Sinopsis Night Watch Man Journal Episode 11 Part 1


Lee Rin melihat seorang laki-laki berjalan. "laki-laki itu. dia yang mempengaruhi raja dan memasukan hantu ke ibukota" ucap Lee Rin. Sang Hun melihat, dia kaget karena pria yang ditunjukan Lee Rin adalah Sa Dam. Lee Rin kaget mendengar Sang Hun menyebut nama Sa Dam seperti sudah mengenal lama. 

"tentu saja aku mengenalnya" tegas Sang Hun. Lee Rin mengintip lagi melihat Sa Dam berjalan. Sa Dam menurunkan topinya supaya tidak terlihat wajahnya. Sang Hun merasa mereka punya banyak pekerjaan untuk malam hari ini. Lee Rin memikirkan perkataan Sang Hun dan mengintip kembali Sa Dam. 


Mentri Park kaget menerima berita dari anak buahnya kalau yang ia lihat adalah pendekar Sang Hun. Anak buahnya yakin bahwa itu Sang Hun, orang yang ia bersamanya saat menjadi pengawal istana 12 tahun yang lalu. Mentri Park masih  tak percaya tapi dia menyuruh anak buahnya itu untuk pergi. 

"Jo Sang Hun, ketua penjaga malam masih hidup" gumam Mentri Park. 


Sebuah meteor menyerang istana, patung-patung pun seperti berisi hantu di dalamnya. Sang Hun mulai bercerita. "ketika Raja melakukan perjalanan ke gunung Baekbu untuk menyembuhkan penyakit kau. Raja harus mendapatkan bunga seribu tahun. Dukun dari suku mago yang bisa memekarkan bunga seribu tahun diculik oleh suku Yongsin."

Kakak Do Ha sudah digantung sebagai persembahan untuk raja naga. "Raja menghentikan naga yang hendak naik ke surga dengan panah istimewa." Cerita Sang Hun. Ia pikir itu sudah berakhir, tapi ternyata Sa Dam ketua Yongsin sudah mengutuk bunga seribu tahun. Yang membuat raja menjadi aneh setelah mencium bunga Seribu tahun yang diberikan oleh dukun suku Mago. 

Saat itu Sang Hun mencoba untuk mengeluarkan hantu dari tubuh raja tapi masih tetap tidak keluar juga. Dia mengatakan bahwa Sa Dam dari suku Yong Sin yang menjadi penyebab kematian Raja. Sang Hun menceritakan semuanya pada Lee Rin sambil berjalan. 


"suku Yongsin?" teriak Do Ha. Do Ha berjalan menuju Lee Rin dan Sang Hun. Dia mendengar Sang Hun menyebut nama Suku Yongsin. Sang Hun membenarkan, dia memberitahu bahwa Sa Dam adalah ketua dari Suku Yongsin. Do Ha tak percaya, jadi Sa Dam adalah orang yang menculik kakaknya. Dia menceritakan bahwa Sa Dam mendekatinya dan mengatakan bahwa ia mengetahui tentang kakaknya. 

Dia yakin Sa Dam mengetahui tentang kakaknya sekarang. Do Ha meminta Sang Hun memberitahunya, karena ia sudah menunggu kakaknya pulang selama 12 tahun. Lee Rin seperti memikirkan cerita Do Ha. Sang Hun kaget kalau Sa Dam mendekati Do Ha. Dia tahu bahwa Sa Dam itu menginginkan Dukun dari Suku Mago. Dia menyimpulkan dengan terbata-bata. 

"apa yang terjadi?" tanya Lee Rin sedikit panik. Sang Hun tidak menjawab, tapi matanya terus tertuju pada Do Ha. Lee Rin melihat Do Ha yang sudah berkaca-kaca. Dia bisa menyimpulakan bahwa Sa Dam itu mengincar  Do Ha seperti kakaknya dulu untuk membawa naga mereka kembali ke surga. 


Di kamar temen Sang Hun sedang membaca buku dengan santai. Dia tertawa sendiri membaca buku judul "pria hebat istana". Dia pikir cerita itu sangat hebat sekali. Setelah itu  dia mencari-cari kelanjutan yang ketiga dari buku yang ia baca. Tapi dia kaget melihat buku  berjudul "penjaga malam" yang ada ditumpukan buku-buku yang lainnya. 

Dia mengambil dan mengamati dari judul buku, lalu membalik-balikan lembaran kertas secar cepat. "apa ini?" ucapnya kaget. Dia melihat buku itu dia yang menulisnya. Dia binggung sendiri sebenarnya apa yang terjadi, bagaimana bisa buku itu ada di dalam kamarnya. 


Sang Hun pikir Sa Dam sedang mengisi ibukota dengan hantu, sambil mencari dukun dari suku Mago. Dia melihat hanya ada satu tujuannya. Lee Rin ingin tahu apa sebenarnya tujuan dari Sa Dam. "menyembuhkan naga yang dijadikan Tuhan oleh Sa Dam" tegas Sang Hun.  Lee Rin dan Do Ha mengerutkan dahinya. Sang Hun yakin Sa Dam ingin mengambil alih kerajaan dengan mengirimkan naga itu ke surga. 


"Hyung, apa yang kau bicarakan" teriak temannya. Dia meminta Sang Hun untuk tidak membahas masalah ini lagi dan menutup mulutnya. Lee Rin melihat teman Sang Hun, lalu dia melihat buku yang dipegang oleh teman Sang Hun. Ia tak percaya bahwa buku itu diambil sendiri oleh Sang Hun. Do Ha juga menatap Sang Hun seperti masih penasaran. Sang Hun hanya bisa tertunduk diam. 


Mentri Park duduk sendirian dia kamarnya, dia tak percaya Sang Hun masih hidup dan berkerja sama dengan Pangeran Wolgang. Dia bertanya-tanya "apakah Sang Hun itu mengetahui sesuatu?" Dia pikir Sang Hun mengetahui rumor tentang hantu. 

Tiba-tiba dia tertawa sendiri, Dia menegaskan dirinya itu Park Soo Jong dan tidak mungkin juga dia bisa memikirkna tentang hantu dan menakuti-nakutinya tentang hal yang berhubungan yang tidak masuk akal hantu. Pengawal di depan kamarnya memberitahu bahwa ia kedatangan tamu. 


Wajah mentri Park sinis melihat tenyata Sa Dam yang datang kerumahnya. "apa maksud kedatangan pemimpin Tao rendahan kediamanku?" tanya Mentri Park sinis. Sa Dam melihat mentri Park itu sedang ada diposisi yang sama denganya. "aku mungkin sedang dalam bahaya tapi aku tidak akan pernah mau berkerja sama denganmu" tegas mentri Park.

Lalu dia menyuruh para pengawal untuk mengusir Sa Dam. Para pengawal bersiap mengusir Sa Dam dengan memegang tangannya. Dia yakin Mentri Park nanti akan membutuhkan dirinya. Mentri Park yakin bahwa dirinya itu tidak akan jatuh ke dalam ancaman Sa Dam. Dia menyuruh pengawalnya cepat-cepat membawa Sa Dam keluar dari kediamannya. 

"anda hanya bisa keluar dari situasi ini apabila anda berkerjasama dengan saya"  teriak Sa Dam, dia juga berusaha melepaskan tangannya dari pegangan pengawal. Dia meminta Mentri Park datang ke Maeranbang kalau saja Mentri Park berubah pikiran. Setelah itu dia memberikan hormat lalu pergi. 


Pemilik Maeranbang sedikit panik melihat sikap pedana mentri yang sinis pada mereka, dia binggung apa yang bisa mereka lakukan nanti. Sa Dam yakin akhirnya mentri Park akan merasakan yang namanya rasa takut. Dia sangat yakin Mentri Park akan merasakan yang namanya rasa takut yang sangat kuat. Setelah itu akan ada celah disana, saat itu lah ia akan masuk ke dalam celah itu pada  Mentri Park. 


Mentri Park terlihat uring-uriangan di dalam rumah. Dia tak bisa diam dan mondar-mandir di dalam kamarnya sendiri. Setelah itu mengetukan jarinya di tembok kayu rumahnya. "Jo Sang Hun tahu" pikirnya. Lalu dia berteriak apakah ada seseorang diluar sana. 


Lee Rin menceritakan ayahnya sedikit aneh menuduh ibunya berzina dan akhirnya ibunya terbunuh. Dia ingin mencari tahu kebenaran yang terjadi sebenarnya. Dia meminta Sang Hun untuk memberitahu yang sebenarnya. Teman Sang Hun seperti menarik nafas panjang mendengar pemintaan Lee Rin. 

"aku tidak tahu tentang kematian orang tua kau" tegas Sang Hun. Dia juga menegaskan dirinya tidak tahu tentang kakak dari Do Ha. Do Ha ikut berdiri ketika Sang Hun berdiri, dia tahu Sang Hun tahu tapi berusaha untuk menyembunyikannya. 

"lalu siapa wanita yang dituliskan dalam buku itu?" tanya Lee Rin. Dia ingin tahu siapa wanita yang menyebabkan ayahnya menjadi aneh seperti itu. Dia pikir itu sangat penting untuk dirinya, dia ingin Sang Hun tidak mengabaikan perintahnya. Do Ha juga memohon pada Sang Hun untuk bisa memberitahu mereka yang sebenarnya. Sang Hun mengatakan bahwa dia tidak tahu apa-apa.


Teman Sang Hun melihat semua sudah selesai, jadi ia pikir semuanya bisa pergi untuk tidur. Tapi saat Sang Hun akan pergi, beberapa orang dengan pakaian hitam dengan wajah tertutup mengepung kedai. Lee Rin berusaha untuk melindungi Do Ha. Temannya mundur pelahan, ia ketakutan melihat banyak orang yang mengepung mereka, tak sengaja dia menjatuhkan batok kelapa kering. 

Saat itu perkelahian dimulai, Sang Hun melawan dengan tangan kosong. Tapi dengan lemparan sumpitnya bisa melumpuhkan satu orang dan beberapa lainnya menancap di tembok. Lee Rin mencoba menarik Do Ha ke lantai dua tapi dia juga harus melawan  orang-orang yang datang dengan tiba-tiba ke kedai. Wolmae dan putrinya berteriak kesal karena berisik sekali diluar. 

Tapi mereka kaget karena ada beberapa orang yang menyerang Sang Hun dan kedai mereka jadi berantakan. Pemilik kedai juga keluar dari kamarnya, dia kaget melihat apa yang terjadi pada kedainya. Sang Hun terus melawan sendirian. Wolmae berteriak ketika salah seorang akan memukul Sang Hun dengan bangku, tapi Sang Hun yang pintar malah bisa membelah bangku dengan kakinya. 


Sang Hun bisa melumpuhkan satu orang lagi yang masih memegang pisau, dengan pisau yang ada dilehernya dia bertanya dengan nada mengancam "siapa yang mengutusmu?" tanya Sang Hun. Wolmae mengeluarkan jeritan paniknya, Sang Hun menengok. Saat itu dia terlihat lemah dan si prajurit itu melepaskan pasir dan akhirnya Sang Hun bisa melepaskannya. Akhirnya semuanya pergi. 

Wolmae berlari melihat Sang Hun, dia bertanya-tanya apa sebenarnya terjadi dan dia ingin tahu apakah Sang Hun terluka. Lee RIn dan Sang Hun saling menatap. Lalu Lee Rin yang masih terengah-engah setelah melawan para prajurit menatap Do Ha. 


Sang Hun menemui Lee Rin yang sedang berdiri diluar sendirian. Dia memberitahu bahwa itu semua adalah orang suruhan dari Mentri Park. Mentri Park adalah orang yang meniadakan penjaga malam. Lee Rin pikir Raja adalah satu-satunya musuhnya, tapi sekarang dia tak habis pikir bahwa ada banyak musuh diluar sana. Dia tak percaya begitu banyak orang yang menghentikannya saat ia akan melakukan sesuatu. 

Lee Rin sendiri binggung seberapa besar rahasia pada ayahnya sampai orang-orang ingin menghentikannya untu mencari tahu kebenarannya. Sang Hun meminta Lee Rin lebih tenang lagi. Lee Rin pikir keadaan akan lebih baik setelah ia mengetahui tentang ayahnya.


Tapi dia sendiri tidak tahu ayahnya itu seperti apa. "mengapa ayahnya meninggalkan begitu banyak musuh tersembunyi? itu yang membuatku marah" ucap Lee Rin. Sang Hun memberitahu alasan kenapa ayahnya pergi ke Gunung Baekbu adalah cinta yang paling besar diberikan raja pada Lee Rin. Dia ingin Lee Rin mengingat hal itu. 

"apakah benar ayahku mencintaku?" tanya Lee Rin tak percaya Yang Lee Rin ingat dengan ayahnya adalah matanya ditutupi kemarahan dan pedang yang tajam dan bagiamana di sudah disodorkan pedang tajam di depan matanya. Selama ini Lee Rin hanya tahu tentang ayahnya seperti itu. Sa Dam hanya dia tak berkomentar/ 

Lee Rin pikir ada sisi baik dalam diri ayahnya, dia berjanji sekarang tidak akan pernah memaafkan orang yang telah membuatnya memiliki kenangan buruk tentang ayahnya. "baik Sa Dam, pedana mentri atau wanita itu" tegas Lee Rin. Dia tidak akan mengampuni siapa pun. Sang Hun melihat Lee Rin yang sudah menangis menahan amarahnya karena ingin mengetahui tentang ayahnya yang sebenarnya. 


Do Ha duduk di kamar sendirian, dia memegang gelang yang ditinggalkan oleh raja 12 tahun yang lalu. Dia ingat saat itu dia mengatakan pada raja bahwa pangeran pasti sembuh. Dia melihat betapa bangganya pangeran memiliki ayah seperti Raja yang mau melindungi anaknya. 

Do Ha memikirkan bahwa pangeran yang dimaksud raja itu bukan Raja Ki San tapi Lee Rin. Raja saat itu mengatakan orang yang dicintainya itu pasti menunggunyakembali. Raja menyebut dua nama "Lee Rin dan Ratu" . Do Hae mengingat kata-kata itu, dia buru-buru keluar dari kamarnya. 


Do Ha memanggil Lee RIn untuk menunggu sebentar. Lee Rin melihat wajah Do Ha dengan mata berkaca-kaca. Do Ha memberikan gelang milik raja yang tertinggal ditangan Lee Rin. "dia tidak bisa tidur semalaman karena mengkhawatirkan anaknya yang sakit" ucap Do Ha. 

Saat itu raja memperlakukannya sangat hangat seperti anaknya sendiri. Do Ha mengingat kenangan dengan Raja seperti itu. Dia percaya  itu adalah sifat raja yang sebenarnya. Dan gelang itu adalah yang menunjukan hati dari raja sesungguhnya. Lee Rin memegang gelang yang diberikan Do Ha "ayahku.... hatinya..." ucap Lee Rin terbata-bata. 


Flash back saat Lee Rin terakhir kali melihat ayahnya. 

"ayah sudah mengalami beberapa kesulitan, maka ayah memberikanmu ini" ucap ayahnya memberikan sekotak bunga seribu tahun. Lee Rin saat itu hanya bisa menangis melihat ayahnya.Raja memberitahu sebenarnya dia ingin memberikan bunga itu sejak lama tapi dia sendiri binggung kenapa dirinya menjadi aneh. Ayahnya merasa bahwa ia sedang sakit jadi dia meminta maaf pada Lee Rin. 


Lee Rin mengingat semua kenangan terakhir bersama ayahnya. Do Ha ingin pergi meningglkan Lee Rin. Tapi Lee Rin menahannya dengan memegang erat tangan Do Ha. "sebentar.... bisaah kita seperti itu sebentar saja?" pinta Lee Rin dengan suara terisak. Do Ha membiarkan Lee Rin memegang tanganya, keduanya pun saling menatap sedih. 


Dari jauh Sang Hun melihat Do Ha dan Lee Rin yang sedang berpegangan tangan. Temannya terlihat ketakutan. Dia berbisik pada Sang Hun "bagiaman kau menanggung semua ini?" tanyanya. Dia tak habis pikir kalau Pangeran Wolgang tahu bahwa Do Ha adalah adik dari wanita yang ia cari. Sang Hun menyuruh temannya itu diam dan jangan membicarakan hal itu lagi.

Temannya pikir mereka tidak bisa melakukan itu lagi dan dia melihat Sang Hun sudah melakukan yang terbaik dalam hal ini. Sang Hun mengakui kalau dirinya selama ini hanya berpura-pura. Dia merasa terlahir sebagai penjaga malam jadi sekarang ia ingin mengikuti kata hatinya. Setelah itu dia pergi meninggalkan temanya dan temannya hanya bisa mengelengkan kepala dan menghela nafas. 


Sa Dam sedang mengadakan ritual, beberapa menit kemudian lilin yang menyala mati karena tertiup hembuasan angin. Dia membuka matanya "Dewa cacar sudah datang kembali" ucapnya. Sang Dewa cacar mendatangi Sa Dam dan keduanya salin berhadapan. 


Ibu Suri terbangun karena dia bermimpi buruk, dia melihat ada orang di depannya, Dia pikir itu adalah dayang Lee saat dia memanggilnya matanya kaget karena dewa cacar masuk ke dalam kamarnya. Saat itu dia terbangun dari tidurnya. Nafasnya terengah-engah, sang pelayan datang menghampiri dengan wajah panik. Ibu Suri mengatakan dia hanya bermimpi buruk dan ia bersyukur kalau itu hanya mimpi. 


Dewa cacar berjalan di pelataran istana, dia menatap lurus ke depan. Pandangan tetap sinis, seperti dia memang datang ke tempat ibu Suri untuk memberikan tanda bahwa ia datang ke istana. Setelah itu dia masuk lagi ke dalam kamar Sa Dam. 



Seorang mentri memberitahu bahwa seharusnya klinik lokal itu diisi oleh obat herbal sesuai dengan perintah raja. Tapi pada kenyataannya, Mentri Park dan anaknya menyerahkan haknya untuk memasok obat herbal pada orang lain untuk keuntungan pribadi. Menurutnya itu adalah pelangaran terhadap hukum kerajaan dan seharusnya mereka bisa memepertanggung jawabkannya semua ini. 

Raja Ki San pikir ia bisa memberikan belas kasihan pada banyak hal yang lain tapi dia tidak bisa mengampuni orang yang merusak kesehateraan rakyatnya. "tangkap Mentri Park dan putrinya, segera" perintah raja. Semua yang ada di dalam ruangan langsung bergemuruh, mentri Park hanya bisa menutup matanya seperti menahan amarah. Di depannya mentri yang melaporkannya tersenyum licik. 


Semua prajurit kerjaan datang ke klinik lokal, Soo Ryun yang sedang mengobati pasien kaget melihat banyak perajurit datang. "atas perintah raja, kami harus menangkapmu" ucap ketua prajurit. Soo Ryun binggung, tangannya sudah ditarik oleh prajurit. Sawal yang menjaga putri meminta para prajurit untuk tidak menangkap Soo Ryun. 

Moo Suk datang, "apa yang kalian lakukan?" ucapnya. Dia memerintahkan supaya prajurit untuk melepaskan Soo Ryun.  Prajurit memberitahu mereka datang karena melaksanakan perintah raja. Soo Ryun memohon pada Moo Suk, dia yakin sepupunya itu tidak membiarkannya. Tapi karena perintah raja akhirnya Moo Suk membiarkan Soo Ryun dibawa oleh prajurit. 


Soo Ryun berteriak memanggil Moo Suk supaya bisa dibebaskan. Dia ketakutan karena harus dibawa paksa oleh prajurit. Moo Suk sendiri tak bisa menahan karena perintah raja, tapi dia buru-buru keluar dari klinik. Setelah sampai di istana, Soo Ryun masukan ke dalam penjara. 

Soo Ryun menangis dan binggung kenapa dia harus dimasukan penjara. Dia semakin takut.melihat teman satu penjaranya, tapi dia yakin bahwa ia akan segera keluar dari penjara.   


Mentri gemuk menceritakan pada hari kematian raja, Mentri Park membunuh semua musuh-musuhnya dan membuat kekuatan sendiri. Lee Rin ingin tahu dimana mentri itu berada saat ayahnya meninggal. Mentri gemuk mengatakan dia sedang ada diluar istana saat itu jadi dia tidak tahu sama sekali apa yang terjadi. KaSim Song menyesali kalau saja ia tidak meninggal lebih dulu, dia bisa mencari tahu. 

Si dayang kecil menhela nafas dan seperti mengatur nafasnya beberapa kali. Kasim Song melihat si dayang kecil seperti ingin mengatakan sesuatu. "bagaimana bisa aku tahu?" teriaknya. KaSim Song kesal dengan si dayang, kenapa dia harus berteriak padanya. Si Dayang hanya melirik Lee Rin saja. 


Moo Suk datang dan langsung menarik Lee Rin. Ka Sim Song ketakutan, dia meminta Moo Suk untuk meletakan tangannya dibawah. "bagaimana bisa kau melakukan ini pada Soo Ryun? Kau tahu bagaimana perasaannya" teriak Moo Suk. 


Moo Suk ingat saat Lee Rin menanyakan tentang teman baik yang melakukan kesalahan saat ada dikamarnya. Dia tahu sekarang maksud dari Lee Rin menanyakan hal itu padanya. Dia yakin Lee Rin melakukan itu untuk menusuk punggung temannya dari belakang. Lee Rin bertanya balik pada Moo Suk apakah Soo Ryun adalah wanita yang ingin mengambil keuntungan dari kekuasaannya. 

Lee Rin menarik tangan Moo Suk dan menurunkannya. "aku benar-benar tidak  pikir Soo Ryun seperti itu" tegasnya. Moo Suk bertanya kenapa Lee Rin malah mengantarkan Soo Ryun pada kematian. Lee Rin memberitahu supaya ia bisa melindungi Soo Ryun sebelum terjadi sesuatu yang lebih buruk terjadi pada dirinya. Dan itu semua dilakukan oleh Soo Ryun sendiri. 

"lalu apa yang akan kau lakukans sekarang?" tanya Moo Suk sedikit mereda. Lee Rin yakin Soo Ryun itu punya alasan dan ia akan mencari tahu dalang dari semuanya. Dia melihat Soo Ryun banyak yang menjaganya dan dia akan melakukan sesuatu dengan kekuasan yang dia miliki. Moo Suk memegang baju Lee Rin lagi, dia rasaLee Rin tidak pantas berpikir seperti itu. 

Dia melihat Raja yan mencurigai pedana mentri akan membebaskan begitu saja Soo Ryun dengan mudah. Setelah itu Moo Suk pergi, Lee Rin merapihkan bajunya yang ditarik Moo Suk lalu melirik sinis pada Moo Suk, tiga hantu hanya bisa diam melihat keduanya yang sedang membicarakan Soo Ryun. 


Lee Rin masuk ke dalam sebuah tempat, tak sengaja dia sudah melihat Mentri Park disana.  Dengan gagap dia berani berjalan menghampiri Mentri Park. "apa yang membawamu datang kemari, pangeran?" tanya mentri park. Lee Rin mengatakan ia datang untuk menemui Soo Ryun. Mentri Park menyuruh Lee Rin pergi, ia pikir dengan Lee Rin datang itu diartikan sebagai permintaan maaf. 

"bagaimana bisa permintaan maaf egois kau bisa membantu Soo Ryun?" ucap mentri Park. Dia pikir mereka tidak membutuhkannya, jadi dia menyuruh Lee Rin untuk pergi saja. Lee Rin menegaskan dirinya itu ingin menemui Soo Ryun bukan mentri Park. Saat Lee Rin ingin masuk, Mentri Park berteriak pada prajurit untuk menjaga dengan benar. 

Dia memerintahkan penjaga untuk menunjukan jalan keluar pada Lee Rin. Pengaja memegang tangan Lee Rin, dengan kesal Lee Rin menepisnya lalu pergi dengan wajah sinis. Mentri Park juga tak mau kalah, dia juga memperlihatkan wajah sinis pada Lee Rin. 


Soo Ryun masih merasa sedih karena masuk penjara, dia melihat ayahnya yang datang dan langsung mengampirinya. Dengan bersedih dia memangil sang ayah. Mentri Park memberitahu bahwa pangeran yang sudah membuat Soo Ryun masuk ke penjara. Jadi dia meminta Soo Ryun untuk tidak mengaguminya lagi. 

"Pangeran... bagaiamana bisa dia tidak mengunjungiku, bahkan tidak sekali pun" ucap Soo Ryun sambil menangis. Ayahya seperti tak tega melihat anaknya menangis tapi dia malah membuat penyataan bahwa Lee Rin memang seperti itu adanya. Soo Ryun melepas tangan ayahnya dan duduk lemas di dalam penjara. 

Bersambung ke Part 2 


Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger