Sinopsis Night Watch Man Journal Episode 9 Part 2


Moo Suk masuk ke dalam kamar, dia melihat kertas yang menuliskan tentang "air yang mengalahkan api". Lee Rin masuk ke dalam kamar melihat Moo Suk yang memegang kertas suratnya. "apakah kau akan mengirimkan surat ini pada Raja?" tanya Moo Suk sinis. Dia melihat Lee Rin akan menyerang Sadam seperti kejadian saat ia meninggalkan istana. 

Lee Rin mengambil surat yang ia tulis, dia tahu Moo Suk tidak akan percaya. Tapi ia hanya ingin Raja mengetahui tentang Sa Dam. Menurutnya itu yang paling baik untuk raja dan orang-orang yang ada dikerjaan. Moo Suk melihat pikiran Lee Rin itu terlalu sempit. Lee Rin binggung dengan yang Moo Suk katakan. "kau seharusnya tidak mengunakan orang-orang kerjaan sebagai alasan" ucap Moo Suk. 


"kau akan membuat keadaan Raja tidak akan dan kau akan bisa memulihkan nama baiknya" pikir Moo Suk. Lee Rin pikir mungkin saja dia belum pernah melakukan apapun untuk orang kerajaan tapi dia tidak akan pernah mengunakan orang kerajaan sebagai alasan. Lee Rin mengeluarkan nada ancaman pada Moo Suk. Sementara Moo Suk langsung memotongnya. 

"jika kau mengancam raja, maka aku tidak akan memaafkannya" tegas Moo Suk tanpa berkedip menatap Lee Rin. Do Ha masuk berteriak menyuruh keduanya saling menatap sinis, keduanya pun saling memalingkan wajahnya. Do Ha memberitahu banyak hantu yang datang ke ibu kota. Dia ingin bagaimanapun caranya harus memberitahu raja supaya tidak terjadi bencana. 

"hentikan.... jangan membicarakan sihir gelap lagi"perintah Moo Suk. Do Ha meminta Moo Suk memikirkan apakah yang sudah ia lakukan itu benar. Moo Suk menegaskan bahwa Raja selalu benar, jadi tugasnya dia adalah meyakinkan dan membimbing raja ke arah yang benar. Menurutnya itulah cara pengabdiannya pada Raja. Lee Rin memikirkan perkataan Moo Suk setelah Moo Suk meninggalkan kamar. 


Moo Suk berdiri dibelakang rumah penginapan. Lee Rin berjalan, dia setuju dengan Moo Suk selama ini dia belum pernah mencoba. Dia mengakui dirinya selalu menjalani yang ia suka dan lari dari kesulitan. Dia tidak pernah menjadi Moo Suk yang mencoba dan mengubah semuanya. "tapi aku ingin mencoba seperti mu... jadi tolonglah aku" Pinta Lee Rin. Moo Suk kaget dengan pemintaan Lee Rin. 

"jadi apa yang harus aku lakukan?" tanya Moo Suk. Lee Rin ingin  mengirimkan surat pada raja. Moo Suk pikir tidak mungkin karena gambar wajah Lee Rin sudah tersebar. Lee Rin yakin pasti ada caranya. "tidak ada bisa yang kau ubah jika kau mencoba yang terbaik untuk mengubahnya" ucap suara seseorang. Ternyata suara Sang Hun dari belakang yang membawa pacul. 

Moo Suk menuduhh Sang Hun sudah menguping. Sang Hun menegaskan dirinya tidak menguping tapi hanya mendengar. Dia memperingatkan Lee Rin untuk tidak melakukan apapun dan lebih baik diam saja. Keduanya melihat sinis pada Sang Hun yang pergi meninggalkan mereka. 


Seorang pelayan sengaja berjalan melewati tempat tinggal ibu suri, dia mencari sesuatu dilantai tapi tidak menemukan sesuatu, tapi dia melihat ada noda darah di bagian tiang. Kejadia saat raja marah besar pada ibu suri dan membunuh seorang pelayan terulang. 

Mayat sang pelayan dibawa dengan mengunakan selimut untuk menutupinya. setelah itu pelayan yang lainnya menguyur lantai dengan air dan menghilangkan noda darah. Setelah itu mayat dibungkus oleh kareng dan dibawa dengan mengunakan gerobak. 


Setelah itu pelayan menyerakan uang pada dua pria, mereka mengali tempat si pelayan dikubur. Saat itu bau mayat sudah mulai menusuk hidung. Dengan menutup hidung dia meraba bekas luka yang ada dibagian tubuh pelayan itu. Setelah itu ia buru-buru menemui Mentri Park, dia memberitahu bahwa Raja sudah mengunakan pedangnnya pada ibu suri. Tapi yang terjadi malah pelayannya yang terkena pedang. 


Mentri Park menemui ibu Suri, dia binggung kenapa ibu Suri menyembunyikan kejadian yang mengerikan itu. Ibu Suri pura-pura binggung apa yang dikatakan Mentri Park. Mentri Park mengatakan tidak baik untuk menyembunyikan sebuah kesalahan. Ibu Suri mengetahui hal itu, sebagai orang paling tua dikerjaan maka ia selalu mengoreksi setiap kesalahan yang sudah diperbuat oleh anggota keluarga raja. 

"jadi jangan menceramahiku seperti itu pedana mentri" tegas ibu suri. Mentri Park meminta Ibu Suri untuk membuat keputusan, Dia meminta ibu Suri memilih untuk  membuat Pangeran Wolgang itu menjadi seorang buronan atau memuliskan statusnya. Ibu Suri menatap Mentri Park dengan tatapan sinis. 


Mentri Park menunggu seseorang di depan rumahnya, lalu orang surahannya datang memberitahu bahwa mereka sudah menemukan pangeran wolgang. Mentri Park tersenyum sinis mendengar berita yang dibawa oleh anak buahnya. 


Seseorang sedang membicarakan tentang gudang senjata yang tidak jadi meledak karena Pangeran Wolgang yang sudah menyelamatkan sendawa keluar dari gudang. Mentri Park masuk ke dalam kedai, tak sengaja Sang Hun melihat mentri Park yang masuk, dia pun buru-buru membalikan badannya. Sebelum mentri Park melihat badan Sang Hun dari belakang Lee Rin sudah menuruni tangga. 

Lee Rin heran melihat mentri Park yang datang, dia berpikir sebentar lalu jalan menuruni tangga. Keduanya saling memberikan hormat. Sang Hun melirik keduanya yang masing saling menatap satu sama lain.Sepertianya Sang Hun menatap curiga pada Mentri Park yang menemui Lee Rin. 


Keduanya bertemu dalam sebuah kamar, Mentri Park heran melihat Lee Rin yang bisa tinggal dikamar yang sangat kotor. Padahal seharusnya Pangeran Wolgang bisa datang kerumahnya. Lee Rin menegaskan dirinya tidak mau membebani keluarga Mentri Park. "silahka mengikutiku, aku akan melindungimu pangeran Wolgang"ucap Mentri Park. 

Lee Rin menatap mentri Park, dia ingin Mentri Park memberikan surat pada Raja kalau ia mau membantu. Dia juga ingin menyampaikan pesan pada Raja untuk menjauhi Sa Dam. "mengapa kau menempuh jalur yang sulit?" tanya Mentri Park . Lee Rin berterimakasiih pada kekhawatiran Mentri Park, tapi dia tidak akan menyulitkannya lagi karena permintaan dari Soo Ryun. 

Mentri Park kaget mendengar penyataan Lee Rin "pemintaan Soo Ryun ?" kata mentri Park binggung. 


Soo Ryun sendiri sedang menemui penjual obat dari china. Dia menyerahkan surat perjanjian kalau ia akan memasok obat dari china untuk klinik di kerjaan. Dengan senyuman liciknya sang wanita mengucapkan terimakasih pada Soo Ryun lalu mengantarnya pulang. 


Saat berjalan pulang, Sa Dam turun dari tangga melihat Soo Ryun yang meninggalkan tempat pemasok obat dari china. Wanita itu melihat Sa Dam yang ternyata ada di dekatnya, dia memberitahu bahwa Soo Ryun adalah anak dari pedana mentri. Sa Dam terus menatap Soo Ryun sampai keluar, sebelum masuk ke dalam kendaraan Soo Ryun melirik ke dalam lalu masuk ke dalam kendaraan. 

"kenapa matamu tidak berkedip saat melihatnya?" tanya si wanita. Sa Dam melihat Soo Ryun  itu seperti yang pernah ia kenal sebelumnya. Si wanita menanyakan apakah ada salah seorang wanita yang tidak bisa ia lupakan. Sa Dam menatap wanita itu dengan tatapan sinisnya. 


Seorang hantu Prajurit datang, Mentri Park, Moo Suk dan Lee Rin keluar dari penginapan. Mentri Park meminta Moo Suk untuk tetap menjaga Lee Rin dan tuduhan palsu pada Lee Rin akan segera dihapuskan. Dia meminta keduanya untuk bertahan di penginapan. Saat itu hantu prajurit akan mencekik mentri park dari belakang. Lee Rin melihat dengan jelas. 

Saat itu Sang Hun dengan matanya menyuruh prajurit itu tidak melakuan itu. Sang Hantu pun kembali lagi, Lee Rin bingung, dia meliha kearah belakang tidak ada orang, dia melihat kembali ke hantu yang ada dibelakang mentri Park. Mentri Park heran melihat wajah Lee Rin yang mengarah ke atas. Lee Rin mengatakan ia hanya memikirkan sesuatu. 

Mentri Park tidak banyak berkat-kata, Lee Rin mengucapkan selamat tinggal dan berhati-hati dijalan. Mentri Park akhirnya meninggalkan mereka. Setelah itu Lee Rin melihat hantu prajurit itu berjalan mendaki bukit, mata mencoba mengalihkannya. Moo Suk melihat ada sesuatu yang dilihat Lee Rin tapi akhirnya dia hanya terdiam melihat Lee Rin yang pergi. 



Lee Rin mengikuti sang hantu prajurit menuju hutan, tanpa takut dia terus menelusuri hutan. Sampai disebuah tempat dia melihat hantu prajurit berkumpul disana, Satu persatu dia melihat wajah prajurit yang bermuka muram. Setelah itu satu persatu menghilang. Dia melihat satu batang pohong seperti tanda bahwa ada orang yang dikubur di dalamnya. 


Seorang mentri membahas tentang mentri Park yang mendapatkan tanggung jawab untuk klinik medis di kerajaan. Maka ia yang harus bertanggung jawab atas terbakarnya gedung penyimpanan. Raja juga melihat dengan kebakaran itu mempengaruhi kesehatan rakyatnya. 

Maka ia tidak ingin gudang penyimpanannya rusak. "apakah kau tidak tahu bahwa sendawa yang ada disana bisa menimbulkan ledakan?"ucap mentri Park. Yang ia tahu bahwa ledakan besar itu tidak terjadi berkat Pangeran Wolgang. Semua orang bahkan menyanggung Pangeran Wolgang. Semua orang mulai berbisik. 

"jadi kau mau, aku memaafkan si pengkhianat?"teriak  Raja Ki San. Mentri Park pun meminta waktu untuk bisa berbicara secara pribadi dengan raja. Dia ingin semua orang yang ada didalam ruangan untuk segera pergi. 


Mentri Park membahas tentang tindakan raja yang mengunakan pedangnya untuk menusuk pelayan ibu Suri. Raja Ki San marah, dia menyuruh mentri park untuk diam karena orang itu hanya pelayan rendahan yang mati. Menurutnya itu bukan bukti dirinya akan menusuk neneknya sendiri. Mentri Park menyatakan dirinya hanya mengatakan bahwa pelayan ibu Suri meninggal dengan luka yang diakibatkan oleh pedang. 

Dia tahu bahwa malam itu, Raja Ki San menemui ibu Suri. Tapi yang ia tahu beberapa orang sudah membuat cerita sendiri dengan kejadian malam itu. Yang ia dengar cerita bahwa Raja Ki San mengancam Ibu Suri dengan pedang. "bagaimana bisa pembunuh itu dibunuh oleh anda saat ia berusaha untuk menenangkan?" tanya Mentri Park. 

Mentri Park yakin beberapa orang akan percaya dengan cerita yang beredar bahwa Raja sudah mengancam Ibu Suri. Raja Ki San memperingatkan Mentri Park tidak berbicara lagi karena ia merasa kebingungan menjawab pertanyaan mentri Park. "setelah itu sarajana Konsufisius akan bangkit untuk melawan Raja" ucap Mentri Park lagi. 

Raja menegaskan bahwa gossip itu tidak benar "jadi sebaiknya kau pergi dari sini" teriaknya. Mentri Park menegaskan bahwa kadang rumor itu lebih tajam daripada pedang. Dia akan mencari tahu segalanya dari ibu Suri dan para pelayan di Kerajaan yang berada pada saat kejadian. 


Raja Ki San terlihat semakin panik saat masuk ke dalam kamarnya. Dia binggung apa yang harus ia lakukan. "tidak peduli pada siapa kau mengunakan pedangmu tapi lebih baik kau mengaku saja sudah mengunakan pedang didepannya. Itu sudah cukup untuk dimaafkan" suara hati Raja terdengar jelas di sampingnya. 

"Di kerajaaan ini yang patuh, Raja sudah melanggar prinsip" ucap kata hatinya. Lalu dia pikir raja sudah melakukan sebuah dosa besar setelah itu semua orang akan bersuka cita. Raja Ki San teringat dengan perkatan mentri Park yang akan mencari tahu kejadian pada ibu Suri dan pelayaan saat kejadian. Raja berteriak sendiri " ini tidak disengaja....tidak disengaja" 

Lalu dia memanggil seseorang yang ada diluar kamarnya, dia memberitahukan pada pengawalnya bahwa ia kan mengunjungi nenenknya sekarang juga. Sang pengawal mengerti dengan perintah raja, Lalu Raja Ki San meninggalkan ruangannya.  


Ibu Suri menanyakan kenapa Raja Ki San datang ke tempatnya. Sang Raja dengan gugup memberikan salam pada sang nenek dengan gugup. "maafkan aku nenek... aku kurang aja dan melanggar prinsip" ucap Raja Ki San dengan wajah ketakutan. Ibu Suri meminta Raja Ki San untuk tetap tenang. 

Raja Ki San merasa saat kejadian dirinya merasa aneh dan seperti dirasuki sesuatu, makanya ia bisa menyodorkan pisau pada neneknya sendiri. Sang nenek yang mendengar cerita cucunya menarik nafas panjang dan tetap bersikap tenang. Raja benar-benar meminta maaf dengan semuanya. 


"anda telah mengakui kesalahan anda sendiri" teriak seseorang dari balik pintu. Semua mentri, termasuk mentri Park sudah berdiri di depan pintu ibu Suri.  Raja Ki San dan Ibu Suri panik melihat semua mentri sudah ada di depan kamar. Mentri yang membela Raja tak percaya bahwa orang yang ia bela ternyata sudah melanggar prinsip dari kerajaan. 

Raja berjalan terhuyung-huyung ke dala kamarnya, dengan pelanggaran peraturan maka semua perintah Raja Ki San pada Pangeran Wolgang dhapuskan. Lalu Mentri Park menyerahkan surat dari Pangeran Wolgang pada Raja. Setelah itu Raja Ki San membaca surat dari Pangeran Wolgang "air mengalahkan api". 

Dia merusak surat dengan kesal, "semua orang berusaha untuk menginjak kepalaku"umpatnya. Lalu dia berteriak pada semua orang yang ada diluar untuk menyalakan lilin untuknya. Lalu dia mendekatkan lilin pada tubuhnya. 

Beberapa pelayan dengan ketakutan membawakan lilin pada ruangan raja, tapi salah satu lilin jatuh dan mati dengan begitu saja. Raja Ki San sangat marah melihat api yang kemudian mati. "bagiaman bisa kau menjatuhkan lilinya" teriak Raja murka. Pelayan langsung bersujud dan meminta maaf. Raja Ki San mengerti ini semua karena Sa Dam, jadi semua orang berani menginjaknya. 

Lalu Raja turun dari tempat tidurnya, para pelayan meminta maaf dengan kesalahannya. Sebelum memberikan hukuman, Sa Dam datang meminta Raja Ki San untuk tenang. "mengapa kondisiku tidak menjadi lebih baik, padahal aku sudah melakukan semua yang kau inginkan" teriak Raja Ki San. Sa Dam menjelaskan banyak sekali orang yang menginginkan untuk memisahkan mereka. 

Sa Dam meminta Raja untuk tidak mempercayai semuanya. Raja Ki San menampar Sa Dam "Sekarang aku lebih percaya pada mereka dibanding kata-katamu" tegas Raja. Dia melihat Sa Dam mencoba untuk menipunya dan menginjak-nginjak kepalanya. Lalu dia mengambil pedang dan menaruh dileher Sa Dam, Sa Dam berusaha untuk mengingatkan sang Raja. 

"jangan mengucapkan sepatah katapun " teriak sang Raja. Sa Dam menatap Raja Ki San dengan tatapan sinisnya. Setelah itu Raja menjatuhkan pedangnya, ia memenrintahkan para pengawal untuk menutup gerbang Sukjeong sekarang juga. Sa Dam semakin menatap sinis pada Raja. 


Sa Dam membuka pintu dengan kasar, dia terlihat sangat kesal saat masuk ke daam kamarnya. Ho Jo mengikuti dibelakangannya, dia menanyakan apa yang harus mereka lakukan karena mereka baru saja memburu hantu. Menurutnya gerbang Sukjeong harus tetap terbuka. Sa Dam menegaskan bahwa Gerbang Sukjeong harus tetap terbuka, lalu ia menatap botol yang sudah berisi para hantu. 


Lee Rin masuk ke dalam kamar, tapi ternyata Sang Hun tidak ada didalam kamar, dia binggung kemana Sang Hun pergi. Lalu ia berjalan melihat ruangan yang belum pernah ia datangi. "apakah ada orang disana?" terikanya. Tapi tidak ada suara orang yang menyahut akhirnya dia penasaran dan berjalan masuk kedalam tak sengaja dia melihat ada ruangan bawah tanah di dalam ruangan. 

Dia mengintip sebentar apa yang ada di dalam, setelah terlihat aman dia menuruni tangga. Berjalan melihat rak yang menaruh barang lalu dia melihat ada dua baju prajurit yang tergantung disana. Dia melihat ada kertas yang menempel disana, ia teringat saat itu Sang Hun untuk melempar jimat dan dengan pedangnya dia mengusir hantu. Dia mengingat semuany dan memikirkan tentang Sang Hun. 


Pangeran Wolgang menuruni tangga, semua orang yang ada di kedai menunggunya dibawah. Sang pemilik merasa sudah tahu karena Lee Rin itu saat datang terlihat sangat berbeda. "jadi apakah kau benar-benar seorang pangeran?" tanya Teman Sang Hun tak percaya. Pemilik Kedai yang menjawabnya, dia menegaskan bahwa Lee Rin itu benar-benar Pangeran Wolgang. 

Wolmae binggung menayakan kemana pergi Do Ha, akhirnya dia berteriak memanggil Do Ha. Moo Suk sempat sedikit melirik seperti mencari Do Ha. Do Ha keluar dari dapur melihat Lee Rin yang akan pergi. Lee Rin ingin berjalan menghampiri Do Ha tapi Moo Suk memperingatakan Lee Rin kalau mereka harus segera pergi. Do Ha hanya bisa tersenyum dan memberikan hormat pada Lee Rin, setelah itu Lee Rin pergi. 


Di perjalan menuju istana, Semua pengawal meminta semua orang mengosongkan jalan karena Pangeran Wolgang akan lewat. Lee Rin duduk diatas kuda dengan wajah dingin tak ada wajah senyum sedikit pun. Do Ha berlari melihat Lee Rin yang pergi, matanya berkaca-kaca melihat kepergiaan Lee Rin. Sang Hun juga mengintip Lee Rin yang menaiki kuda menuju istana. 


Lee Rin menemui Raja Ki San, Lalu Raja Ki San berbicara bahwa semua itu adalah kesalapahaman jadi dia meminta Lee Rin untuk melupakannya dan tidak merasa terbebani. Lee Rin bersujud pada Raja Ki San dan mengatakan ia mengerti. "kau adalah keturunan kerajaan jadi tentu kau bisa melihat hantu. Jadi apakah kau melihat hantu yang menyerupaiku?" tanya Raja penasaran. 

"bisakah kau melihatnya?" ucap Raja. Lee Rin membuka matanya lebar-lebar dan melihat sekeliling disamping dan belakang raja. "aku tidak melihatnya" ucap Lee Rin. Raja terlihat marah, dia tahu Lee Rin itu bisa melihat hantu tapi kenapa dia tidak bisa melihat hantu yang ada disekitarnya. Lee Rin menegaskan sekali lagi bahwa ia tidak melihat hantu disekeliling Raja Ki San. 

Raja berteriak meminta Lee Rin mengucapkan segala kebenaran. Si pria yang berwajah mirip raja keluar lagi, dia tertawa mengejek Raja. "tentu saja dia tidak bisa melihat ku. Kau tahu mengapa? Aku ini hanya imajinasi yang diciptakan oleh pikiran mu sendiri" ucap pria  imajinasi Raja. Setelah itu Raja berteriak "itu tidak benar" sambil memukul tanganya ke arah bayangan. Lee Rin melihat Raja sedang berbicara sendiri. 


Lee Rin berjalan dia melihat hantu dengan pakaian prajurit kerjaan berjalan di depannya. Lee Rin mengikuti kemana hantu itu pergi. Sementara di Hutan Sang Hun berjalan dengan membawa sebotol air, dia mengitari tempat kuburun lalu menyiramnya dengan air, setelah itu semua hantu prajurit berkumpul di depannya. Sang Hun panik melihat semua hantu berkumpul di depannya. 

Dia memanggil satu persatu temannnya "Hyung Sik, Chan Yeong, Chang Sik,"Sang Hun melihat semua temannya itu merasa mendapatkan perlakuan tidak adil makanya masih betah berkeliaran. 'apakah kau pikir hanya kau yang mendapatkan perlakuaan tidak adil didunia?" teriak Sang Hun dengan mata berkaca-kaca. 

Sang Hun menegaskan bahwa kehidupan memang seperti itu, dia ingin mereka semua pergi dan jangan mendatanginya lagi. Dia meminta semuanya untuk melupakannya, dia memohon untuk semua hantu kembali pada dunia mereka. Sebuah suara jejak kaki memasuki hutan terdengar, para hantu akhirnya berjalan meninggalkan Sang Hun. 

Dari asap yang tebal terlihat ada orang yang semakin mendekat. Sang Hun memincingkan matanya melihat siapa yang datang dari belakang asap yang tebat. Lee Rin keluar dari asap yang tebal, dia menatap Sang Hun yang masih berdiri di depan batang pohon yang tertancap disana. 

Bersambung ke episode 10 

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger