Sinopsis It's Okay That's Love Episode 15 Part 1


Hae Soo menatap Jae Yul, lalu menghapus air mata Jae Yul. Dia meminta Jae Yul tidak memanggilnya kalau ia keluar ruangan. Maka dengan begitu ia satu-satunya cara supaya ia bisa kembali lagi pada JaeYul. Beberapa kali Jae Yul memanggil Hae Soo, tapi Hae Soo buru-buru keluar kamar. 

Di kamar terlihat Kang Woo sedang duduk didepan meja, Jae Yul masih melihat Kang Woo yang duduk didekatnya. Hae Soo baru meluapkan rasa tangisnya di depan pintu, dia masih tak percaya bahwa Jae Yul masih melihat Kang Woo yang ada didekatnya. 


Young Jin menceritakan Hae Soo yang dilaporkan sebagai pelanggaran disiplin sebagai dokter karena mengunjungi Jae Yul di malam hari. Beberapa dokter memperdebatkan tindakan Hae Soo menggangu program pengobatan pasien karena dia membiarkan perasaan emosionalnya sesaat. Dengan begitu Hae Soo mendapat hukuman tidak boleh bertemu pasien sampai dewan memutuskan hasilnya. 

Tapi Hae Soo diperbolehkan untuk membimbing para masyarakat. Dong Min mengusulkan mereka untuk membiarkan keluarga Jae Yul untuk datang berkunjung.  Dia melihat ini seperti burung yang bisa terbang bebas dari tebing dan itu akan lebih baik untuk Jae Yul, karena mereka tidak mungkin terus saling menghindar. Young Jin seperti memikirkan usul Dong Min. 

"bagaimana dengan keadaan Jae Bum dan ibunya, apakah mereka baik-baik saja?"tanya Young Jin. Dong Min tidak mendengarkan berita apapun setelah seminggu Jae Bum keluar dari penjara. Young Jin pikir keadaan keduanya baik-baik saja. Dong Min mengulangi lagi perkataannya bahwa Jae Bum itu seperti anak kecil yang kurang mendapatkan kasih sayang dari ibu dan ayahnya. Young Jin mengerti, dia melihat lebih baik Jae Bum dulu yang bertemu dengan Jae Yul. 


Jae Yul meminum obat rutin, setelah itu dia akan membuka mulutnya untuk di periksa suster apakah obatnya bener-benar ditelah olehnya. Setelah selesai suster dan penjaga pria keluar dari ruangan. Di luar Jae Bum meluarkan semua barang dari kantongnya, Young Jin dan penjaga kaget melihat Jae Bum mengeluarkan pisau kecil dari kantongnya. 

"ini untuk membela diriku!" jelas Jae Bum. Young Jin seperti ingin menyakinkan lebih lagi, dia meminta petugas jaga untuk masuk kedalam ruang pribadi dan memeriksanya secara menyeluruh. 


Jae Bum melihat Young Jin, dia memuji Dokter Young Jin itu sangat cantik sekali. "mungkinkah kau malaikat?" goda Jae Bum. Young Jin tidak banyak komentar, dia hanya menatap Jae Bum. Jae Bum tertawa lalu mengikuti petugas. 

Young Jin memberitahu suster nanti akan terdengar suara keras dari dalam ruangan. Dia ingin suster membiarkan saja dan jangan masuk ke dalam tapi mereka masuk kalau ada kontak fisik. Di juga meminta beberapa petugas untuk berjaga-jaga di sekitar ruangan. 


Jae Bum menatap keluar jendela lalu setelah dia melihat tidak ada petugas, dia berbicara pada Jae Yul.  "aku dengar bahwa ibu adalah pelaku sesungguhnya?" tanya Jae Bum. Jae Yul hanya menatap kakaknya dengan menelan ludah. Jae Bum tak tahu apa yang Jae Yul pikirkan, dirinya menjadi tahanan selama 14 tahun secara tidak adil, maka Jae Yul memberinya uang lalu ia akan pergi begitu saja. 

"Hyung.. aku benar-benar sangat menyesal" ucap Jae Yul terbata-bata. Jae Bum tersenyum dengan penuh amarah diwajahnya, akhirnya dia melampiaskan pukulan pada Jae Yul. Jae Yul yang sedang tidak bertenaga, terlempar jatuh dari tempat tidurnya.


"hei... kenapa kau menyesal?" teriak Jae Bum. Dia juga menendang tubuh Jae Yul yang sudah tersungkur dilantai. "katakan apa yang sesali" teriak Jae Bum. Dia mengumpat Jae Yul itu bajingan dan dia ingin Jae Yul mengatakan padanya, apa yang ia sesali. Dia terus menendang Jae Yul untuk melampiaskan rasa kesalnya. 

"apakah kau menyesal tidak memberitahu hakim, bahwa sesungguhnya ibu yang membunuh ayah tiri tapi malah menunjuk kakaknya?" teriak Jae Bum. Jae Yul tidak menjawab, dia hanya menangsi dan tak melawan ketika Jae Bul terus menginjak dan menendangnya. 


"apa yang kau sesali?" teriak Jae Bum untuk kesekian kalinya, suster akhirnya datang melihat Jae Yul sudah tersungkur dilantai. Dia buru-buru memanggil petugas supaya datang. Petugas langsung memegang tangan Jae Bum supaya tidak bisa menendang Jae Yul lagi. Jae Bum rasa itu semua karena dirinya yang seorang pecundang, jika dirinya tahu bahwa ibu yang membunuhnnya maka ia akan memberitahu hakim. 

"haruskan aku mengatakan untuk menangkap ibu?" teriak Jae Bum. Jae Bum melihat ibunya itu sudah gila karena bertahun-tahun sudah dipukuli oleh suaminya maka dengan sengaja dibunuh oleh ibunya, ia rasa Jae Yul memikikan kalau ia akan mengatakan pada sidang saat itu. "apakah kau pikir kalau kau satu-satunya anak yang dimiliki ibu?" teriak Jae Bum. 

Jae Bum menegaskan dirinya juga anak dari ibunya. Dia melepaskan pegangan kuat dari penjaga sempat menarik kerah baju penjaga lalu melepasnya. Dia menyuruh mereka membersihkan darahnya, lalu keluar dari ruangan. Jae Yul hanya bisa menangis diatas lantai. Saat itu Young Jin buru-buru masuk ke dalam ruang perawatan, tak sengaja dia berpapasan dengan Jae Bum yang selesai bertemu Jae Yul. 


"tinggalkan aku sendiri sebentar" ucap Jae Yul perlahan. Tangannya seperti bergerak perlahan, Young Jin meminta suster dan penjaga keluar dari ruangan.  Young Jin menghampiri Jae Yul dan membersihkan darah yang keluar dari mulut Jae Yul Dia memberitahu bahwa ia akan ada diluar ruangan nanti dan dia akan mengirim perawat 10 menit lagi. 

Saat Young Jin pergi, Jae Yul melihat Kang Woo yang duduk didekatnya. "kau tidak nyata" bisik Jae Yul. Dia menutup matanya dan mengatakan bahwa Kang Woo tidak ada. Kang Woo menatap Jae Yul dengan tatapan sedih. Setelah itu Jae Yul tetap berbaring di lantai dan menyadari Kang Woo tidak ada. 


Hae Soo buru-buru berlari menemui Young Jin, saat itu Young Jin sedang berbicara ditelp memberitahu Jae Yul itu sangat beruntung tidak ada luka yang serius. Hae Soo mengikuti Young Jin, Dong Min yang berbicara dengan Young Jin menanyakan keadaan emosional Jae Yul. "seperti yang sudah mereka perkirakan dengan mendapatkan pukulan dari saudaranya sendiri, keadaan Jae Yul lebih tenang" Jelas Young Jin. 

Dia berbicara di tangga darurat dan di depannya Hae Soo yang mendengar pembicarannya di telp. Hae Soo bersandar di telp mendengar cerita Young Jin. Young Jin memberitahu Dong Min bahwa Jae Yul itu pria yang sangat kuat, setelah ia meninggalkan ruangan, Jae Yul tertidur pulas dikamarnya. Hae Soo pikir dia sudah puas mendengar pembicaraan Young Jin, setelah megang tangan Young Jin, ia pergi. 

"aku pikir, kita sudah benar membiarkan kakaknya mengunjunginya" ucap Young Jin. Dong Min melihat mereka sudah melompati rintangan yang besar. Dia berjanji akan bertemu segera dengan Young Jin, setelah menutup telpnya dia tersenyum bahagia. Kasus Jae Yul berkembang ke arah yang lebih baik pikirnya. 


Jae Bum memakan dengan lahap semua makanan yang dimasak oleh ibunya. Tae Yong tersenyum melihatnya, "Jae Bum makan dengan sanga baik" bisiknya. Ibu Jae Yul memberitahu kalau Jae Bum seperti itu setelah bertemu dengan Jae Yul. 

Menurutnya amarah Jae Bum sudah mereda, karena kemarin Jae Bum bertanya padanya kapan Jae Yul akan keluar dari rumah sakit. Ibunya kaget mendengar cerita Tae Yong. Tae Yong menganggukan kepalan. Ibu Jae Yul melihat anaknya yang sedang makan dengan lahap dengan tersenyum. 


Hae Soo mengintip Jae Yul yang sedang berjalan-jalan ditaman dengan ditemani oleh seorang penjaga. Ia pikir Jae Yul memang perlu keluar untuk jalan-jalan di malam hari. Dia melihat Jae Yul terlihat lebih baik. "pacarku sangat tampan" gumamnya sambil tersenyum. 

Jae Yul berhenti berjalan, dia melihat dari kaca ada Hae Soo yang melihatnya dari jauh. Dia melihat Hae Soo yang melihatnya sambil bersedih, setelah itu Hae Soo pergi meninggalkan Jae Yul Jae Yul masih terus melihat kekaca sampai Hae Soo pergi meninggalkannya.


Hae Soo berdiri didepan pintu kamar Jae Yul, dia melihat Jae Yul yang sedang tertidur pulas dikamarnya diatas tempat tidur. Dr Park menegur Hae See yang seharusnya tidak boleh melakukan ini. "jika dewan disiplin tahu tentang ini, maka ia bisa ditangguhkan sepenuhnya dari  jabatannya sebagai dokter." jelas Dr Park. Dia meminta Hae Soo memikirkan itu, Hae Soo mengerti, dia meminta maaf dan akan pergi sekarang. 

Sebelum pergi, Hae Soo melihat sekali lagi wajah Jae Yul yang terbaring diatas tempat tidur, lalu pergi. Jae Yul membuka matanya, sepertinya dia sengaja memejamkan matanya waktu Hae Soo datang dan mendengar semua pembicaran Hae Soo dengan Dr Par di depan ruangannya. 


Jae Yul mendapat kunjungan dari ibunya, sang ibu mengelus wajah Jae Yul dan melihat keadaan Jae Yul terlihat lebih baik lagi sekarang. "apakah Jae Bum mengatakan sesuatu padamu?" tanya Jae Yul. Ibunya memberitahu Jae Bum tidak mengatakan apapun, tapi dia menceritakan bahwa Jae Bum makan lebih banyak dari biasanya setelah bertemu dengan Jae Yul. 

Dia juga merasa aneh, tapi dia melihat sekarang Jae Bum lebih tenang. Jae Yul dan Ibunya bertemu tapi tetap diawasi oleh penjaga di dekat mereka berdua. Lalu Jae Yul menceritakan dirinya yang sudah tidak melihat Kang Woo lagi. Ibunya tahu itu karena Dr Lee menelpnya dan memberitahu akan hal itu. "aku pikir Kang Woo itu tidak nyata" ucap Jae Yul tersenyum. 

Jae Yul juga merasa baikan setelah minum obat dan ia belum pernah melihat lagi setelah seminggu ini. Ibunya juga tahu karena dokter menceritakan anaknya itu sudah membaik setelah pengobatan. Dia memuji anaknya itu anak baik. Lalu petugas yang menjaganya membantu pasien lain yang membutuhkannya. Dia akhirnya meninggalkan Jae Yul sendirian. 


Jae Yul melirik penjaga menjauh darinya, "aku ingin keluar dari rumah sakit" ucap Jae Yul. Ibunya mengelengkan kepala, Waktu Hae Soo mengetahui dirinya menemui Jae Yul, maka Hae Soo sudah mengirimnya pesan supaya tidak membiarkan ini terjadi. Yang ia tahu, Jae Yul belum boleh keluar dari rumah sakit. "aku akan datang dan tinggal bersamamu" jelas Jae Yul. 

Dia pikir ibunya bisa memantaunya selama 24 jam, menurutnya itu sudah cukup. Ibunya terlihat ketakutan, dia lebih baik pergi kalau Jae Yul menginginkan hal itu. Jae Yul menahan tangan ibunya, dia melihat Hae Soo mendapatkan kesulitan ketika dia ada dirumah sakit ini. Dia menjelaskan Hae Soo seorang dokter tapi tidak boleh menangani pasien karena dirinya. 

Jae Yul menceritakan sesekali Hae Soo datang melihat dimalam hari dari depan pintu kamar, lalu dia menangis dan pergi. Saat itu ia pura-pura tidur dan dia tahu akan hal itu, dia merasa sulit berpura-pura tidak melihatnya. Ibunya pikir ia akan memberitahu Hae Soo supaya tidak melihatnya lagi di malam hari. Jae Yul mengeleng, "jangan, aku menunggu ketika dia datang" ucap Jae Yul. Menurutnya itu tidak akan berhasil.

"Hae Soo berasal dari keluarga yang miskin, ayahnya sakit dan keluarganya punya banyak hutang. Ini adalah mimpinya sebagai dokter" cerita Jae Yu pada ibunya. Ibunya menatap Jae Yul dengan tatapan berkaca-kaca. Jae Yul memberitahu bahwa penyakitnya itu tidak mudah untuk disembuhkan. Matanya melirik sebentar, dia melihat Kang Woo duduk di depannya. 


"mereka bilang bahwa penyakitnya itu bisa kambuh setiap saat  dan aku harus menjalani pengobatan seumur hidupku" ucap Jae Yul. Ibunya meneteskan air matanya, dia tahu itu seperti layaknya diabetes dan tekanan darah tinggi, tapi menurutanya selama ada pengobatan masih ada harapan. Jae Yul tersenyum, dia meminta ibunya untuk tidak berharap yang tidak mungkin terjadi. 

Jae Yul pikir seseorang tidak perlu menjadi orang yang serakah, dia pikir akan melakukan hal ini sendiri saja. Tapi yang dia maksud adalah, dia akan melalui bersama dengan ibunya dan dia akan meninggalkan Hye Soo dirumah sakit. Dia menegaskan dirinya tidak ingin mempermalukan dirinya lagi di depan orang yang ia cintai, jadi dia memohon ibunya bisa membawa dirinya. 

Dia juga meminta ibunya percaya padanya, dia berjanji kalau sampai ia kambuh maka ia akan kembali dengan kakinya sendiri ke rumah sakit. Ibunya hanya bisa memeluk Jae Yul dan menangis haru. Jae Yul memegang tangan ibunya, "aku akan membaik dengan menjalani pengobatan ku" ucap Jae Yul. Dia berjanji akan lebih serius untuk menjalani semua pengobatan dengan tepat waktu.

Jae Yul melirik, dia melihat Kang Woo yang duduk di depannya, sambil menatapnya. "jika aku melihat Kang Woo lagi, kau bisa membawa ku kerumah sakit lagi" ucap Jae Yul. Dia mengajak ibunya untuk pergi bersama. Ibunya menatap sedih Jae Yul yang berbicara di depannya. 


Ibunya berjalan keluar dari rumah sakit, Young Jin memanggilnya, Dia memberitahu bahwa Jae Yul masih percaya bahwa Kang Woo itu nyata dan ada. Sampai Jae Yul menyatakan dengan sendiri bahwa Kang Woo itu tidak nyata, itu juga belum termasuk pengobatan sudah selesai.  Dia meminta ibunya mempercayakan semuanya pada mereka. 

"tentang pengobatan, aku akan memastikan dia meminum obat tepat waktu" jelas Ibu Jae Yul. Young Jin menjelaskan pengobatan saja tidak cukup. Tujuan mereka untuk merawat Jae Yul dirumah sakit adalah untuk menurunkan ketergantungan obat pada Jae Yul. Setelah itu mereka akan membuat Jae Yul kembali ke jalan yang benar dan bisa menulis dengan cara yang sehat. 

Ibu Jae Yul menjelaskan ini pertama kalinya, mereka bisa hidup bertiga untuk hidup bersama sebagai keluarga.  Dia yakin dengan bersama keluargnya, dia akan menjalani semuanya. Dia mengucapkan terima kasih pada semua yang sudah dilakukan Young Jin selama ini. Ibu Jae Yul pamit pergi, Young Jin berusaha memanggilnya, tapi ibu Jae Yul tetap pergi begitu saja. 


Hae Soo berdiri melihat Jae Yul yang duduk didepannya, matanya memerah menahan tangis meminta Jae Yul jangan pergi. "tidak peduli apa yang kau katakan, aku tetap akan pergi." ucap Jae Yul. Air mata Hae Soo mulai mengalir, dia tak percaya Jae Yul itu begitu kejam. Jae Yul berdiri menatap Hae Soo. 

"ketika Hae Jin jatuh, teringat sekali betapa kecewanya Yoon Chul. Aku tidak bisa membiarkan mu tinggal dengan ku dan menjadi seperi itu juga" ucap Jae Yul. Hae  Soo terus menangis, dia melihat Jae Yul itu masih butuh perawatan. "jika kau benar-benar mencintaiku..."ucap Hae Soo. Jae Yul memotongnya, "untukmu cinta berarti tidak apa-apa bagiku" ucap Jae Yul. 

Dia pikir, dirinya baik-baik saja karena tidak harus berpura-pura, dia pikir baik-baik saja dan bergantung pada Hae Soo. Tapi menurutnya cinta bukan seperti itu, "ketika aku dipukuli bersama ibuku, oleh yah tiriku saat masih kecil. Aku bersumpah, tdak pedulu pada siapapun, aku tidak akan membiarkan diriku menjadi orang yang menyedihkan lagi" cerita Jae Yul 


Hae Soo menarik nafas panjang, Jae Yul pikir kalau nanti Hae Soo menganggap dirinya brengsek, dia tidak bisa melakukan apapun. Dia pikir itulah hidupnya dan ia merasa nyaman dengan hal itu. Tapi kalau menurut Hae Soo lebih baik memikirkan bahwa dirinya tidak mencintainya, tapi dia meminta Hae Soo bisa memikirkan hal itu saja. 

Jae Yul menegaskan dirinya akan melakukan semuanya dengan caranya sendiri. Hae Soo terus menangis, "apa yang harus aku lakukan supaya kau tetap tinggal disini?" ucapnya. Jae Yul mendekatinya dan memegang pipi Hae Soo lalu menciumnya. Hae Soo semakin keras menangis. Jae Yul mengatakan bahwa Hae Soo harus belajar mengucapkan selamat tinggal. 

Dia terus menghapus air mata Hae Soo yang keluar dari matanya, Jae Yul pikir semua hal akan berjalan dengan baik nantinya. Dia meminta Hae Soo untuk mempercayainya, Hae Soo mengelengkan kepala dan terus menangis. Jae Yul pergi begitu saja meninggalkan Hae Soo. Hae Soo memanggil Jae Yul, akhirnya dia menangis histeris sambil menutup wajahnya. 


Tae Yong yang menyetir mobil, ibu Jae Yul melihat anaknya dari tempat duduk belakang. Seperti memeriksa keadaan anaknya. Jae Yul menatap lurus ke depan dengan wajah tegang, Dia teringat dengan ucapan Hae Soo "kau harus percaya padaku, Kang Woo adalah halusinasi dan aku nyata." Jae Yul melirik kesamping, dia melihat Kang Woo yang mengendarai sepeda sedang tersenyum kepadanya. 

"satu-satunya orang yang bisa mencari tahu bukan dokter, tapi kau" nasehat Hae Soo. Jae Yul terus menatap Kang Woo yang terus tersenyum padanya. "apa kau, Kang Woo?" tanyanya dalam hati. Matanya terus tertuju pada Kang Woo yang menatapnya sambil tersenyum. 


Hae Soo baru saja pulang, Dia melihat Soo Kwang sudah ada didepan pintu, Soo Kwang langsung membentangkan tangannya, dia memberikan pelukan untuk Hae Soo. Hae Soo menerimanya dengan hangat, Dong Min hanya melihat Soo Kwang memeluk Hae Soo dengan wajah sedih. Setelah itu Hae Soo masuk ke dalam kamar tanpa berbicara, lalu Dong Min hanya melirik Soo Kwang lalu terdiam. 


Jae Yul sedang duduk sendirian di depan rumahnya, dia melihat foto Hae Soo dan dirinya saat berlibur ke okinawa. Dia tersenyum sendiri karena itu kenangan mereka saat berdua untuk pertama kalinya. Lalu Jae Yul menarih kamera disampingnya, dia mendengar ada bunyi air disampingnya. Dia melihat Kang Woo yang sedang menyiram tanaman, tapi kali ini dia hanya menatapnya tanpa berbicara sedikitpun. 


Hae Soo baru keluar dari ruang dewan rumah sakit, dia terdiam tanpa berbicara apapun. Dokter magang dan Dokter Park binggung apa sebenarnya yang terjadi. Young Jin keluar dari ruangan dengan wajah tegang. Dr Park ingin tahu apa sebenarnya hasil dari sidang dispiliner, dia pikir hanya satu bulan saja. Young Jin menarik nafas dan mengatakan dua bulan saja. Dr Park terlihat sedih karena seharusnya dia mencegahnya. 


Hae Soo duduk terdiam lalu bersadar seperti ingin lemaskan otot-otot setelah menjalani sidang. Young Jin datang membawakan berkas, dan meminta Hae Soo mengurusnya. Hae Soo hanya menghela nafas, Young Jin menanyakan perasan Hae Soo setelah sidang. Hae Soo merasa baik-baik saja. Young Jin heran kenapa Hae Soo baik-baik saja dan tidak marah. 

"karena itu bukan perhatian utamamu sekarang" jelas Hae Soo. Young Jin ingin tahu apa perhatian utama Hae Soo.  Hae Soo ingin membawa Jae Yul ke dalam dunia nyata dan mengembalikan pada realitas seperti yang ia tinggal sekarang daripada harus hidup dengan ilusi Kang Woo yang menurutnya itu ada. Dia mendekatkan wajahnya ke meja, menurutnya itu yang ia pedulikan sekarang. 

Young Jin hanya menepuk bahu Hae Soo lalu pergi, Hae Soo bersandar di bangkunya dan menghebuskan nafasnya perlahan, seperti memikirkan Jae Yul kedepannya. 


Jae Bum sedang menonton, Jae Yul membaca buku sambil bersandar. Ibunya datang membawakan obat untuk Jae Yul. Jae Yul mengambil obat seperti terlihat malas harus meminum obat tiap hari, ibunya memberi pandangan supaya Jae Yul mematuhi janjinya. Jae Yul meminum obat dan menelannya, ibunya mendekat. Dengan wajah kesal, dia membuka mulutnya, sang ibu pun tersenyum. 

Ponselnya berbunyi, Ibunya mengangkat telp dan merasa tak percaya. Dia akan menyampaikan pesan, setelah itu dia menutupnya. Ibunya memberitahu Jae Yul pesan dari Tae Yong kalau bukunya sudah terpajang dirak buku pertokoan. Jae Bum menyindir Jae Yul, dia merasa senang kalau mereka yang membaca sesuatu yang ditulis oleh bajingan gila itu. 

Jae Yul seperti tak mau menanggapi, Ibunya baru menyadari, Hae Soo belum pernah sekalipun menelp Jae Yul. "Jae Bum aku akan keluar berjalan-jalan" teriak Jae Yul. Sang ibu menanyakan apaakah di ponsel Jae Yul itu terdapat GPS, Jae yul menjawab ya. Jae Bum terlihat kesal, dia bangun dari tidurnya dan membuka bajunya karena panas. Ibunya tersenyum, lalu menawarkan diri untuk mengosok punggungnya. 


Jae Yul berjalan-jalan dengan mengunakan sepeda, lalu ada pesan yang masuk dari Hae Soo yang mengirimkan gambar dan menuliskan pesan. "Young Jin bilang padaku bahwa kau semakin baik dengan pengobatmu. Aku merindukan mu seperti gila orang gila dan aku baik-baik saja. " tulis Hae Soo. Dia terdiam dan tak membalasnya, lalu ia terbenggong. 

Seorang mengagetkannya, Dong Min dan Soo Kwang datang, keduanya tersenyum melihat Jae Yul. Jae Yul tersenyum dan memberikan gengaman tanganya pada Dong Min, Tapi saat Soo Kwang mengulurkan tangannya, Jae Yul tidak melihatnya. Dan tak sengaja Soo Kwang menampar wajah Dong Min. Dong Min tertawa, dia merasa baik-baik saja. Ketiganya pun tertawa bersama. 

Bersambung ke Part 2 

















Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger