Sinopsis Fated To Love You Episode 7 Part 2


Nenek Wang mengajak cucu dan istri muda anaknya untuk makan Mie bersama di meja makan. Ibu Lee Yong menyindir Min Young sebagai istri yang tidak bisa berkerja dirumah tangga. Nenek Wang menegaskan Min Young itu akan dia ibaratkan sebagai ratu di dalam rumah, karena dia sedang mengandung cicitnya. 

Lee Gun berusaha untuk tidak terpancing, dia memuji masakan neneknya yang sangat nikmat. Lalu Nenek Wang menyuruh menantunya untuk mengambilkan kimchi untuk mereka. Saat membuka kulkas, Lee Gun tiba-tiba maul dan ingin muntah. Neneknya panik dan menyuruh Lee Gun pergi ke rumah sakit. 

Lalu dia berteriak menyuruh menantunya membawakan air dingin. si menantu membuka pintu kulkas kembali, Datanglah Min Young keruang makan, akhirnya keduanya mual bersama di meja makan. Nenek dan ibu Lee Yong binggung melihat dua orang yang mual di depan mereka. 

Lee Gun menyuruh ibu tirinya menutup pintu lemari es. Ibu tiri melihat keduanya pasangan istimewa karena terkena Morning Sick bersamaan. Lee Gun menyangkal menurutnya ini hanya keadaan badannya yang tidak nyaman. Neneknya senang, dia menyuruh keduanya untuk makan berdua di kamar secara bersama. 

Si ibu tiri melihat ada kesempatan untuk membuktikan keduan terkena Morning Sick, dia membuka satu pintu kulkas, keduanya langsung mual. Setelah itu dia menutup pintu kulkas dan membuka pintu kulkas yang lainnya. Keduanya pun mual secara bersamaan. Nenek Wang tersenyum melihat tingkah dua cucunya.


Akhirnya keduanya makan bersamaan di dalam kamar. Lee Gun melihat cara makan Min Young yang sangat lahap, dia tertawa dan tak percaya dirinya bisa terkena Morning Sick padahal ia sendiri tidak hamil. Min Young melihat yang dialami Lee Gun itu bukan Morning Sick dan rasa mual itu akan berhenti dengan sendirinya. 

Lalu Lee Gun menanyakan apakah Min Young yakin ia terkena Morning Sick. Min Young yakin dia terkena morning Sick sekrang ini, Lee Gun memberikan sedikit mie miliknya pada Min Young, dia pikir setelah makan Mie lebih banyak Morning Sicknya akan hilang. 

Min Young menatap sikap Lee Gun yang baik terhadapnya. Lee Gun terbata-bata menanyakan apakah Min Young benar-benar ingin pergi ke pulau Yeowol. Min Young pikir dia akan pergi nanti tapi bukan saat ini waktunya. Lee Gun mendengar penjelasan itu melihat Min Young belum bisa memutuskan apapun.


Min Young kedatangan kakaknya dan kakak iparnya. Dia dan Lee Gun berakting dengan mesra duduk sambil berpelukan. Ibu tiri Lee Gun binggung melihat dua orang kehausan menghabiskan semua minuman di gelas. Min Young menanyakan untuk apa kakaknya datang ke Seoul. 

Min Song menjelaskan kalau suaminya akan berkerja di kantor pusat, maka ia ingin mencari tempat tinggal mereka. Dia pikir tidak mungkin bisa mencari kalau ia sudah melahirkan nanti. Si kakak ipar sudah melihat beberapa rumah yang disewakan tapi harganya mahal. 

Ibu tiri Lee Gun menyambar, mereka berdua lebih baik mencoba menyewa kamar bawah tanah yang gelap dan pengap supaya harganya murah. Nenek Wang memberikan tanda supaya menantunya itu untuk menutup mulutnya. Setelah itu Kakak Min Young berterimakasih karena berkat Lee Gun, suaminya bisa pindah ke kantor pusat. 

Lee Gun sedikit terkejut tapi dia meminta keduanya menunggu kabar saja dari kantor pusat. Nenek Wang melihat ini pertama kalinya kakak ipar Lee Gun itu datang, dia menyuruh keduanya memperlihatkan kamar pengantin mereka. Keduanya kompak menjawab tidak bisa karena kamar mereka sedang kotor. 


Karena sang kakak ingin sekali melihat kamar pengantin adiknya, Lee Gun dan Min Young buru-buru masuk kamar lebih dulu dan membereskan semua barang yang terpisah. Bantal dan kasur dipindahkan dari sofa, alat make up Min Young juga bukan diatas Meja. 

Saat itu bertepatan, kakaknya masuk ke dalam. Lee Gun masih terengah-engah berusaha memeluk Min Young kembali. Kakaknya mencium bau-bau di dalam kamar. Lee Gun binggung bau apa yang dicium oleh si kakak ipar wanitanya. Min Song mencium ada bau uang dari perabotan di dalamnya. Lee Gun dan Min Young tertawa mendengarnya. 

Lalu Sang kakak ipar meminta suaminya untuk mengambil fotonya di dalam kamar dengan perabotan yang malah. Dia melihat Lee Gun dan Min Young harus bisa foto bersama, dia akan memberikan foto itu pada ibunya. Dia yakin ibunya akan senang melihat foto mesra mereka berdua. Kakak ipar yang pria menanyakan apakah lee Gun nanti akan double date dengan menaiki kapal Ferry. 

Lee Gun pikir ia bisa. Tapi Min Young mengerti, dia melanjutkan tentu dirinya yang bisa tapi Lee Gun tidak bisa karena sedang sibuk berkerja. Akhirnya mau ga mau Lee Gun mengatakan kalau ia sangat sibuk berkerja hari ini. Tapi wajahnya seperti tidak suka dengan alasan Min Young. 


Saat mereka berdua sedang di kapal ferry, Suami Mi Ja tidak nyaman melihat istrinya dalam keadaan hamil besar menaiki kapan. Mi Ja merasa tidak takut karena ada suami yang paling baik dan seksi ada disampingnya. Suaminya langsung memeluk dengan erat dan mengatakan aku sangat cinta kepadamu. 

Min Young yang berdiri di dekat mereka terlihat malu melihat kemesraaan Mi Ja dan suaminya. Suami Mi Ja padahal berharap sekali adik iparnya Lee Gun bisa ikut juga dengan mereka. Min Young meminta mereka tidak membebani Lee Gun, lebih baik mereka bisa bersenang-senang semuanya. 

Naik di dek kapan, Mi Ja dan suaminya foto dengan mengunakan Tongsis. Min Young semakin tersenyum melihat kekompakan pasangan kakaknya. Lalu dua pasangan itu mencari tempat lain untuk foto bersama. 


Min Young berdiri sendiri, dia tak sadar disampingnya sudah ada Lee Gun. Lee Gun mencolek lengan Min Young. Min Young langsung mengucapkan permintaan maaf. Lee Gun protes, dia pikir kata-kata itu selalu refleks dikeluarkan oleh Min Young. Min Young binggung kenapa Lee Gun ada di kapal ferry. 

Lee Gun mengatakan ia dengan cepat menyelesaikan urusan di kantor. Dia binggung kenapa Min Young mau sendiri berjalan-jalan padahal ia sudah menikah sekarang. Min Young sadar mereka itu hanya menikah dengan penjanjian diatas kertas. Dia pikir Lee Gun tidak usah peduli dengan pikiran orang lain. 

Lalu Lee Gun mengajak Min Young untuk bisa bersandar dibahunya apabila mereka sedang bersama, ia pikir Bahunya yang lebar itu bisa menopang Min Young. Min Young menatap Lee Gun dengan tajam, dia binggung sebenarnya sifat Lee Gun itu. 



Dia menanyakan kenapa Lee Gun itu menjual pabrik di YeoWol dengan perusahaan yang tidak jelas. Lee Gun sedikit kaget Min Young mengetahui hal itu. Min Young mulai menangis, dia menceritakan semua keluarganya itu sudah menyukai Lee Gun. Dia tahu kalau semua kewenangan ada ditangan Lee Gun, tapi menjual pabrik pada orang lain dan menjadinya pabrik itu sebagai tempat pembuangan limbah itu salah. 

Lee Gun mengakui kalau itu memang sudah terjadi sekarang, tapi dia akan menjelaskan sesuatu pada Min Young. Saat itu terdengar teriakan amaran Mi Ja pada Lee Gun. Dia tak menyangka adik iparnya berani melakukan itu pada pabrik di Yeo Wool. 

Kakak iparnya Pria langsung menyerang Lee Gun tanpa mendengarkan penjelasan dari Lee Gun. Dia menanyakan Lee Gun menjual kepada siapa pabrik itu. Mi Ja tak percaya Lee Gun tega berbuat seperti ini pada Min Young. 


Saat Mi Ja menarik-narik rambut Lee Gun, dia merasakan sakit pada perutnya. Akhirnya dua pria membawa Mi Ja kesebuah ruangan, Mi Ja terus saja menarik rambut dua pria yang memapahnya. Dia menahan rasa sakit dengan menarik rambut dua pria itu. 

Sementara Lee Gun dan kakak ipar juga berteriak kesakitan karena rambut mereka di tarik. Min Young panik, tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Mi Ja berteriak dia seharusnya bahagia dengan kelahiran anak mereka tapi dia bingung dengan keadaan pabrik di pulau mereka. 

Lee Gun meminta Mi Ja untuk melepaskan tangan dari rambutnya. Dia akan menjelaskan semuanya, Min Young memohon kakaknya untuk melepaskan rambut Lee Gun, dia pikir nanti Lee Gun akan menjadi botak. Mi Ja semakin kesal karena adiknya masih membela pria brengsek seperti Lee Gun. Lee Gun akhirnya berteriak memberitahu kalau ia tidak menjual pabrik. 


Saat ingin menjelaskan kejadian sebenarnya, Mi Ja merasakan kontraksi dalam perutnya. Dia menarik rambut Lee Gun lebih dalam lagi. Akhirnya Lee Gun mencari bantuan, dia menanyakan apakah penumpang kapan ada seorang dokter. 

Beberapa orang mengelengkan kepala, Lee Gun mengumpat kenapa tidak ada satu pun orang dokter yang ada di kapan ferry ini. Padahal selama ini kalau ada adegan di dalam film, selalu ada yang berkata "yah aku dokter".

 Lalu dia berpikir waktu dulu belum ada dokter kandungan,seorang ibu bisa melahirkan tanpa kehadiran dokter. Dia yakin kali ini dia bisa melakukan itu sendiri. Dia mempersiapkan meja sebagai tempat tidur Mi Ja, tempat mereka diubah seperti layaknya ruangan operasi. 


Min Young memberitahu kalau ambulance, sudah menunggu mereka di dermaga. Tapi kapal mereka baru sampai di dermaga 20 menit lagi. Mi Ja sudah menahan rasa sakit karena sudah ingin melahirkan. Lee Gun memngubah dasinya, Mi Ja berbicara dengan suaminya, kalau ia disuruh memilih maka lebih baik suaminya memilih anak mereka saja. Suaminya meminta sang istri untuk tidak membicarakan tentang masalah itu dulu. 

Mi Ja malah masih sempat mengancam suaminya untuk tidak kawin lagi dan membesarkan anaknya sendiri saja. Lee Gun mencoba menyuruh keduanya tenang, karena tidak mungkin ada yang meninggal. Dia menyuruh Mi Ja memegang dasinya dan mengatur nafas. 

Lalu Lee Gun menyuruh suami Mi Ja untuk melihat dari bawah apakah kepala bayi itu sudah keluar. Dengan ketakutan suaminya melihat, tapi saat dia melihat banyak darah yang terjadi dia malah pingsan. Lee Gun menyuruh Min Young yang melihat. Min Young berteriak kepala bayinya sudah keluar. 

Lee Gun menyuruh kakak iparnya untuk mengatur nafas lagi, saat penafasan yang ketiga suara tangis bayi pun terdengar. Mi Ja pun jatuh lemas setelah melahirkan. 


Bayi mungil sudah ada ditangan Mi Ja, dia menangis melihat ibunya yang datang. Dia meminta maaf karena saat melahirkannya ibunya sudah merasakan sakit yang ia rasakan tadi. Sang ibu terharu melihat anaknya yang sudah melahirkan bayi dengan selamat. 

Ibu Min Young memperingatkan sebentar lagi Min Young yang akan seperti ini. Min Young memeluk ibunya kalau ia akan baik-baik saja nanti. Lee Gun mengalihkan pandangannya, dia sedikit terharu melihat Mi Ja dan ibunya yang menangis, seperti dia kangen dengan ibunya. 

Mi Sook mengucapkan terimakasih pada Lee Gun sudah membangun tempat pelayanan masyarakat di pulau YeoWool. Min Young binggung maksud dari tempat pelayanan masyarakat. Lee Gun meminta Presdir Park yang menjelaskannya. 

Presdir Park menjelaskan bekas pabrik sabun sekarang ada alat pemijat, treadmill, alat pemijat kaki. Kakak Ipar protes mengapa ia tidak tahu, Presdir Park tidak bisa memberitahu mereka karena mereka berdua sedang ada si Seoul. Lee Gun membanggakan dirinya pada Min Young yang tersenyum. 


Lalu Mi Ja memperbolehkan Lee Gun untuk mengendong bayinya, dia merasa Lee Gun sudah menyelamatkan dalam persalinan dan pabrik di YeoWool. Lee Gun ketakutan, dia bisa menjatuhkan bayinya. Ibu Min Young menyemangati Lee Gun, sebentar lagi Lee Gun akan menjadi ayah jadi ia harus mencoba untuk belajar. 

Lee Gun memberanikan diri mengendong bayi dari tangan Mi Ja, Min Young ikut senang melihat Lee Gun yang  bisa mengendong bayi. Lee Gun melihat bayi ditangannya itu sangat kecil, dia mengajak ngobrol bayi Mi Ja dengan menanyakan dari mana dia datangnya. 


Lee Gun merasa gelisah tidur diatas ranjang, dia bangun dan melihat dari depan pintu kamarnya. Dia memegang pajangan dan berdeham. Min Young bangun dari sofa, dia melihat Lee Gun yang berdiri tak jauh darinya. Dia menanyakan apakah Lee Gun membutuhkan sesuatu. Lee Gun duduk di sofa. 

Dia menyuruh Min Young untuk tidur di ranjang dan ia yang akan tidur di sofa malam ini. Min Young pikir sofa ini tempatnya. Lee Gun melihat Min Young itu sangat keras kepala sekali. Min Young merasa dia sudah terbiasa untuk tidur di sofa. 

Lee Gun pikir kali ini Min Young tidak bisa menolak permintaannya. Dengan berteriak sambil bercanda, dia menyuruh Min Young untuk pindah ke ranjang. Min Young tersenyum mendengar perintah Lee Gun. Lalu Min Young mengambil kaca mata dan ponselnya berjalan ke ranjang. 


Diatas ranjang Min Young memainkan ponselnya. Lee Gun berusaha untuk tidur diatas sofa, tapi dia merasa tidak nyaman dengan sofa yang kecil dan membuat dirinya tidak bebas. Dia sendiri binggung kenapa Min Young bisa terbiasa dengan tidur seperti ini. 

Lee Gun mencoba berbagai gaya tapi dia merasa tidak nyaman, lalu ponselnya berbunyi. Dia melihat ada pesan dari Min Young. Min Young berterimakasih atas bantuanya kali ini. Lalu dia melihat Min Young menuliskan pesan lagi, "dia berjanji akan berhati-hati dan tidak akan menjadi beban untuk Lee Gun." Lee Gun melonggo sedikit melihat Min Young yang ada dikamar.

Dia membaca lagi pesan yang ditulis Min Young. "saat waktunya tiba, ia akan menjadi kertas post-it yang tak tersisa. Dan dia akan pergi seperti perjanjian kontrak yang sudah Lee Gun buat. Jangan khawatir" Saat itu Lee Gun langsung terdiam, dia melihat kamar yang ditempati Min Young.


Esok paginya, dia kantor Lee Gun melihat foto Se Ra dengan dirinya. Dia terus menatap Foto Se Ra lebih dalam lagi. Direktur Tak datang membawakan file, tapi Lee Gun menyuruh Direktur Tak untuk mencari tiket penerbangan ke New York minggu depan. 

Dia merasa keadaan seperti ini tidak baik untuk Se Ra ataupun Min Young. Dia pikir sudah saatnya dia menemui Se Ra dan memberitahu tentang hal ini. Direktur Tak mengerti, dia akan mencarikan tiket pesawat itu Lee Gun. 


Malam hari, Lee Gun sedang duduk didalam ruangan rahasianya. Dia melihat tab untuk membaca profile Daniel yang ada di internet. Saat itu dia mendengar suara aneh dari kamarnya. Dia terlihat ketakutan, suaranya di ruangan pun menjadi tegang karena mendengar suara yang aneh. 


Lee Gun membawa patung Hulk untuk mencari asal suara aneh. Tapi dia berhenti melihat Min Young yang duduk diatas sofa dengan memegang buku ceritanya. Dia pun bernafas lega karena suara itu dari Min Young. Dia menghampiri Min Young, dia kesal kenapa Min Young dengan rambut yang berantakan dan mengeluarkan suara yang aneh membuat dirinya hampir jatuh pingsan. 

Min Young menanyakan mengapa Lee Gun tidak tidur, Lee Gun protes bagaimana dia bisa tidur dengan suara menakutkan yang dibuat oleh Min Young. Dia melihat buku yang dipegang oleh Min Young. Min Young mendengar dengan menceritakan dongeng bayi dalam kandungan itu sangat baik. 

Lee Gun melihat gambar di buku itu, dia melihat gambarnya itu sangat menakutkan. Lalu dia berbicara pada anak dalam kandungannya "ayah akan membacakan cerita ini untuk mu". Dia mulai cerita dengan seekor harimau yang akan menerima kue beras. Dengan ekspresif dia menceritakan pada Min Young dan anaknya. Min Young pun tertawa mendengan cerita Lee Gun.


Min Young tidur di dalam ranjang, Dia melihat pesan yang ia kirimkan untuk Lee Gun. Lalu Lee Gun masuk ke dalam kamar, Min Young bangun dan menanyakan apa ada yang ingin dibicarakan oleh Lee Gun. Lee Gun duduk diatas lemari kecil dekat ranjang. 

Dia meminta Min Young untuk tidak menganggap dirinya sebagai gadis Post it lagi. Dia berharap Min Young itu menjadi gadis seperti Lem Super. Min Young terdiam, dia berterimakasih pada Lee Gun yang sudah membicarakan itu padanya. 


Lalu Lee Gun mengucapkan selamat tidur pada Min Young. Min Young juga mengucapkan selamat tidur. Tapi saat akan berjalan keluar dari kamar, badan Lee Gun jatuh, punggunya terasa sakit sekali. Min Young panik, dia menarik Lee Gun dan menyuruh Lee Gun tidur di ranjang sementara dia akan tidur di sofa. 

Lee Gun langsung bisa duduk dan menarik Min Young duduk diatas ranjang. Dia mengumpat Min Young yang bodoh, dia mengingatkan Min Young sedang hamil dan harus tidur dengan nyaman. 

Min Young binggung, tidak ada cara lain lagi selain ini. Lee Gun mengatakan supaya adil dan tidak ada kesalahpahaman. Dia menyuruh mereka berdua tidur saja di dalam ranjang yang sama. Min Young terkejut dengan usul Lee Gun. 



Lee Gun menatap wajah Min Young yang kaget, dia pikir Min Young berpikiran macam-macam tentang dirinya. Min Young merasa kaget karena keadaan seperti ini sangat mendadak untuknya. Lee Gun pikir mereka memang harus saling berbagi tempat tidur sampai bayi itu lahir. 

Dia berjanji tidak akan memegang sehelai rambut pun milik Min Young. Min Young semakin benggong, Lee gun merasa Min Young memiliki pikiran lain tentang dirinya. Min Young menegaskan ia sama sekali tidak berpikiran seperti itu. Lee Gun juga mengatakan dia tidak punya pikiran kotor seperti itu. 

Lee Gun meminta mereka tidur bersama seperti sepasang benda, Min Young setuju dengan usulan Lee Gun. Lalu Lee Gun duduk mendekat pada Min Young. Dia mengatakan siapa yang lebih dulu pindah dan tidur disofa adalah orang yang memiliki perasan pada orang lain. 

Akhirnya keduanya tidur di tempat tidur dengan wajah kaku diatas tempat tidur. Lee Gun menegaskan kembali mereka adalah sebuah benda. Dia juga sekarang merasa nyaman sekali. MinYoung juga merasa ada kenyaman diatas tempat tidur. 


Akhirnya keduanya tidur saling memunggungi. Lee Gun berguman dalam hati kalau dia adalah sepasang benda. Lalu Min Young yang sudah memejamkan matanya, dia membuka matanya. Dia mengatakan kalau ini bukan rasa gugup tapi rasa ketidaknyamanan. 

Lee Gun bergeser, diotaknya berpikir ia itu bukan sebuah benda. Saat itu Min Young membalikan badan. Kedua mata mereka saling menatap. Min Young merasa tidak nyaman, dia memilih untuk pindah ke sofa saja. Saat akan pergi, Lee Gun menariknya, dia memeluk Min Young diatas tempat tidur dan akan menciumnya. 

Bersambung ke Episode 8 

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger