Sinopsis [SINGKAT] Witch Love Episode 3


Dong Ha mengakui kalau umurnya baru 25 tahun. Ji Yeon ketakutan, dia merasa kalau dia bersama dengan bocah. Dia tidak ingin hamil karena seorang anak-anak. Dong Ha keluar dari kamar, dia bingung kenapa Ji Yeon langsung berubah sikap seperti ini.
Ji Yeon berkata kalau Dong Ha masih umur 25 tahun sedangkan 39 tahun. Dong Ha pikir itu tidak akan ada masalah. Ji Yeon merasa kalau perbedaan umur mereka yang 14 tahun, itu lah yang membuat masalah. Dia cepat-cepat menyuruh Dong Ha pulang. 


Kedua tidur di tempat masing-masing.
Ji Yeon masih tak percaya kalau Dong Ha itu masih 25 tahun. Dia kesal dengan dirinya yang terlalu banyak minum. Lalu dia pikir kalau dirinya tidak ada alasan untuk bertemu dengan dia lagi. Jadi tidak ada masalah dengan ini, karena dia tidak akan bertemu dengan Dong Ha lagi.
Dong Ha kesal, kenapa ia harus bertemu dengan wanita itu lagi. Padahal Seoul itu luas, dia heran harus bertemu dengan Ji Yeon untuk kesekian kalinya. Dia merasa kalau dirinya sangat  kacau. Dia berpikir apa yang akan dilakukan nanti kalau mereka bertemu.

Mereka berdua tidur memiringkan badannya di tempat masing-masing. Lalu mereka seperti sedang bersebelahan dan saling melirik. Setelah itu mereka mencoba untuk tidur dan melupakan yang sudah terjadi. 



Ketiga rekan kerja Ji Yeon melihat website tempat mereka menyewa orang untuk mengerjai Ji Yeon. Karena mereka tidak mendapatkan uang kembali, mereka bertiga ingin membuat kacau website itu dengan menuliskan comment negatif tentang jasa mereka.

Ternyata semua dunia internet, langsung menuliskan comment yang negatif. Dong Ha dan Soo Chul melihat, Dong Ha menyangka kalau temannya itu tidak menganti rugi uang mereka. Soo Chul berkata kalau ia sudah melakukan itu dan meminta maaf.
Soo Chul melihat kalau ketiganya meneror homepage mereka. Lalu dia melihat kalau perjanjian mereka ada beberapa yang dibatalkan. 



Dong Ha datang ke kantor Trouble Maker, dia sudah tidak sabar ingin marah-marah. Ji Yeon melihat itu langsung panik, dia pikir kalau Dong Ha ingin membicarakan masalah yang telah ia lakukan tadi malam.

Ji Yeon marah karena Dong Ha membawa masalah itu ke dalam kantor. Dong Ha merasa kalau dia harus bertindak dan tinggal diam dengan kejadian ini. Dong Ha berteriak kalau ia akan menuntut. Ji Yeon menutup mulut Dong Ha ia takut kalau yang lainnya dengar.
Dong Ha tetap pada pendirian, dia ingin bertemu dengan presdir dari Trouble Maker untuk membicarakan masalah ini. 


Seorang pegawai magang baru baru keluar dari lift, dia mendapatkan bingkisan yang diberikan oleh seseorang di dalam lift. Orang itu meminta si pegawai magang untuk memberikan bingkisan itu pada Reporter Ban Ji Yeon. 


Ji Yeon lega, karena yang dibicarakan Dong Ha bukan aksi mabuknya yang membuat mereka ada di tempat tidur.
Dong Ha mengadukan ketiga pekerja Trouble Maker yang menulis comment buruk pada website milik Dong Ha. Akhirnya mereka semua meminta maaf dan akan menghapus komentar negatid yang mereka tulis.
Presdir mengetahui kalau sekarang Dong Ha sudah kehilangan pelanggan karena komentar negatif dan sebanyak 80% pelanggan mereka berhenti menjadi pelanggan mereka. Ji Yeon berpendapatan kalau mereka semua harus memberikan ganti rugi, tapi dia membebani kepada si pelaku bukan pada perusahan. 


Si pegawai magang itu datang membawakan bungkusan yang ia terima saat ia berada di lift. Dong Ha melihat kalau ada darah yang keluar dari bungkusan itu. Ji Yeon menjauh, tapi dia melihat ada sebuah surat ancaman, kalau dia harus menjad mulutnya.
Ji Yeon memarahi pegawai magang itu, dia mengejek kalau pegawai itu tidak pantas untuk menjadi reporter. Ji Yeon berkata kalau sebagai seorang reporter mereka harus waspada dan jangan terlalu percaya dengan apapun.
Dong Ha menengahi mereka. Dia ingin Ji Yeon menyudahi marah-marahnya karena dia tahu kalau pegawai magang itu juga shock akan hal ini. Presdir menyimpulkan kalau paket yang mereka terima ini dari pengemar Kim Jeong Do yang tidak menyukai berita yang mereka tulis.


Pegawai magang itu menangis di depan toilet sambil berjongkok. Dong Ha menghampirinya, dia tahu kalau Pegawai itu terkejut dengan kejadian ini. Ji Yeon mendengarkan pembicaraan mereka dari dalam toilet.
Dong Ha menasehati kalau semua kesalahan dari pegawai magang itu. Tapi itu terjadi karena tidak disengaja. Dia memberitahu kalau wanita seperti reporter Ban itu tidak akan takut dengan bangkai burung.
Pegawai itu masih binggung, sampai saat ini dia tidak ingat dengan wajah dari orang yang memberikan itu padanya, yang dia ingat pria dengan mengunakan topi dan kacamata berbingkai hitam.  


Presdir memberitahu Ji Yeon kalau Dong Ha akan menjadi asistennya selama 3 bulan. Ji Yeon menolaknya karena dia tidak membutuhkan seorang asisten. Presdir melihat semenjak mereka menerbitkan berita Kim Jeong Do, Ji Yeon akan berada dalam sebuah bahaya.
Presdir meminta Ji Yeon untuk menurutinya. Dia tidak ingin terjadi apa-apa dengan reporter yang terbaik di Trouble Maker. Sekarang dia meminta Dong Ha untuk mengantarnya pulang sekarang. 


Ji Yeon yang masih kesal memberikan peraturan pada Dong Ha. Dia ingin selama Dong Ha berkerja sama 3 bulan untuk memanggilnya sebagai ketua. Yang kedua, dia ingin Dong Ha bisa melupakan masalah yang kemarin malam.
Dia mengancam kalau orang-orang sampai tahu maka ia akan memecat Dong Ha. Dia juga memperingatkan Dong Ha kalau terus menjawab pembicaraan maka ia akan dipecat. Dong Ha mencoba untuk tersenyum menjalani semua permintaan dari Ji Yeon. 


Ji Yeon sempat kesal karena dia harus naik motor untuk pulang kerumahnya. Dia mengancam Dong Ha kalau ia sampai jatuh ia akan memecat Dong Ha.
Lalu Dong Ha membawa motor sesuai dengan keinginan Ji Yeon. Di jalan dia melihat dari kaca spion ada mobil yang mengikuti mereka. Tapi dia tidak ingin membuat Ji Yeon panik. Dia hanya terus melaju motornya agar lebih cepat dari mobil itu. 

 Mereka berdua sampai di sebuah depan rumah. Dong Ha binggung kenapa Ji Yeon harus datang ke tempat ini. Dia terus bertanya dimana mereka sebenarnya sekarang. Ji Yeon memberitahu kalau mereka sekarag ada di rumah istri simpanan Kim Jeong Do.

Kali ini Ji Yeon dibukakan pintu oleh seseorang. Dia masuk bersama Dong Ha masuk ke dalam rumah istri simpanan Kim Jeong Do. 


Ji Yeon berbicara pada Soo Jung *istri simpanan Kim Jeong Do*. Dia tahu kalau artikelnya membuat diri Soo Jung menjadi susah.  Dia menjelaskan kalau ia menuliskan itu untuk membuktikan kalau suaminya itu orang munafik. 


Dong Ha mengajak anak Kim Jeong Do untuk membacakan buku cerita di kamar Yoon Ji. Dia menceritakan dengan suara-suara yang berubah. 
Yoon Ji bercerita kalau ayahnya membacakan buku cerita lebih baik dari Dong Ha, seperti dalam sebuah film. Tapi dia sedih karena ayahnya tidak pernah datang lagi kerumahnya. Dong Ha menjelaskan kalau sang ayah sedang sibuk.
Dia merasa kalau ibunya itu orang bodoh karena masih menunggu sang ayah yang tak pernah datang. Dong Ha agak sedih mendengarnya. Yoon Jin memberikan satu cap di tangan Dong Ha. Dia berkata kalau dia akan memberikan cap pada tangan orang-orang yang baik.


Ji Yeon sadar kalau Soo Jung tidak akan memberikan ia informasi apapun tentang Kim Jeong Do Tapi dia memutuskan untuk tetap saja menuliskan artikel. Dia memberitahu mengapa Kim Jeong Do tidak mau menemui Soo Jung, karena suaminya itu akan masuk ke dalam dunia politik.
Dia tidak ingin orang semunafik Kim Jeong Do masuk dalam dunia politik dan banyak membohongi  orang. Dia juga tidak ingin membuat Soo Jung untuk terluka lagi. 


Saat mereka sampai dirumah, Dong Ha melihat seseorang yang dari tadi mengikutinya. Dia meminta Ji Yeon untuk menunggunya sebentar. Dia berlari mengejar pria itu, tapi ternyata pria itu lebih cepat dari larinya.
Sebuah mobil lewat di depan mata Dong Ha, dia melihat pria bertopi hitam dan berkacamata dengan bingkai berwarna hitam.  Dia teringat dengan perkataan si pegawai magang. Dia yakin kalau orang itu adalah orang yang mengirimkan bingkisan pada Ji Yeon. 


Dong Ha menemui Ji Yeon, dia memberitahu kalau sejak tadi mereka di ikuti oleh seseorang. Dia yakin kalau pria itu yang mengirimkan Ji Yeon bangkai burung.  Jadi dia memperingati Ji Yeon untuk lebih berhati-hati lagi dan selalu mengunci pintu rumahnya dan memberitahunya kalau terjadi sesuatu.


Ji Yeon masih penasaran dengan pria itu, tapi Dong Ha memintanya untuk tidak memikirkan itu. Ji Yeon meminta Dong Ha untuk pulang saja, karena dia bisa pulang sendiri.
Dong Ha setuju, dia akan pulang sekarang. Ji Yeon binggung kenapa Dong Ha ikut berjalan masuk ke dalam rumahnya. Dong Ha memberitahu kalau ia tinggal di depan rumah Ji Yeon. Ji Yeon tak percaya. Dong Ha membuktikan kalau dia bisa masuk dengan mengunakan password untuk masuk ke dalam rumah yang ada didepannya. 


Ji Yeon galau, dia melihat bingkai foto beruang kutub. Dia teringat bersama sang pacar yang memeluknya dengan erat dan akan menikahinya tapi ternyata dia meninggalkan Ji Yeon di hari pernikahanya. 

Untuk mengusir kegalauannya, seperti biasa dia menyalakan musik keras-keras dan menari-nari layaknya girl band. Dia menari dan terus menari untuk menghilangkan rasa galaunya. 


Di rumah sebelah, Dong Ha malah menikmati suara musik yang terdengar dari rumah Ji Yeon. Dia ikut mengoyang-goyangkan kepalanya saat mendengar musik yang diputar Ji Yeon.


Ji Yeon tersadar, dia sudah menyalakan musik keras-keras dan di dengar oleh tetangganya. Dia ingat kalau tetangganya sekarang adalah Dong Ha orang yang ia kenal. Akhirnya dia mematikan musiknya dan pergi ke kamar mandi. 


Dong Ha yang mendengar suara musik di rumah Ji Yeon berhenti panik. Dia binggung kenapa satu lagi belum berakhir tapi Ji Yeon sudah berhenti. Yang ia tahu kalau Ji Yeon selalu memutarknya minimal satu lagi, bahkan saat ia datang Ji Yeon memutarnya sampai 5 kali. 


Dong Ha yang panik datang terburu-buru. Dia melihat ke dalam rumah Ji Yeon apakah ada sesuatu yang terjadi. Ji Yeon binggung dengan kepanikan itu. Dia bertanya mengapa Dong Ha datang kerumahnya. Dong Ha mengatakan kalau ia mendengar lagi Ji Yeon tidak sampai habis di putar. Jadi dia panik dan berpikir terjadi sesuatu dengan Ji Yeon.


Ji Yeon marah, dia kesal karena tembok di apartmentnya bisa terdengar sampai ke tetangga Tapi dia tersenyum saat melihat Dong Ha mengunakan alas kaki yang berbeda. Dia tersenyum bahagia dengan kecerobohan Dong Ha. 

Dong Ha menjelaskan kalau ia datang terburu-buru karena panik dan takut terjadi sesuatu pada Ji Yeon. 


Ji Yeon sempat ketakutan karena dia lupa menutup jendela. Dia takut ada orang yang berhasil masuk kerumahnya. Dia teringat ada orang yang dari kantor sudah mengikutinya. Akhirnya Dong Ha memutuskan untuk menemani  Ji Yeon. 

Ji Yeon menawarkan mereka untuk minum bir. Dong Ha memegang bibirnya, dia seperti ketakutan akan terjadi sesuatu seperti malam itu. Mereka berdua memilih untuk menonton TV, tapi ternyata acara TV menanyangkan adegan ciuman dan ranjang. Keduanya semakin tak enak menontonya.


Dong Ha memutuskan untuk mereka mendengarkan radio saja. Ji Yeon setuju, ternyata sedang ada kuis di radio itu, mereka berdua sedang berkompetisi. Ji Yeon tak mau kalah dari Dong Ha, dia ingin terus menjawab pertanyaan dari si penyiar. 


Lalu mereka berdua membicarakan tentang lagu-lagu yang mereka suka. Karena jaman dan tahun mereka lahir berbeda, jadi lagu-lagu yang nge hits di jaman mereka tidak sama. 

Ji Yeon teringat satu lagu yang pastinya di kenal sepanjang masa. 


Mereka berdua menyanyikan lagu itu bersama-sama. Bahkan Dong Ha dan Ji Yeon sambil menari-nari dan mengerap saat Ji Yeon menyanyikan lagi itu. Sepertinya Dong Ha ingin membuat Ji Yeon jadi khawatir dengan orang yang mengikuti mereka. 


Pagi harinya. 

Sepertinya mereka telihat kelelahan setelah menyanyi. Mereka tertidur di ruang TV. Ji Yeon tidur di sofa panjang, sedangkan Dong Ha tertdirud di kursi dengan kaki naik ke atas meja. 


Ibu Ji Yeon datang dengan membawa koper dan kaca mata hitam. Dia terus mencoba memasukan password rumah anaknya. Dia tidak bisa masuk dan berteriak dari luar memanggil Ji Yeon. 


Sang ibu yang penasaran mengapa anaknya membuka pintu lama sekali. Ji Yeon berbohong kalau ia sedang tidur. Sang ibu membicarakan kalau dia akan tetap mendaftarkan Ji Yeon untuk ikut kencan buta. 

Ji Yeon tak mau ikut dengan acara seperti itu. Dia akhirnya mengakui pada ibunya, kalau hari ini dia sedang bersama seorang pria di dalam rumah. Ji Yeon memanggil Dong Ha yang bersembunyi di dalam lemari. 

Dong Ha keluar dari lemari dan memberikan senyuman manisnya pada ibu Ji Yeon. 


Sang ibu tersenyum. Dia senang karena anaknya membawa pulang seorang pria dan masuk ke dalam rumahnya. Dia merasa kalau kutukan yang dikatakan si peramal itu tidak benar. Apalagi dia melihat kalau pria yang bersama anaknya itu adalah pria ganteng. 


Tanpa malu-malu, Ji Yeon memperkenalkan pada sang ibu kalau Dong Ha ini adalah pacarnya. Dong Ha yang mendengar itu langsung kaget. Dia binggung kenapa Ji Yeon mengaku pada sang ibu kalau dirinya adalah pacarnya. 


Supaya sang ibu tidak curiga, Dong Ha akhirnya mencubit pipi Ji Yeon. Dengan tersenyum dia memberitahu kalau mereka itu pasangan yang serasi. Padahal Dong Ha memberian cubitan itu sebagai tanda kalau dia kesal dengan Ji Yeon yang mengaku-ngaku kalau mereka pacaran. 


Dalam sebuah panti. Si pegawai magang bertemu dengan ibunya. Dia senang karena sang ibu sudah lebih baik sekarang. Dia ingin sang ibu menjaga kesehatannya, sekalian dia memberitahu kalau ia sekarang sudah berkerja di kantor majalah Trouble Maker sebagai reporter. 


Di tempat yang sama di balik tanaman yang tinggi. Dong Ha bertemu dengan pemilik panti asuhan dan memberikan sedikit uangnya. Dia juga menanyakan tentang keadaan ibu si pegawai magang. Si pemilik menceritakan kalau ibu itu sudah lebih baikan dan akhir-akhir ini dia sudah dijenguk oleh istirnya. 


Dong Ha yang berjalan pulang, tak sengaja melihat si pegawai magang itu sedang menunggu kendaraan di pinggir jalan. Dia menanyakan sedang apa pegawai magang itu ditempat ini. Si Pegawai magang menjelaskan kalau ia baru saja bertemu dengan ibunya. 

Pegawai magang itu bertanya balik pada Dong Ha, apa yang ia kerjakan disini. Dong Ha mengatakan kalau ia sedang mengunjungi seorang ibu yang berkerja di panti asuhan. Mereka akhirnya pulang bersama dengan mengunakan motor. 


Ji Yeon sedang dirumah sendiri sambil membaca buku. Dia membaca buku tentang pembuatan berita yang baik. Saat itu telpnya berbunyi, dia diajak bertemu oleh seseorang. Dia menyanggupi ajakan orang itu. 


Ternyata Ji Yeon diajak bertemu oleh Kim Jeong Do, dia memina Ji Yeon untuk menghentikan artikelnya. Ji Yeon tetap pada pendiriannya kalau ia akan tetap melanjutkan artikel yang akan dia tulis. Dia berkata kalau dia tidak ingin orang munafik seperti Kim Jeong Do akan masuk ke dalam politik. 

Kim Jeong Do semakin kesal, dia melempar gelas yang ada di depannya. Dia sekarang memikirkan apa yang harus ia kerjakan supaya Ji Yeon tidak menjegalnya untuk masuk ke dalam politik. 


Saat tiba di rumah, Ji Yeon melihat pintu rumahnya sudah terbuka. Dia masuk kedalam dan melihat keadaan rumahnya yang berantakan. Semua barang-barangnya berserakan di lantai. 


Ji Yeon dengan setengah keberaniannya dia masuk ke dalam lagi bagian rumahnya. Dia melihat gaun milikinya sudah di gantung dan diberi noda merah dengan kapak yang menempel di gaun itu. Dia semakin ketakutan. 


Ji Yeon semakin panik. Saat ia mundur sebuah tangan memegang lehernya. Dia sempat memukul tapi dengan kekuatan seorang wanita, dia akhirnya jatuh tersungkur. 

Dong Ha yang mengetahui kalau Ji Yeon keluar tanpa pengawalnnya datang saat si pelaku masih di dalam rumah Ji Yeon. Dia mencoba menghajar pelaku itu, tapi dia tidak berhasil. Yang ada dia terkena pukulan benda dari si pelaku di tanganya. 


Flash back ke masa lalu. 

Ji Yeon mendapatkan sebuah bingkai bergambar beruang kutub. Pacarnya itu memberikan itu karena beruang kutub dia ingin pergi bersama Ji Yeon ke ujung dunia. Saat Ji Yeon membuka bingkai itu ada tulisan kalau Shi Hoon mengajaknya menikah. 


Ji Yeon memanggil Shi Hoon mantan pacarnya yang dulu. Dia membuka mata dan melihat ada Shin Hoon yang memanggilnya. Saat itu dia melihat kalau kutub utara itu bukan dari ujung dunia, tapi akhir dari dunianya. 


Ji Yeon membuka matanya lagi. Dong Ha memanggil Ji Yeon yang masih terbaring di rumah sakit. Ji Yeon sadar dia harus memulai hubungan yang baru lagi, tapi dia binggung bagaimana dia harus memulai itu semua.

Dong Ha  terus memanggil Ji Yeon dan bertanya apakah Ji Yeon mengenal dirinya.  Ji Yeon akhirnya manggil Dong Ha si pekerja paruh waktu. 


Dong Ha duduk lega dan juga lemas disamping Ji Yeon. Dia memarahi Ji Yeon yang pergi tanpa dirinya dan telpnya tidak bisa dihubungi. Dia mengakui kalau dia tidak bisa tak peduli pada Ji Yeon. Dia sekarang menjadi khawatir dan peduli pada Ji Yeon. 


Ji Yeon yang mendengar itu  seperti bersedih. Dia seperti tak yakin kalau ia bisa mencintai pria lain lagi. Dia pun menangis. 



Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger