![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2eXTfEzsOGunzK2Xqm8KNpa11eAqli_PBIWDmpUWPnqumdafl5oyBbigeHsrI-iCYNVQAmJhFJ58u8QW0MOU7PScK7eeVKajPhOyTBsTmrLIOou-tIxFDa7248_XvMW11r2R3zlC1nR8/s320/Top+Chef+Indonesia+SCTV.jpg)
Munculnya program TCI ini tentunya menimbulkan perbandingan dengan program Master Chef Indonesia yang telah lebih dulu mencuri perhatian penonton di sini. Walaupun demikian, nyatanya banyak perbedaan yang terjadi di antara dua program kompetisi masak itu.
Perbedaan paling mendasar, ada pada kualifikasi pesertanya. TCI khusus diperuntukkan bagi para tenaga profesional di bidang kuliner, baik yang sedang dan pernah bekerja di restoran ternama atau hotel berbintang. Sedangkan MCI membuka audisi untuk siapa saja yang mempunyai kemampuan masak (amatiran).
"Dari rangkaian acaranya, tidak ada dramatisasi adegan. Semua serba spontanitas. Pokoknya beda dari yang sudah ada," janji Harsiwi yang merupakan direktur program dan produksi SCTV.
Untuk juri sendiri, akan ada dua juri lokal, dan dua juri asing. Mereka adalah Vindex Tengker (President of Jakarta Association of Culinary Professional), Henry Bloem (President of Indonesia Chef Association), Will Merrick (Chef terkenal di Inggris, Australia, dan Asia Tenggara), dan Chris Salans (Pemilik restoran yang masuk peringkat 100 terbaik versi majalah New York Times).
Dari 4 nama tersebut, salah satunya merupakan mantan juri Master Chef Indonesia Season 1. Vindex Tengker resmi tidak menjuri lagi di season selanjutnya dari ajang MCI. Sementara jika MCI tidak mempunyai host, TCI menghadirkan si cantik Farah Quinn.
Farah mengaku sangat menggemari acara berlisensi ini dan sudah menjadi penonton setianya sejak season perdananya di Amerika sana.
"12 tahun di Amerika, kerja di hotel sebagai chef, saya sudah nonton Top Chef sejak season pertama. Saat itu saya langsung jatuh cinta. Enggak nyangka sekarang saya dapat tawaran untuk nge-host di acara ini. Seperti mimpi," tutur chef cantik dan seksi ini.
Ajang berlisensi Amerika yang dikhususkan untuk para profesional di dunia masak memasak tersebut menyediakan hadiah yang cukup fantastis untuk para pemenangnya. Juara pertama mendapatkan uang tunai 800 juta dan setiap minggunya akan ada hadiah uang tunai dan produk yang akan dibagikan pada para pemenang di setiap tantangan. Dibanding program sejenis di TV sebelah, lanjut Harsiwi, Top Chef Indonesia memiliki kompetisi yang lebih variatif. Nantinya tidak hanya di dalam studio. Para peserta juga akan dibawa ke lokasi-lokasi terbuka untuk menyediakan hidangan dalam jumlah besar.
Wah, bukannya MCI sudah terlebih dahulu memakai konsep masak ke lokasi-lokasi terbuka. Tapi patut kita tunggu nih acaranya.
Đăng nhận xét