Se Dong mengendong anak kecil bernama Chang, dia terlihat kesusahan karena harus menaiki tangga sebelum sampai di rumahnya. Saat itu Hong Bin yang berdiri sambil bersandar di tembok memanggilnya. "Son Se Dong..." Se Dong melihat Hong Bin yang memanggilnya, dengan nafas terengah-engah mulutnya terbuka dan saat itu Hong Bin mencium sesuatu.
Lalu ia memejamkan matanya seperti merasakan bau dari mulut Se Dong yang terengah-engah. Se Dong sediri melihat Hong Bin itu polosnya. Hong Bin mengunakan tangannya, dia mengarahkan tangannya supaya bau masuk ke dalam hidungnya. Dan saat itu kakinya terangkat, seperti dia sangat menyukai bau mulut Se Dong karena dia tidak mengumpat seperti biasanya.
Se Dong membawa Chang ke dalam rumah dan menidurkannya dikasur, lalu dia melepas tas dan menarik selimut untuknya. Dia memberitahu Chang kalau ia akan keluar sebentar dan Chang bisa tidur nyenyak didalam. Dia juga akan berdiri tepat di depan jendela kamarnya.
Dia tersenyum melihat Chang yang tertidur pulas, dia juga menaruh bantal diatas kepala Chang. Se Dong sempat melihat wajah Chang dan dia tersenyum kembali. Lalu dia berjalan keluar kamar, tapi kakinya terhenti. Dia melihat Chang yang sudah memegang tangannya. Denan wajah polosnya seperti tidak mau ditinggal sendirian dikamar.
Hong Bin masih menunggu di depan rumah Se Dong, dia melihat ke arah gang masuk tapi Se Dong belum keluar juga.Setelah itu dia mendengar suara "aku disini", Hong Bin mencari-cari darimana asal suara itu. Hong Bin mencoba berjalan mengikuti arah suara itu, dia terus mencari dengan matanya yang tajam."kekanan... lihat kebawah" ternyata ada Se Dong yang sudah ada di depan jendela kecil.
"mengapa kau tidak keluar?" tanya Hong Bin. Yang ia tahu Se Dong hanya ingin membaringkan anak itu lalu keluar. Se Dong memberitahu ia tidak bisa keluar karena kalau ia meninggalkan anak itu sendirian, dia terlihat sangat ketakutan. Chang tetap memegang kaki Se Dong walaupun ia ada di dalam rumah. Dia berjanji akan mengunjungi Hong Bin besok dikantornya, lalu pamit dan menutup jendelanya.
Hong Bin menendang jendela beberapa kali, tapi tidak ada jawaban, saat akan menendang dengan kerasa, Se Dong membukanya. Dia mengulangi perkataannya kalau ia akan datang besok kekantor. Hong Bin menyatakan dia orang sibuk dan dia bertanya kemana ayah dari anak itu. Dia menyuruh Se Dong memanggil ayahnya untuk menjaganya dan ia bisa keluar untuk berbicara.
Se Dong memberitahu bahwa ayahnya itu tidak ada dan polisi juga sedang mencarinya. Dia ingin menutup jendelanya tapi dengan kakinya Hong Bin memerintahkan Se Dong tidak menutup jendelanya. "apakah kau tahu berapa banyak uang yang ku dapat setiap aku bergerak?" ucap Hong Bin sombong. Dia ingin tahu kenapa Se Dong datang menemuinya tadi sore.
Hong Bin menyuruh Se Dong keluar, dia merasa lehernya sakit karena harus melihat kebawah. Se Dong menegaskan lebih sakit melihat seseorang yang ada diatas. Hong Bin langsung berlutut dan membungkukkan badannya. "kau senang sekarang?" umpatnya, mata mereka sekarang sejajar. Dia ingin Se Dong segera mengatakan padanya sekarang.
Se Dong mengatakan ada sesuatu yang menganggunya. "kenapa kau berbicara tidak sopan padaku?" tanyanya penasaran. Hong Bin memberitahu ia lahir tahun 1979, dia masuk Han Gang univesitas tahun 1998, ia pikir Se Dong tidak ada yang bisa dikatakan lagi. Se Dong melonggo dan memanggil Hong Bin Senior. Da tak percaya, dia pikir Hong Bin itu lulusan dari universitas di Amerika.
Lalu Hong Bin menyuruh Se Dong membuka tralis yang menghalangi di depannya dan membuatnya terganggu. Se Dong tidak bisa melawan perintah seniornya, Dia membuka jendela tralis dan keduanya bisa melihat dengan jelas. Hong Bin ingin tahu apa tujuan Se Dong menemuinya. "tolong kembalikan Monstro" pinta Se Dong memelas.
Se Dong menceritakan kalau samapi Dong Geun itu terjual keras di perusahaan maka ia akan tertendang keluar. Maka ia ingin mendapatkan kembali Monstro dan menyelesaikannya. Ia juga ingin membuatnya dalam versi untuk ponsel. Dia melihat Hong Bin akan menyelesaikan Monstro dan mengambilnya. Se Dong sadar terlalu banyak omong dan melihat Hong Bin sudah memejamkan matanya.
Wajah Hong Bin semaki mendekat dan terus mencium bau mulut Se Dong saat berbicara. Se Dong malah ketakutan melihat Hong Bin yang tiba-tiba mendekat. Dia ingin menutup jendela tralis, Hong Bin membuka matanya, dia meminta Se Dong untuk melanjutkan kembali. Se Dong dengan gugup mengatakan dia sudah selesai bicara. Dia pamit dan berusaha menutup jendela tralisnya.
Kepala Hong Bin yang tepat berada di depan jendela tralis langsung terjepit. Se Dong akhirnya bisa menutup jendela dan memantikan lampu kamarnya. Hong Bin bisa keluar dari jendela dan merasa kesakitan dibagian kepala yang terjepit. Se Dong ketakutan ada Hong Bin yang aneh di depannya. Dia pun mengirimkan pesan pada Seung Hwan. "kau masih minum dengan anak-anak?" tulisnya.
Dia juga menyarankan Je Gil yang belum boleh minum dan meminta semua tidak minum banyak-banyak. Dia memberitahu bahwa Hong Bin dari Global Game itu adalah orang yang aneh total. Dia hampir saja mati. Se Dong terlihat ketakutan dan nafasnya terengah-engah setelah melihat sikap Hong Bin.
Hong Bin yang tertidur terbangun, dia mengumpat karena bau dari pakainya. Dia membuka baju dan menaiki tangga yang ada dikamarnya, tapi dari anak-anak tangga terlihat baju yang berceceran dan dia tanpa baju berjalan di dalam tempat tidurnya.
Se Dong dan Chang menuangakan susu di mangkuk untuk sarapan. Lalu dia mendapatkan telp. Dia berdiri agaka menjauh dari Chang, dia berbicara ditelp memberitahu keadaan Chang yang baik-baik saja dan tidur dengan lelap bersamanya. Chang melihat Se Dong dengan tatapan sedih. Se Dong yang melihatnya menyuruh Chang untuk tetap sarapan dan memakan cereal yang sudah ia makan.
Lalu ia berbicara lagi di telp, menurutnya akan sulit kalau mereka yang datang ke tempatnya. Dia memilih untuk bertemu dengan orang itu ditempat yang ia bicarakan. Dia juga akan bertemu jam setengah sebelas. Setelah menutup telpnya dia kaget melihat yang dilakukan Chang.
Chang sedang mengepal lantai dengan handuk, "apa yang sedang kau lakukan? nanti aku yang bersihan" ucap Se Dong. Chang mengambil lap itu kembali, dia mengatakan dia bisa membersihkan rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya. Dia bisa mencuci dan selalu meletakan handuknya diatas bantal saat ia tidur. Dan ketika dia bangun pasti ia akan menjemur handuk itu.
Se Dong menatap wajah Chang yang sedang berbicara padanya. Chang juga mengatakan setiap hari akan memeraskan air jeruk untuk Se Dong. Dia jug tidak akan nangis walaupun ia rindu dengan ibunya. Kalau Se Dong ingin pergi, dia juga tidak akan meminta ikut pergi dengan Se Dong. Dia juga akan tinggal sendiri dirumah, jadi dia memohon supaya Se Dong jangan mengusirnya.
"kau lihat, aku tidak ingin mengusirmu, tapi...." belum selesai Se Dong berbicara Chang berterimakasih lalu memeluk Se Dong dan berbisik bahwa Se Dong itu orang yang baik. Dia sangat berterimakasih, Se Dong hanya bisa berkaca-kaca. Ponselnya berbunyi, dia mendapatakan telp dari Seung Hwan.
Hong Bin melihat gambar yang ada ditembok rumahnya, "rumah pencuri" judul dari gambar itu. Sek. Ko memberitahu pelakunya adalah seseorang yang berkerja dengan Se Dong. Hong Bin agak kesal dengan gambar itu "rumah pencuri... rumah pencuri..." ucapnya berulang-ulang.
Lalu dia bertanya pada Sek. Ko "gadis itu... apakah ia memiliki anak? aku pikir dia single" ucap Hong Bing. Sek. Ko pikir Se Dong itu tidak memiliki anak.Hong Bin menatap Sek.Ko sepert ingin mempercayai yang dikatakan oleh Sek.Ko. Setelah itu dia berjalan masuk ke dalam rumah tanpa berkomentar.
Se Dong teriak histeris menerima telp dari Seung Hwan lalu mengumpat, dia pikir seharusnya tidak banyak minum. Dia kesal karena Seung Hwan tidak pernah dewasa" "kau pikir aku punya uang?" teriak Se Dong kesal. Chang menatap Se Dong yang sedang berbicara di telp. Se Dong sangat marah dan dia menyuruh Seung Hwang saja yang mengurus anak-anak lainnya.
Dia kesal karena Seung Hwang banyak minum dan mendapatkan masalah. Chang masih saja terus menatap Se Dong yang menelp sambil berdiri. Dia kesal karena Seung Hwan tidak membaca pesannya karena ia sudah memberitahu Hong Bin itu orangnya sangat aneh total. Chang menundukan kepala, Se Dong melihat Chang yang menunduk sedih. Dia memilih untuk menutup telp dari Seung Hwan.
Se Dong meminta maaf karena teriakannya itu membuat Chang takut, dia memberitahu bahwa ia tidak marah pada Chang tapi temannya yang membuatnya sangat marah. Se Dong memeluk Chang, dia meminta maaf dan tidak akan berteriak lagi. Chang berdiri, dia mengambil jaketnya dan duduk di depan Se Dong, dia membuka dompet, mengeluarkan uang dollar dan memberikan pada Se Dong.
"Apa ini?" tanya Se Dong binggung. Dengan polos Chang menjawab kalau itu uanga. Se Dong semakin binggung kenapa Chang memberinya uang, Chang meminta Se Dong mengambilnya saja. Se Dong heran kenapa Chang menyuruh mengambilnya. Chang tahu Se Dong mendapatkan masalah karena ia tidak memiliki uang, jadi dia menyuruh untuk mengambilnya saja.
Se Dong mengucapkan terimakasih sambil mengambil uangnya, lalu menaruh kembali di dalam dompet. Dia pikir Chang tidak perlu melakukan itu. Dia sangat berterimakasih pada Chang yang sudah memikirkannya. Lalu ia mencubit pipi Chang dengan gemas dan mujinya sebagai anak yang baik. Setelah itu Chang memikirkan sesuatu, dia mengeluarkan permen dari celananya.
Dia memberikan permen pada Se Dong "ahh.. bukannya ini permen lolipop dan sangat berharga untukmu" ucap Se Dong. Chang mengangguk, Se Dong seperti terharu karena dia mendapatkan hadiah dari benda yang sangat berharga. Chang tersenyum, Se Dong menceritakan selama ini dia tidak pernah mendapatkan hadiah yang terbaik. Ia juga akan memberikan satu barang sebagai balasannya.
Se Dong membuka laci dan mengambil boneka robot. Dia memperlihatkan pada Chang dan mengatakan bahwa ia bikin sebagai sample dan tidak masuk ke dalam tim produksi. Dan barang itu adalah produk pertamuanya yang ia buat dan hanya satu-satunya yang ada didunia. Chang menerima hadiah dari Se Dong, lalu memeluknya. "aku akan menikah dengamu" ucap Chang.
"apa?" Se Dong terkejut mendengarnya. Chang memberitahu bahwa ibunya mengatakan kalau ia menemui gadis yang ia suka dari pada dari ibunya maka ia harus menikahinya. Se Dong tersenyum, dia bercanda pada Chang untuk tidak berubah pikiran nanti, kalau Chang menikahnya. Keduanya tertawa bersama.
Hong Bin yang akan masuk rumah, bertemu dengan seorang petugas yang memintanya mengikutinya sebentar. Dia memperlihatkan sebuah pohon yang terbelah, ia juga tak tahu apakah ia harus memberitahu Hong Bin atau tidak, dia binggung yang harus ia lakukan. Dia juga baru tahu setelah ia bangun dari tidur. menurutnya itu sangat mengerikan. Ia tak percaya itu terjadi pada semua pohon.
Si paman sudah memikiran tentang kejadian ini, tapi dia tidak menemukan solusinya. Tapi dia melihat orang yang memotong pohon seperti itu adalah sebuah perkerjaan yang baik. Menurutnya kalau mengunakan mesin pasti ada beberapa goresan tapi potongan kayu itu sangat bersih. Hong Bin mendekati potongan melihat potongan dari pohon. Sek. Ko berbisik dengan si paman yang tidak memberitahunya dulu.
Lalu ia berdiri di belakang Hong Bin, dia memberitahu tuannya itu harus pergi ke kantor. "Sek. Ko semuanya sudah jelas" ucap Hong Bin. Sek. Ko binggung apa maksud dari ucapan tuannya itu. Hong Bin menjelaskan mimpinya yang begitu liar dan hal aneh terjadi dirumahnya. Setelah dia bermimpi, dia merasa sangat jijik sekali. Dia memarahi pada semua orang yang ada dirumah, tidak ada yang tahu kejadian seperti ini terjadi.
"kau ingin kehilangan pekerjaan mu?" teriak Hong Bin yang berbicara menghadap Sek. Ko. Sek Ko hanya bisa menunduk terdiam. Hong Bin menunjuk dengan terlunjuknya bahwa ada 128 CCTV dalam rumahnya, dia meminta Sek. Ko mengambil filenya. Lalu dia berjalan pergi, Sek Ko berjalan mengikutinya seperti terlihat pusing dengan tugas yang diberikan tuannya.
Chang dibawa oleh polisi, Se Dong terlihat sedih melihat Chang masuk ke dalam mobil. Polisi berterimakasih pada Se Dong yang sudah merawatnya. Se Dong mengangguk, ia bertanya bagaiamana kalau polisi tidak menemukan keluarganya. Polisi akan mengurusnya dengan prosedur yang jelas dan akan mengirimnya ke panti. Dia meminta Se Dong tidak perlu khawatir.
Se Dong melihat Chang yang terus menangis, Dia pikir sampai polisi menemukan walinya, dia meminta izin untuk menjaganya saja. Polisi meminta maaf, menurutnya itu tidak mungkin. Dia memberikan hormat setelah itu dia pergi. Se Dong terus melihat mobil polisi dan Chang yang menangis histeris di dalamnya.
Sepertinya Hong Bin sedang melampiskan kesalnya, para pembantu panik mendengar bunyi orang seperti sedang dipukul. Pelayan Yoon memberitahu itu karena kamera CCTV rusak. Mereka mendengar orang yang sedang mengebuk, setelah itu Sek. Ko jatuh berguling tapi saat dibawah, dia memperihatkan posisi sempurna. Setelah dia memberikan kelingan pada pelayan Yoon dan lainnya.
Pelayan Yoon dan lainnya ingin pergi, tapi tiba-tiba Sek. Ko berguling lagi. Hong Bin menuruni tangga dan menarik kerah Sek. Ko yang sudah berbaring dilantai. "aku bilang jangan pakai yang murah" teriak Hong Bin marah. Dia memukul Sek. Ko dan mengocang-gocangkan tubuh Sek, Ko dengan kesal.
Se Dong berbelaja di mini mart lalu membawanya ke kasir, dia sempat melihat snack yang ada dibelakangnya. "semua 62ribu won" ucap kasir minimart. Se Dong kaget. dia mengeluarkan beberapa barang dan meminta kasir menghitung ulang lagi. Setelah itu dia ada di depan Sel dengan enam temannya yang ada dalammnya. Dia kaget mendengar nominal 100 juta won.
Seung Hwan memberitahu bahwa untuk menganti gambar grafiti itu mereka harus menganti dengan batu baru dan batu itu berasal dari luar negeri. Se Dong mengerti, pasti gambar grafiti itu cukup besar. "siapa yang melakukan ini?" tanyanya. Semuanya hanya bisa menunduk. Lalu Se Dong mengatakan itu bukan masalah besar, ia tahu ketika orang minum akan membuat kesalahan.
Dia mengejek teman-temanya yang pria hanya bisa menunduk saja. "angkat kepalamu" perintah Se Dong. Semuanya akhirnya berani mengangkat kepalanya. Je Gil memberitahu bahwa obatnya hilang saat akan meminumnya. Teman yang lainnya juga mengadu kalau ia lapar. Se Dong ingin tahu dimana mereka minum. Seung Hwan memberitahu mereka minum di "Let's Drink and Die" di Shincon.
Se Dong memberikan makanan yang ia beli di minimarket, dia akan pergi dan kembali. Temannya menanyakan kemana ia akan pergi. Se Dong akan pergi mencari obat untuk Je Gil dan bertemu dengan korban, lalu pamit pergi. Satu temannya meminta Se Dong membawakan melon, lalu semua meminta satu persatu udang dengan tofu, kentang goreng, susu coklat dan yang terakhir Es krim. Se Dong terlihat kesal dengan temannya yang banyak meminta padanya.
Se Dong berdiri di depan gedung Netmarkable. Hong Bin sedang bermain games diruangannya, lalu Sek. Ko mendapatkan telp dari Pelayan Yoon yang ada dirumah. Pelayan Yoon ingin memberitahu berita yang absurd, ia lupa memberitahu karena kejadian semalan tentang dinding batu yang di coret-coret. Dia ingin Sek. Ko bisa memberitahu Hong Bin, tapi dia ingin membuat tertawa dulu sebelum mendengar berita itu.
Pelayan Yoon yakin kalau Hong Bin akan mengenal apabila dia menyebut nama ibunya adalah Kim Tae Hee. Se Dong sudah masuk ke dalam gedung, dia berbicara pada receptionist untuk bertemu dengan Sek. Ko, lalu ia sudah disambut oleh Sek. Yoo di depan lift. Sek. Ko ingin menanyakan satu permintaan pada Se Dong. Dia ingin saat Se Dong berbicara dengan Hong Bin jangan membuatnya marah.
"jika dia marah, mungkin akan ada hujan disore hari" jelas Sek. Ko. Se Dong binggung sampai memiringkan kepalanya. Sek. Ko menjelaskan mungkin pengaruhnya sampai 40% tapi cuaca itu tidak terduga. Se Dong masih tak mengerti, Sek. Ko akhirnya pasrah dan menyuruh Se Dong mengikutinya saja.
Se Dong yang baru sekali masuk ke dalam ruangan Hong Bin langsung melonggo. Dia melihat Hong Bin yang main mobil-mobilan sendirian. Lalu dia bersama Sek. Ko duduk menunggu ditangga, mondar mandir dan terus menungggu. Sampai akhirnya keduanya sudah berdiri didekat Hong Bin. Se Dong ingin memanggil tapi Sek. Ko mencegahnya, dia memberitahu Hong Bing hanya menyelesaikan permainannya dulu.
Hong Bin seperti sadar kedatangan tamu, dia mengumpat lalu turun dari manianya. Dia menunjukan luka dipipinya. "ini gara-gara ulahmu yang menutup jendela" jelas Hong Bin. Dia ingin tahu apa yang akan Se Dong lakuan. Se Dong membungkukan badan sebagai permintaan maafnya, dia akan membersihkan. Ia pikir Hong Bin bisa menghapusnya dengan senang hati.
"kau akan menghapus wajahku dengan senang hati?" ucap Hong Bin yang berdiri sudah ada di depan Se Dong. Se Dong menjelaskan yang ia maksud itu dinding batu dan ia akan membersihkannya. Dia menjelaskan bahwa ia tidak memiliki uang sebanyak 100juta won. Hong Bin mengangkat tangannya seperti ingin menamparnya.
Se Dong menghindar tapi Hong Bin tetap mendekat "apakah kau coba menipuku?" teriak Hong Bin. Se Dong mengatakan dia akan membersihkannya. Hong Bin bertanya dengan apa dan Se Dong menjawab dengan polos "dengan senang hati" Hong Bin terlihat semakin kesal. "setelah kau melakukan itu maka kau masih senang hati?" ucap Hong Bin
Akhirnya Se Dong meminta maaf, tapi Hong Bin malah mengumpatnya "dasar bodoh" Se Dong mengangkat wajahnya, ia pikir seharusnya seniornya itu tidak boleh mengatakan itu padanya karena itunya sangat kasar. Hong Bing menegaskan bahwa dinding itu sudah tidak penting, "aku benci orang-orang seperti kau" ucapnya. Dia berjalan lebih dekat lagi sampai Se Dong harus memundurka badannya sampai miring.
Hong Bin melihat Se Dong yang menyerah setelah mendapatkan sesuatu yang diambil, orang yang mengalah sebelum bertempur karena ia berpikir tidak akan bisa menang dan berpura-pura cinta damai. Lalu orang yang berusaha melarikan diri dan berpura-pura memilih untuk menghindarinya. Lalu ia membalasnya dengan mengambar tembok orang lain. Hong Bin terus mengumpat kasar Se Dong.
Se Dong sampai mengelap pipina karena Hong Bin yang muncrat saat berbicara dan kembali ke posisi tegak. Dia pikir bukan saatnya Se Dong membahas tentang tembok batu. "bagaimana dengan Monstro?" ucap Hong Bin. Dia memberikan pilihan apakah ia akan menukar Monstro dengan tembok batu. Dia menilai Monstro dengan 100juta won sebagai penganti temboknyan yang rusak.
Se Dong hanya menatapn Hong Bin dengan berkaca-kaca. Hong Bin terus saja berbicara sambil mengejek. "kau ingi mengutuk ku tapi kau tidak bisa melakukannya kan?" ucapnya. Lalu ia pikir Se Dong tidak bisa menghitung, dia menegaskan ada sesuatu yang tidak bisa dihitung. Dia juga menunjukan luka yang ia dapat dari Se Dong dan itu belum juga terhitung.
"berhenti memborbadirku, berhenti berbicara satu menit" perintah Se Dong. Hong Bin masih terus mengejeknya. Air mata Se Dong mengalir "berhenti satu menit saja" teriaknya. Hong Bin mengerti, dia memasang alarm monyet dan memasang waktu satu menit. Dia duduk dan melihat Se Dong sedang berdiri tak jauh darinya. Se Dong memegang kepalanya dan mengatur nafasnya.
Setelah alarm monyet berbunyi Se Dong membalikan badannya. Hong Bin tetap asik dengan bermain games diponselnya. Se Dong membalikan badannya, dia ingin mengajukan satu pertanyaan. Yang ia tahu Hong Bin yang datang menemuinya lalu Sek. Ko juga yang menelp karena Hong Bin ingin menemuinya. Hong Bin menjelaskan itu hanya masalah bau. Se Dong binggung bau apa yang dimaksud Hong Bin.
Hong Bin seperti malas membahasnya, dia hanya mengatakan "hidungku harus diisi lagi". Dia meminta Se Dong mengatakan yang ia inginkan. Se Dong ingin memulai dari Monstro. "itu milik kami" ucapnya. Hong Bin mengumpat karena ia sudah membelinya dari J Sofware Gyun Dong Geun dan sekarang sudah jadi miliknya.Se Dong menjelaskan ada beberap bug yang belum selesai.
"aku yang akan menyelesaikannya" ucap Hong Bin. Se Dong meminta supaya dia dan programer mereka yang membenarkannya. Hong Bin menyombongkan diri kalau ia lebih baik. Se Dong berbicara dengan nada tinggi, dia menegaskan bahwa mereka adalah penciptanya dan masih banyak yang harus diperbaiki. Dia meminta Hong Bin untuk menerima timnya karena ia yang memiliki ide.
Hong Bin pikir Se Dong sedang membicarakan tentang penerimaan karyawan baru. Se Dong menjelaskan bahwa tidak ada orang yang lebih baik dari mereka. Dia juga tidak masalah tidak dibayar tapi dia ingin mendapatkan hak cipta. Setelah peluncuran maka ia akan membagi setengah keuntungan pada Hong Bin. Hong Bin tertawa, dia menolaknya, Se Dong meminta memikirkan lagi. Hong Bin tetap menolaknya.
Se Dong mengerti, dia pergi begitu saja. Hong Bin memanggil dan menyuruhnya berhenti. "apa yang akan kau lakukan?" tanyanya. Se Dong pikir dia akan meyiram kepalanya dengan air dulu. Hong Bin binggung, Se Dong melihat Hong Bin tidak sarapan. Dia menyebut sup kacang, kimchi, bayam kering dan makarel itu sangat baik dia makan dengan nasi dan dikunyah sebanyak 20 kali.
Saat itu dilakukan. menurut Seo Dong maka Hong Bin akan merasakan bahagia dan menambah energi. Setelah itu makan Hong Bin bisa mengendalikan emosinya. Dia pikir Hong Bin harus mencoba sarapan seperti itu, lalu ia pamit pergi. Hong Bin yang mendengar itu terlihat binggung tapi setelah itu dia memikirkannya dan melihat Se Dong yang keluar dari kamarnya.
Bersambung ke Part 2























Đăng nhận xét