Sinopsis It's Okay That't Love Episode 14 Part 2


Hae Soo menemui pasiennya ibu Choi Sung Hee. Dia menanyakan kenapa pasien itu datang ke psikiater karena merasa kesulitan makan dan tidur. Dia melihat cara berpikir pasien itu sangat progesif. Sung Hee menceritakan dirinya sudah pergi ke bagian department penyakit dalam dan bedah umum. 

Disana dia tidak menemui masalah apapun, tapi gejalanya terus saja terjadi. Hae Soo tersenyum lalu bertanya sejak kapan Sung Hee mengalami kesulitan makan dan tidur. 


Hae Soo makan tanpa nafsu. "kau tidak ingin berpisah dengannya? bukan kan tidak nyaman tidur disini?" tanya Young Jin yang melihat sofa tempat Hae Soo tidur. Hae Soo meceritakan selama ia menjadi dokter magang dan residensi, dirinya harus tinggal diasrama secara bersama-sama. Menurutnya ruangan sekarang itu seperti hotel bintang lima. 

"apakah orang banyak membicarakan ku?" tanya Hae Soo. Young Jin memberitahu semua orang hanya mengkhawatirkannya saja. Dia memberitahukan bahwa pasien yang ditangani Hae Soo, sekarang semuanya ditangani olehnya karena rumah sakit sudah memintanya. Hae Soo tidak berkomentar, dia hanya menghembuskan nafasnya. "aku ingin bertemu dengan Jae Yul" ungkapnya. 

Dia ingin tahu kapan ia bisa berkunjung, Young Jin meminta Hae Soo menunggu sampai keadaan Jae Yul stabil. Dia menjelaskan semua orang tidak bisa bertemu Jae Yul bahkan keluarganya sampai sekarang  ini. Lalu ia memberitahu mereka semua akan memperlihatkan rekaman CCTV pada Jae Yul. 


Jae Yul melihat rekaman CCTV dirinya yang sedang berkelahi sendiri dan juga saat ia kecelakaan dipeluk oleh Hae Soo tanpa ada Kang Woo disana. Dia belakang Jae Yul ada beberapa penjaga dan dokter, Young Jin melihat Jae Yul yang berbeda dari biasanya. "apakah kau sudah mengerti, mengapa kau dipaksa untuk dirawat dirumah sakit?" tanya Dong Min. 

Dong Min memberitahu bahwa Jae Yul itu sakit jadi tidak ada cara lain. Jae Yul merlihat lagi rekaman CCTV lebih dekat saat dia berpelukan dengan Hae Soo, tidak ada yang Kang Woo disana. Dong Min memperlihatkan gambar bukti saat dirinya yang tidak sengaja menusukan pisau pada ayahnya. 


Jae Yul melihat mulai dari bekas korek api, lalu pisau da bekas tusukan diperut ayahnya. Dia teringat saat melihat dari kaca sang ibu yang memegang koran yang sudah terbakar. Bibir Jae Yul sedikit bergerak, Dong Min menunggunya dengan sabar. "ibuku tidak melakukan sesuatu yang salah" ucap Jae Yul perlahan. Dong Min tahu tentang itu. Jae Yul mengatakan Kakaknya yang menyedihkan. 

Dong Min bertanya "dimana Kang Woo sekarang?" Jae Yul mengangkat kepalanya, dia melihat sekelilin ruangan, Kang Woo sedang tersenyum padanya duduk di depan jendela. Dong Min melihat arah mata Jae Yul, dia yakin Jae Yul sedang melihat Kang Woo. Dong Min memberitahu bahwa ini rumah sakit, jadi tidak mungkin sembarangan orang bisa masuk. "mengapa Kang Woo bisa ada disini?" tanya Dong Min 

Jae Yul terus melihat Kang Woo yang ada didepannya dan tersenyum padanya. Dong Min terus bertanya, "mengapa? aku tidak melihat Kang Woo tapi kau melihatnya" ucap Dong Min. Dia menjelaskan dari rekaman CCTV tidak ada Kang Woo disana tapi Jae Yul bisa melihat Kang Woo lagi sekarang. Jae Yul menatap Dong Min dengan tatapan sedih. 

"apakah kau merasa aneh?" tanya Dong Min. Jae Yul hanya mengangguk perlahan. Dong Min mengatakan memang ini aneh, Jae Yul selalu berpikir  Kang Woo ada, lalu dia ingin tahu siapa Kang Woo. "apakah itu suatu halusinasi yang diciptakan oleh pikiran mu?" tanya Dong Min. Jae Yul mengelengkan kepalanya, dia melihat Kang Woo yang ada didepannya. Dia mengatakan bahwa Kang Woo itu nyata. 

"Kang Woo hanya percaya padaku. Jika aku tidak disana, maka Kang Woo tidak punya siapa-siapa" ucap Jae Yul yang terus melihat Kang Woo yang duduk di depan jendela. Dia memberitahu bahwa setiap orang tidak nyaman ketika seseorang tidak memiliki apa-apa dan mengabaikannya. 



"apakah kau berpikir aku akan melakukan hal yang sama? termasuk juga Hae Soo?" tanya Dong Min. Jae Yul menatap wajah Dong Min, air matanya mengalir dan mengatakan dirinya sangat ingin bertemu dengan Hae Soo. "ketika kau dan ibumu dipukuli, apakah orang-orang mengabaikanmu dan merasa tidak nyaman?" tanya Dong Min. 

Jae Yul juga mengatakan itu semua untuk kakaknya. Dong Min bertanya perlahan lagi "apakah Kang Woo itu dirimu?" Jae Yul mengelengkan kepalanya, menurutnya Kang Woo adalah Kang Woo. Dong Min hanya bisa menghembuskan nafas mendengar jawaban Jae Yul. 

Akhirnya Jae Yul dibawa petugas dengan kursi rodanya. Young Jin dan Hae Soo melihatnya dari arah belakang. Dong Min memberitahu karena pengaruh obat, halusinasi visual dan auditori Kang Woo mengalami penurunan, tapi Jae Yul tidak menyadari adanya gangguan. Dia menceritakan Jae Yul merasa aneh, karena mereka semua tidak bisa melihat Kang Woo. 

Tapi tetap saja Jae Yul merasa Kang Woo itu ada. Young Jin menjelaskan itu pertanda baik karena Jae Yul tidak mengalami megalomania atau paranoia, yang merupakan gejala umum penyakit Skizofrenia. Tapi pada kenyataannya obsesi Kang Woo lebih kuta dari yang mereka semua duga. Dia pikir tidak mungkin Hae Soo bisa bertemu dengan Jae Yul lebih dulu. 

Keduanya pamit pergi, sementara Hae Soo hanya bisa bersandar ditembok menahan rasa rindunya. 


Ibu Jae Yul sudah memasak makan malam, sambil mengepel lantai di menyuruh Jae Bum makan. Jae Bum terus saja menonton TV, tak mendengar suara ibunya. "Jae Bum, kau harus makan" ucap Ibunya perlahan. Jae Bum mengatakan dirinya tidak ingin makan. Ibu Jae Yul hanya bisa diam melihat tingkah Jae Bum. 

Kepala editor yang sedang makan di luar bersama Tae Yong, melihat seharusnya mereka pergi saja. Tae Yong menjelaskan bahwa perintah Dong Min dia harus mengawasi mereka berdua dan hanya pergi melihatnya saja. Lalu dia menaruh daging di sendok Kepala editor, dengan santai. Kepala editor binggung kenapa Tae Yong harus memberinya daging. 


Ibu Jae Yul melihat Jae Bum tidak makan siang, jadi tidak mungkin Jae Bum tidak memiliki nafsu makan. Dia menawarkan diri untuk memasak bubur karena Jae Bum suka sekali dengan bubur. Jae Bum bangun dan langsung melepar piring makan didepanya "kau sangat keras kepala sekali" teriak Jae Bum. Ibunya sampai kaget melihat Jae Bum yang melempar piring diatas meja. 

"kenapa kau mengepel lantai terus menerus? mengepel lantai yang bersih dan itu berulang-ulang" teriak Jae Bum. Lalu melempar kain pengepel lantai keluar ruangan. Tae Yong datang, melihat lantai yang berantakan. Ibu Jae Yul menyuruh Tae Yong pergi dan makan saja. Jae Bum yang tadinya menonton tv, menelungkupkan kepalanya dilantai. Tae Yong dan ibunya membereskan makanan yang tercecer. 


Soo Kwang makan menu masakan di restoran Hae Soo, dia tidak terbiasa makan menu yang sangat lezat seperti itu. Dari tempat duduknya dia melihat ibu Hae Soo yang sedang menelp. Kakak ipar Hae Soo memuji Soo Kwang yang memiliki selera makan yang baik karena menu yang dimakan Soo Kwang adalah menu baru restoran mereka. 

"apakah Hae Soo sudah putus dengan Jae Yul?" tanya ibu Hae Soo. Soo Kwang menganggukan kepala sambil meminum soju. Tapi ibunya heran mengapa Hae Soo tidak mau mengangat telp darinya. Soo Kwang pikir baterai ponsel Hae Soo habis atau bisa juga ia sibuk. Ibu Hae Soo meminta Soo Kwang memberitahu Hae Soo "jika ia berbohong maka Hae Soo akan melihat dirinya mati" tegas ibunya. 

Soo Kwang hanya terdiam melihat ibu Hae Soo yang keluar dari restoran. Kakak ipar meminta Soo Kwang memberitahu adik iparnya bahwa marah dan jangan pernah berpikir supaya dia bisa berbohong. Soo Kwang tetap mengatakan bahwa Hae Soo sudah putus. Kakak ipar tahu dirinya terlihat bodoh, tapi dia sangat tajam dalam memahami sesuatu. 

Ia tahu Soo Kwang datang ke restoran itu untuk memata-matai mereka semua atas permintaan adik iparnya Hae Soo. Soo Kwang menatap kakak ipar Hae Soo, lalu sang Kakak ipar mengatakan dengan merawat ayahnya yang sakit itu sudah sangat sulit jadi tidak mungkin Hae Soo dengan Jae Yul. Dia ingin Soo Kwang membeirtahukan itu pada Hae Soo. 


Soo Kwang sempat berhenti sejenak, dia melihat ayah Hae Soo yang mendengar pembicaraan mereka. Lalu ponselnya berbunyi, Soo Nyu menelpnya menanyakan apakah Soo Kwang akan membiayai uang kuliahnya, tapi dia melihat Soo Kwang menghindarinya bukan menjawabnya.  "mengapa aku yang harus membayarnya? aku ini pacarmu bukan sumber uangmu" ucap Soo Kwang 

Walaupun Soo Kwang mencintainya, dia tidak mau berurusan dengan keuangan Soo Nyu dan meminta Soo Nyu untuk mengurusnya sendiri. Soo Nyu melihat Soo Kwang marah karena dia membawa temannya ke cafe dan mengatakan bahwa Soo Kwang itu tampan. Soo Kwang menegasakan dirinya ini bukan seperti Soo Nyu. Dia meminta mereka mengurus keuangan sendiri dan saling mencintai saja. 

"baiklah... aku mencintaimu Park Soo Kwang" ucap Soo Nyu dengan wajah tersenyum sumringah. Yoon Soo memberitahu Soo Nyu bahwa mulai hari ini dia tidak akan berkerja lagi di cafe,dia meminta Hae Soo untuk memberitahu CEO. Soo Nyu melihat Hae Soo itu hebat dan bisa menyembuhkan Jae Yul. Yoon Soo menatap Soo Nyu dengan tatapan sinis. Soo Nyu meminta maaf karena dia punya gangguan prilaku. 


Jae Yul berjalan melihat keluar jendela, perawat datang membawakan obat yang harus diminum Jae Yul. Jae Yul mengambil dan meminumnya, setelah itu dia menjulurkan lidahnya supaya suster bisa melihat bahwa pasiennya itu sudah menelan obatnya. 

Sang suster memuji Jae Yul yang sudah dengan baik meminum obatnya, dia meminta Jae Yul untuk istirahat. "suster.. apa aku benar-benar tampa skizofenia?" tanya Jae Yul. Suste memberitahu bahwa Jae Yul sudah terlihat lebih baik sekarang, lalu keluar dari kamar. 


Jae Yul mengingat saat ia melihat Yoon Chul yang berusaha menyelamatkan istrinya yang memiliki halusinasi seperti dirinya. Hae Soo melihat pasangan itu mereka akan sulit dengan  hanya mempertahankan cinta saja, ia juga tidak percaya mereka bisa bersama selamanya. Dia juga ingin menghibur pasangan itu, kalau sampai mereka bisa hidup bersama maka ia bisa mencintai dirinya sendiri suatu hari hanti. 

Jae Yul mengingat Hae Soo yang mengucapkan kata-kata itu saat mereka berdua menyelamatkan Yoon Chul dan istrinya. Makanya Hae Soo menyalakan lilin dan berdoa untuk menolong mereka. Saat bertemu di cafe, Yoon Chul menceritakan istrinya yang bertemu dengan keluarga pasien skizofrenia yang kambuh dan keluarganya merasa kecewa dengan hal itu. 

Hae Soo berpesan supaya Yoon Chul berhati-hati karena ia tidak akan tahu tentang yang terjadi pada istrinya nanti. Jae yul mengingat saat terakhir kali Hae Soo memeluknya dan menangis dipelukannya sebelum ia masuk kerumah sakit dan dinyatakan sebagai pasien Skizofrenia. 


Hae Soo terkejut melihta gambar dirinya, dia bertemu dengan pasien yang memiliki waktu itu punya kegemaran mengambar alat vital manusia. Dia melihat itu perkembangan yang baik untuk pasiennya. Pasienya juga memperlihatkan name tagnya, dia memberitahu bahwa ia sudah sekolah. Hae Soo tertaw, dia membanggakan diri itu semua karena dirinya.

Pasien tersenyum, dia menceritakan tentang berita internet yang memberitakan penulis Jae Yul terkena skizofrenia. Hae Soo tersenyum, dia tahu tentang hal itu. Dia memberitahu bahwa Jae Yul itu adalah pacarnya. Pasiennya itu shock, Hae Soo tidak mau membahasnya karena ia memiliki banyak pekerjaan dan pamit pergi. Sebelumnya dia berterimakasih pada pasiennya yang memberikan gambar dirinya. 


Hae Soo akan berjalan, pasiennya memanggilnya. "jangan lupa.. banyak pasien mu yang sembuh" pesannya. Dan Hae Soo mengangguk mengerti. Pasiennya itu meminta Hae Soo bersemangat dan bergembira lalu ia pamit untuk pergi lebih dulu. 


Hae Soo melihat ibunya datang, dengan wajah sedih dia meminta ibunya untuk pulang saja dan ia akan datang kerumah setelah selesai berkerja. Ibunya menegaskan dirinya akan menunggunya, sang ibu duduk dibangku yang tadi diduduki Hae Soo dan pasiennya. 

Sampai kerumah Hae Soo membersihkan popok ayahnya, dia memberitahu ibunya bahwa kursi ayahnya terlalu basah dan 2 liter air untuk orang yang hanya duduk saja itu terlalu banyak. Dia meminta ibunya untuk memberikan ayahnya minum 1 liter saja, lalu menuangkan soju ke gelas ibunya. Menurutnya dengan cara itu bisa membuat ibunya lebih mudah. 


Ibunya menatap Hae Soo, dia meminta Hae Soo untuk hidup lebih nyaman. Hae Soo binggung apa maksud ibunya berbicara itu. Lalu dia memberitahu bahwa ia sudah putus dengan Jae Yul. Ibunya langsung menampar Hae Soo. "beraninya kau menipu ibumu" umpat ibunya. Hae Soo mengangkat wajahnya, dia memberitahu bahwa yang ia katakan itu yang sebenarnya. 

"kau harus meminta maaf karena menamparku, karena itu lah yang sebenarnya" ucap Hae Soo. Ibunya melihat kalau itu benar sangat melegakan tapi kalau tidak maka Hae Soo akan mendapatkan tamparan ribuan kali  yang ia dapat pada hari ini. "jangan kau katakan kau belajar dari ku" teriak ibunya. Ia tahu dari kakaknya, bahwa Hae Soo belajar setia dari dirinya yang masih bersama suaminya. 

Hae Soo mengatakan itu mungkin saja, sang ibu menampar Hae Soo yang kedua kalinya. Ibunya memberitahu bahwa Hae Soo juga harus mengingat saat dirinya berselingkuh pada presidr Kim karena sudah sangat lelah pada suaminya. Dia juga selalu menemui Presdir Kim setelah anak-anaknya tertidur. Setelah itu dia menyuruh Hae Soo untuk tidak masuk sekolah kedokteran. 


Dia melihat keadaan ekonomi mereka yang melarat tapi Hae Soo masih tetap ingin masuk ke dalam sekolah kedokteran, dia melihat Hae Soo tidak menggerti dengan keadaan seperti ini dan malah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia katakan. Menurutnya kalau ayahnya tidak sakit mungkin ia tidak akan menolak Hae Soo untuk masuk ke sekolah kedokteran. 

"apakah kau tahu rasanya hidup dengan orang yang sakit seperti pasien?" tanya ibunya. Hae Soo hanya terdiam, Ibunya menceritakan keadaan ayahnya yang tidak mengenal istrinya, putrinya. Hae Soo meminta ibunya tidak berbicara sembarangan tentang ayahnya. "ayahmu tidak tahu apa-apa" teriak Ibunya histeris. Dia memberitahu ayahnya tidak akan datang walaupun ia memukul Hae Soo. 

Ibunya tahu pikiran ayahnya itu masih baik walaupun ayahnya tidak bisa berbicara tapi itu hanya khayalannya saja. Dia berpikir seperti itu untuk menipu dirinya sendiri dan membuat hidupnya lebih bahagia. Hae Soo menangis memanggil ibunya, Sang ibu tetap akan menganggap Hae Soo sebagai anaknya. Tapi dia tetap ingin Hae Soo mengakhiri hubungannya dengan Jae Yul. Setelah itu dia menyuruh Hae Soo pergi. 


Hae Soo menangis sendirian di meja makan, lalu menguspanya ketika sudah terlalu banyak. Ibunya masuk ke dalam kamar, dia mendengar suara air mengalir "siapa yang menyuruhmu mencuci piring, pergi saja kau" teriak ibunya yang menangis. 

Ibunya melihat suaminya yang menangis dengan handuk dia mengusapkan air mata yang mengalir pada wajah suaimunya. "Aku tidak bisa mengatakan pada Hae Soo untuk tidak hidup seperti diriku" ucap istrinya. Dia tahu suaminya itu tidak pernah sedih selama ini.


Yoon Soo masuk ke dalam rumah dan melihat Hae Soo yang akan pulang. Dengan wajah sinis dia menghalangi jalan Hae Soo, dia memberitahu bahwa ia sudah berhenti berkerja di cafe. Dia mencoba mempercayai bahwa Hae Soo sudah putus dengan Jae Yul. 

Dia mengingatkan saat ia masuk kuliah itu karena Hae Soo. Dia meminta Hae Soo, kalau ia memiliki hati nurani, bertindaklah dengan baik. Hae Soo pulang dari rumah ibunya dengan perasaan lelah dan binggung. Dia masih binggung dengan keluarganya yang menolak Jae Yul karena terkena Skizofrenia. 


Dr Park memperlihatkan wajah sedihnya, dia tidak ingin Hae Soo melakukannya. Hae Soo melihat rekam medis Jae Yul, dalam wawancara ketiga Jae Yul sudah tidak melihat Kang Woo lagi, dia pikir itu sangat melegakan. Dia meminta Dr Park untuk bisa melihat wajah Jae Yul. Dr Park melihat kalau Jae Yul melihat Hae Soo maka gejala aktifnya itu akan timbul lagi. Dia meminta Hae Soo untuk bersabar. 

Hae Soo menegaskan dirinya hanya ingin melihat wajah Jae Yul saja. Dr Park memperingatkan kalau sampai Prof Lee dan pegawai rumah sakit tahu maka mereka akan ditangguhkan menjadi dokter. Hae Soo berjanji supaya yang lain tidak mengetahuinya. Dia tidak akan memberitahu Young Jin bahkan direktur rumah sakit. Dr Park meminta Hae Soo hanya diluar kamar. 

"tidak didalam kamar, hanya aku berdua" pinta Hae Soo. Dr Park tetap mengelengkan kepalanya, dia tidak mengizinkannya. Hae Soo merasa Dr Park sudah tumbuh dewasa dan tidak mau mendengar seniornya. Dia memuji Dr Park akan menjadi dokter yang hebat. Dr Park akhirnya memberi waktu 10 menit, Hae Soo menepuk pundak Dr Park ia akan berbicara 15 menit. Lalu berjalan menuju kamar Jae Yul. 


Di depan kamar, Hae Soo melihat Jae Yul yang sedang membaca buku, dia masuk ke dalam kamar lalu tersenyum dan menyapa Jae Yul. Dia memperlihatkan foto dalam ponselnya sudah menganti gambar Yoon Chul dengan gambar Jae Yul. Keduanya pun salin menatap satu sama lain. Hae Soo mencoba tersenyum, dai melihat buku yang dibaca Jae Yul. Ia ingin tahu apa yang sedang dibaca oleh pacarnya itu. 

Hae Soo membacanya "ketika angin bertiup, biarkan dia datang, tinggal dan pergi. Ketika rindu datang, biarkan dia datang, tinggal dan pergi. Rasa sakit akan datang, ini aka tinggal dan hidup. Ini akan hidup kemudian pergi." Setelah itu dia memegang tangan Jae Yul, dia melihat puisi itu sangat bagus. Dia mengatakan bahwa seperti puisi ini maka semuanya akan berlalu.


Jae Yul perlahan memegang tangan Hae Soo. Dia menatap Hae Soo dan mengingat kenangan dengan Hae Soo. Saat pertama kali masuk ke rumah melihat Hae Soo setelah keramas. Lalu dengan lengannya yang patah, Hae Soo mengobatinya setelah menyelamatkan pasien yang mengamuk. Saat Hae Soo menyiramnya dengan Wine dan dia berbalas untuk menyiram Hae Soo. 

Saat direstoran, mereka yang melakuan keributan karena Soo Kwang lalu berlari bersama menghindari polisi. Setelah menyelamatkan Yoon Chul dan istrinya mereka main air dan saat itu Jae Yul mencium Hae Soo untuk kedua kalinya. Hae Soo juga tidak suka dengan pria yang selalu mengatur dan Jae Yul suka dengan hal itu. 

Lalu dengan baik hatinya, ia membersihkan kopi yang menempel di pipi Hae Soo. Saat mereka liburan bersama, mereka melukis dua patung sebagaia souvenir. Hae Soo juga bersandar di pundaknya, lalu berpeluan ditaman, pantai. Senyum Hae Soo di pesawat dan yang selau mengodanya. 


Jae Yul terus menatap Hae Soo yang duduk di depannya.  Hae Soo pun memberikan ciuman untuk Jae Yul, dia melihat keadaan Jae Yul lebih baik. Dengan terbata-bata, Jae Yul mengatakan dirinya tidak bisa mengeluarkan kata-kata dengan baik. Dia juga merasa sangat sulit untuk berjalan. Hae Soo mengatakan itu karena obat. Jae Yul mulai menangis, dia merasa mengantuk padahal ia ingin melihat Hae Soo. 

Hae Soo tersenyum, dia meminta Jae Yul untuk menunggu sebentar setelah itu pasti tidak akan seperti itu lagi. Jae Yul merasa saat melihat Hae Soo, dia ingin membuat Hae Soo tertawa tapi entah mengapa dirinya tidak bisa membuat Hae Soo tertawa. Dia tidak bisa memikirkan kata-kata apapun. Hae Soo mengatakan nanti Jae Yul juga bisa. Jae Yul ingin sekali memeluk Hae Soo, tapi ia tidak berpikir dirinya bisa. 

Air mata Jae Yul mengalir dipipinya, dia merasa dirinya sudah tidak sexy lagi. Hae Soo memelukanya, dia menahan air matanya supaya tidak menetas, Jae Yul berbisik "Hae Soo... biarkan aku keluar." Hae Soo melepas pelukannya dan memegang tangan Jae Yul "disini... aku bukan seperti diriku" ucap Jae Yul. Jae Yul melihat kearah meja dan Hae Soo juga melihat arah mata Jae Yul. 

"Jika melihat Kang Woo itu gangguan, maka aku akan memperbaikinya sesuai kehendakku sendiri"jelas Jae Yul. Hae Soo melihat bangku yang kosong, dia yakin Jae Yul melihat Kang Woo yang sedang duduk disana. Mata Hae Soo memerah menahan air matanya, Jae Yul meminta Hae Soo mempercayainya dan membiarkan dirinya keluar dari rumah sakit. 

Jae Yul berjanji dirinya tidak  akan melihat Kang Woo lagi. Dia menangis dan merasa ada diruangan itu merasa dirinya sangat lemah dan dia tidak suka dengan perasaan seperti itu. Jadi dia tetep meminta Hae Soo untuk membiarkan dirinya untuk keluar. Hae Soo tidak menjawab, dia hanya mencium Jae Yul dan menghapus air mata yang mengalir di pipi Jae Yul.


"apakah seharusnya aku tidak mengatakan hal seperti itu?" tanya Jae Yul. Dia menayakan apakah Hae Soo juga akan pergi. Hae Soo memberitahu bahwa ia akan kembali. Jae Yul menahan tangan Hae Soo yang akan pergi "jika aku memegangmu, mereka akan menyuntikan aku dengan obat-obatan lagi kan?" tanya Jae Yul. Hae Soo mengangguk, ia memberitahu bahwa Kang Woo adalah halusinasi dan ia dalah nyata. 

Jae Yul masih menangis, Hae Soo mengatakan ada batasnya pengobatan. Dia memberitahu Jae Yul kalau kau melihat Kang Woo, dia harus tahu bahwa itu hanya halusinasi saja dan itu bisa memperbaiki gangguannya. Lalu Ia juga memberitahu bahwa Kang Woo adalah ceriman dari diri Jae Yul yang diciptakan sendiri oleh Jae Yul. 

Hae Soo menegaskan ilusi itu dibuat oleh Jae Yul sendiri bukan dari dokter. Jae Yul mengatakan dirinya akan menemukan semuanya dirumah. Hae Soo menatap Jae Yul, lalu menghapus air mata Jae Yul. Dia meminta Jae Yul tidak memanggilnya kalau ia pergi. Maka dengan begitu ia bisa kembali lagi pada JaeYul. Beberapa kali Jae Yul memanggil Hae Soo, tapi Hae Soo buru-buru keluar kamar. 

Di kamar terlihat Kang Woo sedang duduk didepan meja, Jae Yul masih melihat Kang Woo yang duduk didekatnya. Hae Soo baru meluapkan rasa tangisnya di depan pintu, dia masih tak percaya bahwa Jae Yul masih melihat Kang Woo yang ada didekatnya. 


Dengan mata memerah dia menemui Dr Park, "kau benar, seharusnya aku tidak menemuinya" ungkap Hae Soo. Hae Soo melihat ada gejala aktif lagi yang terjadi pada Jae Yul, dia meminta Dr Park untuk memberitahu Young Jin supaya ia tidak perlu menurunkan dosis obatnya. Ia juga melihat harus memperpanjang waktu perawatan lebih dari yang mereka perkirakan. 

Dr Park menatap sedih Hae Soo yang mengakui kesalahannya dan ternyata Jae Yul mengalami gejala aktif lagi. Hae Soo berjalan meningglkan ruangan, dia sempet membalikan badan untuk melihat ruangan Jae Yul lalu berjalan lagi dengan terus menangis. 

Bersambung ke episode 15

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger