Sinopsis You're All Surrounded Episode 12 Part 1


Dae Gu tak tahan melihat Hyung Chul yang sudah mulai kehabisan nafas karena tercekik. Dia memalingkan wajahnya ketika Hyung Chul seperti meminta bantuan. Tapi tiba-tiba orang yang mencekik itu mendapat tendangan keras dari belakang.
Ternyata Dae Gu dengan tangannya yang masih sakit berusaha untuk melawan. Orang yang mencekik Hyung Chul ketakutan, dia akhirnya menyerah dengan buru-buru masuk ke dalam mobil dan pergi.
Dae Gu melihat orang itu lalu matanya melihat pada Hyung Chul yang sudah siap memberikan tembakan pada orang yang mencekikinya. Nafas Hyung Chul terengah-engah. Dae Gu menantap wajah Hyung Chul dengan jelas.
Hyung Chul mengarahkan pistol pada Dae Gu sekarang. Dia tertawa melihat Dae Gu, menurutnya Dae Gu itu benar-benar menyenangkan. Dalam keadaan seperti ini, Dae Gu masih mau menyelamatkan dirinya.
Dae Gu tetap menantap Hyung Chul lebih dalam. Hyung Chul menceritakan kalau ia pernah berada dalam keadaan seperti Dae Gu sekarang. Saat itu dia berjalan mengedap-ngedap lalu ia melompat untuk menyelamatkan temannya. Tapi setelah itu Dunia malah mencemoohnya.
Hyung Chul hanya diingatkan pada kesalahan dan itu sangat menyakitkan. Jadi dia meminta Dae Gu tidak membenci dirinya. 


Soo Sun dan Pan Seok masuk ke dalam ruangan parkir bawah tanah. Soo Sun mencari-cari sosok Dae Gu di dalam ruangan itu. Mereka masih mencari dan terus mencari, Soo Sun terlihat sangat panik.
Pan Seok kesal melihat jalan yang dia lalu di depan itu di blokir. Dia menyuruh Soo Sun mencari dibagian kanan. 


Dae Gu tak berkutik dan hanya melihat wajah Hyung Chul. Hyung Chul mengatakan kalau mereka itu hanya sebentar saja di dunia untuk bermain-main dengan Tuhan. Menurutnya nasib Dae Gu  bener-benar mengerikan seperti dalam dunia pertambangan. Sedangkan tidak ada alasan nasib Dae Gu itu menjadi lebih baik. 


Soo Sun dan Pan Seok mencari Dae Gu dengan berjalan kaki. Soo Sun bersiaga dengan pistol yang ada ditangannya. Pan Seok berjalan matanya terus mencari Dae Gu. 
Hyung Chul siap menarik pelatuk pistolnya. Dengan percaya dirinya dia mengatakan “matilah kau Kim Ji Yong”. Sebelum menarik pelatuknya, Dae Gu berteriak menyerang Hyung Chul. 



Pan Seok dan Soo Sun terus berlari mencari Dae Gu. Mereka berdua berhenti berjalan ketika melihat Dae Gu sudah berbaring di lantai. Mereka berlari dan memanggil Dae Gu. Soo Sun meminta Dae Gu sadar dan bangun. Pan Seok mencoba membangunkan Dae Gu untuk duduk.
Soo Sun menanyakan keadaan Dae Gu, lalu mereka bertiga melihat ke arah depan mereka. Hyung Chul sudah terlentang tak berdaya. Pan Seok ingin meringkusnya, tapi Dae Gu menahannya, dia melepas pegangan Pan Seok.
Dae Gu merangkak dengan perlahan-lahan. Saat sampai di depan Hyung Chul dia langsung memborgol tangan Hyung Chul. Soo Sun dan Pan Seok melihat terbengong dengan sikap Dae Gu yang tidak mengunakan emosinya dalam kasus ini.

Lalu Dae Gu memegang kerah baju Hyung Chul dan mengatakan Hyung Chul ditahan karena sebagai pelaku utama dalam kasus pembunuhan perawat di Masan. Hyung Chul hanya tersenyum sinis, Dae Gu bergetar wajahnya memerah dan matanya mulai berkaca-kaca. Dia mengatakan kasus yang terjadi 11 tahun yang lalu.
Dengan nada bergetar, dia juga memberikan Hak pada Hyung Chul untuk menunjuk pengacara dan dia dapat membela diri. Pan Seok tidak bisa menahan rasa sedihnya, melihat temannya tertangkap. Pan Seok mengambil pistol yang dibawa oleh Dae Gu, dia membuka ternyata didalamnya tidak peluru di dalam pistol itu.
Pan Seok semakin sedih melihat Dae Gu yang ia kira tidak bisa menahan amarahnya. Dae Gu menjatuhkan Hyung Chul. Dia menangis di dada Hyung Chul, semantara Hyung Chul malah tertawa. Menurutnya Dae Gu itu bajingan gila, karena datang tanpa peluru.
Soo Sun ikut mengeluarkan air matanya. Dae Gu menjelaskan pada Hyung Chul, kalau ia sebenarnya tidak tahu apa yang akan ia lakukan pada Hyung Chul. Tapi dia menegaskan kalau ia tidak ingin menjadi monster seperti Hyung Chul.
Hyung Chul malah tersenyum. Pan Seok memberikan pistol kosong itu pada Soo Sun. Dae Gu melepaskan tangannya pada Hyung Chul. Dia berjalan perlahan-lahan meninggalkan mereka bertiga. Pan Seok dan Soo Sun hanya menatap sedih Dae Gu yang berjalan perlahan-lahan di depan mereka. 



Di kantor kepolisian Gangnam
Ji Gook berjalan menunggu kabar, dia terlihat gugup.  Lalu bunyi ponsel dari meja Eung Do. Mereka bertiga melihat kabar apa yang akan mereka terima. Eung Do mengangkat telpnya, dia menanyakan apakah Pan Seok bisa menemukan Dae Gu.
Keduanya ikut menguping disebelah Eung Do.Lalu Eung Do berdiri, keduanya terlihat binggung apa sebenarnya yang disampaikan Pan Seok pada Eung Do sampai ia berdiri. Eung Do tak percaya, Pan Seok bisa menangkapnya. Tae il dan Ji Gook tersenyum bahagia, Eung Do pun tertawa, dia merasa tak percaya Pan Seok bisa menangkap Hyung Chul.

Tae il dan Ji Gook melakukan Tos, Eung Do memuji kerja Pan Seok yang bagus sekali. Dia menyuruh Pan Seok untuk cepat kembali ke kantor. Setelah menutup telpnya, Eung Do memberitahu kedua anak buahnya kalau mereka sudah berhasil menangkap Hyung Chul.
Ji Gook masih tertawa bahagia, lalu dia menanyakan keadaan Dae Gu. Dia khawatir Dae Gu terluka. Tak jauh dari sana Ketua Kang mendengar percakapan keduanya. Wajahnya menegang, dia seperti ketakutan dan berpikir apa sekarang yang harus ia lakukan.
Eung Do menceritakan kalau Dae Gu yang berhasil menangkap dan keadaan Dae GU itu baik-baik saja. Tae il merasa lega mendengarnya. Ketua Kang masih berdiri di dekat situ mendengar semua percakapan tim 3. 


Ji Gook, Tae il dan Eung Do tak sabar menunggu kedatangan Pan Seok dan yang lainnya. Mereka bertiga menunggu di depan pintu masuk. Ji Gook merasa lega sekali melihat mobil Pan Seok datang. Dia membuka pintu, Soo Sun keluar lebih dulu. Ji Gook menanyakan keadaan Soo Sun.
Soo Sun mengangguk lalu dia menarik Hyung Chul untuk turun dari mobil. Tae il melihat Dae Gu yang ada dibelakang. Dia menanyakan keadaan Dae Gu dan lengannya apakah terluka lagi. Eung Do berteriak dia memuji hasil kerja keras Pan Seok bisa menangkap Hyung Chul.
Dae Gu turun dari mobil masih memegang lengannya yang sakit. Tapi saat akan membawa Hyung Chul ke dalam dia mencoba menahan rasa sakitnya. Sebelum digiring masuk kedalam, Hyung Chul sempat menatap sinis pada Eung Do yang ada disebelahnya.
Eung Do memegang pundak Dae Gu, dia memuji hasil kerja keras Dae Gu menangkap Hyung Chul.


Di dalam ruangan, semua orang menyambut kedatangan tim 3 dengan bertepuk tangan. Mereka mengucapkan selamat karena mereka berhasil menangkap Hyung Chul. Ji Gook berteriak Dae Gu yang berhasil menangkap Hyung Chul.
Soo Sun tersenyum melihat Hyung Chul yang berhasil mereka tangkap. Beberapa polisi memuji Dae Gu yang hebat.

Tae Hoo membuat konferensi pers. Dia memberikan penyataan dari kesaksian anak korban, pelaku dari kasus perawat sekolah di masan sebagai kasus dingin. Dia memberitahu kalau pelaku bernama Hyung Chul sudah ditangkap.


Moon Bae yang ada dikantor kaget melihat pemberitaan dari online. Dia membawa tulisan anak korban yang dinyatakan hilang menjadi saksi dari kasus pembunuhan perawat Masan. Dia terlihat binggung membaca berita online tersebut.
Lalu dia menelp mengunakan speaker, meminta pegawainya untuk mencari tahu tentang Dae Gu dari kepolisian Gangnam.

 Episode 12
Akhir dan Awal


Tae il membantu menutup luka jahitan yang ada dilengan Dae Gu. Ji Gook berkomentar, dia heran pada Dae Gu yang berani pergi sendiri ketempat si pelaku.Dia menempelkan plester di wajah Dae Gu, bukan Dae Gu yang berteriak tapi Ji Gook yang merasakan sakit.
Soo Sun masuk kedalam ruangan, dia menanyakan keadaan Dae Gu. Tae il menjelaskan tidak terlalu parah, hanya sedikit berdarah saja. Kalau lukanya tidak terinfeksi maka akan cepat sembuh. Lalu Soo Sun menyarankan Dae Gu untuk pulang lebih awal saja.
Dae Gu menolaknya, dia akan ke ruang interogasi dan dia sendiri yang akan menginterogasi Hyung Chul. Soo Sun pikir tidak mungkin dengan kondisi Dae Gu seperti ini bisa menginterogasi pelaku. Dia tetap menyarankan Dae Gu untuk pulang saja dan istirahat.
Dia melihat Pan Seok dan Eung Do sudah ada di kantor untuk melakukan itu. Dae Gu tetap pada pendiriannya. Pan Seok masuk, dia menyuruh Dae Gu untuk pulang dan beristirahat. Dae Gu mengatakan dia tidak mau, dia akan menginterogasi sendiri Hyung Chul.
Pan Seok menahan amarahnya, dia menyuruh Dae Gu untuk pulang saja dan beristirahat. Dae Gu menegaskan kalau tersangka adalah orang yang ia tangkap dalam kasusnya sendiri. Dia merasa berhak untuk menginterogasi.
Tae il sengaja menarik keras kain untuk penutup luka, Dae Gu merasakan sakit. Tae il menyuruh Dae Gu untuk istirahat, dia mengatakan seperti itu sebagai dokter. Dengan mata melotot, dia mengatakan kalau Dae Gu tidak menurut maka ia akan mengikatnya.
Ji Gook memberikan jempolnya. Pan Seok setuju, dia menyuruh Tae il mengikat erat Dae Gu saja. Ji Gook dan Soo Sun tersenyum. Pan Seok tetap menyuruh Dae Gu untuk pulang. Dia akan memberikan Dae Gu untuk menginterogasi pelaku esok hari. Dia juga menyuruh ketiganya untuk pulang dan mengantar Dae Gu pulang juga.
Dae Gu tidak bisa menolak lagi, dia terdiam. Mereka bertiga mengerti dengan perintah yang diberikan Pan Seok pada mereka. Lalu mereka membereskan meja dan siap-siap untuk pergi. 


Di dalam mobil
Tae il menyupir dan disebelahnya Ji Gook. Soo Sun dan Dae Gu duduk dibelakang. Soo Sun melihat Dae Gu yang sudah tertidur lelap di dalam mobil. Dia mengoyang-goyangkan tangannya di depan wajah Dae Gu, untuk memastikan apakah Dae Gu sudah tidak atau belum.
Ji Gook dan Tae il tertawa melihat tingkah Soo Sun dari kaca spion. Soo Sun tersenyum, Dae Gu sudah tertidur pulas di mobil. Lalu Soo Sun merasa dalam 10 hari terakhir ini hidupnya seperti mimpi. Ji Gook juga merasakan hal yang sama.
Dia merasa kesedihan mereka sedikit berkurang. Tae il setuju dengan hal itu. Dia melirik ke arah spion, dia memuji Dae Gu seorang anak yang menakjubkan. Soo Sun juga merasa partnernya itu hebat dan sangat membanggakan.
Ji Gook terlihat cemburu, dia meminta Soo Sun untuk jangan terlalu memuji Dae Gu. Dia pikir Dae Gu memang benar membanggakan. Tae il menanyakan tentang Dae Gu saat masih remaja. Soo Sun pikir Tae il menanyakan Ji Yong dulu.
Soo Sun menceritakan Dae Gu itu lucu dan pintar saat masih remaja. Ji Gook penasaran apakah Soo Sun juga hidup di lingkungan yang sama dengan Dae Gu saat ia masih muda. Soo Sun berpikir sejenak.
Ji Gook mencoba tidak mau tahu, dia mengatakan hal itu hanya ingin bertanya saja. Soo Sun tersenyum, dia melihat wajah Dae Gu yang memar dan tertidur disampingnya. 


Hyung Chul duduk di dalam sel penjara. Ketua Kang datang melihat, Hyung Chul tersenyum sinis pada Ketua Kang. Ketua Kang ingin mengatakan sesuatu dengan singkat karena dia tidak punya banyak waktu.
Dia memperingati Hyung Chul apabila dia ingin tetap hidup, Hyung Chul tidak perlu mengatakan apapun dan menutup mulutnya. Dia tidak mau Hyung Chul mengatakan Presdir perusahan yang menyuruh Hyung Chul yang melakukan itu semua.
Ketua Kang memberitahu kalau Presdir itu sudah mati dan tidak bisa di verifikasi lagi. Hyung Cul berdiri dia pikir dia memiliki kemungkinan untuk tidak ada didalam sel penjara.Dia menceritakan  ada seseorang yang ingin membunuhnya. Ketua Kang menegaskan kalau ia tidak tahu tentang hal itu.
Hyung Chul hanya tersenyum mengejek. Ketua kang menyuruh Hyung Chul harus mengatakan kalau tidak tahu tentang Dae Gu dan pergi mengambil sesuatu dari loker satu di Masan. Hyung Chul kesal, dia memberitahu sekali lagi ada seseorang yang akan membunuhnya.

Dia tidak ingin di tipu lagi, Ketua Kang memperingatikan Hyung Chul lagi, dia bisa saja di buang seperti ekor. Hyung Chul harus mengikuti perintahnya agar tetap hidup. Hyung Chul sedikit mengeluarkan air matanya.
Ketua Kang meminta Hyung Chul tidak melakukan apapun sesuai dari perintah Dae Gu, saat Dae Gu marah dan menyuruh dia melakukan apa yang ia mau. Kalau ia sampai melakukan perintah Dae Gu maka ia tidak akan hidup dengan ancaman hukuman yang dikurangi.
Hyung Chul meminta Ketua Kang memberitahu presiden kalau ia tidak mau mati sendirian. Ketua Kang memita Hyung Chul tidak perlu khawatir, dia tidak ingin ada korban seperti ini lagi. Hyung Chul tertawa, dia pikir Ketua Kang sangat percaya diri karena Dae Gu ada disisinya.
Ketua Kang menegaskan kembali, Presiden adalah sumber dari kejahatan. Dia ingin Ji Yong bisa berpikir seperti itu. Tapi dia pikir Ji Yong tidak bisa mengali keadaan ini lebih dalam lagi. Dia meminta Hyung Chul untuk mengerti perkatanya.
Hyung Chul memegang jeruji besi, dia mengatakan kalau ia akan memikirkannya. Dia merasa itu ide yang baik untuk mempercayai ketua Kang. Ketua Kang memberikan tatapan matanya yang tajam, dia menyuruh Hyung Chul untuk tidak mengertaknya.
Dia memberitahu Hyung Chul tidak memiliki kartu yang berguna untuk dirinya sendiri. Lalu ia pergi meninggalkan Hyung Chul sendirian. Dia ruangan sel tidak ada penjaga disana. 



Dae Gu bisa tertidur lelap di kamarnya, lalu dia terbangun dengan memegang lengannya yang masih sakit karena luka jahitan. Dia mengingat saat ia memborgol Hyung Chul dengan tangannya sendiri. Lalu ia mengatakan Hyung Chul di tahan.
Saat itu dia melihat ketiga temanya sudah berdiri melihat apakah ia sudah bangun. Soo Sun menanyakan apakah mereka membangunkan Dae Gu. Dae Gu mengeleng, dia menanyakan ada apa. Soo Sun menjelaskan kalau ia hanya ingin memastikan apakah Dae Gu masih tidur.
Lalu Dae Gu menyuruh mereka untuk masuk, Soo Sun tak percaya. Ji Gook dan Tae il saling berpandangan. Soo Sun tersenyum, mereka bertiga masuk ke dalam. Dae Gu melihat minuman yang dibawa ketiga temannya. 


Soo Sun mengatakan dia merasa tidak ada pekerjaan saat menunggu Dae Gu tertidur. Lalu ia menyodorkan sekaleng bir pada Dae Gu. Dae Gu ingin minum. Ji Gook memberikan bir yang ada ditangannya pada Dae Gu. Lalu mereka minum bersama.
Ji Gook mengajak mereka untuk cheers, semua setuju mereka cheers lalu meminum bir kaleng. Dae Gu menanyakan berapa lama ia tertidur. Tae il mengatakan itu cukup lama dan sekarang sudah jam 10. Dae Gu kaget mendengar ia bisa tidur cukup lama. Lalu Ji Gook menceritakan saat masih remaja, seorang guru akan memberikan cap kalau mereka selesai mengerjakan pekerjaan rumah.
Lalu dia merogoh saku jaketnya dan akan memberikan cap pada Dae Gu. Dengan tiba-tiba Ji Gook akan memberikan pelukan sebagai cap untuk pekerjaan Dae Gu yang bagus. Dae Gu menolaknya, dia mendorong badan Ji Gook yang akan mendekat.
Ji Gook pikir Dae Gu tidak mau menerima pelukanya karena malu. Dia buru-buru ingin memberikan pelukan lagi pada Dae Gu. Dae Gu berteriak, lengannya sedang sakit. Lalu Soo Sun menanyakan keadaan Dae Gu, apakah sekarang Dae Gu baik-baik saja.
Dae Gu menghela nafas, dia mengelengkan kepalanya. Dia merasa binggung dengan keadaannya sekarang. Dia merasa mati rasa dan kebinggungan, ada satu hal yang ia pikirkan untuk saat ini. Dia mengatakan kalau ia ingin makan ramen.
Ji Gook terkejut, dia mulutnya sampai memuncratkan bir yang sedang ia minum. Tae il tertawa dengan permintaan Dae Gu. Soo Sun mengangkat tangannya, dia akan memasakan ramen untuk mereka semua. 

Soo Sun membuka tutup panci dari ramen yang sudah ia buat. Ji Gook berteriak kegirangan. Dia melihat Ramen buatan Soo Sun itu sangat lezat. Mereka berempat mulai makan bersama-sama. Dae Gu makan dengan lahap sekali. Soo Sun menanyakan ramen yang ia buat itu enak atau tidak.
Dae Gu mengatakan ramen yang dibuat Soo Sun itu Al dente. Soo Sun tidak mengerti perkataan Dae Gu, dia berpikir ramen buatanya tidak enak. Dae Gu mengatakan kalau ramen buatan Soo Sun itu bisa dimakan.
Tae il menjelaskan ucapan Dae itu itu adalah enak. Dia tahu kalau Dae Gu akan langsung berkomentar kalau makanan itu tidak enak. Ji Gook setuju, Soo Sun senang, dia hanya ingin Dae Gu menyukai makanan yang ia buat. Lalu ia meminta Dae Gu makan yang banyak.

Soo Sun tersenyum lalu ia meniup mie dalam mangkuknya dan memakannya. Dae Gu melihat cara makan Soo Sun, Soo Sun melihat Dae Gu melihat ke arahnya. Dia memberikan senyuman pada Dae Gu. Dae Gu terdiam dan mengaduk-ngaduk Mienya.
Ji Gook membahas, Dae Gu itu lebih muda dua tahun dibanding Soo Sun. Dae Gu melirik sinis pada Ji Gook. Tae il hanya bisa tersenyum. Ji Gook menganti topik, dia mengatakan kalau Soo Sun itu lebih muda satu tahun darinya. Jadi dia menghitung dirinya dan Dae Gu itu beda 3 tahun.
Dae Gu seperti tidak mau mendengar, dia menanyakan apakah mereka tidak memiliki kimchi lagi. Tae il memanggil Dae Gu dengan panggilan “Maknae”orang yang paling muda. Dia menyuruh Dae Gu yang mengambil sendiri Kimchi di kulkas karena dia yang paling muda diantara mereka.
Ji Gook setuju dengan itu. Lalu Ji Gook mengatakan mulai sekarang mereka akan membenarkan kekacauan hirakri yang ada di negara korea. Ji Gook meminta Dae Gu memanggilnya Hyung. Soo Sun juga meminta Dae Gu memanggilnya Nunna.
Tae il langsung menyuruh Dae Gu mengambil kimchi dan daging untuk mereka di kulkas. Dia menyuruh Dae Gu cepat membawa itu semua dan menaruhnya di meja. Dae Gu seperti tidak bisa menolak, dia bangun dari duduknya. Soo Sun juga menyuruh Dae Gu bergerak cepat.
Saat bangun, Dae Gu mengumpat pada teman-temannya kalau mereka itu bajingan. Tae il menyuruh Dae Gu untuk cepat mengambil apa yang mereka inginkan. Soo Sun tersenyum melihat Dae Gu yang membawakan kotak makan Kimchi ke meja mereka.

Dae Gu memakan sedikit mie dalam mangkuknya. Dia protes pada teman-temannya yang mengunakan bahasa formal saat sedang bersama-sama. Mereka bertiga tertawa dengan perkataan Dae Gu. Mereka tak bisa menahan tawa karena mereka sedang mengerjai Dae Gu.
Ji Gook  melihat Dae Gu yang tersenyum, dia terlihat senang sekali melihat Dae Gu yang baru pertama kali tersenyum lebar. Dae Gu buru-buru makan supaya tidak terlihat tersenyum. Ji Gook tertawa dan berteriak kalau ia melihat Dae Gu tersenyum.
Tae il mengodanya dengan mengelitiki Dae Gu, Dae Gu menghindar dengan tersenyum meminta Tae il tidak melakukannya. Soo Sun ikut tersenyum, sekarang dia bisa melihat Dae Gu yang bisa tersenyum. 


Ketua Kang masuk ke dalam ruangan intergasi dari luar. Dia melihat Hyung Chul bisa diinterogasi oleh Dae Gu. Dia berpikir hari ini semuanya akan terungkap. Pan Seok menatap lurus pada Hyung Chul yang ada diruang interogasi bersama Dae Gu dan Eung Do.
 ***
Dae Gu menanyakan ada dua orang yang datang kerumahnya pada saat kejadian. Kejadian ibunya keluar dan kaget melihat kedatangan orang itu terulang. Dia menjelaskan ada salah satu orang yang menjatuhkan liontin di rumahnya.
Baru setelah itu, Hyung Chul datang. Dae Gu tidak tahu siapa yang pertama kali masuk ke dalam rumahnya saat itu, dia juga merasa ada dua atau tiga orang yang masuk ke dalam rumahnya. Dia pikir Hyung Chul juga datang pada saat ada orang yang masuk pertama kali kerumahnya.

Dae Gu teringat saat pertama kali masuk dia melihat rumahnya sudah berantakan. Tapi dia ingat saat mendengar pembicaraan Hyung Chul di telp, Hyung Chul kemungkinan tidak ikut saat kedatangan orang yang pertama kali.
Dia ingat pembicaraan Hyung Chul di telp, kalau dia sudah ada di rumah Ji Yong tapi dia belum menemukan liontinnya. Dia menyimpulkan orang yang datang pertama kali adalah orang yang memukul kepala ibunya dengan vas bunga. Lalu Hyung Chul adalah pelaku kedua yang membunuh ibunya.
Dae Gu juga tahu, Hyung Chul datang hanya ingin mengambil liontin itu. Karena dia melihat Hyung Chul mencari-cari dimana liontin itu berada saat ia sampai rumah. Eung Do mendengarkan semua perkataan Dae Gu. Lalu Dae Gu menanyakan siapa pelaku orang yang pertama kali datang kerumahnya.
Dia ingin tahu, siapa yang menyuruh Hyung Chul dan yang menjatuhkan liontin itu. Dia menanyakan siapa pembunuh ibunya yang pertama kali. Pan Seok menatap Hyung Chul, dia seperti penasaran ingin tahu siapa sebenarnya pelaku pembunuhan itu.
Ketua Kang juga menunggu jawaban Hyung Chul. Dae Gu berteriak  menanyakan siapa yang menyuruh Hyung Chul datang kerumahnya mencari liontin itu. Hyung Chul hanya terdiam dan tidak mau menjawab.
Dae Gu bertanya kembali siapa Detektif Seo itu. Dia menanyakan apakah Pan Seok yang memberikan liontin itu padanya. Eung Do melihat ke arah Dae Gu, semua yang ada di ruangan tegang menunggu jawaban dari Hyung Chul.
Hyung Chul malah tertawa. Dia mengatakan apakah Dae Gu akan percaya kalau ia mengatakan bukan Pan Seok yang memberikan itu padanya. Ketua Kang terlihat tegang. Dae Gu meminta Hyung Chul tidak berputar-putar dan hanya menjawabnya secara langsung.
Dae Gu menanyakan apakah Pan Seok yang memberikan kalung itu pada Hyung Chul. Hyung Chul menjawab bukan Pan Seok yang memberikannya. Wajah Ketua Kang semakin menengang. Hyung Chul mengatakan sia-sia saja Pan Seok melakukan pekerjaan seperti ini, karena menurutnya hutang Pan Seok padanya sangat banyak.
Pan Seok sempat menundukan kepala saat Hyung Chul mengatakan itu. Dae Gu menanyakan sekali lagi, siapa yang menjatuhkan liontin di rumahnya saat itu. Hyung Chul melirik pada Ketua Kang yang ada di luar ruangan. Pan Seok menatap Hyung Chul lagi.
Lalu Hyung Chul mengatakan kalau orang itu adalah presdir perusahaan. Dae Gu menyenderkan tubuhnya. Hyung Chul menceritakan Presdir datang ke rumah Dae  Gu dan meminta sang ibu untuk tidak menjadi saksi. Lalu Presdir marah dan memukul sang ibu dengan vas bunga.
Setelah itu Presdir berlari keluar dari rumah dan tak sengaja menjatuhkan liontin di rumah Dae Gu. Saat ia tersadar presdir menyuruhnya untuk mencari liontin itu di rumah Dae Gu. Hyung Chul melihat Dae Gu tidak percaya dengan apa yang ia ceritakan.
Ketua Kang masih tegang. Hyung Chul mengatakan terserah pada Dae Gu kalau ia tidak percaya dengan apa yang ia ceritakan. Dae Gu menanyakan kenapa Hyung Chul datang kembali setelah 11 tahun yang lalu ingin membunuh dirinya juga.
Pan Seok terus menatap Hyung Chul yang sedang memberikan kesaksian. Hyung Chul mengatakan karena Dae Gu adalah salah satu saksi dalam peristiwa itu. Menurutnya saat Dae Gu mati, maka semua kejahatannya akan menjadi sempurna.
Dae Gu menanyakan bagaimana dengan kejadian 11 tahun yang lalu. Hyung Chul mengatakan sama dengan alasannya yang sekarang. Dia mengetahui kejadian itu dari Pan Seok yang mengatakan Dae Gu bersembunyi dibawah tempat tidur.
Lalu Dae Gu memajukan wajahnya, dia menanyakan Siapa itu Detektif Seo. Hyung Chul tersenyum, dia mengatakan kalau ia akan menyembunyikan tentang hal itu. Menurutnya kalau ia menyimpan itu maka Dae Gu akan lebih giat dalam berkerja.
Hyung Chul tertawa keras seperti mengejek Dae Gu. Dae Gu tak bisa menahan amarahnya, dia memegang kerah baju Hyung Chul dan menyakan siapa itu Detektif Seo. Eung Do mencoba menahan Dae Gu, dia meminta Dae Gu lebih tenang lagi.
Dae Gu mencoba melepas pelukan Eung Do yang menahannya. Dia meminta Eung Do untuk melepaskan diriny dan meninggalkannya. Mata Dae Gu terlihat penuh kebencian. Eung Do mengajak Dae Gu untuk minum lebih dulu. 


Ketua Kang berdiri. Dia merasa beruntung sekarang, mereka sudah mendapatkan pernyataan dari Hyung Chul dengan kasus ini. Dia menyuruh mereka mengajukan laporan pada kejaksaan.

Eung Do mengajak Dae Gu keluar ruangan. Hyun Chul menyindirnya kalau intergrasi yang dilakukan Dae Gu sudah selesai. Dia merasa sedih melihatnya, padahal ia sangat senang sekali dengan apa yang ia lihat di depannya.
Dae Gu membanting pintu, Eung Do memperingati ucapan Hyung Chul. Hyung Chul berpesan pada Dae Gu untuk tidak mempercayai banyak orang. Menurutnya kepercayaan itu bisa membuka jalan untuk seorang berkhianat. Dia memberkati masa depan Dae Gu.
Hyung Chul melihat sebentar pada Dae Gu lalu tertawa lagi. Dae Gu berdiri seperti menahan amarahnya. Pan Seok seperti sedang berpikir kata-kata yang diucapkan Hyung Chul. Dae Gu menendang pintu dan keluar dari ruang interogasi. 


Dae Gu keluar dengan penuh amarah. Soo Sun datang menghampiri menanyakan keadaan Dae Gu. Dia memberitahu kalau ia memiliki kunjungan korban yang tak terduga. Dae Gu tetap berjalan pergi, Soo Su memanggil Dae Gu. 


Pan Seok menatap Hyung Chul dari luar ruangan. Dia berjalan keluar dan masuk ke dalam ruang interogasi. Eung Do keluar, Pan Seok masih menatap tajam Hyung Chul. Hyung Chul mengacuhkan pandangannya.
Lalu Pan Seok berjalan dan duduk didepan Hyung Chul. Dia ingin mengajukan beberapa pertanyaan lagi. Dia ingat Hyung Chul menyuruhnya mencarikan perahu untuk menyelundupkan dirinya, saat itu Hyung Chul mengatakan kalau ia akan pergi setelah melakukan pekerjaan yang besar.
Dia menanyakan apakah rencana besar itu adalah membunuh Kim Ji Yong. Hyung Chul membenarkan hal itu. Pan Seok menanyakan apa alasan Hyung Chul membunuh Ji Yong setelah kejadian 11 tahun yang lalu.
Pan Seok mengingatkan sekarang akan ada undang-undang tentang pembatasan dan kasus ini bisa di peti es kan. Dia menanyakan sekali lagi, apakah orang yang menyuruhnya itu adalah presdir perusahan.

Hyung Chul menatap sinis. Pan Seok tahu predir mengakui kalau dirinya yang mengancam perawat sekolah itu. Tapi Presdir menyangkal dirinya bukan orang yang meyuruh pembunuhan itu. Hyung Chul bertanya balik, kenapa Pan Seok menanyakan hal seperti itu.
Dia menyuruh Pan Seok menanyakan hal itu langsung pada Presdir. Lalu Pan Seok menanyakan siapa detektif Seo itu. Hyung Chul memanggil Pan Seok, dia mengingatkan dulu mereka pernah selalu bersama. Pan Seok memerintahkan Hyung Chul untuk berhenti melakukan omong kosong dan menjawab sesuai dengan apa yang ia tanyakan.
Pan Seok menanyakan sekali lagi siapa detektif Seo itu. Hyung Chul mengeluarkan sesuatu dalam saku bajunya. Dia memberikan foto mereka berdua pada Pan Seok. Hyung Chul bertanya apakah Pan Seok masih menyimpan foto itu, dia sangat suka dengan foto yang ia pegang itu.
Saat melihat foto itu, Hyung Chul merasa dia dulu pernah menjadi seorang manusia. Dia pikir itu sebuah kenang-kenangan. Dia menyuruh Pan Seok untuk mengambil foto itu. Pan Seok menatap sedih Hyun Chul. 



Moon Bae duduk di sofa ruangannya. Pegawainya membawakan berkas tentang informasi Dae Gu   dari kepolisian Gangnam. Moon Bae membaca informasi Dae Gu dari panti asuhan, dia tulis Dae Gu masuk karena orang tuanya meninggal dalam kecelakaan bus dan tidak memiliki saudara.

Saat itu dia kaget melihat nama walinya adalah Ketua Kang sejak tahun 2003. Dia ingat saat pertama kali melihat Dae Gu di kepolisian Gangnam. Moon Bae menyenderkan tubuhnya, Dia berguman sendiri Ketua Kang itu berani menusuknya dari belakang. 

Bersambung ke part 2

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger