RATING REPORT : Peforma Perdana "Tendangan dari Langit The Series" dan "Jendral Kancil" (Plus Rating Final AFF U-16 Indonesia Vs. Malaysia)

PERSAINGAN sinetron di luar primetime masih didominasi oleh sejumlah tv sinetron seperti RCTI, SCTV maupun MNCTV. Mulai Senin (2/9) kemarin, dua sinetron terbaru yang tayang di dua stasiun tv berbeda mulai mewarnai variasi dunia sinetron tanah air.

RCTI mengandalkan Tendangan dari Langit The Series (TDL) yang merupakan versi sinetron dari film layar lebar produksi 2011 bertajuk sama (tanpa embel-embel the series). Meskipun menyandang judul yang sama, nyatanya ceritanya tidaklah sama. Hanya salah satu pemain utamanya yang dipertahankan.

Sementara itu, MNCTV masih memasang sinetron anak di slot jam tayang Pkl.17.00 WIB. Melalui Jendral Kancil, MNCTV berharap dapat meraih share di jam tayang tersebut. Lantas bagaimana peforma rating perdana keduanya?

TDL yang menggabungkan cerita sepakbola, bela diri dan romansa percintan anak SMA menempati posisi 22 dengan TVR 2 dan share 12,4 persen. Tidak lebih baik dari Tangan-Tangan Mungil yang sebelumnya menghuni slot ini.

Jendral Kancil yang mengusung setting zaman penjajahan Belanda malah lebih parah lagi. Share bahkan tidak mencapai 10 persen (batas aman share untuk sebuah tayangan kalau ingin berumur panjang). Jendral Kancil ada di peringkat 77 dengan TVR 1,0 dan share 6,9 persen.

Kedua sinetron ini nampaknya belum bisa mencuri perhatian penonton karena keduanya masih kalah dengan sinetron lama milik SCTV bertajuk 3 Semprul Mengerjar Surga yang duduk manis di peringkat 15 (segmen ABC) dan juga Sinema Spesial Keluarganya Trans TV yang bertajuk Spider Man 3 yang ada di peringkat 13.

Pada hari yang sama, MNCTV menayangkan event spesial Final AFF U-16 antara Indonesia Vs. Malaysia. Baik di All dan ABC, siaran yang direlay dari TV Myanmar ini menempati posisi 4, di bawah (secara berurutan) Tukang Bubur Naik Haji: The Series, Anak-anak Manusia, dan Best YKS.

Merelay siaran dari TV Myanmar ini membuat kualitas penerimaan gambar pertandingan sepakbola ini menjadi buram dan kekuningan. Pergerakan kamera juga kasar dan tidak mampu menghadirkan gambar-gambar yang tajam. Mungkin karena faktor ini juga, tayangan sepakbola ini tidak terlalu mendominasi.