Sinopsis Night WatchMan Journal Episode 17 Part2


Raja, para mentri, Moo Suk dan Lee Rin menuruni tanggan pagoda. Raja menyuruh semua keistana karena perkerjaan pagoda akan hampir selesai. Dia yakin pemerintaah Manchu dan rakyat Joosen bisa tahu kekuatan yang mereka miliki. Moo Suk melirik pada paman yang ada disampingnya. Lee Rin meminta supaya Raja meminta pada rakyatnya membayar pajak lagi.

“menentukan biaya pajak dan kesejahteraan rakyat adalah tanggung jawabku” ucap raja. Mentri park melirik, dia melihat anak buahnya sudah bersiap dengan pisau dan menyamar sebagai orang yang membangun pagoda. Raja merasa mereka harus memajukan rencana bangsawan. Lalu raja pergi begitu saja.

Anak buah Mentri Park, menacapkan pisaunya pada kayu yang ada didekatnya, matanya melihat keatas, ada anak lain yang mengerti tentang kode itu, dia berjalan memegang tali yang ada didepanya. Moo Suk melihat tali yang terlepas dan batu besar siap menghantam raja. Keduanya terjatuh ditanah, Raja langsung tak sadarkan diri. 

Mentri Park melirik anak buahnya, wajahnya berusaha menutupi rasa kesalnya karena rencana gagal. Pengawal mengendong Raja, semua mentri mengikuti dibelakang. Moo Suk melihat pamannya mentri Park yang terakhir berjalan, dia menatap curiga pamannya yang sudah menrencanakan untuk mencelakai raja. 


Raja Ki San diperiksa oleh tabib, Ibu Suri. Lee Rin, mentri Park dan mentri lainnya menemaninya. Beberapa kemudian Raja Ki San tersadar, dia binggung apa sebenarnya yang terjadi. Ibu Suri bersyukur melihat Raja Ki San sudah sadar. Raja Ki San melirik sinis, "siapa yang berani mencelakaiku?" teriaknya. Lalu dia menuduh Lee Rin, Mentri Park bahkan ibu suri juga mendapat tuduhan darinya. 

Mentri Park mengatakan bahwa itu hanya sebuah kecelakaan saja dan tidak berbahaya. Dia juga akan menghukum para pekerja yang ceroboh jadi dia ingin Raja Ki San bisa menghilangkan rasa kecurigaannya. Raja Ki San yakin kalau ini bukan kecelaakan, dia yakin seseorang berusaha untuk mencuri tahtanya. Ibu Suri meminta Raja Ki San untuk tetap tenang. 


Perasaan hatinya keluar, dia membenarkan kecurigaannya. "kejadian ini akan menghilangkan kecurigaan dan rasa malu" ucapnya. Dia yakin semua orang akan melakukan sesuatu kalau ia tidak melakuan sesuatu tentang kekuataannya. Raja Ki San menatap sinis tiga orang di depannya, dia tidak akan tinggal diam. Dia akan menangkap orang yang berani mencelakai dirinya. 


Sa Gong terlihat ketakutan, dia binggung apa yang akan terjadi pada mereka. Paman pemilik kedai juga tak tahu menau, tapi dia merasa firasatnya itu buruk. Prajurit mengumpulkan semua orang dalam satu tempat, lalu mereka memukuli semua orang yang membantu pembangunan pagoda. Semua pekerja dianggap bersalah karena sudah lalai dalam berkerja. 


Anak buah mentri Park sudah mengunakan pakaian aslinya, dia berjalan dan tak merasa sedang di ikuti oleh Moo Suk. Dia bertemu dengan pekerja yang sengaja menjatuhkan batu untuk raja,  "kau sudah melakukannya, sekarang kau cepat pergi" perintahnya. Dia memberikan uang pada si pekerja dan saat itu juga di menusuk pisau keperutnya. 

Si pekerja jatuh, anak buah mentri Park langsung pergi. Moo Suk datang melihat si pekerja, dia memeriksa denyut nadi di lehernya, sepertinya si pekerja sudah benar-benar mati sekarang. Dia semakin yakin bahwa orang itu adalah suruhan dari pamannya. 


Raja Ki San minum-minum di dalam kamarnya, Dia berteriak mencari Sadam. Kata hatinya sudah ada di depannya, dia tak percaya Raja Ki San terlalu bergantung pada Sa Dam dan memanggilnya kalau terjadi sesuatu. "Sadam... Dimana dia berada?" teriak Raja Kisan. Kata hatinya menasehati kalau ia tidak pantas menjadi raja kalau memiliki hati yang lemah. 

"keluar dari istana!!! keluar dari tubuhku!!!" teriak Raja. Si kata hatinya tidak akan pergi dari tubuhnya. Dia berjalan mendekat, lalu seperti mereka bertukar peran, seperti bertukar Roh. Raja yang lemah keluar dari tubuhnya. Si Kata hati yang kuat, akan mempertahan tahtanya kembali sebagai raja. Dia akan menunjukan untuk menjadi raja yang benar. 

Raja Ki San yang lemah ingin meminta tubuhnya kembali. Tapi Si Raja Ki San yang kuat tidak akan mengembalikannya karena ia sudah menunggu kesempatan seperti ini. Dia meminta untuk Raja Ki San yang lemah menunggunya. 


Sa Dam masuk menanyakan keadaan Raja Ki San. Dia mendengar Raja mendapatkan kecelakaan saat mengunjungi pembuatan pagoda. Raja Ki San tahu bahwa ada orang yang sengaja melakukan itu untuk mendapatkan tahtanya. Dia akan memenggal orang-orang yang akan berani berbuat seperti itu padanya. Sa Dam melirik kesana kemari, lalu ia mendekati raja. 

Dia berbisik bahwa ada yang lebih baik dari memenggal kepala manusia, yaitu membuat tumbal manusia. Raja terlihat binggung, Sa Dam menjelaskan dengan membuat tumbal manusia untuk pembangunan pagoda. Menurutnya, orang itu berusaha untuk membunuh raja jadi mereka harus menjadi tumbal untuk kekuatan dari pagoda. Raja Ki San tertawa, dia merasa itu suatu yang menyenangkan. 

"aku akan mendapatkan pelakunya dan menjadikan tumbal" ucap Raja dengan tertawa bahagia. Sa Dam melihat Raja Ki San mudah sekali dibohongi olehnya.


Para mentri dan mentri Park berjalan bersama, mereka masih tak percaya dengan perintah raja yang harus mengubur hidup-hidup semua pekerja. Lee Rin yang berjalan tak jauh dari sana mendengarnya, Mentri menyatakan mereka harus menghentikan perintah raja. Mentri Park mengangguk kecil, lalu ia melirik pada Lee Rin yang tak jauh berdiri darinya. Lee Rin terlihat kaget dengan perintah Raja Ki San. 


Semua perkerja dibawa kesuatu tempat, Sa Gong dan pemilik kedai semakin ketakutan, kenapa mereka semua dibawa kesebuah lubang besar di depan mereka. Pemilik kedai ingin menangis, dia  melihat lubang di depan mereka itu untk mengubur mereka semua. Dia meminta Sa Gong untuk berbuat sesuatu. Sa Gong hanya bisa meminta maaf. 

Satu persatu Pekerja, di dorong untuk lompat ke dalam lubang, Sa Gong mendapatkan giliran selanjutanya, dia dan pemilik merasakan kakinya sangat sakit karena melompat ke dalam lubang yang cukup tinggi. Raja Ki San sudah berdiri dari atas melihat pekerja yang sudah ada dibawah. Dia datang karena ingin mengajak bersulang pada semua pekerja yang ada dibawah. 

Dia mengatakan bahwa mereka akan dijadikan tumbal untuk pagoda yang sedang mereka bangun. Lalu ia menyiram araknya pada perkerja yang dibawah. Moo Suk melirik dengan wajah sedih, Sa Dam tersenyum karena raja bisa mengikuti perintahnya. Raja mengatakan ia akan membangun pagoda Joseon ditempat mereka dikubur.


Sa Dam memerintahkan pada Raja untuk menempatkan batu di halaman depan pagoda. Lee Rin datang, dia meminta Raja Ki San untuk menghentikan semuanya. Raja Ki San malah mengoda Lee Rin yang datang ingin melihat teriak pada pekerja. Lee Rin sedikit berteriak, "mereka semua itu rakyat mu, bagaimana bisa kau membunuh mereka!!"

Raja Ki San menegaskan bahwa ini adalah pagodanya dan untuk keagungannya. Dan untuk membuat pagoda yang kuat, ia butuh hidup mereka. Dia merasa hidup para pekerja itu tidak layak, jadi ia pikir mereka itu seharusnya bisa bangga mengorbankan hidup mereka untuk kerajaan. Lee Rin beusaha meminta Raja untuk bisa sadar.

Tapi Raja terlihat murka, dia memegang kerah baju Lee Rin. Dia merasa Lee Rin yang beusaha untuk mengambil alih tahtanya. Dia tidak akan memaafkan Lee Rin karena mencoba membunuhnya, dia mengambil pedang yang ada ditangan Moo Suk. Saat akan menggunakan pedangnya, Moo Suk menghalangi dan meminta Raja untuk tetap tenang. 

Raja semakin marah karena Moo Suk sekarang membela PangeranWolgang. Dia menusuk sedikit pedangnya ke dada Moo Suk. "aku akan tetap setia pada raja" ucap Moo Suk. Raja tak percaya karena Moo Suk menghalanginya. Moo Suk menegaskan sudah menjadi tugasnya untuk menghalangi keputusan raja yang tidak sesuai dengan sifat baik raja, menurutnya itu adalah bentuk kesetiaan. 


Raja akhirnya menusuk sedikit ujung pedang ke dada Moo Suk, setelah itu dia pergi. Sa Dam semakin kesal melihat keduanya yang berusaha untuk menghalangi jalannya. Di tempat penginapan, Do Ha mengobati luka tusukan di dada Moo Suk, dia melihat Luka Moo Suk tidak begitu dalam. Dia melihat sikap Moo Suk yang begitu ceroboh.

Lee Rin sedikit takut, apabila Raja benar-benar menyerangnya. Moo Suk menegaskan dirinya itu tidak takut mati. Dia merasa hatinya sakit melihat sikap raja yang berubah drastis. Lee Rin hanya bisa menatap Moo Suk yang memiliki kesetiaan pada Raja Ki San. 


Sa Dam sedang mengadakan ritualnya, "jika raja bisa mengorbankan seratus mayat aku akan menciptakan kekuatan seratus kali lebih besar." gumamnya.


Soo Ryun menemui Sa Dam, ia tahu dulu Sa Dam pernah menawarkan diri untuk membantunya memenangkan hati Pangeran Wolgang. Sa Dam  menatap Soo Ryun, dia mengatakan bahwa Soo Ryun itu seperti wanita dimasa lalunya. Dia melihat Soo Ryun itu cantik tapi terlihat menyedihkan. Lalu wanita itu membuat kesempakatan dengannya untuk mendapatkan hati pria. 

"apa wanita itu mendapatkannya?" tanya Soo Ryun penasaran. Sa Dam mengangguk, dia mengatakan ia dan wanita itu mendapatkan semua yang mereka inginkan. Soo Ryun tersenyum, dia berjanji akan memberikan apapun yang Sa Dam inginkan. Sa Dam setuju, dia akan membuat kesepakatan. Lalu dia memanggil seseorang keluar, Soo Ryun terlihat kaget melihat Do Ha yang keluar. 


"apa yang kau lakukan disini?" tanya Soo Ryun panik. Sa Dam menjelaskan orang yang di depannya itu bukan orang yang Soo Ryun kenal. Dia mengatakan orang itu hanya budak hantu yang sudah ia rubah tubuhnya. Soo Ryun binggung, Sa Dam memperlihatkan boneka kecil di depannya. 

Dengan caranya, dia berbisik pada boneka itu lalu membungkukan badannya. Setelah itu Do Ha palsu itu berjalan ke arah Soo Ryun, dia berlutut dan mencium tangannya. Soo Ryun kaget karena Do Ha palsu bersikap tunduk padanya. Setelah itu dengan tangan gemetar dia memegang boneka itu. Sa Dam mengatakan dengan cara itu ia bisa mengambil hati sang pangeran. 


Lee Rin dan Moo Suk mengendap-ngendap masuk istana, dia melihat beberapa pekerja masih membangun pagoda. Sang Hun dengan kemampuan pedanganya bisa melumpuhkan beberapa pengawal. Moo Suk dan Lee Rin juga membantu, tapi Moo Suk tak sengaja mengjatuhkan kompas hantunya. Setelah semua penjaga mati, dia mengambil kompas hantu yang terjatuh. 

Moo Suk, Lee Rin dan Sang Hun melihat orang-orang yang akan dikubur oleh Raja. Sa Gong dan Pemiliki kedai terlihat memiliki harapan lagi, dengan tali yang mereka bawa ketiganya menolong semua orang yang akan dikubur oleh raja hidup-hidup. 


Sa Wol masuk ke dalam kedai, dia memberitahu Do Ha kalau Soo Ryun ingin bertemu dengannya. Do Ha ingin tahu kenapa Soo Ryun ingin menemuinya di tengah malam. Sa Wol mengatakan ia tidak tahu jadi lebih baik Do Ha mengikutinya saja. Wol Mae yang melihat sikap Sa Wol itu terlalu kasar, Do Ha merasa tidak ada masalah, dia akan pergi sebentar lalu akan cepat kembali. 


Do Ha menemui Soo Ryun lalu meminum air yang disedikan oleh Soo Ryun. Setelah itu dia menanyakan alasan Soo Ryun ingin bertemu dengannya. Soo Ryun menceritakan ia dan Pangeran Wolgang yang dibesarkan secara bersamaan semenjak mereka masih kecil lalu mereka akan segera menikah. Do ha tertunduk saat mendengarnya. 

Soo Ryun ingin tahu bagaiaman perasaan Do Ha terhadap Lee Rin. Do ha sedikit kaget, Soo Ryun menyatakan bahwa Do Ha itu tidak pantas untuk Pangeran Wolgang. Do Ha seperti tidak ingin membahasnya, dia memilih untuk pergi saja. Dia bangun dan akan pergi keluar, tiba-tiba kepalanya pusing, akhirnya dia jatuh pingsan. Do Ha palsu keluar, Soo Ryun memperlihatkan senyum liciknya. 


Wolmae dan anak buahnya sedang menunggu di dalam kedai, Sa Gong yang pertama kali masuk ke dalam kedai, "anda selamat" teriak Wolmae. Sa Gong sudah membentangkan tangannya, tapi Wolmae malah memeluk Sang Hun, dia lega melihat Sang Hun bisa selamat. Sang Hun melihat ke arah Sa Gong yang ingin mendapatkan pelukan dari Wolmae. 

Sang Hun merasa darinya baik-baik saja, dia meminta Wolmae untuk mengkhwatirkan Sa Gong saja. Anak buah Wolmae menanyakan tentang paman yang kembali pada dunia nyata, dia pikir pamannya akan lebih melihat kehidupan yang cerah. 

Lee Rin mencari Do Ha, Wolmae  menceritakan Do Ha yang pergi sebentar. Do Ha datang, dia melihat dua pria yang tersenyum padanya. Dia melihat kearah Lee Rin dan merasa lega melihatnya bisa kembali lagi dengan selamat. 


Moo Suk melihat kompas hantu ditangannya yang rusak, Do Ha datang menanyaka apa yang dilakukan olehnya. Moo Suk menceritakan kompas hantunya yang rusak dan ia binggung pa yang harus ia lakukan. Do Ha pikir itu masalah besar untuk Moo Suk karena ia tidak bisa melihat hantu. "jadi kau akan berhenti menjadi penjaga malam?" tanya Do Ha. Moo Suk melirik pada Do Ha. 

Ia seperti merasakan ada sesuatu yang aneh pada Do Ha, lalu Do Ha melihat kompas hantu milik Moo Suk, dia sengaja mengoda  dengan meraba tangan Moo Suk. "Apa yang kau lakukan?" ucap Moo Suk. Do Ha tersenyum, dia akan mengantikan kompas hantu nya dengan yang baru. 

Dia berdiri sangat dekat, "aku akan berada disisimu dan menunjukan hantu yang berada disekitarmu" bisik Do Ha. Moo Suk hanya bisa terdiam, melihat sikap Do Ha yang terlihat agresif terhadapnya. Do Ha tersenyum mengoda Moo Suk. 


Lee Rin datang ke tempat pembangunan pagoda, dia merasakan kedatangan Sa Dam. Sa Dam mendengar berita ada sekelompok orang yang sudah meyelamatkan para pekerja. Lee Rin mengataka ia sudah dengar dengan menatap Sa Dam dengan wajah sinis. Sa Dam mengumpat orang -orang itu sangat bodoh. Lee Rin melihat tindakan menyelamatkan orang itu bukan orang bodoh. 

Sa Dam menegaskan ada banyak nyawa yang hilang apabila para pekerja diselamatkan. Lee Rin menantang, dia tidak akan membiarkan itu terjadi. "ada beberapa hal yang tidak bisa anda hentikan seberapa kerasnya anda mencoba" ucap Sa Dam. Dia mengatakan setelah Pagoda itu selesai dibangun, maka terjadi perubahan besar pada kerajaan Joosen. 


Do Ha terbangun dari tidurnya, dia binggung melihat banyak obat-obatan di depannya. "Apa yang aku lakukan disini?" gumamnya. Lalu dia berjalan ke arah pintu dan berteriak "tolong buka pintunya!! aku terkunci didalam" tapi tidak ada orang yang menyahut dan pintuk sudah terkunci dari luar. 


Soo Ryun memegang boneka yang diberikan Sa Dam, dia memerintahkan Do Ha palsu sebagai tuannya. Dia ingin Do Ha palsu bisa memisahkan Do Ha dengan pangeran Wolgang selamanya. Mata Do Ha palsu mendelik, dia seperti robot yang baru menerima perintah tuannya. Matanya melirik sinis dan tersenyum licik. 


Moo Suk sedang berlatih pedang dengan mata tertutup, dia  merasakan kehadiran seseorang. Pedanganya terhenti tepat dia leher Do Ha. Dia membuka penutup matanya. " kau hampir saja terluka" ucap Moo Suk. Do Ha mengatakan walaupun Moo Suk melukainya, ia tidak akan menyesal. "kenapa kau bertingkah seperti ini?" tanya Moo Suk binggung. 

Do Ha mendekat dan memeluknya, Dia mengungkapkan bahwa Moo Suk tidak mengetahui perasaannya. Moo Suk melepaskan pelukan Do Ha, dia meminta  Do Ha untuk tidak bersikap seperti itu.  Do Ha tetap memeluk Moo Suk. "kau yang ada di dalam hatiku bukan pangeran" ucapnya, dia memeluk erat Moo Suk. Lee Rin melihat keduanya sedang berpelukan, "apa yang kalian lakukan?" 


Do Ha palsu tersenyum licik, dia berpura-pura ketakutan dan bersembunyi dibalik badan Moo Suk. "apa kau tahu selama ini ?" teriak Lee Rin. Moo Suk menjelaskan bahwa semua ini salah paham. Lee Rin merasa itu bukan salah paham. "apa yang terjadi?" suara seseorang terdengar. 

Lee Rin kaget melihat ada Do Ha juga disampingnya. Do Ha asli tersenyum pada Lee Rin. Tapi dia kaget dan binggung melihat ada Do Ha juga yang berdiri di balik badan Moo Suk. Lee Rin bergatian melihat dua Do Ha yang ada didepannya. Moo Suk juga tak kalah kaget melihat ada dua Do Ha. 

Bersambung ke epsiode 18 

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger