Lee Gun menanyakan untuk apa Min Young ada di depan rumah, Daniel senang bertemu dengan Lee Gun yang selama ini dia ingin temui. Lee Gun mengejek Daniel karena menurutnya tidak penting bertemu dengannya. Dia menanyakan siapa sebenarnya Daniel itu.
Daniel memperkenalkan dirinya adalah oppa dari tetangga Min Young. Min Young agak binggung tapi dia mengakui kalau Daniel adalah Oppanya. Lee Gun melihat plester yang ada di lengan Min Young, menurutnya itu sangat norak.
Min Young memberitahu kalau lengannya tak sengaja tergores, Daniel meminta maaf karena membantunya Min Young jadi terluka. Min Young membela diri kalau dirinya yang salah karena tidak hati-hati. Lee Gun mengajak Min Young untuk masuk ke dalam.
Sebelum masuk Daniel berpesan pada Min Young supaya menelpnya apabila ada kejadian buruk yang menimpanya. Lee Gun melirik Daniel yang terlihat mengkhawatirkan keadaan Min Young. Min Young tersenyum, dia akan menelp Daniel nanti.
Ketika didepan rumah dengan ketus Lee Gun tak percaya Min Young sudah mendapatkan Oppa dari tetangganya. Min Young menjelaskan kalau Daniel adalah seorang pendeta dan mereka tak sengaja betemu jadi mengantarnya pulang.
Lee Gun memberikan nasehat pada Min Young, kalau ia sudah bersamanya maka Min Young harus menjaga petemannya. Dia sudah tidak boleh sembarangan berteman termasukdengan seorang pendeta. Min Young terdiam dan sedih karena Lee Gun terlihat sangat kasar kali ini.
Lee Gun duduk diruangan menatap foto Se Ra tapi dia teringat dengan ucapan Daniel yang menyuruh Min Young menelpnya apabila ada sesuatu pada dirinya. Dia pikir Min Young itu sudah memiliki suami. Lalu Min Young masuk ke dalam ruangan dengan wajah ketakutan.
Dia meminta Lee Gu membicarakan masalah surat cerai yang diajukan Lee Gun, dia sudah memikirkan akan membesarkan anaknya. Dia yakin apa sebenarnya yang anaknya butuhkan. Dia ingin Lee Gun untuk menunda 10 bulan lagi dia kan menandatangani surat itu.
Lee Gun melihat surat itu, dia pikir tidak penting kapan Min Young akan menandatanginya, dia sudah bulat akan menceraikan Min Young setelah bayi itu lahir. Min Young mengerti wajahnya sedih melihat sikap Lee Gun padanya. Lee Gun tersenyum tapi sepertinya dia tak tega melihat wajah Min Young yang sedih didepannya.
Ketua datang ke rumah keluarga Lee, dia sedikit marah karena Lee Gun membuat tradisi mereka luntur karena hamil lebh dulu sebelum menikah. Dia memberitahu kalau semua orang yang dihormati dari silsilah keluarga Lee marah, padahal sebenarnya para tertua itu hanya tidur saja saat Ketua berbicara.
Lee Gun meminta maaf dengan hal ini seharusnya dia datang pada saat mereka berkumpul dan memberitahu akan hal ini. Min Young hanya terdiam dan menunduuk melihat Lee Gun yang sedang ditanya tentang pernikahan mereka yang sangat mendadak.
Ketua Wang membela Lee Gun, dia pikir itu ada sesuatu yang bagus untuk keluarga Lee, sekarang disudah memiliki calon bayi yang akan meneruskan keturuanan mereka. Ketua tak percaya begitu saja, menurutnya dalam dunia sekarang itu banyak kebohongan.
Lee Gun kaget dengan tuduhan dari ketua. Nenek Lee Gun tidak terima kalau cucu menantunya itu berbohong, dia sendiri saja tidak pernah mengunakan kaus kaki dengan merek palsu. Dia menantap sinis ibu Ji Yong dia yakin kalau wanita licik itu yang mempengaruhi ketua mereka.
Ibu Ji Yong terlihat panik karena kedoknya terbaca oleh Ketua Wang. Lalu Ketua silsilah Lee merasa wanita dari pulau Yuwol juga tidak cocok dengan keluarga mereka. Semua tetua Lee yang tidur sampai bangu karena teriakan dari ketua.
Min Young menceritakan kalau pantai di pulau Yuwol adalah pantai dengan air yang paling jernih di korea. Disana juga masih bisa melihat bintang dimalam hari dan pagi harinya udaranya sangat segar sekali. Makanya ia bangga dengan pulau Yuwol. Para tetua senang melihat cucu menantunya, menurutnya Min Young tidak pernah melupakan asal usulnya, dia setuju dengen penikahan mereka berdua dan tidak ada masalah
Lee Gun seperti terkesima dengan cerita Min Young dengan pulau Yuwol. Dia menelp direktur Tak dan menyuruhnya mengetahui apa sebenarnya yang akan dilakukan perusahaan saingan itu. Direktur Tak mengerti dengan perintah Lee Gun. Lee Gun sendiri masih penasaran apa sebenarnya yang dilakukan Presdir saingannya pada pabrik di pulau Yuwol.
Ponsel Lee Gun berbunyi, Se Ra menelpnya. Se Ra memberitahu kalau ia akan datang minggu depan. Dia menceritakan kalau sekarang dia sudah selesai pentas dan akan kembali ke korea. Lee Gun terlihat gugup sekali. Dia terlihat binggung dan mengatakan kalau ia akan memberitahu sesuatu pada Se Ra.
Suara teriakan terdengar dari kamar mandi. Lee Gun buru-buru menelp Se Ra karena ada sesuatu yang terjadi.
Min Young sedang kesusahan karena air yang ada di kamar mandi sangat keras sekali keluar, dia tidak bisa menghindari dari air yang membasahi seluruh lantai kamar mandi. Lee Gun sempat kepeselet karena air yang sudah kemana-mana. Lee gun akhirnya berhasil menghentikan air dari selang shower di kamar mandi.
Dia menanyakan apa sebenarnya yang Min Young lakukan. Min Young mengeatakan kalau ia sedang ingin mandi tapi ternyata airnya keluar sangat kencang dan membuat dirinya panik dan berteriak.
Lee Gun melihat Min Young yang sudah bergetar kedinginan. Lee Gun buru-buru mengambil handuk, dia membalut erat Min Young dengan handuk, dia yakin kalau Min Young kedinginan karena terkena air terus menerus.
Min Young terlihat sangat canggung dengan sikap Lee Gun yang berubah 180 derajat. Dia tak menyangka Lee Gun itu memberikan perhatian lebih padahal ia hanya terkena air dikamar mandi saja.
Se Ra menatap ponselnya dengan tatapan sedih, temannya datang ke kamar binggung melihat wajah Se Ra yang sedih, dia pikir tadi Se Ra sedang menelp pacarnya. Se Ra bercerita Lee Gun itu tidak pernah menutup telp terburu-buru seperti tadi.
Dia merasa heran mengapa Lee Gun bisa bersikap seperti itu. Tapi Se Ra berusaha berpikir kalau tadi Lee Gun sedang ada urusan kantor dan buru-buru menutup telpnya.
Min Young mengeringkan rambutnya di dalam kamar, Lee Gun sudah berdiri dipintu kamar. Min Young meminta maaf karena dia, Lee Gu harus menunggunya masuk ke dalam kamar. Lee Gun membiarkan Min Young mengeringkan rambut sampai kering saja.
Lee Gun bersandar di pintu kamar, dia sedikit tersenyum melihat Min Young. Min Young sendiri masih heran dengan sikap Lee Gun yang baik terhadapnya dan mau menunggu diluar karena dia masih mengunakan hairdryer di dalam kamar.
Daniel sedang mengambar, dia melihat gambar digelas yang dibuat oleh Min Young. Dia teringat dengan cerita Min Young yang tidak mau mengambar ayah dan ibu disamping foto gambar bayinya karena mereka berdua tidak mungkin bersatu.
Ponsenya berbunyi, ternyata ada orang yang mengajaknya kerjasama. Tapi dia rasa tidak penting untuknya, tapi dia melihat ada sebuah kesempatan. Dia akhirnya menyetujui adanya kerjasama dengan orang itu.
Pertemuan kedua kelas ibu hamil. Hari ini pelatih memberitahu semua pasangan akan membuat baju untuk bayi mereka. Lalu pelatih menyuruh ayahnya yang menjahit baju untuk bayi mereka. Si pelatih melihat meja Min Young, dia menanyakan dimana Lee Gun berada.
Min Young mengatakan kalau Lee Gun sedang sibuk ke kantor, lagi pula menurutnya suaminya itu tidak pintar dalam hal jahit menjahit. Suara Lee Gun terdengar di pintu, dia mengatakan siapa bilang dia tidak bisa menjahit. Dia berjalan ke meja Min Young, dia menceritakan saat wamil dia sangat mahir dalam menjahit.
Lee Gun duduk disamping Min Young, dia menanyakan kenapa Min Young seperti menyepelekan dirinya. Min Young menjawab terbata-bata kalau ia pikir Lee Gun tidak datang, jadi dia membuat alasan.
Lee Gun benar-benar menjadi ayah yang baik untuk bayinya, dia menjahit baju anaknya dengan sangat hati-hati dan juga cekatan. Min Young sampai tersipu malu dengan cara Lee Gun menjahit baju bayi mereka. Semua yang ada di dalam kelas terlihat iri dengan cara kerjasama pasangan Lee Gun dan Min Young.
Min Young sangat senang sekali melihat baju bayi yang sudah ia jahit, dia akan mengunakan pakaian ini ketika nanti lahir. Lee Gun melihat pakaian bayi itu biasa saja, dia memilih pakaian yang lebih bermerek untuk pakaian bayinya.
Tapi Min Young berpikiran lain, baju yang dia pegang ini hanya ada satu-satunya didunia. Baju yang dijahit oleh ayahnya jadi dia akan tetap mengunakan pakaian itu. Lee Gun tersenyum, dia membiarkan Min Young mau mengunakan pakaian yang baru selesai ia jahit.
Saat pintu lift terbuka, seorang wanita menyapa Lee Gun. Dia mengingatkan kalau ia temannya Se Ra. Lee Gun mencoba mengingat-ingat, tapi sepertinya dia pura-pura mengingatnya. Lalu Teman Se Ra menanyakan buat apa mereka ada di lantai ini.
Dia melihat papan petunjuk kalau sebelumnya ada kelas ibu hamil. Min Young melihat Lee Gun gugup, dia akhirnya menjawab kalau presdir Lee Gun sedang mengadakan kerjasama dan mereka baru selesai mengadakan pertemuan. Setelah itu dia buru-buru pergi takut ketahuan bohong.
Teman Se Ra memanggilnya, Min Young melihat teman Se Ra. Dia pikir kebohongannya itu terbongkar, tapi ternyata Teman Se Ra meminta tolong untuk membuang minuman karena tidak ada tempat sampah di dekatnya. Lee Gun melihat dari jauh, dia berharap kalau Min Young tidak mau.
Tapi ternyata Min Young yang baik hati dan polos mau saja mengerjakan pekerjaan dengan membuat sampah. Lee Gun terlihat kesal dan juga sedih karena sikap Min Young yang tidak bisa menolak permintaan tolong seseorang.
Min Young duduk di halte bus, dia menatap baju anaknya. Dia menatap sedih karena ternyata keadaan sekarang berbeda. Ibu Min Young menelp, dia menanyakan keadaan Min Young. Min Young mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Ibu Min Young memberitahu kalau tanggal 21 dia akan ke seoul untuk datang ke pesta, dia harap Lee Gun dan Min Young bisa datang untuk bertemu. Min Young mengatakan kalau mungkin saja ia datang tapi tidak tahu dengan Lee Gun karena mungkin saja ia sibuk. Ibu Min Young tidak mau tahu kalau mereka berdua harus datang.
Min Young main kerumah Ji Yeon, dia melihat Ji Yeon yang sudah minum soju berbotol-botol. Ji Yeon menceritakan kalau ia di pecat dari kantor begitu saja. Dia juga merasa sedih sekali karena Min Young sekarang tidak tinggal bersamanya lagi.
Tiba-tiba dia memeluk Min Young, dia mengatakan kalau Min Young itu harus bahagia. Dia yakin sekarang hidup Min Young sudah bahagia dengan suaminya. Min Young hanya menepuk pundak Ji Yeon. Dia berusaha menyimpan semua masalahnya dan tidak menceritakan pada Ji Yeon.
Saat duduk di meja rias, dia melihat kotak perhiasan miliknya. Dia membuka dan melihat koin yang pernah diberikan Lee Gun di Macau. Dia mengangkat dan melihat lebih dalam lagi, dia ingat saat itu Lee Gun mengatakan kalau koin itu akan memberikan keberuntungan untuknya.
Min Young pun akhirnya mengucapkan kata-kata kalau mulai sekarang dia akan beruntung dengan koin itu.
Lee Gun mencoba menelp Min Young, tapi dia heran mengapa istrinya tidak menjawab. Saat masuk kamar, dia melihat ponsel Min Young ada disofa dan MinYoung sendiri sudah tidur. Dia melihat Min Young yang sudah tertidur dan melihat baju bayi yang ia jahit tadi ada dalam sebuah kotak.
Tanpa sungkan Lee Gun mengelus baju bayi yang akan digunakan untuk bayi mereka.
Saat akan kembali ke kamar, Min Young membalikkan badannya. Hampir saja Min Young terjatuh dari sofa, secara refleks Lee Gun memegang Min Young agar tidak jatuh. Lee Gun melihat wajah Min Young yang tertidur nyenyak.
Akhirnya dia membawa Min Young dan memindahkan ke atas tempat tidur. Dia membukan kaca mata Min Young dan menaruhnya dimeja. Lalu dia tanpa malu lagi mengelus rambut dan wajah Min Young yang sedang tertidur pulas.
Lee Gun melihat plester yang diberikan si pendeta pada Min Young. Dia mencoba perlahan-lahan melepas plester yang ada di lengan Min Young. Min Young sempat tergerak tapi dia tertidur lagi. Dengan perlahan-lahan Lee Gun menganti plester di lengan Min Young.
Pagi harinya Lee Gun tersenyum melihat wajah Min Young yang masih tertidur, dia juga senang karena plester yang ia tempelkan ada di lengan Min Young. Dia menekan plester di lengan Min Young supaya tidak terlepas. Dia mengeluarkan ponsel dan mengambil gambar fotonya dengan Min Young yang sedang tertidur.
Ibu Lee Yong sedang mengambil fotonya sendiri di dapur. Tapi dia buru-buru menaruh ponselnya saat melihat Lee Gun yang keluar dari kamarnya. Lee Gun terlihat cuek dan akan berjalan keluar rumah. Ibu Lee Yong menyindir Min Young yang masih tertidur dan hanya bermalas-malasan dirumah.
Lee Gun berjalan menuju meja makan, Dia mengatakan kalau seharusnya Ibu Lee Yong itu kalau berbicara itu didepan wajahnya saja, jangan hanya bisa menyindir orang saja. Menurutnya Ibu Lee Yong yang tak pantas untuk tinggal dirumah ini. Ibu Lee Yong terkejut tapi dia hanya bisa diam saja.
Lee Yong baru turun dari tangga, dia melihat Lee Gun yang keluar dari dapur. Dia menyapa Lee Gun tapi Lee Gun terlihat cuek. Lee Yong sendiri agak ketakutan melihat sikap Lee Gun yang sinis kepadanya. Dia menemui ibunya di dapur. Dia menanyakan apakah ibunya di tindas oleh Lee Gun.
Ibu Lee Yong menyuruh anaknya untuk cepat mengambil alih perusahaan. Menurutnya itu satu-satunya mereka bisa mengalahkan Lee Gun. Lee Yong berjanji pada ibunya akan mengambil alih Jang In karena ia melihat ada sesuatu yang janggal dengan perusahaan itu.
Bersambung ke Part 2



























Đăng nhận xét