Jae Yul mengajak Hae Soo untuk minum bersama, tanpa mengajak masuk ke dalam Hae Soo meminta Jae Yul untuk menuangkan wine sampai penuh. Baru satu teguk wine di minum, Hae Soo langsung menyiram wajah Jae Yul dengan sisa wine yang masih banyak.
Hae Soo pikir Jae Yul itu merasa dirinya itu sangat murahan bisa diajak minum dengan Jae Yul. Jae Yul hanya tersenyum mendapat siraman wine diwajahnya, beberapa saat dia hanya mengedip-ngedipkan matanya. Dari dalam kamar Hae Soo mengumpat, dia kesal pada Jae Yul dan akan membuat Jae Yul keluar dari rumah yang ia tempati sekarang.
Pintu kamar Hae Soo berbunyi, dia membuka dengan teriakan kesal. Tanpa diduga dia mendapatkan balasan siraman wine dari Jae Yul. Hae Soo hanya bisa menunduk saat menerima siraman balasan dari Jae Yul. Jae Yul menegaskan prinsipnya adalah penghinaan akan dibalas dengan penghinaan juga.
Setelah itu Jae Yul memberikan nasehat pada Hae Soo sebagai teman, dengan kepribadian yang dimiliki Hae Soo, maka pantas saja ia dicampakan oleh pria. Hae Soo berteriak memanggil Jae Yul, Jae Yul berhenti. Dia menanyakan apakah Hae Soo ingin minum.
Hae Soo menatap Jae Yul yang mengoda dirinya supaya bisa minum bersama. Jae Yul mengatakan kali ini dia tidak selera minum. Lalu pergi masuk ke kamarnya.
Jae Yul kembali ke kamar dengan menuliskan di papan yang penuh dengan kertas post it. Terdengar suara lonceng yang berbunyi keras. Dong Mi yang sedang mencuci pakaian sampai kaget mendengar bunyi lonceng tanda mereka harus berkumpul,
Soo Kwang yang sedang berkerja juga kaget untuk dia bisa mengendalikan penyakitnya. Hae Soo yang ada didalam rumah dengan baju yang sudah ia ganti terus menerus memainkan lonceng dengan wajah kesalnya.
Hae Soo masuk begitu saja ke kamar Jae Yul, dia bertanya siapa sebenarnya orang ini. Jae Yul tersenyum, dia pikir mereka akan saling mengenal lama kelamaan. Dong Min dan Soo Kwang datang dengan terburu-buru, menanyakan apa sebenarnya yang terjadi. Hae Soo mengatakan dia akan mengusir Jae Yul dari rumah
Dong Min meminta penjelasan Hae Soo lebih dulu kenapa dia membunyikan alarm peringatan pada mereka semuanya. Dia melihat celana yang dipakai oleh Hae Soo terbalik, sementara pakaian Jae Yul yang kotor bekas tumpahan wine di kerahnya. Dia meminta keduanya bisa berdamai dan seiring dengan berjalannya waktu mereka berdua bisa saling berhubungan baik.
Hae Soo seperti tidak mendengar saran Dong Min, dia menanyakan siapa yang setuju denganya. Soo Kwang mengangkat tangannya. Hae Soo langsung memutuskan kalau dua berbanding satu, jadi dia harus keluar sekarang.
Jae Yul menarik Hae Soo yang akan pergi dari kamarnya, dia ingin tahu apa alasan ia harus keluar dari rumah. Dia merasa sudah membayar uang sewa jadi kenapa dia harus pergi. Hae Soo menegaskan dia tidak suka orang seperti Jae Yul. Jae Yul juga tahu Hae Soo itu tidak menyukainya.
Hae Soo mengingatkan saat pertama kali mereka bertemu Jae Yul bertindak kasar padanya. Jae Yul mengingatkan mereka pernah mengejar pasien sakit jiwa dan saat itu Hae Soo membuat kepalanya terluka. Tapi setelah itu Hae Soo malah hanya menuliskan pesan untuk menelpnya dan bisa menganti biaya pengobatan.
Padahal Jae Yul menginginkan ucapan terimakasih atau maaf dan Hae Soo. Hae Soo membela diri, dengan dia bersikap seperti mereka tidak akan ada kelanjutan dengan hubungan yang lain. Dia melihat Jae Yul itu tidak normal, melihat dirinya ini dijadikan mangsa oleh Jae Yul. Dia yakin Jae Yul, akan menjerat wanita, meyakinkan wanita itu lalu berakhir di tempat tidur.
Jae Yul tersenyum, sekarang dia berpikir berhasil menjerat Hae Soo. Hae Soo merasa sudah mendapatkan pelecehan seksual dan meminta bantuan dari Dong Min. Dong Min mengatakan semua itu berawal dari Hae Soo sendiri. Hae Soo menegaskan Jae Yul tidak akan bisa mengajaknya tidur diranjangn bersama.
Dia pikir Jae Yul punya uang yang banyak jadi dia meminta Jae Yul untuk cari rumah yang lain. Jae Yul meminta Hae Soo keluar dari rumahnya, dia menegaskan kalau Hae Soo masuk tanpa ia suruh ke dalam rumahnya. Dia meminta maaf kalau hubungan Hae Soo putus dengan pacarnya karena memang ia tidak mengetahui apapun masalahnya.
Hae Soo mengingatkan saat ia bertemu di talkshow dengan Jae Yul, dia melihat Jae Yul seperti orang yang tahu segalanya. Dia merasa Jae Yul berbicara seperti itu seperti orang yang tidak punya perasaan. Dia meminta maaf akan hal itu, dia mengatakan kalau ia adalah orang yang bodoh. Makanya ia bisa dibohongi oleh teman dan pacaranya yang menjiplak dan mengkhinatinya secara bersamaan.
Ketiganya hanya bisa diam mendengar pengakuan Jae Yul. Hae Soo melihat papan yang sudah ditempeli post it. Dia membaca rasa sakit hati terlihat lucu dimata Jae Yul. Jae Yul menulis semua rasa sakitnya itu agar ia bisa hidup. Dia menegaskan akan keluar dari rumah ini dalam waktu 4 hari. Dia menyuruh Dong Min untuk pindah dari rumah sakit tempat ia berkerja sekarang.
Hae Soo binggung dengan perkataan Jae Yul. Dong Min mengatakan semua bangunan ini milik Jae Yul. Jae Yul juga meminta Soo Kwang mencari pekerjaan selain di Cafe. Dia pikir sekarang masalah sudah selesai dan menyuruh mereka semua keluar. Hae Soo binggung, dia memilih keluar dari kamar lebih dulu.
Ketiganya duduk diruang TV dengan wajah binggung, lalu Jae Yul keluar dari kamar sambil membawa payung. Dia mengatakan sebentar lagi hujan, lebih baik mereka memindahkan jemuran mereka ke halaman. Hae Soo kesal mendengar Jae Yul berkata membual karena cuaca sedang baik-baik saja.
Tiba-tiba ada suara petir dan langsung turun hujan dengan deras. Dong Min dan Soo Kwang melonggo melihat ucapan Jae Yul itu benar. Dong Min merasa Jae Yul itu adalah seorang peramal. Lalu dia berteriak menanyakan apa yang harus mereka lakukan sekarang.
Dia menyalahkan Hae Soo yang tidak bisa menahan emosinya dan melampiaskan kemarahanya pada Choi Ho pada Jae Yul. Dia meminta Hae Soo untuk percaya karena Jae Yul melakukan itu semua karena ia tidak tahu apa-apa. Hae Soo meminta Dong Min untuk tenang, dia merasa Jae Yul tidak akan mengusir mereka sebagai penyewa karena dia mengerti sedikit masalah hukum.
Dong Min mengejek Hae Soo yang mengaku mengerti hukum, dia mengingatkan mereka hanya punya sisa waktu 4 bulan dan satu minggu untuk kantornya. Dia mengingatkan kalau harga sewa rumah ini lebih murah 70 % dibanding dengan yang lainnya.
Soo Kwang menyuruh Dong Min untuk menelp ayahnya. Hae Soo setuju, ayah Dong Min adalah pemilik perusahaan sementar kakaknya adalah CEO. Dia pikir Dong Min bisa meminta uang untuk membayar sewa rumah lainnya. Dong Min sengaja menelp kakaknya dengan loud speaker. Belum saja mengutarakan niatnya meminta uang, sang kakak sudah mengetahuinya, dia mengatakan dirinya tidak punya uang.
Dong Min berusaha untuk tersenyum, dia mengatakan hubungan mereka itu sangat mengerikan. Hae Soo agak kesal karena Dong Min tidak berani meminta ayahnya sebagai warisannya. Dong Min memberitahu ayahnya tidak akan memberinya warisan, karena ia memilih menjadi psikiater dibanding pilihan ayahnya menjadi dokter bedah.
Hae Soo melihat akan ada jalan keluar untuk mereka semua. Soo Kwang seperti orang bodoh, dia memberikan jari tengah pada Hae Soo, Dia pikir itu sebagai jalan keluar. Dong Min menurunkan jari tengah Soo Kwang. Dia memukul kepala Soo Kwang beberapa kali, karena bukan itu maksudnya.
Jae Yul pergi ke minimarket, dia membeli beberapa kertas Post it dan membayarnya. Saat keluar dia melihat ada pelajar yang mendatanginya. Dia meminta Jae Yul memberikan rokok dan kembaliannya untuk Jae Yul untuk membeli susu.
Jae Yul menerima uang dari wanita itu dan masuk ke dalam, setelah keluar dia menyerakan bungkusan itu pada pelajar itu. Saat melihat isi dari plastik, pelajar itu geram karena semua uang yang ia berikan dibelikan susu semua bukan rokok seperti yang ia minta.
Choi Ho datang, dia memecet bel dan berharap Hae Soo bisa membuka pintu untuknya. Hae Soo hanya berdiri menatap Choi Hoo yang sudah basah kuyup hujan-hujanan sambil memecet bel. Dong Min merasa terganggu dengan bunyi bel yang terus menerus di pencet oleh Choi Ho.
Dia meminta Hae Soo untuk menyuruhnya masuk atau menyuruhnya pergi. Dia meminta Hae Soo memikirkannya karena mereka bukan pasangan bercerai bahkan mereka belum pernah tidur bersama. Hae Soo memilih untuk masuk kamar, dia mengancam kalau ada orang yang membukakan pintu maka ia akan membunuhnya.
Soo Kwang terlihat binggung dengan sikap Hae Soo. Dong Min melihat Soo Kwang akan masuk ke dalam kamarnya. Dia berteriak mengapa Soo Kwang masuk ke dalam kamarnya. Soo Kwang dengan wajah melas mengatakan ia takut dengan hujan makanya hari ini dia akan tidur bersama Dong Min.
Choi Ho akhirnya memanggil Hae Soo dari depan rumah dengan suara yang sangat keras. Jae Yul sudah siap dengan kacamata dan laptop untuk menulis novel. Tapi baru satu kalimat pikirannya terganggu dengan teriakan Choi Ho memanggil Hae Soo.
Dia membuka kacamatanya dan keluar dari kamar. Dia berdiri dikamar Hae Soo dan akan mengetuk pintu. Tapi belum sempat pintu di ketuk. Hae Soo membuka pintu dan keluar dari kamar. Mereka saling menatap sinis ketika bertemu. Jae Yul memincingkan matanya melihat Hae Soo yang memutukan keluar dan bertemu dengan Choi Ho. Hae Soo membawa payung dan keluar dari rumah.
Choi Ho menjelaskan kalau Min Young yang menyukainya dan ia hanya mengantar pulang saat mereka minum bersama. Ia juga mengatakan pada Min Young kalau ia mencintai Hae Soo dan Min Young mengerti, tapi saat itu Jae Yul melihat mereka sedang berciuman. Dia sebenarnya tidak ingin melakukannya dan mencoba untuk menahan tidak melakukan apapun dengan Min Young.
Jae Yul melihat dari jendela kamarnya, dia tak percaya dengan semua ucapan Choi Ho. Lalu Choi Ho tidak ingin mereka putus. Hae Soo menegaskan kalau baginya hubungan mereka sudah putus. Choi Ho melempar payung Hae Soo dan mencium Hae Soo dengan kendalinya.
Hae Soo mendorong Choi Ho lalu menamparnya. Jae Yul yang melihatnya hanya tersenyum melihat dua pasangan yang sudah putus didepan matanya. Choi Ho menceritakan bagaimana sulitnya pria yang tidak bisa tidur dengan pacaranya selama 300 hari.
Selama ini mereka minum bersama dan masuk ke dalam hotel, Hae Soo memilih tidur dikasur dan dirinya harus tidur di lantai. Dan itu tidak hanya sekali tapi hampir 10 bahkan 20 kali. Tapi dia tetap sabar karena dia sangat mencintai Hae Soo.
Dia menyuruh Hae Soo menanyakan semua pria apakah ia yang normal atau Hae Soo yang tidak normal. Hae Soo menegaskan memang dirinya yang tidak normal. Dia menceritakan semenjak dia melihat ibunya selingkuh selama 20 tahun lebih, dia merasa ada yang tidak benar dalam dirinya. Dia melihat seks itu adalah sesuatu yang buruk.
Hae Soo melihat semua orang suka bercinta, tapi ia tidak bisa seperti itu bahkan ia ingin muntah. Dia mengatakan saat ia mencium Choi Ho, dia memikirkan berkali-kali sebelum itu. Dia bisa berciuman tapi dia tidak ingin berhubungan seks dengan Choi Ho. Bahkan dia sampai gemetaran hanya memikirkan itu, padahal sebelumnya ia pernah menceritakan masalah ini sampai ia menangis.
Choi Ho langsung berlutut dan meminta maaf. Jae Yul menutup jendelanya dan menyudahi melihat pertengkaran Hae Soo. Soo Kwang dan Dong Min ternyata menguping dari balik tembok. Soo Kwang mengumpat Choi Ho adalah seorang iblis yang brengsek. Dong Min menyuruh mereka untuk mendengarkan saja bersama-sama.
Hae Soo menceritakan selama 30 tahun dia mencoba menghilangkan gangguan aneh dalam dirinya. Selama ini dia melihat semua pasiennya bisa sembuh dari kebencian dan akhirnya kembali mencintai suami ataupun ibu yang mereka benci. Dia ingin sekali seperti mereka semua, walaupun Choi Ho hanya tidur satu kali saja dengan Min Young, tapi ia akan selalu teringat dengan wajah Min Young yang bersama dengan Choi Hoo.
Sama dengan keadaan saat dirinya melihat ibunya sendiri berciuman dengan Presdir Park. Dia menangis dan mengatakan kalau Choi Ho itu egois, karena tidak bisa menahan sampai 300 hari semantara dia harus menghilangkan trauma itu seumur hidupnya. Dia menegaskan hari ini adalah hari terakhir ia melihat wajah Choi Ho di depannya.
Hae Soo masuk ke kamar dengan baju yang basah kuyup, dia tidak memiliki handuk kering lagi karena semuanya basah terkena hujan. Jae Yul di dalam kamar melihat tumpukan handuk di dalam kamar mandinya. Tapi dia menutup kembali pintu lemar dan keluar dari kamar mandi. Tapi beberapa saat ia kembali lagi lalu membuka tumpukan handuk yang tersusun rapi.
Akhirnya Hae Soo memutuskan untuk keluar dari kamar. Dia melihat ada tumpukan handuk di depan kamarnya. Dia melihat pintu kamar Jae Yul, dia yakin itu adalah handuk milik Jae Yul yang selalu menumpuk sesuatu dengan aturan dan warna yang seimbang.
Esok paginya, Jae Yul pergi untuk berolah raga. Tak sengaja Hae Soo melihat Jae Yul yang berlawanan arah melihat Jae Yul yang berlari di depannya. Karena terlalu konsetrasi melihat Jae Yul yang berlari dia terjatuh. Jae Yul melihat Hae Soo yang jatuh.
Hae Soo mencoba menahan rasa sakitnya, lalu buru-buru pergi. Jae Yul hanya melihat Hae Soo yang terlihat kikuk bertemu dengannya. Lalu dia melanjutkan olahraganya.
Dirumah sakit.
Hae Soo memberikan induksi dengan tegangan listrik pada pasien depresi seperti Soo Bin. Aliran listrik yang ia berikan akan membuat stabil otak yang sedang stress. Setelah 2-3 minggu melakukan itu komunikasi dengan ibu atau dokter akan lancar. Dan ini juga bisa dilakukan saat ia merasa kehilangan pacarnya.
Mantan istri Choi Hoo mengatakan kalau ini sudah terapi ECT yang ke lima kalinya untuk Soo Bin. Dia pikir Hae Soo sudah memberitahu Soo Bin, semua pengobatan akan berhasil kalau ada kemaunan sembuh dari pasiennya. Dia mengajak Soo Bin untuk bisa melakukan penyembuhan secara bersama-sama.
Lalu Young Jin menanyakan pasien lainnya pada Hae Soo. Hae Soo mengatakan pasien itu belum mau berbicara dengan ibunya dan ia merasa ibunya lebih baik tanpa pasienya itu. Dia melihat dorongan bunuh dirinya hanya bersifat sementara saja.
Tapi rasa bersalah pada ibunya sudah tertanam lama di dalam otak pasien. Young Jin setuju, dia merasa semua rasa bersalah itu akan menjadi sebuah masalah. Hae Soo yakin pasien itu akan sembuh karena ibunya memberikan kasih sayang pada anaknya sekarang.
Saat akan kembali keruangan, Hae Soo melihat pasiennya itu masih terus saja mengambar semua alat kelamin dibuku gambarnya. Dia melihat anak itu terlihat tenang, Hae Soo membiarkan anak itu lalu pergi.
Jae Yul masuk ke dalam rumah, saat itu dia mendengar seseorang sedang memanggilnya. Gang Woo memanggilnya, dia memberitahu kalau ia sudah mengirimkan tulisan novelnya. Dia meminta Jae Yul membacanya dan juga menyuruh ia cepat menulis novel kembali setelah itu membalas dendam pada Poop il.
Jae Yul tersenyum mendengar ucapan Gang Woo, lalu Gang Woo pamit dan menyuruh Jae Yul membaca novel miliknya. Jae Yul mengambil amplop coklat di kotak pos depan rumahnya.
Hae Soo menemui pasiennya, dia menanyakan apa yang sedang ia kerjakan. Pasiennya itu menceritakan dirinya sedang mengambar Hae Soo secara detail. Hae Soo menyinggung pasiennya itu tidak kasihan dengan ibunya.
Dia memberitahu ibunya membiayai semua perawatan dirinya selama di rumah sakit dari berkerja serabutan. Menurut Pasiennya itu adalah masalah untuk ibunya bukan dirinya. Dia pergi meninggalkan Hae Soo dengan wajah kesal. Lalu Hae Soo mengumpat sendiri, rasanya ia ingin menyerah saja dengan pasien seperti itu.
Jae Yul baru keluar dari kamar mandi, dia mendengar bunyi alarm dari luar kamarnya. Dia melihat Hae Soo dengan mata mengantuk dan mulut menguap menyalakan lilin di depan kamarnya. Lalu dia menaruh dalam sebuah tempat lilin dan berdoa didepannya. Dia tersenyum ternyata Hae Soo termasuk orang yang taat.
Jae Yul pagi-pagi sekali sudah memasak sarapan nasi goreng dengan campuran ikan tuna. Baru selesai masak dan menyiapkan untuk semua, dia melihat Hae Soo yang masuk ke dapur. Hae Soo cuek dan akan mengambil air minum di dalam kulkas.
Dia melihat teko air di dalam kulkas habis. Jae Yul yang sedang mengambil air dari dispenser memberikan gelas airnya pada Hae Soo. Hae Soo seperti masih kesal dengan Jae Yul, tapi karena Jae Yul sudah berbaik hati memberikan padanya dia menerima gelas yang diberikan Jae Yul.
Dong Min dan Soo Kwang datang, Dong Min melihat sarapan yang sudah dibuatkan Jae Yul. Jae Yul menyuruh semuanya untuk duduk dan makan. Dong Min melihat ini sebuah tanda kalau mereka sudah berdamai, dia menanyakan apa sebenarnya arti dari semua ini.
Dia membahas tentang pindah rumah. Hae Soo mengetukan sendok kayunya ke meja. Dong Min kesal sendiri, dia meminta Jae Yul tidak mendengarkan omongan Hae Soo karena dia yang paling berkuasa disini karena membayar uang sewa paling banyak dan Hae Soo sebenarnya tidak memiliki uang banyak.
Dong Min mengajak Jae Yul untuk berdamai dan akur sebagai manusia seperti biasanya. Soo Kwang seperti tak suka dengan cara Dong Min berbicara baik pada Jae Yul. Dong Min berteriak pada Soo Kwang, dia bisa protes kalau Soo Kwang sudah memiliki dollar tiga ribu dollar lebih.
Soo Kwang diam saja, Dong Min memarahinya karena selama ini Soo Kwang berkerja uangnya habis untuk bersama wanita sampai tabungannya kurang dari tiga ribu dollar. Jae Yul memberitahu kalau sarapan ini sebagai hadiah perpisahan dari dirinya. Dia juga menyuruh mereka meninggalkan piring kotor dan ia yang akan mencucinya sebagai layanan penuh untuk perpisahan mereka.
Ketiganya pun benggong mendengar ucapan Jae Yul yang serius dengan mereka yang harus pindah dari rumah. Soo Kwang melihat mereka bisa menyewa rumah dengan uang tabungan mereka bersama. Dong Min melihat mereka bisa menyewa rumah tapi bagaimana dengan klinik prakteknya apakah akan pindah ke balkon dengan wajah kesal. Dia mengacungkan jari tengah supaya Hae Soo mencari jalan keluar.
Hae Soo berkata mereka masih bisa menyewa rumah dengan uang itu. Dong Min menanyakan apakah Hae Soo punya ide lain. Soo Kwang melihat wajah Hae Soo yang akan meminjam uang. Dong Min tertawa, Hae Soo tidak mungkin pinjam uang karena ia masih punya hutang membayar biaya sekolah dokter dan perawatan ayahnya yang sakit.
Soo Kwang hanya bisa terdiam saja. Lalu Hae Soo mengajak mereka untuk memohon seperti anjing. Dia menyuruh semua melakukan suit siapa yang akan memohon pada Jae Yul. Dong Min setuju, mereka berteriak mengajak suit, sampai akhirnya Hae Soo yang mengeluarkan gunting harus kalah karena Dong Min dan juga Soo Kwang mengeluarkan batu.
Hae Soo kesal karena ternyata harus dia yang memohon pada Jae Yul. Dia sangat benci dengan keadaan seperti ini sekarang. Dia menaruh tangannya di kepala, seperti memikirkan nasibnya nanti bertemu dengan Jae Yul si pria yang sangat narsis.
Bersambung ke Part 2

























Đăng nhận xét