Kakak-kakak Min Young binggung karena pasangan pengantin tidak datang juga. Nenek Wang menyuruh Direktur Tak untuk menyuruh semua tamu bubar saja karena mereka sudah terlalu lama menunggu Lee Gun yang tak kunjung datang. Direktur Tak ingin protes tapi nenek Wang tetap meminta supaya tamu pulang saja. Direktur Tak mengikuti perintah Nenek Wang dan berdiri di podium.
Suara tertawa Lee Gun terdengar memasuki ruangan "upacara belum dimulai kenapa para tamu harus pulang" ucap Lee Gun. Nenek Wang bergembira sekali melihat dua cucu kesayangannya itu datang, mereka akan tetap melakukan upacara penikahan. Keduanya akan berjalan disebuah karpet putih menuju altar. Min Young melihat kursi kosong yang seharusnya diduduki oleh ibunya.
Keduanya berjalan beberapa langkah, terdengar suara teriakan histeris. Ibu Min Young datang dan sempat terpeleset. Untungnya Lee Gun cepat-cepat menangkapnya. "apakah aku terlambat?" tanya Ibu Min Young. Lee Gun tertawa, "kau belum terlambat Nyonya Ssambap" teriaknya. Min Young memeluk ibunya karena sudah mau datang ke pernikahannya. Nenek Wang memanggil besannya untuk duduk segera.
Keduanya berjalan diatas karpet putih menuju altar penikahan. Saat itu Lee Yong melihat sebuah lilin yang belum menyala, dengan kekuatan naganya dia mencoba menyalakan lilin itu. Wajahnya tersenyum lebar saat melihat Lilin di depannya berhasil dinyalakan, dirinya terlihat bangga karena kekuatan naganya itu tetap ada.
Lee Gunmemasangkan cincin untuk Min Young dan juga sebaliknya setelah itu mereka mengucapkan janji pernikahan. "aku berjanji akan mencintai dan menyayangi seumur hidupku hingga kematian memisahan. aku berjanji akan mencintaimu selamanya" ucap keduanya bersamaan.
Lee Gun mendekati Min Young, keduanya berciuman setelah sah menjadi pasangan suami istri. Nenek Wang bertepuk tangan melihat cucunya kembali menjadi suami istri dengan rasa cinta. Ibu Min Young sampai terharu melihat anaknya menikah dengan pria yang sama untuk kedua kalinya. Kali ini bukan dengan perjanjian tapi dengan rasa cinta keduanya.
Mi Ja berteriak histeris melihat keduanya yang kembali menikah, pengacara Yong juga senang karena rekaman yang sengaja ia masukan ke dalam tas Min Young. Min Young jadi tahu apa yang terjadi sebenarnya dengan Lee Gun. Lee Yong yang melihat kedua pasangan berciuman, dia malu sendiri dan menutup matanya untuk tidak melihatnya. Ji Yeon yang duduk disebelahnya tersenyum.
Lee Gun dan Min Young pergi kepulau Jeju. Min Young menanyakan apa yang akan mereka lakukan dipulau ini. Lee Gun pikir mereka hanya akan makan ikan, pergi ke gunung halla dan makan buah jeruk dan dalam 3 hari 2 malam mereka akan melakukan itu tiap hari . Min Young terlihat kesal dengan rencana yang dibuat Lee Gun.
Min Young heran kenapa Lee Gun membuat rencana seperti itu. Lee Gun menjelaskan bahwa ia merencanakan bulan madu itu satu bulan, tapi kenapa hanya tiga hari dua malam saja. Dia pikir Min Young itu tidak mau menghabiskan waktu bersama. Min Young memberitahu ia memiliki project dan itu akan dimulai minggu depan,jadi dia tidak memiliki banyak waktu.
Lee Gun ingin menanyakan satu pertanyaan yang serius, Min Young memperbolehkan asal janga menayakan sesuatu yang murah seperti aku menyukai mu atau menyuruhnya untuk berkerja keras. Lee Gun memberhentikan mobilnya dengan cepat. "aku Lee Gun keturunan 22 keluarga Lee dari Jeon Ju dan putra satu-satunya dari generasi ke 9" ucap Lee Gun.
Saat Lee Gun sedang membanggakan dirinya. Min Young seperti sudah hafal dengan ucapan Lee Gun, dia sempat mengikuti ucapan Lee Gun dengan bibirnya. Lee Gun menegaskan dirinya tidak akan menanyakan pertanyaan yang murahan yang konyol. Lee Gun terus tertawa, tapi Min Young memperlihatkan wajah binggungnya. Untuk menutupi canggungnya, Lee Gun mengendarai mobil kembali.
Keduanya mengunjungi mercu suar yang terkenal di pulau Jeju. Min Young mendekati Lee Gun menanyakan keadaannya. Lee Gun mengatakan dirinya akan selalu baik-baik saja selama ia terus bersama Min Young. "kau ingin melihat sesuatu yang menarik?" tanya Lee Gun. Min Young tersenyum, Lee Gun mengeluarkan kunci mobilnya, dia akan memperlihatkan sejauh mana ia melempar kuncinya.
Min Young panik, tapi ternyata Lee Gun hanya bercanda. Dia menjelaskan bahwa Mobilnya itu butuh bahan bakar untuk berjalan. Setelah ini mereka akan pergi ke hotel, lalu selama perjalanan akan ada rambu lalu lintas, setiap ada lampu merah Min Young harus menciumnya supaya mobil mereka bisa berjalan lagi menuju hotel. Min Young pikir banyak sekali lampu merah yang akan dilalui.
Lee Gun menganguk, dia memperlihatkan bahwa kunci mobilnya itu ada pada tanganya. Dengan cepat Min Young mengambil kunci mobil dari tangan Lee Gun .Lee Gun panik karena kunci mobilnya diambil dan mengejar Min Young yang lebih dulu menuruni mercu suar.
Min Young berhasil mengendarai mobil, dengan begitu dia tidak perlu memberikan ciuman untuk Lee Gun. Padahal Lee Gun meminta berhenti saat ada lampu lalu lintas, Lee Gun tersenyum melihat Min Young yang pandai menyetir, Min Young tertawa, dia sudah memiliki SIM tapi jarang sekali mengemudi. Lee Gun ketakutan, "Ahhh Min Youngg kau tak terbiasa menyetir" teriak Lee Gun panik.
"aku mendapatkan SIM sudah tujuh tahun yang lalu" teriak Min Young. Lee Gun semakin panik karena dalam 7 tahun Min Young tidak pernah menyetir dan sekarang dia menyetir dengan kecepatan tinggi. Tapi Lee Gun senang karena dengan Min Young menyupir dia bisa menciumnya sepuasnya. Setelah mencium pipi Min Young. Lee Gun berdiri dan melambai-lambaikan tangannya.
Gantian sekarang Min Young panik, dia menarik Lee Gun karena tidak boleh berdiri diatas mobill itu sangat berbahaya. Tapi tetap saja Lee Gun berteriak kegirangan karena sangat bahagia.
Disebuah hotel, seorang pria masuk ke dalam kamar 2009. Ternyata Lee Yong dengan mengunakan kaca mata hitamnya mengetuk tembok kamar. Direktur Tak keluar dengan kacamata hitam pula, dia berbisik supaya keduanya bisa melakukakan tugas "kebangkitan macau". Mereka juga datang ke pulau Jeju atas perintah dari Ketua Wang.
Lee Yong mengerti, tapi dia memiliki satu pertanyaan. Direktur Tak tetap mengendap-ngendap dalam kamar, bahkan sampai menutup jendela supaya tidak ketahuan. Setelah itu dia mempersilahkan Lee Yong bertanya. "kenapa nama tugasnya itu "kebangkita macau?" tanyanya. Direktur Tak berjalan berjinjit supaya tidak bersuara. Keduanya membuka kacamata dan ditaruh diatas meja.
Direktur Tak menceritakan tentang kejadian 3 tahun yang lalu, kejadian saat di Macau. Lee Yong mengerti, Lee Gun Min Young tidak bersama akhirnya mereka berdua. Direktur Tak menjelaskan bahwa Nenek Wang ingin kejadian di macau terulang lagi saat mereka bulan madu. Lee Yong binggung, kedua pasangan itu sudah jatuh cinta dan tak butuh bantuan mereka. Seketaris Tak menceritakan beberapa waktu lalu.
Nenek Wang menanyakan apa yang akan dilakukan Lee Gun saat bulan madu nanti. Lee Gun binggung apa sebenarnya yang Nenek Wang inginkan. Nenek Wang ingin Lee Gun melakukan seperti yang dulu dan menyelesaikannya sekaligus, maka dia akan mendapatak cicit dalam 10 bulan.
Lee Gun tidak ingin seperti itu, dia pikir dengan begitu, dia tidak bisa merasakan yang namanya pasangan pengantin baru, dia ingin menjadi pengantin baru paling tidak selama 6 bulan. Neneknya marah, dia tidak ingin menanti selama 6 bulan, Lee Gun berpendapatan dia harus merasakan menjadi pasangan pengantin baru. Neneknya merayu supaya 3 bulan saja, Lee Gun tetap menolaknya.
Sekertaris Tak menjelaskan impian dari Nenek Wang adalah memiliki keturunan, makanya ia terkejut dengan sikap yang dibuat oleh Lee Gun dan menyatakan bahwa ini situasi yang darurat. Makanya mereka berdua harus membuat kembali kejadian seperti di Macau jadi ia menyebutnya sebagai "kebangkita Macau". Lee Young mengerti sekarang, keduanya saling mengucap tugas mereka adalah "kebangkitan Macau"
Min Young meraba dan mengoyang-goyangkan angka 6 di depan pintu, Lee Gun heran dengan Min Young yang memegang nomor di depan pintu, dengan matanya dia sudah bisa melihat bahwa kamar itu nomor 2006. Min Young merasa harus memeriksanya takut ada yang berubah atau terbalik. Dia takut ada seseorang yang masuk ke dalam kamar saat kejadian seperti di Macau.
Lee Gun ikut memeriksanya, dia melihat tidak ada yang bergerak dari nomor 6, ia pikir seekor semutpun tidak akan bisa masuk ke dalam kamar mereka. Min Young tersenyum lalu membuka pintu kamar, Lee Gun melihat kamar 2009 di depannya, dia seperti merasa ada orang yang mengamatinya. Min Young mengajak Lee Gun masuk ke dalam.
Sebelum masuk Lee Gun sempat melihat kembali kamar 2009 dibelakangnya. Dia akhirnya masuk tanpa rasa curiga. Setelah keduanya masuk, Seketaris Tak dan Lee Yong keluar dari kamar, keduanya tersenyum melihat pasangan pengantin baru itu sudah masuk kamar bersama.
Min Young terpesona dengan kamar yang mereka tempati, dia membuka jendela ternyata pemandangannya laut. Dia memanggil Lee Gun untuk bersama melihatnya, Lee Gun membuka gorden kamarnya, lalu menarik Min Young ke dekapannya. Min Young binggung kenapa Lee Gun tiba-tiba bertindak seperti itu.
"Min Young, kau hanya bisa melihat laut dan tidak aku?" bisik Lee Gun sambil menarik Min Young lebih dekat lagi. Min Young terlihat panik, Lee Gun mengatakan disini hanya kita berdua, lalu ia ingin mencium Min Young. "Lee Gun.... matahari masih bersinar" ucap Min Young. Lee Gun tertawa, dia setuju masih ada matahari, Min Young juga ikut-ikut tertawa.
Malam harinya, dia pinggir kolam danau. Keduanya saling berdansa. Min Young mengalungkan tangannya pada leher Lee Gun sedangkan tangan Lee Gun ada di pinggang Min Young. Min Young menceritakan waktu itu ayahnya pernah tidak pergi mancing, ia dan ayahnya sering mendengarkan musik dan menari bersama seperti yang ia lakukan pad Lee Gun sekarang.
Lee Gun tersenyum mendengarnya. Min Young memberitahu bahwa ayahnya memanggilnya Putri Min Young. Saat ia semua wanita mendapat panggilan putri maka wanita itu akan seperti putri sungguhan kemudian akan bertemu dengan seorang pria suatu saat nanti. Tapi dia berhenti dan menyerah untuk berpikir ditengah jalan tentang hal itu. Lee Gun bertanya kenapa Min Young seperti itu.
"kurasa aku bukan seorang putri, aku pikir aku tipe pelayan" ucap Min Young. Lee Gun tak setuju, "Kim Min Young adalah seorang putri. Putri yang sangat cantik dan baik hati, yang berhasil masuk ke istana Pangeran Lee Gun yang dijaga dengan baik"jelas Lee Gun. "Terimakasih banyak, Pangeran Lee Gun" ucap Min Young. Keduanya berpelukan ditepi danau.
Dari balik semak-semak keluarlah Agen Naga dan Agen Tak, Sekertaris Tak melihat keduanya sangat bahagia sekali, ia tidak mau melihat sesuatu yang konyol di depannya. Lalu dia menanyakan tentang penerangan dan musik dari hotel yang sudah diatur oleh Lee Yong. Lee Yong sudah mempersiapkannya, Seketaris Tak tertawa, sekarang ia hanya butuh Koktail dan..... Keduanya tertawa puas.
"kau yakin sudah mengirimkan ramuan dari pulau YeoWol pada seketaris Tak?" tanya Presdir Park di depan restoran ibu Min Young. Ko Bong yakin sudah mengiriminya, dia sudah membungkus dan mengantarkan padanya. Presdir Park agak menyesal seharusnya mereka ikut saja supaya bisa memastikan semuanya berjalan dengan baik.
Ko Bong setuju dengan hal itu. Presdir Park ingat saat mereka melakukan saat ada di Macau.Keduanya langsung mengucapkan "Hamo... Hamo...." . Presdi Park tersenyum mereka dulu sangat hebat sekali waktu di Macau. Ko Bong setuju, mereka tertawa bersama sambil memakan es krim bersama.
Lee Gun memesan minuman koktail, dia menceritakan tentang asal Koktail pada Min Young. Dia dekat tempat bartender, Lee Yong dan Direktur Tak mengendap-ngendap di depannya. Mereka memberikan sekantung bubuk pada Bartender. Setelah itu Direktur Tak mengajak Lee Yong pergi sebelum ketahuan oleh Lee Gun dan Min Young.
"Min Young... malam ini adalah malam pertama kita bersama-sama" kata Lee Gun. Min Young tahu tentang hal itu. "kau tidak mengingat apa-apa tentang malam itu di Macau kan?" tanya Lee Gun. Min Young mengangguk, dia tidak mengingat sama sekali dengan kejadian malam itu. Lee Gun berbisik, dia ingin Min Young sadar pada malam ini. Min Young mengacungkan tangannya, dia akan sepenuhnya sadar.
Pelayan membawakan pesanan koktail untuk keduanya. Min Young yang ingin minum, di tahan oleh Lee Gun. Lee Gun ingin melakukan minum dengan cara Love Shot. Min Young merasa malu karena orang-orang melihat mereka semua. Direktur Tak yang melihat Min Young tidak jadi minum geregetan sendiri dibalik tembok. Keduanya menunggu sampai dua pasangan pengantin itu minum koktail bersama.
"tapi kau dulu melakukannya dengan Daniel, bahkan Min Young memeluknya"protes Lee Gun. Min Young tersadar.."Lee Gun, jadi kau mengikutiku dan menginap di hotel itu?" ucapnya tak percaya. Lee Gun merasa dirinya tidak mengintip tapi tidak sengaja melihatnya. Min Young merasa sikap Lee Gun sudah kelewatan karena diam-diam mengikutinya.
"jadi kau mengawasi ku?? sejak kapan?" tanya Min Young penasaran. Lee Gun merasa dia tidak mengawasi Min Young, ia hanya suka padanya makanya ia tertarik pada Min Young. Dia berteriak supaya Min Young tidak menganggap dirinya yang mengawasi Min Young. Keduanya seperti sangat emosi, akhirnya meminum habis koktail yang ada diatas meja bersama-sama.
Lee Yong dan Sekertaris Tak senang melihatnya, "misi terlaksana" bisik keduanya. Lee Gun berteriak meminta minuman lagi, Min Young tidak mau kalah dia juga ingin pesan minum satu lagi. Lee Gun protes dan tidak memperbolehkan Min Young minum karena wanita tidak baik minum minuman keras. Min Young pikir itu hanya segelas Koktail dan ia tidak terima kalau wanita tidak boleh pandai minum.
Dia pikir Lee Gun itu seperti pria yang kolot jaman dahulu. Lee Gun menjelaskan dia berkata seperti itu demi kebaikan Min Young. "kenapa kau marah padaku?" tanya Lee Gun. Min Young ngambek dan memilih untuk pergi lebih dulu. Lee Gun pikir biarkan saja Min Young pergi, nanti juga mereka akan bertemu dalam satu kamar. Lee Gun melihat minuma koktailnya, dia merasa tidak asing dengan rasa minumannya.
Min Young merasa sangat pusing saat akan berjalan ke kamar, badannya sepoyongan. Dia ingin menelp Lee Gun karena kepalanya sangat pusing tapi dia ingat kalau ia sedang bertengkar antar pasangan. Akhirnya dia berhasil masuk kedalam kamar, menaruh kartunya diatas meja dan tertidur pulas diatasn tempat tidur, sebelum tidur dia memanggil nama Lee Gun terlebih dahulu.
Lee Gun berjalan kembali ke kamarnya, dia tertawa sendiri melihat lukisan gunung yang digantung sepanjang lorong hotel. Di belakang, Lee Yong dan sekertaris Tak mengikuti sambil bersembunyi di balik tembok. Lee Gun merasa melayang-layan dan terus tertawa melihat gambar gunung. Tapi dia sedikit tersadar seperti mengalami dejavu dengan keadaannya seperti ini.
Lalu ia berjalan lagi menuju kamarnya, dia melihat kamar 2009 dan mengeluarkan kartunya. Dia berusaha menempelkan kartunya tapi tidak bisa terbuka. "kenapa pintunya tidak terbuka?" teriak Lee Gun. Dimata Lee Gun itu adalah kamar 2006. Seketaris Tak mengumpat karena Lee Gun salah masuk kamar.
Dua agen Naga dan Tak, berpura-pura minum dan mabuk untuk membuat Lee Gun masuk ke dalam kamar yang benar. Keduanya menarik Lee Gun dan menunjuk itu nomor 9 bukan 6. Mereka membawa Lee Gun ke kamar 2006 di depannya. Saat akan membuka pintunya, Lee Gun melihat wajah sekertaris Tak, dia menarik kacamata hitam lalu terkejut.
Lee Yong buru-buru memberikan kacamata hitamnya pada Seketaris Tak supaya tidak ketahuan. Lee Gun kaget melihat Lee Yong didepannya. Lee Yong buru-buru mengambil kacamata hitam yang ada ditangan Lee Gun. "apakah kalian pendaki gunung?" ucap Lee Gun mabuk. Keduanya bersorak, dan membenarkan bahwa mereka adalah pendaki gunung.
Lee Gun tertawa, sambil melompat-lompat sebagai pendaki gunung. Lee Yong buru-buru membuka pintu kamar dan menyuruh Lee Gun masuk ke dalam. Setelah masuk keduanya membuka penutup mulut dan kacamata hitamnya, saling berjabat tangan seperti orang panco "misi kita akhirnya selesai" ucap Seketaris Tak. Lee Yong berbisik "sekarang impian nenek akan menjadi nyata"
Lee Gun berjalan sempoyongan, dia mencari dimana siputnya berada. Dia mencoba berjalan lurus dengan mengunakan jarinya sebagai patokan. Setelah melihat tempat tidur, dia membuka jasnya dan melempar bantal yang terlalu banyak diatas tempat tidur.
Ia berbaring diatas tempat tidur tapi ia merasa sesak dilehernya, dia membuka dasi dan hanya tinggal kemejanya. Lalu ia memeluk Min Young, yang membelakanginya. Min Young berbalik dia akhirnya memeluk Lee Gun dengan sangat erat. Lee Gun mengusap-ngusap punggung Min Young, lalu mereka menutupi seluruh badannya selimut.
Nenek Wang berbicara pada suami dan ayahnya, dia tidak ingin mereka berdua memikirkan tentang impian Lee Gun yang menginginkan kehidupan pasangan pengantin baru. Neneknya ingin dalam liburan kali ini pergi hanya dengan dua tapi mereka harus pulang dengan tiga orang, jadi dia meminta pada keduanya memberikan kekuatan pada cucu dan cicitnya.
Ibu Lee Yong datang, ia memanggil ayah Lee Yong pada tapi mengubahnya menjadi ayah Lee Gun. Dia meminta bantuan, dia ingin meminta anak kembar. Dengan begitu mereka akan lahir bersama dan mengalami morning sick bersama dan dua bayi itu sangat menyenangkan.
Nenek Wang melonggo melihat kedatangan ibu Lee Yong. Tapi dia mendengar ucapannya itu bagus. "wah ibu.. apakah itu sebuah pujian" ucap Ibu Lee Yong. Nenek Wang pikir seperti itu, dia bukan selalu yang memberikan kritik saja. Ibu Lee Yong tersipu malu. Nenek Wang meminta pada semuanya untuk bisa membuat Lee Gun dan Min Young berhasil dengan sempurna.
Min Young membuka jari-jarinya, mereka bermain tangkap nasi. Lee Gun mengempalkan tangannya, lalu memulai bermain supaya Min Young bisa mendapatkan kelapan tangannya yang dianggap sebagi nasi. Tapi Min Young tidak berhasil, karena Lee Gun cepat sekali bergerak.
Kali ini giliran Min Young yang menjadi kepalan nasi. Dengan sengaja Lee Gun mengelus tangan Min Young saat ia bisa menangkapnya. Saat itu bulan diatas terlihat seperti gambar kelinci yang saling menumbuk beras bersama-sama.
Bersambung ke part 2























Đăng nhận xét