Jae Yul bertanya sampai kapan ia harus berdiri karena ia ingin duduk. Hae Soo membentangkan tangannya. Jae Yul tersenyum dan berjalan mendekati Hae Soo. Dia memegang wajah Hae Soo dan mengecup keningnya. Lalu Dia memeluknya dengan sangat erat. "aku mencintaimu" bisik Jae Yul.
Hae So mulai mengeluarkan air matanya, Dia ingin mereka terus berpelukan seperti ini. Jae Yul setuju, dia teru memeluk Hae Soo dengan sangat erat, Hae Soo sendiri mulai meneteskan air matanya dipelukan Jae Yul. Dia mengelus punggung Jae Yul dan terus menangis tanpa bersuaraSementara Jae Yul terlihat sangat bahagia ketika berperlukan dengan Hae Soo.
Hae Soo tidak memperlihatkan wajahnya ketika Jae Yul melepaskan pelukannya, Jae Yul hanya menyuruhnya untuk cepat mandi dan keluar. Hae Soo berjalan dengan tersenyum "aku akan selesai dan pasti terlambat jadi kau mungkin akan cemas" goda Hae Soo. Setelah menjauh dia menangis kembali.
Setelah mandi Hae Soo duduk bersama Jae Yul diatas tempat tidur. Jae Yul mengelus rambut Hae Soo, Dia mengingat saat pertama kali mereka tidur dipantai. Dia ingin tahu mengapa Hae Soo menangis saat itu. "apa yang kau pikirkan, kau bilang akan memberitahuku nanti" tagih Jae Yul. Jae Yul menegaskan setelah ia mendengar cerita itu maka ia akan tetap mencintai Hae Soo.
Lalu dia ingin Hae Soo bisa percaya bahwa ia sangat mencintai Hae Soo. Hae Soo mengangguk, Jae Yul juga ingin Hae Soo mengatakan bahwa kau mencintaiku. "hari ini, aku akan memberitahumu yang aku tak bisa katakan waktu itu"ucap Hae Soo.
Hae Soo memegang wajah Jae Yul "setelah mendengar semua ceritaku, aku takut kau akan kehilangan semua kasih sayang untukku" ucap Hae Soo. Tapi dia akan tetap menceritakannya. Jae Yul pikir kalau Hae Soo merasa sulit lebih baik tidak usah. Hae Soo mengelengkan kepalanya, dia ingin memberitahu tentang Jae Yul apa yang ia pikirkan saat ia dipantai.
"aku selalu kuat, kejam dan egois" ucap Hae Soo menilai dirinya. Tapi dia juga merasa bisa jatuh juga. Menurutnya itu adalah arti dari cinta. Jae Yul menatap Hae Soo lebih dekat, dia menunggu cerita Hae Soo. Sedangkan Hae Soo mencoba mengatur nafasnya dengan menghembuskan nafas panjang.
Hae Soo menceritakan saat ia masih SMA, dia mendapatkan telp saat disekolah bahwa ayahnya masuk ke UGD. Saat itu dia merasa tidak terkejut mendengarnya, karena kejadian itu beberapa kali pernah terjadi. Ketika ia sampai kerumah sakit, yang dia inginkan adalah ayahnya meninggal. Mata Jae Yul memerah dan berkaca-kaca begitu juga Hae Soo. Tapi keinginan Hae Soo ternyata tidak terjadi ayahnya masih hidup.
Flashback.
Ayahnya diberi kejut jantung, ibu dan kakaknya menangis. Tapi Hae Soo hanya memperlihatkan wajah cemberutnya. Dia merasa tidak senang dan seperti semuanya kembali dari awal. Hae Soo pergi ke telp umum dan menelp Presdir Kim "Presdir Kim, kenapa kau tidak menemui ibuku?" teriaknya di telp. Dia tahu Presdir Kim pernah bertemu dengan ibunya sebelumnya.
Lalu dia kesal pada Presdir Kim yang tidak menemui ibunya dan memberi ibunya uang. Dia bertanya dengan perguruan tinggi. "kenapa kau tidak menemui ibuku? mengapa?" teriak Hae Soo dengan suara terisak. Hae Soo menutup telpnya dan menangis dengan menyenderkan tubuhnya di tembok. Ibunya mendengar Hae Soo saat berbicara dengan Presdir Kim.
Setelah kejadian itu ibunya dan Presdir Kim bertemu kembali. Hae Soo merasa dirinya sudah menjual ibunya pada Presdir Kim dan dia bisa kuliah kedokteran. Jae Yul memeluk Hae Soo yang menangis, "aku mencintaimu" ucap Jae Yul sambil menepuk punggung Hae Soo. Hae Soo pun membalas dengan meluk sangat erat "aku sangat mencintaimu" ucap Hae Soo yang menangis di pelukan Jae Yul.
"aku sangat mencintaimu, Hae Soo" ucap Jae Yul kembali. Hae Soo semakin menangis dipelukan Jae Yul. Dia seperti menahan semua bebanyang ada di dalam dirinya pada Jae Yul. Mata Jae Yul terbuka, dia melihat ada telp dari Kang Woo lalu ia melihat tanggal yang sudah dilingkari "jumat. 5".
Jae Bum mengingatkan Jae Yul bahwa hari itu ia keluar dari penjara dan mereka harus bertemu berdua saja. Dia akan menunggu dan menelpnya nanti. Jae Yul mengingat semua janjinya pada Jae Bum. Dia terus menempuk punggung Hae Soo yang masih menangis dipelukannya.
Keduanya berbaring ditempat tidur, Hae Soo menatap Jae Yul yang sudah menutup matanya. Ponselnya bergetar, dia melihat itu telp dari Young Jin. Dengan sengaja dia menolaknya. Lalu kedunya kembali berbaring dengan berpelukan.
"aku ngantuk"bisik Jae Yul. Hae Soo menepuk punggung Jae Yul, dia memberitahu bahwa mereka berbaring di tempat tidur tapi dia melihat Jae Yul bisa tertidur. "aku ditempat tidur, mungkin ini karena kau menyembuhkanku" ucap Jae Yul. Hae Soo meminta Jae Yul tidak usah bicara lagi dan lebih baik tidur saja. Dia sedih melihat wajah Jae Yul yang sudah bisa terlelap diatas tempat tidur.
Saat Jae Yul sudah mulai terlelap, dia menaruh tangan Jae Yul diatas kasur. Dia membawa bajunya dan masuk ke dalam kamar mandi tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Dia juga membawa ponselnya kedalam kamar mandi. Jae Yul masih tertidur diatas tempat tidur.
Jae Yul yang sudah tertidur lelap, tapi ponselnya yang bergetar membangunnya. Dengan mata yang masih tertutup dia mengambil ponselnya dan membaca pesan "datanglah ke TKP, rumah yang mengerikan dimana aku, kau dan ibu tinggal" tulis Jae Bum. Setelah itu Jae Yul sempat menutup matanya sebentar.
Beberapa saat kemudian dia melihat ponselnya menerima telp dari Kang Woo. Dengan duduk dan mata tertutup dia mengangkat telpnya. "Kang Woo.. maaf aku tidak bisa datang sekarang karena ada Hae Soo disini" ucap Jae Yul. Setelah itu dia akan bertemu dengan kakaknya. Jae Yul membuka matanya "apa yang kau bicarakan? Untuk terakhir kalinya" ucap Jae Yul dengan nada binggung.
Hae Soo selesai berganti baju, dia membuka gorden dan melihat bathtub tempat Jae Yul biasa tidur lalu dia melihat lukisan yang menjadi obsesi Jae Yul selama ini. Ponselnya berbunyi, dia mendapatkan telp dari kakaknya yang berteriak menanyakan keberadaannya.
"kenapa kau menelpku ditengah malam?" tanya Hae Soo. Yoon Soo menangis, dia sudah tahu dari Soo Nyu bahwa Jae Yul itu gila. Soo Kwang langsung mengambil ponsel dari tangan Yoon Soo. "Jae Yul tidak gila, dia hanya sakit" teriaknya. Yoon Soo terus menangis, dia meminta Soo Kwang memberikan ponselnya. Hae Soo hanya mendengar suara tangisan kakaknya lalu menutup telpnya.
Hae Soo mengirimkan pesan pada Young Jin. "Sunbae Young Jin, Seocho-gu, Seochodong 8" ketik Hae Soo pada ponselnya. Di depan Wastafel dia menelp Young Jin, matanya sudah memerah dia memberitahu sudah mengirimkan alamat Jae Yul. Dia membuka keran dan mulai menangis, dia meminta Young Jin datang dengan membawa ambulance.
"apakah tidak apa-apa jika aku datang sekarang? atau aku akan menunggu sebentar lagi. Apakah kau ingin tinggal bersama dengan Jae Yul lebih lama lagi? " tanya Young Jin. Hae Soo tak bisa menahan tangisnya, dia menangis histeris dan memberitahu bahwa ini pertama kalinya Jae Yul bisa tidur nyenyak diatas tempat tidur. Sebenarnya ia ingin membiarkan Jae Yul bisa tidur lebih lama diatas tempat tidur tapi itu tidak mungkin.
Young Jin mengerti, dia akan datang 30 menit lagi. Hae Soo mengerti, dia meminta saat Jae Yul tertidur, buat Jae Yul tidak menyadari saat sedang dipindahkan. Dia meminta Young Jin menyiapkan obat penenang. Hae Soo masih tetap terus menangis sambil berbicara pada Young Jin. Setelah menutup telpnya tangisnya semakin histeris di depan wastafel kamar mandi dengan keran yang terus terbuka.
Hae Soo sudah tidak menangis lagi, tapi matanya masih memerah setelah menangis. Dia kaget saat melihat Jae Yul sudah tidak ada di tempat tidur. Setelah itu dia melihat kalender Jae Yul yang dilingkari bulatan merah. Hae Soo pun panik kemana Jae Yul pergi.
Tae Yong dan Dong Min ada di dalam mobil. Kepala editor menelp Tae Yong, dia menanyakan kenapa Jae Bum sudah dibebaskan. Tae Yong tidak ingin membahas itu karena ia tidak memiliki waktu lagi. Dia menyuruh kepala editor untuk menemui ibu Jae Yul di Paju. Dong Min berusaha terus menelp seseorang, dia meminta Tae Young untuk menyetir lebih tenang.
Dong Min ternyata menelp Hae Soo, dia bertanya apakah Hae Soo sedang bersama Jae Yul. Hae Soo sudah mengangkat telp tapi dia baru saja melihat post it yang ditulis Jae Yul. "Hae Soo aku minta maaf, tapi aku mengkhawatirkan Kang Woo. Aku rasa aku harus pergi menemuinya" tulis Jae Yul. Dong Min berteriak memanggil Hae Soo yang mengangkat tapi tidak berbicara.
Hae Soo membaca lagi tulisan Jae Yul tentang Kang Woo "dia tadi menelpku dan mengatakan bahwa itu telp terakhirnya dan itu sesuatu yang mengangguku lalu kakaku juga dibebaskan" Hae Soo yang panik, berusaha untuk berpikir, dia melihat tulisan Jae Yul yang akan memberitahu Kang Woo supaya jangan pernah melewati Yangsori jalan 16.
Jae Yul menuliskan dia akan bertemu Kang Woo lalu kakaknya setelah itu ia akan kembali. Hae Soo berbicara pada Dong Min, ia meminta Dong Min untuk pergi ke YangSoori jalan 16 karena Jae Yul pergi ketempat itu. Tangan Hae Soo bergetar, dia mencoba menelp yang lain.
Jae Yul sudah mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, dia mencoba menelp Kang Woo. Ia teringat saat terakhir kali bertemu Kang Woo akan mati saja kalau dirinya tidak lolos kompetisi. Maka ia akan mendapatkan uang asuransi dan akan ia berikan pada ibunya. Telp Hae Soo masuk ke dalam ponsel.
"Hae Soo... aku minta maaf" ucap Jae Yul. Hae Soo menanyakan keberadaan Jae Yul sekarang. Jae Yul terlihat panik menyebutkan nama Kang Woo. Lalu dia meminta supaya ia akan menelp Hae Soo lagi. Hae Soo meminta Jae Yul memberitahu dimana ia sekarang. Jae Yul hanya mengatakan ia sedang menuju perjalanan bertemu Kang Woo.
Jae Yul ingin memberitahu jalan pada Hae Soo, tapi dia tak melihat ada mobil di depannya. Dia berusaha menghindari mobil di depannya dan saat itu ponselnya terlempar ke atas jok sampingnya. Hae Soo berteriak memanggil Jae Yul.
Ambulance mulai berjalan, Dokter Park dan Young Jin sudah ada didalam mereka sudah menyiapkan obat penenang. Hae Soo menunggu dipinggir jalan, Mobil Tae Yong menjemputnya lalu di dalam mobil Hae Soo mencoba menelp Jae Yul tapi sepertinya sibuk.
Jae Bum berjalan untuk menemui Jae Yul, dia menanyaan dimana Jae Yul karena ia juga dalam perjalanan ke tempat mereka bertemu. Saat itu tak sengaja Jae Bum akan terserempet mobil Jae Yul dan dia sempat mengumpat. Jae Yul mengatakan ia akan terlambat. Jae Bum memberitahu dirinya jalan kaki tapi Jae Yul menaiki mobil ia pikir Jae Yul itu takut bertemu dengannya.
"mengapa aku harus takut bertemu mu? dia sangat senang bisa minum bersama kakaknya"ucap Jae Yul. Setelah itu matanya melihat Kang Woo menelpnya, Jae Yul buru-buru mengangkatnya dan bertanya dimana Kang Woo berada. Kang Woo sedang ada diatas sepeda dan melihat ibunya yang sedang mendapat tindakan kekerasan dari ayahnya. Dia memejamkan matanya dan membalikan arah sepedanya.
"aku sedang dalam perjalanan pulang sekolah"ucap Kang Woo. ia memberitahu dirinya tidak bisa berbicara di telp lebih lama lagi. Ia bercerita ibunya sudah berkemas dan mereka akan pindah, jadi ia harus membantunya. Jae Yul meminta Kang Woo untuk menemuinya sebelum pergi.
Kang Woo mengendarai sepeda dan itu melewati Je Bum yang sedang berjalan. Jae Yul tetap meminta Kang Woo untuk menemuinya sebelum pergi. Kang Woo mengatakan dirinya itu merasa senang karena Jae Yul, selama ini Jae Yul selalu memperhatikannya dan menyukainya, ketika banyak orang lain di dunia yang tidak melakukannya. Menurutnya apabila ia menang kompetisi, itu untuk ibunya seperti Jae Yul.
Dia ingin kali ini bisa menjadi anak yang baik untuk ibunya. Kang Woo terus menangis,dia sangat bersyukur sekali. Jae Yul meminta Kang Woo untuk tidak mengucapkan salam perpisahan. Dia meminta maaf, ia sadar Kang Woo membebaninya. Dia juga tidak bisa datang menemuinya ketika Kang Woo mengalami kesulitan. Jae Yul berjanji tidak akan melakukannya lagi.
Mata Jae Yul melihat Kang Woo yang mengendarai sepeda disamping jalurnya. Dimatanya dia melihat Kang Woo tertabrak oleh mobil dibelakangya. "tidakkkkkkkkkkk......" Jae Yul berteriak histeris. Dia melihat Kang Woo yang sudah terjatuh dengan berdarah dikepalanya. Dia pun membantingkan stirnya saat itu mobil yang dibelakang menabraknya.
Jae Bum melihat mobil yang kecelakaan di depannya. Kedua mobil sudah keluar asap dan rusak parah dibagian depan. Jae Yul keluar dari mobil dengan kepalanya yang sudah mengeluarkan darah. Dia berusaha untuk berjalan melihat Kang Woo yang sudah tergeletak dan sepedanya rusak. Jae Bum melihat Jae Yul yang berjalan sendirian lalu terjatuh.
Mobil ambulance dan polisi datang, Jae Yul sudah terlihat lemah. Jae Yul berusaha merangkak untuk melihat Kang Woo. Kang Woo yang sudah tergeletak melihat ke arah Jae Yul dan menetaskan air mata. Young Jin dan Dr Park turun, mereka memberikan obat penenang. "Disanaa... Kang... Disana" ucap Jae Yul yang ingin menunjukan bahwa Kang Woo juga terluka. Hae Soo baru datang dan menemui Jae Yul.
"Jae Yul..." ucap Hae Soo yang berusaha menyadarkan Jae Yul. Jae Yul sadar melihat Hae Soo yang ada didepannya. Mereka pun berpelukan, Hae Soo mulai menangis dipelukan Jae Yul. "Disana... Kang Woo.. lakukan sesuatu" ucap Jae Yul.
Hae Soo melihat tempat yang ditunjuk Jae Yul, dia tidak melihat ada orang disana. Dia memeluk Jae Yul kembali. Jae Yul mengatakan dirinya baik-baik saja jadi dia meminta mereka memperhatikan Kang Woo. Tae Yong sedih melihat keadaan temannya yang memiliki halusinasi yang sangat kuat. Jae Yul terus meminta untuk melakukan sesuatu pada Kang Woo. Hae Soo semakin histeris menangis dipelukan Jae Yul.
Jae Yul di ikat diatas tempat tidurnya, tapi dia meronta saat akan diikat. Dia matanya dia melihat Kang Woo yang sedang dipenjara dengan bersimpa darah dan merintih kesakitan. Dong Min menjelaskan penyakit Lou Gehrig adalah gangguan halusinasi yang dibuat secara sadar antara diri Jae Yul dan Kang Woo. Contohnya kelemahan pikiran yang mengendalikan tubuh.
Young Jin memberikan perintah untuk menyuntikan obat pada infus Jae Yul. Saat itu Jae Yul terbatuk sangat keras dengan tangan dan kaki yang terikat di tempat tidur. Setelah obat penenang masuk, tubuhnya pun mulai melemas dan tidak berontak.
Hae Soo menunggu diluar ruang perawatan dengan gugup dan bolak balik berjalan. Young Jin mulai memasangkan alat pengontrol pada kepala dan kaki Jae Yul. Saat itu kepala dan kaki Jae Yul seperti menerima simulasi pada kepala dan kakinya. Baru beberapa hari kemudian dia masuk dan tidur dikamar rawat inap tanpa ada alat yang menempel pada tubuhnya.
Soo Kwang menemui Hae Soo, dia menceritakan impian Soo Nyu yang ingin menjadi dokter karena melihat Hae Soo yang tidak putus dengan Jae Yul. Dia mencoba mengoda Hae Soo yang sangat menakjubkan. Hae Soo tidak bergeming padahal Soo Kwang tertawa didepannya.
Soo Kwang kembali serius, dia menyentuh rambut Hae Soo yang menutupi dahinya dan membuat tertata rapi. "aku sudah menyuruhnya untuk tutup mulut" ucap Soo Kwang. Lalu dia menyuruh Hae Soo tidur saja sebentar, dia pun keluar dari ruangan dan meninggalkan Hae Soo yang mencoba untuk tertidur.
Jae Yul membuka matanya, wajahnya seperti terlihat orang yang sakit parah. Dia terus mendapatkan suntikan obat dari cairan infusnya. Dong Min melihat situasi Jae Yul benar-benar parah. Dari uji Realitas keadaan Jae Yul benar-benar pecah berkeping-keping. Mungkin pasien Jae Yul menderita penyakit itu dari luka yang diterima, saat kakaknya terbebas dari penjara tiga tahun yang lalu.
Setelah itu tanpa sadar, Jae Yul merasa kebencian kakaknya pada dirinya tdak akan selesai kecuali ia mati. Maka saat itulah halusinasi Kang Woo datang. Lalu alam bawah sadarnya menuliskan skenario yang di inginkan, yang bisa menyebabkan kematian dengan mengunakan Kang Woo. Jae Yul yang sedang sekarat tetap ingin menyelamatkan Kang Woo.
Alam bawah sadar Jae Yul, memilihnya untuk terjadi kecelakan bukan bunuh diri. Dipikirannya dengan kecelakan bisa mengurangi rasa sakit pada ibunya yang ia cintai. Jae Yul yang terbaring lemas melihat sosok Kang Woo yang menangis didepannya dan memegang lengannya.
Menurut pikiran Jae Yul itu cara terbaik untuk mengimbangi dengan kakaknya yang secara tidak adil harus berada di penjara selama 14 tahun. Jae Bum melihat keadaan Jae Yul dari luar ruangan, beberapa perawat menjaganya agar tidak ada yang masuk selain dokter. Dong Min juga melihat dengan cara Jae Yul seperti itu bisa menjaga ibunya selamanya.
Ibu Jae Yul yang mengetahui Jae Yul sudah masuk kerumah sakit dengan menderita penyakit psikosis mulai mengepel lantai. Tae Yong sedih melihat ibu Jae Yul seperti melapiaskan kesedihannya dengan mengepel lantai. Jaksa Kang menemui Dong Min dan Tae Yong, dia tak tahu apa yang dilakukannya itu sudah benar dengan memberitahu semuanya pada Jae Bum.
Dong Min melihat kasus ini seperti dadu yang sudah terlempar,dia berterimakasih pada Jaksa Kang yang mau menemuinya. Tae Yong dan Dong Min memberikan hormat saat Jaksa Kang meninggalkan klinik. Keduanya masih terlihat benggong dengan keadaan Jae Yul yang sebenarnya.
Jae Bum sedang ada di ruangan Dong Min, melihat bukti foto saat dirinya dinyatakan sebagai pembunuh bapaknya. Dong Min masuk melihat Jae Bum yang sedang melihat surat lainnya. "astaga.... dia masih memiliki hati nurani memberikan kekayannya padaku" ucap Jae Bum.
Dia mengumpat Jae Yul itu bajingan yang lucu, saat akan pulang Jae Bum tahu Dong Min memberitahu bahwa ibunya yang membunuh sang ayah, dia meminta Dong Min untuk menyembuhkannya dan memberikan suntikan Amytal. Dong Min tahu seseorang tidak bisa berbohong dengan suntikan amytal, tapi dengan keadaan ibunya tidak bisa menyuntikan amytal.
Dong Min melihat Jae Bum lah yang bisa menyembuhkan ibunya. Jae Bum pikir dirinya itu bukan dokter yang bisa menyembuhkan. Dong Min melihat bocah seperti Jae Bum itu bisa melakuannya dengan baik, dia menyuruh Jae Bum datang pada ibunya dan mengungkap kebenaran, kalau ia tidak ingat maka ungkapkan lagi, lagi dan lagi lalu akan menyiksanya.
Menurutnya itu tidak ada dalam dasar medis, tapi mungkin saja bisa terjadi. Jae Bum berjalan mendekati Dong Min, dia heran dengan perkataan dokter seperti Dong Min. Dong Min menegaskan ini adalah masalah keluarga, adiknya dan ibunya. Pilihan itu harus dibuat Jae Bum karena ia anak tertua dan adiknya terkurung dirumah sakit karena skizofrenia karena rasa bersalah dan ibunya hidup dengan cara dipukuli.
Sementara sekarang yang ada disamping ibunya itu adalah Jae Bum, seorang pengacau. "balas dendam, bukan kah itu cukup?" ucap Dong Min. Dong Min melihat Jae Bum adalah seorang anak yang menyadari rasa sakit tapi tidak mengakui penderitaan orang lain. Tiga tahun yang berubah menjadi putih dan seorang anak bayi. Jae Bum langsung memberikan tonjokan pada Dong Min.
"jika bukan karena CCTV, kau akan mati sekarang" umpat Jae Bum. Lalu ia pergi meninggalka klinik
Tae Yong masuk dengan wajah panik, dia tidak ingin Jae Bum keluar begitu saja dari klinik. Dia meminta Dong Min untuk menghentikannya. Dong Min menyuruh Tae Yong pergi menemui ibu Jae Yul dan mendengar apa saja yang dikatakan Jae Bum pada ibunya setelah itu beritahu dia.
Jae Bum keluar dari klinik dan mendapatkan telp dari ibunya yang menanyakan makanan untuknya. Jae Bum kesal pada ibunya yang menangis tiap hari untuk Jae Yul tapi dia masih peduli dengan makanan untuk dirinya. Ibunya memberitahu bahwa Jae Yul ada dirumah sakit jadi dia baik-baik saja.
Dia akan membuat sup pasta kedelai jadi dia ingin Jae Bum memilih memasukan kerang atau daging. Dengan berteriak kesal dia memilih kerang pada ibunya. Setelah itu dia menendang-nendang sampah yang ada didepannya. Nafasnya terengah-engah setelah melampiskan kesalnya pada sampah kering didepannya.
Dokter magang membicarakan Hae Soo karena Jae Yul sudah tidak mau lagi menangani pasien. Dia hanya ingin menangani pasien yang rawat jalan saja. Salah satu dokter juga melihat gejala aktif yang terjadi pada Jae Yul sudah mulai tenang.
Menurut Dokter Park itu sudah wajar karena sudah hampir dua minggu perawatan jadi sudah waktunya. Tapi Dokter magang melihat Hae Soo itu sangat menakjubkan, kalau ia ada diposisinya dia pasti tidak bisa sama sekali mengobati pasien. Mereka juga berpikiran yang sama.
Bersambung Ke part 2



























Đăng nhận xét