Sinopsis My Lovely Girl Episode 4 Part 2


Hyun Wook mengajak Se Na ketempat taman bermain. "bisakah kita bermain sepanjang hari ini?" tanya Se Na. Hyun Wook mengatakan bahwa Se Na tidak bisa membuat lagu hanya dengan berpikir sepanjang hari. Se Na melihat ada sesuatu yang terlihat kesempian di tempat yang ia datangi sekarang. Hyun Wook menjelaskan ada suatu masa tempat itu mengesankan, saat kembali dengan penuh orang. 

Dia melihat pasangan yang baru jatuh cinta, keluarga bahagia yang sedang berjalan-jalan. Dia merasa semua orang itu  bahagia dan menikmati dirinya sendiri. Se Na terdiam, matahari mulai terbenam ada tulisan di love diatas papan kayu. 


Keduanya berdiri di depan area permainan kuda-kudaan. Se Na melihat mungkin saja tempat itu akan hilang. Hyun Wook pikir tempat itu tidak akan hilang tapi akan tetap hidup dalam ingatan, sebagai pengalaman yang brilian dan kenangan yang berharga Selamanya.  Se Na melihat Hyun Wook sebentar. 

Saat itu telihat lampu dari permainan itu menyala dan berputar. Se Na melihat ada banyak keluarga yang menaiki kuda-kudaan itu. Sementara Hyun Wook melihat Soo Eun yang tersenyum padanya. "kenangan seseorang menjadikan sebuah lagu dan lagu itu menjadi kenangan untuk orang lain " jelas Hyun Wook. Dan seperti itulah sirkulasi berjalan dan trus berputar menurutnya. 

Se Na  melihat itu cuku sulit, Hyun Wook tersenyum, dia menyuruh Se Na untuk menulis saja apa yang ia ketahui. Se Na menatap Hyun Wook. "hal-hal yang lucu, menyedihkan, mendebarkan, menyakitkan. Perasaan itu dan pengalaman itu sebagai kenanganmu, Sama seperti ada ditempat ini." jelas Hyun Wook. Se Na melihat Hyun Wook punya kenangan dengan tempat ini. 

Hyun Wook terdiam, Se Na pikir ada kenangan Hyun Wook disini, ia menebak adalah ciuman pertamanya. Dia menanti jawaban Hyun Wook. Tapi Hyun Wook tak menjawab, dia pergi begitu saja. Se Na seperti berpikir kenangan apa yang ada pada Hyun Wook di dalam tempat itu.  


Keduanya jalan menaiki tangga, Se Na jadi tahu sesuatu, dia merasa saat mendengarkan musik dia selalu terkenang dengan kakaknya. Dia berlari melihat pegangan tangga, dia memberitahu bahwa ia dan kakaknya selalu melakukan sesuatu bersama-sama. Dia meluncur dari pegangan tangga, dimata Hyun Wook seperti melihat Soo Eun juga yang meluncur dari pegangan tangga. 

Hyun Wook berusaha menghilangkan ingatannya wajah Soo Eun. Se Na mengingatkan bahwa Hyun Wook belum menjawab pertanyaannya. "paman.. kapan kau bisa  menulis lagu dengan baik?" tanya Se Nae. Hyun Wook menjawab, saat ia sedang jatuh cinta. Se Na terdiam, lalu Hyun Wook menyuruh Se Na masuk. Keduanya berjalan beda arah, Se Na tersenyum mendengar jawaban Hyun Wook. 


Di dalam kamar, Se Na mencoba mengumpulkan kembali semua kenangan dengan memejamkan matanya, lalu mencoba menulis lagi. Sementara HyunWook duduk sambil menatap kotak yang berisi ponsel Soo Eun yang sudah retak. Dia seperti menceritakan pada Soo Eun tentang perjalanan hari ini dengan adiknya, Se Na. Dia merasa senang karena sudah lama tidak seperti itu. Tapi kemudian dia mengingat Soo Eun kembali. 

Hyun Wook melihat gelang yang ada di kotak milik Soo Eun, Saat melihat di depan matanya, dia mulai berkaca-kaca. "jika kami pergi bertiga, itu sudah bagus. Waktu itu aku seharusnya tidak memegangmu" ucap Hyun Wook sambil mengenggam gelang Soo Eun. Kali ini dia tidak bisa menahan rasa sedihnya dan menangis histeris. 


Hae Yoon kebinggung denganyan ia lakukan, ia melihat sepatu yang sudah dipatahak Ra Eun, dia pikir akan mematahkan sepatu yang lainnya. Dia pikir tidak mungkin, lalu ia berpikir sambil menaruh sepatu di dekat kepalanya. Dia ingin membuat sesuatu moment yang bagus, akhirnya dia kesal sendiri karena tidak tahu apapun dengan hal itu. 

Dia melihat ponselnya, "Ra Eum kau tidak makan sekarang kan?" tanya Hae Yoon.  Dia menegaskan bahwa tugasnya adalah untuk memastikan supaya Ra Eum itu diet. Lalu dia mencoba menanyakan hal yang lain, selain sepatu. Re Eum hanya menjawab dengan satu kata yaitu kopi. Hae Yoon penasaran, dia ingin tahu apa maksud dari kopi itu tapi Ra Eum langsung menutup telpnya. 

Hae Yoon hanya bisa mengumpat Ra Eum anak yang nakal. Dia semakin kesal sendiri tak mengerti untuk mendapatakan moment dengan Hyun Wook. Ponselnya berbunyi, wajah tersenyum tapi langsung berubah ketika meihat nama Jae Young yang menelpnya. Dengan wajah malas dia mengangkat telpnya. 


Jae Young duduk disebuah restoran dengan memegang kotak cincin sambil tersenyum. Hae Yoon datang, dia pikir Jae Young akan memberitahu bahwa ia sudah memilki sebuah lagu.  Jae Young menegaskan dirinya itu selalu menulis lagu. Hae Yoon menyindir Jae Young yang terlihat keren saat sedang membual. Jae Young menyerahkan kotak cincin dan meminta Hae Yoon untuk membukanya. 

Hae Yoon menolaknya, dia hanya akan menerima sampanye. Jae Young hanya ingin Hae Yoon untuk membukanya demi dia. Hae Yoon merasa tidak sopa saat ia tidak bisa menerimanya. Lalu keadaaan langsung sunyi. 


"apa itu karena Hyun Wook?" tanya Jae Young sinis. Hae Yoon hanya menatap Jae Young dan tak menjawab. Jae Young masih terima kalau Hae Yoon tidak menyukainya. Hae Yoon binggung apa maksud perkataan Jae Young. Jae Young harap Hae Yoon  akan tersinggung, dengan cara Hyun Wook mengejar Se Na. Hae Young tak menyadari kalau Hyun Wook mengejar Se Na. 

Jae Young melihat akhir mereka nantinya itu akan sama. Hae Yoon menyatakan dirinya itu sangat suka dengan lagu buatan Jae Young, tapi dia pikir dia akan membahasnya lain waktu saja. Menurutnya hari ini bukan hari yang baik untuknya. 

Hae Yoon pergi tapi di depan dia berhenti sejenak, dia memikirkan gadis yang dikejar oleh Hyun Wook. Jae Young yang ada di dalam menelp seseorang, dia menanyakan sesuatu. panduan, ia mengatakan bahwa itu tidak mendukung. 


Seorang pegawai melihat semua berjalan lancar setelah pertengkaran Infinite power. Hyun Wook meminta staffnya itu memastikan bahwa mereka baik-baik saja, menurutnya masalah akan muncul kecuali tidak diselesaikan. 

Lalu ia juga memberitahu bahwa Rae Hoon akan merekam lagu untuk panduan, menurutnya Jae Young punya lagu yang bagus kali ini. Hyun Wook sedikit tak percaya tapi dia bersuyukur mendengar hal itu. matanya melirik melihat Se Na yang sedang ada diruang latihan, dia menyuruh staffnya unuk pergi sekarang. 


Hyun Wook masuk ke dalam ruangan latihan, dia melihat Se Na itu terlihat sangat senang. "apa yang kau lakukan disini?" tanya Se Na penasaran. Hyun Wook melirik melihat yang Se Na kerjakan, dia mengatakan bahwa ia sekrang seorang presdir bukan paman lagi. Dia ingin tahu kemajuan dari pegawai magangnya. Se Na memberitahu bahwa lagu yang ia buat sudah mulai selesai. 

Dia pikir lagunya itu bagus jadi dia berterimakasih pada paman Hyun Wook. Hyun Wook membanggakan dirinya sendiri bahwa paman itu sangat hebat. Se Na pikir tidak begitu karena ia melihat pamannya itu orang yang sangat plin plan. Hyun Wook binggung, Se Na menjelaskan paman itu kadang baik kadang juga tidak "judu lagu mu bukan plin plan kan?" tanya Hyun Wook sediki kesal. .


Hyun Wook langsung mengambil buku yang ditulis lirik buatan Se Na. "tidakkk.... jangan dilihatttt" teriak Se Na, dia mencoba meraih buku yang ada ditangan Hyun Wook. Dia meminta Hyun Wook untuk tidak melihatnya dan kembalikan padanya. Se Na seperti terlalu dekat dengan Hyun Wook dan Hyun Wook merasa tidak nyaman, dia akhirnya mengembalikan bukunya pada Se Na. 

"oke... aku tidak akan melihatnya, aku tidak akan" ucap Hyun Wook. Se Na memarahi Hyun Wook yang melihat pekerjaan orang tanpa izin. Hyun Wook memberitahu bahwa Rae Hoon sedang membuat lagu panduan dan apa yang dilakukan Se Na di dalam ruangan. Se Na agak binggung, Hyun Wook melihat Se Na menuliskan lagu tanpa memikirkan tentan MiDi, panduan dan aransemen. 

Se Na semakin binggung, Hyun Wook tak menyangakan Se Na itu merasa sudah selesai untuk membuat lagu. Se Na pikir dia bisa melakukannya dan masih ada dua hari lagi, dia meminta Hyun Wook tidak perlu mengkhawatirkanya. "siapa yang bilang aku khawatir?" ucap Hyun Wook. Se Na memilih pergi karena ia sangat sibuk. 


Se Na sedang berjalan mondar mandir, dia mengumpat dirinya yang bodoh tidak memikirkan hal itu. Rae Hoon dan Jae Young baru keluar dari ruang rekaman, Jae Young akan bertemu lagi dengan Rae Hoon nanti malam. Se Na menemui Rae Hoon dengan wajah sedikit takut. "apa kau menginginkan sesuatu dariku?" tana Rae Hoon sinis. Se Na ingin tahu apakah Rae Hoon ingin membuat rekaman panduan untuknya. 

Rae Hoon memberitahu bahwa ia baru saja selesai rekaman. Se Na pikir bukan sekarang, mungkin juga besok karena dia juga belum membuat aransemenya, jadi dia hanya ingin mengatur jadwal saja. Rae Hoon menyuruh Se Na untuk meminta pada Shi Woo saja karena ia terikat dengan Shi Woo berkat tamprannya. Tapi dia merendakah Shi Woo yang tak mungkin bisa membantu karena ia tidak bisa bernyanyi. 

Se Na menjelaskan bahwa orang yang sama harus menyanyikan lagu agar tesnya bisa adil. Rae Hoon menegaskan dirinya itu tidak tertarik dalam tes itu. Lalu pergi meninggalkan Se Na sendiri. Se Na hanya bis menghela nafas mendengar penolakan dari Rae Hoon. 


Akhirnya ia masuk ke dalam ruangan rekamn, dia melihat spider ada didalam. Dia menyuruh Se Na untuk tidak menganggunya karena ia tidak akan mengaransemen lagu miliknya. Se Na tahu, tapi dia meminta izin untuk mengunakan ruangan studio itu, "kau pikir kau bisa melakuan aransemen sendiri?" tanya spider sedikit tak percaya. 

Se Na mengatakan dia belum pernah melakukan sebelumnya. Spider menyuruh Se Na untuk menyerah saja karean MIDI itu sulit bahkan setelah 6 bulan belajar. Menurutnya kala Mozart ada dizaman mereka juga pasti akan kesulitan. Se Na pikir dia tidak akan menyia-nyiakan waktu yang tinggal dua hari lagi. Dia hanya ingin memberikan hasil yang terbaik. 

Spider pikir tidak masalah berkerja keras ditempat ini tapi yang penting Se Na harus melakukannya dengan baik.Menurut Se Na, dia tidak akan melakuan sesuatu yang terbaik kalau ia tidak mencobanya. Lalu ia ingint tahu bagaiman cara mengaktikan alatnya. Hyun Wook berdiri melihat dari luar. Se Na memegang salah satu alat, Spider menyuruh Se Na minggir, ia tahu Se Na bisa mematahkan alatnya. 

Dia akan mengajari Se Na empat hal, Dia memberitahu Se Na untuk menyalakan semuanya, Hyun Wook tersenyum melihat Se Na yang mau belajar walaupun tidak dibantu aransemen oleh Spider. 


Sung Jin dan Hae Yoon bertemu disebuah cafe coffee. Sung Jin merasa permainan seperti ini lebih seru dibanding piala dunia. Dia bertanya pada Hae Yoon, menurutnya siapa yang menang. Hae Yoon yakin Se Na pasti akan kalah. Sung Jin seperti tak suka dengan jawaban Hae Yoon. "apa aku terlihat jahat?" tanya Hae Yoon. Sung Jin melihat Jae Young itu terlihat penting dimata Hae Yoon. 

Hae Yoon cemberut, dia menegaskan dirinya itu cemburu karena Hyun Wook lebih banyak memberika perhatian pada Se Na. Sung Jin meminta Hae Yoon untuk tidak perlu bersikap seperti itu, dia menjelaskan Hyun Wook melakukan itu karena keingina murni dari hatinya untuk melakukan sesuatu yang terbaik. Dia pikir Hae Yoon tidak perlu khawatir. 

"ayo kita pergi" ajak Hae Yoon sambil tersenyum, Sung Jin melihat Hae Yoon itu belum selesai meminum kopinya. Hae Yoon tersenyum, ia menegaskan sudah saatnya ia menentukannya. 


Hae Yoon mengintip, dia melihat Hyun Wook berdiri tak jauh darinya. Dia mencoba-coba moment saat bertabrakan dan akan menjatuhkan kopi di bajunya. Dia tersenyum melihat Hyun Wook yang sudah berjalan masuk. Saat itu si manager gemuk datang dan langsung memeluknya, Hae Yoon yang kaget menumpahkan kopi ke bajunya sendiri. 

"kenapa kau memanggilku sekarang?" umpat Hae Yoon kesal. Dia juga merasa kepanasan karena terkena kopi. Hyun Wook lewat melihat Hae Yoon yang beterriak, dia langsung mendecakan bibirnya. "inilah sebabnya, mereka memanggil mu penyihir Shin" ucapnya. Hae Yoon hanya bisa diam, dia memarahi si manager gemuk karena mengacaukan rencananya. 


Se Na mengaranseman lagunya sendiri, dia seperti cepat mahir memakinan alat mixing. Dia melihat jam di ponselnya menunjuka pukul setengah satu. Spider datang, dia melihat Se Na masih diruan studio. Se Na mengatakan ia hampir selesai. Spider menanyakan bagaimana dengan panduannya, Se Na mengatakan ia akan menyelesaiakan setelah ini. 

Dua anggota Infinite power yang lain menolaknya, karena Preduser Seo pasti akan marah kalau mereka melmbantu Se Na. Se Na tahu mereka tidak suka dengannya, karena dirinya masuk oleh presdir. Dia ingin keduangan memikirkan satu hal, menurut mereka pemikiran siapa yang lebih penting, Presdir atau produser Seo. Salah satu anggota melonggo. Se Na meminta mereka untuk membantunya. 

Satu anggota lain meminta temannya itu berhati-hati karena Presdir Lee juga akan segera kembali. Dan sudah jelas mereka itu ada dipihak siapa. Temannya itu mengerti, dia ia piki untuk apa Se Na menganggu mereka berdua, setelah itu ia pergi. 


Shi Woo datang melihat temannya yang meninggalkan Se Na. "sayang sekali... jangan memintaku untuk membantumu" sindir Shi Woo sambil berjalan menghampiri Se Na. Se Na menegaskan dirinya tidak akan melakukan itu. Shi Woo binggung, Se Na memberitahu bahwa Rae Hoo yang mengatakan bahwa Shi Woo itu tidak bisa menyanyi. 

"apa yang ia bicarakan?? aku ini pandai bernyanyi!!!" ucap Shi Woo dengan nada sedikit tinggi. Se Na tidak berpikir seperti itu. Shi Woo pikir Se Na tidak pernah mendengar tantangan 10,000 jam, menurutnya semua bisa dikuasai selama 10,000 jam. Shi Woo merasa dirinya sudah berkerja keras dan dia pasti lebih baik dari padaa Shi Woo. 

"lalu kau mau melakukan panduan?" tanya Se Na. Shi Woo langsung menolaknya, Se Na berpikir bahwa Shi Woo itu tidak mampu melakukannya. Shi Woo kaget, ia tak suka dengan yang dikatakan oleh Se Na padanya. 


Shi Woo sudah duduk diruang tunggu siaran sambil meminum minuman kaleng. Dia seperti sedang melakukan pemanasan. Se Na menyuruh Shi Woo cepat masuk karena ia tak punya banyak waktu lagi. Shi Woo berdiri ia meminta Se Na untuk memasukan sentuhan. 

Se na binggung, Shi Woo menjelaskan itu namanya tunning, seperti photoshop dalam gambar. Dia meminta liriknya, Se Na tahu Shi Woo pasti menginginkan ada pengeditan suara. 


Shi Woo masuk ke dalam ruang siaran, dia memasang earphone dan bisa medengarn suara Spider. "Apa kau sudah siap?" tanya Se Na. Shi Woo merasa belum siap, dia akan melihat liriknya lebih dulu. Dia membaca lirik yang tulis Se Na, dia terdiam lalu memicingkan matanya ada Se Na. 

"bisa kita mulai sekarang?"tanya Se Na kembali. "apakah ini pertama kalinya kau...." Shi Woo ingin menanyakan sesuatu pada Se Na tapi dia mengurungkan niatnya, dia tersenyum dan bisa memulai rekaman sekarang. Se Na sudah siap untuk merekamnya. 


Hyun Wook dan staf lainnya mengatadakan rapat, dia tahu ada proyek yang tidak mengunakan konformasi jadi ia meminta tuan Kim mengujinya secara rinci. Lalu Tae Min menanyakan kemana Produser Seo, karena tak datang dalam rapat. Tuan Kim merasa Jae Young sedang sibuk dalam pembuatan lagu. Hyun Wook melihat jamnya, dia pikir Jae Young tidak akan datang, jadi mereka bisa bangun dari bangkunya sekarang. 

Tae Min menanyakan kalau sampai Jae Young kalah, apakah benar ia akan benar-benar pergi. Hyun Wook malah menanyakan balik bagiamana kalau ia tidak akan membuat Se Na pergi kalau ia kalah dalam pertarungan ini.  Tae Min hanya bisa terdiam. 


Bunyi ketukan pintu, Jae Young baru datang. Hyun Wook meperingatakn Jae Young seharusnya ia memberitahu kalau ia tidak bisa datang dalam pertemuan. Jae Young merasa ia tidak perlu melakukannya, dia mengeluarkan surat dari saku jasnya, Dia mengatakan mulai sekarang meninggalkan ANA. Hae Yoon tak percaya dengan yang dibicarakan oleh Jae Young. 

Hyun Wook melihat Jae Young itu melarikan diri karena takut dari petempuran. Menurutnya kalau ia sepeti ini seharusnya sejak awal ia tidak perlu mengusulkan hal ini. Jae Young membenaran hal itu, dia merasa tidak tahan, jadi dia mengucapakan selamat tinggal. Hyun Wook, Hae Yoon hanya bisa terdiam. Tae Min melihat dengan seperti ini maka mereka tidka bisa melakukan duel dan Jae Young tidak boleh meninggalkan ANA.

Jae Young seperti ini karena ia melihat Hyun Wook itu tidak percaya lagi padanya. Menurutnya semua judu lagu yang ada di ANA seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Hyun Wook melihat ada ketakutan dari Jae Young kalau seseorang yang akan mengambil roti dan mentega dari tangannnya.  Jae Young pikir tidak ada masalah kalau ia pergi dari ANA. 

Dia juga melihat Presdir Wook adalah penulis lagu yang hebat dan memiliki bakat. Dengan nada menyindir, menurutnya Se Na dan Hyun Wook bisa berhasil ada di ANA. Dia memberikan harapa yang terbaik untuk mereka berdua. Huyn Wook mulai marah, Tae Min menengahi supaya keduanya untuk duduk lebih dulu. Dia meminta semuanya untuk duduk dengan tenang. 


Manager datang, dia memberitahu masalah yang besar "infinite akan bubar". Tae Min tak percaya oleh si manager, lalu ponselnya berbunyi. Hyun Wook terdiam, dia melirik Jae Young, Hae Yoon juga melihat Hyun Wook. Jae Young tersenyum licik, sepertinya Hyun Wook tahu bahwa ini semua karena Jae Young. Tae Min berbicara dengan seseorang, dia menyakinkan bahwa infinite power tidak akan bubar. 

"kau merencakan ini kan?" ucap Hyun Wook. Jae Young tersenyum, tenyata Hyun Wook bisa cepat sadar seperti yang ia harapkan. Hyun Wook mengumpat dia tidak tahu kalau Jae Youn itu memang bajingan. Jae Young menegaskan kalau bahwa Hyun Wook yang memulainya dan seharusnya ia tidak perlu melakuan pertarungan ini. Dia merasa diinjak harga dirinya oleh Hyun Wook. 

Hyun Wook pikir kalau Jae Youn marah, lebih baik marah pada dirinya saja dan jangan libatkan anak-anak. Jae Young menegaskan dirinya akan menghancurkan Hyun Wook dan yang pasti dia tidak akan sendirian. Hyun Wook mengatakan bahwa Jae Young tidak bisa mengambill anggotanya, karena semua ada dibawah kontrak. Jae Young pikir mereka bisa melakukan guguatan. 

"kau pikir kau akan melakukan yang kau inginkan?" tantang Hyun Wook. Jae Young menegaskan dia akan melakuan yang ia inginkan karena ia memiliki kartu yang besar ditangannya. 


Jae Young mengeluarkan ponselnya, dia memberikan hadiah terakhir untuk Hyun Wook, jadi dia ingin Hyun Wook memeriksanya,. Hae Yoon juga mendapatkan telp, dia seperti menerima banyak telp dari klien yang menanamkan modal di perusahaan. Hyun Wook memerisa ponselnya, dia melihat Jae Young mengirimkan foto ayah, ibu dan seorag anak kecil. Matanya berkaca-kaca melihat itu semua. . 


Hae Yoon mengejar Jae Young, dia menarik Jae Young dan tak menyangka ia bisa seperti itu. Jae Young menegaskan dirinua yang tak bisa melawan Hyun Wook. Dia berjanji dari awal, kalau ia akan mengambil semua yang dimiliki oleh Hyun Wook. Hae Yoon hanya bisa diam, Sebelum pergi Jae Young sadar akan satu hal bahwa Hae Yoon baru pertama kalinya mengejar dirinya. 


Se Na dan Shi Woo seperti baru selesai rekaman,  Shi Woo memanggil Se Na yang buru-buru keluar menurutnya Se Na itu harus bersyukur padanya dan mentraktirnya makan siang. Se Na mengatakan bahwa ia sangat sibuk. Shi Woo meningatkan kalau mereka kalah maka semua adalah salahnya. Lalu Se Na membalas kalau ia menang maka Shi Woo pikir itu berkat dirinya. Shi Woo membenarkan hal itu. 

Lalu ia mengambil ponsel Se Na dari tangannya dan menelp. Se Na binggung apa yang dilakukan oleh Shi Woo. Ternyata Shi Woo sengaja menelp dari ponsel Se Na untuk mendapatakan telpnya. Dia ingin Se Na memberitahunya apabila ia sudah mendapatkan hasilnya. Diamengatakn dirinya sibuk, jadi ia yang pergi lebih dulu. Baru berapa langkah, Shi Woo mendapatkan telp dan dia kaget mendengarnya. 


Se Na masuk ke dalam ruang latihan, mereka sedang memegang ponsel masing-masing. Dua personel infinite binggung bagaimana yang harus mereka lakukan kalau Jae Young pergi. Tapi orang lain membahas yang lain kalau Infinite itu akan bubar. Se Na binggung, Salah seorang anak buah Jae Young meliha Se Na beruntung, karena ia pikir Se Na yang akan pergi tapi ternyata ia tetap tinggal di ANA. 

Si wanita baju garis-garis memberitahu bahwa Jae Young berhenti dari ANA, lalu mengambil Infinite power juga. Salah satu anggotanya memberitahu kalau kecuali Shi Woo yang tidak dibawa oleh Jae Young. Si wanita baju putih menyalahakan Se Na sebagai penyebabnya. Anggota infinte kesal karena Presdir Wook itu membela Se Na. 


Se Na berlari, dia bertemu dengan Hyun Wook yang baru keluar dari ruangan. Dia menanyakan apa sebenarnya yang terjadi. Hyun Wook memberitahu bahwa pertarungan telah dibatalkan. Se Na merasa karena dirinya maka infinite power dan Jae Young keluar dari ANA. 

Hyun Wook tersenyum, dia mengatakan itu hanya salah paham saja, menurutnya semua yang terjadi itu bukan salah Se Na. Dia memegang lengan Se Na memintanya untuk tidak perlu khawatir. Se Na melihat sedih pada Hyun Wook yang pergi. 


Hyun Wook mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, Hae Yoon memberitahu bahwa anggota infinite yang mengajukan gugatan pembubaran kecuali Shi Woo. Hyun Wook memberitahu bahwa ia akan menemui ayahnya, jadi dia ingin mengkonfirmasi dulu dengan ayahnya. Hae Yoon mengerti, Tae Min tak habis pikir kemana perginyanya Presdir Wook dalam keadaan seperi ini. 


Hyun Wook menemui ayahnya yang sedang duduk ditaman. Sang ayah sedang melihat tab, dia tidak ingin anak-anak asuhnya itu pergi karena ia sudah menulis surat kontrak dengan baik. Hyun Wook datang ingin mengkonfirmasi sesuatu, Ayahnya menegaskan mereka yang akan membuat jumpa pers pers untuk Shi Woo. "siapa wanita itu? apakah ia anak magang" tanya Hyun Wook. 

Sang ayah mengangkat kepalanya, Hyun Wook ingin tahu apakah ayahnya itu menyentuh anak magang. Si ayah mengumpat Hyun Wook itu bajingan gila dan tak percaya bahwa Jae Young mengunakan kartu itu untuk menjatuhkan anaknya itu. Sang ayah mengatakan bahwa ia tidak bisa menyembunyikan semuanya, karena ia tidak dibawah umur. 

Hyun Wook berteriak memanggil ayahnya. Sang ayah merasa sudah saatnya ia mengunakan kartunya, dia memberitahu bahwa Jae Young sudah pergi selama 3 tahun lalu ke india dan saat itu kemungkinan ia mengisap ganja disana, dia ingin anaknya mengatakan itu pada reporter Kim. Hyun Wook tak percaya apa sebenarnya yang dilakukan ayahnya dalam bisnisnya ini. 



Ayahnya melihat Hyun Wook masih berpikir bahwa bisnis hiburan itu seperti menyusuh candi. "bagaimana bisa kau mengecewakan orang dengan cara seperti ini?" tanya Hyun Wook. Bahkan itu terjadi setelah ibunya meninggal selama setahun, air mata Hyun Wook mulai mengalir di pipinya. Dia juga tak percaya ayahny itu menikah dengan wanita yang 20 tahun lebih muda darinya. 

Selama ini Hyun Wook berusaha untuk memahami sang ayah. "bahkan saat Soo Eun meninggal. ketika kau sakit, aku mengkhawatirkan mu " teriak Hyun Wook yang sudah tidak mengontrol emosinya. Hyun Wook marah dan menangis histeris. Tapi menurutnya, orang yang selama ini ia panggil ayahnya, dia tak percaya dengan yang sudah diberikan ayahnya padanya kali ini. 

Hyun Wook menghapus air matanya, dia berusaha untuk tenang. "aku tidak mau melihatmu lagi" teriaknya. Ia tidak akan peduli dengan perusahaan, infinite power, setelah itu  dia pergi. Ibu tiri Hyun Wook mendengar semuanya, seperti dia tak percaya bahwa suaminya itu pernah selingkuh dengan anak magang. 


Se Na duduk dikamarnya yang gelap, dia membuka ponselnya membaca berita bahwa infinite power bubar kecuali Shi Woo yang akan dibawa oleh Jae Young. Gong Chan membawa baju boneka, dia kaget saat melihat sosok  berambut panjang dalam kegelapan. Dia pikir Se Na setan,

 "kenapa kau duduk dalam keadaan kamar yang gelap" tanyanya. Se Na mengatakan bahwa ia sedang ingin sendirian. Gong Chan pikir kalau Se Na ingin sendiri kenapa ia harus tinggal disini, lebih baik dia pindah saja. Se Na hanya bisa diam, Gong Chan seperti menyadari yang ia katakan itu salah, lalu ia akan menaruh baju boneka diatas dan tidak ingin Hong Jong menemukannya. 


Se Na terdiam dalam kamarnya, dia teringat saat JaeYoung mengancam akan menghancurkan Hyun Wook. Lalu dia juga teringat saat Hyun Wook memintanya untuk tidak khawatir denga memegang lengannya sebelum pergi, dia melihat kepala boneka yang dibawa Gong Chan. 


Se Na membawa boneka Gong Chan, dia melihat Hyun Wook yang baru turun dari mobil dengan wajah terlihat masih kesal dan kecewa. Dia datang menghampiri Hyun Wook yang duduk ditaman. Se Na mengenalkan dirinya adalah teman dari Se Na Dal Bong, "Se Na ingin memberitahumu sesuatu"ucapnya. Dia menjelaskan bahwa Se Na malu untuk mengakuinya jadi ia datang menemui Hyun Wook. 

Ia mengatakan bahwa Se Na itu mengkhawatirkan bahwa semua yang terjadi karena kesalahanya. Se Na juga merasa kecewa karena lagunya tidak bisa diputar. Menurutnya kalau pertempuran itu terjadi ia bisa memukul Jae Young hanya dengan satu pukulan saja. 

Dia mengatakan bahwa Se Na sangat malu dan menyesal. Tapi Se Na juga mengatakan padaya bahwa ia juga lega dirinya tidak keluar dari ANA dan akan berkerja keras. 


Se Na yang sedang menyamar duduk disamping Hyun Wook, dia mengatakan bahwa Se Na meminta untuk mengatakan bahwa Se Na ingin tinggal bersamanya, kalau tidak pasti Hyun Wook akan merasa kesepian. Hyun Wook menatap si muka boneka anjing. 

"apakah temanmu Se Na baik-baik saja?" tanyanya. Se Na menangguk dari balik kepala anjingnya. Hyun Wook mengangkat kepala boneka dengan perlahan, dia melihat wajah Se Na yang menangis di depannya. Se Na tak banyak berkata-kata, keduanya pun saling menatap satu sama lain ditaman. 

Bersambung ke Episode 5 

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger