Sinopsis You're All Surrounde Episode 11 Part 2


Soo Sun mengendarai motor. Dia mencari – cari sosok Hyung Chul sebagai pengantar makanan. Sementara Eung Do berpura-pura sebagai pedagang buah semangka lengkap dengan topi. Pan Seok mengamati dari jauh di dalam mobil.
Soo Sun berkeliling tempat itu beberapa kali. Tak disangka Soo Sun bertemu dengan Hyung Chul. Dia terus mengemudikan motornya sambil melihat dari kaca spion. Soo Sun mengintip dan melihat Hyung Chul dari balik tembok.
Dia mengirimkan pesan pada Pan Seok, kalau Hyung Chul sedang berjalan dan menuju mobil Pan Seok. Hyung Chul sadar orang yang ada di dalam mobil adalah Pan Seok. Dia langsung lari menghindari Pan Seok.
Pan Seok keluar dari mobil dan mengejar Hyung Chul. Dia berteriak memanggil Eung Do, Eung Do ikut mengejar mereka berdua. Pan Seok sempat terjatuh karena ada mobil yang berhenti mendadak. Dia berlari mencari Hyung Chul.
Hyung Chul keluar dari parkiran membawa mobil. Pan Seok mengeluarkan pistol dan siap menembak Hyung Chul tapi dia malah lompat ke depan  cap mobil dan berguling, lalu terjatuh. Eung Do melihat Pan Seok yang jatuh dan terluka.
Soo Sun sudah mengendarai motor dan berusaha mengejar Hyung Chul. Pan Seok menyuruh Eung Do mengejar Hyung Chul dan menangkapnya. Eung Do berteriak memanggil Soo Sun. Soo Sun tidak mau kehilangan jejak Hyung Chul, dia terus mengikuti mobil yang dikendarai Soo Sun.
Pan Seok melihat keduanya mengejar Hyung Chul yang sudah pergi dengan mobil. Dia hanya bisa duduk dengan menahan rasa sakit. 

Soo Sun mencuci wajahnya dia kamar mandi. Dia berguman sendiri kalau dirinya sekarang tidak bisa dimaafkan lagi. Dia mengatakan pada dirinya yang memberitahu si pembunuh itu tempat Ji Yong bersembunyi 11 tahun yang lalu.
Dan sekarang dia membiarkan si pembunuh itu pergi dari dirinya sekarang. Dia menghela nafas panjang. 



Dae Gu duduk di dalam ruangan rumah sakit dengan tangan masih mengunakan tali penyanggah. Dia teringat dengan pertanyaan Pan Seok padanya, apa alasan Hyung Chul itu ingin membunuh Ji Yong. Dae Gu teringat dengan perkataan Hyung Chul saat akan menusukan pisau padanya.
Hyung Chul mengatakan Sekarang giliran Dae Gu yang akan bertemu dengan ibunya. Dan Dae Gu akan mati tanpa akan merasakan rasa sakit. Saat itu dia bisa menghindar dari tusukan Hyung Chul.
Lalu Ia teringat dengan perkataan Pan Seok kalau dia menyimpulkan orang yang membunuh ibunya adalah Hyun Chul. Dae Gu mengangkat wajahnya, matanya sedikit berkaca-kaca. Dia ingat juga Pan Seok akan menangkap Hyung Chul dan menanyakan apa alasan Hyung Chul melakuan itu pada Dae Gu. Pan Seok ingin tau apa yang terjadi sebenarnya.

Ponselnya berbunyi, Dae Gu mendapat pesan dari Soo Sun yang menanyakan tentang keadaanya. Dae Gu menangkat kakinya dan menaruh ponselnya. Dia membalas dengan tangan kirinya karena tangannya kanannya masih sakit karena jahitan.
Dae Gu membalas kalau kedaaan dia sudah mulai membaik. Soo Sun tersenyum membacanya, dia merasa bersyukur. Lalu dia mengatakan kalau ia sangat ingin sekali menjenguk Dae Gu. Tapi Soo Sun merasa sudah larut malam. Dae Gu membalas dengan sinis “siapa yang menyuruh Soo Sun datang?”
Soo Sun tetap tersenyum, dia menuliskan kalau ia meminta maaf dan ia akan menjenguk Dae Gu besok saja. Dae Gu membalasnya dengan cepat, dia menuliskan Soo Sun tidak perlu datang menjenguk. Dia lelah dan mengucapkan selamat malam.
Dae Gu menjatuhkan ponselnya dari lututnya. Soo Sun tetap tersenyum membaca balasan Dae Gu. Dia memasuk ponselnya dan keluar dari kamar mandi. 


Saat akan masuk kantor, Soo Sun melihat Tae il ada dikantor. Dia menanyakan mengapa Tae il ada dia kantor bukan menjaga Dae Gu. Tae il menjelaskan ia datang ke kantor untuk mengambil sesuatu. Dia menanyakan apakah Soo Sun tidak mau pergi ke rumah sakit.
Soo Sun mengatakan dia belum bisa pergi ke rumah sakit. Dia menceritakan kalau mereka tadi suda menemukan Hyung Chul tapi Hyung Chul berhasil kabur. Dia merasa jahat kalau sampai ia tidak memberitahu hal ini pada Dae Gu.
Dia merasa menyesal membiarkan pembunuh itu lepas begitu  saja. Lalu Soo Sun menanyakan keadaan Dae Gu. Tae il memberitahu Dae Gu sudah membaik tapi dia sedang susah tidur. Soo Sun mengatakan Dae Gu bisa tidur dengan lampu redup dan tidak suka suara bising.
Soo Sun juga memberitahu Dae Gu tidak bisa tidur dengan ruangan yang gelap. Pan Seok mendengarkan penjelasan Soo Sun. Lalu Soo Sun menyarankan Tae il memutarkan video dari ponsel dengan suara yang kecil. Dia yakin Dae Gu bisa tidur dengan semua yang ia sebutkan.
Tae il tersenyum dengan penjelasan Soo Sun. Soo Sun meminta Tae il menjaga Dae Gu. Tae il mengerti, dia meminta Soo Sun untuk semangat. Dia melihat Soo Sun terlihat lemas sekali. 


Soo Sun masuk ke dalam ruangan. Eung Do sudah duduk mejanya. Soo Sun duduk di meja dan menyalakan lampu di mejanya. Eung Do melihat Soo Sun yang duduk, dia menyuruh Soo Sun untuk istirahat. Dia tahu Soo Sun belum tidur selama 2 hari.
Soo Sun tersenyum, dia merasa baik-baik saja. Dia malah menyuruh Eung Do untuk istirahat saja kalau ia lelah. Eung Do menegaskan kalau ia masih kuat. Dia mengatakan kalau mereka berdua tidak bisa tidur karena mereka melihat Hyung Chul kabur di depan mata mereka.
Soo Sun membenarkan hal itu, dia pikir mereka harus mencari tahu keberadaan Hyung Chul sebelum Dae Gu pulih dari rumah sakit. Mereka berdua tersenyum. Soo Sun melihat berkas dimeja dan akan membawanya. 


Saat ia akan masuk ke dalam ruangan, dia melihat Pan Seok yang sedang membalut tubuhnya yang sakit dari pinggang sampai bahu. Pan  Seok merasa kesakitan saat ia harus mengangkat tangannya ke atas. Soo Sun berdiri di depan pintu, dia merasa kasihan melihat Pan Seok yang harus menahan rasa sakit di lengannya.
Tangan Soo Sun ingin mengetuk pintu, tapi dia memundurkan langkahnya dan menjauh dari ruangan. Pan Seok mengunakan pakaiannya lagi. 


Dae Gu berbaring di temani oleh Ji Gook dan Tae il. Tae il bercerita saat itu dia penasaran dengan Dae Gu yang selalu bermimpi buruk saat tidur dan susah tidur. Ji Gook membenarkan hal itu, Dae Gu terlihat memiliki kehidupan yang mudah dari luar.
Dia tidak bisa membayangkan bagaimana Dae Gu melalui masa kecilnya. Dae Gu tetap tertidur dengan pejagaan dari Ji Gook dan Tae il. 


Esok paginya.
Ji Gook membuka tutup makan untuk Dae Gu makan. Dae Gu yang sedang membaca buku menolak untuk makan, dia merasa tidak lapar. Ji Gook merayu Dae Gu harus rajin makan supaya ia bisa kembali berkerja.
Lalu Ji Gook menyuapi Dae Gu, Dae Gu melihat ada bayam yang diambil Ji Gook. Dia mengatakan kalau ia tidak suka sayur. Saat Dae Gu membuka mulut Ji Gook memasukan nasi lebih dulu dan sengaja memasuka bayam ke dalam mulutnya. Dengan tersenyum, Ji Gook mengatakan Dae Gu sudah bisa makan bayam sekarang.
Dae Gu mau tak mau makannya. Ji Gook mengatakan kalau sekarang akan menyuapi Dae Gu, jadi dia meminta Dae Gu untuk cepat mengunyahnya. Yang kedua kalinya Ji Gook memasukan touge ke dalam mulut Dae Gu. 


Dae Gu memegang sikat giginya dengan mulutnya lalu dia mencoba membuka odol dengan tangan kiri dan mengoleskan pada ujung sikat giginya. Tae il membantu Dae Gu untuk mengoleskan odol lalu masukan ke dalam mulut Dae Gu.
Dae Gu melihat Tae il yang pergi setelah mengoleskan odol. Dia tidak bisa mengatakan apapun dengan kebaikan mereka berdua.
***
Ji Gook membantu mengencangkan tali penyangah untuk tanganya. Tae il membantu memasangkan jaket untuk Dae Gu. Dae Gu sedikit melirik, Tae il memberikan senyuman. Lalu Ji Gook berdiri di depan pintu.
Tae il sudah membawakan tas milik Dae Gu, mereka bertiga bersiap-siap meninggalkan rumah sakit.



Mereka bertiga langsung datang ke kantor polisi. Dengan memberi hormat mereka menyapa semua polisi dan memberitahu kalau mereka sudah kembali dari rumah sakit. Eung Do dan Soo Sun menyambutnya.
Eun Do tersenyum melihat kedatangan Dae Gu datang kembali ke kepolisian. Pan Seok melihat keadaan Dae Gu yang masuk mengunakan tali untuk menyanggah tangannya. Eung Do menunjukan  sebuah gelang dari pohon yang sudah tersambar petir.
Saat itu ibunya membuatkan untuk dirinya karena Eung Do pernah di serang pertama kali. Maka setelah itu dia tidak pernah di tikam lagi oleh seseorang. Dia menyuruh Dae Gu untuk membawa gelang ini. Dia merasa sudah terbukti dengan efek yang ia rasakan.

Dia menyodorkan pada Dae Gu dan Ji Gook menyuruh Dae Gu mengambilnya. Dae Gum mengambil dan mengucapkan terimakasih. Soo Sun sedikit khawatir, dia menanyakan apakah Dae Gu baik-baik saja karena harus keluar sekarang.
Tae il menjelasakan Dae Gu berjanji akan sering memeriksa lukanya pada dokter. Pan Seok rasa semuanya sudah berkumpul. Dia menyuruh semuanya fokus pada penyelidikan. Mereka menyuruh semuanya untuk melakukan rapat.
Semua mengerti dan masuk ke dalam ruangan rapat. Pan Seok melihat Dae Gu yang berdiri di depannya. Dae Gu melihat Pan Seok, tapi kali ini matanya tidak sinis. Terlihat tidak ada dendam di mata Dae Gu saat melihat Pan Seok. Keduanya tidak mengucapkan sepatah katapun. 


 Saat Pan Seok akan masuk ke dalam ruangan. Seorang polisi ada rapat darurat dan semua ketua tim harus berkumpul diruang rapat. Pan Seok pergi ke ruangan rapat khusus.


Ketua Kang mengumpulkan semuanya, dia rasa semuanya sudah mendengar kalau juru bicara presiden diserang semalam.Karena peristiwa itu maka seluruh orang yang ada di korea panik. Jadi dia meminta mereka semua untuk melakukan pemerikasaan dengan teliti.
Lalu dia akan memberikan tugas, salah seorang ketua tim meminta izin timnya saja yang akan menyelidiki kasus ini. Ketua tim yang lain juga menginginkan dirinya untuk menyelidiki kasus ini. Ketua Kang mengatakan kalau ia akan memberikan kasus ini pada tim Pan Seok.

Eung Do terkejut dengan penyerahan kasus ini pada mereka. Pan Seok menjelaskan kalau mereka sedang fokus pada penyelasaian kasus penyerangan Dae Gu.  Sa Kyung melirik tajam pada Ketua Kang.
Ketua Kang menyuruh Pan Seok untuk menyerahkan kasus itu pada tim yang lain, lalu Pan Seok menyelesaikan kasus penyerangan Jubir Presiden. Pan Seok mencoba menyanggah. Ketua Kang mengucapkan ia sekian rapat darurat ini.
Pan Seok menegaskan anggota timnya mendapat serangan dari orang lain. Ketua Kang menegasakan kembali kalau seluruh orang yang ada di korea mengandalkan pekerjaan polisi untuk menyelesaikan kasus ini. Dia menjelaskan untuk kasus seperti ini perlu tim yang terbaik.
Pan Seok mengatakan dengan tegas, Hyung Chul bukan saja menyerang Dae Gu tapi dia adalah pembunuh perawat sekolah di Masan 11 tahun yang lalu. Wajah Ketua Kang menjadi tegang, dia menelan ludahnya.
Sa Kyung terkejut. Semua ruangan ikut gempar, Tae Ho tak yakin Hyung Chul yang membunuh perawat pada kejadian 11 tahun yang lalu. Pan Seok mengatakan kalau ia yakin sekali dengan yang ia ucapkan.
Dia mengatakan di depan semua ketua tim, Kim Ji Yong anak yang hilang 11 tahun yang lalu adalah Dae Gu. Semua semakin kaget dengan perkataan itu. Sa Kyung juga tak menyangka dengan ucapan Pan Seok.
Pan Seok mengatakan dengan penyerangan ini, Dae Gu akhirnya menceritakan semuanya, mulai dari identitas dan siapa pembunuh dari ibunya. Ketua Kang berusaha terlihat tenang dan menatap lurus kedepan. Maka dari itu Pan Seok akan menangkap Hyung Chul.
Lalu Tae Hoo menyarankan Ketua Kang memberikan kasus Jubir Presiden pada tim yang lainnya untuk menyelesaikan kasus Dae Gu. Ketua Kang menolaknya, dia tetap memberikan tugas pada Pan Seok menyelidiki Kasus Jubir Presiden dan menyerahkan kasus Dae Gu pada tim yang lainnya.
Pan Seok menatap Ketua Kang yang keluar dari ruang rapat. Sa Kyung benggong mendengar perintah Ketua Kang dan kenyataan yang ia dapat. 

Pan Seok mengejar ketua Kang ke dalam ruangan. Eung Do mengikutinya, dia menutup pintu supaya percakapan mereka tidak terdengar. Pan Seok meminta Ketua Kang untuk menarik perintahnya. Ketua Kang tetap pada pendiriannya Lalu Pan Seok mengancam kalau ia akan mengundurkan diri.
Ketua Kang melihat Pan Seok itu terlalu bangga dengan dirinya sendiri. Dia menyuruh Pan Seok untuk melakukan saja apa yang diinginkan Pan Seok. Eung Do membela  Pan Seok, dia mengatakan Pan Seok mengatakan itu karena dia lepas kendali.
Pan Seok pun menegaskan kalau sekarang ia mengundurkan diri menjadi seorang detektif. Eung Do mencoba menahan Pan Seok yang akan keluar, Pan Seok tidak ingin dipegang Eung Do. Lalu dia memutar badannya, dia mengatakan kalau ia akan tetap menyelidiki kasus Dae Gu.
Dia heran dengan sikap ketua Kang dengan kasus yang akan dia selesaikan. Dia tahu Ketua Kang yang menginginkan perubahan dalam kantor polisi Gangnam. Menurutnya Ketua Kang hanya memiliki Ego dengan semua pemberitaan di Media.
Menurutnya, Ketua Kang hanya melihat menyelesaikan kasus Jubir Presiden itu lebih penting daripada menyelesaikan kasus 11 tahun yang lalu dan menyerang anggota tim kepolisian. Ketua Kang berteriak, dia mengatakan Pan Seok tidak bisa melihat prioritas yang utama.
Dia menegaskan Dae Gu tidak bisa menangani kasus pembunuhan ibunya. Dia melihat Dae Gu tidak bisa menyelesaikan dengan emosi yang dimiliki Dae Gu sekarang. Ketua Kang memberitahu Dae Gu itu masih muda dan tidak bisa mengontrol emosinya.
Kalau sampai Dae Gu tahu dengan emosi yang dimiliki Pan Seok seperti ini, dia melihat perasaan Dae Gu dalam menangani kasus ini. Dia mengingatkan Pan Seok sudah melihat banyak kasus, korban yang menjadi pelakunya.
Dia memberitahu Dae Gu sudah memiliki rencana balas dendam sejak 11 tahun  yang lalu. Ketua Kang sudah menduga Dae Gu akan membunuh Hyung Chul atau akan menembaknya. Ketua Kang mengatakan Dae Gu sudah menahan amarahnya selama 11 tahun. Dia pikir Pan Seok tidak ingin melihat Dae Gu menghabiskan sisa hidupnya di penjara.
Pan Seok terdiam mendengar penjelasan itu. Ketua Kang meningatkan kalau keluarga dokter tidak mau disuruh mengoperasi keluarganya sendiri. Dia mencemooh Pan Seok itu bodoh, dia meminta Pan Seok untuk tidak melibatkan Dae Gu.
Menurutnya itulah cara mereka untuk melindungi Dae Gu dari hukuman penjara karena balas dendam. Keduanya saling terdiam dan saling berpandangan. 



Pan Seok keluar dengan membuka dan membanting pintu. Dia berjalan beberapa langkah, Eung Do pikir apa yang dikatakan Ketua Kang itu ada benarnya. Kalau ia menjadi Dae Gu, dia tidak tahu apa yang dia lakukan nanti pada Hyung Chul yang sudah membunuh ibunya.
Dia melihat di dalam hati Dae Gu ada gunung berapi yang akan tiba-tiba meletus kapan saja. Pan Seok hanya menatap Eung Do lalu berjalan sambil sedikit berteriak kesal. Eung Do mengejar Pan Seok. 


Ketua Kang duduk di depan mejanya, wajahnya masih tegang. Lalu dia menelp seseorang, dia mengatakan kalau ia sudah melakukan apa yang sudah diperintahkan oleh orang itu. Dia memberitahu Kasus Hyung Chul akan ditunda. Dia mengatakan kalau ia tidak perlu khawatir.

Moon Bae duduk di kursinya, dia memutar kursinya menghadap ke meja. Dia mengerti apa yang dikatakan Ketua Kang. Lalu menutup telp, wajahnya kembali tegang. Moon Bae menelp seseorang. Dia mengatakan masalah itu semakin membesar. Dia menyuruh untuk cepat bertindak. 



Sa Kyung memanggil Pan Seok yang sedang berjalan menunduk, dia menawarkan bantuan untuk kasus Jubir Presiden. Pan Seok melihat pada Sa Kyung, Eun Do berterimakasih dengan bantuan Sa Kyung. Lalu Sa Kyung akan memulai dengan mempersempit tersangka.
Pan Seok berterimakasih. Sa Kyung menjelaskan kalau ini adalah balasan dari timnya karena Tim 3 sudah membantu mereka pada kasus sebelumnya. Lalu dia meminta Eung Do untuk memberitahu tentang informasi yang mereka miliki.
Eung Do berlari mengambil informasi yang ia dapatkan. Sa Kyun melihat Pan Seok pasti akan lebih sibuk sekarang. Pan Seok berusaha untuk tersenyum, dia membenarkan hal itu. Mulut Sa Kyung seperti ingin berbicara tapi tertahan.
Pan Seok menanyakan apa yang akan dikatakan Sa Kyung, Sa Kyung mengatakan dengan singkat. Dia menyemangati Pan Seok lalu pergi. Pan Seok melihat Sa Kyung yang pergi begitu saja. 



 Pan Seok masuk ke dalam ruangan. Dia langsung meraba celana Dae Gu sampai kebawah. Dia merasa bersyukur tidak ada apa-apa. Dae Gu berkata sinis, apa sebenarnya yang dilakukan Pan Seok padanya.
Lalu ia memperingatkan semuanya untuk tidak membiarkan Dae Gu memegang benda tajam atau pistol, semuanya mengerti dengan perintah Pan Seok. Lalu dia menyuruh ketiganya untuk meninggalkan mereka berdua.
Ketiganya keluar dari ruangan. Pan Seok menatap Dae Gu , sementara Dae Gu mengarahkan matanya ke depan. Pan Seok tahu apa yang sedang dipikirkan Dae Gu sekarang. Dia menjelaskan bagaimana pun juga Dae Gu tidak boleh sedikit pun melukai Hyun Chul.
Dae Gu menatap Pan Seok  mata terkejut. Pan Seok menegaskan, kalau sampai Dae Gu melukai Hyung Chul maka semua pembelaan Dae Gu akan hilang. Saat itu Dae Gu lah yang akan kalah. Dia mengingatkan Dae Gu, apabila emosinya pada Hyung Chul tidak tertahan, dia meminta Dae Gu untuk mengingat ibunya.
Pan Seok mengatakan kalau sampai Dae Gu menjadi korban sekaligus pelaku dalam kasus ini. Saat itulah ibunya akan menjadi seorang ibu dari anak penjahat. Dae Gu menatap Pan Seok dengan mata binggung. Pan Seok meminta Dae Gu untuk mengingat perkataannya.
Dae Gu melihat Pan Seok yang keluar dari ruangan, matanya berkaca-kaca. Sepertinya anggap dirinya terhadap Pan Seok yang jahat sudah hilang.


Pan Seok duduk di mejanya, dia membuka satu laci dan mengeluarkan buku. Di balik sampul depan dia mengeluarkan sebuah foto. Itu foto dirinya dan Hyung Chul 12 tahun yang lalu. Dia teringat saat Hyung Chul yang menyelamatkan dirinya dari pukul kayu dengan api oleh si pelaku.
Saat pelaku akan memukul mereka lagi, Hyung Chul menembakan peluru pada si pelaku. Pan Seok panik dia melihat ada luka bakar di leher Hyung Chul. Tangannya bergetar melihat foto ia dan Hyun Chul. Pan Seok menatap sedih foto temannya itu, dia seperti masih tak percaya kalau Hyung Chul itu yang selama ini ia cari sebagai pelaku pembunuhan ibu Ji Yong. 


Sa Kyung duduk di meja kantornya, dia menerima telp dari ibunya. Dia heran ibunya menelp saat sudah larut malam. Dia tahu kalau di LA sudah larut malam. Sang Ibu menanyakan apakah Sa Kyung sudah memakan sup rumput laut.
Sa Kyung mengatakan kalau ia sudah tua menurutnya tidak berpengaruh pada dirinya. Dia juga sedang sibuk dengan pekerjaannya. Sang ibu menanyakan berapa lama lagi, Sa Kyung akan hidup sendiri. Ibunya juga heran Sa Kyung masih mau berkerja di kepolisian Gangnam.
Sang ibu menduga kalau disana ada Pan Seok. Sa Kyung menyangkal, dia heran mengapa sang ibu membicarakan tentang masalah ini. Dia mengatakan kalau mereka sudah lama bercerai. Sa Kyung mengatakan pada Ibunya kalau ia akan makan yang enak pada ulang tahunnya.
Dia meminta sang ibu untuk tidak mengkhawatirkan masalah itu lalu menyuruh ibunya untuk tidur saja.
****
Sa Kyung mendengar Pan Seok yang memperingati Eung Do untuk tidak membiarkan Dae Gu memegang benda tajam atau pistol. Dia yakin Dae Gu akan mendengarkan Eung Do dibanding dirinya. Sa Kyung menatap sedih Pan Seok.
Dia seperti ingin di ulang tahunnya bisa merayakan dengan Pan Seok, tapi dia melihat Pan Seok sedang sibuk dengan kasusnya. Akhirnya Sa Kyung mengetik pesan pada  Pan Seok “kalau kau tidak sibuk, ayo pergi makan bersama” Tapi dia melihat Pan Seok yang sedang berbicara dengan seluruh timnya.
Akhirnya Sa Kyung tidak jadi mengirimkan pesan pada Pan Seok. 


Pan Seok menanyakan pada tim yang lain apakah mereka bertemu orang bernama Hyung Chul. Pria itu mengatakan kalau ia tidak ingat dengan nama itu. Lalu mereka pergi meninggalkan Pan Seok. Pan Seok mencoret-coret catatannya.
***
Eun Do tidur di dalam mobil. Tae il dan Ji Gook makan roti didalam mobil sambil mengawasi tempat Hyung Chul tinggal. Mata mereka terus melihat ke arah depan. 


Dae Gu berjalan dilorong, Soo Sun berusaha mengikutinya. Dia ingat dengan pesan Pan Seok kalau dia harus menjaga Dae Gu 24 jam penuh. Dan tidak boleh membiarkan Dae Gu sendirian. Dae Gu merasa tak suka dengan Soo Sun yang mengikutinya.
Dia menunjuk Soo Sun dengan tangannya, seperti menyuruhnya menjaga jarak dan pergi. Soo Sun terdiam, tapi dia mengedap-ngedap mengikuti Dae Gu. Dia kaget bukan main melihat Dae Gu ternyata menunggunya di depan toilet.
Soo Sun tak sengaja menyenggol tangan Dae Gu yang sakit, dia buru-buru meminta maaf. Dia melihat Dae Gu akan masuk ke dalam toilet. Dia hanya bisa menunggu di depan dan melihat Dae Gu yang masuk ke dalam. 


Dae Gu masuk ke dalam ruangan dengan membawa kertas. Dia melihat Soo Sun yang tertidur diatas meja dengan beberapa cangkir kopi dan USB yang di periksa. Dae Gu bergumam sendiri, dia merasa Soo Sun tidak bisa menahan rasa kantuknya.
Dia menaruh kertas di meja dan melihat jendela yang terbuka dan sinar matahari menyinari wajah Soo Sun. Dae Gu mencoba menurunkan tapi tidak bisa, akhirnya dia mengunakan tangannya supaya wajah Soo Sun tidak terkena sinar matahari.

Tapi dia terlihat kasihan juga pada Soo Sun. Dae Gu berjalan ke arah jendela dan berdiri di depan jendela sekarang semua tubuh Soo Sun tidak terkena matahari. Dia terus menatap Soo Sun yang masih tertidur dengan lelap di meja. Dae Gu sedikit tersenyum melihat Soo Sun yang bergerak sedikit lalu tertidur lagi. Saat berdiri ponselnya berbunyi. 
Dae Gu mengangkat ponselnya. Suara Hyung Chul terdengar menyapa dirinya. Hyung Chul mengajak Dae Gu untuk menyelesaikan masalah ini sendiri saja. Dae Gu bertanya dimana Hyung Chul itu berada.

Tapi banyak bicara, Dae Gu berjalan keluar dari kantor. Dia melepas penyanggah tangannya dan berjalan menuju mobil lalu pergi meninggalkan kantor polisi. 


Soo Sun baru terbangun dari tidurnya. Sambil mengangkat kedua tangannya, dia mencari Dae Gu. Tapi dia tidak melihat Dae Gu akan di ruangan. Dia mencoba mencari keluar tidak ada juga. Soo Sun mulai panik.
Dia membuka lemari dan melihat koper. Ternyata satu pistol sudah tidak ada ditempatnya. Soo Sun buru-buru menelp Pan Seok. Dia memberitahu Dae Gu menghilang dan pistolnya juga tidak ada.
Pan Seok menanyakan kapan dan apakah tidak ada tanda-tanda Dae Gu pergi kemana. Dia menyuruh Soo Sun untuk memeriksa laptopnya dan melihat apa yang terakhir di cari ole Dae Gu. Dia juga meminta Soo Sun untuk melacak GPS dari ponsel Dae Gu dan mengirimkannya.
Dia juga menyuruh Soo Sun terus menelp Dae Gu. Lalu Pan Seok berlari ke mobil untuk mencari Dae Gu. 


Dae Gu sudah ada di dalam mobil. Wajahnya kembali tegang. Dia melirik ke arah kanan. Dia atas kain untuk tangannya ada pistol yang ia bawa.  Lalu Dae Gu terus mengemudikan mobilnya menuju tempat yang Hyung Chul sebutkan. 


Dae Gu sampai disebuah parkiran, di tangannya sudah siap pistol untuk berjaga-jaga. Layaknya seorang polisi, dia berjalan sambil memegang pistol yang ada di depannya. Suara Hyung Chul terdengar, Dae Gu berbalik mencari sumber suara.
Dia berjalan dan terus mencari Hyung Chul. Hyung Chul tak menyangka Dae Gu lebih berani dari yang ia pikirkan selama ini.Dae Gu menanyakan diman Hyung Chul dan menyuruhnya keluar. Hyung Chul suka sekali melihat Dae Gu yang terlihat percaya diri.
Dae Gu melihat ke arah belakang dan terus berjaga-jaga. Hyung Chul mengatakan dia harua membunuh Dae Gu kalau ia masih ingin hidup. Dae Gu berteriak menyuruh Hyung Chul untuk cepat keluar dari persembunyian.
Hyung Chul berbicara supaya Dae Gu tidak menyalahkan dirinya. Menurutnya ini adalah kehidupan, hidup yang memang tidak adil dan kotor. Dae Gu merasa suaranya semakin dekat, dia melihat di depannya tidak ada orang sama sekali, bahkan mobil-mobil semuanya kosong.

Dae Gu tersadar, suara yang ia dengan dari ponsel yang sengaja di geletakan dan di buat loud speaker. Saat itulah Hyung Chul muncul dengan memukul Dae Gu. Dae Gu terjatuh dan pistolnya terlepas. Dia tanganya terasa sakit lalu ia melihat Hyung Chul mengambil pistolnya. Dia berlari menghindari Hyung Chul.
Hyung Chul berjalan mencari-cari Dae Gu. Dia menyuruh Dae Gu untuk keluar sekarang, matanya mencari Dae Gu disetiap mobil yang terparkir Dae Gu bersembunyi dikolong mobil yang terparkir. Hyung Chul berteriak memanggil Dae Gu.

Akhirnya Hyung Chul melihat ada bayangan di bawah mobil pick up, wajahnya tersenyum. Dia berjalan dan berpura-pura mencari Dae Gu. Dae Gu melihat Hyung Chul sudah ada di dekatnya. Hyung Chul mulai berjongkok di dekat mobil Dae Gu, Dae Gu memejamkan matanya. Dia seperti pasrah menerima nasibnya mati di tangan Hyung Chul.
Tiba-tiba mobil sedan putih memberikan lampu yang terang pada Hyung Chul. Hyung Chul memincingkan matanya. Dengan kecepatan penuh, Mobil sedang itu langsung menghantam Hyung Chul. Hyung Chul terjatuh dan merasa kesakitan. Dae Gu kaget dan panik melihat kejadian yang begitu cepat di depan matanya.
Seseorang keluar dari mobil dan mencekik Hyung Chul. Mata Dae Gu melotot melihatnya. Dia teringat dengan sang ibu yang mati karena terkecik dan dia melihat dengan jelas saat ia sedang bersembunyi di kolong tempat tidur.
Hyung Chul memainkan tangannya seperti meminta tolong pada Dae Gu yang bersembunyi. Ingatan Dae Gu kembali pada ibu dan melihat Hyung Chul sama persis dengan kejadian 11 tahun yang lalu. 

 Bersambung ke episode 12 
Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger