Sinopsis You're All Surrounded Episode 16 Part 1

Pan Seok memperlihat kalung milik Nyonya Yoo dari tanganya, dia menjatuhkan di atas meja. Nyonya Yoo melotot dan terkejut melihat kalung miliknya ada ditangan Pan Seok.
Dae Gu terus menatap Nyonya Yoo yang terlihat terkejut dengan liontin yang mereka bawa. Pan Seok menatap tajam Nyonya Yoo, dia langsung bertanya Nyonya Yoo kau pasti mengenal liontin itu. Nyonya Yoo yang terkejut mengangkat wajahnya, dia menatap Pan Seok dengan tatapan sombongnya.

Dia malah balik bertanya pada Pan Seok memang kenapa Pan Seok menanyakan hal itu padanya. Pan Seok mengatakan dia yakin Nyonya Yoo mengenal kalung yang ia bawa karena kalung itu milik Nyonya Yoo. Dia memberitahu kalung itu dia temukan dirumah perawat yang dibunuh di Masan 11 tahun yang lalu.
Tangan Dae Gu terpekepal sangat keras, dia menahan amarahnya dengan tangannya. Pan Seok meminta penjelasan Nyonya Yoo dengan kalung ini. Nyonya Yoo seperti mengejek, dia menanyakan siapa yang bilang bahwa kalung itu miliknya. Dae Gu menjelaskan kalung itu buatan Henry Jung 2002 edisi terbatas dan itu hanya ada satu milik Nyonya Yoo.
Nyonya Yoo malah menertawakan penjelasan Dae Gu. Dia mengejek keduanya, menurutnya dua polisi yang ada di depanya itu orang-orang yang sangat lucu. Dia mengakui kalau kalung itu miliknya, tapi yang didepannya itu bukan miliknya.
Pan Seok dan Dae Gu saling berpadangan. Pan Seok meminta Nyonya Yoo berkata dengan Jujur, dia sudah menanyakan pada perancangnya langsung. Dia ingin menanyakan kenapa Nyonya Yoo datang kerumah perawat itu dan apa yang terjadi saat itu. 


Nyonya Yoo melemparkan kotak merah di meja, dia menyuruh keduanya membuka kotak merah itu. Pan Seok membuka kotak merah itu dan melihat apa yang ada didalamnya. Saat melihat ada kalung yang sama ada didalamnya, keduanya terkejut karena ada dua kalung yang sama. Padahal sang designer hanya membuat satu saja didunia kalung seperti itu.
Dae Gu mengambil kotak kalung itu, Pan Seok mengambil kalung yang ia bawa. Dae Gu melihat dengan jelas dan membandingkannya. Keduanya menatap Nyonya Yoo yang tersenyum licik pada dua detektif yang terlihat kebinggungan. Dae Gu terus melihat kalung itu dengan lebih jelas lagi, dia melihat kalung yang ia bawa dan kalung milik yang ada di dalam kotak.

Nyonya Yoo menyindir dua polisi yang ada didepannya, apakah mereka sudah puas. Pan Seok hanya bisa terdiam, Nyonya Yoo menginginkan sekarang mereka menjelaskan dari mana barang palsu yang mereka bawa itu dan diperlihatkan kepadanya.
Pan Seok dan Dae Gu saling menarik nafas panjang. Nyonya Yoo tetap meminta penjelasan darimana kalung itu ia dapatkan. Dia ingin tahu siapa yang sudah memalsukan kalung miliknya. Dia menegskan kalau ia sudah membeli kalung itu seharga puluhan ribu dollar. Pan Seok berkata dengan tegas juga, mereka tidak tahu mana yang asli dan mana yang palsu.
Dia mengajak Nyonya Yoo yang terlihat percaya diri meminta seorang ahli perhiasan untuk menguji mana perhiasan yang asli dan mana yang palsu. Nyonya Yoo malah menantang, dia pikir bukan kalung miliknya yang harus diperiksa, tapi mereka berdualah yang ceroboh.
Nyonya Yoo menghela nafas, dia memegang kepalanya seperti berpura-pura pusing. Dia menyuruh mereka berdua pergi dan melupakan semua kejadian ini. Dia ingat kemarin ia berurusan dengan mereka tentang tas palsu dan sekarang liontin palsu. Dia mengejek cara kerja mereka yang terlihat seperti bermain-main dengannya.
Pan Seok dan Dae Gu saling berpadangan lagi, mereka heran dengan Nyonya Yoo yang sangat bisa berkelit dari pertanyaan mereka. Dae Gu terus melihat kalung itu dengan jelas, dia menggenggam kalung yang ia bawa dengan keras sekali. 



Pan Seok membanting pintu saat keluar rumah Nyonya Yoo, dia berjalan keluar dan menatap rumah Nyonya Yoo dari luar. Dia heran mengapa keadaan seperti ini bisa terjadi. Dia berpikir hanya ada satu kalung saja seperti itu yang ada didunia. Tapi dia heran melihat ada dua kalung yang ada didalam rumah itu.
Dae Gu mengeluarkan kalung yang ia bawa, dia melihat kembali kalung lebih jelas lagi. Dia tiba-tiba menemukan suatu perbedaan dengan kalung milik Nyonya Yoo. Dia mengingat saat dia mengamati dua kalung itu dengan lebih jelas lagi. Dia melihat ada perbedaan dari design kalung itu.
Pan Seok menanyakan apakah Dae Gu yakin dengan yang ia katakan. Dae Gu menjelaskan ada tiga perbedaan yang kecil dibagian kalung itu. Dia yakin salah satu dari kalung itu palsu. Keduanya pun menatap rumah Nyonya Yoo dari luar pagar. 


Sementara di dalam rumah, tangan Nyonya Yoo mengetuk sofa dengan irama yang cepat. Dia berubah menjadi panik. Ia mencoba mengatur nafasnya sambil menelp. Dia kesal sendiri dengan ayahnya yang tidak mengangkat telpnya.
Suaminya masuk kerumah dan  melihat istrinya yang sedang duduk di ruang tengah dan terlihat tidak seperti biasanya. Nyonya Yoo terus mencoba menelp ayahnya dan menceritakan kejadian ini. Dia berteriak kesal pada sang ayah yang tidak mengangkat telpnya. Suaminya datang menanyakan apa yang terjadi pada istrinya.
Nyonya Yoo menatap suaminya dengan sinis, dia menanyakan sejak kapan suaminya khawatir dengan dirinya. Suaminya hanya bisa terdiam dan pergi begitu saja. Nyonya Yoo berusaha untuk menurunkan rasa gugupnya dan sambil berpikir apa yang harus ia lakukan sekarang. 


Akhirnya Liontin itu dibawa keruang rapat tim 3.
Ji Gook masih tak percaya kalau liontin itu milik si Nyonya Yoo si penyerang dengan tas. Eung Do malah merasa ada keanehan yang lebih lagi, karena sebenarnya ada dia liontin dengan bentuk yang sama di dunia ini. Dia yakin seorang Henry Jung hanya membuat satu liontin saja di dunia.
Tae il juga melihat tidak masuk akal dengan melihat kejadian seperti itu. Soo Sun mencoba menyakinkan kalau kalung ini ia temukan 11 tahun yang lalu di Lab IPA. Tae il yakin kalau kalung yang dimiliki oleh Nyonya Yoo itu adalah palsu.
Dae Gu juga menyakini itu, menurutnya apabila Nyonya Yoo itu menjatuhkan kalungnya pada saat ibunya dibunuh, mungkin ia sudah membuat kalung yang palsu sebagai alibi. Ji Gook juga setuju dengan pemikiran Dae Gu. Soo Sun melihat kalung yang ia simpan selama ini.
Pan Seok menyimpulkan mereka harus mendapatkan kepastian mana kalung yang asli dan mana yang palsu dengan membandingkan dua kalung secara bersamaan. Tapi mereka harus mencari cara lain untuk membuktikan apakah Nyonya Yoo itu benar datang kerumah Ji Yong saat itu.
Mereka juga harus menemukan saksi lain yang melihat Nyonya Yoo itu datang kerumah Ji Yong apa tidak. Dia juga ingin tahu apa sebenarnya hubungan antara si perawat itu dengan Nyonya Yoo. Mereka semua harus lebih fokus pada motivasi apa yang dilakukan pelaku dalam pembunuhan. Menurutnya cara itu yang paling tepat untuk membuktikan pelaku sebelum Hyung Chul datang.
Eung Do setuju, tapi setelah mereka mengetahui liontin itu jelas-jelas milik Nyonya Yoo tapi mereka tidak memiliki bukti kalau Nyonya Yoo yang melakukan pembunuhan itu hanya karena ada liontin yang jatuh di depan rumah itu.
Tae il melihat apabila liontin yang dimiliki Nyonya Yoo itu palsu, maka mereka juga harus mencari pembuat dari liontin yang sama dengan yang mereka miliki. Mereka juga harus menyelidiki tentang itu juga. Pan Seok setuju dengan ide Tae il.
Pan Seok mulai membagi tugas, dia dan Dae Gu besok akan pergi ke Masan menemukan kemungkinan Nyonya Yoo berhubungan dengan kasus pembunuhan 11 tahun yang lalu. Sementara Eung Do, Soo Sun dan Ji Gook akan berkeliling mencari teman-teman perawat dari ibu Ji Yong disekitar seoul.

Tae il pun akan mencari orang yang membuat liontin palsu untuk Nyonya Yoo. Pan Seok setuju dengan pembagian tugas masing-masing angotanya. Dia mengambil kalung itu dan memperlihatkan pada semua anggotanya. Dia mengatakan kalau kalung itu sudah hilang selama 11 tahun dan datang dengan sendirinya ke tempat mereka.
Dia menjelaskan setelah Hyung Chul di tangkap tanpa memberikan informasi apapun pada mereka maka semuanya akan berakhirn dengan teka teki yang belum terpecahkan. Tapi setelah mereka menemukan kalung ini, menurut kata legenda yang ada di dalam dirinya, mereka harus menyelesaikan kasus ini secara tuntas sampai ke akar-akarnya.
Pan Seok mengajak semua anggotanya berkerja dengan keyakinan yang sama seperti dirinya. Semua anggotanya setuju dengan Pan Seok. Soo Sun melihat ke arah Dae Gu, dia merasa bersalah karena tidak bisa menghubungkan kalung yang ia simpan dengan pembunuhan ibu Dae Gu. Dae Gu hanya bisa menatap kebawah dengan pikiran yang semarut karena kasus pembunuhan ibunya belum terpecahakan juga. 



Dae Gu duduk dimejanya sambil membawa kalung itu. Soo Sun duduk disampingnya sambil menatap Dae Gu dengan tatapan merasa bersalah dengan Dae Gu. Soo Sun mengeser bangkunya memanggil parternya, Dae Gu dengan sigap memberikan pengaris untuk jarak mereka berbicara.
Dia menyuruh Soo Sun berbicara disana saja dengannya. Soo Sun memundurkan bangkunya, dia menanyakan apakah Dae Gu baik-baik saja. Dae Gu malah bertanya balik kenapa Soo Sun menanyakan hal itu padanya.
Soo Sun tahu Dae Gu pasti sedang pusing karena ternyata kasus pembunuhan ibunya belum terselesaikan. Dae Gu berkata dengan sinis, kalau memang Soo Sun tahu dengan hal itu mengapa ia harus bertanya lagi padanya. Soo Sun mengakui kalau dirinya itu otak udang, karena tidak bisa menghubungkan Hyung Chul dengan pembunuhan ibu Dae Gu.
Dae Gu menegaskan kembali kalau Soo Sun memang otak udang. Soo Sun hanya bisa terdiam melihat Dae Gu yang kembali berkata sinis  padanya. Dia meminta maaf pada Dae Gu. Dae Gu menyuruh Soo Sun untuk melupakan semuanya. Soo Sun hanya bisa menunduk, dia menatap Dae Gu yang berbicara tanpa memperlihatkan wajahnya. 


Nyonya Yoo duduk bersama sang ayah diruang tengah.
Moon Bae kaget karena liontin yang dinyatakan hilang 11 tahun yang lalu ternyata tiba-tiba datang lagi. Nyonya Yoo menyindir ayahnya yang mengatakan itu padanya, menurutnya sang ayah sudah membereskan hal seperti ini dengan tuntas. Lalu Moon Bae menanyaka apa yang anaknya itu lakukan sekarang.
Nyonya Yoo menjelaskan dia mengakui kalau kalung yang dibawa mereka adalah kalung milikinya, Moon Bae tak percaya dengan yang dikatakan anaknya. Nyonya Yoo memperlihatkan kalung palsu milikinya pada sang ayah dengan tersenyum. Dia mengatakan karena kalung miliknya hilang maka ia membuat kalung yang sama tapi palsu.
Dia yakin suatu waktu akan ada orang yang datang kepadanya dan menanyakan tentang kalung itu. Moon Bae tahu kalau kalung itu hanya ada satu-satunya didunia, dia kesal pada anaknya yang nekat membuat kalung yang sama tapi palsu. Dengan membuat yang palsu dengan sendirinya, anaknya itu mengakui kejahatan yang ia buat selama ini.
Nyonya Yoo menyakini kalau polisi tidak akan tahu kalung miliknya itu yang palsu. Dia meminta ayahnya tidak perlu mengkhawatirkan hal itu, dia yakin seorang designer pun tidak akan tahu mana yang asli dan mana yang palsu.
Moon Bae hanya bisa menarik nafas. Nyonya Yoo menanyakan pada ayahnya sebenarnya dari mana kalung yang dibawa dua polisi itu dihadapannya. Moon Bae memikirkan pertanyaan anaknya.

Dia teringat saat Hyung Chul datang ke kantornya dan mengatakan kalau ia tidak bisa membunuh Ji Yong 11 tahun yang lalu. Tapi ia sudah tahu dimana Ji Yong sekarang berada. Dia akan membunuh Ji Yong sekarang apabila ia diperintahkan oleh Moon Bae.
Moon Bae menarik nafas panjang, dia mengerti sekarang. Dugaannya pada Hyung Chul yang sudah memberikan kalung itu padanya. Nyonya Yoo menatap sinis pada ayahnya, Moon Bae meminta anaknya tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini. Dia akan mengurusnya segera, dia meminta anaknya untuk tidak melakukan hal yang bodoh lagi dan lebih baik menunggu saja.
Nyonya Yoo meninggalkan ayahnya dan menuju ke kamar membawa kalung palsu miliknya. Moon Bae mengeluarkan ponsel dan menyuruh seseorang mencari tahu lebih dalam tentang Hyun Chul. Dan mereka harus memberi laporan kepadanya. 



 Ketua Kang masuk ke dalam ruangannya. Dia melihat di meja ada amplop surat tanpa ada nama pengirimnya. Dia merobek dan mengeluarkan isi surat itu. Dia kaget melihat ada foto liontin dan tulisan kalau pengirim itu adalah orang yang menemukan liontin yang hilang 11 tahun yang lalu.
Sang pengirim meminta Ketua Kang untuk datang di pulau Nodle pada pukul 2 siang tanggal 3 juli. Ketua Kang terlihat binggung, ia menduga-duga siapa yang mengirimkan surat itu kepadanya. Dia melihat gambar liontin itu dengan jelas. Foto itu dibuat pada bulan dan tahun yang sama dengan tahun sekarang.
Ketua Kang terduduk lemas karena dia melihat kalung itu yang sengaja ia hilangkan sebagai barang bukti. Dia masih berpikir siapa yang menemukan kalung itu sebenaranya dan mengirimkannya surat tanpa ada nama pengirimnya. 

Episode 16

Sesuatu Yang Tidak Bisa disembunyikan



Pan Seok melihat semua majalah yang ada diatas meja lalu mencatatnya dibuku. Ternyata dia masih tinggal di rumah Dae Gu dkk. Tae il keluar dari kamar dan menyapa Pan Seok yang sudah duduk di ruang makan. Pan Seok mengajak Tae il untuk sarapan karena dia sudah lapar.
Tae il mengerti dia mengambil corn flakes dan memberikan pada mangkuk di meja makan. Pan Seok heran melihat anak buahnya yang memberikan remah-remah roti untuk sarapan. Tae il menjelaskan kalau itu adalah corn flakes. Pan Seok pikir itu sama saja, dia meminta Tae il menyedikan sarapan dengan makanan yang sebenarnya.
Tae il mengerti, dia akan membuatkan sarapan untuk Pan Seok. Pan Seok terus mengamati majalahnya dan menuliskan dalam buku catatan. Tae il mengeluarkan telur dari dalam lemari es, dia melihat ponsel Pan Seok bergetar, dan telp itu dari Sa Kyung yang diberi nama panggilan si Manis di ponsel Pan Seok.
Pan Seok tetap tak mendengar sampai telp dari Sa Kyung berhenti. Tae il melihat Pan Seok yang konsentrasi sampai tidak sadar dengan ponselnya yang bergetar. Lalu Tae il membalikan badannya, dia memberitahu Pan Seok kalau ia membutuhkan bantuan Sa Kyung untuk menemukan orang yang membuat kalung palsu itu.
Dia menanyakan pendapat Pan Seok, apakah ia boleh melakukan itu. Pan Seok berhenti melihat majalah dan mendengarkan perkataan Tae il. Dengan membanting majalahnya, dia memperbolehkan Tae il mendapat bantuan dari Sa Kyung, tapi wajahnya terlihat kesal dengan Tae il.
Pan Seok juga membalik-balikan majalah dengan kasar, sampai Tae il kaget melihat cara Pan Seok membalik-balikan majalah di depannya. Ji Gook  dan Dae Gu keluar dari kamar secara bersamaan, Pan Seok melihat mereka yang bangun dengan pagi sekali.

Mereka menyapa Pan Seok selamat pagi. Pan Seok menyapa Selamat pagi dengan panggilan Park Ji Eun. Keduanya melonggo mendengar panggilan Pan Seok. Pan Seok menjelaskan Park Tae il, Ji Gook dan Eun Dae Gu. Lalu dia gabungkan menjadi Park Ji Eun. Dengan wajah ingin tertawa, dia mengatakan kalau ia pintar mengabungkan semua nama anak buahnya.
Pan Seok pun tertawa, Ji Gook berusaha ikut tertawa. Tae il tak menyangka panggilan itu dari singkatan nama depan mereka. Dae Gu seperti biasa masih dengan wajah dinginnya. Pan Seok terus tertawa tapi setelah melihat anak buahnya yang tidak tertawa dia meminta maaf pada anak buahnya.
Lalu dia memberitahu kalau ia dan Dae Gu akan pergi dari rumah ke Masan. Kalau sampai Tae Hoo menanyakan tentang dirinya mereka ingin anak buahnya mencarikan alasan yang tepat untuk mereka berdua. Dia meminta anak buahnya untuk merahasiakan penyelidikan ini dari siapapun.
Mereka semua mengangguk mengerti dengan semua yang diperintahkan Pan Seok pada mereka. 



Perjalanan Ke Masan, Pan Seok yang menyetir mobil.
Dia menanyakan Dae Gu yang hanya tinggal dengan ibunya di Masan. Dia menanyakan apakah Dae Gu pernah bertemu dengan pamannya. Dae Gu binggung dengan pertanyaan Pan Seok padanya. Pan Seok mengatakan mungkin dia tidak mengenal tentang Dae Gu tapi dia sangat mengenal Ji Yong.
Pan Seok menjelaskan dia sudah melakukan pencarian informasi saat mencari Ji Yong saat itu. Dia tahu ibu Dae Gu pernah menjadi perawat selama 1 tahun di Seoul setelah kuliah. Lalu ibunya pindah ke Masan karena memiliki pekerjaan menjadi perawat di sekolahan. Dia juga tahu ibuny memiliki saudara yang pindah ke Australia.
Dae Gu terdiam dan sedikit melirik Pan Seok. Pan Seok menanyakan kebenaran tentang informasi yang ia dapat selama ini. Dae Gu masih tetap terdiam. Lalu Pan Seok berpikir kalau ayah Dae Gu yang sudah meninggal. Dae Gu membernarkan hal itu dengan singkat.
Pan  Seok menanyakan kapan ayah Dae Gu meninggal. Dae Gu menjawab ayahnya meninggal sebelum ia lahir. Pan Seok mengerti, jadi ibu Dae Gu itu single parents. Dae Gu membernarkan lagi penyataan Pan Seok. Pan Seok melihat keadaan yang mulai tidak nyaman.
Dia memilih untuk mendengarkan musik saja. Dae Gu pun memilih untuk tidur. Pan Seok melihat Dae Gu tidur terlihat senang, dia menyuruh Dae Gu tidur saja selama perjalanan ke Masan. Dia tahu Dae Gu lelah dan tidur itu memang penting untuk mereka.
Dae Gu mencoba memejamkan matanya untuk tidur. Pan Seok melirik kearah Dae Gu, dia seperti kasihan dengan Dae Gu yang yatim piatu dan kasus ibunya masih belum terselesaikan selama 11 tahun. Dia pun mengemudi mobilnya dengan cepat ke Masan. 


Sampai di Masan mereka mencari tahu tentang orang yang datang ke rumah Ji Yong 11 tahun yang lalu. Dae Gu bertemu dengan seorang bibi penjaga warung, dia menanyakan apakah bibi itu masih mengenal ibunya atau tidak, lalu dia mempernalkan kalau dirinya Ji Yong yang 11 tahun yang lalu tinggal di tempat itu.
Sang bibi melihat Dae Gu lebih dalam lagi, dia kaget melihat pria yang ada didepanya adalah Ji Yong. Dia memegang lengan Dae Gu dan melihat Ji Yong itu tidak berubah seperti waktu ia masih kecil. Dae Gu pun tersenyum pada bibi itu.
Lalu Dae Gu mengutarakan niatnya datang ke tempat ini. Dia menanyakan dengan seseorang yang pernah datang ke tempatnya. Dia memperlihatkan foto Nyonya Yoo pada bibi itu, dia menanyakan apakah bibi itu pernah melihat orang itu datang ke  Masan.
Sang bibi melihat foto yang dibawa Dae Gu, dia pikir dia tidak pernah melihat wanita yang ditunjukan Dae Gu padanya. Dae Gu berterimakasih pada bibi itu, dan pamit untuk pergi.
Mereka berdua kembali mencari orang yang kemungkinan ada yang melihat Nyonya Yoo datang ke Masan 11 tahun yang lalu. Dae Gu melihat seorang paman dan bibi yang mereka temui di area Masan, merek menanyakan semua orang tentang foto Nyonya Yoo.
Hampir semua orang yang mereka datangi tidak ada yang mengenal wajah Nyonya Yoo. 


Tae il dan Sa Kyung berkerja sama melakukan penyelidikan.
Sa Kyung memperlihatkan gelang miliknya, dia meminta si pembuat perhiasan  membuat duplikasi dari gelangnya. Tae il melihat wajah si pembuat perhiasan,  Sang pembuat perhiasan melihat design gelang milik Sa Kyung.
Dia mengelengkan kepalanya, dia merasa kemampuanya belum bisa membuat gelang yang mirip dengan yang dibawakan Sa Kyung padanya. Sa Kyung melihat Tae il, Tae il pun berterimakasih dan pergi dari tempat itu. 


Mereka berdua turun mengunakan eskalator. Sa Kyung menanyakan berapa lagi yang harus mereka datangi. Tae il melihat catatannya masih ada 7 lagi yang harus mereka datangi. Sa Kyung melihat jamnya, lalu ponselnya berbunyi.
Dia membuka pesan yang dikirimkan Pan Seok. Pan Seok meminta maaf karena mereka harus menunda acara makan malam mereka. Tae il yang ada dibelakan Sa Kyung melihat pesan yang dikirimkan Pan Seok. Pan Seok memberitahu kalau ia sekarang sedang tidak berada di Seoul maka ia tidak bisa pulang kerja pada tepat waktu. Dia meminta maaf sekali lagi pada Sa Kyung.
Sa Kyung terlihat kecewa karena ia gagal lagi bisa makan malam bersama dengan Pan Seok. Tae il menanyakan apakah Sa Kyung hari ini juga tidak jadi makan malam dengan Pan Seok. Sa Kyung menolehkan wajahnya, dia memarahi Tae il yang membaca pesannya tanpa sepengetahuanya.
Menurutnya itu bukan urusan Tae il. Dia menghela nafas, dia mengajak Pan Seok untuk menyelesaikan penyelidikan ini, dia harus buru-buru kembali ke kantor. Tae il seperti harus menerima sikap Sa Kyung yang dingin kepadanya. Dia pun  berjalan mengikuti Sa Kyung di depannya. 


Soo Sun mendapatkan informasi sahabat dari ibu Ji Yong sedang berkerja di rumah sakit besar di Seoul. Soo Sun dan Ji Gook datang ke sebuah rumah sakit besar yang ada di Korea. Keduanya masuk ke dalam rumah sakit untuk mencari informasi.
Sampai diruang receptionist Soo Sun memperlihatkan ID cardnya. Dia menanyakan apakah ia bisa bertemu dengan Nona Oh Ae Sun. Sang receptionist menanyakan tujuan Soo Sun ingin menemuni Nona Oh, dia memberitahu Nona Oh sedang ada perjalanan bisnis ke Jeju.
Keduanya pun bingung mendapat informasi itu. Soo Sun menanyakan kapan Nona Oh akan kembali. 


Pan Seok dan Dae Gu yang mulai kelelahan meminum es sambil melepaskan dahaga mereka setela mencari informasi tentang Nyonya Yoo. Pan Seok merasakan kesegaran karena menikmati es krim saat hawa sedang panas-panasnya.
Seorang nenek berjalan di depan mereka. Pan Seok menanyakan pada nenek itu, apakah ia adalah pemilik dari toko itu. Dia akan membayar es krim yang mereka ambil karena toko itu tidak dijaga. Tiba tiba Dae Gu mengenali nenek itu bernama Nenek Gyung Sik.
Nenek itu pun kaget melihat wajah Dae Gu didepannya, dia berteriak memanggil Dae Gu dengan panggilan Ji Yong. Dae Gu pun tersenyum memanggil nenek Gyung Sik. 


Nenek Gyung Sik menyediakan semangka dan minuman dingin untuk mereka berdua.Nenek Gyung Sik memegang tangan Dae Gu, dia tak menyangka bisa bertemu dengan Ji Yong kembali. Dia tak percaya orang yang dia lihat didepannya adalah Ji Yong yang dinyatakan hilang 11 tahun yang lalu.
Dae Gu tersenyum melihat nenek Gyung Sik yang masih mengenalinya. Nenek Gyung Sik pikir Ji Yong yang ia kenal itu sudah meninggal. Tapi ternyata Tuhan sudah memberikan keajaiban karena mempertemukan dirinya dengan Ji Yong kembali.
Pan Seok ikut tersenyum seperti melihat nenek yang sudah lama tidak bertemu dengan cucunya. Dae Gu mengatakan ia senang bertemu dengan Nenek Gyung Sik yang ternyata masih sehat sampai sekarang. Lalu nenek Gyung Sik menanyakan pada Pan Seok, bagaimana dia bisa menemukan Ji Yong miliknya ini.

Dia pikir Pan Seok adalah ayah dari Ji Yong miliknya. Pan Seok langsung berteriak memarahi Nenek Gyung Sik yang berpikiran seperti itu. Nenek Gyung Sik sampai kaget mendengar teriakan Pan Seok. Dia meminta Pan Seok tidak perlu berteriak padanya, karena dia masih bisa mendengar.
Pan Seok mengatakan kebanyakan orang mengira ia masih muda, Dia menunjuk Dae Gu dan heran mengapa Nenek Gyung Sik mengira ia ayah dari seorang pria dewasa seperti Dae Gu. Dia menyindir nenek Gyung Sik sudah seharusnya mengunakan kacamatanya.
Dae Gu menyinggung Pan Seok yang merasa masih muda. Pan Seok membenarkan hal itu, dia merasa dirinya masih muda. Nenek Gyung Sik tidak mau memperpanjang lagi masalahnya. Menurutnya Pan Seok itu terlalu ribut hanya masalah kecil saja.
Nenek Gyung Sik memegang tangan Dae Gu lagi, dia ingin memberitahu sesuatu pada Ji Yong. Dia berkata kalau ia sangat mengkhawatirkan Ji Yong saat ia dikabarkan menghilang. Dae Gu tersenyum karena Nenek Gyunng Sik mengkhawtirkannya. Nenek Gyung Sik merasa semua itu adalah kesalahannya selama ini.
Dia pikir kalau saja ia saat itu dia datang ke kantor polisi memberikan kesaksian mungkin saja kejadian ini tidak akan terjadi. Dae Gu menanyakan apa yang sebenarnya nenek Gyung Sik itu bicarakan. Pan Seok ikut penasaran apa sebenarnya yang dikatakan nenek Gyung Sik.
Dae Gu menanyakan apakah saat itu nenek Gyung Sik menemukan sesuatu yang aneh di rumahnya. Pan Seok meminta Nenek Gyung Sik lebih santai dan memberitahu semuanya pada mereka sekarang. Nenek Gyung Sik seperti ketakutan, lalu dia menceritkan saat ia akan datang kerumah Ji Yong untuk memberikan kimchi pada ibu Ji yong.
Dia melihat ada seorang pria yang mengintip rumah Ji Yong dari balik dinding rumah Ji Yong. Saat itu dia ketakutan dan langsun balik lagi kerumah. Pan Seok dan Dae Gu mendengarkan kesaksian dari nenek Gyung Sik.
Nenek Gyung Sik tidak tahu menahu kalau akan terjadi sesuatu yang mengerikan didalam rumah itu Dae Gu menunduk dan memikirkan siapa orang yang datang dan mengingintip dari luar. Nenek Gyung Sik meminta maaf pada Ji Yong. Yang ia dengan ibu Ji Yong meninggal setelah memberikan kesaksian pada kepolisian.
Sementara dia sangat takut untuk datang ke kantor polisi dan memberitahu apa yang ia lihat sebenarnya. Tapi dia senang dan bersyukur karena masih bisa melihat Ji Yong tumbuh besar seperti sekarang dan masih hidup sampai sekarang.
Pan Seok membuka catatannya, dia menanyakan pria yang mana yang mengintip rumah Ji Yong dari luar. Dia memperlihatkan foto Hyung Chul pada nenek Gyung Sik. Nenek Gyung Sik mengelengkan kepalanya, lalu ia memberika foto si pria pemilik bisnis.Nenek Gyung Sik mengelengkan kepalanya kembali.
Lalu Pan Seok mengeluarkan foto Joon Soo, nenek Gyung Sik mengangguk kepalanya. Dia ingat dengan matanya yang sipit, ia yakin kalau pria itu yang sudah mengintip rumah Ji Yong dari luar. Pan Seok mengucapkan terima kasih pada Nenek Gyung Sik. Dia berjanji akan kembali lagi nanti.
Dae Gu binggung dengan perkataan Pan Seok pada nenek Gyung Sik. Pan Seok mengajak Dae Gu pergi untuk menangkap Joon Soo sekarang juga. Dae Gu semakin bingung melihat Pan Seok yang langsung pergi, dia akhirnya mengucapkan terimakasih juga pada nenek Gyung Sik dan berjanji akan mengunjungi nenek itu lagi.
Nenek Gyung Sik juga binggung melihat Dae Gu yang terburu-buru  pergi. Dia mendoakan Ji Yong supaya selalu sehat. Pan Seok pun berterimakasih karena ia diberi semangka oleh Nenek Gyung Sik.

Mereka berdua berjalan menurun, Dae Gu menanyakan bagaimana Pan Seok mengetahui tentang Joon Soo. Selama ini dia sudah melakukan segala cara tapi dia tidak bisa menemukan apapun tentang Joon Soo.
Dengan bangganya Pan Seok mengatakan karena itulah dia dipanggil sebagai legenda. Lalu dia berlari sambil tersenyum. Dae Gu mengikuti Pan Seok masih dengan wajah binggung. 



Mobil Pan Seok berhenti di lampu merah. Ponsel Pan Seok berbunyi, dia mendapatkan pesan dari Tae il. Tae il mengucapkan terimakasih padanya, karena berkata Pan Seok dia bisa membelikan Sa Kyung makan malam. Pan Seok mengumpat setelah membaca pesan dari Tae il.
Dia pikir Tae il sengaja meminta izin untuk  bersama Sa Kyung padahal ia ingin mengajak Sa Kyung makan malam. Dae Gu berusaha cuek, lalu ponselnya ikut berbunyi. Dia mendapatkan pesan dari Soo Sun. Soo Sun menanyakan keadaan Dae Gu dan apakah ia mendapatkan hasil dari penyelidikannya. Dae Gu tersenyum membaca pesan dari Soo Sun


Soo Sun yang ada direstoran berusaha untuk mengirimkan pesan pada Dae Gu. Soo Sun menceritakan kalau ia dan Ji Gook tidak mendapatkan apa-apa pada penyelidikan kali ini. Dia memberitahu kalau sekarang ia sedang makan malam bersama Ji Gook. Lalu dia menuliskan Ji Gook sedang berkerja keras untuk membuka kepiting.
Ji Gook memberikan suapan pertama pada Soo Sun, dia menganggap Soo Sun sebagai pencuri beras dan Soo Sun harus menangkapnya. Soo Sun yang melihat Ji Gook untuk menyuapinya mencoba menghindar, ia menyuruh Ji Gook duluan saja yang makan nasi itu. Ji Gook mencoba untuk memaksa Soo Sun memakan nasi yang sudah ia siap suapi.
Soo Sun pun menerima suapan dari Ji Gook. Ji Gook melihat daging kepiting itu lezat sekali. Soo Sun mengangguk. Dia mengirimkan pesan pada Dae Gu supaya dia tidak lupa untuk makan malam. 


Kali ini gantian Dae Gu yang mengumpat di dalam mobil karena mengetahui Soo Sun yang makan malam dengan Ji Gook. Pan Seok menanyakan mengapa Dae Gu mengumpat. Dae Gu mengatakan itu bukan apa-apa.
Dae Gu akhirnya tak tahan juga, dia menanyakan pada Pan Seok mengapa wanita itu tidak bisa makan malam sendirian saja. Pan Seok pikir ada masalah dari pihak laki-laki yang tidak memiliki semangat bermain secara adil.
Dia kesal dengan pria yang bisa sekali mencari kesempatan dan tidak peduli apakah wanita itu ada penjagaan atau tidak. Dae Gu juga mengerti akan hal itu. Keduanya seperti menahan kesal bersama lalu saling menghela nafas. Dae Gu melihat lampu sudah hijau, dia mengajak Pan Seok untuk cepat pergi.
Pan Seok mengoda Dae Gu dengan menyuruhnya mengunakan sabuk pengaman kelinci. Dae Gu heran Pan Seok memanggilnya kelinci. Lalu  Pan Seok mencoba meralatnya, dia akan pergi sekarang. Dia pun mengoda Dae Gu lagi seperti seorang kelinci yang sedang binggung lagi. 


Pan Seok memperlihatkan liontin pada Joon Soo. Dia memberitahu kalau liontin itu adalah barang yang tertinggal di depan rumah Ji Yong saat itu. Dia menanyakan apakah Joon Soo tidak pernah melihat kalung ini.
Joon Soo menjawab  kalau ia tidak tahu akan hal itu. Dia mengatakan kalau kalung itu pasti milik wanita dan mengapa bosnya harus menjatuhkan liontin itu. Pan Seok menangguk mengerti, lalu dia mengeluarkan sebuah foto. Dia memperlihatkan foto Nyonya Yoo pada Joon Soo.
Dia menanyakan apakah Joon Soo pernah melihatnya. Joon Soo mengambil foto dan melihatnya lebih jelas lagi. Joon Soo melihat wajah Pan Seok, Dae Gu melihat gerak gerik Joon Soo lebih dalam lagi. Pan Seok menanyakan lagi, apakah Joon Soo pernah melihatnya.
Joon Soo mengakui kalau dia tidak pernah melihat wanita itu dan menurutnya tidak ada hubungan wanita itu dengan dirinya. Pan Seok mengatakan akan ada hubungannya karena Joon Soo ada dirumah Ji Yong saat kejadian pembunuhan itu terjadi.

Pan Seok sedikit berteriak mengatakan kalau ia memiliki saksi yang melihat Joon Soo sedang ada didepan rumah Ji Yong. Dae Gu memohon Joon Soo mengatakan yang sebenarnya pada mereka. Dia ingin tahu apa yang ia lihat saat ada di depan rumahnya.
Lalu Pan Seok mengatakan kalau sekarang belum terlambat ia mengatakan yang sejujurnya pada mereka. Dia menegaskan lagi kalau mereka sudah memiliki saksi jadi Joon Soo tidak bisa berbohong lagi. Dia janji kalau Joon Soo tidak berbohong  maka ia tidak akan menganggu Joon Soo lagi.
Joon Soo terlihat gugup beberapa kali dia melihat ke arah foto Nyonya Yoo. Setelah itu dia rasa dia pernah melihat wanita yang ada di foto itu keluar dari rumah Ji Yong. Pan Seok menanyakan kembali apakah Joon Soo benar-benar melihat Nyonya Yoo keluar dari rumah Ji Yong.  Joon Soo membenarkan hal itu.
Dia ingat wanita yang liat itu terlihat sangat flamboyan. Dia melihat wanita yang ada di foto itu keluar dari rumah Ji Yong. Pan Seok dan Dae Gu seperti bernafas lega. Pan Seok akhirnya memuji Joon Soo itu hebat dan berani memberikan kesaksian. Joon Soo terlihat masih gugup karena memberikan kesaksian pada Dae Gu dan Pan Seok. 


Dae Gu berdiri keluar dari restoran dengan wajah benggong kalau Nyonya Yoo yang datang kerumahnya saat itu. Pan Seok datang mengagetkan Dae Gu yang sedang benggong. Dia berkata kalau yang ia pikirkan itu begitu. Padahal dia tidak berharap bisa menemukan saksi 11 tahun yang lalu. Dae Gu hanya bisa diam saja.
Tapi akhirnya dia berkata kalau kasusnya akhirnya terpecahkan berkat Pan Seok. Pan Seok tersenyum mendengar pujian Dae Gu padanya. Dia memeluk Dae Gu dan mengajaknya pergi. Dae Gu terlihat heran dengan pelukan Pan Seok, dia masih terlihat sinis pada Pan Seok yang memberinya pelukan.
Dia melepas pelukan Pan Seok lalu pergi, Pan Seok mencoba menahan amarahnya lalu menarik nafas panjang sambil sedikit mengumpat. Dia berjalan mengikuti Dae Gu yang berjalan lebih dulu. 


Eung Do mendapatkan telp dari Pan Seok, dia tak menyangka dengan berita yang ia dengar. Soo Sun sampai menoleh mendengar teriakan Eung Do di telp. Eung Do berteriak keras kalau Tuhan sudah membantu mereka sekarang.
Dia tertawa kegirangan, tidak lupa dia memuji Pan Seok dan Dae Gu yang sudah berkerja keras. Dia menyuruh mereka untuk cepat kembali ke kantor sekarang juga. Setelah menutup telp, Eung Do memberitahu kalau Pan Seok dan Dae Gu mendapatkan saksi yang melihat Nyonya Yoo datang kerumah Ji Yong saat kejadian pembunuhan.
Ji Gook dan Tae il melonggo, Soo Sun tersenyum mendengar berita yang dibicarakan Eung Do. Mereka tak percaya, Soo Sun menanyakan pada Eung Do untuk menyakinkan dirinya. Eung Do mengangguk sambil tertawa bahagia karena mereka sudah menemukan saksi yang melihat Nyonya Yoo datang kerumah Ji Yong.
Tae il pikir kejadian ini sangat menakjubkan. Dia binggung bagaimana mereka bisa menemukan saksi yang melihat Nyonya Yoo datang ke rumah Ji Yong. Ji Gook juga merasa kejadian ini seperti keajaiban dan keren sekali.
Eung Do masih tertawa, tapi dia memberikan isyarat pada semua anggotanya. Semua pun langsung terdiam dan tegang. Ternyata Eung Do melihat Ketua Kang yang sedang berjalan di depan mereka. Ketua Kang juga berwajah tegang. Dia berusaha menyapa anggota Tim 3 lalu berjalan keluar dari kantor. 


 Eung Do terus melihat Ketua Kang yang keluar dari kantor. Dia teringat saat Pan Seok menceritakan tentang Ketua Kang diruang penyimpanan barang bukti. Dia tak percaya dengan cerita Pan Seok bahwa Ketua Kang yang menyembunyikan pengakuan Soo Sun saat melihat Ji Yong terakhir kali.
Pan Seok menyuruh Eung Do untuk tidak berteriak, dia melihat disekitar takut ada orang yang mendengar pembicaraan mereka. Eung Do masih tak percaya dia pikir semua yang dikatakan Pan Seok itu salah. Pan Seok tahu Eung Do pasti tak percaya, dia juga merasa tak percaya dengan hal ini.
Eung Do rasa Pan Seok berpikir kalau Deketif Seo yang dibicarakan oleh Hyung Chul itu adalah Ketua Kang. Lalu Ketua Kang yang mengambil liontin itu dan membuat jiwa Ji Yong dalam bahaya. Pan Seok berharap pikirannya itu salah tapi Ketua Kang sudah menghilangkan catatan saksi Soo Sun yang sudah dibuat Tak Joong.
Maka dia menyimpulkan kalau yang menghilangkan liontin itu pasti Ketua Kang juga. Eung Do masih berpikir Ketua Kang itu lupa memberikan catatan yang diberikan Tak Joong padanya. Dia pikir nama depan Ketua Kang adalah Kang bukan Seo jadi tidak mungkin detektif Seo yang dimaksud Hyung Chul itu ketua Kang.
Pan Seok juga binggung dengan hal itu, maka ia akan menyelidikinya sekarang. Dia ingin mereka berdua akan menyelidikinya bersama.
Eung Do kembali tersadar dari lamunannya, dia masih tak percaya dengan cerita Pan Seok padanya. Tapi dia berusaha mencari tahu dengan segala bukti yang dia miliki tentang Ketua Kang terhadap tim mereka. 

Bersambung ke Part 2 
Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger