seorang istri yang setia. "Tapi kapan kau akan melepaskan tanganku?" tanya Min Young. Lee Gun mengatakan ia hanya akan melepaskannya kalau Min Young menciumnya.
Min Young memberikan ciuman untuk Lee Gun, dibawah kaki Min Young ada yang menganggu. Ternyata ada vacum robot. Lee Gun pura-pura marah "siapa kau? cepat bersihkan semua. Min Young tersenyum, dia menanyakan apa rencana Lee Gun hari ini. Lee Gun memberitahu bawah ia memiliki banyak rencana hari ini.
Lee Gun sudah berdiri dengan membawa beberapa kantung belanjaan, dia melirik ke dalam restoran. Ibu Min Young ada di dalam sambil melayani pelanggan. Dia berlatih dulu di depan restoran "ibu... aku lapar"ucap Lee Gun. Dia merasa cara bicara tidak begitu sulit, dia merasa beruntung karena sudah mempelajari cara bicara keluarga Min Young.
Setelah pelanggan terakhir keluar, Lee Gun berjalan masuk dan tertawa seperti biasa. "Nyonya ssambap... kau menungguku kan..." teriaknya. Lee Gun mengatakan dirinya membawa bingkisan untuk Nyonya ssambap, yang bisa dianggap sebagai suap untuk Nyonya Ssambap. "ibu.. aku akan melayani dengan setia jadi tidak usah khawatir" bisik Lee Gun
Ibu Min Young merasa tidak membutuhan semua yang dibawa Lee Gun, jadi ia ingin Lee Gun membawanya saja. Lee Gun mengoda ibu Min Young wanita yang tanggung yang tidak bisa ia beri sogokan. Dia pikir ibu Min Young lebih suka diberikan sesuatu yang kecil dan berkilau. Dia mengoda Ibu Min Young bahwa tidak ada yang lebih berkilau dari mata yang dimiliki oleh Nyonya Ssambap.
"berhentilah berbicara, aku tidak membutuhkan semua yang kau bawa"ucap ibu Min Young perlahan. Lee Gun memulai aksinya, dia berpura-pura merasa dirinya sangat malang, dia berteriak dirinya sangat lapar. Dia meminta Nyonya Ssambap memberinya makan. Lee Gun duduk dan akan pergi setelah makan. Akhirnya Lee Gun disediakan makan oleh ibu Min Young.
Lee Gun memanggil ibu Min Young, tapi dengan ketus Ibu Min Young menyuruh Lee Gun cepat pergi setelah makan. Lee Gun berteriak "kenapa... kenapa aku tidak boleh memanggil mu ibu". Ibu Min Young berhenti membersihkan sayuran, lalu memanggil Lee Gun. Lee Gun senang sekali ibu Min Young akhirnya memanggilnya kembali. Dia akhirnya pindah duduk di depan ibu Min Young.
Ibu Min Young melihat Lee Gun sudah seperti anaknya sendiri. Lee Gun juga merasakan hal yang sama, ia meanggap Ibu Min Young seperti ibunya sendiri. Dia akhirnya bernyanyi dengan kalimat untuk bisa menerimanya kembali. Dia meminta izin pada Ibu Min Young untuk menikah dengan Min Young.
"jika kau sakit, maka aku akan merawatmu" ucap Ibu Min Young. Ibu Min Young juga tidak tahu separah apa penyakit Lee Gun tapi dia akan tetap membantu Lee Gun. Lee Gun benggong mendengar ucapan dari ibu Min Young. Dia menegaskan dirinya itu tidak sakit, dia memberitahu bahwa selama 3 tahun ia tidak pernah terserang flu dan selalu mengcheck up sebanyak 6 bulan sekali.
Dia juga akan membuktikan dirinya sehat dengan cara, menunjukan push up dengan satu jari. Ibu Min Young merasa itu tidak perlu, karena dia percaya dengan ucapan Lee Gun. "jika aku dianggap ibu oleh mu, bisakah kau melepaskan Min Young?" pinta ibu Min Young perlahan. Lee Gun benggong kembali, ibunya tahu orang-orang disekitarnya akan melihat dirinya seperti orang yang egois dan kejam.
Ibunya pikir ini adalah cerita anaknya bukan cerita orang lain. Dia tidak tega melihat Min Young mengalami keadaan yang sulit dan menyulitkan. "aku sangat meyukaimu Gun, tapi aku menentang hubungan kau dengan Min Young" ungkap ibunya. Dia meminta Lee Gun untuk bisa memahaminya. Lee Gun menganguk melihat ibu Min Young yang menangis, dia berjalan perlahan ingin keluar dari restoran dengan wajah sedih.
Tiba-tiba dia tertawa, "kau pikir aku akan menyerah... Nyonya Ssambap" teriak Lee Gun. Dia meminta Nyonya Ssambap akan melihatnya nanti, dia akan kembali dan menjadi lebih kuat. Ibu Min Young menangsi, dia merasa sangat sulit melihat keadaan seperti ini.
Daniel baru kelur dari rumahnya menuju lift, dia sempat melirik pintu kamar Se Ra. Tapi tetap berjalan menekan tombol lift. Se Ra keluar dan terkejut melihat Daniel yang ada didepan lift. Daniel menyapa Se Ra yang lama tidak berjump, tapi entah kenapa Se Ra bersikpa dingin padanya. Dia melihta Se Ra menganggap dirinya tidak ada didekatnya. Ia pikir mereka adalah teman minum bersama.
Se Ra mengatakan dirinya sedang tidak ingin minum jadi dia lebih baik berpura-pura untuk tidak Daniel. Daniel melihat sikap Se Ra sangat memalukan karena cepat sekali berubah. Lift pun berbunyi dan berhenti dilantai mereka, Daniel masuk tapi dia heran melihat Se Ra yang hanya terdiam "kau tidak naik?" teriak Daniel yang melonggokan kepalanya. "aku ada yang tertingga"ucap Se Ra buru-buru berlari ke kamarnya.
Daniel bingung melihat sikap Se Ra yang berubah menjadi dingin, ia akhirnya masuk kembali ke lift. Se Ra pun melonggo melihat apakah Daniel sudah pergi atau belum. Dia bisa bernafas lega melihat Daniel yang sudah tidak ada di depa Lift. Pikirannya kembali teringat saat terakhir kali melihat foto dua akan kecil yang ada di kamar Daniel, ketika ia mengantar Daniel yang mabuk ke dalam kamarnya.
Lee Gun masuk ke dalam salon Lan, Ibu Min Yung sedang creambath melihat kaget dengan kedatangan Lee Gun. Lee Gun datang menyapa semuanya dan memperkenalkan diri sebagai calon menantu dari anak ketiga si Nyonya ssambap yang memiliki restoran di dekat salon. Ibu Min Young yang mendengarnya hanya bisa menghela nafasnya.
Semua yang ada disalon pun tersenyum, Lee Gun memberikan minum pada salah satu pelanggan dan menyarankan supaa ia bisa mewarnai rambutnya menjadi coklat. Pindah ke pelangan yang lain, dia melihat pelanggan itu cocok dengan warna rambut yang cerah. Lee Gun pura-pura kaget melihat Nyonya Ssambap ada di salon itu juga.
Ibu Min Young hanya melengoskan wajahnya ketika Lee Gun melihatnya. Lee Gun menarik kursi, lalu duduk di depannya dan memberikan minuman pada ibu Min Young. Ibu Min Young menolaknya dan mengatakan bahwa dia tidak butuh dengan minuman itu. Lee Gun tertawa, dia melihat ibu Lee Gun itu sangat tangguh.
"bagaimana aku bisa mengubah pikiranmu ibu?" goda Lee Gun. Lee Gun memiliki satu permintaan pada ibu Min Young. Dia ingin ibu Min Young bisa mengunakan baju Hanbook dengan anggun. Saat itu dia akan terlihat seperti seorang bangsawan. Ibu Min Young meminta Lee Gun menghentikannya, dia tetap pada pendiriannya sekali berkata tidak maka ia akan mengatakan tidak.
"nyonya ssambap... kau orang yang konsisten" teriak Lee Gun lalu tertawa. Maka dari itu dia sangat menyukai ibu Min Young tapi dia yakin nanti akhirnya Ibu Min Youn akan mengizinkannya. Lee Gun akan pulang hari ini, tapi besok dia akan datang lagi dengan usaha yang lebih kuat. Ia ingin ibunya itu menantinya, lalu dia memberikan satu minuman untuk ibu Min Young.
Setelah Lee Gun pergi, pelangan memuji menantu ibu Min Young itu sangat baik, ia pikir Ibu Min Young itu akan bahagia karena memiliki menantu seperti itu. Pelanggan yang lain juga memuji Lee Gun yang tampan dan baik hati. Dia padahal berharap sekali bahwa ia memiliki setengah wajah dan sikap seperti Lee Gun. Semua orang merasa iri pada ibu Min Young, sementara ibu Min Young hanya bisa menghela nafas.
Lee Gun sedang benggong dan menghela nafasnya. Min Young datang dengan membawa semangkuk mie ramen. Dia memasakan mie yang sangat ingin dimakan oleh Lee Gun "ramen mata ikan". Lee Gun tak menyangka makanan yang didepanya itu adalah makan yang selalu dibacaraka oleh si naga Lee Yong. Dia mulai mencoba dan sangat penasaran dengan rasa ramen buatan Min Young.
"ini sangat berbeda dengan ssambap teri" komentar Lee Gun. Dia melihat ramen itu memiliki jiwa. Min Young tersenyum mendengarnya. "Heeeeiii naga... aku juga sudah memakannya" teriak Lee Gun pamer. Lee Gun tertawa dan memuji masakan Min Young enak sekali. Min Youn melihat raut wajah Lee Gun. Dia tahu ibunya itu sangat sulit dan Lee Gun berusaha untuk mendapatkan izin dari ibunya.
Lee Gun pikir wanita yang tidak mudah itu lebih menarik untuk dirinya. Min Young berterimakasih pada Lee Gun, Dia tahu Lee Gun sangat kecewa dengan ibunya tapi dia tidak akan membiarkan itu begitu saja. Lee Gun meminta Min Young untuk mempercayainya, dia akan mendapatkan izin dari ibunya dengan bagaimanpun caranya. Min Young tersenyum dan memberikan semangat untuk Lee Gun.
Lee Gun binggung kenapa hanya ada satu mangkuk ramen saja, Min Youn mengatakan dirinya tidak lapar. "kita makan bersama saja" ajak Le Gun. Mereka akhirnya makan mie bersama, tak sengaja mie yang mereka makan itu sama akhirnya Lee Gun tak menghilangkan kesempatan untuk menyurup Mie dan menicium Min Young setelah itu dia mememegang dagu Min Young.
"Min Young, kenapa kita tidak membuat sarang cinta malam ini?" ajak Lee Gun. Min Young benggong mendengar ajakan Lee Gun, saat Lee Gun akan menciumnya kembali suara pintu rumah diketuk sangat keras sekali. Keduanya pun kaget, Lee Gun berteriak menanyakan siapa yang datang. Saat membuka pintu dan akan marah, dia malah kaget melihat kakak ipar dan Presir Park di depan rumahnya.
Kakak ipar dan presdir Park melambaikan tangannya. Presdir Park menjelaskan seharusnya Lee Gun mengadakan pesta karena menempati rumah baru. Ko Bong menunggu undang pesta dari Lee Gun tapi ternyata mereka tidak mendapatkan undangan jadi mereka memutuskan untuk datang berkunjung. Semuanya akhirnya menyelonong masuk ke dalam tanpa Lee Gun suruh.
Presdir Park memuji rumah Lee Gun itu sangat bagus, Mi Ja menyapa Min Young yang berdiri kaget melihat kedatangan kakaknya dan presdir Park. "unnie... kenapa kau datang kesini?" tanya Min Young. Lee Gun menyindir mereka datang diwaktu yang sangat tepat sekali. Presdir Park binggung, dia melihat mereka sedang melakukan sesuatu sampai wajah keduanya memerah.
Min Young berbohong, dia mengatakan mereka sedang makan ramen. Lee Gun juga membenarkan kalau mereka semua sedang makan ramen. Min Young tidak tahu kalau mereka akan datang, jadi ia tidak menyiapakan makanan untuk mereka. Dia menawarkan untuk memesan makanan saja, Presdir Park menolaknya karena mereka semua sudah makan dan sedang trend datang ke pesta setelah makan.
Dia menunjukan sesuatu hal yang paling penting saat pesta rumah baru. Lee Gun binggung apa sebenarnya yang dibawa Presdir Park. Ternyata karpet untuk bermain go stop. Presdir Park melihat Lee Gun sedang bermain curang dan memegang kartu Goni. Lee Gun tertawa dia mendapatkan kartu Kwang. Presdir Park jalan tapi sepertinya ia tidak beruntung, Kakak ipar jalan dan mereka mendapatkan Godori.
Semua akhirya harus membayar pada Kakak ipar dan Mi Ja karena mereka kalah. Lee Gun terlihat kesal sekali karena ia kalah dari kakak ipar dan Presdir Park. Min Young megang lengan Lee Gun. Dia meminta izin supaya ia bisa bermain. Lee Gun tak percaya, karena ini adalah pemainan judi.
Min Young mengeluarkan kacamatanya dan menguncir rambutnya, Dia sadar dirinya tidak pintar tapi dia pandai dalam bermain Go-stop. Lee Gun mengizinkan Min Young main karena taruhan uangnya tidak begitu besar. Lee Gun juga binggung melihat Min Young yang sudah mengunakan celana panjang. Kakak iparnya tak percaya Min Young bisa tahu peraturan bermain Go Stop.
Permainan dimulai, Min Young memegang banyak kartu. Mi Ja melihat Min Young tidak memiliki kartu yang bagus. Tapi Min Young memperlihatkan satu kartu dan akhirnya dia bisa menyamakan satu kartu, Semua orang pun tak percaya Min Young pintar bermain Go stop. Min Young menempelkan kartu yang sama di dahinya, dia mendapatkan kartu yang sama juga.
Min Young mendapatkan Godori, mereka semua memberikan uang pada Min Young karena Min Young menang. Lalu beberapa jam kemudian Predir Park sudah mengantuk, Min Young menyenggol-nyenggol Presdir Park supaya gilran ia jalan.
Kakak iparnya juga mulai mengantuk tapi Min Young masih saja segar dan masih memiliki kartu yang sama. Lee Gun meminta Min Young untuk berhenti karena sudah mulai fajar. Kakak iparnya mengajak istrinya untuk pulang Min Young menghitung hutang Presdir 15 dollar dan kakak iparnya 30 dollar.
Lee Gun menyuruh semunya cepat membayar saja semunya, lalu dia meminta semuanya untuk bertepuk tangan pada Min Young yang bisa memenangkan permainan Go Stop. Min Young memperlihatkan uang yang ia dapat pada Lee Gun. "dia menang" teriak Lee Gun. Min Young tersenyum, lalu mengajak semua bermain lagi. Lee Gun benggong mendengar Min Young yang masih seger dan mengajak main lagi.
Se Ra dan ibunya makan siang bersama. Ibu Se Ra membahas tentang hubungan Se Ra yang akhirnya putus juga. Se Ra yakin ibunya sudah membaca artikel di koran. Ibu Se Ra memarahi Se Ra yang tidak mau mendengarnya, saat dirinya meminta untuk berpisah dengannya dan akhirnya Se Ra sekarang dicampakan.
"kau orang yang aneh, ibu" ucap Se Ra. Ibunya binggung Se Ra menganggap dirinya aneh. Se Ra pikir seorang ibu pada umumnya itu dalam keadaan ini pasti akan menghibur anaknya atau bisa saja menyalahkan prianya. Dia melihat ibunya selalu saja mengkritik dirinya.
Se Ra merasa dari kecil ibunya selalu bersikap seperti itu. Ia sadar dirinya itu sebagai harapan untuk ibunya tapi dia itu bukan seorang boneka. Ia ingin menanyakan satu hal tapi buru-buru mengalihkan pertanyaanya. Se Ra akhirnya memilih pulang lebih dulu. Ibunya binggung melihat sikap Se Ra yang aneh.
Lee Gun dan Min Young mengintip dari balik pohon. Lee Gun masih membahas Min Young yang sangat mengejutkannya karena ia terlihat sangat licik dan baik dalam bermain Go Stop. Min Young meminta maaf dia sudah lama bermain kartu jadi tadi malam dia terlalu bersemangat. Lee Gun pikir seharusnya Min Young tidak perlu ikut karena ia pasti lelah dan butuh tidur yang banyak.
Min Young rasa sudah saatnya mereka berusaha bersama. Lee Gun mulai mendekati Min Young, tapi suara pintu restoran terbuka. Nyonya Ssambap keluar dari restoran dan melakukan gerakan seperti berjongkok setengah dan memutar-mutar tangan. Lee Gun binggung apa sebenarnya yang dilakuan ibu mertunya, Min Young memberitahu ibunya sedang melakukan pemanasan.
Setelah itu ibunya mulai siap-siap dan berlari ditempat sangat kencang. Lee Gun dan Min Young bersiap-siap supaya mereka tidak tertinggal jauh. Ibunya sudah bersiap-siap akan berlari, tapi ternyata dia hanya berjalan saja. Lee Gun dan Min Young terlihat kesal tapi akhirnya berusaha mengikuti ibu Min Young dengan berjalan cepat supaya tidak tertinggal.
Ibu Min Young mendaki jalan ke gunung, tiba-tiba Lee Gun datang melompat di depannya. Lee Gun tertawa dan menyapanya, ibu Min Young kaget kenapa Lee Gun ada di depannya. Dia pikir Lee Gun sudah mengikutinya. Min Young datang menyapa ibunya, sang ibu semakin binggung kenapa anaknya juga ikut. "suami dan istri harus berbagi jiwa dan raga" ucap Min Young.
Sang ibu semakin kesal, dia melihat Lee Gun yang sudah gagal akhirnya membawa bala bantuan. Keduanya mengikuti gerakan Ibu Min Young. Lee Gun mengatakan bahwa mereka punya banyak strategi sekarang. Ibu Min Young mengatakan itu tidak akan berhasil karena menurutnya sekali tidak tetap tidak. Lee Gun menceritakan tentang seorang wanita yang ia kenal tapi menurutnya sangat kejam.
Wanita itu berpikir dirinya hanya bisa hidup dalam satu atau dua hari saja jadi dia ingin hidupnya lebih lama lagi. Jadi dia harus membuktikan pada wanita itu bahwa dirinya sehat dan bisa melindungi orang yang ia sayang untuk selama-lamanya. Ia pikir kalau wanita itu akan berubah pikiran dengan yang ia lakukan.
"Nyonya Ssambap, lihatlah baik-baik!!! akan ku buktikan bahwa aku sangat sehat" tegas Lee Gun. Lalu Min Young mencoba memajat tiang besi, dia merasa tak bisa. Lee Gun melompat dan berpengangan dibesi, dia mulai menaiki badananya lalu memutar. Ibu Min Young sampai kaget melihat Lee Gun yang bisa berputar-putar diatas besi. Lee Gun mengoda ibu Min Young yang terliaht terkejut.
Lalu mereka pergi ke tempat besi lainnya, Lee Gun mulai bergelantugan diatasnya lalu memutarnya bahkan dia berusaha untuk menahan badannya dengan hanya mengunakan dagunya. Min Young memberikan semangat untuk Lee Gun dan memperlihatkan pada ibunya. Tapi Ibunya tetap saja tidak bergeming. Keduanya melakukan sit up bersama, Lee Gun memberitahu untuk mendapatkan perut yang indah.
Lee Gun menghitung sampai 476 tapi dia sudah merasa tak tahan, Min Youn memberikan mulutnya dan akan memberikan ciuman pada Lee Gun kalau ia berhasil bangun. Ibunya masih tetep tak perduli, akhirnya Lee Gun dan Min Young olahraga dengan mengayuh kaki. Lee Gun memperlihatkan dia masih bisa mengunakan alat itu, Ibu Min Young memilih untuk pergi saja.
Lee Gun berteriak memanggil Nyonya ssambap yang pergi, dia tidak akan menyerah dan tetap mau berusaha. Menurutnya itu belum berakhir, lalu Lee Gun turun dari alat olahraga. Min Young menyakinkan Lee Gun kalau ia bisa mendapatkan restu dari ibunya dan mereka akan melakukan secara bersama-sama. Lalu Lee Gun meminta Min Young naik ke punggungnya.
Min Young tak enak hati karena Lee Gun pasti lelah. Lee Gun tak suka dengan sikap Min Young, dia menegaskan bahwa dirinya itu sangat kuat. Akhirnya Min Young digendong oleh Lee Gun. Min Young memuji Lee Gun yang sangat hebat, keduanya berencana untuk makan ramen bersama. Di belakang mereka berdiri ibu Min Young yang tersenyum melihat Lee Gun yang masih kuat mengendong anaknya.
Lee Gun membaca kembali agenda ayahnya "aku sangat menyesali, waktu yang hilang bersama orang-orang yang aku sayangi karena takut akan kematian. kenapa aku membuat keputusan yang bodoh?" tulis ayahnya. Lee Gun mengingat saat ia bersama ayahnya, sang ayah tertawa dan mengatakan bahwa seorang pria harus tertawa seperti itu dan melihat semuanya dari atas seperti melihat pemandangan.
Sang ayah dan Lee Gun berteriak melakukan suara-suara dari atas. "Aku ingin hidup seperti ini mulai sekarang. Aku akan kembali ke keluargaku" tulis sang ayah. Lee Gun melihat sebuah foto yang terselip disana, dia membalikan fotonya ada tulisan ayahnya yang memberikan foto itu untuk dirinya.
bersambung ke Part2


























Đăng nhận xét