
Pagi hari di hotel, keduanya berteriak histeris. Lee Gun melihat semua pakaian mereka tercecer dilantai. "Min Young apa yang terjadi?" tanya Lee Gun panik. Min Young juga binggung, dia tidak tahu apa yang terjadi. Lee Gun berpikir sebentar, kejadian ini seperti tidak asing untuknya. "apakah ini De JaVu?" ucap Lee Gun panik. Min Young berteriak "Macau".
Keduanya mengingat saat pertama kali bangun di Macau dan berteriak histeris karena keduanya tidak saling kenal tapi ada dalam satu tempat tidur. Lee Gun panik, "ini tidak mungkin....." jerit Lee Gun. Selama ini dia sudah menanti dengan penuh harapan demi kejadian yang terjadi semalam. Lee Gun bertanya apakah mereka sudah tidur bersama, Min Young membenarkan karena sekarang sudah pagi.
Lee Gun mengatakan bukan tidur yang dimaksud sebenarnya. "seperti kau tahu... benar-benar tidur.. Yang itu...." jelas Lee Gun. Akhirnya dia kesal sendiri dan merasa sudah gila. Min Young juga merasa dirinya sudah gila, dia juga tidak mengingat apapun. Lee Gun kesal kenapa kejadian seperti ini terjadi lagi, menurutnya itu tidka masuk akal.
Min Young mengingat setelah ia minum koktail dan kembali ke kamar, dia merasa sangat pusing sekali. Lee Gun juga mengingat setelah minum koktail dia merasakan sangat pusing dan merasa melayang. Lalu dia melihat dua orang yang ada didepannya. Seketaris Tak dan Lee Gun, Lee Gun menaruh prasangka pada mereka berdua.
Lee Gun mengedor-ngedor pintu kamar 2009, Min Young takut kalau sampai itu kamar orang lain. Lee Gun yakin ada mata-mata di dalam kamar itu. "buka pintu sebelum aku mendobraknya" teriak Lee Gun di depan pintu. Min Young mencoba menahan, Lee Gun mengihitung sampai tiga, tapi baru hitungan kedua pintu terbuka. Keduanya menyapa Min Young dan Lee Gun.
Seketaris Tak dan Lee Yong dihukum dengan berlutut dan mengangkat tangannya keatas. "aku tidak akan memaafkan kalian berdua" teriak Lee Gun. Min Young menenangkan Lee Gun, ia pikir keduanya itu punya alasan dan mereka juga sudah dewasa. Lee Gun kesal, dia melihat Min Young terlalu baik hati Dia tidak terima keduanya melakukan itu semua padahal keduanya sudah dewasa.
Lee Gun melihat keduanya itu tidak punya rasa malu dan mengecoh Presdir mereka sendiri. "itu semua karena yang kau katakan pada ketua Wang" jelas Seketaris Tak. Min Young binggung apa sebenarnya yang dikatakan Lee Gun pada ketua Kang. Lee Gun merasa itu bukan apa-apa. Lee Yong memberitahu bahwa Hyung memberitahu nenek akan menunda memiliki anak.
"karena Hyung ingin menikmati kehidupan pengantin baru" cerita Lee Yong dengan tangan masih terangkat ke atas. Lee Gun kesal, ia mengancam si naga dan akan merobek sayapnya nanti. Min Young menginginkan penjelasan dari Lee Gun. "kita tidak pernah memiliki waktu bersama sebagai pengantin baru jadi aku ingin hidup hanya kita berdua" Jelas Lee Gun.
Lee Gun melihat dua pengacau bulan madunya, dia tidak akan pernah memaafkan keduanya karena sudah mengacaukan malam pertama bulan madu mereka. Dengan tingkah mereka ia tidak bisa mengingat apapun di malam panjang mereka. "presdir, kau akan menghabiskan tiap malam bersamanya mulai sekarang" kata seketaris Tak. Menurutnya hanya satu malam yang tidak diingat.
"bukan kah itu tidak sebuah masalah yang besar?" ucap Seketaris Tak yang menatap Min Young meminta perlindungan. Min Young mengigit bibirnya, Lee Yong juga setuju menurutnya hanya satu malam saja. Tiba-tiba Min Young langsung ingin menyerang keduanya, kali ini Lee Gun yang menahan Min Young dan memintanya untuk tenang. "kau tidak seharusnya berkata itu" teriak Min Young.
Lee Yong dan Sekertaris Tak ketakutan, mereka baru pertama kali melihat Min Young marah. Keduanya buru-buru keluar dari kamar, Lee Gun mencoba menenangkan Min Young dengan memeluknya erat-erat.
Ibu Se Ra bertemu dengan Daniel, keduanya duduk bersama. Daniel berterimkasih karena Ibu Se Ra mau menemuinya walaupun dengan secara mendadak. Ibu Se Ra tahu Daniel mengajaknya bertemu untuk membicarakan Se Ra, Daniel mengeluarkan sesuatu dari dalam jasnya. Sebuah foto diberikan pada Ibu Se Ra. Ibu Se Ra terlihat kaget melihat foto anak kecil di depannya.
"apakah kau mengenali gadis kecil di foto itu?" tanya Daniel. Ibu Se Ra masih terkejut dan terdiam, Daniel memohon supaya ibu Se Ra menjawab pertanyaanya. Ibu Se Ra membenarkan bahwa itu Se Ra waktu kecil. Daniel terlihat lemas, saat itu tak sengaja Se Ra bertemu dengan ibunya. Dia melihat foto ia dan daniel saat kecil ada diatas meja.
Daniel masih menatap foto adiknya dimeja sendirian. Se Ra dan ibunya berbicara di tempat yang berbeda. Ibu Se Ra melihat Se Ra menangis, dia pikir Se Ra kecewa karena ia bukan anak kandung darinya. "aku berharap kau ibu kandungku" ucap Se Ra dengan suara terisak. Ibunya menceritakan bahwa ia sudah mengadopsi Se Ra dari panti asuhan.
Tapi ibunya merasa dia sudah membesarkan Se Ra dengan baik selama ini dan tak pernah lalai, jadi tidak perlu ada yang Se Ra sesali. Se Ra masih saja menangis, Ibunya meminta Se Ra untuk tidak bersedih dan mengasihani dirinya sendiri. Dia ingin Se Ra hidup bahagia.
Se Ra memanggil ibunya. Ibunya menyatakan ia tetap menjadi ibu Se Ra dan Se Ra adalah anaknya. Se Ra mengucapkan terimakasih pada ibunya. Daniel seperti mendengar oborolan keduanya, dia berkaca-kaca mendengar keduanya berbicara.
Lee Gun dan Min Youg melihat sebuah karya batu-batu yang tempel didinding dengan bantu yang unik. Dia melihat karya itu seperti mengandung arti yang sangat kuat dan sensasional. Seorang pegawai memberitahu bahwa yang membuatnya tidak bisa menciptakan sesuatu seperti ini lagi, jadi ini adalah mahakaryanya. Min Young sangat iri karena si pembuat berusaha keras membuat karya itu.
"kau juga bisa seperti itu" ucap Lee Gun. Keduanya pun saling menatap dan tersenyum. Lee Gun memperkenalkan istrinya adalah seniman yang terkenal. Min Young tersipu malu, Lee Gun juga memberitahu bahwa istrinya itu pemalu dan tidak suka memberitahu orang lain. "kau tahu Ellie Kim dari Paris, Prancis?" tanya Lee Gun pada pegawai.
Pegawai itu langsung kaget dan melihat tas buatan Ellie Kim yang digunakan oleh Min Young. Lee Gun membenarkan itu, istirnya adalah Ellie Kim. Pegawai itu berteriak histeris melihat Min Young adalah Ellie Kim, dia pengemar Ellie Kim dan meminta tanda tangannya. Min Young tersenyum dan berterimakasih padanya.
Lee Gun dan Min Young duduk santai di depan kolam renang. Min Young mengajak Lee Gun melihat bintang bersama-sama. Lee Gun melihat semua bintang bersinar sangat terang, ia pikir keputusan yang bagus mereka bisa pergi ke pulau Jeju karena mereka bisa melihat bintang yang sangat indah. "jika aku mendengarkanmu, masa depanku akan penuh hal-hal yang baik." ucap Lee Gun.
Min Young pikir kalau itu benar, maka semua dimulai pada saat menyebutnya, sebagai dewi keberuntungan di Macau. "kurasa kita ditakdirkan untuk bersama, sejak kita berlari bersama mengejar cincin dimall. Keduanya mengingat saat keduanya bertabrakan dan cincin itu jatuh. Min Young berharap juga begitu. Lee Gun pikir dulu takdir itu sesuatu yang istimewa tapi sekarang seperti tidak.
"orang yang berada dihadapanku sekarang, tidak pernah mempermasalahkan yang lain selama aku bersamanya. Aku tidak bisa membayangkan mencintai orang lain selain dirinya. kurasa itulah takdir" ucap Lee Gun. Min Young pikir dia tidak apa-apa, meski mereka tidak ditakdirkan untuk saling mencintai, karena ia akan tetap setia mencintai Lee Gun.
Lee Gun memegang tangan Min Young. "jika kita hidup bersama suatu hari kau mungkin akan menderita dan bersedih karena kau atau penyakitku." ucap Lee Gun. Min Young meminta Lee Gun tidak usah takut, mereka harus melakukan yang terbaik untuk saling mencintai dan hidup bahagia selamanya, setiap hari dan setiap saat dalam hidup kita.
Lee Gun memandang bintang di langit "aku berjanji pada bintang yang kau cintai, bahwa aku akan setia mencintaimu setiap hari, hingga hari dimana semua bintang menghilang."ucapnya. Min Young juga memandang langit "aku akan mencintaimu setia setiap hari hingga hari dimana semua bintang menghilang"ucapnya juga. Saat Lee Gun akan menciumnya, Min Young memberikan ciuman jauh.
"aku merasa bahagia sekali" teriak Lee Gun. Keduanya menatap langit yang ada terbentang luas. Saat kembali ke kamar, Lee Gun dan Min Young menatap. Lee gun mengelus rambut Min Young. "Min Young terimakasih mau hidup bersamaku" gumam Lee Gun. "aku sangat bahagia hidup bersamamu, Gun" gumam Min Young. Lee Gun meraba bibir Min Young yang mungil.
"aku sangat mencintaimu"gumam Lee Gun. "aku juga cinta padamu"gumam Min Young. Lee Gun menurunkan satu tali baju dari bahu Min Young. Min Young juga membuka kancing baju Lee Gun. Mereka berciuman dan hari itu mereka menghabisakan pengalaman malam sebagai pengantin dengan sadar.
Sebulan kemudian
Lee Gun dan Nenek terlihat gugup disebuah tempat. Min Young keluar dengan wajah sedih. Lee Gun bertanya apa sebenarnya yang dikatakan Dokter padanya. "aku.... hamil... dan kembar" ucap Min Young. Dia memperlihatkan ada dua janin dalam rahimnya. Lee Gun tertawa bahagia. Min Young binggung apa yang harus ia lakukan.
Nenek Wang menari berputar-putar tak bisa menahan gembiranya. "kejutan yang membahagiakan" nenek Wang. Dia tak percaya Lee Gun bisa melakuknnya sekarang dia bisa langsung mendapatkan anak kembar. Lee Gun bahagia dan memeluk Min Young "tunggu sebentar, apa ini artinya hidup kita sebagai pengantin baru sudah usai?" pikir Lee Gun
Dia berteriak kesal pada Nenek Wang, "kehidupan pengantin baru ku sudah usai" Nenek Wang yang senang menari-nari karena ia akan segera mendapatkan cicit langsung dua orang. Lee Gun berteriak meminta nenek Wang mengembalikannya, tapi setelah itu dia tertawa bahagia.
Se Ra sedang membereskan kamarnya, ada yang memencet belnya. Tapi saat membuka pintu tidak ada orang di depannya. Hanya sebuah post it yang menempel "Datanglah jika kau ingin makan es krim. Aku ada di taman dekat jembatan Won Hyo -oppa-"
Daniel sedang mengambar di sebuah tangga sambil mengambar wajah Se Ra. Se Ra datang dan duduk disamping Daniel, dia menyindir Daniel bisa menghubunginya secepat ini karena sudah sebulan. Daniel menjelaskan ia butuh waktu. Tapi menurutnya mereka berdua butuh waktu untuk menyiapkan hati, karena mereka akan menjadi saudara seumur hidup kita.
Se Ra berterimakasih pada Daniel yan mau menunggunya dan memberinya waktu. Dia merasa sekarang hatinya lebih ringan. Dia melihat gambar yang dibuat Daniel dan bertanya siapa itu. "ini adalah adikku, cantikan?" ucap Daniel sambil menunjukan gambarnya pada Se Ra.
"adikmu memang cantik" ucap Se Ra bangga. Daniel memberitahu bahwa turunan dari keluarganya itu pasti akan dianugerahi wajah yang tampan dan cantik. Keduanya tertawa bersama. "kemana adikmu pergi? kenapa kau mengambar sendirian" tanya Se Ra. Daniel memikirkan jawabannya sejenak, tiba-tiba dia terlihat sedih dan mengatakan bahwa ia kehilangan adiknya.
Ia kehilangan adiknya saat membelikan es krim untuk adiknya. Se Ra terlihat menahan tangis, dia menyalahakan Daniel seharusnya dia datang lebih cepat lagi. Dia yakin adiknya itu pasti menunggunya. Daniel mengingat saat ia datang membawa es krim adiknya sudah tidak ada disana. Dia tahu akan hal itu, kalau saja dia punya kaki yang panjang seperti sekarang mungkin ia bisa dengan cepat kembali.
Maka ia tidak akan kehilangan adiknya seperti sekarang. Setelah itu semua dia merasa menyesali yang sudah ia lakukana pada adiknya, "kalau begitu kenapa kau tidak membelikannya es krim lagi sekarang?" ucap Se Ra. Ia ingin tahu secepat apa Daniel sekarang. Daniel menatap Se Ra saat Se Ra mengucapkan kata-kata seperti itu padanya.
Daniel berdiri lalu memberikan tanganya pada Se Ra "aku sekarang tidak ingin pergi sendirian, aku memilih untuk mengandeng erat tangan Min Young" ucap Daniel. Se Ra menangis haru, dia memanggil Daniel Oppa. Lalu keduanya berjalan bergandengan membeli es krim bersama.
Tiga tahun kemudian
Lee Gun sedang memeriksakan kesehatannya pada dokter gurita. Dia penasaran apa yang terjadi pada dirinya sekarang. Dengan tersenyum Dr Gurita memberitahu Lee Gun bersih, dia melihat tidak ada tanda-tanda penyakit diusianya sekarang. Dia rasa Lee Gun bisa menikmati hidup bahagia seumur hidupnya. Lee Gun tersenyum mendengarnya.
Lalu Dr Gurita menyuruh Lee Gun pergi sekarang, karena ia ada janji makan malam. Lee Gun mengangguk mengerti tapi dia memikirkan sesuatu. "Dr Gurita.... jangan-jangan... apakah kau menemui ibu mertuaku?" selidik Lee Gun. Dr Gurita terkejut mendengar petanyaan Lee Gun, dia terlihat gugup dan merasa ia hanya ingin makan malam saja.
Dengan baik hati Lee Gun memberikan satu tips istmewa pada Dr Gurita. Dia meminta Dr Gurita mendekat padanya karena dia ingin memberitahunya dengan berbisik.
Jam 9 malam, ibu Min Young mengunakan lipstik merahnya dan berdandan di depan kaca. Dr Gurita masuk ke dalam restoran, Ibu Min Young memberikan hormat pada Dr Gurita yang datang lagi ke restorannya. Dr Gurita meminta maaf karena datang terlalu larut. Ia memberitahu datang untuk makan malam. Ibu Min Young tahu karena Dr Gurita datang ke restoran karena ingin makan.
Ibu Min Young menyuruh Dr Gurita untuk duduk lebih dulu. Keduanya saling menatap malu-malu, Ibu Min Young mengatakan dia akan segera membawakan ssambap untuk Dr Gurita. "nyonya ssambap"panggil Dr Gurita. Ibu Min Young kaget, dia ingin Dr Gurita menyebut lagi apa yang dia katakan tadi. Dr Gurita menceritakan bahwa Lee Gun memberitahunya Ia lebih suka di panggil seperti itu.
Ibu Min Young tertawa bahagia, menurutnya panggilan Nyonya ssambap itu lebih baik daripada nenek ssambap. "Nyonya ssambap, apakah besok kau mau pergi nonton bersama besok?" ajak Dr Gurita. Ibu Min Young yang tadinya tersenyum menolaknya, dia tidak bisa pergi besok. Dr Gurita meminta maaf karena ia menanyakan pertanyaan seperti itu.
Dia lebih baik pulang saja setelah makan. ibu Min Young terlihat panik, dia akhirnya mau pergi nonton bersama. "nyonya ssambap kau ini memang wanita luar biasa" puji Dr Gurita. Dia melihat ibu Min Young yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ibu Min Young tersipu malu, lalu dia menyediakan makan untu Dr Gurita. Dari kaca diluar jendela anak-anaknya melihat ibu mereka sedang dekat dengan Dr gurita.
"jurus mengoda ibu sangat luar biasa" puji Ko Bong. Presdir Park juga melihat Dr gurita itu sudah gila, dia tak percaya keduanya sangat dekat. Ibu Min Young melihat semua orang mengintipnya, dengan matanya dia memberikan kode supaya mereka pergi. Keduanya akhirny duduk di depan restoran tanpa melihat pasangan tua itu saling mengoda.
Mi Ja melihat pasangan seperti itu tidak mencari belahan jiwa. Menurutnya sangat terlambat untuk menemukan cinta sejati. Predir Park melihat usia itu tidak penting. Kalau mereka menyukai waktu dahulu, lalu mereka bertemu sekarang maka cinta dan takdir itu akan terjadi. Dia melihat tidak ada yang istimewa. Mi Ja akhirnya menyuruh Mi Sook untuk menemui sekertaris Tak saja.
"dia super sibuk sekali akhir-akhir ini" cerita Mi Sook.
Sekertaris Tak masuk ke lantai dansa dan menari sendirian. Setelah itu semua orang memberikan tepuk tangan melihat penampilan sekertaris Tak. Perempuan yang memiliki kembaran tiga, melihat sekarang tuan Tak itu sangat hebat. Sekertaris Tak juga tak menyangka kemampuan dirinya semakin baik lagi, dia berterimakasih atas pujian dari gurunya itu.
Lalu gurunya itu menawarkan diri untuk berlatih satu jam dengan charles maka tahun depan Tuan Tak bisa ikut kompetisi sebagai wakil dari sekolah menari mereka. Seketaris Tak berteriak histeris dia tak percaya bisa belajar dari Charles si penari lengendaris. Gurunya memangil Charles untuk keluar. Sekertaris Tak seperti gugup karena dia pengemar dari penari lengedaris.
"aku mencintaimu" teriak sekertaris Tak gemas, Tapi dia terkejut melihat pengacara Yong itu yang menjadi penari legendaris. "kau hanya boleh memanggil ku Charles disini" ucap pengacara Yong. Seketaris Tak binggung kenapa pengacara Yong menjadi penari sekarang. "menjadi pengacara itu sesuatu yang membosankan, aku perlu hobi yang mengairahkan" bisik pengacara Yong.
Daniel sedang menunggu disebuah kursi taman, Se Ra berjalan melihat Daniel yang menunggunya. Tiba-tiba seorang murid keluar dari semak-semak lalu berlutu di depan Se Ra "Guru... Tolong terima cintaku" teriaknya. Daniel mendengar teriak itu, lalu berjalan mendekati Se Ra. Se Ra berteriak pada anak muridnya tidak boleh melakukan itu pada gurunya.
"kenapa tidak boleh? tidak ada yang mustahil didunia ini" ucap muridnya yang sudah berdiri dan tetap menyodorkan bunganya pada Se Ra. Daniel melihat semuanya, lalu Se Ra memanggil Daniel Oppa lalu memeluknya, dia tahu Daniel dari datang dari Amerika hari ini. Daniel bertanya siapa bocah yang ada didepan Se Ra. Se Ra pikir Daniel belum mendengar tentang cerita kepolulerannya.
Anak muridnya terlihat kesal pada Daniel, dia ingin tahu apa sebenarnya hubungan mereka. "aku adalah orang yang mencintainya lebih dari siapapun didunia ini" ucap Daniel. Muridnya menanyakan kebenaran dari ucapan Daniel. Se Ra membenarkannya "Dia adalah orang yang paling ku cintai di dunia" ucap Se Ra. Muridnya tetap tidak akan menyerah, dia tetap akan menyukai Se Ra dan mendapatkan cintanya.
Daniel melihat bocah itu seperti tidak asing, dia meminta maaf pada Se Ra karena bisa kehilangan bocah yang jatuh cinta padanya. Dia melihat bocah itu akan tumbuh dewasa menjadi pria yang keren di masa depan.
"Kim Tae Ho, berhenti mengodaku dan temukan wanita lebih dulu untuk dirimu" perintah Se Ra. Menurutnya lucu sekali mengetahui bahwa adiknya yang sangat dicintai Daniel. "ahhh kau benar... kau wanita cantik tanpa pacar Kim Min Young" ucap Daniel mengejek. keduanya itu tertwa puas bersama.
Lee Yong dan ibunya duduk disebuah restoran dengan meja yang sangat panjang. Ibunya menegaska dia datang ketempat ini bukan karena ia ingin, tapi dia datang ingin menolaknya dengan jelas. "Ibu... kami ini belahan jiwa, ini adalah takdir" tegas Lee Yong. Ibunya berteriak semua itu tidak ada artinya untuk dia. Ji Yeon datang malu-malu memanggil Lee Yong dan ibunya.
Ayah Ji Yeon memperkenalkan dirinya pada Ibu Lee Yong. Dia mengeluarkan kartu nama pada ibu Lee Yong. Dengan malasn ibu Lee Yong menerimanya lalu duduk akan membahas tentang Ji Yeon. Ayah Ji Yeon menyarankan mereka untuk memesan makan lebih dulu.
"ohh yah... restoran ini dijalankan oleh anak buah perusahaanku" ucap Ayah Ji Yeon. Ibu Lee Yong langsung melotot kaget, dia tak percaya ternyata ayah Ji Yeon itu presdir dari perusahaan. Ayah Ji Yeon berharap mereka bisa menyukai makan yang mereka sediakan.
Lee Yong juga tak percaya bahwa Ji Yeon itu akan seorang presdir. "aku ingin menghindari pria yang mengatakan cinta padaku karena uang" jelas Ji Yeon. Lee Yong tersipu malu, tiba-tiba nenek wang datang. Ayah Ji Yeon menyambut ketua Wang, nenek Wang tersenyum dan menyuruh mereka duduk, dia tak percaya Ji Yeon adalah putri bungsu dari Ketua Jeon.
"ibu, kenapa kau datang?" tanya ibu Lee Yong binggung. "apa maksud mu berbicara seperti itu? hari ini adalah hari pertemuan cucuku dengan keluarga calon istirnya" teriak nenek Wang. Sebagai orang tertua dikeluarga Lee, dia juga harus datang di pertemuan itu. Lee Yong terharu dan berterima kasih pada nenek Wang. Nenek Wang memberikan senyuman paling manis untuk cucunya.
Ketua Jeon menceritakan dirinya terlalu lelah hidup sendirian, jadi dia memutuskan untuk menyetujui permintaan anaknya. NenekWang mengangguk setuju, Ibu Lee Yong yang matre melihat sekarang, keduanya harus cepat-cepat menentukan tanggal pernikahan mereka. Lee Yong dan Ji Yeon tersenyum bahagia, akhirnya hubungan mereka disetujui oleh dua keluarga.
Lee Gun sedang memberitahu nama-nama makanan, mulai dari japchae, kimbap. Dia melihat semua itu sangat sulit dibuat semuanya. Min Young dan Lee Gun ternyata sedang piknik dengan dua anak kembar mereka ditaman. Saat Min Young ingin memberikan makan untuk anaknya, Lee Gun mencegahnya dia sudah memberikan makanan, buah dan vitamin jadi Min Young tidak perlu khawatir.
"jangan menyentuh anak-anak. Aku yang akan menjaganya dan Min Young harus menghabiskan semuanya" perintah Lee Gun. Min Young berterimakasih, lalu Lee Gun sendiri mengajarkan anaknya supaya bisa memberikan High Five pada ayah Lee Gun. Setelah itu Lee Gun akan membacakan dongeng untuk anak-anaknya, Min Young meminum teh yang dibawa untuk piknik.
"Ayah akan menceritakan dongeng yang paling indah dan membahagiakan hari ini" ucap Lee Gun. Lee Gun mengeluarka buku dongeng berjudul putri siput. Min Young kaget melihat cover putrinya berkacamata seperti dirinya. Lee Gun meminta semuanya diam dan mendengarkan ceritanya.
"Dahulu kala, ada seorang putri yang tinggal di pulau yang kecil. Sang putri memakaia kacamata yang bulat dan besar" cerita Lee Gun. Min Young terlihat sadar bahwa yang diceritakan Lee Gun itu dirinya. Lee Gun juga mempelihatkan pada anak mereka bahwa kacamata itu seperti yang ibu mereka pakai.
"dia tidak pandai belajar, terutama pada mata pelajaran matematika. Dia paling payah dikelas, dia tidak pandai belajar" Min Young terlihat tak suka dengan cerita itu, lalu Lee Gun ingin tahu kelanjutan ceritanya, dia melihat ceritanya sangat menarik, lalu membuka cerita selanjutnya
"Sang putri menderita penyakit, dia menderita penyakit yang tidak bisa menolak permintaan orang lain. Maka dari itu dia tidak bisa meninggalkan siapapun setelah ia menerima mereka" lanjut Lee Gun. "dia juga tidak tahu bahwa dirinya itu adalah seorang putri tapi menganggap dirinya pelayan. Itu makanya putri itu menderita penyakit yang aneh. Tapi dia tetap seorang putri" cerita Lee Gun.
Min Young tersenyum mendengarnya, Lee Gun melanjutkan cerita. "ada seorang pangeran aneh yang tinggal disebuah negeri tetangga. Pada awalnya sang pangeran meyebut sang putri sebagai siput saja"
"kemana kau pergi siput? dimana kau siput? itu yang biasa dikatakan oleh sang pangeran." Flash Back saat Min Young pertama kali masuk ke dalam rumah Lee Gun. "perlahan sedikit demi sedikit, sang putri mendekati sang pangeran dan membuat sang pangeran jadi jatuh cinta padanya." Teringat saat Lee Gun memberikan hadiah kembang api saat Min Young dipermalukan di depan umum.
"suatu hari, sang pangeran jadi tergila-gila dengan sang putri. Sang pangeran juga menderita penyakit yang artinya sang pangeran tidak bisa hidup tanpa dirinya" Terlihat flash back, saat Lee Gun yang merasa siput selalu ada didekatnya sampai-sampai ia tidak bisa tidur dan mengalami depresi. "orang-orang khawatir akan sang pangeran dan kasihan padanya."
Flash back saat Min Young mengetahui alasan cerai itu karena takut, tapi Min Young tak peduli dia akan tetap mencintai Lee Gun dan mengungkap perasannya pada Lee Gun di depan wartawan lalu menciumnya. Setelah itu Lee Gun mengendong Min Young menuruni gunung padahal dia sendiri lelah setelah berolahraga.
"Tapi sekarang sang pangeran tidak takut lagi karena ada sang putri bersamanya" Lalu mereka berdua duduk di tembok tepat di depan pohon, dimana ayah Lee Gun menguburkan kotak berharga dan membaca surat yang ditulis ayahnya untuk Lee Gun. Mereka berhasil membaca pesan dari ayahnya sebelum menikah.
"Selama sang putri bersamanya dan selama sang putri mencintainya, sang pangeran tidak akan pernah sakit lagi" Saat itu keduanya berlari menuju tempat pernikahan mereka berdua setelah membaca surat dari ayah Lee Gun. "Sang putri dan pangeran memiliki anak kembar dan hidup bahagia selamanya. Sekarang mereka hidup bahagia untuk selama-lamanya."
Min Young tersenyum mendengar akhir cerita putri siput yang dibacakan Lee Gun. Kedua anak mereka berlari berkejar-kejaran. Min Young menyuruh Ye Na dan Suk, hati-hati. Min Young berterimakasih pada Lee Gun. "Min Young... apakah kau menyesal menikah dengan ku?" tanya Lee Gun. Min Young pikir buat apa dia menyesal.
"kau disini dihadapanku" ucap Min Young. "hari ini, sekarang, aku ingin berterimakasih padamu karena ada bersamamu"tegas Lee Gun. "aku tidak mengatakan masa lalu atau masa depan tapi disini dan sekarang. Terimakasuh untuk bersamamu" kata Min Young.
"aku mencintaimu putri siput " ucap Lee Gun. "aku mencintaimu, Pangeran Lee Gun" ucap Min Young tersipu malu. Lee Gun mengelus rambut Min Young, lalu dia meminta Min Young menciumnya. Setelah itu mereka memanggil anak mereka yang sedang bermain bersama.Kedua anak kembar berlari pada sang ayah dan ibunya. Lee Gun dan Min Young mengendong dua anak kembar mereka bersamaan.
THE END


























Đăng nhận xét