Sinopsis You're All Surrounded Episode 12 Part 2


Pan Seok masuk ke dalam ruangan. Semua yang ada diruangan menegangkan cara duduk mereka. Pan Seok seperti terlihat binggung ingin membicarakan apa. Lalu dia bertanya pada Soo Sun, setelah Dae Gu menghilang, saat itu Soo Sun berkata kalau Hyung Chul meninggalkan lab IPA.
Soo Sun membenarkan, saat itu dia melihat pria yang memiliki bekas luka dilehernya. Dae Gu terkejut dia mengatakan ini pertama kali dia mendengarnya, karena tidak ada catatan laporan dalam insiden itu. Soo Sun juga ikut terkejut.
Dia yakin kalau dia sudah melaporkan kejadian ini pada kepolisian. Pan Seok menanyakan siapa detektif yang menanyakan hal itu. Dia pikir kalau ia akan ingat kalau ia bisa melihat wajah dari detektif itu.

Lalu Pan Seok mengajak Soo Sun untuk pergi ke kepolisian Masan. Soo Sun setuju, Dae Gu meminta izin dia ingin ikut pergi ke Masan. Pan Seok melihat Tae il dan Ji Gook yang saling berpandangan. Dae Gu menunggu jawaban Pan Seok.
Akhrinya Pan Seok menganggukkan kepala, dia memperbolehkan Dae Gu untuk ikut pergi ke Masan. 



Mereka naik lift bersama. Soo Sun berdiri satu langkah dari Pan Seok dan Dae Gu. Dia melirik sedikit pada Pan Seok. Ponsel Pan Seok bergertar, saat itu juga ponsel yang ada di kantong Dae Gu juga bergetar. Mereka saling menatap.
Lalu Pan Seok sengaja mengangat telp di depan wajah Dae Gu dan getaran pada celana Dae Gu berhenti. Dia berbicara pada orang yang ada ditelp kalau ia sedang ada keperluan mendesak sekarang, jadi dia akan menelpnya nanti.
Saat menutup telp Pan Seok sengaja menutupnya di depan wajah Dae Gu. Soo Sun sempet kaget dengan cara Pan Seok menutup ponsel dibelakang telingannya. Pan Seok menyindir Dae Gu mengerjakan semuanya pada dirinya.
Dae Gu terdiam, Pan Seok mengingatkan Dae Gu menaruh kamera CCTV dalam rumahnya dan sekarang Dae Gu menyadap ponsel miliknya. Soo Sun kaget dengan perkataan Pan Seok. Pintu Lift terbuka Dae Gu buru-buru keluar dari lift. 



Mereka berdua kaget melihat Dae Gu keluar dari lift terburu-buru. Pan Seok memanggil Dae Gu yang berjalan terburu-buru. Pan Seok mengerti, sekarang dia akan melupakan kejadian Dae Gu memasang kamera CCTV dalam rumahnya.
Dia mencoba memaafkan kejadian itu. Dae Gu tidak berani menatap Pan Seok seperti biasanya. Lalu dia menegaskan pada Dae Gu, mulai sekarang Dae Gu harus bertindak baik sebagai anggota tim. Dae Gu hanya bisa diam. Soo Sun seperti salah tingkah berdiri tak jauh dari mereka.
Pan Seok menanyakan mengapa Dae Gu tidak menjawab. Dae Gu berkata singkat dia mengerti, lalu pergi. Pan Seok mencoba menghalangi Dae Gu, dia menanyakan apakah ada masalah lagi antara dirinya dan Dae Gu.
Dia merasa Dae Gu masih salah paham dalam masalah ini. Dae Gu tidak merasakan salah paham, tapi dia melihat fakta ibunya terbunuh dugaannya tidak pernah berubah. Pan Seok mengerti, dia pikir Dae Gu belum berubah. Pan Seok berteriak, sebagai manusia mereka itu harus konsisten.
Pan Seok berjalan lebih dulu. Dae Gu berteriak, Pan Seok itu sama bersikap konsisten seperti dirinya. Pan Seok hanya menjawab dengan tepuk tangan pada Dae Gu, lalu berjalan pergi. Soo Sun memainkan sepatunya di depan lift.
Saat Pan Seok berjalan keluar kantor, dia berteriak kesal, Dae Gu berjalan dibelakangnya. Soo Sun menatap pada Dae Gu yang berjalan di depannya. Dia berguman sendiri, kalau ini akan menjadi perjalan panjang saat ia pergi ke Masan. 


Pan Seok masuk ke dalam mobil lebih dulu. Dae Gu membuka pintu belakang, dia menyuruh Soo Sun yang menyetir. Soo Sun berpura-pura dirinya lelah sambil menangkat kedua tangannya. Dae Gu kebinggungan, dia sperti tak nyaman duduk bersebelahan dengan Pan Seok.
Soo Sun menatap Dae Gu dari dalam mobil yang masih berdiri kebinggungan. Pan Seok sudah menutup matanya duduk disamping kemudi. Soo Sun menyuruh Dae Gu cepat berjalan ke arah pintu stir mobil.
Di jalan keduanya tidak saling berbicara. Pan Seok melihat keluar jendela sebelah kanan, sementara Dae Gu menyetir dengan diam. Soo Sun duduk di tengah kursi belakang dengan wajah tidak nyaman.


Dengan wajah tersenyum, dia memanggil Pan Seok dan Dae Gu untuk mengajak mereka bermain saling menyambung kata. Pan Seok tidak mau, dia menyuruh Soo Sun untuk diam saja. Dae Gu menghela nafas.
Soo Sun seperti ingin mengubah kesunyian, dia mengajak Dae Gu untuk mendengarkan musik. Dae Gu menyalakan musik klasik. Pan Seok mengumpat kalau itu menyedihkan lalu ia mengubah musik yang lainnya. Soo Sun mencoba menikmati pilihan lagu Pan Seok.
Dae Gu menganti lagi ke musik klasik, dia menyindir pilihan musik Pan Seok itu norak. Mereka saling memencet dan memindahkan aliran musik. Soo Sun berteriak, dia menyuruh mereka lebih baik diam sepanjang perjalanan.
Pan Seok setuju, dia menyuruh mereka semua lebih baik diam saja selama perjalanan. 


Sampai di Masan, Pan Seok melihat ketua Tim di polisi itu. Ketua berteriak kegirangan melihat pan Seok dan menanyakan keadaannya. Pan Seok tersenyum pada ketua, dia merasa sangat terikat dengan kepolisian masan. Pan Seok meminta maaf karena datang tidak menelp lebih dulu.
Soo Sun mencoba mencari-cari orang yang waktu itu ia berikan penjelasan kalau ia pernah melihat Dae Gu sebelum menghilang. Dae Gu melihat ke arah Soo Sun yang sedang mencari-cari. Dia menanyakan apakah detektif itu ada di kantor ini. Soo Sun mengelenkan kepala, dia belum tahu. Dia mengira detektif itu tidak ada di tempat ini. 


Pan Seok memberikan sebuah berkas tentang detektif yang berkerja selama 11 tahun di kepolisian Masan. Dia merasa ada catatan tentang pengakuan Soo Sun saat itu. Dae Gu ikut membantu mencarikannya.
Soo Sun membuka lembar demi lembar biodata detektif yang pernah kerja di Masan. Lalu dia melihat foto detektif. Dia ingat dengan wajah pria itu saat ia memberitahu ada seorang pria yang keluar dari lab IPA setelah ia melihat Ji Yong ada di dalam lab itu.
Saat itu dia mengatakan pria itu memiliki luka dibelakang telingannya. Soo Sun yakin, detektif itu yang memawawancari dia saat datan ke kantor polisi. Dia menunjukan pada Pan Seok kalau detektif itu yang mencatat semua pengakuannya.

Lalu Pan Seok menanyakan pada Ketua Tim Masan tentang Joong Tak. Ketua Tim melihat Joong Tak, dia mengatakan Joong Tak sudah tidak menjadi detektif dan menjalankan bisnis sendiri. Tapi sekarang Joong Tak tidak tinggal di korea lagi sekarang.
Ketua Tim memberitahu Joong Tak sedang pergi ke brazil untuk berjualan pakaian. Dia pikir Joong Tak akan berada selama 2 sampai 3 bulan di Brazil. Mereka bertiga mulai binggung dengan saksi yang dibuat Soo Sun hilang dan detektif itu sedang tidak ada di korea. 



Tae Hoo membawa Moon Bae masuk ke dalam ruangan Ketua Kang, dia memberitahu Ketua Kang akan segera datang ke kantor. Dia meminta Moon Bae untuk menunggunya. Ketua Kang berlari, dia sudah ada di depan pintu ruangannya.
Ketua kang datang dan meminta maaf, dia tidak memberi kabar pada Moon Bae lebih dulu. Moon Bae mengatakan kalau semua itu salahnya karena tidak memberi kabar pada Tae Hoo. Lalu dia mengatakan ada sesuatu yang perlu ia bicarakan dengan ketua Kang.
Dia juga mengatakan kalau ia tidak ingin minum. Tae Hoo mengerti, dia keluar dari ruangan ketua kang. Ketua Kang menutup pintu sambil mengatur nafasnya. Dia duduk sambil mengenggam kedua tangannya.

Moon Bae mengetahui Ji Yong itu berkerja pada kepolisian Gangnam. Ketua Kang mengakui kalau ia baru tahu beberapa hari yang lalu, dia mengungkapkan kalau ia sangat terkejut. Lalu Moon Bae mengatakan Ketua Kang itu pasti sudah menganggap dirinya sebagai temannya.
Dia melihat kalau ketua Kang akan merasa nyaman, kalau ia bersikap lebih santai. Tapi saat ia melihat Ketua kang bersikap santai, dia tahu Ketua Kang memiliki kesalahan. Ketua Kang pikir itu sebuah kesalah pahaman. Menurutnya itu sebuah kebetulan saja yang bisa terlihat seperti kebohongan.
Ketua Kang menjelaskan Dae Gu datang padanya untuk menjadi polisi pada kepolisian Gangnam, dia bahkan mengubah namanya sendiri. Dia menanyakan bagaiaman Moon Bae tahu dengan masalah ini. Moon Bae menyindir perkataan Ketua Kang yang menganggap itu terlihat seperti kebohongan. Ketua Kang membenarkan hal itu, dia meminta Moon Bae mempercayai dirinya.

Moon Bae mengerti, dia memberi kesempatan pada Ketua Kang kalau ia memang tidak bersalah dalam hal ini. Dia mengatakan Ketua Kang tahu, Ji Yong tidak boleh hidup. Dia menegaskan Ketua Kang sendiri yang harus mengurus anak itu.
Ketua Kang mengerti, dia meminta waktu untuk melakukan perintah Moon Bae. Menurutnya saat ini belum waktunya dia melakukan itu. Saat waktunya tepat dia akan menjalankan yang diperintahkan Moon Bae.
Moon Bae mengatakan mengenai waktu, dia yang akan menentukan. Ketua Kang menegaskan kalau Ji Yong sekarang sudah berada ditangannya. Dia meminta Moon Bae mempercayai perkataannya. Dia mengatakan mereka masih ada di dalam perahu yang sama. Menurutnya apabila ada kerugiaan dan permusuhan, maka perahu itu akan karam.
Ketua Kang merasa Moon Bae itu lebih tahu dari siapa pun. Moon Bae melihat Ketua Kang itu sudah banyak kemajuan. Ketua Kang merendah, dia mengatakan kalau ia belum apa-apa. Dia masih perlu bimbingan Moon Bae.
Moon Bae tersenyum mendengar perkataan Ketua kang. Wajahnya terlihat senang. Ketua Kang hanya bisa menunduk sambil memegang kedua tangannya. 


Hyung Chul dibawa ke pihak kejaksaan. Sebelum masuk kedalam mobil dia melihat ke arah Pan Seok lalu melihat ke Dae Gu. Dia terdiam dan masuk ke dalam mobil.
Soo Sun melihat Da Gu yang berkaca-kaca disampingnya. Ji Gook menepuk-nepuk pundak Dae Gu. Ketua Kang menatap sinis pada kepergian Hyung Chul. Pan Seok juga melihat kepergian Hyung Chul seperti penuh penyesalan. 


Pan Seok berdiri disebuah pohon. Dia menaruh robot milik anaknya dibawah pohon itu. Dia duduk dibangku sambil menatap pohon itu. Terlihat papan nama anaknya Seo Joon Woo yang tertempel di pohon itu. Dia terus menatap papan nama anaknya dari bangku yang ia duduki . 


Dae Gu datang ke tempat abu ibunya disimpan. Dia membawakan bunga untuk ibunya. Dae Gu duduk sambil menatap foto ibunya. Dengan wajah tersenyum dia memanggil ibunya. Dia mengatakan dalam dunia ini orang yang paling ia rindukan adalah ibunya.
Senyum Dae Gu semakin terlihat, dia memberitahu ibunya kalau semuanya sudah berakhir, dia pikir ibunya itu akan senang. Mata Dae Gu berkaca-kaca sambil tersenyum. 



 Soo Sun berjalan sambil memakan es krim dan membawa plastik berisi makanan. Dia kaget melihat orang yang ada di depannya. Dia menyamperi orang itu dan memanggilnya. “ Dae Gu.... Dae Gu...” Dia merasa senang melihat Dae Gu pada hari minggu seperti ini.
Dae Gu kembali pada wajah dinginnya. Soo Sun menanyakan apakah Dae Gu akan pergi ke kantor polisi. Dae Gu membenarkan, dia kan mengambil sesuatu. Dae Gu menayakan darimana Soo Sun. Soo Sun mengatakan dia dari mini market membeli makanan.
Soo Sun menanyakan kemana teman yang lainnya. Dae Gu pikir teman-temanny sedang ada dirumah. Soo Sun mengangguk, lalu ia menawarkan es krim yang sedang ia makan. Dae Gu melihat es krim itu sudah dimakan oleh Soo Sun. Soo Sun mengerti, menurutnya es krim ini sangat enak.
Dia memakan es krim itu dengan tersenyum. Dia melihat karena hujan, udaranya menjadi lebih segar. Dae Gu bertanya Seoul hujan. Soo Sun menduga Dae Gu pergi keluar kota kemarin jadi tidak tahu kalau kemarin hujan.
Dae Gu mengatakan ia pergi tidak jauh. Lalu dia menceritakan dia pergi ke tempat ibunya. Soo Sun terlihat agak sedih, tapi dia berusaha tersenyum. Menurutnya itu pasti sangat menyenangkan.

Saat Soo Sun akan melangkah untuk menyebrang, Dae Gu menariknya dan memeluknya. Soo Sun kaget motor pengantar makanan berjalan kencang di belakangnya. Keduanya kaget dengan pelukan mereka.
Dae Gu tetap memeluk Soo Sun, dia melihat motor yang sudah pergi menjauh dari mereka. Soo Sun menjatuhkan es krimnya. Dae Gu perlahan-lahan tangannya melepas pelukannya. Soo Sun memundurkan langkahnya. Mereka saling menatap.
Soo Sun mengatakan dengan terbata-bata es krimnya. Lalu mengambil es krimnya yang jatuh. Dae Gu mengumpat pengemudi motor yang ngebut di jalan. Mereka berdua seperti salah tingkah. Dae Gu terlihat gugup, lalu ia pergi menyebrangi jalan. Soo Sun mengikuti dari belakang dengan memegang es krim yang sudah jatuh. 


Pan Seok menunggu seseorang di depan pintu, wajahnya sumringah melihat orang yang ia tunggu sudah datang. Sa Kyung tersenyum menghampiri Pan Seok, dia sudah mendengar cerita penangkapan Hyung Chul oleh tim Pan Seok.
Dia memuji Pan Seok yang sudah berkerja keras. Pas Seok pikir itu bukan apa-apa. Dia pikir kemarin dia sangat sibuk berkerja. Dan dia tidak bisa menghubungi Sa Kyung. Sa Kyung mengerti, dia paham sekali Pan Seok itu sangat sibuk menyelesaikan kasus ini.
Sa Kyung pamit pulang lebih dulu. Pan Seok meminta maaf, Sa Kyung berhenti berjalan. Pan Seok menyesal karena melupakan hari ulang tahun Sa Kyung. Dia menceritakan ia sadar saat ia melihat kalender. Sa Kyung mengerti, dia tahu Pan Seok selalu melupakannya. Lalu Sa Kyung menanyakan apakah Pan Seok merasa tersindir dengan ucapannya.
Dia menegaskan kalau ia sengaja mengatakan itu untuk menyindir Pan Seok. Tapi dia mengucapkan hal itu dengan tersenyum dan meninggalkan Pan Seok sendirian. Pan Seok memukul – mukul lehernya, dia seperti menyesal melakukan kesalahan lagi. 


Soo Sun mengayuh sepeda sambil mendengarkan musik. Saat itu dia melihat Pan Seok yang sedang mengayuh sepeda dengan terburu-buru. Soo Sun memanggil Pan Seok dengan tersenyum. Pan Seok menanyakan untuk apa Soo Sun ada ditempat ini. Soo Sun mengingatkan Pan Seok yang menyuruhnya untuk rajin menjaga stamina.
Lalu Soo Sun mengajak Pan Seok untuk balapan. Soo Sun lebih dulu mengayuh sepedanya. Pan Seok  bergumam kalau ia sudah bersepeda sepanjang waktu, tapi Soo Sun. Pan Seok menerima ajakan Soo Sun untuk balapan.
Dia mengayuh sepeda tanpa memegang stang sepeda. Pan Seok berhasil mengalahkan Soo Sun. 



 Setelah lelah, mereka berdua duduk di pinggir sambil makan. Pan Seok memakan burger dan Soo Suk makan dengan suapan yang besar ke dalam mulutnya. Pan Seok pikir Soo Sun tidak makan malam, jadi makan di pagi hari dengan lahap.
Soo Sun mengelengkan kepala, dia menjelaskan kalau ia tadi mengunakan seluruh energinya saat ia balapan. Saat itu dia seperti akan pingsan, tapi sekerang setelah makan dia merasa lebih kuat. Pan Seok menanyakan apakah Soo Sun sudah sering menaiki sepeda. Soo Sun pikir dia akan rajin bersepeda.
Lalu ia menanyakan pada Pan Seok, apakah Pan Seok bersepeda tiap hari. Pan Seok mengelengkan kepala, dia hanya kadang-kadang saja bersepeda. Soo Sun mengangguk, lalu Pan Seok menanyakan mengapa Soo Sun tidak mengajak Dae Gu ikut bersepeda.

Soo Sun menanyakan untuk apa ia mengajak Dae Gu. Pan Seok pikir mereka sedang berkencan. Soo Sun kaget mendengar perkataan Pan Seok. Dia mengatakan kalau ia tidak berkencan dengan Dae Gu. Pan Seok tak yakin, dia heran kalau mereka tidak berkencan mengapa mereka....
Pan Seok binggung menjelaskan ucapannya. Dia memegang bibir seperti ingin menjelaskan dengan gestur badannya. Soo Sun terlihat binggung. Pan Seok mencoba tidak menjelaskan lebih dalam lagi, dia hanya mengira Soo  Sun dan Dae Gu itu sedang berkencan.
Soo Sun rasa itu tidak mungkin, dia sangat menentang berkencan dengan seorang partner kerjanya. Lalu dia mengeser sedikit duduknya. Dia menceritakan tentang ibunya saat berpesan ketika ia pertama kali pergi ke Seoul dari Masan.
Pan Seok ingin tahu apa pesan ibu Soo Sun. Soo Sun mengatakan kalau ibunya berpesan “kau boleh menangkap dan tapi jangan memakan kelinci peliharaannmu.” Pan Seok setuju, mereka tidak boleh memakan kelinci peliharaan mereka. 


Mereka berempat makan di resto sandwich
Tae il dan Ji Gook yang memesan pesanan untuk mereka berempat sementara Dae Gu dan Soo Sun duduk bersebelahan. Keduanya terlihat canggung duduk bersebelahan setelah kejadian mereka pelukan di trotoar.
Mereka berdua sempet saling berpandangan lalu saling menunduk. Dae Gu menghilangkan rasa gugupnya dengan mengeluarkan ponsel dari kantungnya. Begitu juga Soo Sun dia mengeluarkan ponselnya.
Ji Gook dan Tae il membawa makanan untuk mereka dan mengajak mereka makan bersama. Lalu Soo Sun mengusulkan mereka membuat grup di ponsel mereka. Ji Gook setuju, dia mengerluarkan ponsel dari sakunya.
Soo Sun agak melonggo, tapi dia yang mengusulkan dirinya saja yang membuat grup untuk mereka. Lalu dia mengundang mereka bertiga masuk ke dalam grup yang ia buat. Dae Gu melirik Soo Sun sambil memakan sandwich yang dipilih oleh teman-temannya.
Ponsel Soo Sun berbunyi, dia mendapatkan telp dari ibunya. Sang ibu menanyakan apakah ia sedang sibuk. Dia memberitahu sekarang ia sedang di Seoul. Soo Sun terkejut dan agak berteriak. Dae Gu sampai menengok mendengar teriakan Soo Sun.

Ibu Soo Sun memberitahu kalau ia datang ke Seoul karena ada undagan pernikahan temannya. Ji Gook dan Tae il juga ikut kaget. Sang ibu mengatakan akan mampir ke rumahnya. Soo Sun menutup ponselnya di badannya, dia memberitahu ketiga temannya kalau sekarang ibunya sudah ada di Seoul.
Soo Sun meminta izin pada mereka untuk ibunya bisa menginap di tempat mereka hanya satu malam saja. Tae il dan Ji Gook setuju, mereka memperbolehkan ibu Soo Sun tinggal di rumah mereka. Lalu Soo Sun melirik Dae Gu meminta izin.
Dae Gu menjawab dengan cepat, dia memperbolehkan karena ibu Soo Sun sudah ada di korea. Tae il dan Ji Gook saling berpandangan, mereka tak menyangka Dae Gu bisa dengan cepat memperbolehkan ibu Soo Sun tinggal di tempat mereka.
Soo Sun juga tak menyangka, dia mengucapkan terima kasih pada Dae Gu sebagai partner kerjanya. Soo Sun memperbolehkan ibunya datang ke rumahnya, dia menanyakan jam berapa ibunya akan datang. 


Sebelum pulang ke rumah, dia melihat baju yang ada di mall dan berpikir dress pink itu cocok apabila di pakai Soo Sun. Penjaga toko menawarkan apakah ibu itu ingin melihat pakaian ini yang di pajang.Ibu Soo Sun menanyakan apakah dress itu mahal harganya. Sang pejaga dengan tersenyum mengatakan kalau dress itu tidak mahal.
Seorang ibu-ibu dengan wajah angkuh berjalan di belakang ibu Soo Sun dengan pengawal yang ada dibelakangnya. 

Ibu Soo Sun pergi ke toilet dan menaruh barang bawaannya di meja. Lalu dia mengerluarkan bedak dan memoleskan wajahnya dengan bedak sebelum pergi. Wanita angkuh itu datang dengan menaruh tasnya dia samping bungkusan yang dibawa ibu Soo Sun.
Sambil berbicara di telp dia berberdiri meminta orang yang dia ajak orang itu untuk meluangkan waktunya. Dia pikir hal seperti ini tidak seperti biasanya. Jadi akan kecewa kalau orang itu tidak ikut acara ini.
Lalu Dia berjalan ke arah cermin dan berteriak. Ibu Soo Sun sampai kaget mendengar teriakan wanita itu yang terdengar keras. Ibu Soo Sun merasa kaget mendengar teriakan dan hampir pingsan. Dia mengambil tas yang ternyata dia salah mengambil tas milik perempuan itu yang mirip dengan tas miliknya. 


Wanita angkuh itu memberitahu kalau sekertarisnya sudah memberitahu acara ini jadi dia ingin orang itu datang ke acara yang dia inginkan. Lalu dia selesai menelp, dia sadar tasnya sudah tidak ada ditempat ia pertama kali menaruh tasnya.
Dia melihat tas yang sama ada di tempat yang berbeda. Dia melihat isi dalam tas hanya dompet receh. Dia mengeluarkan isi dan membuangnya ke dalam tempat sampah yang ada di sampinganya. Dia mengumpat kesal dan merasa hari ini adalah hari yang buruk untuknya. 


Ibu Soo Sun keluar dari toilet, dia lupa apakah dia sudah membawa daging kecap untuk Soo Sun. Dia menaruh tasnya begitu saja di lantai dan membuka bungkus makanannya. Seorang anak laki-laki berlari dengan melangkahi tas nya.
Lalu ibu-ibu mendorong kereta bayi sambil berlari mengejar anak itu. Tak sengaja dia melindas tas ibu Soo Sun dengan kereta bayinya. Ibu Soo Sun baru selesai dan menutup bawaanya karena dia seneng melihat daging bawaannya tidak ketinggalan.
Ibu yang mendorong kereta itu meminta maaf pada ibu Soo Sun. Ibu Soo Sun melihat bekas lindasan di tas miliknya. Dia ingin marah, tapi dia pasrah melihat tasnya yang kotor. Dia pikir tidak apa-apa, ibu pendorong trolly merasa tak enak hati. Dia melihat tas milik ibu Soo Sun itu mahal harganya.
Ibu Soo Sun mengatakan dia tidak apa-apa. Dia Sudah mengunakan tas ini selama 5 tahun. Ibu pendorong kereta meminta maaf dan pergi meninggalkan ibu Soo Sun. Ibu Soo Sun memperbaiki ikatan makanan yang ia bawa.
Saat akan berjalan, ada seorang pria yang menghalanginya berjalan. Ibu Soo Sun binggung, dia bertanya siapa orang itu. 



Ibu Soo Sun dibawa ke sebuah ruangan yang cukup mewah. Nyonya angkuh itu kesal melihat tasnya yang sudah kotor terlindas kereta dorong bayi. Ibu Soo Sun tertawa, dia tak menyangka tas yang tak sengaja ia bawa sama persis dengan tas milikinya yang hanya seharga 30 dollar.
Dia melihat ini sangat aneh, tapi tas milik wanita itu memang terlihat sangat lembut. Dan kulit tasnya juga lembut. Dia pikir harga tas itu lebih dari 1000 dollar. Nyonya angkuh itu melihat seperti merendahkan ibu Soo Sun.
Sementara ibu Soo Sun dengan percaya diri, akan memperbaiki tas si nyonya angkuh itu. Dia menanyakan berapa biaya untuk perbaikan tas ini. Nyonya angkuh itu pikir ibu Soo Sun tidak mengetahui harga dari tas yang ia miliki. Ibu Soo Sun tetap berpikir tas itu harganya lebih dari 1000 dollar saja.
Dengan sinisnya, Nyonya angkuh itu mengatakan harga tas miliknya adalah 50.000 dollar belum termasuk pajak. Ibu Soo Sun menyakinkan harga yang ia dengar itu 50.000 dollar. Dia tertawa mendengarnya, dia pikir nyonya itu bisa merendahkan dirinya karena dia berasal dari kampung.
Dia pikir Nyonya itu tidak bisa mengelabuhi dirinya dengan mengatakan tas itu seharga 50.000 dollar. Dia membanggakan dirinya, walaupun dia seperti ini tapi dia adalah seorang ibu dari anak detektif di kepolisian Gangnam. Dia memperingati wanita itu kalau mereka sampai menipunya.

Nyonya Angkuh itu mengeryitkan dahinya, dia menyuruh sekertaris Kang memberitahu pada bibi yang ada di depannya. Sekertaris Kang memberi bill pembelian tas itu. Harga tas itu 55.000 dollar dengan pajak. Ibu Soo Sun tak percaya sampai menghitung angka nol yang ada di bill pembelian tas.
Lalu Nyonya angkuh  itu pikir sekarang ibu Soo Sun mengerti dengan keadaan dirinya sekarang. Ibu Soo Sun tak percaya dengan nilai tas yang tak sengaja ia ambil. Dia meminta maaf pada wanita itu, Dia merasa tidak tahu dengan harga tas yang dimiliki nyonya itu.
Dia membungkuk dan meminta maaf pada nyonya itu. Lalu Nyonya angkuh itu meminta ganti rugi dari tas yang sudah ia bawa dan rusak. Lalu dengan terbata-bata ibu Soo Sun meminta nyonya itu melupakan kejadian ini. Dia berjanji akan melakukan hal yang terbaik untuk membayar ganti rugi.
Nyonya itu tak percaya ibu Soo Sun meminta dirinya akan melupakan kejadian ini. Lalu dia mengatakan kalau ia akan melakukan hal yang diminta ibu Soo Sun. Ibu Soo Sun binggung dengan jawaban nyonya angkuh itu. Dia melihat kedua orang yang didepannya sudah melihat sinis. 


Di kantor kepolisan gangnam.
Ji Gook baru selesai dari toilet, dia mendapatkan pesan dari temannya. Sebuah video tentang “tas designer seorang nyonya”. Beberapa komentar melihatnya ngeri sekali dengan video yang ia dapatkan. Lalu temannya menanyakan apakah Ji Gook menyelidiki kasus ini.
Ji Gook membalas apa sebenarnya video yang dikirim temannya. Temannnya menjelaskan Nyonya itu memukulkan tas itu pada bibi dan mengatakan jangan main-main dengan nyonya itu. Ji Gook memutar video yang dikirimkan, matanya kaget melihat video pemukulan dengan tas yang di lihat dari ponselnya. 


Dia berlari ke meja Dae Gu dan mencari file video itu di internet. Dia juga memanggil si putri salju untuk mendekat. Dae Gu binggung apa yang terjadi pada Ji Gook. Ji Gook memberitahu ada video yang sedang top tentang “tas designer seorang nyonya”. Tapi menurutnya ini sedikit aneh.
Mereka bertiga menonton dari laptop. Ji Gook melihat ibu yang dipukul itu adalah ibu Soo Sun. Dae Gu yakin yang ia lihat itu ibu Soo Sun. Dia berdiri menanyakan dimana Soo Sun. Tae il pikir Soo Sun belum melihat video ini.
Soo Sun datang dengan tiba-tiba. Ketiganya kaget melihat kedatangan Soo Sun. Dae Gu buru-buru menutup laptopnya. Dae Gu mengumpat pada Soo Sun yang datang dengan cara diam-diam. Tae il dan Ji Gook berusaha menutupi rasa kaget mereka. Soo Sun heran, dia menanyakan apa sebenarnya yang mereka lihat dari laptop milik Dae Gu.
Dia menduga mereka sedang menonton video porno bersama-sama. Soo Sun berjalan ingin melihat apa yang dilihat mereka bertiga. Ji Gook dan Dae Gu melarang Soo Sun untuk melihatnya. Soo Sun meminta izin supaya dia bisa melihatnya.

Lalu polisi Park memberitahu keempat detektif muda itu tentang video “tas designer seorang nyonya”. Soo Sun berlari ke arah polisi Park, dia mengambil ponsel dan akan melihat video itu. Ji Gook mencoba melarang. Soo Sun heran, dia hanya ingin melihat dan meminta Ji Gook melepaskan pegangannya.
Ketiganya terlihat panik dan tidak bisa mencegah lagi. Soo Sun awalnya tersenyum melihat video itu. Tapi dia tersadar, di video itu ibunya yang mendapatkan pemukulan dengan tas dari nyonya itu. Dae Gu mengambil ponsel yang ada di tangan Soo Sun.
Soo Sun menyakini dirinya wanita yang ia lihat itu bukan ibunya. Lalu dia mengambil ponsel itu dan melihat lebih jelas lagi, dia semakin yakin itu ibunya yang ada di video itu. Polisi Park mengambil ponselnya dari tangan Soo Sun.
Ji Gook  mengecek video yang dia lihat di laptop Dae Gu. Soo Sun panik, dia mencoba menelp ibunya, dia ingin tahu dimana ibunya sekarang. Ibu Soo Sun berjalan menunduk di depan mall besar. Dia hanya membawa makanannya tanpa membawa tas miliknya.
Orang-orang melihat ibu Soo Sun yang berjalan menunduk. Lalu ponselnya berbunyi, Ibu Soo Sun melihat itu telp dari Soo Sun. Dia tidak mau menjawab telp dari anaknya. Wajahnya sekarang babak belur karena pemukulan dari wanita itu. Ibu Soo Sun menangis karena kejadian ini dia menjadi babak belur seperti sekarang. Dia berjalan sambil menangis meninggalkan mall itu.
Soo Sun panik, sang ibu tidak mengangkat telpnya. Dae Gu menyuruh Soo Sun tenang, dan mencoba menelp ibunya sekali lagi. Soo Sun mengatakan ibunya dari tadi tidak mengangkat telpnya. Soo Sun berharap ibunya bisa mengangkat telp darinya.

Ji Gook berteriak, dia melihat identitas dari wanita itu di internet. Dia memberitahu wanita yang memukul ibu Soo Sun adalah istri dari predir Chaseong Corporation. Dae Gu dan Soo Sun mendeket. Soo Sun membaca dengan jelas info tentang wanita yang memukul ibunya.
Soo Sun akan berlari, Dae Gu menahannya. Dia menanyakan kemana Soo Sun akan pergi. Soo Sun mengatakan dia akan pergi mencari ibunya. Tae il mengatakan Soo Sun tidak bisa pergi ke tempat wanita itu tanpa ada rencana.
Dae Gu menahan Soo Sun pergi, dia mengatakan dirinya yang akan pergi ke tempat wanita itu. Dia menyuruh Soo Sun pergi mencari ibunya dan ia yang akan pergi ke tempat wanita itu. Soo Sun menegaskan sekali lagi, dia akan mencari ibunya sekarang. Dae Gu tetap menahan Soo Sun, Ji Gook pikir kalau Soo Sun datang ke tempat wanita itu akan menimbulkan masalah baru.
Lalu Dia menyuruh Dae Gu saja yang pergi ke tempat wanita itu. Tae il setuju, dia mengajak Soo Sun untuk pergi bersama mencari ibunya. Tae il menyuruh Dae Gu untuk pergi sekarang. Dae Gu mengambil ponsel dan keluar dari kantor. Tae il meminta Ji Gook untuk memberitahu Pan Seok. 


Dae Gu pergi dengan memakai taksi. Dia turun pada sebuah rumah dengan tembok yang tinggi dan besar. Dia menekan bel rumah, baru beberapa kali di menekan bel dan tidak ada jawaban, Sebuah mobil sedang berhenti dirumah itu.
Dua pria turun dari mobil, dia memperlihatkan ID cardnya kalau ia dari kepolisian Gangnam. Wajah Dae gu kaget, dia melihat Nyonya angkuh itu turun dari mobil masih dengan pakaian yan sama saat ada di video.
Dia memangil Nyonya itu, Nyonya itu bernama Nyonya Yoo. Dia memperkenalkan dirinya sebagai detektif dari kepolisian Gangnam. Nyonya Yoo benggong dengan Dae Gu yang memperkenalkan diri sebagai detektif.
Sebuah mobil sedan hitam berhenti di belakang Nyonya Yoo. Di dalam mobil itu ada Moon Bae yang duduk dibelakang sopir. Wajahnya sangat kaget melihat Dae Gu yang datang disaat ada dirinya di tempat itu. 

Bersambung ke episode 13
Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger