Sinopsis It's Okay That's Love Episode 13 Part 1


Hae Soo berteriak masuk ke dalam klinik Uncle Jo, dia binggung melihat wajah Dong Min yang terlihat tegang. Dong Min melirik Young Jin dengan tatapan supaya Young Jin yang berbicar dengan Hae Soo. Hae Soo semakin binggung apa sebenrnya yang terjadi karena dua orang temannya itu berwajah tegang. Young Jin menarik nafas dan menyuruh Hae Soo untuk duduk. 


Hae Soo duduk tapi dia makin penasaran sebenarnya apa yang terjadi. Young Jin menawarkan minum untuk Hae Soo, "minuman dingin" ucap Hae Soo. Dong Min menyerahkan gelas minumannya yang baru saja ia tuang. Hae Soo mengambilnya, tapi dia binggung melihat keduanya yang masih terlihat tengang. "ada apa?? apakah aku melakukan kesalahan?" tanya Hae Soo binggung. 

"Jae Yul benar-benar sakit" jelas Dong Min. Hae Soo binggung lalu menaruh gelasnya tanpa di minum. Young Jin melihat dari gejalanya, Jae Yul terkena Skizofrenia. Hae Soo binggung, dia melihat ke Dong Min seperti tak percaya. Tapi Dong Ming menganggukan kepalanya untuk lebih menyakinkan Hae Soo. Hae Soo semakin binggung dia menanyakan apa gejala aktif yang terjadi pada Jae Yul. 


"apakah Jae Yul selalu membicarakan Kang Woo?" selidik Dong Min. Hae Soo mengangguk, Jae Yul sering kali membicarakannya. Tae Yong datang dengan wajah sedihnya, lalu duduk disamping Dong Min. "Kang Woo hanya halusinasi" jelas Dong Min. Tae Yong menjelaskan bahwa Kang Woo itu tidak ada, dia sudah mencoba menelp sampai mengecek sekolahnya dan tidak ada orang yang bernama Kang Woo. 

Lalu ia hari ini juga menanyakan tentang novel yang ditulisKang Woo pada Jae Yul. Setelah itu Jae Yul memberitahu bahwa novel itu ada di laci kamar rumahnya yang dulu, saat ia mencarinya tidak ada sama sekali novel karya Kang Woo. Hae Soo hanya bisa diam dan melipat tangannya di dada, matanya mulai berkaca-kaca mendengar penjelasan Tae Yong. 


Hae Soo teringat saat mereka liburan ke Okinawa, Jae Yul mengangkat Telp padahal telpnya tidak berdering. Jae Yul mengatakan bahwa Hae Soo tidak mendengarnya dan itu dari Kang Woo. Setelah itu saat duduk ditaman, Jae Yul menceritakan saat pertama kali bertemu dengan Kang Woo tiga tahun yang lalu setelah kakaknya menusuk bahunya dengan garpu. 

Kang Woo, dia anggap sebagai pengemarnya yang menangisi dirinya. Saat mereka bangun di tepi pantai, Jae Yul dengan nafas terengah-engah memberitahu bahwa Kang Woo mengalami kecelakaan. Hae Soo tersadar kembali, dia mengingat semua dan tak percaya bahwa Kang Woo hanya halusinasi Jae Yul saja. Tangannya memeluk erat tubuhnya sendiri. Dia memandang Young Jin dan masih tak percaya.


Jae Yul baru selesai dari kamar mandi, dia melihat ponsel dan membaca komentar Hae Soo tentang gambar foto jejak dirinya yang datang di kamar Jae Yul. "aku sudah lebih dari 51%" tulis Hae Soo. Jae Yul tertawa bahagia melihat komentar yang ditulis Hae Soo. 


Hae Soo masih tak percaya menurutnya itu belum cukup bukti kalau Jae Yul terkena penyakit Skizofrenia. Young Jin menatap Hae Soo dengan tatapan sedih, dia meminta Hae Soo untuk melihat sendiri di komputer. Hae Soo berjalan perlahan ke komputer. Dia melihat video rekaman CCTV dan Jae Yul sedang berkelahi sendirian di sebuah pekarangan. 


Ponselnya berdering, dia mendapatkan telp dari Jae Yul. Dengan sangat gugup dia berusaha untuk tenang dengan mengepalkan tangannya di meja. Jae Yul menanyakan maksud dari tulisan yang dibuat Hae Soo. Saat itu Hae Soo melihat video secara dekat saat Jae Yul terlihat seperti sedang dipukuli oleh seseorang padahal itu ada orang yang memukulinya. 

Hae Soo binggung Jae Yul sedang membahas tentang apa. "jika presntase mu 51% maka sama saja saat kita memulainya" ucap Jae Yul. Hae Soo menegaskan bahwa sudah naik 10 dibanding saat pertama kali kita bertemu. Jae Yul merasa dirinya kalah dan mereka bisa memulainya lagi lalu dia bertanya dimana Hae Soo sekarang. Hae Soo berbohong mengatakan ia sedang rapat. 

"tak heran... kau terdengar sedikit lebih gugup"kata Jae Yul santai. Dia meminta Hae Soo hati-hati dan jangan menelpnya karena dia akan menulis, dia juga tidak akan mengucapkan "aku mencintaimu" karena ia takut Hae Soo bosan. Jae Yul menutup telpnya dengan tersenyum bahagia. 


Sementara Hae Soo terlihat tegang, dia masih tak percaya dengan yanga ia lihat. "kapan terjadi gejala seperti ini?" tanya Hae Soo. Tae Yong menjelaskan mungkin dua bulan yang lalu, Jae Yul menceritakan bahwa ia baru saja berkelahi dengan ayah Kang Woo. Dan gambar itulah yang terekam pada CCTV saat kejadian. Hae Soo teringat saat Jae Yul yang babak belur dan dia yang mengobati luka ditubuh Jae Yul. 

"Seorang anak yang ku tahu sudah dipukuli ayahnya, anak itu bernama Kang Woo dan aku menyukainya. Setelah aku melihatnya dipukuli ayahnya, aku tidak bisa menahan diri" Cerita Jae Yul. Hae Soo tersadar kembali bahwa Kang Woo itu sebenarnya tidak ada. Dia masih tak percaya itu hanya halusinasi Jae Yul saja.

"Mengapa kau harus mencampuri urusan orang lainn?" tanya Hae Soo saat itu. Jae Yul teringat saat dirinya dan ibunya dipukuli oleh ayahnya, Saat itu orang-orang selalu mengatakan "karena itu masalah keluarga orang lain, jadi tidak ada yang boleh ikut campur" Pada saat itu kejadian yang buruk terjadi dan semua dunia mendengarnya, pikir Jae Yul. 


Hae Soo akhirnya menumpahkan rasa tangisnya. Dong Min memberitahu kemungkinan pelaku dari kejadian 14 tahun yang lalu itu adalah ibu Jae Yul. Dia melihat ada luka bakar diatas luka tusukan pisau, saat menanyakan kejadian itu sang ibu tidak bisa mengingat kejadian saat ia menyalakan api. Dan Jae Yul menuduh kakaknya menjadi pelaku untuk melindungi sang ibu. 

Setelah itu Jae Yul merasa kewalahan sendiri dengan rasa bersalahnya. Young Jin melihat bahwa Kang Woo dibuat seperti saat Jae Yul masih muda. Dia berjalan mendekati Hae Soo yang duduk di depan meja Dong Min. Tapi menurut Young Jin yang lebih penting lagi, selain Kang Woo hanya halusinasi saja tapi Jae Yul bisa terluka karena mencoba untuk melindungi Kang Woo. 

Dan itu dilakukan sebagai tindakan rasa bersalahnya pada sang kakak dan dia tidak menyadari sesuatu yang terjadi. Hae Soo seperti masih tak percaya, mereka harus melakukan MRI untuk mengecek Otak dan fungsinya. Young Jin melihat Hae Soo bahwa Jae Yul hanya penyakit Neuro bukan penyakit mental. Hae Soo melihat semua itu bisa saja terjadi.

"bagaimana kau akan menjelaskan gejala terus menerus yang terjadi selama tiga tahun?" tanya Young Jin. Lalu dia menanyakan pendapat Hae Soo bahwa mereka harus membawa Jae Yul untuk menjalani rawat inap. Hae Soo akan membicarakannya setelah ia mengucinya sendiri. 


"apakah ada tindakan yang tidak sadar yang pernah dilakukan Jae Yul?" tanya Young Jin kembali. Hae Soo mengingat saat pertama kali mereka menyelamatkan pasien, dia mengendarai mobil dengan sesuka hatinya bahkan bisa mencelakai dirinya sendiri. Lalu saat Jae Yul bermain di pantai sampai tubuhnya jatuh dan bisa menghantam karang. 

Setelah itu saat ia menyebrang begitu saja tanpa mengunakan zebra cross, hampir ditabrak mobil, yang terakhir kalinya Jae Yul sampai menabrak tiang karena melihat Kang Woo yang akan ia tabrak. Young Jin melihat halusinasi Jae Yul terlalu kuat maka mereka tidak bisa membuang-buang waktu. Hae Soo mengelangkan kepalanya, dia mengatakan tidak ada yang berbahaya dilakukan Jae Yul. 

Young Jin melihat ada banyak keringat yang keluar dileher Hae Soo, dia yakin Hae Soo sedang menutupi kegelisahnnya. Hae Soo menegaskan dirinya yang akan menyakinkan Jae Yul supaya bisa diperiksa. Dia meninggalaka klinik uncle Jo.


Young Jin tahu semua yang dikatakan Hae Soo itu berbohong. Dia melihat Hae Soo berbuat itu karena rasa simpati. Mereka tidak bisa membuat Hae Soo sebagai dokter atau teman dekat untuk Jae Yul, demi menyelamatkan mereka berdua. 

Tae Yong ingin menyadarkan Jae Yul bahwa Kang Woo tidak ada supaya Jae Yul bisa sadar. Young Jin melihat dengan cara itu malah membuat Jae Yul lebih berbahaya karena mereka kita cepat-cepat mendekatinya. Dia meminta Tae Yong untuk tetap ada disisi Jae Yul saja. Tae Yong hanya bisa menghela nafas lalu pergi meninggalkan klinik. 

"puncak tertinggi dari halusinasi pada akhirnya bunuh diri" ucap Young Jin. Dong Min hanya bisa terdiam dan menghembuskan nafasnya mengetahui akhir dari Halusinasi yang tidak bisa disembuhkan adalah bunuh diri. 


Hae Soo menelp Jae Yul, dia menayakan dimana Novel yang ditulis Kang Woo. Karena Tae Yong yang memintanya dan ia yang akan membantunya untuk menemukannya. Jae Yul yang sedang menulis mengumpat pada Tae Yong yang bajingan itu. 

Jae Yul mengingat saat waktu Hae Soo datang kekamarnya. Hae Soo datang ingin memberitahu peraturan dirumah mereka. Jae Yul menyuruhnya untuk masuk, saat itu Jae Yul sedang  berbicara di telp dengan tangan yang terus menerus bergerak. Saat itu Jae Yul mengatakan bahwa novelnya tidak menarik karena hanya mengabungkan artikel yang terakhir saja. 

Hae Soo mengingat semua kejadian itu, dia melihat tangan Jae Yul seperti memegang sesuatu. Lalu Jae Yul teringat setelah ia membuangnya dia menaruh di laci paling atas. Hae Soo melihatnya tidak ada yang tulisan Kang Woo, dia pikir Jae Yul lupa mengingatnya. Jae Yul melihat itu tidak mungkin, lalu Hae Soo mengatakan bahwa dirinya lelah. 

Jae Yul menyuruh Hae Soo untuk tidur saja, setelah itu Jae Yul binggung memikirkan kemana tulisan yang sudah dibuat Kang Woo dia simpan. 


Hae Soo sedang minum di dapur, Dong Min menemuinya dan meminta Hae Soo keluar dari kasus ini. "jika rasa bersalah semakin bertambah dan semakin lama kau senang dengan Jae Yul, maka impuls pasien akan semakin memburuk." ucap Dong Min. Hae Soo menatap Dong Min, dia menegaskan bahwa ia mengetahui hal itu jadi Dong Min tidak perlu mengajarinya. 

Dong Min mengingin memberitahu tentang tugas Hae Soo. Tapi Hae Soo menegaskan bahwa bukan hanya Dong Min yang menjadi dokter. Dia sendiri tidak melihat kelainan fungsional pada pasien. "mengapa kau mengabaikan tentang kemungkinan tumor otak?" tanya Hae Soo sedikit kesal. Dia heran kenapa Dong Min yakin sekali dengan penyakit Skizofrenia.

Hae Soo pergi begitu saja, Dong Min hanya menghela nafas. Saat ia membalikan badan, ada So Nyu dan Soo Kwang ada dibelakang. So Nyu kaget mendengar nama penyakit Skizofrenia. Dong Min tidak mau menjelaskan, ia pergi begitu saja. 


Soo Kwang menyuruh Soo Nyu untuk pulang saja.  Soo Nyu menarik tangan Soo Kwang "Skizofrenia.? Itu gangguan mental kan?" tanya Soo Nyu polos. Dia menceritakan saat ia melakukan perawatan kelompok, tapi sebelum menyelesaikan ceritanya, Soo Kwang sudah menatapnya dengan sinis. Soo Nyu hanya bisa meminta maaf dan merasa dia selalu mengatakan sesuatu tanpa berpikir. 

"apakah kau membenciku?" tanya Soo Nyu ketakutan. Soo Kwang tersenyum, dia mengelengkan kepalanya dan meminta Soo Nyu untuk pulang. Soo Nyu tersenyum lalu keluar dari rumah. Soo Kwang berpikir sejenak. ia teringat saat melihat Jae Yul berbicara sendiri di depan cafe. Kepalanya merasakan sakit mengingat semuanya, setelah itu dia meminta waktu untuk berbicara pada Dong Min. 


Hae Soo menyalakan dua lilin dan berdoa di depannya. Soo Kwang bersandar di tembok "Skizofrenia.adalah penyakit yang bisa diobati dan dikendalikan dengan obat dan 70% pasien dapat hidup normal dengan mengkonsumsi obat" ucap Soo Kwang. 

Dia mengingatkan Hae Soo tentang perkataan ia pada pasien Skizofrenia.dan walinya. Hae Soo tidak mau berkomentar, dia memilih masuk ke dalam dan menutup pintunya. Soo Kwang berteriak kalau ia akan terjaga malam ini. 


Dong Min membaca buku di kamarnya tapi seperti dia tidak bisa konsentrasi karena memikirkan masalah Jae Yul. Dia menaruh bukunya dan bersandar di kursinya. Soo Kwang keluar dari kamarnya, Dia menelp Tae Yong untuk pulang karena sekarang ia yang akan menjaga Jae Yul. 


Jae Yul sedang menulis, tapi dia terganggu dengan bunyi bel rumahnya. Lalu dia kesal melihat Soo Kwang yang datang kerumahnya. Soo Kwang memperlihatkan botol birnya "tiba-tiba aku benci pada Hong Dae dan aku merindukanmu" ucap Soo Kwang santai. Jae Yul tetap memperlihatkan wajah sinisnya. 

Soo Kwang heran melihat wajah Jae Yul, dia mengoda Jae Yul dengan mengatakan dirinya tidak akan menyatakan cinta pada Hae Soo. Jae yul menghela nafas panjang, Soo Kwang menceritakan tentang Soo Nyu yang sekarang selalu menempel padanya dan membuat dirinya sedikit terganggu. Jae Yul sedikit kesal melihat sikap Soo Kwang yang sombong. 

Dia berjalan akan kembali ke kursinya, Soo Kwang memeluknya dari belakang. Jae Yul terlihat tidak suka dengan pelukan itu dan berusaha melepasnya. "ibi balasan dariku karena kau sudah mengatakan bahwa aku paling keren didunia" ucap Soo Kwang. Jae Yul hanya bisa terdiam, setelah itu Soo Kwang mengatakan bahwa ini pertama kalinya dia memeluk seorang pria. Dia tertawa puas mengoda Jae Yul.

Soo Kwang duduk dibangku, dia mengajak Jae Yul untuk minum bersamanya. "apakah kau benar-benar ingin tidur disini?" tanya Jae Yul. Soo Kwang mengatakan tidak ada gunanya Jae Yul menendangnya keluar karena ia pasti akan kembali. Jae Yul memperingatkan Soo Kwang untuk tidak bernafas keras-keras. Soo Kwang mengodanya dengan mengeluarkan nafas keras tapi setelah itu dia menatap sedih Jae Yul. 


Hae Soo tidak tertidur dikamarnya, dia teringat dengan perkataan Dong Min padanya "jika rasa bersalah itu adalah masalah, semakin lama kau sedang dengannya impuls pasien akan semakin memburuk". Hae Soo teringat saat ia berciuman di pantai dengan Jae Yul. Lalu dia melihat banyak luka yang ada ditubuh Jae Yul. 

Setelah itu Jae Yul terbangun dan mengatakan bahwa dirinya berdarah. Hae Soo mengingat saat terakhir kali mereka main air bersama, setelah itu terakhir kali Jae Yul kecelakaan karena melihat bayangan Kang Woo. 


Dong Min sedang ada didapur, dia melihat Hae Soo yang menuruni tangga. Dia meminta maaf pada Hae Soo karena dirinya tertidur padahal hari ini adalah jadwal dirinya membuat sarapan. Dia meminta Hae Soo menunggu sebentar karena ia akan mengoreng telur. Tapi Hae Soo malah pergi begitu saja tanpa berbicara. 

"makan beberapa telur dulu sebelum pergi" teriak Dong Min. Dia juga memberitahu bahwa Soo Kwang sudah merebus telur. Hae Soo tetap bergeming memakai sepatunya dan berjalan keluar dari rumah. Dong Min berteriak, dia meminta Hae Soo untuk membungkusnya saja. 

Akhirnya dia memecahkan telur rebus ditangannya, tapi ternyata itu telur mentah. Dia kesal pada Soo Kwang yang mengatakan bahwa ia sudah merebus telur sebelumnya. 


Dr Park memperkenalkan Oh Sang Min pasien Skizofrenia. Selama 3 hari yang lalu dia sudah kehilangan gejala aktifnya, jadi mereka mengurangi asupan obat. Young Jin melihat reka medis, dia menyarankan untuk dosis obatnya tetap pada minggu ini. 

Dr Park menjelaskan bahwa pasien mengalami kesulitan dan dia mendapatkan saran dari Prof Ji. "Dia adalah pasien yang kambuh tiga sekali selama 5 tahun"tegas Young Jin. Menurutnya keselamatan pasien itu lebih penting dibanding dengan kebahagian pasien. Dr Park pun mengerti dengan perintah Young Jin. 


Saat mereka berjalan, melihat Hae Soo sedang berbicara dengan wali pasien. Sang wali memohon pada Hae Soo. Dengan tangan dilipat di dada Hae Soo menegaskan ia tidak bisa melakukannya. Wali meminta untuk bisa memberikan resep obat saja. Dia melihat anaknya itu sangat terganggu. Hae Soo menegaskan pada ibu pasien bahwa dari pemeriksaan bahwa anaknya itu normal. 

Sang ibu tidak terima ketika Hae Soo berbicara dengan cara berteriak. "apakah kau gila jika aku memberitahumu bahwa anakmu Sehat?" ucap Hae Soo lebih keras lagi. Wali pasien merasa kesal karena Hae Soo berbicara dengan tidak formal kepadanya. Hae Soo membuat dirinya tenang "siapa yang bilang kemampuan fokus anakmu akan meningkatkan dengan obat ADHD?" ucap Hae Soo. 

Si wali mengetahui hal itu dari bibi tetangganya. Hae Soo memberitahu bahwa obat ADHD itu bisa mengobati pasien ADHD. "tapi apakah kau tahu efek sampingnya jika diberikan pada anak yang normal?" teriak Hae Soo. Walinya hanya menatap Hae Soo dengan sinis, Hae Soo kesal dengan orang itu yang datang meminta obatnya karena ada gossip yang beredar. 


Saat Hae Soo pergi, sang ibu berteriak bahwa dirinya akan mencari dirumah sakit lain apabila Hae Soo tidak memberikannya obat. Young Jin mendekati ibu itu "rumah sakit mana yang mau resepkan obat pada anak yang sehat?" tanya Young Jin. 

Dia mengajak ibu itu untuk saling menutut. Ibu itu hanya bisa diam dan mengumpat kesal. Dia meninggalkan Young Jin sendiri. Young Jin menegaskan bahwa semua anak dewasa itu memang mudah terganggu. Dia meminta untuk bersabar dan menunggu. 


Young Jin melihat Hae Soo sibuk, dia melihat seharusnya Hae Soo memberikan semuanya pada Prof Kim saja. Hae Soo menegaskan dirinya bisa melakukannya sendiri. Young Jin mengajak Hae Soo untuk minum teh bersama. Hae Soo menolaknya karena ia punya janji dengan ibu Jae Yul. Saat akan pergi, Young Jin menahannya, dia ingin Hae Soo untuk pergi bersama Dong Min. 

Dia melihat Hae Soo itu butu belas kasih. Hae Soo masih tidak melihat ada bukti. Young Jin pikir Hae Soo tidak meminta bantuan dari dirinya dan juga Dong Min. Menurutnya kalau ia normal maka ia akan meminta bantuan pada mereka. Lalu Young Jin menelp Dong Min menanyakan keberadaannya. Hae Soo hanya bisa terdiam melihat sikap Young Jin. 


Soo Kwang memasak sarapan untuk Jae Yul, dia mengajak Jae Yul makan dan jangan sibuk sendiri. Jae Yul tetap di depan laptopnya tanpa bergerak sedikit pun. Soo Kwang tidak tinggal diam, didatang ke Meja Jae Yul mencopot kabel laptop dan menutupnya. "apa yang kau lakukan?" teriak Jae Yul kesal. Soo Kwang dengan bangga bahwa dirinya itu yang pertama bertindak seperti itu pada Jae Yul. 

Dia tertawa mengoda Jae Yul karena bahagia melihat wajah Jae Yul yang benggong. Jae Yul membuka kacamata dan menatap Soo Kwang dengan tatapan aneh. Soo Kwang melihat Jae Yul tidak tidur karena dia memeriksanya beberapa kali Jae Yul pergi ke kamar mandi. "apakah kau mencoba untuk mati.... makan" perintah Soo Kwang. Jae Yul menaruh kacamatanya begitu saja. 


Soo Kwang memberikan saos pada makanan Jae Yul, dia ingin memberitahu Jae Yul untuk memberitahu bagaimana cara memperlakukan orang seperti dirinya. Jae Yul pikir itu dengan cara memukulnya. Dengan tersenyum Soo Kwang mengatakan "dengan cara kehilangan" ucap Soo Kwang. 

Jae Yul melihat sebuah kebetulan bahwa tidak hanya anjing yang dijinakan Hae Soo, tapi dia melihat Soo Kwang melihatnya dirinya adalah anjing tetangga. Soo Kwang tertawa karena Jae Yul itu sekarang sudah seperti anjing peliharaan yang suka menurut. Jae Yul kesal dan memukul Soo Kwang karena selalu mengodanya. Soo Kwang masih terus saja tertawa. 


Soo Kwang menyodorkan sossis yang berisi saos dan akhirnya mengenai bibir Jae Yul. Dia semakin ketawa melihat Jae Yul yang belepotan dengan saos. Setelah membersihkan mulutnya, Jae Yul memakan nasi yang disediakan Soo Kwang, saat itu juga dia merasa mual dan akhirnya muntah. 

"jangan beritahu Hae Soo, ini hanyalah saraf" ucap Jae Yul. Soo Kwang mengangguk, lalu dia memberitahu bahwa Soo Nyu mengirimnya pesan. Jae yul masih terasa mual dan memilih untuk minum. Soo Kwang ternyata memberitahu Hae Soo bahwa Jae Yul hanya tertidur kurang dari satu jam dan tidak bisa makan lalu muntah. Hae Soo membaca pesan Soo Kwang dan berusah untuk tetap tenang. 


Soo Kwang dan Jae Yul main basket bersama, Jae Yul berhasil mengumpulkan poin 50 sementara Soo Kwang 43. Soo Kwang menatap Jae Yul dengan tatapan curiga. Jae Yul berteriak dirinya menang dan berbaring di bawah tenda. Setelah itu dia menyuruh Soo Kwang pulang sekarang.  

Soo Kwang menghampirinya dengan meminum air yang super dingin. "Apakah kau tahu itu penyakit yang tidak bisa tidur dan makan." ucap Soo Kwang. Dia menegaskan dirinya itu sengaja mengalah untuk Jae Yul. 


Soo Kwang menunangkan airnya ke wajah Jae Yul, dia menyuruh Jae Yul untuk mengambil uang Hae Soo saja. Jae Yul tertawa dan mengeleng, Soo Kwang binggung melihat cara hidup Jae Yul. Dia tak percaya Jae Yul bisa menanganinya sendiri. Jae Yul mengangguk  dan tersenyum. 

Lalu Soo Kwang membawa tas dan duduk disamping Jae Yul, dia memberikan satu hadiah untuk Jae Yul. Dia memberikan sebuah gambar Hae Soo dan Jae Yul yang dibentuk menjadi sebuah puzzle. Soo Kwang menjelaskan awalnya dia hanya ingin memberi hadiah pada Hae Soo tapi setelah mengetahui Jae Yul sudah tidur dengan Hae Soo jadi dia membuat untuk mereka berdua.

Dia melihat keduanya akan selalu bersama, Jae Yul memberitahu bahwa mereka itu terpisah dan bersama-sama dan tidak selalu bersama-sama. Soo Kwang tersenyum, dia membalikan puzzle dan menghancurkannya. Jae Yul kesal melihat yang dilakukan Soo Kwang. 


"bagaimana orang-orang bodoh menjelaskan apa yang ku pikirkan atau Hae Jin yang berhubungan dengan Skizofrenia" ucap Soo Kwang. Lalu Soo Kwang memperlihat puzzel itu seperti sampah yang tidak terorganizir. Dia mengangkat satu keping puzzle dan mengatakan tidak bisa mengenal orang tua atau saudara kandung, lalu mengangkat satu keping lagi dengan tidak mengenal namanya cinta. 

Soo Kwang mengangkat satu keping lagi, bahka setelah menyakiti orang lain merasa tidak bersalah. Dia pikir semua orang tidak berpikiran seperti itu, menurutnya sebagain dari kita adalah normal dan hanya sebagian kecil yang sakit. Jae Yul setuju dengan hal itu. Soo Kwang membenarkan lagi puzzel yang sudah dia hancurnya. Setelah semuanya selesai dia memberitahu bahwa penyakitnya seperti puzzel itu. 

"satu dari 365 hari, hanya untuk satu menit dan hanya kompenen kecil" jelas Soo Kwang. Tapi berbeda dengan Hae Jin yang terkena Skizofrenia, dia mengambil beberapa bagian dari puzzel. Dia memperlihatkan banyak puzzel ditangannya karena ada cairan dari jantungnya. Lalu dunia akan terbelah seperti ini. Jae Yul melihat bahwa seperti realitas pada fantasi. 

Soo Kwang melihat seperti itu, Jae Yul menanyakan apakah Soo Kwang bisa membenarkan puzzel yang dia hancurkan. Soo Kwang mengatakan kalau pasien bersedian maka akan mendapatkan bantuan profesional. Jae Yul melihat itu menarik. Soo Kwang tidak banyak berkata lagi, dia pamit untuk pergi. Jae Yul memperintahkan untuk tidak datang lagi, tapi Soo Kwang tetap akan datang kembali.


Jae Yul merapihkan puzzel yang sudah dirusak Soo Kwang, setelah itu dia memandang foto dirinya dengan Hae Soo. Dia mencium gambar Hae Soo dan memandangnya dengan wajah sumringah. Lalu ia mengambil bola basket kembali dan bermain sendiri. 

Kang Woo duduk di tempat Puzzel, dengan menatap Jae Yul dia mengambil salah satu keping puzzel dan menatap Jae Yul dengan tatapan sedih. Jae Yul masih terus bermain basket, Kang Woo duduk dan terus melihat dari kejauhan Jae Yul. 

Bersambung ke Part 2 

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger