Sinopsis [SINGKAT] Witch Love Episode 13


Ternyata Dong Ha menunggu Ji Yeon pulang di depan apartment. Ji Yeon datang dengan wajah menangis. Dia berjalan tanpa menoleh ke arah Dong Ha. Dong Ha menahannya, dia memegang tangan Ji Yeon. Dia bertanya mengapa setiap dia bertemu dengan Ji Yeon, dia selalu menangis.
Ji Yeon tidak mau menjawab, dia melepaskan tangan Dong Ha dan berjalan ke tangga dan masuk ke dalam apartment sambil menangis.  Dong Ha hanya melihat Ji Yeon yang menangis dan masuk ke dalam apartment. 

Ji Yeon duduk di ruang  TV. Dia mengingat saat Shi Hoon menganggap pernikahan mereka untuk tidak terjadi. Ji Yeon berdiri, dia rasa Shi Hoon sudah berbuat kasar dengan mengucapkan kata-kata seperti itu. Ji Yeon tidak terima dengan sikap Shi Hoon padanya.
Shi Hoon menyuruh Ji Yeon pergi saja sekarang dia lelah. Ji Yeon tidak terima dia melempar sepatu yang dia pakai untuk pernikahan. Shin Hoo mengambil sepatu itu dan mengatakan kalau dia berpikir kalau Ji Yeon adalah impian masa depannya. Tapi sekarang dia melihat Ji Yeon tidak seperti dulu, dia melihat ada impian lagi yang diinginkan Ji Yeon.
Lalu dia memuji Ji Yeon yang sudah mengunakan pakaian pengantin hari ini, dia terlihat cantik. Ji Yeon tidak bisa menahan rasa tangisnya di depan Shi Hoon. 



Dong Ha datang ke tempat dia akan menyewa kamar. Dia kaget melihat ada seorang pria yang sudah ada dikamar dengan buku-buk yang berserakan. Dia bertanya sedang apa pria itu di dalam kamarnya. Pria itu berkata kalau dia sudah tinggal di tempat itu.
Lalu Pemilik kamar datang, dia mengira Dong Ha tidak jadi pindah karena kemarin dia tidak datang. Dia memberitahu kalau pria itu sudah 8 tahun mengikuti ujian masuk hukum, tapi belum lulus juga ketika dia mendengar orang yang tinggal sebelumnya lulus ujian, pria itu langsung menyewa kamar.
Dong Ha tidak bisa berdebat lagi, dia menyuruh pria itu lebih banyak menghapal pasal-pasal dalam undang-undang. Dia kesal saat keluar dari kamar, dia menyalahkan Ji Yeon yang selalu membuat dirinya khawatir karena melihatnya menangis. 


Di kantor keadaan binggung, mereka tidak melihat Ji Yeon sepanjang hari ini. Presdir bertanya pada asisten Ji Yeon, dia  berkata Ji Yeon tidak ingin dirinya mencampuri urusan pribadinya. Presdir pun menegaskan kalau selama Ji Yeon kerja di kantor ini, dia tidak pernah bolo satu kali pun. Dia menyuruh pegawainya mencari tahu tentang Ji Yeon.

Young Shik memiliki ide, dia menelp Dong Ha. Dia meminta tolong Dong Ha untuk mengecek ke rumah Ji Yeon. Dia menceritakan Ji Yeon tidak masuk kerja dan dia tidak mengangkat telpnya. Dia khawatir Ji Yeon itu sakit. Dong Ha agak marah karena Young Shik baru memberitahunya, dia buru-buru pergi ke tempat Ji Yeon. 


 Dong Ha melihat paket yang belum diambil Ji Yeon di depan rumah. Dia memencet bel dan memanggil Ji Yeon beberapa kali. Tidak ada jawaban, dia bisa masuk ke dalam sepertinya agak lama. Dia memarahi Ji Yeon yang lama sekali membuka pintu.
Tiba-tiba Ji Yeon jatuh dan tak berdaya. Dong Ha memegang Ji Yeon, dia membawa Ji Yeon ke dalam kamar, dia memeriksa Ji Yeon yang sedang demam. Saat ia akan mengelap keringat di kening, Ji Yeon terbangun. Dia seperti mimpi melihat Dong Ha yang ada di depannya.
Dong Ha mengatakan kalau ini bukan mimpi, dia datang karena Young Shik menyuruhnya untuk melihat keadaan Ji Yeon yang tidak masuk kantor. Ji Yeon baru sadar kalau dia tidak masuk kerja hari ini. Dong Ha heran, jadi Ji Yeon tidak sadar ia membawa Ji Yeon ke atas tempat tidur.

Ji Yeon menatap Dong Ha yang ada didepannya. Dia menanyakan mengapa Dong Ha melihatnya seperti itu. Dong Ha mengatakan ada dua hal yang ingin dia tanyakan, tapi sekarang dia hanya ingin menanyakan satu hal.
Dia bertanya apakah dirinya selalu ada didalam mimipnya. Ji Yeon tidak berani melihat ke arah Dong Ha, dia memalingkan wajahnya dan berkata kalau ia tidak pernah memimpikan Dong Ha.



 Saat itu teriak ibu Ji Yeon datang. Dong Ha keluar dari kamar, dia memberitahu Ji Yeon sakit deman dan tidak masuk kerja. Ibu Ji Yeon kaget dan berlari ke kamar Ji Yeon. Dia melihat keadaan Ji Yeon, dia mengira Ji Yeon stress karena mempersiapkan pernikahannya.
Ji Yeon berkata kalau ia tidak akan menikah dengan Shi Hoon. Dong Ha berhenti, dia mendengar perkataan Ji Yeon dan ibunya di dalam kamar. Ibunya melihat ke ruang tengah, dia melihat sudah tidak ada Dong Ha.
Dia menyuruh Ji Yeon menceritakan semuanya. Ji Yeon berkata ini semua bukan kesalahan Shi Hoon, tapi ini kesalahannya. Dia dan hatinya sekarang sudah berubah. Ibu Ji Yeon seperti mengerti dengan keputusan anaknya. Dia mengenggam tangan anaknya yang menangis sesunggukan.


Ibu Ji Yeon berkunjung ke rumah Shi Hoon. Dia melihat wajah Shi Hoon yang lemah. Dia tahu kalau Shi Hoon juga tidak bisa makan. Shi Hoon meminta maaf, dia tidak berani untuk mengucapkan selamat tinggal pada Ibu Ji Yeon.Lalu dia menanyakan keadaan Ji Yeon. Ibu Ji Yeon mengatakan Ji Yeon sakit, dia tidak pernah menganggap Shi Hoon bukan sebagai menantunya. 

Tapi dia menganggap  Shi Hoon menjadi anaknya. Ibu Ji Yeon memberikan pelukan pada Shi Hoon, seperti dia tahu kalau Shi Hoon juga merasakan kesedihan dengan hal ini. Shi Hoon seperti menahan rasa tangisnya sementara ibu Ji Yeon menangis dipelukan Shi Hoon.


Ji Yeon kembali ke kantor, dia kembali dengan wajah yang sombong dan terlihat baik-baik saja. Presdir melihat kalau Ji Yeon sakit karena stress memikirkan persiapan pernikahan. Ji Yeon berbohong, dia membenarkan apa yang dikatakan Presdir.
Lalu Presdir membahas berita apa yang akan diangkat minggu ini. Ketua Kim mengatakan mereka akan membahas tentang Hanbit Medical center yang sedang ada kasus pasien meninggal karena tidak ada yang menangani di bagian UGD dan pasien meninggal saat diperjalanan ketika pindah rumah sakit.
Young Shik kesal karena materi berita mereka diambil. Tapi Ji Yeok melihat ada cerita lain, dia mengatakan seharusnya Ketua Kim mengambil berita tentang keluarga korban atau korupsi rumah sakit. Itu baru berita yang seksi di mata presdir.
Akhirnya Presdir memutuskan Ji Yeon yang akan menyelidiki berita itu Hanbit medical center. Ketua Kim seperti tak terima dengan keputusan itu. Ji Yeon siap menerima tugas dari predir. Ketua Kim hanya bisa gigit jari melihat Presdir memberikan tugas pada Ji Yeon. 


Soo Chul membaca komentar dari website mereka. Dia membawa ada yang meminta mereka untuk memberikan hadiah pada temannya yang sedang dirawat di rumah sakit karena kecelakaan mobil. Dong Ha tersenyum, dia menduga kalau pasien itu anak sekolah.
Tapi Soo Chul memberitahu kalau rumah sakit itu adalah Hanbit Medical Center. Dong Ha rasa tidak akan masalah, saat Dong Joo di operasi dia datang kerumah sakit itu. Soo Chul takut Dong Ha akan bertemu dengan sang ayah. Dong Ha rasa sang ayah tidak akan datang ke kamar pasien. 


Sebuah komentar menginginkan Dong Ha untuk mengirimkan sesuatu. Ternyata Shi Hoon yang meminta Dong Ha untuk datang dan mengirimkan sesuatu.
Dong Ha datang ke tempat Shi Hoon, dia mengatakan seharusnya Shi Hoon menyuruh utusannya, karena harganya bisa lebih murah lagi. Shi Hoon heran, kalau Dong Ha tidak mau mengapa ia datang, Dong Ha berkata dengan tegas, kalau ia datang karena penasaran.
Dia datang, ingin tahu apa tugas yang akan diberikan Shi Hoon padanya. Shi Hoon memberikan sebuah kotak pada Dong Ha. Dia ingin Dong Ha memberikan kotak itu pada Ji Yeon, karena dia meninggalkan kotak ini dirumahnya.
Dong Ha menanyakan mengapa tidak Shi Hoon sendiri saja yang memberikanya. Shin Hoo pikir seorang pelanggan tidak harus menjelaskan alasan dia mengirimkan barang pada pekerja paruh waktu seperti Dong Ha.
Lalu dia meminta Dong  Ha mengatakan supaya Ji Yeon tidak usah tertekan, karena dia lah yang terlambat. Dong Ha melihat ada paspor dan tiket pesawat, dia pikir Shi Hoon akan pergi meninggalkan Ji Yeon lagi. Akhirnya dia pergi meninggalkan Shi Hoon. 



 Ji Yeon memberitahu Nae Ra kalau ia tidak jadi menikah dengan Shi Hoon. Nae Ra pikir dia yang memiliki kesalahan karena kalau dia tidak sakit saat itu, maka Ji Yeon tidak akan terlambat. Ji Yeon rasa itu bukan kesalahan Nae Ra. Dia ingat Nae Ra mengatakan siapa yang ada di hatinya.
Nae Ra mengerti, Dong Ha yang ada di hati Ji Yeon lalu dia menangis sesunggukan. Ji Yeon heran dengan tingkah lebay temannya. Min Go mengatakan kalau sekarang Nae Ra menjadi lebin sensiti karena kehamilannya.
Dia melihat sekarang Ji Yeon bisa kembali pada Dong Ha. Nae Ra rasa tidak mungkin secepat itu Ji Yeon bisa kembali pada Dong Ha. Ji Yeon juga berpikir yang sama dia merasa Dong Ha akan meneruskan kehidupannya.


Dong Ha membawakan kotak yang diberikan Shi Hoon. Dia datang kerumah Ji Yeon sebagai ahli paruh waktu. Dia membawakan kotak dari Shi Hoon. Ji Yeon kaget, dia tak menyangka kalau mereka bertemu. Dong Ha menceritakan kronlogis dia bertemu dengan Shi Hoon.
Dia juga memberitahu pesan Shi Hoon, kalau Ji Yeon tidak perlu tertekan dan ini belum terlambat. Ji Yeon menanyakan apakah ada pesan yang lain untuk dirinya. Dong Ha mengatakan tidak ada, lalu dia bertanya apakah terjadi sesuatu.
Dengan tersenyum, Ji Yeon mengatakan kalau mereka hanya berkelahi saja. Dong Ha mengerti dengan penjelasan itu. Lalu dia pergi dari rumah Ji Yeon. 


Ji Yeon menanyakan pada asistennya apakah dia menemukan berita tentang Hanbit Medical Center. Sang asistant menemukan kejadian yang sama tiga tahun yang lalu, seorang wanita terkena serangan jantung tapi dia meninggal sebelum di operasi.
Lalu Ji Yeon menanyakan bagaiamana dengan keluarga korban. Asisten menjelaskan sang ibu sekarang ada di panti jompo dan tidak mau di wawancara. Ji Yeon memutuskan kalau ia yang akan mencoba mewawancarai ibu korban. 


Dong Ha dan Soo Chul melakukan tugas bersama datang ke Hanbit Medical center. Seorang pasien tersenyum melihat dua orang yang pernah mengajarkannya pertahanan diri. Tapi dia heran melihat kotak besar yang hanya berisi surat saja.
Saat ia membaca surat itu, dia tersenyum teman-temannya tahu kalau Pasien itu sangat suka sekali dengan dua oppa yang mengajarkan mereka pertahanan diri. Maka kedua temannya ingin memberikan dua oppa pada sang pasien.
Dong Ha dan Soo Chul tak percaya kalau mereka adalah hadiah untuk sang pasien. Mereka pun berphoto bersama sebagai kenang-kenangan kalau mereka sudah datang untuk menghibur sang pasien. 


Ketika keluar dari rumah sakit, keluarga korban meninggal sedang melakuan demo di depan rumah sakit. Sang ayah berteriak mengapa tidak ada satu orang dokter pun yang bisa menangani pasien di UGD. Lalu Direktur rumah sakit datang.
Dong Ha langsung masuk ke dalam mobil. Soo Chul menyuruh sopir untuk tidak membuka pintu lebih dulu. Dong Ha berkata kalau ia sudah tahu tentang berita itu. Sang ayah pikir berita itu hanya omong kosong saja. Dong Ha tak sengaja memegang tangan ayahnya.
Dia melihat sedang banyak orang di luar rumah sakit. Ayahnya berkata kalau dia tidak berbuat apapun dengan masalah ini. Jadi dia tidak perlu bersembunyi lalu dia keluar dari mobil. Dong Ha melihat ayahnya yang dikerubungi wartawan, bahkan sampai di tarik oleh keluarga korban.


 Nyonya Choi akhirnya bertemu dengan presdir lagi. Dia melihat Presdir yang menuangkan minuman pada cangkir miliknya, melihat presdir itu memiliki sifat yang sensitif. Presdir tersenyum, dia memuji nyonya Choi yang pintar dalam membesarkan anak seperti Ji Yeon.
Nae Ra membawakan sup ikan untuk mereka berdua. Presdir merasakan rasa kaldu yang beda. Nyonya Choi memberitahu kalau dia yang menyarankan Nae Ra untuk merebusnya selama dua kali untuk mendapatkan kaldu yang baik.
Presdir Juga setuju dengan itu, dia tahu kalau kaldu harus direbus dua kali dari sang ibu. Nyonya Choi makin tertarik dengan presdir Choi. Keduanya tiba-tiba saling mendekatkan dirinya mereka. Keduanya berkata kalau mereka berdua itu sangat sempurna. 


Ji Yeon baru mengetahui ibunya bertemu presdir di restoran milik Nae Ra. Dia marah, karena Nae Ra baru memberitahunya sekarang. Dia menceritakan kalau ibu dan predir datang bersama ke restoran mereka. Dia melihat pasangan itu sangat serasi sekali.
Nae Ra meminta JiYeon untuk tidak mengurusi kehidupan pribadi mereka. Dia teringat kalau ia menelp Ji Yeon untuk meminjam buku tentang kehamilan. Ji Yeon melihat ada buku tentang pernikahaan. Dia menanyakan pada Nae Ra tentang buku yang ada diraknya. Nae Ra menjelaskan, buku itu dibawa oleh Shi Hoon saat akan pergi ke wedding planner.  


Ji Yeon melihat buku yang seharusnya dia bisa memilih gaun yang akan ia pakai saat penikahan. Lalu dia melihat buku yang diberikan Dong Ha padanya. Lalu dia teringat pesan Shi Hoon padanya supaya dia tidak tertekan dan belum terlambat.
Dia membuka buku dengan tulisan yang buat Dong Ha. “Would you stay with me?” Ji Yeon menjawab “ maaf... karena terlambat”. Dia baru menyadari, kalau arti dari perkataan dari Shi Hoon. Ternyata Shi Hoon sudah membawa tulisannya dari buku yang Dong Ha berikan.
Ji Yeon menangis, Shi Hoon yang sudah merelakan kebahagian untuk dirinya bersama Dong Ha. 


Soo Chul dan Dong Ha melakuan Cheers karena dalam dua minggu pendapatan mereka begitu  banyak sekali. Dong Ha menceritakan kalau dia sedang khawatir dengan Ji Yeon, dia membertahu kalau Ji Yeon tidak jadi menikah. Soo Chul kaget dan menanyakan alasannya.
Dong Ha tidak tahu, Ji Yeon tidak memberitahunya. Lalu Soo Chul pikir Dong Ha tidak akan jadi pindah sekarang. Dong Ha tetap pada pendiriannya kalau ia harus pindah, karena tidak enak tinggal menumpang di rumah Soo Chul terus.
Sepertinya Dong Ha sedang malas untuk membahas itu, dia menyuruh Soo Chul pergi tidur saja karena besok dia akan ke rumah cinta sebelum ia berkejar. 



 Ji Yeon bertemu dengan Mi Yeon, ibu korban (ibu Young Chae) dari kasus tiga tahun yang lalu di Hanbit Medical center. Ibu Young Chae rasa itu semua bukan sebuah kecelakaan, dia pikir semua akan terluka lagi dengan kejadian itu pada anaknya.
Dia memohon Ji Yeon untuk tidak membahasnya lagi. Ji Yeon penasaran, kalau itu bukan kecekaan mengapa banyak orang yang terluka dengan kejadian ini. Ibu Young Chae tidak mau menjawab, dia meminta Ji Yeon untuk tidak datang lagi.



Saat akan pulang, Ji Yeon melihat Dong Ha sedang berbicara dengan pemilik Panti. Dong Ha agak kaget melihat Ji Yeon ada disana juga. Ji Yeon menjelaskan kalau ada pekerjaan yang harus ia selesaikan di tempat ini.
Dong Ha mengajak Ji Yeon naik motor karena tidak ada bus yang lewat tempat ini. Ji Yeon menurutinya.


Setelah sampai di tempat kerja, Dong Ha menanyakan keadaan kantor, apakah baik-baik saja tanpa kehadirannya. Ji Yeon tersenyum, dia tersenyum, dia mengejek Dong Ha seperti kepala editor yang sudah pesiun menanyakan keadaan kantor.
Dong Ha pikir dia memang seperti seorang editor di kantor. Ji Yeon tidak mau membahasnya, dia menyuruh Dong Ha pergi. Tiba-tiba Dong Ha memanggilnya dengan panggilan Nyonya Ban si wanita tua. Ji Yeon kesal, kenapa Dong ha berani mengatakan itu padanya.
Dong Ha rasa, dia bukan bawahan Ji Yeon lagi. Lalu dia mengajak Ji Yeon untuk membuat pesta perpisahan. Ji Yeon menjawab dengan cepat kalau dia ada rapat. Dong Ha kesal karena Ji Yeon seperti orang yang sok sibuk. 


Young Shik memberikan hasil gambar yang ia dapatkan pada Ji Yeon. Ji Yeon melihat hasil gambar itu tidak begitu baik untuk diterbitkan. Young Shik melihat sekitarnya, dia mendapatkan satu foto saat ia sampai ditempat itu.
Dia membuka folder yang lain, ada foto Dong Ha sedang duduk di dalam mobil bersama ayahnya. Ji Yeon hanya terdiam melihat foto itu. Young Shik heran tidak ada perasaan kaget,dia rasa Ji Yeon sudah mengetahui hubungan Dong Ha dengan direktur Hanbit Medical Center.
Ji Yeon mengatakan ia sudah tahu akan hal itu baru – baru ini. Young Shik tak percaya Dong Ha adalah anak seorang direktur dari sebuah rumah sakit. 


Soo Chul berteriak histeris saat Dong Ha baru datang, dia mendapatkan pekerjaan dari teman kantor Ji Yeon. Mereka ingin membuatkan pesta kejutan untuk Ji Yeon untuk merayakan hari pernikahan. Yang ia tahu kalau Ji Yeon tidak jadi menikah.
Dong Ha juga binggung kalau teman-teman kantor Ji Yeon tidak tahu. Ji Yeon itu batal menikah. Lalu ia melihat jam, dia akan ada kerjaan mengajar jam 5 sore jadi dia menyerahkan tugas itu pada Soo Chul saja. Soo Chul benggong. 


Ji Yeon bertemu dengan detektif di kepolisian, dia mencari tahu tentang kejadian 3 tahun yang lalu antara bus dan sebuah mobil sedan. Deketif menceritakan ada satu orang yang tewas, pelakunya sudah ditangkap.
Tapi ada sesuatu yang kontrovesi tentang tewasnya korban. Apakah korban meninggal karena kecelakaan atau karena penyakitnya. Ji Yeon melihat korban bernama Young Chae, sementara yang melaporkan pada 911 saat itu Yoon Dong Ha. 


Ji Yeon datang kembali ke kantor. Dia datang dengan keadaan kantor gelap. Saat itu dia melihat kue dan teman-temannya membawakan kue untuknya. Young Shik mengatakan kalau semua ini mereka buat untuk merayakan hari pernikahan Ji Yeon. Ji Yeon memarahi, semua karena tidak berkerja malah membuat pesta seperti itu.
Di poster tertulis, apakah cincin berlian yang diberikan Shi Hoon itu asli atau palsu. Ji Yeon semakin marah dengan tulisan itu. Ketua Byun kesal melihat sikap Ji Yeon yang tidak menghargai semua kerja keras mereka. Ji Yeon pun memberitahu mereka kalau ia tidak jadi menikah dengan Shi Hoon. Semua pegawainya kaget. 
Kepala Byun semakin mengejeknya, dia rasa itu benar sekali keputusan Shi Hoon tidak jadi menikah. Ji Yeon marah besar, dia membenarkan perkataan itu. Tapi dia juga memberikan pukulan pada Kepala Byun.
Ternyata itu semua hanya khayalan Dong Ha saja yang berdiri di depan lift. 

Dong Ha berlari menaiki tangga. Dia mengejar Ji Yeon yang akan masuk ke dalam kantornya. Ji Yeon kaget melihat Dong Ha yang datang  ke kantornya. Dong Ha mengajak Ji Yeon pergi, tapi Ji Yeon tidak mau karena dia sedang ada rapat. Dong Ha menarik Ji Yeon dan berkata semua itu bohong.
Di dalam ruangn yang gelap Rin Ji binggung mengapa Ji Yeon tidak datang-datang juga. Young Shik juga binggung kemana Ji Yeon pergi, padahal sebelumnya dia sudah menelp Ji Yeon. Ji Yeon berkata kalau ia sudah ada didepan kantor. 


Dong Ha membawa Ji Yeon ke taman bermain. Ji Yeon mengejek Dong Ha yang membawanya ke taman bermain. Dong Ha rasa ini tempat yang lebih baik dibanding di kantor. Dia menjelaskan teman-temannya sedang membuat pesta kejutan untuk penikahan Ji Yeon. Padahal Ji Yeon tidak jadi menikah dengan Shi Hoon.
Ji Yeon kaget, dia menanyakan dari mana Dong Ha tahu kalau dia tidak akan menikah dengan Shin Hoon. Dong Ha jujur kalau ia tahu dari pembicaraan Ji Yeon dengan sang ibu. 

Mereka berdua duduk diatas ayunan. Ji Yeon kesal, semua rekan kerjanya membuat pesta kejutan dengan menyewa pekerja paruh waktu. Dia juga marah pada Dong Ha yang membawanya ke tempat ini, dia lebih suka di pemalukan di depan teman-temannya saja.
Dong Ha heran, dia mengejek Ji Yeon yang berusaha terlihat kuat di depan teman-teman kerjanya, tapi sebenarnya Ji Yeon itu sakit hati. Ji Yeon menatap Dong Ha yang ada disebelahnya.
Lalu Dong Ha mengatakan sekarang ada dua hal yang akan ia tanyakan pada Ji Yeon. Tapi dia hanya ingin menanyakan satu hal saja. Mereka berdua saling bertatapan. Dong Ha menanyakan apakah Ji Yeon lapar. *hahahaha....kocak* Dong Ha mengatakan kalau sekarang dia lapar. Ji Yeon tersenyum mendengar pertanyaan Dong Ha. 


Dong Ha membantu membawakan paket ke rumah Ji Yeon. Ji Yeon mengambilkan jus sementara Dong Ha melihat rak buku, dia heran mengapa Ji Yeon berkata kalau ia sudah membaca semua buku yang ada di rak itu.
Dia membuka buku yang sudah ia taruh di rak itu. Dia kaget melihat ada tulisan “maaf... karena terlambat” Dia ingat dengan pesan Shi Hoon yang mengatakan kalau Ji Yeon belum terlambat.
Ji Yeon membawakan minuman. Dia akan membahas tentangHanbit Medical center. Dong Ha membawa buku itu dan menaruhnya dimeja. Ji Yeon tidak jadi membahas itu, dia mengatakan kalau ia lelah dan akan pergi tidur.
Dong Ha menanyakan apakah mereka tidak jadi menikah karena dirinya. Ji Yeon berkata semua itu bukan karena Dong Ha. Ji Yeon berusaha untuk pergi. Dong Ha menarik dan memeluk Ji Yeon. Dia mengatakan kalau dia itu tidak bodoh. 
Dia menegaskan kalau ini belum terlambat untuk mereka berdua. Ji Yeon berkaca-kaca, dipeluk Dong Ha. Dong Ha melepas pelukannya, mereka berdua saling bertatapan. 

Bersambung ke episode 14
Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger