Sinopsis My Lovely Girl Episode 1 Part 1


Sebuah mobil melaju di sebuah jalan yang bersebelahan dengan tebing dan danau, di dalamnya ada dua sepasang pria dan wanita yang sedang beradu argumen. Si wanita menyalahkan pria selalu membuatnya marah, dia hanya ingin tahu kemana saja pria itu. Pra itu membahas bahwa wanita itu tidak perlu bertemu ayahnya. "ayahku orang yang sulit, jangan mengkhawatirkannya" jelas si pria

Wanita itu pikir dia tidak akan mengkhwatirkannya, karena dia akan mengakhirinya. Si Pria meminta wanita itu tidur saja, setelah tidur dia akan berubah pikiran. Lalu wanita itu mematikan GPS dalam mobil. si pria menyalakan GPS kembali. Si wanita pikir pria itu tidak penasaran dengan lagu pacarnya itu yang disiarkan untuk pertama kalinya. 

Akhirnya mereka mendengar lagu di dalam mobil. "lagunya bagus, pasti kau sangat berkerja keras" puji si wanita. Dia tahu dari berita bawah  Lee Hyun Wook, orang yang duduk disebelahnya itu, berada dalam sebuah studio rekaman. Hyun Woo memberhentikan mobilnya, "ada apa dengan studio rekaman?" ucapnya dengan nada kesal. 



Wanita itu mendengar cerita kalau Hyun Wook tidur dengan penyanyi berkolaborasi dengannya. Hyun Wook menjelaskan dia harus bertanggung jawab atas debut dari musisi barunya. Ia punya banyak uang untuk mengurusnya maka aku harus berkerja keras. Tentu saja ia sangat peduli ketika akan disiarkan, tapi dengan adanya wanita itu dia mengenyampingkan semuanya, menurutnya sudah tidak ada masalah. 

Si wanita kesal, dia menyuruh Hyun Wook pergi saja. "kau ingin aku membuktikan cintaku?" tanya Hyun Woo. Dia ingin tahu apakah pacarnya itu juga mencintainya, dia meminta mereka untuk menghentikan permainan seperti ini. Wanita itu merasa Hyun Wook sudah bosan dengannya, jadi dia ingin meraka putus saja, setelah itu dia akan pergi. 

Hyun Wook memilih untuk keluar dari mobil untuk menenangkan dirinya. Si wanita tetap ada di dalam melihat Hyun Wook. Beberapa menit kemudian sebuah mobil mengalami pecah ban, lalu tak bisa mengendalikan laju mobilnya menabrak mobil di depannya. Dari arah berlawan ada truk yang tidak bisa menghindari kecelakaan yang ada di depannya. 

Truk itu seperti hilang kendali dan melompati dua mobil di depannya, setelah itu jatuh dengan posisi miring, tapi tidak menghentikan truk. Hyun Wook melihat truk akan menabrak mobilnya. Dia berusaha untuk membuka pintu supaya pacarnya itu bisa keluar tapi dia malah terlempar karena Truk menghantam mobilnya sangat keras. Si wanita yang ada di dalam terkena pecahan kaca dan badannya terguncang sangat keras. 


Hyun Wook merasakan kepalanya sedikit sakit, ada luka gores diwajahnya karena terlempar. Dengan kakinya yang sakit dia berjalan perlahan-lahan. "Yoon Se Eun... So Eun" teriaknya sambil memukul jendela mobilnya. Hyun Wook berusaha untuk membuka pintu mobilnya,tapi tidak bisa dibuka. Dia mencoba terus memanggil So Eun, lalu akhirnya dia bisa membuka pintu mobil dan mengeluarkan So Eun. 

"So Eun... bangun.... So Eun" teriak Hyun Wook memeluk pacarnya di sebelah mobilnya. So Eun membuka matanya, lalu memegang wajah Hyun Woo. "kita berdua, Kita bertengkar seperti ini" ucapnya pelahan. Lalu setelah itu So Eun tangan jatuh begitu saja. 

Hyun Wook meminta So Eun bangun dan membuka matanya, tapi Soo Eun tetap terdiam. Dia akhirnya menangis histeris, dan memeluk Soo Eun "maafkan aku"ucapnya. Ia tetap memeluk Soo Eun dan terus menangis dipelukannya. 


3 Tahun Kemudian. 

Seorang kucing kecil mengeong mencari-cari makanan. Wanita cantik keluar dari sebuah tempat untuk membuang sampah. Wanita itu bernama Se Na. Dia melihat kucing itu menunggunya, dia mengeluarkan makanan dari bajunya dan memberikan pada kucing itu. "aku tahu kau susah mencari makan, tapi bukan hanya kau, semua orang juga begitu" ucap Se Na pada kucing di depannya. 

Se Na bercerita pada kucing itu, bahwa sulit untuk mendapatkan makanan diatas meja. Dia meminta kucing itu lebih kuat, jangan kehilangan harapan kalau ia tidak mendapatkan makanan. Dia meminta kucing itu datang ketempatnya kalau ia sedang lapar. Dua orang pria datang, dia menyindir Se Na itu wanita yang selalu baik. Se Na berdiri dan terlihat panik "bagaimana kau bisa menemukan ku?" tanyanya. 

Pria itu merasa mereka hidup di dunia yang cedas, jadi semua bisa ia lakukan. Menurutnya menemukan tempat seseorang bukan masalah yang besar untuknya. Se Na merasa Pria itu memiliki smart phone yang canggih dengan perlahan-lahan berjalan mundur menghindari dari dua pria yang semakin berjalan mendekat. Lalu dia langsung menjatuhkan tempat menyimpan minuman dan lari. 

Se Na menaiki tangga lalu masuk ke dalam restoran membawa gitar dan tasnya, dua pria itu masih mengejarnya. Dia menjatuhkan kursi sebelum keluar dari restoran untuk menghentikan langkah dua pria yang terus mengejarnya. Se Na berlari semakin jauh, salah satu pria sempat jatuh di tangga. Akhirnya mereka tidak berhenti mengejar Se Na,. "ayo kita menurunkan berat badan" salah satu pria


Panggung dan Para Kru sedang siap mengadakan sebuah acara. Seorang wanita berjalan melihat tidak ada yang salah dengan acaranya, tapi mereka hanya perlu sekitar 50detik, Dia menyalahakn pria yang ada disebelahnya karena bekerja tidak benar. Pria itu hanya bia meminta maaf, wanita memarahi pria itu karena selalu memperlihatkan wajah penyesalannya. 

Setelah si pria pergi dia memanggil Seul Gi yang berdiri disebelahnya. Dia meminta supaya Seul Gi untuk pergi dan menganti semua celana member. Seul Gi memberitahu mereka hanya punya waktu 20 menit sebelum gladibersih. "apa kau ingin celana mereka robek ketika tampil secara Live dalan dua jam" ucap wanita itu  ketus. 

Setelah itu dia berjalan di lobby , ponselnya berbunyi tapi dia terlihat kesal dengan orang yang menelpnya karena ia sedang sangat sibuk. Orang itu memberitahu ia sedang di Jeju dan melihat Lee Hyun Wook Wanita itu langsung berhenti berjalan dan terkejut. "Apakah kau yakin?" tanyanya. 


Seorang wanita melihat tanaman di kebun, dia melihat semua tanaman yang ada disana itu benar-benar organik. Hyun Wook keluar dari rumah lalu ikut jongkok di depan tanamannya. "aku hanya petani yang malas"  ucapnya. Wanita itu meminta supaya dia bisa mencobanya. Hyun Wook pikir wanita itu perlu bersabar, harus menunggu sampai musim gugur baru bisa mencobanya. 

Mereka harus menunggu sampai tanaman itu mengeluarkan bunga, Hyun Wook mengambil beberapa dari akar tanaman itu. Wanita itu protes karena tadi Hyun Woo bilang kalau ia harus menunggu sampai musim gugur. "tidak masalah kalau kita memakannya sebelum matang"ucap Hyun Wook santai.


Hyun Wook mulai memotong bawang, jeruk, brokoli, kubis lalu menyiramnya dengan air jeruk. Sepertinya dia sangat pandai untuk berada didapur. Wanita yang menemaninya tadi melihat seharusnya Hyun Wook itu memiliki sebuah restoran. Hyun Woo menegaskan dirinya tidak butuh uang lalu menyajikan makanan diatas meja. "wahhhh.... makanan ini terlihat mewah" puji  si wanita. 

Lalu mengoda Hyun Woo kalau ia adalah seorang koki. Hyun Wook memberitahu bahwa itu bukan profesin yang sebenarnya. Si wanita terlihat jengkel karena Hyun Woo terlalu banyak rahasia. Dia mulai mencoba makanan buatan Hyun Woo, dia memuji rasanya sangat menakjubkan. 


"Aku punya 98 Bourdeaux dirumahku, kau mau?" tanya wanita itu. Hyun Wook mendekatkan wajahnya, "sayang sekali.... aku sudah ada yang punya" ucapnya. Wanita itu merasa Hyun Wook itu berbohong karena ia tidak pernah melihat seorang wanita semenjak ia tinggal dirumah ini. Hyun Wook bertanya balik, kenapa wanita itu mengintainya. Wanita itu hanya bisa memainkan matanya tak berani melihat Hyun Wook. 

Wanita yang ketus itu datang, namanya Shin Hae Yoon. Dia memperlihatkan wajah marahnya pada Hyun Wook "kenapa kau lakukan ini?" ucapnya. Wanita yang duduk di kursi menanyakan apakah wanita itu yang dimaksud Hyun Woo. Hyun Wook menjawab kalau ia tidak yakin.


Setelah itu dia tersenyum pada Hae Yoon dan menyapanya karena sudah lama tidak bertemu. Si wanita yang tadinya duduk memilih untuk pergi. Sementara Hae Yoon menghampiri Hyun Wook, dia melampiaskan rasa kesalnya dengan memukul tasnya ke tubuh Hyun Wook. "bagaimana bisa kau bisa menghubungimu selama tiga tahun?" teriaknya. 

Hyun Wook hanya bisa menahan tangan Hae Yoon. "apakah kau tahu betapa aku merindukan mu?" ucap Hae Yoon dengan sangat lantang dan tegas. Hyun Wook tidak menjawab, dia hanya melihat wanita yang di depannya lalu terdiam. 


Keduanya duduk di depan rumah, Hae Yoon merasa dirinya itu sudah bodoh. Dia tidak bisa menemuka Hyun Wook padahal jarak mereka berdua sudah sangat dekat. Hyun Wook memberitahu dia sudah lama tidak ke Jeju. Hae Yoon mengajak Hyun Wook untuk pergi ke Seoul. Hyun Wook tersenyum, dia lebih suka di Jeju dan dia tidak memikirkan hal itu. 

"apakah kau tidak ingin membuat musik? apa yang dilakukan oleh orang sesukses mu  ditempat seperti ini?" tanya Hae Yoon penasaran. Dia tahu Hyun Wook itu orang yang luar biasa dan bisa memiliki semuanya bahkan sampai ratusan juta won kalau ia mau ia bisa memilikinya. Hyun Woo memberitahu ada dua alasan dia tidak ingin melakukan itu semua. 

"musik dan cinta"ucapnya singkat. Hae Yoon mendekatkan dirinya dan mencium Hyun Wook, tapi Hyun Woo membiarkannya dan tetap membuka matanya. Hae Yoon melihat Hyun Wook sudah membiarkan dirinya untuk menciumnya, lalu yang lainnya akan datang juga. Hyun Wook melihat Hae Yoon itu tidak berubah yang gampang sekali memberikan ciuman untuk seseorang. 

Hae Yoon menjelaskan dia melakukan seperti tadi itu hanya pada Hyun Wook saja. Hyun Wook hanya menatap Hae Yoon dan menyuruhnya untuk berhenti minum karena sudah waktunya tidur. Dia mulai membereskan meja dan Hae Yoon berjalan masuk ke dalam rumah. 


Se Na duduk terdiam di sebuah tangga, dia menatap kedepan banyak orang yang berlalu lalang, tapi dia duduk sendirian. Lalu tertunduk sedih merenungi nasibnya sendiri. Hyun Wook berjalan keluar rumahnya, dia melihat angin yang berhembus kencang dan pohon-pohon bergoyang.

Dia melihat hari ini adalah hari menuntut. Tiba-tiba bunyi petir terdengar cukup keras, saat itu lampu yang tadinya bergoyang-goyang mati dengan sekitar semua lampu di dalam rumahnya mati semua. Tapi ia mendengar bunyi suara telp dari dalam rumahnya. Anjingnya ikut mengongong. 


Hyun Wook masuk dengan pelahan-lahan, dia menarik laci dan melihat ada kotak didalamnya. Dia membuka dan melihat ponsel dengan layar yang retak berbunyi karena da orang yang menelpnya. Se Na berbicara di telp, dia memberitahu dirinya sedang sendirian. Dia menceritakan ada keluarga dan pasangan yang ada didepannya. Ada banyak orang tapi dia merasa sendirian. 

Se Na berharap mereka bisa ada ditempat ini bersama-sama. Hyun Wook mendengar suara Se Na dari ponsel yang sudah retak. "apa yang harus aku lakukan sekarang? kemana aku harus pergi ?" tanya Se Na. Lalu Se Na sudah duduk di dalam bisa sambil termenung. 

Dia merasa takut dan merasa sangat terjebak. Hyun Wook masih mendengarkan suara Se Na "mengapa kau pergi dan  meninggalkan ku sendirian?" Tapi setelah itu ponselnya mati, Dia berusaha untuk menghidupkannya tapi tetep saja ponsel itu tidak menyala. Dia menutup wajahnya seperti ada rasa penyesalan yang dalam lalu menarik nafas panjang. 


Se Na berdiri di depan sebuah rumah, dia menarik nafas lalu mengetuk pintu. Seorang wanita keluar sambil mengumpat, Dia adalah Jong Hong teman Se Na. Se Na datang dengan membawakan hadiah untuk temanya. Sung Jin yang masih melongo, masih terdiam melihat Se Na. Se Na pikir temannya itu tidak senang dengan kedatangan dia, lalu keduanya histeris bahagia karena bisa bertemu. 

Jong Hong memperkenalkan Se Na pada pacarnya yang bernama Gong Chan. Entah kenapa pacarnya itu terlihat sedih melihat kedatangan Se Na. Se Na senang bertemu dengannya, dia memuji pacar Jong Hong yang tampan seperti diceritakan oleh Jong Hong. Lalu dia melihat Gong Chan itu memakai pakaian terbalik. 

Go Chan sadar melihat bajunya "jadi kenapa kau datang malam-malam begini?" tanyanya to the point. Se Na menjelaskan dia memiliki pekerjaan paruh waktu, tapi dia memiliki sedikit masalah jadi dia harus kehilangan pekerjaan itu. Go Chan mengerti lalu dia melirik Sung Jin. 


Jong Hong menyiapkan tempat untuk tidur Se Na, dia mengerti Se Na keluar dari tempat kerjanya tanpa mendapatkan gaji. Se Na membenarkan hal itu. Jong Hong mengumpat kesal pada si preman karena sekarang Se Na jadi tidak memiliki uang sama sekali. Se Na pikir mereka sebenarnya menginginkan hatinya.  Jong Hong sudah melihat hidup Sena itu sangat keras dan hatinya itu tidak berguna untuk si preman. 

Se Na pikir keadan dia akan baik-baik saja karena sekarang ia sudah mematikan ponselnya. Jong Hong merasa kasihan dengan Se Na sekarang hidup tanpa ponsel dan tidak bisa mempertahankan pekerjaannya. Se Na berpikir-pikir bolehkan ia meminjam nama Jong Hong untuk sementara. Menurutnya itu seperti artis hollywood yang mengubah namanya bahkan suaminya tidak tahu akan hal itu. 

Jong Hong benggong, lalu dia tersenyum. Dia melihat Se Na itu kadang-kadang memang mengunakan otaknya. Se Na senang, dia bisa mengunakan nama Jong Hong supaya tidak dikenali oleh preman. Jong Hongpikir dia tidak bisa meminjamkan uang  tapi dia bisa meminjamkan namanya. Se Na berterima kasih pada temannya dengan wajah bahagia. 


Pegawai tempat service ponsel memberitahu bahwa ponsel yang dibawa Hyun Wook sudah mati total. Hyun Woo yakin ia menerima panggilan telp dan mendengar pesan suara dari ponsel itu. Pegawai itu mengatakan bahwa ponselnya itu sudah mati jadi tidak mungkin ada panggilan yang diterima apalagi pesan suara. "apakah kau yakin tidak keliru?"tanya si pegawai. Hyun Wook hanya bisa pasrah dan terdiam. 


Hyun Wook masuk ke dalam mobil, meghela nafas lalu melihat ponsel ditangannya. Dia memegan kepalanya yang sepertinya pusing karena memikirkan kejadian tadi malam. Lalu dia berbicara pada Dal Bong anjing yang duduk dibelakang. "bagaimana menurutmu? haruskan aku mencarinya" tanya Hyun Wook. Dal Bong menjawab dengan dua kali ngonggongan pada Hyun Wook. 


Se Na mendapatkan pekerjaan dengan membawakan makanan di sebuah kolam renang. Ada anak kecil yang nangis di pinggir kolam, Sang ibu kesal pada anaknya yang menangis, dia tidak akan membawa anaknya ke kolam renang lagi kalau ia terus menangis. Anak itu tetap saja menangis, Sang ibu merasa anaknya itu sangat memalukan dirinya karena terus saja menangis. 

Suaminya yang sedang berbaring memarahi istrinya yang berteriak-teriak pada anaknya, menurutnya itu tidak akan berhasil. "lalu mengapa kau tidak melakukan sesuatu?" istirnya menyalahan suaminya yang hanya bisa diam melihat anaknya menangis. Dia mengumpat pada suamianya yang tidak pernah bermain dengan anaknya, dia juga kesal kenapa tingkah anaknya itu menyebalkan hanya pada dirinya saja. 

Sebuah irama Twinkle Little Star terdengar, anak itu langsung terdiam dan tidak menangis lagi. Se Na memainkan musik dari gelas yang ada didepannya. Anak itu menghapus air matanya, Se Na tersenyum setelah memaikan gelas, Anak itu melihat pemainan Se Na itu sangat keren sekali. Se Na menawarkan apakah anak itu ingin makan es krim paling lezat didunia. 

Anak itu tersenyum dan mengangguk, Se Na membawakan es krim stroberi. Si ayah dari anak itu memanggil Se Na, dia memberikan 100rb Won pada Se Na. Se Na ingin menolaknya, tapi si ayah anak itu merasa tidak mudah membuat anaknya menjadi bahagia dan Se Na sudah memperlihatkan penampilan yang baik. Se Na akhirnya dengan senang hati menerimanya, dia tersenyum karena mendapatkan uang yang tak diduga.


Hyun Wook bertemu dengan seseorang, "namannya Yoon Se Na, dia dari selatan, memainkan musik indie, dia adik dari Yoon Soo Eun" jelasnya. Hyun Wook terihat berat ketika harus menyebut nama Yoon Soo Eun dan itu saja yang ia punya informasi tentang Se Na. 

Orang itu menanyakan apakah Hyun Wook memiiki fotonya. Hyun Wook mengelengkan kepala, dia tidak punya. Menurut orang itu sedikit susah.Hyun Wook tersenyum, kalau itu mudah mungkin ia bisa melakukannya sendiri. Makanya ia membutuh kan bantuan dari orang itu. 


Hyun Wook sedang duduk bersama Sung Jin, temannya di sebuah bar. Sun Jin heran kenapa Hyun Woo harus menemukan adik dari Soo Eun. Hyun Woo menarik nafas sebelum bercerita, dia menceritakan ia mendapatkan telp dan seperti adiknya itu sedang dalam kesusahan. Sung Jin pikir adiknya itu menelpnya dan memberitahu keadannya. Hyun Wook binggung untuk menjelaskan yang sebenarnya. 

"jangan mencarinya, kau bahkan tidak mencari ayahnmu. Mengapa kau repot-repot mencari orang asing?" saran Sung Jin. Hyun Wook menegasakan ayahnya itu baik-baik saja tanpa dirinya tapi adik Soo Eun tidak. Sung Jin mengerti, Hyun Wook mencarinya lalu menemukannya setelah itu memberinya uang. Hyun Wook hanya terdiam. Sung Jin pikir yang dilakukan Hyun Wook itu tidak ada gunanya. 

Sebuah lagu diputar di bar itu, kuping Hyun Wook bergetar, tangannya juga ikut bergetar. Sung Jin heran kenapa lagu itu masih diputar setelah tiga tahun. Pikiran Hyun Wook kembali pada saat kejadian kecelakan Soo Eun yang membuat pacarnya itu meninggal ditempat. Dada Hyun Wook terasa sangat sakit, dia berjalan keluar dengan terhuyung-huyung. 

Sung Jin panik melihat Hyun Wook yang berjalan dengan memegang dadanya. Hyun Wook mengatur nafasnya ketika sudah diluar bar. Sung Jin mengejar Hyun Woo "hei... kau masih seperti ini? apakah kau tidak pergi kerumah sakit?" tanya Sung Jin panik. Hyun Wook mengatakan dia perlu menghirup udara. 


Se Na sedang duduk sendirian di depan kolam renang, dia duduk bersenandung  "Na... Na... Na.." suaranya bergema sampai Dal Bong yang sedang berjalan dengan Hyun Wook melepaskan ikatanya, lalu berlari meninggalakan majikannya. Hyun Woo terlihat binggung kemana Dal Bong pergi. Se Na selesai bersenandung, akan kembali berkerja. 

Dal Bong berlari menghampiri Se Na,  Se Na sempat kaget melihat kedatangan Dal Bong, tapi karena Dal Bong ramah, dia berjongkok didepan Dal Bong, dia melihat anjing itu laki-laki karena mengunakan dasi dilehernya. Se Na berbicara pada Dal Bong yang tidak bisa masuk ke kolam renang karena memiliki banyak bulu. Dal Bong duduk lalu mengulurkan tangannya pada Se Na. 

Se Na pikir Dal Bong itu sudah ada di dekat kolam renang. Dal Bong terdiam, Se Na melihat Dal Bong itu kelelahan, Dal Bong mengonggong sekali, Lau Se Na bernyanyi sesuka hatinya. Hyun Woo datang, dia tersenyum melihat anjingnya yang bernyanyi bersama Se Na. 


"kedengarannya bagus, walaupun aku tidak tahu liriknya" ucap Hyun Wook berjalan mendekati Se Na. Se Na berdiri, dia hanya meminta anjing itu supaya tetap kuat, ia melihat Dal Bong itu sangat lelah. Hyun Woo mengatakan bahwa Dal Bong seperti pesawat jet yang tertinggal. Se Na melihat Hyun Wook itu adalah pemilik dari anjing itu.

Hyun Wook memberitahu bahwa Dal Bong itu adalah temannya, dan betapa berartinya anjingnya itu untuk dirinya. Se Na menanyakan nama anjing milik Hyun Wook. Hyun Woo memberitahu bahwa nama anjinganya Dal Bong. Se Na memanggil sekali nama Dal Bong, lalu Dal Bong mengangat dua kalinya pada Se Na yang membuat Se Na hilang keseimbangan. 

Sebelum menyebur kolam, Hyun Woo sudah menaha dan memeluk Se Na. Se Na terihat kaget dan gugup. Hyun Wook berbisik "aku belum pernah melihatnya bertindak seperti ini". Se Na meminta maaf, Hyun Woo pikir dia yang seharusnya meminta maaf pada nona Jong Hong. Se Na melihat name tagnya, dia ingin menjelaskan namanya, tapi membiarkan namanya tetap Jong Hong saja. 

"aku meminta maaf karena sudah menganggumu, nona Jong Hong" ucap Hyun Wook. Se Na tersenyum mendengarnya. Lalu Hyun Wook mengajak Dal Bong untuk pergi. Se Na melihat Hyun Wook dan Dal Bong pergi dengan wajah tersenyum. 


Manager Hotel memberitahu pada semua pegawai akan ada pesta di club setelah konser. Beberapa orang ada yang terkejut mendengar ucapan manager Hotel. Lalu manager memberitahu akan ada 100 tamu termasuk staf ANA, dan pegawai sisi kolam renang juga harus berkerja juga. Setelah itu pengumuma itu semuanya diminta untuk bubar. 

"Nona Jong Hong... Tuan Lee mememanggilmu" ucap manager Hotel setelah semua pegawai pergi. Temannya itu kaget, kalau Tuan Lee yang tampan dan memiliki anjing. Se Na ingat pria yang bertemu dengannya di kolam renang kemarin. Manager Hotel penasaran apa yang terjadi antara pegawainya dengan Hyun Wook dikolam renang. Se Na hanya tertunduk  diam. 


Hyun Wook membuka pintu dan menyuruh Se Na masuk, Se Na terlihat gugup melihat Hyun Wook yang memasangkan kancing bajunya di depan matanya. "aku dengan kau mencariku" ucapnya. Hyun Wook membenarkan, dia ingin Se Na untuk menjaga anjingnya. 

Se Na binggung, Hyun Wook menceritakan dia memiliki seseorang untuk menjaga anjingnya tapi dia rasa Dal Bong itu tidak menyukainya. Dia melihat Se Na itu cocok dengan anjingnya. Se Na menerima perkerjaan itu. Hyun Wook hanya meminta Se Na untuk bermain dengannya saat ia pergi. SeNa meyapa Dal Bong yang sedang duduk malas dia atas tempat tidurnya. 

Hyun Wook mendapatkan telp, Dia memberitahu Se Na bahwa ia akan menelpnya kalau ia membutuhkan bantuan dari Se Na. Lalu Ia menerima telp menanyakan apakah orang itu sudah menemukannya. Se Na keluar dari kamar Hyun Wook dengan wajah sumriangah "anjing tampan" gumamanya. 


Hae Yoon sedang mendapatkan penjelasan tentang tata panjung dan bar didepan kolam renang. Dia meminta pihak hotel untuk memastika semuana dengan baik karena ini pertama kali nya Infinite power dengan konsep yang berbeda. Si pegawai itu mengerti, lalu ia mengajak Hae Yoon untuk pergi makan. 

Teman Se Na berbisik, ia memberitahu Se Na bahwa wanita yang sedang berdiri di dekat kolam renang itu salah satu staff dari ANA. Se Na melihat Hae Yoon dari kejauhan, temannya itu pikir pasti Hae Yoon itu sering sekali bertemu dengan para artis. Dia merasa takjub melihat tubuh Hae Yoon dari ujung kaki sampai ke  kepalanya. Se Na terus melihat Hae Yoon yang berjalan meninggalkan kolam renang. 


Pegawai hotel menanyakan akan tidak ada masalah kalau mereka makan di restoran di dalam hotel. Hae Yoon mengajak pegawai itu melihat tempat pestanya lebih dulu. Pegawai itu setuju, saat berjalan tak sengaja Hae Yoon melihat Sung Jin sedang berjalan didepannya. "apa yang kau lakukan disini?" tanyanya. Sung Jin terlihat kaget melihat Hae Yoon berdiri didepannya. 


Hyun Wook membuka pintu kamarnya, Hae Yoon sudah berdiri dan mengatakan dia marah karena Hyun Woo mengulurkan tangan pada Sung Jin lebih dulu dibanding dirinya. Hyun Wook mengatakan ia akan makan siang dengannya Hae Yoon setuju, dia mendapatkan tempat makan baru untuk makan siang. Hyun Wook menyuruhnya untuk masuk dulu karena ia sedang menunggu seseorang. 

Hae Yoon berjalan masuk, ia penasaran siapa yang ditunggu Hyun Wook. Saat ia kembali ke Seoul, Hyun Wook sama sekali tidak bergerak sedikit pun. "apakah ia seorang wanita?" tanyanya. Hyun Wook membenarkan, lalu pintunya diketuk. Ia menyuruh orang itu untuk masuk. Se Na masuk kaget melihat Hae Yoon dan Hyun Woo ada di dalam. 

"aku akan pergi jadi tolong kau jaga Dal Bong" perintah  Hyun Wook. Se Na mengerti, lalu Hyun Wook mengajak Hae Yoon pergi. Hae Yoon tersenyum, dia mengeluarkan uang untuk Se Na sebagai tips. Se Na menolaknya. tapi Hae Yoon pikir karena ia akan pergi sementara waktu itu sebagai ucapan terimakasihnya. Se Na melihat uang yang ada ditangannya dan terlihat kesal menerimanya. 


Hae Yoon dan Hyun Wook masuk dalam sebuaah restoran kecil, Pemilik restoran senang melihat tamu yang datang karena Hyun Wook sudah lama tidak datang ke restorannya. Hyun Wook memegang tangan bibi itu, "bagaimana kabarmu? kau tidak berubah" sapa Hyun Wook dengan senyuman. 

Bibi itu merasa dirinya semakin tua, dia memperlihatkan gigi yang mulai omopong. "lalu dimana wanita yang selalu datang bersamamu?" tanya bibi itu penasaran. Hae Yoon terlihat menunduk kepala karena kesal, Hyun Wook juga tertunduk diam. Bibi itu sadar ia salah bicara dan meminta maaf,sambil melirik Hae Yoon yang duduk di depan Hyun Wook. Setelah itu dia menanyakan pesanan Hyun Wook. 

Hae Yoon menghela nafas setelah bibi itu pergi, Dia berdiri mengajak Hyun Wook pergi ke tempat lain. Hyun Woo menyuruh Hae Yoon duduk kembali karena tempat ini terbaik dan Hae Yoon akan menyukai restoran ini. Hae Yoon cemberut, dia tahu Hyun Wook datang dengan seorang wanita ke restoran ini. 


"tidak cukupkan liburan mu? apa yang istimewa dari dia?" tanya Hae Yoon jengkel. Hyun Wook melihat sikap Haej Yoon itu berlebihan. Hae Yoon meningatkan dia sudah mengenal Hyun Wook selama 12 tahun, dia pikir sudah seharusnya ia bicara sejujurnya pada Hyun Wook. 

Bibi itu datang membawa minuman, dia merasa keduanya bertengkar karena dirinya. Dia meminta maaf karena mulut bodohnya itu berkata begitu saja. Dia seharusnya tak pantas mengatakan hal itu di depan pacar Hyun Wook. "kau tidak perlu menyesal. Dia itu bukan pacarku" ucap Hyun Wook. Dia melirik Hae yoon yang masih berdiri. Hae Yoon juga kesal mendengar ucapan Hyun Wook. 

Akhirnya dia memilih untuk keluar dari restoran, Setelah berjalan cukup jauh dari restoran, Hae Yoon menengok kebelakang. Dia kesal melihat Hyun Wook si brengsek itu tidak datang mencarinya. Hae Yoon menyesali dirinya sendiri yang masih peduli dengan wanita yang disukai oleh Hyun Wook. Dia mengacak-ngacak rambutnya sendiri dengan penyesalan. 

Bersambung Ke  Part 2 . 



Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger