Sinopsis Night Watch Man Journal Episode 13 Part 2


Lee Rin dan Sang Hun berlari menyusuri semua tempat mencari Do Ha. Tiga hantu ikut mencari, si dayang cilik binggung sebenarnya kemana si Do Ha. Kasim Song dan mentri ikut kemana arah si dayang cilik pergi. Moo Suk sedang melawan dua orang prajurit di depannya, tapi setelah dia sudah melumpuhkan keduanya, ternyata itu hanya khayalannya saja. 

Moo Suk berlatih pedang dengan mata tertutup dan berimajinasi ada dua prajurit di depannya. Dia membuka penutup kepalanya, kaget melihat Do Ha datang ke tempatnya. "apa yang membawamu kemari?" tanya Moo Suk. Do Ha berjalan mendekati Moo Suk, dengan mata berkaca-kaca ia memanggil Moo Suk "oppa". Moo Suk memalingkan wajahnya. 


Do Ha memegang pipi Moo Suk dengan wajah terlihat sangat kangen dengan sang kakaknya. "kaka ku.... tersayang" ucap Do Ha yang kerasukan In Hwa. Moo Suk meminta Do Ha berhenti melakukan itu. Do Ha mengatakan dengan perlahan bahwa ia adalah In Hwa. Moo Suk berteriak meminta Do Ha untuk menghentikan ucapannya. Dia tidak ingin membuka luka lama dan membuatnya menderita. 

Tapi Do Ha tidak mau mendengarkannya, dia memilih untuk masuk ke dalam rumah dan mengambil sebuah kotak berisi baju hanbok. Do Ha mengelus pakaian itu, Moo Suk masuk ke dalam kaget melihat Do Ha yang bisa membuka kotak dan mengelus baju itu. Dia mendekati Do Ha, "aku sudah melihatnya, Setelah aku meninggal, kau menangis sambil memegang pakaian ku  " ucap Do Ha. 

Moo Suk mengambil pakaian In Hwa, Dia menatap sinis Do Ha menyuruhnya untuk berhenti. Do Ha mulai menangis, Dia mengatakan bahwa ini adalah In Hwa pada kakaknya. Moo Suk menatap Do Ha "apa kau benar-benar In Hwa?"ucapnya gugup. Do Ha semakin menangis "kakak..... aku sangat takut" jeritnya. Moo Suk menarik nafas panjang. 


Flash Back saat In Hwa terkena cacar. 

Moo Suk menyuapi adiknya obat, dia yakin adiknya bisa sembuh karena mendapatkan obat dari Raja. "kakak... Sepertinya sudah saatnya aku pergi" ucap In Hwa lemah. Moo Suk memegang tangan In Hwa, dia meminta adiknya untuk tidak mengatakan itu karena sekarang hanya dia yang ia miliki sekarang. Dia ingin adiknya bertahan dan jangan pernah meninggalkanya. 

In Hwa melirik ke belakang kakaknya, Moo Suk meminta In Hwa jangan melihat kearah yang lain tapi melihat pada kakaknya saja. "kakak... ia sudah datang... Dewi cacar" ucap In Hwa. Dewi cacar sudah datang  berdiri dibelakang Moo Suk. In Hwa memberitahu dirinya sudah membuat kesepakatan. Moo Suk memanggil adiknya. 

Dewi cacar melotot pada In Hwa. "aku akan datang, jangan kakakku" ucap In Hwa ketakutan. Moo Suk memeluk In Hwa, dia meminta adiknya untuk bertahan dan tidak boleh pergi tanpa dirinya. In Hwa menatap kakaknya, "kau sangat hangat" lalu In Hwa meninggal saat itu juga. Moo Suk menangis histeris memeluk In Hwa. In Hwa keluar dari tubuhnya, berdiri melihat kakaknya yang menangis histeris. 


Dewi cacar berjalan cepat, Lee Rin berlari keluar dari kabut asap. Tapi dia kaget tidak ada dewi cacar tapi dia mengenal tempat itu, dia masuk kedalam rumah itu. Moo Suk sedang membelai rambut Do Ha yang tertidur dipangkuannya. 

Lee Rin datang melihat Do Ha yang tertidur dipanggkuan Moo Suk. "apa yang terjadi, apa apa dengan Do Ha?" tanya buru-buru. Moo Suk sendiri tidak tahu, yang ia tahu Do Ha mengatakan bahwa dirinya adalah In Hwa. Lee Rin mencari In Hwa, dia melihat In Hwa sedang duduk dibelakang Moo Suk. 


In Hwa berjalan mendekati Lee Rin, dia membisikan sesuatu pada Lee Rin. Moo Suk menanyakan dimana keberadaan In Hwa adiknya. "dia duduk disebelahmu" ucap Lee Rin. Moo Suk menatap Lee Rin dulu, seperti ingin mencari keyakinan. Setelah itu dia baru melihat ke arah kananya, Keduanya saling menatap tapi Moo Suk tidak bisa melihat sosok adiknya. 

Lee Rin memberitahu In Hwa sudah ditakdirnya untuk menjadi dewi cacar yang baru.  Kalau sampai mereka tidak menghentikannya, adiknya akan menjadi hantu jahat yang menyebarkan penyakit cacar. Moo Suk menatap Lee Rin kaget. 


Dewi cacar mengetahui keberadaan In Hwa, Dia masuk ke dalam kamar Moo Suk. In Hwa ketakutan, Lee Rin melihat In Hwa yang mundur ketakutan. Dia menengok, dia kaget melihat Dewi cacar sudah ada dibelakangnya. Moo Suk binggung "apa yang terjadi?.... apa yang terjadi?"..."tanyanya penasaran.

Lee Rin melihat kearah In Hwa yang pergi dengan cepat. Ia mencoba mengejar tapi dia hanya melihat In Hwa menghilang. Dia memberitahu Moo Suk bahwa Dewi cacar sudah membawa kabur In Hwa. Moo Suk kaget mendengar ucapan Lee Rin.


Sang Hun berdiri di dalam kedai, Lee Rin dan Do Ha datang, dia langsung menanykan keadaan Do Ha. Do Ha merasa baik-baik saja. Lee Rin menegaskan mereka harus menghentikan dewi cacar, jadi dia meminta Snag Hun untuk mengajarkan mereka. Sang Hun memperingatkan Lee Rin sekali lagi, untuk melawan kekuatan hantu, Lee Rin harus dapat memblokir daerah sekitarnya dan membangun batas perbatasan. 

"ini tidak bisa dilakukan hanya dengan dua orang" ucap Sang Hun sambil menatap Do Ha. Moo Suk masuk ke dalam kedai "aku akan membantunya juga" ucapnya. Lee Rin dan Do Ha kaget melihat kedatangan Moo Suk. Sang Hun melihat Moo Suk yang menawarkan dirinya sebagai penjaga malam. 


Sang Hun memberikan pedang empat harimau pada Lee Rin. Dia memberitahu bahwa pedang itu bisa menghentikan roh jahat dan bencana. Dia berharap pedang ingi akan membantu melindungi semua yang ingin Lee Rin lindungi. Lalu berlutut pada Lee Rin untuk menyerahkannya. Lee Rin mengambil pedang lalu mengeluarkannya, ada ukiran di dalam pedang itu. 

Lalu Sang Hun memberikan pedang kecil pada Moo Suk karena ia adalah prajurit yang baik, dia yakin Moo Suk bisa dengan baik mengunakan pedang itu. Lalu karena Moo Suk tidak bisa melihat hantu, dia memberikan kompas hantu sebagai matanya. 



Setelah itu Do Ha, dia mendapatkan cambuk untuk mengikat hantu. Sang Hun melihat Do Ha itu tipikial orang yang bertindak sebelum berpikir maka ia bisa mengunakan cambuk itu sebagai pelindungnya. Sang Hun memberitahu bahwa senjata yang mereka bawa itu tidak akan bisa disentuh oleh hantu. 

Lee Rin binggung, Do Ha pikir barang yang merea punya itu tidak ada gunanya. Sang Hun memberitahu bahwa semangat dan senjata mereka harus dipersatukan, dengan begitu mereka harus melakuan ritual. Teman Sang Hun sudah mempersiapkan alatnya. 

"sekarang kalian harus diberikan cap supaya semangat dan senjata kalian menjadi satu" jelas Sang Hun. Dengan begitu mereka bisa memberikan senjata yang mereka miliki kekuatan dan bereaksi terhadap hantu. Dia yakin semua sudah tahu yang harus mereka lakukan. Lee Rin dan Do Ha seperti pasti akan melakukan itu. Saat mata Sang Hun menatap Moo Suk, terlihat ada keraguan. 

Moo Suk melihat kearah Do Ha dan Lee Rin, dua temannya itu seperti berharap Moo Suk mau melakuannya. "aku akan melakukanya, jika ini demi In Hwa" tegas Moo Suk. Tangan mereka mulai dilukis dengan tinta merah. Setelah itu sebuah timah panas membuatkan cap ditangan mereka. Ketiganya menahan sakit satu-persatu. 


Sang Hun memberitahu bahwa ini adalah awal dari perjalanan mereka menjadi seorang penjaga malam, dia memperingatkan ada jalan berbahaya di depan mata mereka. Dia memberitahu Lee Rin akan bertemu dengan orang-orang yang kurang beruntung dari orang biasa. Jadi tidak ada hari tanpa ada penderitaan. Lee Rin mulai mencoba pedangnya, dia sudah bisa menyatukan dirinya dengan senjata setelah di cap. 

Do Ha akan  lebih banyak tidur malam, Moo Suk bertugas untuk berjuang pada orang yang dirugikan dan ditinggalkan. Dan itu sebuah prestasi luar biasa yang tidak bisa dicapai oleh orang biasa. Sang Hun ingin mereka semua bisa bangga pada diri mereka. "pahlwan dalam bayang-bayang yang tidak pernah dia dilihat oleh orang lain seperti itulah kehidupan penjaga malam" jelas Sang Hun. 


Lee Rin dan Moo Suk melihat dari jauh Moeranbang. Lee Rin memberitahu bahwa Sa Dam tinggal disana dan Dewi cacar itu ada disana. Dia itu tahu apakah reakasi dari kompas pendetesi hantu milik Moo Suk. Moo Suk mengeluarkannya, tidak ada reaksi apapun. Dia pikir alatnya itu rusak jadi dia mengoyang-goyangkannya. Lee Rin sedikit mencemooh bahwa Dewi cacar tidak ada ditempat itu. 


Di dalam Moeranbang, pemilik memberitahu satu pengunjungnya dia dari Qingdao. Dia yakin kalau orang itu tinggal disana pasti orang itu mengenali ayahnya, namanya tuan Mo. Si tamu memikirkan naan yang disebut oleh pemilik. Sementara Pemilik itu yakin kalau tamunya tahu tentang ayahnya kalau menjalankan bisnis di Qindao. "apakah yang kau maksud itu Tuan Mo Gyung Wook?" tanyanya. 

Pemilik Moeranbang membenarkan, dia ingin tamunya itu memberikan surat pada  ayahnya kalau ia pergi ke Qindao. Tamunya tak percaya dengan yang diminta oleh pemilik Moeranbang. Pemillik Moeranbang, terlihat ada yang salah dengan yang dia ucapkan. Tamu itu merasa tersanjung dengan permintaannya karena Tuan Mo terkenal sangat kaya di daerah Qindao. 

Si pemilik membenarkan itu dengan wajah tersipu malu. " tapi dia hidup seratus tahun yang lalu" jelas si tamu tak percaya. Pemilik itu terlihat kaget dan panik mengetahui Tuan Mo itu sebenarnya sudah tidak ada. 



Sa Dam terbangun di tempat tidurnya, dia berganti pakaian dan seperti mengeluarkan suara seperti ular mendesis dari mulutnya. Lalu ia berjalan keluar kamar, di dalam kamar sudah tergeletak mayat dengan wajah gosong. Sepertinya Sa Dam kembali mengambil jiwa manusia supaya ia bisa tetap hidup. 


Lee Rin berjalan ke sebuah rumah lagi, Dia memberitahu bahwa di depan mereka itu tempat tinggal Sa Dam yang diberikan oleh Raja. Dia ingin tahu reaksi dari alat yang dimiliki Moo Suk. Moo Suk melihat tidak ada reaksi juga. Lee Rin binggung kalau Dewi cacar tidak ada di istana kemana ia perginya. Lalu ia pergi berjalan meninggalkan tempat Sadam. 


Semua penjaga malam berkumpul di ruang bawah tanah. 

Lee Rin melaporkan mereka tidak bisa menemukan keberadaan Dewi cacar, tapi wabah cacar sudah berhenti menyebar. Mereka bisa melacak keberadaan Dewi cacar dari penyebaran wabahnya. Dia ingin tahu apa yang harus mereka lakukan sekarang. San Hun pikir untuk mengetahui yang dinginkan oleh dewi cacar itu dengan mengetahui keberadaannya.

Sekarang mereka tidak tahu apa-apa karena tidak memiliki pertunjuk. Lee Ri penasaran sebenarnya apa yang di inginkan oleh Dewi cacar itu. Moo Suk menatap Lee Rin tajam, dia memikirkan apa sebenarnya yang di inginkan oleh Dewi cacar datang ke dunia manusia. 


Sa Dam dan Ho Jo berjalan lingkungan istana. Ho Jo menanyakan apakah ia akan pergi ke Kuil Seokgwang. Sambil berjalan Sa Dam memberitahu bahwa dewi cacar itu ingin mengambil alih tubuh ibu suri dan menempati tempat tinggalnya, jadi dia harus membantunya. Ho Jo tak percaya Sa Dam mau melakukan itu untuk dewi cacar si hantu rendahan. 

Menurutnya masih banyak yang harus mereka lakukan untuk menaikan dewa naga sampai ke surga. Sa Dam mengutarakan maka ia membantu dewi caca, karena Dewi cacar akan membantu mereka mengumpulkan semua hantu yang mereka perlukan. 


Raja Ki San kembali uring-uringan mencari Sa Dam. Dia marah kenapa Sa Dam belum datang juga. Penjaga memberitahu bahwa Sa Dam sedang pergi ke kuil Seokgwang menjenguk ibu Suri. Raja Ki San terlihat tak percaya. Pelayan memberitahu tujuan Sa Dam pergi kesana untuk berdoa supaya ibu Suri bisa sembuh. Raja Ki San semakin kaget. 

Dia mendengar suara hatinya yang mengatakan bahwa itu sebagai penghinaan untuk Raja. Raja Ki san menyangkalnya karen ai amyang menyuruh Sa Dam pergi ke tempat ibu  Suri. Dia memberitahu bahwa Sa Dam itu sangat menghormatinya. 


Lee Rin mendapatkan laporan dari hantu mentri dan kasim Song, dia mendapatkan berita bahwa semua keadaan diluar sana sedang tenang dan tidak ada wabah cacar yang menyerang. Ka Sim Song sudah mengeceknya tidak ada agi yang tercacar di luar sana. Mentri juga tidak menemukan dewi cacar diluar sana. Lee Rin berpikir lagi kemana perginya Dewi cacar. 


Dayang kecil datang, dia berteriak membawa berita besar. "orang-orang yang tinggal di sekitar kuil Seokgwang diungsikan. Ada wabah cacar di sekita kuil Seokgwang" ucapnya dengan bersuara keras. Lee Rin kaget mendengar kuil Seogwang adalah tempat tinggal neneknya. Dia berpikir yang diinginkan dewi cacar yang ada disana. 


Tiga orang datang dengan mengunakan kuda dari arah kabut, Lee Rin, Moo Suk dan Do Ha sudah berpakaian tidak seperti biasanya. Moo Suk merasa mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan karena kabut sangat tebal. Dia juga ingat ada banyak tebing yang akan mereka lalu. Lee Rin mengumpat kesal. Do Ha memicingkan matanya, dia melihat ada cahaya di depannya. 


Mereka bertiga mendekati rumah yang terang dalam kabut. Dua orang wanita keluar dari tempat itu, dia melihat ketiga orang itu akan melewati kabut yang tebal. Do Ha menjelaskan mereka tersesat saat akan pergi ke kuil Seokgwang, 

Mereka tidak bisa menemukan jalana itu karena tempat itu penuh dengan kabut yang tebal. Wanita itu menjelaskan tempat itu memang sering diselimuti kabut tebal, jadi mereka harus menunggu kabut sampai hilang baru bisa melanjutkan perjalanan. 


Do Ha duduk lemas dengan membawa cambuknya, dia melihat kabut semakin tebal sampai-sampai ia tidak bisa melihat kakinya sendiri. Lee Rin dan Moo Suk hanya bisa menarik nafas panjang. Dua wanita itu datang dengan membawakan makanan. Ia tahu mereka lapar jadi mereka menyediakan makanan untuk tamu. 

Lee Rin berterimakasih, Wanita itu merasa sudah menjadi tugasnya untuk melayani tamu. Saat ketiga memulai makan, alat pendekesi hantu jarungnya berputar sangat kencang. Moo Suk dan Lee Rin saling berpandangan, Do Ha yang sudah mulai menyuap makanan juga melirik Moo Suk. Lalu Moo Suk bersiap memegang pedang begitu juga Lee Rin. 


Moo Suk mulai berdiri dan mengarahkan pedangnya pada dua orang wanita yang ada didepannya. Mereka ketakutan sebenarnya apa yang akan dilakukan oleh Moo Suk. Lee Rin juga menyodorkan pedangnya pada dua wanita itu. Moo Suk sudah tahu dua orang itu adalah hantu. Lalu Kedua wanita itu memperlihatkan wajah aslinya yang penuh cacar. 

Do Ha dan Moo Suk kaget dengan perbuahan wujud wanita yang ada didepan mereka. Dua hantu itu tersenyum sinis lalu keluar dari ruangan dengan menembus pintu. Lee Rin, Do Ha dan Moo Suk langsung mengerjarnya keluar.


Di luar masih diselimuti kabut asap, Lee Rin mengecek semua Do Ha dan Moo Suk apakah baik-baik saja. Do Ha mengatakan dia tidak bisa melihat apapun dengan matanya. Moo Suk juga tidak bisa mengunakan pendeteksi hantu untuk mengetahui keberadaan hantu. Lee Rin sadar seseorang sudah membuat garis pertahanan hantu untuk mereka. 

Lalu ia teringat dengan pesan Sang Hun bahwa respon pertama itu sangat penting. Mereka harus meninggalkan garis pertahan secepat mungkin. Lee Rin harus percaya dengan kekuatan pedang empat harimau. Dia meminta Lee Rin fokus pada tujuannya dan tidak ada yang mustahil. Setelah itu dia menyuruh Lee Rin mengayunkan pedangnya ke udara. Lee Rin mulai fokus dan mengayunkan pedangnya ke udara. 

Setelah itu kabut asap hilang begitu saja, Ketiga melihat semua dengan jelas yang ada didepannya. Lee Rin melihat tempat itu adalah Kuil Seokgwang. Do Ha dan Moo Suk melihat keadaan di depan mereka, lalu Lee Rin berjalan lebih dulu. 


Lee Rin membuka kamar neneknya, dia melihat para pelayan sudah terjatuh dan neneknya hanya berbaring diatas kasurnya. Dia berteriak meminta neneknya untuk bangun. Neneknya mulai membuka matanya, dia melihat Pangeran Wolgang yang datang. Ia tahu cucunya itu sangat mengkhawatirkan dirinya karena itu ia datang. Dia tahu hanya Pangerawn Wolgang yang bisa ia andalkan. 

"kau memang sungguh berbakti" puji neneknya. Tapi tiba-tiba neneknya mencekik Lee Rin dengan keras. Lee Rin melihat wajah Dewi cacar ada didepannya. "kau sudah mengangguk pekerjaanku" amuk dewi cacar. Dewi cacar terus mencekik Lee Rin, sekarang ia akan mencabut nyawa Lee Rin lebih dulu. "mati sekarang" teriak Dewi Cacar. Lalu tiba-tiba Neneknya melemah dan sadar ia sudah berbuat kesalahan. 



Neneknya meminta Lee Rin untuk lari sekarang. Lee Rin masih merasakan kesakitan dilehernya. Lalu Dewi cacar masuk lagi ke dalam tubuh neneknya, dia mulai mencekik Lee Rin kembali. Do Ha dan Moo Suk datang melihat Lee Rin yang dikcekik oleh neneknya sendiri. "dewi cacar merasuki nenekku" ucap Lee Rin yang menahan kesakitan dilehernya. 

Moo Suk melihat pendeteksi hantu, bergerak cepat. Dia menyodorkan pedangnya, "kau adalah dewi cacar" ucapnya. Ibu Suri terlihat sadar dan melepas tangannya dari leher Lee Rin. Tangannya bergetar lalu meminta Moo Suk membunuhnya saja karena ia tidak pantas melakukan itu pada pangeran. "bunuh aku sekarang" perintahnya. Lee Rin menempelkan kertas pengusir setan pada punggung nenek. 

Neneknya mulai melemah, saat itu Dewi cacar keluar dari tubuh neneknya. Lee Rin melihat neneknya yang tak sadarkan diri. Saat itu pula para pelayan ikut sadarkan diri. Mereka terlihat panik melihat keadan mereka. Do Ha langsung keluar mencari Dewi cacar, diikuti oleh Lee Rin dan Moo Suk. 


Moo Suk mencoba mencari keberadaan Hantu dengan alat pendeteksi hantu. Lee Rin melihat ada In Hwa di belakang Dewi cacar. Moo Suk melihat di depannya tidak ada siapa-siapa tapi jarum dari kompasnya terus berputar. Lee Rin mulai mengeluarkan pedangnya, Moo Suk mengikuti dan Do Ha siap dengan cambuknya. Dewi cacar menyuruh dua orang anak buahnya melawan penjaga malam. 

Lee Rin mulai melawan hantu dengan pedangnya dan juga Do Ha dengan cambuknya. Moo Suk masih binggung karena dia tidak bisa melihat hantu. Tubuhnya sempat terdorong oleh kekuatan hantu. Moo Suk mencoba melawan tapi karena ia tidak melihat jadi arah pedangnya selalu salah. Do Ha membantu Moo Suk saat hantu akan menyerahnya. Lee Rin sendiri bisa menghilangkan hantu dengan pedangnya. 

Akhirnya Moo Suk dengan sekali ayunan pedang, dia berhasil menghilangkan hantu. Dewi cacar memberikan kekuatan pada In Hwa melalui pundaknya. Moo Suk merasakan ada hantu yang akan mendekat Lee Rin melihat In Hwa mendekati Moo Suk, Do Ha berlari ke arah Moo Suk. In Hwa akan menyerang Moo Suk malah menyerang Do Ha. 

Lee Rin kaget melihat Do Ha yang terkena kekuatan jahat dewi cacar. Setelah semua energi keluar dari tubuh In Hwa, Do Ha jatuh tak sadarkan diri. Moo Suk memegang Do Ha yang lemas. In Hwa berjalan mundur. Lee Rin tak bisa menahan amarahnya karena dewi cacar dengan mengunakan In Hwa menyerang Do Ha sampai tak sadarkan diri. 


Lee Rin menatap tajam dewi cacar, dia menyerang mengunakan pedangnya tapi Dewi cacar bisa menghindarinya. Dewi cacar akan menyerang Lee Rin dengan kekuatannya. Tapi Lee Rin mengayunkan pedanganya dan pantulan sinar membuat dewi cacar silau. Lalu Lee Rin melepa beberapa kertas pengusir hantu ke arah Dewi cacar. 

Dewi cacar mulai ketakutan melihat kertas pengusir hantu yang berterbangan. Setelah itu Lee Rin menusukan pedangnya pada tanda "memusnahkan" teriaknya. Kertas pengusir hantu menyerang dewi cacar, Dia hanya bisa terdiam tanpa bisa bergerak. Lee Rin mulai menyerang dengan pedangnya dan saat itu Dewi cacar hilang menjadi kepingan hitam, lalu kertas jatuh ditanah. 


Sa Dam yang sedang berjalan dengan Ho Jo tiba-tiba merasakan sakit di dadanya. Dia terjatuh setelah merasakan sakit di dadanya. Ho Jo terlihat panik melihat pemimpinya. Sa Dam bisa merasakan dewi cacar dalam bahaya. Dia mengajak Ho Jo untuk menyelamatkan Dewi cacar sekarang juga. Ho Jo dan Sa Dam berjalan bersama, sepertinya Sa Dam terlihat masih merasakan sakit di dadanya. 


Moo Suk meminta Do Ha untuk membuka matanya, In Hwa dengan mata sinisnya  melihat Moo Suk seperti kekuatan dewi cacar tidak bisa membuat mengendalikan dirinya bahwa itu kakaknya. In Hwa berjalan mendekat dan mencekik Moo Suk tanpa ampun. Moo Suk terlihat sangat kesakitan ada hantu yang mencekik lehernya. Lee Rin melihat In Hwa yang mencekik Moo Suk. 

Bersambung ke episode 14 

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger