![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD87kuZPXWHg4CwK-cKJQw8JHyPM2kseK5VBFYZg_Xh3jHGncqB9cwm05-UNtPZyjvwQ78SjL1nLmvLihgGLUAOXF9l_eJVM9HHOEX_b3bjzqb_dEjsuwD79M7tlqr-gM7eqP3kiCZiKQ/s320/Tendangan-Dari-Langit-The-Series+RCTI.jpg)
Setelah dua tahun berselang, SinemArt pun berharap kesuksesan yang sama dalam versi sinetronnya ini. Terdapat perbedaan besar antara versi film dengan sinetronnya ini. Hanya tokoh utamanya Yosie Kristanto saja yang masih dipertahankan. Sedangkan para pendukungnya benar-benar pemain baru semua.
Wahyu (Yosie), pemuda kampung yang jago bermain bola, sedang bermimpi indah saat tiba-tiba suara peluit kencang membangunkannya sesaat setelah ia mencetak gol indah. Ternyata sedang ada razia di rumah gelandangan yang ia tinggali. Wahyu langsung bangun dan mencari Ragil (Fadillah Firdaus) adiknya. Ragil yang tertangkap petugas nekat loncat dari mobil ketika melihat Wahyu. Ragil pun terserempet mobil yang dikemudikan Putri. Putri yang panik langsung memberhentikan mobilnya. Wahyu dan Ragil langsung lari menyelamatkan diri dari pengejaran petugas.
Wahyu sedih melihat kondisi adiknya yang kesakitan akibat tertabrak. Ia ingin membawa Ragil ke Rumah Sakit tetapi tidak punya biaya. Mereka juga sangat kelaparan karena seharian tidak makan. Untungnya kemudian mereka bertemu dengan Wilona (Natasha Wilona), penjual cakwe, dan adiknya, Ririn (Salsabilah). Walaupun cuek, Wilona kasihan dengan Wahyu dan Ragil. Apalagi melihat Ragil yang terluka. Mereka pun berteman. Wahyu dan Ragil sering mendapat makanan dari Wilona dan Ririn.
Wahyu mulai mencoba beberapa pekerjaan untuk dapat menghidupi dirinya dan Ragil. Ia kadang bersedih, karena tidak ada lagi Pak Chandra (Irwan Chandra) yang mengajarinya sepakbola dan beladiri. Untuk menghibur diri, Wahyu dan Ragil pun menonton pertandingan sepakbola antar sekolah. Wahyu melihat permainan Ciccio (Ciccio Manassero), pemuda seusianya yang sedang menendang bola. Wahyu pun berharap ia bisa berada di sana.
Wahyu mampir ke sekolah bagus itu, mencoba menjajakan dagangannya. Ia malah terlibat perkelahian dengan Ciccio dan teman-temannya. Putri yang kebetulan ketua tim cheers di sekolah itu menyadari siapa Wahyu, ia dilililiti perasaan bersalah karena telah menabrak Ragil. Putri mencoba membantu Wahyu. Ciccio makin kesal sama Wahyu, karena ia sangat suka dengan Putri, tetapi kenapa Putri malah membela anak kampung itu, Ciccio bertanya-tanya dengan rasa kesal dan cemburu. Pada saat itu Wilona datang membantu Wahyu bertarung dengan anak-anak sekolah kaya tersebut.
Perkelahian dapat terselesaikan. Wahyu dan Ragil pun keluar dari area sekolah itu. Di situlah Wahyu bertemu dengan Pak Anwar (Kholidi Asadil Alam), pelatih sepakbola di sekolah tersebut. Wahyu kagum melihat permainan Pak Anwar. Saat bola mengarah padanya, Wahyu pun secara refleks menyambut bola tersebut dengan tendangannya.
Pak Anwar kagum dengan teknik menguasai bola Wahyu. Walaupun masih mentah, tetapi ia yakin dengan latihan yang intensif, Wahyu bisa menjadi pemain bagus. Ia pun menawarkan Wahyu untuk bermain di klubnya. Wahyu senang luar biasa. Mimpinya untuk bisa bermain bola akan segera terwujud.
Ciccio, kapten tim sekolah dan tim Meteor tidak senang melihat sikap Pak Anwar yang terang-terangan selalu memuji kehebatan Wahyu di depannya. Setelah kejadian Putri, kini Wahyu terlihat akan mengambil posisinya sebagai kapten tim. Ciccio semakin sebal dengan Wahyu.
***
Kelanjutan kisahnya dapat disaksikan setiap hari pukul 17.00 WIB di RCTI.
Đăng nhận xét